Anda di halaman 1dari 6

NAMA : VERONICA CLAURIEN

TINGKAT II B

MATA KULIAH : MANAJEMEN KEPERAWATAN

SKENARIO MANAJEMEN KONFLIK

PEMBAGIAN PERAN

1. Kepala Ruangan1 (Theresia)


2. Kepala Ruangan2 (Phean)
3. Ketua Tim (wiandani)
4. Perawat Pelaksana1 (Veronica)
5. Perawat pelaksana2 (Dewi)
6. Perawat pelaksan3 (Normis)
7. Perawat pelaksan4 (Tri)
8. Istri Pasien (Silvia)
9. Keluarga Pasien (Rana)

Disebuah rumah sakit terdapat 2 ruangan peyakit dalam yaitu ruang zambrut
dan krisolit. Di krisolit terdapat 3 perawat yang dinas pagi dengan pasien 9,
sedangkan di ruangan zambrut hanya ada perawat yang dinas pagi dengan 10
pasien, 4 diantaranya pasien dengan total care. Perawat di ruagan zambrut merasa
kualahan sehingga membutuhkan bantuan sehingga menghubungi pengawas di
rumah sakit tersebut. Pengawas menghubungi karu di ruangan krisolit agar
menugaskan perawat yang bertugas untuk membantu ruangan zambrut.

Perbincangan merekan berhenti dengan kedatangan istri pasien yang


mengeluh suaminya muntah-muntah

Karu1(Theresia) : Suster Wiandani, tolong tugaskan salah satu perawat


pelaksanan untuk membantu di ruangan zambrut karena
sedang banyak pasien dan kekurangan perawat.

Katim(wiandani) : Baik Bu, akan saya beritahukan dan tugaskan salah satu
perawat untuk pindah ke ruangan zambrut

Katim mengumpulkan perawat pelaksana di ruangan diskusi untuk


membicarakan perawat yang akan ditugaskan ke ruangan zambrut

Katim(wiandani) : Baiklah teman-teman hari ini saya akan mengumpulkan


kalian untuk membicarakan mandat dari kepala ruangan.
Beliaumenugaskan salah satu di antara kalian untuk
membantu perawat yang ada di ruangan zambrut. Suster
Dewi, Suster Veronica dan suster normis siapa yang
bersedia untuk membantu diruangan zambrut?

Perawat veronica : Maaf Bu, saya tidak dapat membantu karena saya masih
pertanggung jawab terhadap pasien yang total care di kamar
4

Perawat normis : Maaf Bu, saya tidak menguasai situasi di ruangan zambrut

Perawat Dewi : Apalagi saya Bu, saya belum menguasai situasinya bu.
Lebih baik suster normis saja bu

Perawat normis : Tidak Bu, saya tidak bisa

Katim (wiandani) : Kalau begitu saya yang tunjuk saja, suster normis saja ya

Perawat Yesua : Ibu, suster dewi saja kan dia Cuma main hp terus bu kalau
disini (perawat normis sangat kesal)

Perawat dewi : saya kan main Hp kalau sudah selesai tugas. Ko saya yang
disalahkan.

Perbicangan mereka berhenti dengan kedatangan istri pasien yang


mengeluh suaminya muntah-muntah.

Istri pasien : permisi suster, suami saya muntah-muntah sus

Perawat veronica : bapak Riandi yah bu?

Istri pasien : iya sus, tolong di liat sus. Sama sesak nafas sus

Perawat Veronica : baik bu, saya segera kesana

Perawat veronica : Bu wiandani, maaf saya permisi menangani pak Riandi


dulu bu

Katim(wiandani) : silahkan sus

Katim(wiandani) : sudah-sudah, matri yesua saja yang keruangan zambrut.


Di samping itu mantri yesua sudah perpengalam sedikit dari
pada perawat dewi. Berdepat tidak akan menyelesaikan
masalah. Disana sedang membutuhkan tenaga kalian.
Segara suster normis menuju ke sana yah.
Perawat Normis menuju. Kemudia bertemu dengan perawat Tri.
Perawat normis membantu perawat tri. Namun perawat normis bermalas-
malasa dalam bekerja, karena tidak menerima dia di tugaskan di ruangan
zambrut.

Perawat Tri : suster normis tolong saya ya, tolongi di tangani dulu pasie
kamar 3 bed 1 yah sus

Suster normis : iya, sebentar yah saya makan dulu

Perawat tri : ya sudah, pasiennya saya yang tangani dulu pasien. Nanti
selesai makan suster normis tolong tangani pasien kamar 4

Perawat normis : Iya (sangat kesal)

Beberapa saat kemudian perawat normis masih terlihat santai.


Duduk sembari memengan handphone. Karena perawat normis tidak mau
menanganin pasien.

Anak pasien : sus, infus ibu ilam habis

Perawat normis : baik, tunggu sebentar yah

Perawat tri : sudah selesai makan apa belum?

Perawat normis : suster tri, infus ibu ilam habis, saya ke toilet dulu.

Perawat Tri mulai kesal dengan perawat normis yang selalu


menunda-nunda pekerjaan dan tidak memprioritaskan pasien. Akhirnya
perawat Tri melakukan pekerjaanya sendiri dan melaporkan kepada
KARU Zambrut (Phean) yang telah selesai metting.

Perawat tri : selamat siang Bu, maaf saya ingin kinerja perawat normis yang di
tugaskan membantu saya di ruangan ini.

Karu 2 (Phean): Iya sus, apakah ada masalah?

Perawat tri : selama perawat normis membantu di ruang zambrut tadi, dia
hanya mainan hape dan sibuk kesana kemari tetapi tidak membantu
saya dengan maksimal seperti perawat normis membawa masalah
pribadi nya kedalam pekerjaan. Saya sudah menegur nya tetapi dia
tetap saja tidak merespon saya
Karu 2 (Phean) : Oh seperti itu, kalau begitu nanti saya akan bicarakan
dengan karu krisolit, terimakasih sudah memberitahu saya
mengenai hal tersebut.

Kemudian Karu zambrut menyampaikan masalah tersebut kepada


Karu di ruang krisolit

Karu1(Theresia) : selamat siang, ada apa bu phean?

Karu 2 (Phean) : ini bu, mau bicara bu

Karu1(Theresia) : iyaa ibu gimana, ada apa? Sini duduk di dalam

Karu 2 (Phean) : iya bu, jadi gini tadi perawat ruang saya bilang kalau
perawat normis yang membantu perawat dinas di ruang zambrut tidak
maksimal kerjaanya, dia hanya main hp, dan mondar mandir kesana sini.
Jadi nya tidak maksimal. Terus katanya perawat tri sudah menegurnya
tetapi perawat normis tidak mendengarkan dan seperti nya perawatnormis
membawa – bawa masalah pribadi kedalam ruangan.

Karu1(Theresia) : Oh begitu ceritanya, coba nanti saya panggil perawat


Normis untuk berdiskusi

Karu 2 (Phean) : Tapi bu, coba di konfirmasi terlebih dahulu ke perawat


normis. Tadi saya sedang meeting jadi saya tidak
mengetahui keadaan di ruangan

Karu1(Theresia) : iya bu, nanti saya konfirmasi

Karu 2 (Phean) : mohon maaf ya Bu

Setelah Karu phean dan theresia berdikusi, kemudian Karu theresia


memanggil Katim wiandani untuk mengkonfirmasi hal yang disampaikan
oleh Karu phean ke perawat normis.

Karu1(Theresia) : suster wiandani, tadi saya dapat laporan dari karu ruangan
zambrut mengenai perawat normis yang ditugaskan untuk membantu perawat tri
di ruang zambrut

Katim (wiandani) : iya bu, kenapa bu?

Karu theresia menceritakan hal yang di sampaikan oleh karu phean kepada
katim wiandani. Setelah itu katim wiandani memanggil perawat normis
untuk mengonfirmasika hal tersebut
Katim (wiandani) : suster normis saya mau konfirmasi menegenai kejadian
tadi diruangan zambrut, apakah benar kamu tadi hanya mondar mandir saja di
ruang kenanga dan tidak membantu dengan maksimal karena ada masalah
pribadi?

Perawat normis : iya Bu, saya mengakui kesalahan saya tadi. Saya minta
maaf atas kejadian tersebut.

Katim (wiandani) : memang kenapa? Apakah ada masalah?

Perawat normis : sebenarnya sih tidak ada masalah Bu, Cuma saya tidak
menguasai penyakit dalam di ruangan zambrut. Dari pada saya melakukan
kesalahan kepada pasien maka saya lebih baik menghindarinya. lalu saya tidak
suka dengan perawat dewi yang memojokan saya agar membantu di ruang
zambrut padahal saya tidak menguasai nya.

Katim (wiandani) : Baik, nanti saya akan nasehati mas reksa agar tidak seperti
itu. Saling menasehati antar anggota tim sangat diperlukan
agar kinerja tim menjadi lebih baik. Mulai sekarang ayo
kita tingkatkan pelayanan pasien. Saling bekerja sama ya.
Kalau misal ada yang tidak mampu jangan memaksakan
diri ya, daripada terjadi kesalahan.

Perawat normis : baik Bu, saya minta maaf atas kejadian yang tidak
mengenakan tersebut dan tidak akan mengulanginya lagi.

Konflik di atas adalah konflik antara perawat dan teman sejawat yang
saling menyuruh pada saat di tugaskan untuk pergi membantu keruangan lain,
pada fase ini perawat yang terlibat menyadari konflik dan merasakan kesal dan
emosi karena di tugaskan ke ruangan lain. Dan perawat tidak melakukan tugas dan
tanggung jawab sebagai perawat dengan baik.

Strategi yang di gunakan penyelesaian konflik

1. Mengatasi penyelesaian konflik ini digunakan untuk menyelesaiakan


konflik agar tidak berkelanjutan dan dapat bekerja sama kembali
2. Negosiasi penyelesaian konflik ini digunakan karena dimana semua yang
terlibat saling menyadari kesalahan dan sepakat untuk memperbaiki
bersama.
Setelah dilakukan penyelesaian konflik menggunakan strategi di atas, semua
perawat diruang krisolit menjadi lebih baik dalam bekerja sama. Semua anggota
saling belajar menghargai satu sama lain, saling membantu, dan saling
melengkapi. Konflik antara perawat dan teman sejawat tidak dapat dihindari.
Konflik diperlukan untuk meningkatkan kinerja kerja.

Anda mungkin juga menyukai