DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. NYOMAN ARIASTITI
2. M.FARHAN RIZZANI
3. OKY AGUNG ADITYA P.
4. RAHMANTO
5. MELI SANTIKA
6. MUTIANAH
7. NADIA PUTRI RAMADHANI
8. NI KADEK SUKA SANTI
9. NI NYOMAN WIDI ASTARI
10. NI WAYAN NOVA YULIA
11. NURFADILLAH AZZAHRO
12. PRISELIA MAHARANI
13. PUTRI APRILIA
14. PUTU DIAN PUSPITASARI
15. MARGARETA CORNELIA R.
KELAS : 1B
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
dilimpahkannya rahmat dan kesehatan dan kebahagiaan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas
Makalah yang berjudul ”terbut disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas mata
kuliah , dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan Makalah........................................................................... 2
1.3 Tujuan Umum............................................................................................... 2
1.4 Tujuan khusus............................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kredensial Keperawatan ............................................................ 4
2.2 Tahapan Kredensial ..................................................................................... 5
2.3 Tujuan Kredensial ........................................................................................ 6
2.4 Hasil dan Proses Kredensial Keperawatan .................................................. 6
2.5 Jenis-jenis Kredensial .................................................................................. 7
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................11
3.2 Saran ………..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kredensial merujuk pada proses verifikasi pendidikan, lisensi, dan sertifikasi
praktek sebagai advanced practice registered nurse (APRN) (Kleinpell et al,
2008 : 279). Menurut County of Los Angeles Public Health (2010 : 1) kredensial
dalam suatu organisasi kesehatan sangat penting untuk memastikan kompetensi
dan akuntabilitas. Proses kredensial sendiri efektif melindungi klien dan
organisasi, membangun staf profesional yang bermutu, juga untuk melindungi
kepentingan umum.
Kredensial merupakan sistem yang terintegrasi dalam layanan kesehatan di
berbagai Negara, di USA proses kredensial telah menjadi standar di setiap rumah
sakit. Sama halnya seperti negara tersebut, Indonesia juga membutuhkan proses
krdensial untuk menjamin akuntabilitas tenaga kesehatan. Walaupun istilah
kredensial sendiri bukan hal yang baru dalam sistem layanan kesehatan di
Indonesia, namun gambaran implementasi proses dan pencapaian tujuan
kredensial bervariasi di berbagai institusi. Kondisi ini yang menyebabkan proses
kredensial yang di lakukan oleh komite medik di Indonesia saat ini masih belum
adekuat (Herkutanto & Susilo, 2009 : 141).
Perawat yang sudah terkredensial akan mendapatkan surat penugasan klinis,
dimana dalam surat penugasan klinis tersebut terdapat rincian kewenangan klinis
apa saja yang bias dilakukan oleh perawat bersangkutan.
Sistem kredensial dengan pembatasan kewenangan klinis berbasis
profesionalisme dilakukan untuk memastikan agar setiap pelayanan bagi pasien
dilakukan oleh tenaga profesional keperawatan yang kompeten (Yuhanti dkk,
2013 : 1). Evaluasi kredential harus menyeluruh, dapat diandalkan, dan bermutu
tinggi untuk menjamin perawat tersebut aman dan berkompeten dalam praktek
(Tse, 2015 : 60). Mutu pelayanan keperawatan sebagai indikator kualitas
pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan
kesehatan di mata masyarakat.
1
Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah
terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan, kesakitan, serta
kesengsaraan yang dialami pasien dan keluarganya. Salah satu indikator dari mutu
pelayanan keperawatan itu adalah apakah pelayanan keperawatan yang diberikan
itu memuaskan pasien atau tidak Nursalam, 2014 : 295).
Kinerja perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan merupakan masalah
yang sangat penting untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (Mulyono dkk, 2013 : 2). Untuk
menjamin mutu pelayanan serta melindungi masyarakat, perlu dikembangkan
sistem kredensial guna memastikan bahwa setiap perawat, program atau lembaga
pelayanan keperawatan/kesehatan bermutu dan memenuhi standar yang
ditetapkan (PPNI, 2013 : 4).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/148/1/2010 Tentang:
Izin dan Penyelanggaraan Praktik Perawat, pasal 12 ayat 2 yang menyatakan:
Perawat dalam menjalankan Praktik senantiasa meningkatkan mutu pelayanan
profesinya dengan mengikuti perkembangan ilmu pangetahuan dan teknologi
melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tugasnya, yang diselenggarakan
oleh Pemerintah atau orgarnisasi profesi (PPNI, 2013 :4).
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Dalam masa transisi professional keperawatan di Indonesia, sistem
pemberian izin praktik dan registrasi sudah saatnya segera diwujudkan
untuk semua perawat baik bagi lulusan SPK, akademi, sarjana
keperawatan maupun program master keperawatan dengan lingkup praktik
sesuai dengan kompetensi masing-masing.
c. SERTIFIKASI
Sertifikasi merupakan proses pengabsahan bahwa seorang perawat telah
memenuhi standar minimal kompetensi praktik pada area spesialisasi
tertentu seperti kesehatan ibu dan anak, pediatric , kesehatan mental,
gerontology dan kesehatan sekolah. Sertifikasi telah diterapkan di
Menurut Robert Priharjo, dalam buku berjudul Praktik Keperawatan Profesional
(1995) , Proses Kredensial adalah salah satu cara profesi keperawatan
mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan
anggotanya.
Kredensial, menurut ketentuan Pasal 1 angka 5 Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor : 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah
Sakit diartikan sebagai proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk
menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis. Sedangkan yang dimaksud
dengan kewenangan klinis adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan
yang dilakukan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area
prakteknya.
Istilah kredensial merupakan serapan dari bahasa Inggris, yaitu "credentialing"
yang berarti 'mandat'. Selain pengertian kradensial sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan tersebut di atas, terdapat beberapa pengertian
kredensial yang dikenal, diantaranya adalah :
Kredensial adalah proses untuk menentukan dan mempertahankan
kompetensi perawat.
Kredensial adalah proses telaah validasi terhadap dokumen pendidikan,
pelatihan, pengalaman pekerjaan, registrasi, sertifikasi, lisensi, dan
dokumen profesional lainnya yang dimiliki oleh tenaga keperawatan.
4
Kredensial adalah proses evaluasi oleh Komite Keperawatan Rumah Sakit
terhadap tenaga keperawatan (perawat dan bidan) untuk menentukan
kewenangan profesi sesuai dengan kompetensinya.
Sebagai gambaran, di lingkungan Oxford dan United Health Care, kredensial diberikan
dengan beberapa kriteria, antara lain :
5
c) Sub komite membentuk panitia ad hoc untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode : porto folio, asesmen
kompetensi. Misalnya : verifikasi ijazah, Surat Tanda Registrasi, sertipikat
kompetensi, logbook yang berisi uraian capaian kinerja.
d) Sub komite memberikan laporan hasil kredensial sebagai bahan
menentukan kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
6
demikian, kredensial merupakan elemen penting dalam menurunkan resiko litigasi
(gugatan hukum di pengadilan) terhadap rumah sakit dan tenaga keperawatan
yang bekerja di dalamnya. Proses kredensial yang efektif dapat menurunkan
rediko adverse events pada pasien dengan meminimalkan kesalahan tindakan
yang diberikan oleh tenaga keperawatan tertentu yang memegang kewenangan
klinis tertentu di rumah sakit tersebut.
a. Lisensi
2. Pekerjaan secara jelas merupakan area kerja yang tersendiri dan terpisah
7
b. Registrasi
c. Sertifikasi
8
d. Akreditasi
9
Standar praktik ini telah diperbaharui lagi dan disahkan berdasarkan SK
Dirjenyanmed No. YM.00 03.2.6.7637 pada tanggal 18 Agustus 1993. Kemudian
pada tahun1996, Dewan Pimpinan Pusat PPNI telah menyusun standar profesi
keperawatan berdasarkan SK.No.03/DPP/SK/I/1996 yang terdiri dari :
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kredensial merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan
kompetensi keperawatan. Proses kredensial merupakan salah satu cara profesi
keperawatan mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas persiapan
pendidikan anggotanya. Kredensial meliputi pemberian izin praktik (lisensi),
registrasi (pendaftaran), pemberian sertifikat (sertifikasi) dan akreditasi.
Tahapan Proses Kredensial ada dua jenis yaitu menurut Robert Priharjo dan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 49 Tahun 2013
3.2 Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita harus mampu memahami dengan baik tentang
kredensial keperawatan yang ada di Indonesia sebagai standar melakukan praktik
agar dapat terwujudnya tujuan dari kredensial tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://legalstudies71.blogspot.com/2019/01/pengertian-kredensial
keperawatan.html
http://ppnisardjito.blogspot.com/2012/09/kredensial-keperawatan-indonesia.html