OLEH :
WAYAN INDAH SANIS SETIAWATI
D III KEPERAWATAN MATARAM
TINGKAT 1 B
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi terkait dengan perawatan kesehatan melalui perawatan peral
atan , sterilisasiperalatan, penyimpanan peralatan dan tindakan pera
wat dalam pemasangan alat alat medis yanginvasif di Instalasi Peraw
atan Intensif merupakan salah satu faktor penting yang mengancamp
emulihan pasien selama perawatan kesehatan berlangsung. Pasien p
asien ini mempunyai risikoyang tinggi untuk mendapatkan infeksi nos
okomial. Pada umumnya pasien di InstalasiPerawatan Intensif memili
ki faktor risiko berupa penyakit yang mendasarinya serta gangguanim
un, sehingga pemasangan alat yang tidak tepat dapat mempermudah
pasien untukmendapatkan infeksi nosokomialTujuh faktor risiko untu
k infeksi nosokomial di Instalasi Perawatan Intensif adalah
1. Meningkatnyaa lama perawatan di Instalasi Perawatan Intensif (>
48 jam).
2. Pemasangan ventilasi mekanis.
3. Diagnosis trauma pada pasien.
4. Pemasangan kateter vena sentral.
5. .Pemasangan kateter pada arteri pulmonal
6. .Pemasangan kateter urin.
7. Profilaksis ulkus karena stress.
Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadia
n terbanyak di negaramiskin dan negara yang sedang berkembang
karena penyakit-penyakit infeksi masih menjadipenyebab utama.
Suatu penelitian yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa s
ekitar 8.7%dari 55 rumah sakit dari 14 negara di Eropa. Pada tahu
n 1992-1997 National NosocomialInfection Surveillance System(N
NIS) di Amerika Serikat melakukan penelitian pada 181.993pasien
di Instalasi Perawatan Intensifdi beberapa rumah sakit. Didapatka
n bahwa infeksi melaluialiran darah, pneumonia, dan infeksi trakt
us urinarius dengan pemasangan peralatan invasif
merupakan kelompok terbanyak dari infeksi nosokomial. di Indonesia
sendiri belum ada dataakurat mengenai tingkat infeksi nosokomial. P
emerintah telah berupaya untuk mencegah infeksinosokomial melalu
i Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270/Menkes/III/2007, namun
bagaimana hasil dari kebijakan ini belum ada laporan yang akurat (Fa
rid, 2007).Masih tingginyatingkat kejadian infeksi nosokomial teruta
ma di negara-negara berkembang dengan berbagai halsebagai faktor
presdiposisi terjadinya infeksi nosokomial, salah satunya adalah steril
itasperalatan medis yang digunakan membuat saya terpicu untuk me
lakukan penelitian ini. Dimanapada penelitian ini penelitimelakukan
uji sterilitas terhadap peralatan medis Instalasi PerawatanIntensif de
wasa serta menguji kepekaan bakteri yang saya temukan.
1.2. Rumusan Masalah
-Bagaimana cara mensterilisasi alat alat kesehatan
-Bagaimana cara merawat alat alat kesehatan
-Bagaimana cara menyimpan alat alat kesehatan
1.3. Tujuan Penelitian
a. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah .
b. Untuk mengetahui cara-cara memelihara alat-alat kesehatan
c.Memahami apa yang di maksud dengan sterilisasi, dan dekontamin
asi
BAB II PEMBAHASAN
1. MACAM-MACAM PERALATAN
Misalnya EKG, EEG, diater migelombang mikro , ultrasonic, tabung r
eaksi, pipet,tangspatie, pinset bedah, pinset anatomi, gunting, force
p, hand schoen dll. Dari sekian banyakperalatan kesehatan dapat dik
ategorikan menjadi 4 yaitu :
1. peralatan elektronika
2. peralatan dari bahan baku logam
3. peralatan dari bahan baku gelas
4. peralatan dari bahan baku karet/plastic
2.1 PERALATAN ELEKRONIKA
Adalah peralatan yang mempergunakan sumber daya listrik, misalny
a alatelectrocardiogrphy, electro encephlography, unit thermography
, ventilator, unit monitor EKGdll.
2.2 PERALATAN DARI BAHAN BAKU LOGAM
Bahan baku logam yang biasa dipakai adalah nikel , alpaca , tembaga
dan logamcampuran lainnya. Peralatan dari bahan logam ini banyak r
agamnya ,misalnya forcepekstraksi,gunting, pinset, jarum hecting dll.
2.3 PERALATAN DARI BAHAN BAKU GELAS
Bahan baku gelas yang biasa dipakai adalah :pyrex, fiber gelas.Conto
h :vacum extractive/ekstraksivakum, pipet, tabung reaksi , buret dll
2. PERAWATAN PERALATAN
Peralatan kesehatan pada hakekatnya dibagi dalam empat kategori (
elektronika, logam ,gelas dan karet), maka perawatan peralatan diba
gi menjadi 4 bagian pula
2.4 PERAWATAN ALAT-ALAT ELEKTRONIKA
Perawatan elektronika sangat peka terhadap goncangan sehingga pe
rlu dihindari darigoncangan .hindari peralatan dari medan magnet ya
ng kuat agar sensisivitas meter tidak berubahalat-alat elektronika tid
ak tahan pada suhu di atas 25oC, sehingga pada waktu penggunaan s
uhuruangan sebaiknya berkisar antara 18oC – 25oC rata-rata pada t
emperature 21o
C.Untuk menghindari suhu terlalu tinggi, pada alat perlu tempat di be
ri kipas angin di sekitarpower supply/sumber daya alat tersebut.Deb
u dapat pula mempengaruhi kerjanya alat, sehingga setiap saat ruang
an dibersihkandengan menggunakan alat penyedot debu (vacuum cl
eaner).Pengetahuan dan ketrampilan penggunaan peralatan memeg
ang peranan penting dalamperawatan peralatan agar peralatan berja
lan dengan baik dan kerusakan dapat dihindari sejauhmungkin. Peng
etahuan dan ketrampilan ini meliput:
Sasaran pengukuran telah dipahami terlebih dahulu
Persiapan metode, waktu dan program pengukuran
Kondisi peralatan baik atau tidak
2.5 PERAWATAN ALAT DARI BAHAN BAKU LOGAM
Alatalat yang terbuat dari logam misalnya besi ,tembaga maupun alu
minium sering terjadikaratan . untk menghindari terjadinya hal demi
kian maka alatalat tersebut harus disimpan padatempat yang memp
unyai temperature tinggi ( 37oC) danlingkungan yang kering kalau pe
rlumemakai bahan silicon sebagai penyerapuap air .Sebelum disimpa
n alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air yang mele
kat,kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin c
air .
2.6 PERAWATAN ALAT DARI BAHAN BAKU GELAS
Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberap
a keuntungan maupunkelemahan daribahan baku gelas tersebut.Keu
ntungannya : bahan gelas tahan terhadap reaksi kimia, terutama bah
an gelas pyrex, tahanterhadap perubahan temperature yang mendad
ak, koefisienmual yang kecil dan tembus cahayayang besar.Kelemaha
nnya : mudah pecah terhadap tekanan mekanik, dan mudah tumbuh
jamur sehinggamengganggu daya tembus sinar, kadang-kadang deng
an menggunakan kain katun untukmembersihkan saja mudah timbul
goresan .Dengan memperhatikan keuntungan dan kelemahan dari ba
han gelas, maka dalam segikeperawatan maupun memperlakukan al
at-alat gelas harus perhatikan :
1. Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27oC-37oC d
an diberi tambahanlampu 25 watt .2
2. Ruangan tempat penyimpanan diberibahan silicon sebagai zat higroskopis3
3. Gunakanalcohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk membe
hkan debudari permukaan kaca/gelas. Usahakan pada waktu membersihkan
ensa jangan sampaimerusak lapisan lensar.
4. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas kaw
t kasa :atauboleh melakukan pemanasa nsecara langsung asalkan bahan ge
terbuat dari pyrex
5. Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung kedalam a
ngsedang mendidih melainkan gelas dimasukkan kedalam air dingin kemud
ipanaskansecara perlahan-lahan.
Larutan sterilisasi :
kaliumdichromatsterilisas
Asambelerang 25 ml
Aquadest 75 ml
Kadangkadang memerlukan perendaman sampai beberapa jam, kem
udian dibilas dengan airbersih, dikeringkan dengan udara panas lalu
disimpan di tempat yang kering .
2.7 PERAWATAN ALAT DARI BAHAN BAKU KARET
Sarung tangan dari karet hand schoen mudah sekali meleleh atau me
lengket apabila disimpantelalu lama.Untuk menghindari kerusakan d
ari bahan karet, sebelum melakukan penyimpananmula- mula bersih
kan kotoran darah atau cairan obat dengan cara mencuci dengan sab
unkemudian dikeringkan dengan enjemur dibawah sinar matahari at
au hembusan udara hangat.Setelah itu taburi talk pada seluruh perm
ukaan karet.
3 Sterilisasi
Pengertian ; Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan
apatogen besertasporanya pada peralatan perawatan dan kedoktera
n dengan cara merebus, stoom, panas tinggi,atau menggunakan bah
an kimia.
1. Jenis peralatan yang dapat disterilkan :
2. Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculu
m dan lain-lain.
3. Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung ki
mia dan lain-lain.
4. Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pi
pa pendugalambung, drain dan lain-lain..
5. Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule tra
chea dan lain-lain.
6. Peralatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), bas
kom dan lain-lain.
7. Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring
dan lain-lain
8. Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang i8nfus dan lain-
lain.8.
Peralatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, do
ek operasi, baju,sprei, sarung bantal dan lain-lain.
Pelaksanaa sterilisasi
(1)Sterilisasi dengan cara rebusMensterikan peralatan dengan cara m
erebus didalam air sampai mendidih(1000C) dan ditunggu antara 1
5 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari logam,kaca dan kt
(2) Sterilisasi dengan cara stoomMensterikan peralatan dengan uap p
anas didalam autoclave dengan waktu, suhudan tekanan tertentu.
Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
(3) Sterilisasi dengan cara panas keringMensterikan peralatan dengan
oven dengan uap panas tinggi. Misalnya peralatanlogam yang taja
m, peralatan dari kaca dan obat telain-lai
(4)Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimiaMensterikan per
alatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol,sublimat,
uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila ken
epanas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain.
Perhatian :
1. Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai
2. Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.
3. Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas
mencantumkan : nama, jenisperalatan, tanggal dan jam dist
erilkan.
4. Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa
, sehingga seluruh bagiandapat disterilkan.
5. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peral
atan harus tepat (dihitungsejak peralatan disterilkan).
6. Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain ke
dalam sterilisator, sebelumwaktu untuk mensterilkan selesai
.
7. Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya har
us dengan korentang steril.
8. Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bun
gkus maupun tutupnya.
9. Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut
harus disterilkan kembali.
DEKONTAMINASI
Dekontaminasi yaitu membuang semua material yang tampak (debu,
kotoran) padabenda, lingkungan, permukaan kulit dengan mengguna
kan sabun, air dan gesekan. Tujuanprosedur dekontaminasi adalah y
untuk:
1.Mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permu
kaan lingkung
2.Untuk membuang kotoran yang tampak.
3.Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (MikMikroorganis)
4.Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung deng
an alat pensteril ataudesinfektan.
Untuk melindungi personal dan pasien.
Terdapat 3 tingkat desinfeksi, yaitu:
a. Desinfeksi tingkat tinggi, dengan membunuh semua organisme denga
n perkecualianspora bakteri.
b. Desinfeksi tingkat sedang, dengan membunuh bakteri dan jamur kec
uali spora baktbakte.
c. .Desinfeksi tingkat rendah, dengan membunuh kebanyakan bakteri, b
eberapa virus danbeberapa jamur tetapi tidak dapat membunuh mikr
oorganisme yang resisten seperti basiltuberkel dan spora bakteri.
Dekontaminasi Pencucian dan Pembilasan Disinfeksi Tingkat Tinggi da
n SterilisasiDekontaminasi merupakan langkah pertama yang penting
dalam menangani peralatan,perlengkapan, sarung tangan dan bend-
benda lain yang terkontaminasi.
Dekontaminasimembuat benda-benda lebih aman untuk ditangani pe
tugas pada saat dilakukan pembersihan.Untuk perlindungan lebih jau
h, pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumahtan
gga dari lateks jika menangani peralatan yang sudah digunakan atau
kotor
Cara melakukan Dekontaminasi :
Segera setelah digunakan, rendam seluruh bagian benda-benda yang
terkontaminasi dalam larutan klorin0,5% selama 10 menit. Ini akan c
epat mematikan virus hepatitis B dan HIV.Daya kerja larutanklorin ak
an cepat menurun sehingga harus diganti minimal setiap 24 jam atau
lebih cepat jikaterlihat telah kotor atau keruh
Pemeliharaan Peralatan Perawatan dan Kedokteran
Pengertian :Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan k
edokteran dengan cara membersihkan,mendesinfeksi atau mensteril
kan serta menyimpannya.Tujuan :
Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaa
n siap pakai.
Mencegah peralatan cepat rusak.
Mencegah terjadinya infeksi silang.
Pemeliharaan Peralatan Dari Logam
Jenis peralatan Misalny
pisau operasi
Gunting.
Pinset.
Kocher.
Korentang.
Persiapan
Peralatan yang akan dibersihkan:
Tempat pencucuian dengan air yang mengilir atau baskom berisi
air bersih.
Sabun cuci.
Sikat halus.
Bengkok (nierbekken).
Lapnierbekke
Larutan desinfektan.
Kain kasa.
Stalisator dalam keadaan siap pakai.
Pelaksanaan :
Sarung tangan dibersihkan dan disabinu bagian luar dan dalamn
ya, lalu dibilas.
Sarung tangan diperiksa apakah bocor atau tidak, dengan cara m
emasukkan udarakedalamnya, lalu dicelupkan ke dalam air. Bila
bocor dipisahkan.
Setelah bersih, sarung tangan dikeringkan dengan cara menggan
tungkannya terbalik ataulangsungdikeringkan luar dan dalamnya
dengan handuk atau lap kering.
Beri bedak tipis secara merata bagian luar dan dalamnya.
Sarung tangan diatur atau digulung sepasang-sepasang atau dipi
sahkan misalnya satukelompok bagian kiri atau kanan saja. Bila d
ipisahkan kiri atau kanan saja, harus diberilabel pengenal yang je
las pada tromol atau stoples masing-masing yang menunjukkans
ebelah kanan atau kiri, serta tanggal dan jam dimulainya sterilisa
si.
Sarung tangan kemudian dimasukkan kedalam tromol atau stopl
es yang telah berisi tabletformalin untuk disterilkan selama 24 ja
m sejak saat dimasukkan. Untuk tromol ataustoples ukuran satu
liter digunakan empat tablet formalin 50 gram.
Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula.
BAB III penutup
Kesimpulan.Berdasarkan
makalah “prinsip
fisika dalam pemeliharaan alat-alat kesehatan
ini” dapat
disimpulkan bahwa:Peralatan kesehatan ada peralatan elektronika,
peralatan dari bahan bakulogam,peralatan dari bahan baku gelas, pe
ralatan dari bahan baku karet/plasticcara-cara merawat alat kesehat
an sangat diperlukan agar alat-alat itu tetap higienis danbaik .alat-
alat itu sangat berperan penting dalam bidang kesehatan .
3.2 Saran
Merawat alat alat kesehatan itu sangat penting untuk anggota medis
terutama untukmenjaga kesehatan pasien. Merawat alat alat keseha
tan dikatakan penting karenamenyangkut keselamatan pasien. Meng
gunakan atau merawat alat alat kesehatan sesuaidengan prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
1.J.F. Gabriel(1996), FISIKA KEDOKTERAN , Jakarta. EGC2.Arena, Victo
r : Ionizing Radiation and Life, The C.V. Mosby Company, St. Louis 197
13. Broder, Marion R : Efficiency of Human Movement W.B Saunders
Company, Philadelphia,19604.Bykof K.M. Test-book of Physiology, Fo
reign Languages Publishing House Moskow, 1960 p.3735. Cameron J
ohn R. Skofronick James G : Medical Phisics John Wiley & Sons Inc.Ne
w York,1978