Sifa : (Sedang Input data dan seketika melihat kearah kursi tunggu pasien)
Eh, itu kursinya kayaknya rusak deh, lihat cobaa,, rusak gak sih? (sambil lihat
ke petugas B)
Risda : Masa sih ?
(Lihat sebentar kearah kursi tunggu pasien, kemudian kembali mengejarkan
pekerjaan)
Kemudian Ambar datang dan langsung duduk di kursi yang rusak tersebut, dan kemudian jatuh.
Ambar : (berjalan menuju kursi tunggu dan duduk di kursi yang rusak, kemudian jatuh)
Auuuuuu,,, ini gimana sih, kursi rusak bukannya disingkirkan, kok malah di
taruh disini, di depan lagi
(sambil marah marah, kemudian berdiri lagi)
Sifa : (melihat sebentar ke arah pasien dan diam saja, pura pura tidak melihat)
Risda : (berbicara ke petugas A)
Eh itu loo ada pasien jatuh, tolongin sana, aku lagi sibuk e
Sifa : (sambil input data)
Sibuk ah, biarin ajaa lah, gak sakit kayaknya gak luka juga, tuh bisa berdiri
sendiri kok
Sifa : (Sedang Input data dan seketika melihat kearah kursi tunggu pasien)
Eh, itu kursinya kayaknya rusak deh, lihat cobaa,, rusak gak sih? (sambil lihat
ke petugas B)
Risda : Eh, iya deh,, tak telfon IPSRS ya, biar diambil, takutnya nanti pasien keburu
datang, jatuh lagi..
(Menelfon IPSRS)
Mas, ini di depan Pendaftaran ada kursi rusak, minta diganti yaa,, terima kasih
Pak Tono : Baik mbak, saya segera ke pendaftaran
2. SKENARIO INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
KPC (Kejadian Potensial Cidera)
Saat Tukaran Shift Jaga, Petugas Ning akan mengecek suhu kulkas terlebih dahulu, diketahui
bahwa suhu kulkas saat pagi tidak dicek.
Mbak Ning : (berjalan menuju arah kulkas, mau cek suhu kulkas)
Lho mbak…. Suhu kulkasnya kok tinggi ini
Tadi pagi suhu kulkas tidak di cek ya ? Ini Check list nya kok masih kosong?
Lila : (Sambil berjalan menuju arah kulkas)
Waduh iya mbak, tadi pagi banyak pasien, saya jadi lupa tidak mengecek
suhunya
Mbak Ning : Coba pengaturan suhu kulkas diturunkan dulu, jika masih tinggi, segera Lapor
IPSRS, trus buat laporan Insiden Keselamatan Pasien, karena ini termasuk
Kejadian Potensial Cidera (KPC)
Lila : Iya , baik mbak, saya segera buat laporannya
((Mengambil formulir Insiden Keselamatan Pasien dan kemudian mengisinya)
Titik : (berjalan menuju nurse station, dari ruang rawat pasien, kemudian cuci
tangan)
Dewi P : Mbak, tadi dari kamar nya siapa?
Titik : Kamarnya pasien …….
Dewi P : Ngasih antibiotik ya mbak ?, eh antibiotiknya apa mbak ??
Titik : Ceftriaxone mbak, emang nya kenapa mbak ?
Dewi P : (Sambil membuka rekam medis pasien)
Loh, ini disini tulisannya Cefixime lo mbak !
Titik : Waduh, iya kah ?? duh terlanjur diminum pasiennya, brati ini aku monitor
aja, termasuk insiden keselamatan pasien ya mbak ini ??
Dewi P : Iya mbak, kalau nanti dimonitor, aman tanpa reaksi brati ini masuk KTC
(kejadian tidak cidera)
Besok lagi, dilihat lebih cermat ya mbak, jangan sampai terulang lagi
insidennya
Titik : Iya mbak, maaf ya mbak,, saya akan lebih teliti lagi, ini saya buat laporannya
ya mbak
(Mengambil formulir pelaporan insiden keselamatan pasien dan mengisinya)
KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)
Suatu sore diruang rawat inap, Ny. Ambar sedang ngobrol dengan Kakaknya, pasca diberikan nya
antibiotik ceftriaxone (seharusnya diberikan cefixime) lanjutan cerita dari KTC namun muncul
kejadian yang tidak diharapkan)
Perawat berjalan dari Nurse Station menuju kamar pasien sambil membawa Tensimeter
Kemudian perawat berjalan menuju nurse station dan menelfon dokter jaga untuk melaporkan
keadaan pasiennya, kemudian dokter datang ke nurse station
Dewi P : Ijin melaporkan dokter, pasien atas nama Ny. A, mengalami gatal
gatal pasca diberikan nya obat Ceftriaxone
dr. Ima : Ini kemungkinan pasien Alergi Obat Ceftriaxone mbak, mohon ditulis
di RM nya, dan segera buat laporan Insiden Keselamatan Pasien ya
mbak, saya akan visite ke kamar Ny. A terlebih dahulu.
(kemudian berjalan menuju kamar pasien)
Dewi P : Baik dok, segera saya tulis
(Mengambil formulir pelaporan insiden keselamatan pasien dan
mengisinya