Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

PELAYANAN KEPERAWATAN DAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


DOSEN PENGAMPU :
ADI BUYU PRAKOSA, S.kep, Ns. M. Kep.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
(22A1)
1. Septiana Riska Ismalia Wati (220207045)
2. Silvia Febriana (220207046)
3. Sindi Pratiwi (220207047)
4. Sulistiyaningsih (220207048)
5. Tifana Elinda Isna (220207097)
6. Untari Novitasari (220207049)
7. Wanda Bugiana Rahmawati (220207050)
8. Yonandha Meisya Pratiwi (220207051)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkah, rahmat
dan karunia-Nya,sehingga kami dapat menyusun makalah “ Pelayanan keperawatan dan
sistem pelayanan kesehatan”.Guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak
pihak,oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak

Makalah ini disusun dengan maksud untuk menyelesaikan tugas kami, dengan tujuan
agar dapat dijadikan bahan untuk pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan.

Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang Kesehatan.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Surakarta, September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………………………………………………..……........1
i Kata Pengantar ……………………………………………………………………..……………………………………2
ii Daftar Isi ………………….………………………………………………….………………………………………….…3
1 Bab I : Pendahuluan………………………………………………. ..………………………………………………..4
2 A. Latar belkang masalah……………………….…...………………………………………………………..……5
2 B. Prinsip Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman ………..……………………………………………..…6
3 C. Rumusan masalah……………………………………………………………………………………………….…7
4 Tujuan penelitian… ……………………………………………………………………………………………………8
4 Bab 2 Pokok pembahasan………………………..……………………………………………………………..…9
5 A. Pengertian kenyamanan…………………………….…………………………………………………………10
5 B. Pengertian gangguan rasa nyaman …………………..…………………………………..…………….11
6 C. Pengertian rasa nyeri…………………………………………………………….. ……………………………12
7 D. Jenis gangguan rasa nyaman dan nyeri…………………………………………………………………13
8 E. Penyebab gangguan rasa nyaman………………………………………………………………………..14
9 F. Gejala dan tanda gangguan rasa nyaman………………………………………………………………15
10 G. Cara mengatasi rasa nyeri……………………………………………………………………………………16
11 H. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman……………………………………………………………………………………………………………………..…17
12 I. Faktor –faktor yang mempengaruhi nyeri………………………………………………………….…18
13 J. Jenis skala nyeri yang sering digunakan………………………………………………………………..19
14 K. Pengelompokkan comparative pain scale………………………………………………………….…20
15 L. .manajemen nyeri ( pain management)……………………………………………………………….21
16 M. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………..22
17 N. Daftar pustaka………………………………………………………………………………………………….…23

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan.
Keperawatan suatu bentuk pelayanan professional yang terintegrasi ke dalam
pelayanan kesehatan ,berbentuk pelayanan bio,psiko,sosioal,spriritual dan yang
komprehensif di dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada
individu,keluarga,dan komunitas baik sakit maupun sehat mencakupseluruh aspek
kehidupan. Dalam melakukan perannya keperawatan hendaknya mengimplementasikan
kompetensi hard skill dan soft skill. Sebagai sumber infromasi perawatharus mampu
memberikan informasi seputar kesehatan dengan akurat,jelas,dan rasional pada klien.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan.Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai
dengan cara efektif,efisien,dan tepat sasaran.
Adapun teori tentang sistem dalam pemberian pelayanan akan memudahkan
dalam memecahkan persoalan yang ada dalam sistem.Sistem tersebut terdiri dari
subsistem yang membentuk sebuah sistem yang antara satu dengan lainnya harus saling
mempengaruhi.
Sebagai suatu sistem proses keperawatan mempunyai komponen komponen yang
membuat keberhasilan dari proses keperawatan tersebut.Masukan,dalam proses
keperawatan adalah data atau informasi yang berasal dari pengkajian klien(misalnya
bagaimana hubungan klien dengan lingkungannya dan bagaimana fungsi fisiologis
klien).Hasil,merupakan produk akhir dari sistem dalam proses keperawatan hasil
akhirnya adalah status kesehatan klien mengalami kemajuan atau tetap stebil sebagai
hasil asuhan keperawatan.Umpan balik berperan untuk memberikan informasi pada
sebuah sistem tenteng bagaimana sistem itu berfungsi.Isi,adalh produk dan informasi
yang berasal dari sistem. Selain itu,penggunaan proses keperawatan sebagai sempel,isi

4
merupakan informasi tentang pelayanan keperawatan untuk klien dengan masalah
kesehatan tertentu.
Ada dua jenis sistem ,yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka,
seperti oragan tubuh manusia atau suatu proses seperti proses keperawatan ,interaksi
dengan lingkungan ,serta perubahan antara sistem dan lingkungan . sistem tertutup ,
seperti reaksi kimia dalam suatu tabung uji tidak berhubungan dengan lingkungan .
tujuan peroses keperawatan adalah untuk mengatur dan menyampaikan pendekatan
individual kepada asuhan keperawatan .

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat di rumuskan permasalahan ;

1. Apa itu sistem pelayanan keperawatan?


2. Apa bentuk pelayanan keperawatan?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan?
4. Apa itu sistem pelayanan kesehatan?
5. Apa syarat pokok pelayanan kesehatan?
6. Bagaimana mekanisme sistem klien?
7. Apa saja lembaga yang mendukung pelayanan kesehatan?
8. Apa saja faktor yang mempengaruhi pelayanan ksehatan?
9. Apa saja masalah dalam pelayanan kesehatan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sistem pelayanan kesehatan dan pelayanan keperawatan merupakan bagian


penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan
kesehatan dapat tercapai dengan cara efektif,efisien,dan tepat sasaran.

5
BAB II

POKOK PEMBAHASAN

A. SISTEM PELAYANAN KEPERAWATAN


sistem pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan
bagian integral dari layanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif yang ditunjukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik yang sakit
maupun sehat (UU RI No.38 tahun 2014). Layanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan
karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan
menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari hari secara mandiri.

B. BENTUK PELAYANAN KEPERAWATAN


Bentuk pelayanan keperawatan dibagi kedalam 6 aspek yaitu :
1. Jumlah tenaga pelaksana
- Pelayanan keperawatan tunggal yang dilaksanakan oleh perorangan
- Pelayanan keperawatan berkelompok yang dilaksanakan secara berkelompok
2. Keahlian tenaga pelaksana
- Pelayanan keperawatan umum (general nursing services dilaksanakan oleh perawat
umum
- Pelayanan keperawatan spesialis (special nursing services dilaksanakan oleh tenaga
keperawatan spesialis
3. Hubungan pelayanan dengan rumah sakit
- Pelayanan keperawatan di dalam rumah sakit
- Pelayanan keperawatan diluar rumah sakit
4. Kondisi klien
- Pelayanan keperawatan klien sakit
- Pelayanan keperawatan klien sehat

6
5. Jumlah klien
- Pelayanan keperawatan individu
- Pelayanan keperawatan keluarga
- Pelayanan keperawatan kelompok
- Pelayanan keperawatan komunitas
6. Orientasi pelayanan
- Pelayanan keperawatan medis
- Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN


KEPERAWATAN
a. informasi yang diberikan pihak penyedia jasa dan keluhan keluhan dari pasien.
Bagaimana keluhan keluhan pasien dapat diterima dengan cepat oleh penyedi jasa
Komunikasi, yaitu tatacara terutama perawat dalam memberikan bantuan terhadap
keluhan pasien. Misalya adanya tombol panggilan di dalam ruang rawat inap, adanya
ruang informasi yang akan dibutuhankan pemakai jasa rumah sakit seperti keluarga
pasien maupun orang yang berkunjung ke rumah sakit , akan dapat ditarik kesimpulan
bahwa faktor faktor kepuasan pasien adalah : kualitas jasa, harga, emosional ,kinerja,
estetika, pelayanan dll.
b. Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas
pelayanan kesehatan. Yang dimaksud dapat mempengaruhi kualitas pelayanan adalah
adanya biaya, maka fasilitas pelayanan kesehatan dapat lebih lengkap seperti
peralatan medis, dan ruang pelayanan.
c. Dukungan dari lingkungan sekitar : masyarakat, pemerintah, dan penunjang
pelayanan kesehatan lainya. Dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak lengkap
apabila kita tidak didukung oleh suatu lembaga yang menaungi perawat apabila
terjadi suatu hal yang tidal diinginkan. Untuk memotivasi seorang perawat, selain
kesadaran diri orang itu sendiri, perlu orang lain yang memberi motivasi karena
dengan kehadiran orang lain akan makin meningkatkan motivasi dalam diri perawata.

7
d. Menyadarkan bahwa semua masyarakat berhak mendapatkaan kualitas pelayanan
kesehatan dengan baik tanpa memandang stratra sosial. Walaupun orang itu kaya,
miskin kita sebagai perawat tidak boleh membeda bedakan, yang membuat pelayanan
berbeda adalah seberapa parah penyakit yang diderita pasien, dalam hal ini kita
sebagai perawat harus mampu mengutamakaan mana yang harus diutamakan.
e. Semakin meningkatnya standar pelayanan kesehatan. Dunia kesehatan semakin hari
semakin meningkat, tidak dipungkiri pelayanan kesehatanpun harus dituntut untuk
lebih memberikan pelayanan yang semakin bermutu.
f. Pelayanan keperawatan adalag kebutuhan konsumen. Semisal : pasien datang ke
rumah sakit atau pelayanan kesehatan mereka datang sebagai konsumen maka harus
melayani mereka dengan baik.
g. Keperawatan sebagai profesi:
- Suatu profesi memiliki cabang pengetahuan yang termasuk keterampilan,
kemampuan,dan norma norma
- Profesi sebagai keseluruhan memiliki kode etik dalam praktiknya
- Profesi harus mampu menciptakan perawat professional yang berpendidikan
h. Adanya standar praktik. Untuk menilai kualitas pelayanan keperawatan diperlukan
standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang di wujudkan dalam bentuk proses
keperawatan baik dari pengkajian sampai evaluasi serta pendokumentasian asuhan
keperawatan
i. Asuhan keperawatan dengan pendokumentasian yang benar. Supaya pelayanan
keperawatan berkualitas maka perawat diharapkan bisa menerapkan asuhan
keperawatan dengan pendokumentasian yang benar. Namun sering kali perawat
belum maksimal dalam melaksanakan dokumentasi. Kelancaran pelaksanaan
dokumentasi asuhan keperawatan ditentukan oleh kepatuhan perawat dikarenakan
asuhan keperawatan merupakan tugas perawat sebagai tenaga professional yang
berkerja di rumah sakit selama 24 jam secara terus menerus yang dibagi dalam 3
shift, yaitu pagi sore,dan malam.

8
j. Semakin hari zaman dihadapkan dengan perubahan cuaca, iklim, dan kondisi sekitar
yang mempengaruhi cuaca, iklim, dan kondisi sekitar yang tidak menentu dan hal
tersebut semakin menambah kebutuhan konsumen akan pelayanan keperwatan.
k. Kepatuhan keperawatan adalah perilaku perawat sebagai seorang yang professional
terhadap suatu anjuran , prosedur atau peraturan yang harus dilakukan atau ditaati.
Kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan diartikan sebagai
ketaatan untuk melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai prosedur
tetap yang telah ditetapkan karena kesalahan sekecil apapun yang dilakukan seorang
perawat akan berdampak terhadap citra keperawatan secara keseluruhan dan akan
dimintai pertangggungjawaban dan tanggung oleh konsumen.

D. PELAYANAN KESEHATAN
Menurt Asrul Aswar 1996 pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
secara bersama sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan , mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan ,
kelompok , keluarga ataupun masyarakat. Sedangkan menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo
(2003) adlah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan
preventif (pencegahan dan promotif dengan sasaran msyarakat.

Sistem pelayanan kesehatan adalah seluruh kegiatan yang secara bersama sama diarahkan
untuk mencapai tujuan utama berupa peningkatan dan pemeliharaan kesehatan . tujuan yang
di maksud adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat , merespon harapan
harapan / kebutuhan kebutuhan masyarakat sesuai harga diri dan hak asasi manusia atau
kepedulian serta memberikan perlindungan finansial bagi masyarakat terhadap kemungkinan
biaya WHO2000. Sedangkan yang dimaksud sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan
yang menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung
guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan
umum seperti yng dimaksud dalam undang undang.

9
Menurut pendapat Hodgrtts dan Cascio (1983) ada dua macam jenis pelayanan
kesehatan.
1. Pelayana kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kesehatan
masyarakat(public health services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang
umumnya secara bersama sama dalam satu organisasi.Tujuan utamanya adalah untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan,mencegah penyakit,serta sasarannya
terutama untuk kelompok dan masyarakat.
2. Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan
kedokteran(medical sevices) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat
bersifat sendiri(solo practice) atu secara bersama sama dalam satu
organisasi(institution),tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan,serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

Dalam pelayanan kesehatan terdapat 3 bentuk pelayanan yaitu:


1. Primary Health Care(Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang
memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat,tetapi ingin
mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga
sifat pelayanan kesehatan adalah kesehatan dasar.

2. Secundary Health Care(Playanan Kesehatan Tingkat Kedua)


Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan baik masyarakat atau klien yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan
dipelayanan kesehatan utama.
3. Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana
tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama
dan kedua.

10
E. SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN
Suatu pelayanan kesehatan dikatakan baik apabila memenuhi syarat-syarat berikut
ini:
1. Tersedia (available) dan berkesinambungan (continuous). Artinya semua jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, serta
keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat yang dibutuhkan.
2. Dapat diterima (acceptable) dan bersifat wajar (appropriate). Artinya pelayanan
kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan
masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat istiadat,
kebudayaan, keyakinan, kepercayaan masyarakat dan bersifat tidak wajar bukanlah
suatu pelayanan kesehatan yang baik.
3. Mudah dicapai (accessible). Ketercapaian yang dimaksudkan disini terutama dsri
sudut lokasi. Dengan demikian, untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang
baik, makan pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting.
Pelayanan kesehatan yang terlalu terkonsentrasi di daerah perkotaan saja dan itu tidak
ditemukan di daerah pedesaan bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.
4. Mudah dijangkau (affordable). Keterjangkauan yang dimaksud adalah terutama dari
sudut biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti ini, harus diupayakan
biaya pelayanan kesehatan tersebut sesui dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
5. Bermutu (quality). Mutu yang dimaksud disini adalah yang merujuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang di selenggarakan, tata cara
penyelenggaraanya sesuai dengan kode etik serta standar yang tela ditetapkan.
F. SISTEM KLIEN
Klien adalah orang yang memperoleh bantuan, orang yang membeli sesuatu atau
memperoleh layanan (KBBI, 2011). Namun pada fundamental keperawatan klien ialah
orang yang mencari pelayanan kesehatan dan anggota keluarga atau orang yang berarti
bagi orang yang mencari pelayanan kesehatn tersebut. Klien terdiri dari dua jenis yaitu
individu sebagai klien dan keluarga sebagai klien.

11
Individu sebagai klien adalah seseorang yang mendapatkan asuhan keperawatan
sedangkan keluarga sebagi kelien ialah keluarga tersebut yang diberikan asuhan
keperawatan (Potter & Perry 2010). Sedangkan kelompok atau masyarakat ialah klien
yang ruang lingkupnya lebih luas dari pada keluarga.
Klien dalam sistem pelayanan kesehatan memiliki hak-hak dan kewajiban, hak
klien dalam sistem kesehatan ialah hak untuk mendapatkan informasi (diagnosis,
pengobatan yang dilakukan, biaya pelayanan, dan perawatan yang berkelanjutan). Klien
memiliki hak legal dalam pelayan kesehatan berupa informed consent (persetujuan
tindakan ) yaitu persetujuan seseorang untuk mengizinkan terjadinya sesuatu berbagai
risiko yang potensial, keuntungan, dan alternative yang tersedia. Hak dan persetujuan
klien mempengaruhi cara sistem kesehatan dalam memberikan pelayanan. Kewajiban
klien dalam sistem pelayanan kesehatan ialah pasien dan keluarganya berkewajiban untuk
mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah sakit (Tome, 2016).

G. LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN


Merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat untuk meningkatkan
status kesehatan. Lembaga pelayanan kesehatan bervariasi berdasarkan tujuan pemberian
pelayanan kesehatan.
a. Rawat Jalan
Bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diangnosis dan
pengobatan penyakit akut/mendadak dan kronis yang dimungkinkan tidak terjadi
rawat inap. Contoh : Puskesmas,Pustu,Poskesdes.
b. Institusi
Merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan
berbagai tingkat pelayanan kesehatan. Contoh : Rumah sakit, Pusat rehabilitas.
c. Hospice
Bertujuan memebrikan pelayanan kesehatan yang di fokuskan pada klien dengan sakit
terminal sampaimelewati masa terminal dengan tenang. Biasanya digunakan home
care.

12
d. Community Based Agency
Pemberian pelayanan kesehatan dilakukan di keluarga klien, misalnya praktik
perawat keluarga.

H. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN


Menurut aswar (1996) faktor faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan adalah:
a. Pergeseran masyarakat dan konsumen
Pergeseran ini akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran konsumen
terhadap peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan upaya pengobatan.
Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki
kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan,
demikian juga sebaliknya.
b. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Disisi lain teknologi yang semakin canggih membantu dokter dalam melakukan
pelayanan kesehatan namun disisi lain terjadi peningkatan biaya terhadap pelayanan
kesehatan.
c. Issu legal dan etik
Dengan semaki tingginya kesadaran masyarakat tentang penggunaan jasa pelayanan
kesehatan maka semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik dalam pelayanan
kesehatan. Pemberian yang pelayanan kesehatan yang kurang memadai dan kurang
manusiawi akan menimbulkan persoalan hokum.
d. Ekonomi
Pelayanan kesehatan yang diharapkan hanya bisa dinikmati oleh orang orang tertentu
yang mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan , namun tidak
dengan orang kurang mampu karena tidak dapat menjangkau biaya pelayanan
kesehatan.
e. Politik
Kebijakan pemerintah yang ada sangat berpengaruh terhadap pola dalam pelayanan
kesehatan.

13
l. MASALAH SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada berubahan dalam
pelayanan kesehatan. Disatu pihak memang mendatangkan banyak keuntungan, yaitu
meningkatnya mutu pelayanan yang dapat dilihat dari indicator menurunnya angka
kesakitan , kecacatan, kematian, serta meningkatnya usia harapan hidup rata rata.
Namun di pihak lain, perubahan tersebut juga mendatangkan banyka permasalahan
diantaranya:
a. Fragmented health services ( terkontak kontaknya pelayanan kesehatan)
Dampak negative yang ditimbulkan adalah menyulitkan masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang apabila berkelanjutan pada giliranya akan
menyebabakan tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan.
b. Perubahan sifat pelayanan kesehatan
Perubahan sifat pelayanan kesehatan makin bertambah nyata dengan
dipergunakan alat kedokteran canggih ketergantungan yang kemudia muncul
sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif .

14

Anda mungkin juga menyukai