Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH DOKUMENTASI

“SISTEM PENGUMPULAN DATA REKAM


MEDIK DI PUSKESMAS”

DOSEN PENGAMPUH:

NILUH NITA SILFIA,SST.M.Keb

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2

1. ALYA AGUSTYA (PO7124120053)


2. EGA PRATIWI (PO7124120050)
3. ITA PURWANTI (PO7124120017)
4. NADILA ADNAN (PO7124120022)
5. MEDIKA CAHYANI (PO7124120020)
6. NUR SYARFAH (PO7124120029)

POLTEKKES KEMENKES PALU


TAHUN 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya serta kemudahan–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi
Kebidanan. Tujuan lain dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan akademis serta meningkatkan rasa tanggung jawab seorang mahasiswa.

Kami menyadari makalah yang sederhana dan singkat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu demi
terciptanya karya yang lebih baik dimasa-masa yang akan datang. Semoga dengan segala
keterbatasan yang ada pada kami, makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak.
Terima kasih.

Palu 29 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem pengumpulan data rekam medik puskesmas................................


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan penjelasan UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Pasal
46 Ayat 1, rekam medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumentasi mengenai
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan tindakan dan pelayanan lain yang diberikan
kepada pasien. Rekam medik memuat informasi mengenai pasien, memberikan alasan
dalam penetapan diagnosis dan perawatan dan serta mencatat/merekam seluruh hasil
pemeriksaan dan tindakan yang diberikan kepada pasien.

Tujuan penyelenggaraan rekam medik, adalah: menunjang tercapainya tertib


administrasi dalam rangka peningkatan upaya pelayanan kesehatan di institusi pelayanan
kesehatan. Beberapa aspek dalam rekam medik, antara lain: aspek administrasi, aspek
legal, aspek finansial, aspek riset, aspek edukasi dan aspek dokumentasi.

Untuk memenuhi aspek administrasi, rekam medik harus berisi tindakan kesehatan
yang dilakukan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan
paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. Untuk memenuhi aspek legal,
rekam medik harus memberi jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka
penegakan hukum serta penyediaan bahan dan tanda bukti untuk menegakan keadilan.
Untuk memenuhi aspek finansial rekam medik harus dapat dipergunakan dalam menilai
biaya yang telah dan akan dikeluarkan.

Untuk memenuhi aspek riset informasi dalam rekam medik dapat dipergunakan
sebagai bahan penelitian dan pengembangan iptek dibidan lesehatan. Untuk memenuhi
aspek edukasi, informasi dalam rekam medik berisi perkembangan kronologis dan
kegiatan pelayanan medis yang diberikan pada pasien. Infomasi tersebut dapat digunakan
sebagai bahan/referensi

beberapa profesi kesehatan. Untuk memenuhi aspek dokumentasi, informasi dalam


rekam medik merupakan sumber ingatan yang harus di dokumentasikan sebagai bahan
pertanggung jawaban dan laporan.

Seperti halnya manfaat dokumentasi, rekam medik pasien ini juga mempunyai
beberapa manfaat, antara lain:

1. Pengobatan pasien
Rekam medik bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan
menganalisis penyakit. Selain itu, rekam medik juga memuat perencanaan
pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus dilakukan pada pasien.
2. Peningkatan kualitas pelayanan
Rekam medik yang dibuat jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan.
Tenaga medis akan mendapatkan perlindungan dan akan mendukung pencapaian
kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Pendidikan dan penelitian
Rekam medik merupakan informasi perkembangan kronologis penyakit, pelayanan
medis, pengobatan dan tindakan medis. Rekam medis bermanfaat untuk memberikan
informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian didunia kesehatan.
4. Pembiayaan
Berkas rekam medik dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan
pembiayaan dan pelayanan kesehatan disuatu institusi kesehatan, catatan tersebut
dapat dipakai sebagai pembuktiaan pembiayaan kepada pasien.
5. Statistik kesehatan
Rekam medik dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, melalui data rekam
medis dapat mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan menentukan
jumlah penderita penyakit-penyakit tertentu.

6. Pembuktian masalah hukum, disiplin dan etik


Rekam medik merupakan alat bukti tertulis utama dalam kasus hukum kesehatan.
Rekam medik sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah hukum, disiplin dan
etik pelayanan kesehatan.

Rekam medik berisi beberapa informasi yang mengandung nilai kerahasiaan dan
informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan. Beberapa informasi dalam rekam
medis yang mengandung nilai kerahasiaan antara lain: hasil wawancara, pemeriksaan,
diagnosis, pengobatan, tindakan medis, dan catatan perkembangan. Identitas merupakan
informasi dalam rekam medis yang tidak mengandung nilai kerahasiaan, tetapi harus
tetap waspada.

B. Latar Belakang
1. Bagaimana sistem pengumpulan data rekam medik puskesmas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem pengumpulan data rekam medik puskesmas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pengumpulan Data Rekam Medik Puskesmas


Tata cara atau prosedur penerimaan dan perawatan pasien di puskesmas untuk tiap-
tiap puskesmas berbeda-beda. Pada dasarnya sistem dokumentasi puskesmas sama
dengan sistem pendokumentasian di rumah sakit. Pencatatan dan pengumpulan data di
puskesmas dan bidan praktik swasta tercatat dalam beberapa formulir dan buku-buku
rekam medis.
Pencatatan di puskesmas dibagi menurut unit-unit pelayanan yang ada. Di Unit
Poliklinik Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), terdapat tiga jenis pelayanan, yaitu
pelayanan ibu hamil, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan keluarga berencana. Pada
pelayanan ibu hamil, pencatatannya meliputi: kartu ibu/status ibu, buku KIA, register
kohort ibu hamil, Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA, dan buku register ibu
hamil. Pencatatan pada pelayanan kesehatan anak, antara lain: kartu anak/status anak,
buku KIA, register kohort anak dan buku register anak. Pencatatan pada pelayanan KB,
lembar persetujuan tindakan medik (informed consent), buku register KB dan laporan
bulanan klinik KB.
Selain melayani pasien rawat jalan, beberapa puskesmas juga melayani pasien rawat inap.
Pada puskesmas yang melayani rawat inap, khususnya pelayanan persalinan, pencatatan
pasien meliputi: kartu rawat inap, surat persetujuan perawatan, lembar observasi
persalinan, asuhan kebidanan, kartu hitungan 10 aktivitas janin untuk ibu hamil dengan
umur kehamilan lebih dari 41 minggu, status bayi baru lahir, surat rujukan, surat
keterangan kelahiran dan surat keterangan kematian.
Setelah pasien masuk ruang perawatan, maka pasien akan mendapatkan beberapa
formulir untuk kelengkapan data. Formulir-formulir tersebut antara lain: Surat Pesetujuan
Perawatan Puskesmas, yang ditandatangani oleh keluarga pasien dan petugas puskesmas;
Surat Pernyataan Persetujuan dilakukan tindakan medis/diagnostik/terapetik,
ditandatangani oleh keluarga pasien, petugas puskesmas dan saksi dari keluarga pasien,
atau petugas puskesmas.
 Rekam medis di sarana pelayanan kesehatan primer (Puskesmas)
Rekam medis di Puskesmas merupakan salah satu sumber data penting yang nantinya
akan diolah menjadi informasi . Jenis-jenis kartu atau status rekam medis yang ada di
Puskesmas sangat bervariasi, tergantung sasarannya, sebagai contoh 3 4 :
a. Family Folder
b. Kartu Tanda Pengenal
c. Kartu Rawat Jalan
d. Kartu Rawat Tinggal
e. Kartu Penderita & indek Penderita Kusta
f. Kartu Penderita & indek Penderita TB
g. Kartu Ibu Kartu Anak dll
h. KMS Balita, anak sekolah, Ibu hamil dan Usila
i. Kartu tumbuh Kembang Balita
j. Kartu Rumah (sanitasi) Sebagai gambaran, terlihat pada Diagram 1, alur pasien atau
rekam medis yang terjadi di Puskesmas.

Di Unit Pendaftaran, identitas pasien dicatat di kartu atau status rekam medis dan
selanjutnya pasien beserta kartu atau status rekam medisnya dibawa ke Ruang
Pemeriksaan. Oleh tenaga kesehatan, pasien tersebut dianamnesia dan diperiksa
serta kalau dibutuhkan dilakukan pemeriksaan penunjang. Akhirnya dilakukan
penegakkan diagnosa dan sesuai kebutuhan,pasien tersebut diberi obat atau
tindakan medis lainnya. Ke semua pelayanan kesehatan ini dicatat dalam kartu atau
status rekam medis. Setiap tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan
dan atau tindakan medis harus menuliskan nama dan membubuhi tandatangannya
kartu atau status rekam medis tersebut. Semua kegiatan ini merupakan kegiatan
bagian pertama rekam medis (PATIENT RECORD). Setelah melalui ini semua, pasien
dapat pulang atau dirujuk. Namun demikian kegiatan

pengelolaan rekam medis tidak berhenti. Kartu atau status rekam medis
dikumpulkan, biasanya kembali ke Ruang Pendaftaran untuk dilakukan kodeing
penyakit dan juga pendataan di buku-buku register harian yang telah disediakan.
Setelah diolah, kartu atau status rekam medis dikembalikan ke tempatnya di Ruang
Pendaftaran agar lain kali pasien yang sama datang, maka kartu atau status rekam
medisnya dapat dipergunakan kembali. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan bagian
kedua rekam medis yaitu MANAJEMEN berupa rekapitulasi harian, bulanan,
triwulanan, semester dan tahunan dari informasi yang ada di kartu atau status
rekam medis pasien.
 Ruang lingkup kegiatan pengolahan dan analisa pada tingkat puskesmas adalah :
1. Mengkompilasi data dari Puskesmas baik dalam gedung maupun luar gedung
2. Mentabulasi data upaya kesehatan yang diberikan kepada masyarakat yang
dibedakan atas dalam Wilayah dan luar wilayah
3. Menyusun kartu index Penyakit
4. Menyusun sensus harian untuk mengolah data kesakitan
5. Melakukan berbagai perhitungan-perhitungan dengan menggunakan data
denominator dll.

 Buku-buku register yang ada di Puskesmas tersebut cukup banyak, seperti :


1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap , bila Puskesmas tersebut mempunyai rawat inap
3. Kesehatan Ibu dan Anak
4. Kohort Ibu
5. Kohort Balita
6. Gizi
7. Penyakit menular
8. Kusta
9. Kohort kasus Tuberculosa
10. Kasus Demam berdarah
11. Pemberantasan Sarang Nyamuk
12. Tetanus Neonatorum
13. Rawat Jalan Gigi
14. Obat
15. Laboratorium
16. Perawatan Kesehatan Masyarakat
17. Peran Serta Masyarakat
18. Keseharan Lingkungan
19. Usaha Kesehatan Sekolah
20. Posyandu
21. dll.
Semua register dikompilasi menjadi laporan bulanan , laporan bulanan sentinel dan
laporan tahunan.
 Laporan Bulanan yang harus dilakukan oleh Puskesmas adalah :
LB1 Data Kesakitan , berasal dari kartu atau status rekam medis pasien
LB2 Data Obat-obatan
LB3 Gizi, KIA, Immusasi , P2M
LB4 Kegiatan Puskesmas

 Laporan Bulanan Sentinel (SST) :


LB1S Data penyakit dapat dicegah dengan immunisasi (PD3I),Ispa dan Diare. Khusus
untuk Puskesmas Sentinel (ditunjuk)
LB2S Data KIA, Gizi,Tetanus Neonatorum dan, PAK, khusus untuk Puskesmas dengan
TT

 Laporan Tahunan :
5 LSD1 Data Dasar Puskesmas
LSD2 Data Kepegawaian
LSD3 Data Peralatan

Seluruh laporan tersebut merupakan fakta yang digunakan untuk proses


perencanaan Puskesmas demi menunjang peningkatan pelayanan kesehatan yang
bermutu.

Sistem Informasi Kesehatan


Definisi Sistem Informasi Kesehatan adalah ”integrated effort to collect, process,
report and use health information and knowledge to influence policy-making,
programme action and research”

Definisi ini mengandung arti bahwa kita harus memproses data menjadi informasi
yang nantinya diguankan untuk penyusunan kegiatan atau program dan penelitian.
Terdapat 2 jenis pengumpulan data yaitu INDIVIDUAL BASED dan COMMUNITY
BASED.
INDIVIDUAL BASED berasal dari kartu atau status rekam medis yang direkapitulasi.
Hasil rekapitulasi ini dapat digunakan untuk kepentingan institusi dan juga untuk
kepentingan masyarakat. COMMUNITY BASED berasal dari hasil surveillance atau
studi yang dilakukan di masyarakat. Hasil –hasil tersebut dapat digunakan untuk
kepentingan masyarakat dan juga kepentingan individu. (Diagram 2)

 Pemanfaatan informasi yang berasal dari Puskesmas dapat berupa ;


1. Cakupan Program misalnya Cakupan KIA , Gizi, Cakupan Imunisasi dll
2. Gambaran kunjungan di Puskesmas
3. Gambaran 10 penyakit terbanyak berdasarkan umur dan jenis kelamin, penyakit
menular dan penyakit tak menular ( Communicable diseases , Non Communicable
diseases )
4. Gambaran penyebab kematian berdasarkan umur, penyakit menular dan penyakit
tak menular ( Communicable diseases , Non Communicable diseases )
5. Gambaran penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
6. Gambaran penggunaan obat di Puskesmas
7. Gambaran hubungan antara pola penyakit dan pola penggunaan obat
8. dll

 Pengumpulan data dari masyarakat dapat memberikan informasi tentang 6 :


1. Health determinants (sosioeconomi, lingkingan, perilaku dan faktor genetic)
2. Masukan (inputs) untuk sistem kesehatan dan proses yang berhubungan dengan
penggunaan masukan seperti kebijakan, organisasi, infrastruktur kesehatan, fasilitas
dan peralatan, biaya, sumber daya manusia, pendanaan kesehatan dan sistem
informasi kesehatan sendiri.
3. Performance or outputs (keluaran) dari keberhasilan atau kegagalan sistem
kesehatan seperti availability, quality dan penggunaan informasi kesehatan serta
sarana kesehatan (utility).
4. Health outcomes (mortality, morbidity, disability, well-being, disease outbreaks and
health status)
5. Health inequities in determinants, coverage and use of services, and outcomes,
including sex, socioeconomic status, ethnic group and geographical location.
Subsistem Manajemen Kesehatan dalam Sistem Kesehatan Nasional , 2004 merupakan tatanan yang
menghimpun berbagai upaya administrasi kesehatan yang ditopang oleh pengelolaan data dan
informasi , pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi , serta pengaturan
hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung , guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya .
Informasi kesehatan adalah hasil pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan masukan bagi
pengambilan keputusan di bidang kesehatan

 Prinsip-prinsip penyelenggaraan informasi kesehatan adalah :


1. Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan , baik yang berasal dari
sektor kesehatan ataupun dari berbagai sektor pembangunan lain
2. Mendukung proses pengambilan keputusan di berbagai jenjang adminsitrasi
kesehatan
3. Disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan
4. Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan
mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi
5. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan data
melalui cara-cara rutin ( yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara non rutin
( yaitu survai dll )
6. Akses terhadap informasi kesehatan harus memperhatikan aspek kerahasiaan yang
berlaku di bidang kesehatan dan kedokteran .

Untuk melakukan perhitungan-perhitungan cakupan , maka dibutuhkan Indikator


.Indikator adalah :
2. Variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan-perubahan yang terjadi
baik secara langsung maupun tidak langsung ( WHO, 1981 )
3. Suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi . Misalnya berat badan
bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut ( Wilson &
Sapanuchart , 1993 )
4. Statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita
dalam membuat penilaian ringkas , komprehensif dan berimbang terhadap
kondisikondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat ( Departemen
Kesehatan , Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat , 1969 )
Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya
pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Suatu
indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan , tetapi kerapkali hanya
memberi petunjuk (indikasi ) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu
pendugaan ( proxy ). Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data
kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare
yang melanda masyarakat .

Indikator adalah ukuran yang bersifat kuantitatif dan umunya terdiri atas pembilang
( numerator ) dan penyebut ( denominator ). Dalam buku pedoman Indikator
Indonesia Sehat 2010 , maka klasifikasi indikator dikategorikan sebagai berikut :
1. Indikator hasil akhir yaitu derajat kesehatan yang meliputi indikator mortalitas ,
indikator morbiditas dan indikator status gizi
2. Indikator hasil antara , meliputi indikator-indikator keadaan lingkungan , perilaku
hidup masyarakat serta indikator indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan
3. Indikator proses dan masukan , meliputi indikator pelayanan kesehatan , sumber
daya kesehatan , manajemen kesehatan dan kontribusi sektor-sektor terkait
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rekam medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumentasi mengenai identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada
pasien. Tujuan penyelenggaraan rekam medik, adalah: menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka peningkatan upaya pelayanan kesehatan di institusi pelayanan
kesehatan. Beberapa aspek dalam rekam medik, antara lain: aspek administrasi, aspek
legal, aspek finansial, aspek riset, aspek edukasi dan aspek dokumentasi.
Seperti halnya manfaat dokumentasi, rekam medik pasien ini juga mempunyai
beberapa manfaat, antara lain:
1. Pengobatan pasien
2. Peningkatan kualitas pelayanan
3. Pendidikan dan penelitian
4. Pembiayaan
5. Statistik kesehatan
6. Pembuktian masalah hukum, disiplin dan etik
Ruang lingkup kegiatan pelayanan rekam medik di institusi pelayanan kesehatan
pada umumnya sama. Kegiatan pelayanan rekam medik baik dirumah sakit, puskesmas
maupun bidan praktek swasta (BPS) adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan pasien.
2. Pencatatan (recording).
3. Pengolahan data medis.
4. Penyimpanan berkas rekam medis.
5. Peminjaman berkas rekam medis.
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan mengenai sistem pengumpulan data rekam medis. Serta
bermanfaat bagi institusi/bidan sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan dalam
meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar Azrul.1996. Pengantar Administrasi Kebidanan.Bina Rupa Aksara: Jakarta.


Depkes RI.2003. Konsep Asuhan Kebidanan.Tridasi Printer: Jakarta.

Fisbacht, FT.1991. Documenting Care, Communication the Nursing Process and


Documentation Standard, F.A. Davis Company: Philadelphia.

Iyer, WP. Camp, NH.2005. Nursing Documentation: a Nursing Process Approach, Third
edition, Alih Bahasa Sari Kurnianingsih, Dokumentasi Keperawatan: Suatu
Pendekatan Proses Keperawatan.EGC: Jakarta.

Mufdlillah, Nawangsih UH., Sarwinanti.2001. “Diktat Dokumentasi Kebidanan”, Untuk


Kalangan Sendiri Edisi 1. AKBID ‘Aisyiyah: Yogyakarta.

Muninjaya, AG.1997. Manajemen Kesehatan.EGC Kedokteran: Jakarta.

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.2001.50 tahun Ikatan Bidan Indonesia Menyangsang
Masa Depan.Jakarta.

Pusat Pendidikan Keperawatan Carolus (PPKC).2004. “Modul Pelatihan Manajemen Asuhan


Kebidanan”. PPKC: Jakarta.

Varney, H.1997. Varneys Midwifery, Third Edition.UK: Jones & Barlett Publishers
International.

Wijaya, L.2003. Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Jakarta

.
DAFTAR PUSTAKA

Kindersley, Dorling. A-leve I Biology, www.dkonline.com

Ganong, W F (2005). Review of Medical Physiology, 22"*^ ed. McGraw-Hill Companies, Inc.
USA.

Greenspan, F.S., Gardner, D.G. (2004). Basic and Clinical Endocrinology, 7'^ ed. Lange
Medical Books/McGraw-Hill Companies. USA. Hal. 1-7

Guyton, A.C, Hall, J.E.(1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 9. Editor bahasa Indonesia:
Sedawan, I. EGC. Jakarta.

Marieb, E.N., Branstrom, M.J. (1996). Interactive Physiology: Cardiovascular System.


A.D.A.M. and Benjamin/Cuminings Publishing Company, Inc.
Masud, I. ^989). Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. EGC. Jakarta.

Purba, A. (2006). Kardiovaskular dan Faal Olah Kaga. Bagian Ilmu Faal/Faal Olah Raga
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.

Soffer, L.S. (1981). Biochemical Regulation of Blood Pressure. John Wiley & Sons. New York

Anda mungkin juga menyukai