LAPORAN KUNJUNGAN
Kelompok 2 Kelas B
Dengan mengucapkan puja dan puji syukur atas ke hadirat Allah SWT
atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pengelolahan Data Rekam Medis Rumah Sakit Khusus Jiwa Menur Profinsi Jawa
Timur. Sholawat serta salam tidak lupa kami curahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisi penjelasan tentang rekam medis, tujuan pengolahan dan
penyimpanan dokumen rekam medis meliputi : alur dan prosedur serta tugas
pokok dan fungsi ( tupoksi ) assembling ( penataan atau seleksi ), coding,
Indeksing ( tabulasi penyakit ).
Sekaligus penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Bambang Nudji selaku dosen mata kuliah Manajemen Rekam yang telah
menyerahkan kepercayaan kepada kami guna Medis menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat
memberikan manfaat dan meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait
dengan Pengelolahan Rekam Medis. Selain itu makalah ini juga nantinya
diharapkan dapat meningkatkan mengenai pelayanan data di rumah sakit. Namun,
tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami
perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Kami juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan
masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah
ini lebih baik ke depannya.
Penyusun
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1. Latar Belakang.....................................................................................................1-3
2. Rumusan Masalah..................................................................................................3
3. Tujuan Kunjungan..................................................................................................3
a. Tujuan Umum.....................................................................................................3
b. Tujuan Khusus....................................................................................................3
4. Manfaat Kunjungan................................................................................................4
5. Ruang Lingkup Pengelolahan Dokumen RM...........................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
A. Definisi Rekam Medis..........................................................................................5-6
B. Isi Dari Data Rekam Medis..................................................................................6-9
C. Cara Penomeran dan Pembacaan nomor data RM...........................................9-12
D. Alur Penyimpanan Data Rekam Medis............................................................12-15
E. Mengolah Data Pasien yang Lama dirawat Lebih dari 1 Bulan..............................15
F. Penyimpanan dan Pemusnahan Data Rekam Medis .......................................15-16
BAB III PENUTUP..............................................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................................17
B. Saran....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu
pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam
Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis disebutkan
bahwa rekam medis terdiri dari catatan data-data pasien yang dilakukan dalam
pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut sangat penting dalam pelayanan
bagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi
dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis,
dan lainnya.
Rekam medis digunakan sebagai acuan pasien selanjutnya, terutama pada
saat pasien itu berobat kembali, rekam medis pasien harus siap apabila pasien
berobat kembali. Tenaga kesehatan akan sulit dalam melakukan tindakan atau
terapi sebelum mengetahui sejarah penyakit, tindakan atau terapi yang
pernah diberikan kepada pasien yang terdapat di dalam berkas rekam medis.
Hal penting dalam berkas rekam medis adalah ketersediaannya saat
dibutuhkan dan kelengkapan pengisiannya. Kelengkapan pengisian berkas rekam
medis oleh tenaga kesehatan akan memudahkan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan tindakan atau terapi kepada pasien. Selain itu juga sebagai
sumber data pada bagian rekam medis dalam pengolahan data yang
kemudian akan menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk pengembangan
pelayanan kesehatan(Hatta, 2010).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008
tentang rekam medis menyebutkan bahwa syarat dari rekam medis untuk
pasien rawat inap sekurang-kurangnya memuat tentang identitas pasien,
pemeriksaan, diagnosis/masalah, persetujuan tindakan medis (bila ada),
tindakan/pengobatan, dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien.
1
2
4. Manfaat Kunjungan
1. Bagi Rumah Sakit Dapat digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan
mutu rumah sakit dalam melakukan akreditasi.
2. Bagi Institusi Pendidikan Dapat dijadikan sumber pembelajaran dan
bahan referensi untuk pembelajaran ilmu manajemen rekam medis.
3. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai acuan dan referensi untuk
melakukan penelitian lebih lanjut yang sesuai dengan materi
kelengkapan informasi medis dan keakuratan kode diagnosis pada
dokumen rekam medis pasien rawat inap.
5. Ruang Lingkup pengelolaan Dokumen RM
Pengelolaan dan penyimpanan dokumen rekam medis meliputi : alur dan
prosedur serta tugas pokok dan fungsi (tupoksi) assembling (penataan atau
seleksi), coding, Indeksing (tabulasi penyakit).
BAB II
PEMBAHASAN
5
6
dijadikan dasar didalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan
maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seseorang pasien yang
datang ke rumah sakit. (Protap RM, 1999: 56)
Rekam medis mempunyai pengertian, yang sangat luas tidak hanya
sekedar kegiatan pencatatan. Akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu
sistem penyelenggaraan rekam medis. Sedangkan kegiatan pencatatan sendiri
hanya merupakan salah satu kegiatan dari pada penyelenggaraan rekam medis.
Penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan proses kegiatan yang dimulai
pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data
medik pasien selama pasien itu mendapat pelayanan medik di rumah sakit. Dan
dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi
penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan
untuk melayani permintaan / peminjaman apabila dari pasien atau untuk keperluan
lainnya. (Protap RM, 1999: 56)
Yang bertanggung jawab atas pemilikan dan pemanfaatan Rekam Medis
adalah Direktur Rumah Sakit, pihak Direktur bertanggung jawab atas hilang,
rusak, atau pemalsuaannya, termasuk penggunaannya oleh badan atau orang yang
tidak berhak. Isi rekam medis dimiliki oleh pasien yang wajib dijaga
kerahasiaanya, terutama oleh petugas kesehatan yang bertugas di ruangan selama
pasien dirawat, tidak seorangpun diperbolehkan mengutip sebagian atau seluruh
Rekam Medik sebuah Rumah Sakit untuk kepentingan pihak-pihak lain atau
perorangan, kecuali yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku. (Protap RM, 1999: 57)
2. Data Finansial
Nama / alamat majikan / perusahaan, perusahaan asuransi yang
menanggung, tipe asuransi, nomor polis, dsb.
3. Data Sosial
Kewarganegaraan / kebangsaan, hubungan keluarga, agama, penghidupan,
kegiatan masyarakat dan data data lain mengenai kedudukan sosial pasien.
4. Data Medis
Merupakan rekam klinis dari pasien, rekaman pengobatan yang
berkesinambungan yang diberikan kepada pasien selama ia dirawat di RS. Data
data ini memuat hasil hasil pemeriksaan fisik, riwayat penyakit, pengobatan yang
diberikan, laporan kemajuan pengobatan, instruksi dokter, laporan lab klinik,
laporan laporan konsultasi, anestesi, operasi, formulir Informed Consent, catatan
perawat dan laporan / catatan lain yang terjadi dan dibuat selama pasien dirawat.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/ tentang rekam media, isi rekam medis di bedakan
menurut pasiennya, yaitu :
Isi rekam medís untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan
sekurang-kurangnya memuat :
a. identitas pasien;
b. tanggal dan waktu;
c. hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayaî
penyakjt;
d. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
e. diagnosis;
f. rencana penatalaksanaan;
g. pengobatan dan/atau tindakan;
h. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien;
i. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik; dan
j. persetujuan tindakan bila diperlukan.
8
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu nari
sekurang-kurangnya memuat :
a. identitas pasien;
b. tanggal dan waktu;
c. hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit;
d. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
e. diagnosis;
f. rencana penatalaksanaan,
g. pengobatan dan/atau tindakan
h. persetujuan tindakan bila diperlukan;
i. catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
j. ringkasan pulang (discharge summary),
k. ñama dan tanda tangán dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan;
l. pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu; dan
m. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.
Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya
memuat:
a. identitas pasien;
b. kondísi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan
c. identitas pengantar pasien;
d. tanggal dan waktu;
e. hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit;
f. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
g. diagnosis;
h. pengobatan dan/atau tindakan;
i. ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat
darurat dan rencana tindak lanjut;
9
j. nama dan tanda tangán dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan;
k. sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke
sarana pelayanan kesehatan lain; dan
l. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Isi rekam medís pasien dalam keadaan bencana sama dengan isi rekam
medis pada no 3, namun terdapat tambahan, yakni :
a. jenis bencana dan lokasi dimana pasien dítemukan;
b. kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masal; da
c. identitas yang menemukan pasien;
d. Isi rekam medís untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
e. Menurut Pasal 4
f. Ringkasan pulang harus dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang
melakukan perawatan pasien.
g. Isi ríngkasan pulang Sekurang-kurangnya memuat :
h. identitas pasien;
i. diagnosis masuk dan ¡ndikasi pasien dirawat;
j. ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis akhir.
pengobatan dan tindak lanjut; dan
k. nama dan tanda tangán dokter atau dokter gigi yang memberikan
pelayanan kesehatan.
hilang. Pemberian nomor kepada pasien saat pasien berkunjung pertama kali dan
digunakan seteruskan di tempat pelayanan kesehatan.
Menurut Shofari (1998) ada tiga sistem pemberian nomor pasien
(Administrasion Numbering System) yaitu:
1. Pemberian Nomor Cara Seri (Serial Numbering System)
Merupakan suatu sistem penomoran dimana setiap pasien yang berkunjung
di puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan akan mendapatkan nomor baru.
2. Pemberian Nomor Secara Unit (Unit Numbering System)
Suatu sistem penomoran dimana sistem ini memberikan satu nomor
kepada pasien rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat.
Setiap pasien yang berkunjung mendapatkan satu nomor pada saat pertama kali
pasien datang ke Puskesmas dan digunakan selamanya pada kunjungan
berikutnya.
Sistem Penomoran Unit dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Social Security Numbering
Social Security Numbering yaitu penomoran yang berhubungan dengan
lingkungannya dan hanya di Amerika Serikat dan efektif pada veteran
administration hospital. Keuntungannya adalah dapat dibedakan dengan pasien
lainnya.
b. Family Numbering
Family Numbering yaitu penomoran yang berhubungan dengan keluarga
(satu nomor untuk satu keluarga). Biasanya dilaksanakan di puskesmas. Terdiri
dari sepasang digit tambahan yang ditempatkan pada setiap keluarga. Keuntungan
dari sistem ini adalah semua informasi pada satu keluarga terkumpul.
11
D. Alur penyimpanan data rekam medis unit IGD, rawat inap dan rawat
jalan.
Alur penyimpanan data rekam medis pada rumah sakit khusus jiwa menur
provinsi jawa timur dari unit gawat darurat, rawat jalan maupun rawat inap tidak
jauh beda sistemnya.
1. Prosedur dan Alur Rekam Medis Gawat Darurat.
Pasien datang ketempat penerimaan pasien gawat darurat TPP ini dubuka
selama 24 jam. Berbeda dengan prosedur pasien lama yang biasa, disini pasien
ditolong terlebih dahulu lalu penyelesaian administrasi. Setelah mendapat
pelayanan yang cukup, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien :
- Pasien boleh langsung pulang
- Pasien dirujuk keRumah Sakit lain
- Pasien harus dirawat.
Berkas rekam medis gawat darurat di cari bilamana pasien sudah sadar alurnya
sebagai berikut :
a. Diberikan nomor rekam medisnya.
b. Bidan / perawat bertugas mengisi rekam medis pasien segala bentuk
pertolongan / pelayanan yang diberikan dicatat dan ditanda tangani oleh
dokter.
c. Berkas rekam medis dikembalikan kepada unit rekam medis paling lambat
satu jam setelah pasien kembali / pulang.
13
d. Berkas rekam medisnya diolah oleh petugas di unit rekam medis dan
diperiksa kelengkapannya.
e. Petugas rekam medis membuat rekapitulasi setiap bulan untuk membuat
laporan.
f. Berkas rekam medis disimpan menurut nomor rekam medisnya.
2. Prosedur dan Alur Rekam Medis Rawat Jalan
Pasien membeli karcir dan kemudian mendaftar kepada TP2RJ (Tempat
Penerimaan Pasien Rawat Jalan) petugas mencatat pada buku register; nama,
nomor rekam medis, identitas, dan data sosial pasien, serta mencatat keluhan pada
kartu poliklinik.
Dan alur selanjutnya dari rawat jalan yaitu :
a. Petugas mencari berkas rekam medis pasien jika si pasien. Pasien lama
dan yang baru dibuatkan nomor rekam medis.
b. Jika pasien memiliki kartu rujukan dari Askes maka di buatkan paket
Askes yang dicatat di ruang rekam medis.
c. Kurir membawa berkas rekam medis pasien beserta kartu poliklinik sesuai
poliklinik yang dituju.
d. Petugas mencatat dibuku register nama, nomor rekam medis, jenis
kunjungan tindakan / pelayanan yang di berikan.
e. Dokter pemeriksa mencatat riwayat penyakit, hasil pemeriksaan,
diagnosis, dan penyakitnya pada kartu / lembaran berkas rekam medis.
f. Setelah diberi pelayanan maka semua laporan serta berkas yang diisi tadi
di kirim / diambil kembali oleh kurir ke unit rekam medis paling lambat 1
jam sebelum berakhir jam kerja.
g. Petugas di unit rekam medis memeriksa kelengkapan berkas kemudian
dimasukkan ke kartu indeks penyakit setelah di olah.
h. Petugas rekam medis membuat rekapitulasi setiap akhir bulan, berkas
rekam medis disimpan menurut nomor rekam medis ditempat penerimaan
pasien rawat jalan.
14
Dan di rumah sakit khusus menur provinsi jawa timur berdasarkan dari
hasil kunjungan menyatakan bahwa mereka mengolah data rawat inap dan rawat
jalan sama saja. Hanya dibedakan dengan adanya pemberian angka untuk data
rekam medis pasien rawat inap dengan adnaya angka 1 sampai seterusnya sesuai
dengan pengobatan ulang pasien tersebut.
E. Mengolah data pasien yang lama dirawat di rumah sakit tersebut / lama
dirawat lebih dari satu bulan
dari hasil wawancara yang telah kelompok kami lakukan kepada unit
rekam medis rumah sakit khusus jiwa menur provinsi jawa timur didapat hasil
bahwa terdapat beberapa system yang dilakukan dari pihak erkam medis untuk
mengolah dokumen rekam medis pasien yang membedakan dengan rumah sakit
lainnya yaitu dengan memberikan tanda nomor urut mulai dari 1 hingga
seterusnya yang itu berguna untuk menandai bahwa pasien tersebut sudah
beberapa kali datang ataupun berobat ke rumah sakit tersebut agar dokter yang
akan memeriksanya dengan mudah menemukan riwayat penyakit terakhir pasien
tersebut.
F. Penyimpanan dan Pemusnahan Data Rekam Medis pada RS Khusus Jiwa
Menur
Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang-
kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir
pasien berobat atau dipulangkan.
Setelah batas waktu 5 (lima) tahun dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan,
kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik.
Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik harus disimpan untuk jangka
waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.
Penyimpanan rekam medis dan ringkasan dilaksanakan oleh petugas yang
ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal
terakhir pasien berobat.
16
A. Kesimpulan
Menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/200 : Rekam Medis adalah
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Isi
dari Data Rekam Medis sekurangn kurangnya berisi Data Pribadi, Data
Finansial, Data Sosial, Data Medis. Setiap dokumen rekam terdapat nomor
rekam medis dan ada beberapa Cara penomeran dan pembacaan nomor data
rekam medis diantaranya : pemberian nomor secara seri, unit, dan langsung. Data
rekam medis akan langsung di serahkan pada pihak rekam medis dengan melewati
alur alur yang telah ditentukan baik dari unit IGD, rawat jalan maupun rawat inap.
data rekam medis akan selalu menumpuk tiap taunnya sehingga untuk
tidak menyusahkan petugas rekam medis dan memakan banyak tempat permenkes
menetapkan cara untuk pemusnahan data rekam medis yaitu dengan
memusnahkan datanya setelah 10 tahun data tersebut tidak di pertanyakna lagi
oleh pihak keluarga.
B. Saran
Diharapkan dengan pembuatan makalah ini, dapat dijadikan pedoman
untuk menejemen rumah sakit dalam rekam medis dalam upaya peningkatan
kesehatan. Serta dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan pengetahuan
untuk mahasiswa lain dalam studi khusus rekam medis .
17
Daftar Pustaka
http://rsjmenur.jatimprov.go.id/index.php/sejarah
https://hasansodikin.blogspot.com/2013/04/makalah-rekam-medis.html
https://apikesinfo.blogspot.com/2015/10/makalah-tentang-rekam-medis.html
https://www.academia.edu/36529490/Makalah_rekam_medis
18