Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang
Karya tulis ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan dalam
Program Studi Tidung Makassar Tahun Ajaran 2002 – 2003 dan sekaligus merupakan
ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi perbaikan pada masa yang akan datang.
Terwujudnya karya tulis ini tidak lepas dari arahan bimbingan , bantuan dan
partisipasi dari berbagai pihak, baik berupa moril, materil maupun spritual. Untuk itu
1. Ibu Hj.Nani Russa, SKM, M.Si , selaku Ketua Program Studi Keperawatan
1
2. Kepala Rumah Sakit Tk.II Pelamonia Makassar yang telah memberikan izin
3. Ibu Hj. Mutasimah AR.Malaka, SKM , selaku dosen pembimbing karya tulis
yang telah meluangkan waktu dan pikiran guna membimbing, mengarahkan dan
4. Ibu Hj. Martini Bennu, SKM, M.Kes , selaku dosen penguji yang telah
meluangkan waktu dan pikiran guna memberikan bimbingan dan petunjuk dalam
keperawatan.
8. Klien beserta keluarga yang telah bersedia bekerja sama selama asuhan
keperawatan diberikan.
9. Kedua orang tua tecinta beserta segenap keluarga yang telah banyak
memberikan bantuan, dorongan moril maupun materil serta doa sehingga penulis
Kesehatan Makassar.
2
10. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Keperawatan Tidung Politeknik
11. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan karya tulis ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmatNya kepada merekan yang
telah memberikan jasa-jasanya kepada penulis. Harapan penulis semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan pada umumnya dan
Penulis
3
BAB I
PE N DAHU LUAN
A. Latar Belakang
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar mewujudkan derajat yang optimal
oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat,
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan
Salah satu yang menyebabkan tingginya angka kesakitan pada bayi dan
anak balita adalah diare, yang mana penyakit ini merupakan penyakit yang sangat
4
berbahaya bila tidak ditangani dalam 1 x 24 jam yang dapat menimbulkan
Tk.II Pelamonia Makassar tercatat bahwa jumlah penderita diare / GEA selama
periode Januari sampai Desember 2002 sebanyak 462 (43,83 %) dari 1054 orang
pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis menyusun karya tulis ilmiah yang
berjudul Asuhan Keperawatan pada klien An.C dengan gangguan diare di ruang
B. Batasan Masalah
memeberikan gambaran yang cukup jelas, bahwa pasien dengan masalha diare
mempunyai resiko yang sangat berat dan luas sehingga membutuhkan asuhan
Berhubung masalah pada diare cukup luas sedangkan waktu yang tersedia
sangat terbatas, maka dalam penyusunan karya tulis ini hanya membatasi tentang
asuhan keperawatan pada klien An.C dengan diare selama 2 hari dari tanggal 28
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
5
Memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
2. Tujuan khusus
analisa data keperawatan yang terjadi pada klien dengan gangguan sistem
pencernaan diare.
D. Manfaat Penulisan
selama pendidikan.
6
2. Sebagai sumber referensi tambahan bagi para mahasiswa serta rekan
E. Metode Penulisan
ini adalah melalui pendekatan dan langkah-langkah serta metode ilmiah sebagai
berikut :
1. Studi kepustakaan
2. Studi kasus
3. Diskusi
F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis membagi lima bab, dimana
setiap bab diuraikan dalam sub-sub bab dengan susunan sebagai berikut :
7
BAB I : Pendahuluan
sistematikan penulisan.
berikut :
evaluasi.
keperawatan.
BAB IV : Pembahasan
8
Di dalam bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan antara
BAB V : Penutup
Lampiran
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
a. Keadaan frekuensi BAB lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
dari 3 kali pada anak, konsistensi faeces encer, dapat berwarna hijau atau
terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang
cair (setengah padat) kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya yaitu
2. Penyebab
a. Faktor infus
yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi enteral ini
meliputi :
10
a) Infeksi bakteri : Vibrio, E.coli, Salmonella,
b. Faktor malabsorbsi
dan galaktosa).
2) Malabsorbsi lemak
3) Malabsorbsi protein
terhadap makanan
a. Anatomi
11
Gambar.
kaki) yang berjalan dari mulut, melalui esofagus lambung, dan usus sampai
anus.
1) Mulut
salivasi, menelan, kecap dan berkecap. Mulut dibatasi pada ke-2 sisi
dan ptialin
2) Lidah
dengan adanya rasa bahan yang manis. Lidh menempati kavum oris dan
melekat secara langsung pada epiglotis dalam laring. Tiga ruang mirip
3) Gigi
Manusia dilengkapi dengan dua set gigi yang tampak pada masa
kehidupan yang berbeda. Set pertama adalah gigi susu yang bersifat
sementara dan tumbuh melalui gusi selama tahun pertama dan kedua.
12
Set kedua atau sel permanen menggantikan gigi primer. Terdapat 20
4) Esofagus
5) Lambung
6) Usus halus
jumlah panjangnya kira-kira dua pertiga dari panjang total saluran. Usus
vater. Pertemuan antara usus halus dan usus besar terletak di bagian
7) Usus besar
13
Terdiri dari segmen asenden pada sisi kanan abdomen, segmen
segmen desenden pada sisi kiri abdomen. Bagian ujung dari usus besar
14
Kontraksi peristaltik di dalam lambung mendorong isi lambungnya ke
jalannya faeces dan mengeluarkan fraksi zat yang tidak terserap zat
besi, kalsium dan fospat yang ditelan. Absorbsi air, garam dan glukosa
4. Patofisiologi
intestinal merupakan akibat dari gangguan absorbsi dan sekresi cairan dan
15
berpindah dari rongga ekstravaskuler ke dalam tinja, sehingga
metabolik.
Diare yang terjadi merupakan proses dari transpor aktif akibat rangsangan
foksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus. Sel dalam mukosa
5. Manifestasi klinis
d. Demam
e. Kram abdomen
f. Anorexia
g. Lemah
16
h. Pucat
6. Insiden
7. Komplikasi
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi
hipertonik).
b. Renjatan hipovolemik
d. Hipoglikemia
17
e. Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan
8. Pemeriksaan diagnostik
pus.
e. Kultur faeces
9. Pencegahan
Penularan penyakit diare melalui “4 F” ( finger, faeces, food dan fly). Maka
makan dan setiap habis bermain, memakai alas kaki jika bermain di tanah.
18
e. Kepada anak yang sudah dapat membeli makanan sendiri,
penyakit diare, selain itu air harus bersih juga perlu dimasak mendidih
lebih lama.
10. Penatalaksanaan
pemberian cairan.
b. Diatetik
c. Obat-obatan.
1) Jenis cairan
a) Cairan peroral :
dehidrasi dan bila anak mau minum serta kesadaran baik diberikan
peroral berupa cairan yang berisi Nacl dan NaHCO 3, KCI dan
mengandung garam dan gula (Nacl dan sukrosa), atau air tajin
19
yang diberi garam dan gula untuk pengobatan sementara sebelum
b) Cairan parenteral :
20
16 jam berikutnya : 125 ml/kg BB oralit peroral atau
intravena 2 Hs / kg BB / m atau 3 Hs / kg Bb / m.
dengan BB 10 – 15 kg :
10 Hs /kg BB /m.
BB/m.
dengan BB 2 – 3 kg.
b. Pengobatan dietetik
21
1) Untuk anak dibawah 1
makanan :
a) Susu (ASI dan atau susu formula yang mengandung laktosa rendah
2) Cara memberikannya :
diberi ASI / susu formula tapi masih diare diberikan oralit selang-
selang.
Hari 5 : bila tidak ada kelainan pasien dipulangkan. Kembali susu atau
makanan biasa.
c. Obat-obatan
2) Obat spasmolitik.
3) Antibiotik
22
membuat perencanaan untuk mengatasi, melaksanakan dan mengevaluasi
1982 : 2).
1. Pengkajian
1) Pengumpulan data
catatan medis atau profesi lain, termasuk hasil diagnosa test. Data
berikut :
a) Biodata
23
b) Riwayat kesehatan sekarang
Berat badan lahir, panjang badan lahir, lingkar kepala, lingkar dada,
sakit.
atau tidak.
belum , mata cekung atau tidak, selaput lendir mulut kering atau
24
(4) Sistem pernafasan : frekuensi pernapasan, hiperventilasi /tidak,
pernapasan kussmaul.
daerah bokong.
(9) Genetalia dan usus : apakah ada kelainan atau tidak, keadaan
Morgan 1994).
orang tua.
25
Untuk kasus diare, biasanya dilakukan pemeriksaan :
urine.
2) Klasifikasi data
3) Analisa data
permasalahannya tersebut.
2. Diagnosa keperawatan
26
kehidupan yang aktual atau potensial untuk pemilihan intervensi keperawatan
adalah :
diare.
3. Perencanaan
Intervensi :
27
1) Pertahankan status puasa sampai frekuensi dan
beratnya episode.
tangan.
mencetuskan diare
bertahap
28
secara bertahap cairan mencegah kram dan diare
berulang.
diare.
Intervensi :
dehidrasi.
29
Rasional : pemberian cairan parenteral sangat dibutuhkan juka klien
dehidrasi.
Intervensi :
kering.
terjadinya lecet.
lipatan kulit.
30
4) Ganti popok / alat tenun setiap kali basah
mikroorganisme.
pakaian
Intervensi :
lain.
sedikit dalam frekuensi sering dan tawarkan makan pagi paling besar.
31
Rasional : menghilangkan rasa tak enak dapat meningkatkan nafsu
makan.
kebutuhan individu.
Intervensi :
Rasional :
adanya muntah atau diare pada anak dan denyut nadi yang tidak teratur
32
Rasional : adanya tanda-tanda muntah dan diare merupakan gejala
di rumah.
Tujuan : menurunkan rasa takut dan cemas orang tua terhadap keadaan
anaknya.
Intervensi :
ansietas.
33
Rasional : membuat hubungan terapeutik. Membantu pasien/ orang
menyebabkan stres.
4) Akui bahwa ansietas dan mirip dengan yang diekspresikan orang lain.
menurunkan stres.
5) Berikan informasi yang akurat dan nyata tentang apa yang dilakukan.
menurunkan ansietas.
4. Pelaksanaan
34
a. Melaksanakan rencana keperawatan
bila perawat telah mencapai tujuan. Syarat yang kedua adalah intervensi
5. Evaluasi
kebutuhan pasien.
belum ?
35
b. Apakah masalah yang ada sudah terpecahkan atau belum?
jaringan normal.
1) Mempertahankan
integritas kulit
2) Menggunakan pelembab
36
37