Disusun Oleh :
NUR GINTAN RAHMAT
NIM : PBB200043
i
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sarana pelayanan kesehatan yang amat sangat penting dan sangat dibutuhkan di
wilayah kerjanya. Selain itu puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional
kepada pasien. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat
kesehatan yang diperlukan baik secara langsung (Permenkes No. 24 Tahun 2022)
1
Rekam medis digunakan untuk mendokumentasikan identitas pasien dan
segala tindakan yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan kepada pasien.
pemberian nomor yang didapat saat pasien pertama kali mendaftar. Kesalahan
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Berkas rekam medis adalah milik Rumah sakit yang wajib dijaga
dimiliki. Salah satu sistem penyimpanan yang digunakan di rumah sakit adalah
disimpan sesuai dengan peraturan yang ada. Berkas rekam medis yang berisi data
individual yang bersifat rahasia,maka setiap lembar formulir berkas rekam medis
harus di lindungi secara di maksukkan ke dalam folder berisi data dan informasi
hasil pelayanan yang di peroleh pasien secara individu. (barthos, 2009 dalam
Hasibuan, 2016).
pasien yang satu dengan yang lainya. Duplikasi penomoran yang terjadi pada
2
umumnya disebabkan oleh proses identifikasi yang kurang tepat sehingga
menyebabkan seorang pasien mendapat lebih dari satu nomor rekam medis. Sistem
penomoran dalam pelayanan rekam medis adalah tata cara penulisan nomor yang
diberikan kepada pasien yang datang berobat sebagai bagian dari identitas pribadi
mengakibatkan masalah pada kesinambungan isi berkas rekam medis. Pasien yang
memiliki dua nomor rekam medis otomatis akan memiliki dua berkas rekam medis
juga. Apabila berkas tersebut belum digabungkan menjadi satu akan memutuskan
informasi yang terdapat pada pelayanan yang diberikan kepada pasien (Ali et al.,
2020).
menjadikan sumber daya manusia memiliki kualitas yang tinggi. Pendidikan akan
berhasil apabila kondisi sumber daya manusia terjaga kesehatannya, oleh karena
itu kesehatan juga merupakan faktor yang penting untuk mendukung upaya
penyakit pasien terutama pada surat rujukan pasien. Hal tersebut sering terjadi
3
sehingga pasien harus menunggu lagi untuk surat rujukan yang baru, dan petugas
harus membenarkan lagi dokumen rekam medis milik pasien tersebut. Selain itu,
dokumen rekam medis apabila pasien berobat. Maka dari itu, supaya tidak terjadi
kualitas mutu pelayanan di unit rekam medis perlu dilakukan analisis penyebab
terjadinya duplikasi nomor rekam medis yang ditinjau dari kinerja petugas (Aini,
2022).
telitinya petugas rekam medis pada saat mencari dan menyimpan rekam medis
pasien lama yang sudah pernah berobat, penomoran manual pada saat melakukan
bagian pendaftaran. Hal yang bisa saja terjadi seperti kesalahan dalam melakukan
berkas rekam medis ganda tersebut, bukan terakhir di pergunakan pada saat pasien
tercatat data berkas rekam medis dari bulan Januari sampai Mei tahun 2023
sebanyak 1922 berkas rekam medis. Peneliti mengambil 100 berkas rekam secara
acak di temukan 5 berkas rekam medis yang terduplikasi nomor rekam medisnya
4
Berdasarkan dengan permasalahan dan uaraian diatas penulis tertarik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Puskesmas GU.
2. Tujuan khusus
5
e. Untuk mengetahui aspek methods penyebab terjadinya duplikasi nomor
D. Manfaat Penelitian
masukkan atau rujukan yang lebih bagi mahasiswa perekam medis yang
6
E. Keaslian Penelitian
7
3. Ali Sabela Ali Sabela Persamaan Perbedaan penelitian kami
Hasibuan Hasibuan penelitian yaitu pada Ali Sabela
(2016) (2016) faktor- ini yaitu Hasibuan (2016) meneliti
faktor yang sama-sama tentang penomoran rekam
menyebabkan meneliti medis, prosedur sistem
terjadnya faktor- penomoran rekam medis di
duplikasi faktor yang Rumah sakit. Sedangkan
penomoran menyebabka penelitian yang diusulkan
berkas rekam n duplikasi peneliti yaitu duplikasi
medis di RS nomor nomor rekam medis lokasi
rekam medis penelitian ini terletak di
Puskesmas GU Kabupaten
Buton Tengah
4. Ali, Harinto Ali, Harinto Persamaan Perbedaan penelitian kami
Nur Seha, Nur Seha, penelitian yaitu pada Ali et. al (2020)
Amalina Tri Amalina Tri ini yaitu meneliti landasan teori
Susilani Susilani sama-sama tentang rekam medis,
(2020) (2020) faktor meneliti pelaksanaan penomoran di
duplikasi faktor- Rumah Sakit. Sedangkan
nomor rekam faktor penelitian yang diusulkan
medis dengan duplikasi peneliti dengan landasan
pendekatan nomor teori berupa rekam medis,
fishbone rekam medis sistem penomoran rekam
medis, pelayanan Kesehatan,
dan penggandaan nomor
rekam medis. kemudian
lokasi penelitian ini terletak
di Puskesmas GU Kabupaten
Buton Tengah
5. Suheri suheri Persamaan Perbedaan penelitian kami
Parulian parulian penelitian yaitu pada Suheri Parulian
Gultom, Erna gultom, erna ini yaitu Gultom, Erna Wati
Wati wati pakpahan sama-sama Pakpahan (2019) meneliti
Pakpahan (2019) Faktor- meneliti landasan teori tentang rekam
(2019) faktor yang faktor- medis, pelaksanaan
memengaruhi faktor penomoran, SOP terhadap
duplikasi duplikasi nomor rekam medis di
penomoran nomor Rumah Sakit. Sedangkan
rekam medis rekam medis penelitian yang diusulkan
di rumah sakit peneliti dengan landasan
umum madani teori berupa rekam medis,
medan sistem penomoran rekam
8
medis, dan penggandaan
nomor rekam medis.
kemudian lokasi penelitian
ini terletak di Puskesmas GU
Kabupaten Buton Tengah
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
kepada pasien (Permenkes No. 24 Tahun 2022). Rekam medis yang baik adalah
apabila memiliki data yang continue sejak awal hingga akhir perawatan di berikan
atau sejak pasien mendaftar pertama kali hingga pasien menjadi pasien in aktif.
Kesinambungan data rekam medis merupakan satu hal yang mutlak dipenuhi
dalam menjaga nilai rekam medis yang baik untuk mendukung Kesehatan yang
data sosial Pasien rawat jalan, rawat darurat, dan rawat inap. (2) Data
identitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit berisi nomor
10
yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pengobatan,
Tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Berkas
rekam medis adalah berkas milik rumah sakit yang wajib dijaga
2023)
abses, tidak dapat tercapai tanpa didukung oleh sistem pengolahan rekam
11
1. Pengobatan rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk
pasien.
kepada pasien.
Tahun 2022).
12
pengobatan dan tindakan medis lainnya. Rekam medis mencantumkan
berikut:
pelayanan kesehatan.
2. (Aspek Hukum)
keuangan.
13
5. Education (Aspek Pendidikan)
profesi pemakai.
yaitu tata penulisan dan pemberian nomor rekam medis yang diberikan kepada
pasien yang datang berobat dan setiap formulir rekam medis serta folder rekam
medis atas nama pasien yang bersangkutan. (Menurut Budi 2011 dalam
(Suwarni R, 2021).
14
a. Sebagai petunjuk folder berkas rekam medis pasien yang bersangkutan.
medis.
filling.
ke rumah sakit. Sistem penomoran dalam pelayanan rekam medis yaitu tata cara
penulisan nomor yang diberikan kepada pasien yang datang berobat sebagai
bagian dari identitas pribadi pasien yang bersangkutan. Dokumen rekam medis
yang pertama sekali berkunjung ke rumah sakit akan disimpan sesuai dengan
peraturan yang ada. Dokumen rekam medis yang berisi data individual yang
lindungi secara di maksukkan ke dalam folder berisi data dan informasi hasil
pelayanan yang di peroleh pasien secara individu. Jika pasien berobat ulang,
15
lima tahun sejak pasien berobat terakhir atau berobat pulang dari rumah sakit
Keberhasilan pelayanan medis suatu rumah sakit dapat dimulai pada bagian
tempat pendaftaran pasien rawat inap, dimana pasien yang datang ke rumah
sakit hanya mendapat satu nomor rekam medis. Nomor rekam medis berperan
karena itu rekam medis hanya di berikan kepada satu pasien (Sari & Rudi,
2019).
medis dan sebagai petunjuk dalam pencarian berkas rekam medis yang telah
Pemberian nomor cara seri atau dikenal dengan Serial Numbering System
(SNS) adalah suatu sistem pemberian nomor rekam medis kepada setiap
pasien yang datang berobat baik pasien yang baru datang maupun berobat
ulang. Selain pemberian nomor rekam medis itu, dibuatkan pula dokumen
16
1) Kelebihan Serial Numbering System (SNS) Bagi pasien yang mendaftar
rekam medis lamanya. Selain itu pasien tidak perlu membawa Kartu
nomor rekam medis yang baru. Misalnya pada kunjungan yang lalu
Pemberian nomor cara unit dikenal dengan Unit Numbering System (UNS)
17
adalah suatu sistem pemberian nomor rekam medis bagi pasien yang datang
mendaftar untuk berobat dan nomor rekam medis tersebut akan tetap
medis dan dokumen rekam medis hanya satu kali seumur hidup selama
berkunjung berobat atau sebagai pasien lama akan lebih lama di banding
Apalagi jika pasien tidak membawa Kartu Identitas Berobat (KIB) akan
Pemberian nomor cara unit atau dikenal dengan Serial Unit Numbering
menggunakan sistem seri dari sistem unit, yaitu setiap pasien datang
18
dengan dokumen rekam medis baru. Dokumen rekam medis lama dicari di
filling, setelah ditemukan dokumen rekam medis baru atas nama pasiena)
tersebut dicoret dan diganti nomor rekam medis lama agar nomor baru
a) Kelebihan SUNS Dari Sistem ini yaitu pelayanan menjadi lebih cepat
karena tidak memilih antara pasien baru dan lama semua pasien yang
b) Kekurangan SUNS
lagi).
Berdasarkan hasil penelitian (Sari & Rudi, 2019) tersebut dapat diketahui 5
medis yaitu :
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
19
3. Faktor Material (Matherial)
rekam medis.
Cara memberikan nomor rekam medis kepada pasien yang berobat dengan
akan mendapatkan satu nomor rekam medis yang diberikan pada saat awal
pasien mendaftar
muncul sebagai akibat dari kemunculan sesuatu yang baik itu yang dapat
yang memiliki dua nomor rekam medis otomatis akan memiliki dua berkas
20
Dalam penyelenggaraan rekam medis terbagi menjadi empat yaitu
datang ke unit pelayanan kesehatan diberi satu nomor rekam medis yang
mendapatkan satu nomor rekam medis yang dipakai untuk pelayanan rawat
jalan maupun pelayanan rawat inap. Sistem penomoran rekam medis berperan
penomoran berkas rekam medis dapat berakibat pada sulitnya pencarian berkas
rekam medis apabila pasien datang kembali berobat (Muldiana 2016 dalam
Terhambatnya pelayanan juga terjadi saat ada nomor rekam medis yang ganda.
Cara mencari berkas rekam medis yang disimpan pada ruang filling adalah
menemukan nomor rekam medis yang sama dengan sua identitas ulang
terhadap pasien yang sedang berobat saat itu (Ali et al., 2020).
21
b) Tidak tercapainya hasil pemeriksaan kepada pasien yang
berkesinambungan
akibat terjadinya duplikasi nomor dimana isi berkas rekam medis tersebut
medis di rumah sakit yang menjadi dasar penilaian mutu pelayanan medik
rumah sakit. Rekam medis pasien berisi informasi tentang catatan dan dokumen
Informasi yang baik, adekuat dan berguna dapat sangat penting dalam
penyelenggaraan berkas rekam medis yang baik mulai dari input, proses,
22
Pada prinsipnya isi Rekam Medis adalah milik pasien, sedangkan
berkas Rekam Medis (secara fisik) adalah milik Rumah Sakit atau institusi
kesehatan. Berkas rekam medis itu merupakan milik sarana layanan kesehatan,
sejak tanggal terakhir pasien berobat. Untuk tujuan itulah di setiap institusi
data medis pasien oleh dokter atau dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang
Tahun 2022).
1. Penerimaan pasien
2. Pencatatan
23
daerah dan atau masyarakat (Permenkes RI, 2019). Fasilitas Pelayanan
Rumah Sakit sendiri dengan ketetapan dari (Permenkes No. 24 Tahun 2022)
tentang Rekam Medis, yang menyatakan bahwa di setiap unit pelayanan rekam
di unit rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam melakukan
pasien, yang membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lain. Maka
terciptanya pelayanan yang baik dan sesuai dengan kaedah-kaedah atau standar
24
dan menimalisir terjadinya duplikasi penomoran rekam medis (Ramadani &
Syafitri, 2017).
karena faktor pasien yang tidak membawa kartu identitas berobat (KIB) dan
sering kali pasien yang sebenarnya sudah pernah berobat mengatakan belum
pernah berobat atau baru pertama kali berobat sehingga petugas pendaftaran
yang berbeda hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ali,dkk
masalah yang terjadi adalah saat pasien lupa apakah pernah mendaftar atau
tidak. Petugas akan mengira bahwa pasien tersebut adalah pasien baru sehingga
dibuatkan nomor rekam medis lagi (Triyanto et al., 2021). Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menemukan masalah utama pada kasus duplikasi
nomor rekam medis medis dan menemukan solusi agar meminimalisir terjadiya
25
B. Landasan Teori
Menurut (Ravira, R. 2006 dalam Suwarni, R. 2021) ada 5 unsur dari manajemen
1. Man (Manusia)
Man adalah keterlibatan manusia menjadi dasar utama sebagai penggerak yang
Manusia menetapkan tujuan dan melakukan proses pencapaian, oleh karena itu
mengenai data.
2. Money (Uang)
Money atau pendanaan merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Biasanya di unit rekam
medis, pendanaan bukan dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk barang.
Misalnya memesan kebutuhan formulir, map dokumen, buku, dan rak filing.
3. Matherial (Bahan-Bahan)
Matherial adalah benda atau bahan mentah yang digunakan untuk sesuatu.
penomoran material yang dibutuhkan adalah tracer, map rekam medis dan rak
penyimpanan.
26
4. Machine (alat)
menjadi efisien.
Method adalah cara yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi untuk
tugas. Untuk memudahkan petugas rekam medis maka diperlukan metode atau
C. Kerangka Konsep
Puskesmas GU.
27
D. Istilah
Manusia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah faktor penyebab terjadinya
Money yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anggaran yang digunakan
untuk petugas yang mengikuti pelatihan tentang rekam medis, untuk menambah
Material yang dimaksud adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
nomor rekam medis agar tidak terjadi penduplikasian nomor rekam medis di
Puskesmas GU.
Mesin yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu belum adanya komputer yang
Metode yang dimaksud dalam penelitian ini adalah SOP yang digunakan
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
mengeksplorasi suatu sistem yang terikat atau sebuah kasus (atau bisa jadi beberapa
kasus) yang terjadi selama kurun waktu tertentu melalui pengumpulan data yang
mendalam dan terperinci dari berbagai sumber informasi yang dapat dipercaya
berbagai dokumen serta laporan yang sudah ada sebelumnya dan bahan materi
1. Subjek
Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah petugas rekam medis
29
2. Objek
Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data rekam medis
Buton Tengah.
1. Lokasi Penelitian
Tengah
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini pula akan dilaksanakan dari bulan April - Mei 2023 di
Metode pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah :
1. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi
melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu atau
30
2. Wawancara (Interview)
3. Studi dokumentasi
memperolah sebuah data dan informasi dalam bentuk dokumen, arsip, buku,
tulisan angka dan gambar berupa laporan juga keterangan yang mendukung
sebuah penelitian. Pengambilan data pada studi ini yaitu SOP dan gambar
E. Instrumen Penelitian
a. Checklist Observasi
terciptanya observasi yang cermat. Salah satu alat tersebut adalah check list
observasi. Alat ini adalah suatu daftar untuk mencek, yang berisi nama subjek
Pengamatan tinggal memberikan tanda check (ѵ) pada daftar tersebut yang
31
menunjukkan adanya gejala atau ciri-ciri dari sasaran pengamatan
(Notoatmodjo, 2018).
b. Pedoman Wawancara
c. Studi Dokumentasi
2018). Pada penelitian ini adalah untuk menemukan data ada tidaknya SOP
F. Analisis Data
Terdapat tiga teknik analisa data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan
a. Reduksi Data
dan membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara
32
sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan final dan diverifikasi.
Dengan demikian proses reduksi data adalah proses pemilihan data yang sesuai
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisa data kualitatif.
data kualitatif berupa teks naratif (bentuk catatan lapangan), matriks, grafik,
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
mengambil tindakan.
33
DAFTAR PUSTAKA
Aini, A. Nu. (2022). Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Duplikasi Nomor Rekam
Medis di Puskesmas Pandanwangi Kota Malang.
Ali, A., Seha, H. N., & Susilani, A. T. (2020a). Faktor Duplikasi Nomor Rekam Medis
Dengan Pendekatan Fishbone. Prosiding" Inovasi Teknologi Informasi Untuk
Mendukung Kerja PMIK Dalam Rangka Kendali Biaya Di Fasyankes".
Gunawan Imam. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta.
Hasibuan, A. S. (2016). Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Duplikasi
Penomoran Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
Indonesia Medan Tahun 2016.
Iriandhany, R. M. (2021). Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Duplikasi Nomor Rekam
Medis Di RS. Lanud Iswahjudi dr. Efram Harsana.
Irpansyah, F., & Hidayati, M. (2022). Analisis Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan
Puskesmas Haurngombong Sumedang Tahun 2021. Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 2(1), 125–132.
Laila, N., Huda, N., & Arwani, A. (2023). Sosialisasi Rekam Medis dan Pencegahan
Duplikasi Rekam Medis Pada Petugas Admisi Rumah Sakit Umum Anwar
Medika. Jurnal Abdimas Jatibara, 2(1), 41.
https://doi.org/10.29241/jaj.v2i1.1411
Najiyah, S. N. (2022). Analisis Faktor Penyebab Duplikasi Nomor Rekam Medis pada
Pendaftaran Rawat Jalan di Puskesmas Jelbuk Jember.
Nizamuddin, A. K., Anwar khairul,Ashoer M. (2021). Metodologi penelitian; Kajian
Teoritis dan Praktis Bagi Mahasiswa.
Notoatmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Reneka Cipta.
Nuraini, N. (2018). Analisis Sistem Penyelenggaraan Rekam Medis di Instalasi Rekam
Medis RS “X” Tangerang Periode April-Mei 2015. Jurnal Administrasi Rumah
Sakit Indonesia, 1(3).
Parulian Gultom, S., & Wati Pakpahan, E. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Duplikasi Penomoran Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Madani Medan.
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 4(2), 604–
613. https://doi.org/10.52943/jipiki.v4i2.83
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 tentang
Rekam Medis. (n.d.).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. (n.d.).
34
Ramadani, N., & Syafitri, S. (2017). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Duplikasi
Nomor Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Tais. 3(1).
Sari, M., & Rudi, A. (2019). Faktor-Faktor Penyebab Duplikasi Nomor Rekam Medis
Di Rumah Sakit Umum. Jurnal Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan, 2(1),
1–6.
Suwarni R. (2021). Faktor Penyebab Nomor Rekam Medis Ganda di Puskesmas Melai
Kota Baubau.
Triyanto, K., Yunengsih, Y., & Susanto, A. (2021). Analisis Faktor Penyebab
Terjadinya Duplikasi Nomor Rekam Medis di Rumah Sakit x. Jurnal
Kesehatan Tambusai, 2(3), 92–96.
Unggul, U E. (2023). Puskesmas Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ( FKTP ) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. 3(3), 242–
249.
35
PEDOMAN WAWANCARA
a. Man (Manusia)
b. Money (Dana)
c. Materials (Bahan)
d. Machine (Mesin)
1. Apakah tersedia komputer dan/atau printer dalam kegiatan pemberian nomor rekam
medis ?
e. Methode (Metode)
36
3. Bagaimana proses penyimpanan berkas rekam medis yang digunakan di
Puskesmas GU ?
4. Bagaimana pemberian nomor rekam medis jika pasien tersebut sudah memiliki
keluarga baru ?
7. Apakah proses pemberian nomor rekam medis sudah sesuai dengan SOP ?
37
LEMBAR OBSERVASI
1. Identitas observasi
f. Man (Manusia)
g. Money (Dana)
h. Materials (Bahan)
i. Machine (Mesin)
j. Methode (Metode)
3. Lembar observasi
a. Man (Manusia)
2 Mengikuti pelatihan
b. Money (Dana)
38
2 Dana operasional
c. Material (Bahan)
2 Adanya map
3 Adanya ATK
4 Adanya tracer
d. Machine (Mesin)
e. Methode (Metode)
39
40