Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

S DENGAN DIAGNOSA MEDIS


BRONKOPNEUMONIA DI RUANG DAHLIA RS PANTI WILASA CITARUM
SEMARANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak


Dosen Pengampu: Ns. Erni Suprapti., M. Kep

Oleh

Vivi Nurtama
20101440119105

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV DIPONEGORO SEMARANG
TA 2021
ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

FORMAT PENGUMPULAN DATA UMUM KEPERAWATAN

Tgl. Pengkajian : 9 November 2021 No. Register: 806xxx


Jam pengkajian : 11.00 WIB Tgl. MRS: 8 November 2021, Jam: 21.46
Ruang/kelas : Dahlia/II

a. Identitas
Nama Pasien : An. S
Tempat Tanggal Lahir : Semarang
Usia : 2 tahun, 7 bulan, 0 hari
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Semarang
Agama : Islam
Nama Ortu : Tn. A
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Jawa

b. Keluahan Utama
Keluarga pasien mengatakan pasien batuk
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan pasien badannya panas, batuk, sesek dan muntah sejak senin pagi
yaitu tanggal 8 November. Karena panasnya tidak kunjung turun orang tua pasien
berinisiatif membawa pasien berobat ke Puskesmas terdekat. Setelah sampai di
puskesmas dokter mengatakan jika lebih baik pasien segera dibawa ke IGD rumah sakit
dikarenakan napas pasien tampak memberat dan sesak. Dokter memyarankan agar
segera mendapatkan tindakan lebih lanjut. Saat tiba di IGD pasien diperiksa tanda-tanda
vitalnya dan diapatkan hasil pemeriksaan Suhu 39,3 oC, nadi 140x/menit berat badan 9
kg, akral teraba hangat. Saat di IGD Pasien mendapatkan terapi obat Paracetamol, injeksi
RL 10 tpm, dan diberikan terapi nebulizer dengan obat pulmicolt dan forbivent. Hasil
Kemudian pasien dipindahkan ke ruang rawat inap dahlia kamar 6-2.
d. Riwayat Masa Lalu
Ibu pasien mengatakan jika anaknya pernah mengalami kejang demam dan pernah
dirawat di Rumah Sakit dengan keluhan yang sama yaitu panas dan batuk
e. Riwayat Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada penyakit menurun seperti hipertensi dan DM

GENOGRAM

Keterangan

: Pasien

: Perempuan

: Laki- laki

: Tinggal satu rumah


f. Riwayat Sosial
1) Yang mengasuh anak
Ibu pasien mengatakan jika pasien yang merawat adalah beliau
2) Pembawaan Secara Umum
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya merupakan anak yang ceria dan banyak
bicara dengan orang terdekat. Tetapi jika dengan orang yang tidak dikenalnya ibu
pasien mengatakan jika anaknya akan diam dan kadang menangis jika diajak
berbicara. Saat dirawat apabila ada suster yang mau memberikan obat terkadang
pasien takut dan kemudian menangis
3) Kebisaan Anak
Ibu pasien mengatakan jika anaknya senang menonton kartun di youtube melalui
handphone
4) Lingkungan Rumah
Ibu pasien mengatakan lingkungan rumah bersih, ventilasi baik, tetapi dikarenakan
ayah pasien merupakan seorang perokok, sehingga An. S sering batuk
g. Keadaan Kesehatan Saat Ini
1) Diagnosa Medis
Bronkopneumonia
2) Tindakan Operasi
Tidak ada
3) Obat-obatan

No. Nama obat Dosis cara Indikasi


1. Ceftriaxone 1 x 60O mg IV Antibiotik untuk
pengobatan sejumlah
bakteri
2. PCT 3 x 100mg Oral Obat untuk meredakan
demam dan nyeri
4) Tindakan Keperawatan
Pemeriksaan tanda-tanda vital, memposisikan pasien
5) Hasil Lab
Hasil pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 8 November 2021

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


Nilai Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin L 12.4 g/dl 11,7 – 15,5
Leukosit 12.8 10’9/L 3,8 – 10,6
Eritrosit 4.5 10’12/L 4.40 – 5.90
Hematokrit L 35.6 % 35 - 47
Trombosit L 311 10’9/L 150 – 400
DIFF COUNT
Eosinofil L0 % 2–4
Basofil 0 % 0–1
Netrofil segmen 64.6 % 50 – 70
Limfosit 26.4 % 25 – 40
Monosit H9 % 2-8
Absolute lymphocite 3379 /mm3
count
Golongan darah O/ Rh (+)

h. Pola Pengkajian Fungsional


1) Pola Persepsi Kesehatan dan Pola Manajemen Kesehatan
Saat Dikaji : Ibu Pasien mengatakan akan menaati pengobatan yang diberikan
oleh dokter dan perawat agar cepat sembuh.
2) Pola Nutrisi dan Metabolisme
a) Keluhan dalan Makan
Saat Dikaji : Ibu pasien mengatakan anaknya saat dirawat mengkonsumsi
makanan 3x/hari dengan menu nasi, sayuran dan lauk yang diberikan oleh
Rumah Sakit
Pengkajian Nutrisi yang meliputi:
A (Antopometri) : Ibu Pasien mengatakan berat badan pasien saat diperiksa
di rumah sakit adalah 9 kg
B (Biochemical) : Hb 11.5 g/dL
C (Clinical) :
D (Diit) : Keluarga pasien mengatakan selama dirawat pasien
makan 3x/hari dan hanya menghabiskan ½ porsi makan yang diberikan
b) Cairan
Saat Dikaji : Ibu Pasien mengatakan selama dirawat minumnya kurang tau
berapa gelas tetapi jenis minuman yang diminum yaitu air putih dan susu. Klien
terpasang infus RL
3) Pola Eliminasi
Saat Dikaji : Ibu Pasien mengatakan BAK ditampung dengan popok dengan
BAK tampak berwarna kuning keruh, bau khas urin, BAB 1 kali dalam sehari
dengan konsistensi lembek
4) Pola Aktivitas dan Latihan
Saat Dikaji : Ibu Pasien mengatakan saat di rumah sakit pasien lebih banyak
tidur dan diam. Dikarenakan ibu pasien mengatakan jika anaknya mudah takut
dengan orang yang baru dikenal

Penilaian Resiko Jatuh Anak (Humpty Dumpty)

Parameter Kriteria Nilai Skor


Usia Dibawah 3 tahun 4 4
3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki-laki 2
Perempuan 1 1
Diagnosis Kelainan Neurologi 4
Perubahan dalam oksigenasi (masalah saluran 3 3
nafas dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop/sakit
kepala, dll)
Kelainan perilaku/psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Kognitif Tidak sadar terhadap keterbatasan 3 3
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Mengetahui kemampuan diri 1
Faktor Lingkungan Riwayat jatuh atau bayi/balita yang 4
ditempatkan di tempat tidur dewasa
Pasien menggunakan alat bantu jalan atau 3
bayi/balita ditempatkan di dalam box/kamar
yang banyak barang, kurang penerangan
Pasien berada di tempat tidur 2 2
Diluar ruang rawat 1
Respon terhadap Dalam 24 jam 3
operasi/obat/penenang/efe Dalam 48 jam 2
>48 jam/atau tidak ada 1
k anesthesi 1
Penggunaan obat Bermacam-macam obat yang digunakan: Sedatif 3
hipnotik, barbiturate, fenotiazin, antidepresan,
laksatif/diuretika, narkotika (kecuali pasien ICU
yang ditidurkan dengan
obat sedasi dan paralitik
Salah satu pengobatan diatas 2
Pengobatan lain/tidak menggunakan 1 1
TOTAL SKOR 15
Kategori:
Skor ≥ 12 : Risiko jatuh tinggi : Stiker Kuning
Skor 7-11 : Risiko jatuh rendah

5) Pola Istirahat dan Tidur


Saat Dikaji : Ibu Pasien mengatakan saat di rumah sakit pasien lebih banyak tidur
6) Pola Persepsi dan Kognitif
Saat Dikaji : Ibu Pasien mengatakan bahwa pasien saat dirawat lebih banyak
diam dan berbicara hanya dengan ibunya, dikarenakan banyak orang yang tidak
dikenal oleh pasien. Ibu pasien juga mengatakan bahwa anaknya kadang takut jika
melihat susternya saat mau memberikan obat. Ibu pasien mengatakan bahwa
penglihatan pasien baik tidak berkacamata, tidak ada gangguan pendengaran,
penciuman maupun membedakan rasa
7) Pola Toleransi-Koping Stress
Saat Dikaji : Ibu Pasien mengatakan bahwa pasien saat dirawat lebih banyak
diam dan berbicara hanya dengan ibunya, dikarenakan banyak orang yang tidak
dikenal oleh pasien. Ibu pasien juga mengatakan bahwa anaknya kadang takut jika
melihat susternya saat mau memberikan obat.
8) Pola Persepsi dan Konsep Diri
Saat Dikaji : Ibu pasien mengatakan selama dirawat pasien hanya diam dan
berbicara hanya dengan ibunya, dikarenakan banyak orang yang tidak dikenal oleh
pasien. Ibu pasien juga mengatakan bahwa anaknya kadang takut jika melihat
susternya saat mau memberikan obat
9) Pola Peran dan Hubungan
Saat Dikaji : Ibu Pasien mengatakan selama dirawat pasien hanya dapat
bertemu dengan keluarganya yaitu ibunya yang menemani. Jika bertemu dengan
suster ibu pasien mengatakan jika anaknya akan diam ketika diajak berbicara
dikarenakan belum kenal dengan perawat yang merawatnya

10) Pola Seksual dan Seksualitas


Ibu Pasien mengatakan bahwa pasien berjenis kelamin perempuan
11) Pola Nilai dan Keyakinan
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien dan keluarga beragama islam

i. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum Composmentis, GCS dengan nilai Eye 4, Motorik 6, Verbal 5
2) Kepala
Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan, bentuk kepala
mesochepal, rambut bersih, kulit kepala tidak mengalami peradangan, maupun
bekas luka
3) Leher
Bentuk leher simetris, tidak terdapat peradangan, tidak ada jaringan parut maupun
massa, tidak ditemukannya pembesaran kelenjar limfa maupun pembesaran kelenjar
tiroid
4) Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva an anemis, ukuran pupil isokor, sklera tidak
ikterik, dan tidak ada keluhan pada mata
5) Telinga
Bentuk telinga simetris dan normal, fungsi pendengaran baik, tidak ada keluhan
pada telinga
6) Muka, Hidung dan Rongga Mulut
Wajah pasien tampak pucat, Mukosa bibir lembab, mulut bersih
7) Integumen
Tidak terdapat lesi, tidak terdapat nyeri tekan, tugor kulit baik, kulit teraba hangat
8) Thorak: Paru-paru
Inspeksi : Bentuk thorak normal, dada simetris tidak ada retraksi dinding
dada, tidak ada lesi, pola nafas teratur, pasien tampak batuk
Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri sama tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Hipersonor
Auskultasi : Ronkhi
9) Jantung
Inspeksi : Tidak ada jejas, tidak ada lesi
Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
Perkusi Jantung : Tidak ada pembengkakan pada jantung
Auslkultasi Jantung : Tidak ada bunyi jantung tambahan
10) Abdomen
Inspeksi : Simetris, bentuk cembung
Asukultasi : Tidak ada suara tambahan, bising usus 18x/menit
Perkusi : Suara tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran organ dalam perut
11) Anus
Tidak ada kelainan. Pasien terpasang popok
12) Genetalia
Tidak ada kelainan. Pasien terpasang popok
13) Ekstremitas atas dan Bawah
Ekstremitas Atas : Tidak ada kelainan.
Ekstremitas Bawah: Tidak ada kelainan bentuk pada tulang, jari dan kaki
Kekuatan otot :
5555 5555
5555 5555
14) Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Nadi : 100x/menit
Suhu : 37,7 oC
RR : 23x/menit
SpO2 : 98%
BB : 9 kg
2. ANALISA DATA

No Tanggal/Jam Data Fokus Problem Etiologi TTD &


Nama Jelas
1 9 November DS: Bersihan Jalan Proses infeksi
2021  Keluarga pasien Napas Tidak
11.30 mengatakan pasien batuk Efektif (D.0001) Vivi
 Keluarga mengatakan
ayah pasien merupakan
seorang perokok
DO:
 Auskultasi paru terdengar
suara ronkhi
 Nadi: 100x/menit
 Suhu: 37,7 oC
 RR: 23x/menit
 SpO2: 98%
2 9 November DS: Hipertermia (D. Proses penyakit
2021  Ibu pasien mengatakan 0130)
11.40 pasien badannya panas
DO: Vivi
 Kulit teraba hangat
 Nadi: 100x/menit
 Suhu: 37,7 oC
 RR: 23x/menit
 SpO2: 98%
 Wajah pasien tampak
pucat
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan TTD & Nama Jelas

1 Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0001) b. d Proses infeksi


Vivi
2 Hipertermia (D. 0130) b. d Proses penyakit
Vivi

4. INTERVENSI (RENCANA KEPERAWATAN)

Tanggal/Jam No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi TTD &


. Nama Jelas
DX
9 November 1 Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Jalan Nafas (I. 01011)
2021 keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
11.45 diharapkan Bersihan Jalan Napas  Monitor pola nafas (frekuensi, Vivi
(L.01001) Meningkat dengan kedalaman, usaha nafas)
kriteria hasil:  Monitor bunyi nafas tambahan
 Batuk efektif dari skala 1 (mis: gurgling, mengi, Wheezing,
(menurun) ke skala 3 (sedang) ronkhi kering)
 Mengi dari skala 1 Terapeutik
(meningkat) ke skala 3  Posisikan semi fowler atau fowler
(sedang)  Berikan minum hangat
 Dispnea dari skala 1
(meningkat) ke skala 3
(sedang)
 Gelisah dari skala 1
(meningkat) ke skala 3
(sedang)

9 November 2 Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Hipertermia (I. 15506)


2021 keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
11.50 diharapkan Termoregulasi (L.  Monitor suhu tubuh Vivi
14134) Membaik dengan kriteria Terapeutik
hasil:  Longgarkan atau lepaskan
 Pucat dari skala 2 (cukup pakaian
menurun) ke skala 4 (cukup
 Berikan cairan oral
meningkat)
Edukasi
 Suhu tubuh dari skala 2
 Anjurkan tirah baring
(cukup memburuk) ke skala 4
Kolaborasi
(cukup membaik)
 Kolaborasi pemberian cairan dan
 Suhu kulit dari skala 2
elektrolit intravena
(cukup memburuk) ke skala 4
(cukup membaik)

5. IMPLEMENTASI

Tanggal/jam No. Implementasi Evaluasi Tindakan TTD & Nama


DX Terang
9 November 2 Memonitor suhu tubuh DS: Ibu pasien mengatakan pagi ini
2021 badan anaknya agak hangat
12.00 DO: Vivi

 Suhu: 37,7 oC
 Kulit pasien teraba hangat
12.05 2 Mengkolaborasi pemberian DS: Ibu pasien mengatakan saat dirawat
cairan dan elektrolit intravena pasien di infus
DO: Pasien terpasang infus D5 ¼ NS 10 Vivi

tpm di tangan kiri


12.08 1 Memonitor pola nafas DS: Ibu pasien mengatakan sebelum
(frekuensi, kedalaman, usaha dirawat diberitahu oleh dokter
nafas) Puskesmas kalau anaknya tampak sesek Vivi

kalau bernapas
DO: Tampak Respirasi Rate pasien
23x/menit. SpO2: 98%
12.15 1 Memonitor bunyi nafas DS: Ibu pasien mengatakan bersedia
tambahan (mis: gurgling, jika anaknya dilakukan pemeriksaan
mengi, Wheezing, ronkhi DO: Pasien awalnya tampak Vivi
kering) mengalihkan wajah dari perawat. Saat
dilakukan pemeriksaan terdengar suara
ronkhi
12.22 1,2 Memberikan minum hangat DS: Ibu pasien mengatakan bersedia
jika anaknya diberikan minum hangat
DO: Ibu pasien tampak memberikan Vivi

minum hangat ke anaknya


13.00 1,2 Memposisikan semi fowler DS: Ibu pasien mengatakan kalau
dan menganjurkan tirah pasien selama dirawat lebih banyak
baring tidur. Ibu pasien juga bersedia jika Vivi

posisi tidur kepala anaknya sedikit lebih


ditinggikan
DO: Pasien tampak tertidur. Perawat
membantu ibu pasien memposisikan
tidur pasien

Tanggal/jam No. Implementasi Evaluasi Tindakan TTD & Nama


DX Terang
10 2 Memonitor suhu tubuh DS: Ibu pasien mengatakan pagi ini
November badan anaknya tidak sepanas kemarin
2021 DO: Vivi
08.00  Suhu: 36,7 oC
 Kulit pasien teraba hangat
08.05 2 Melonggarkan atau lepaskan DS: Ibu pasien mengatakan selama
pakaian dirawat baju pasien diberikan yang
longgar agar mudah dilepaskan Vivi

DO: Pasien tampak memakai baju yang


longgar
08.08 2 Mengkolaborasi pemberian DS: Ibu pasien mengatakan saat dirawat
cairan dan elektrolit intravena pasien di infus
DO: Pasien terpasang infus D5 ¼ NS 10 Vivi

tpm di tangan kiri


08.10 1 Memonitor pola nafas DS: Ibu pasien mengatakan tidak
(frekuensi, kedalaman, usaha mengetahui bagaiman pola pernapasan
nafas) anaknya jika tampak cepat Vivi

DO: Tampak Respirasi Rate pasien


26x/menit. SpO2: 98%
08.15 1 Memonitor bunyi nafas DS: Ibu pasien mengatakan bersedia
tambahan (mis: gurgling, jika anaknya dilakukan pemeriksaan
mengi, Wheezing, ronkhi DO: Pasien awalnya tampak Vivi
kering) mengalihkan wajah dari perawat. Saat
dilakukan pemeriksaan terdengar suara
ronkhi
08.30 1,2 Memberikan minum hangat DS: Ibu pasien mengatakan bersedia
jika anaknya diberikan minum hangat
DO: Ibu pasien tampak memberikan Vivi

minum hangat ke anaknya


11.45 1,2 Memposisikan semi fowler DS: Ibu pasien mengatakan kalau
dan menganjurkan tirah pasien selama dirawat lebih banyak
baring tidur. Ibu pasien juga bersedia jika Vivi

posisi tidur kepala anaknya sedikit lebih


ditinggikan
DO: Pasien tampak tertidur. Perawat
membantu ibu pasien memposisikan
tidur pasien
Tanggal/ja No. Implementasi Evaluasi Tindakan TTD & Nama
m DX Terang
11 2 Memonitor suhu tubuh DS: Ibu pasien mengatakan pagi ini
November badan anaknya sudah tidak panas
2021 DO: Vivi
08.15  Suhu: 36,4 oC
 Badan pasien tidak teraba panas
08.18 1 Memonitor pola nafas DS: Ibu pasien mengatakan tidak
(frekuensi, kedalaman, usaha mengetahui bagaiman pola pernapasan
nafas) anaknya jika tampak cepat Vivi

DO: Tampak Respirasi Rate pasien


24x/menit. SpO2: 99%
08.25 1 Memonitor bunyi nafas DS: Ibu pasien mengatakan bersedia
tambahan (mis: gurgling, jika anaknya dilakukan pemeriksaan
mengi, Wheezing, ronkhi DO: Tampak sudah tidak terdengar Vivi
kering) suara napas tambahan
11.00 1,2 Memberikan minum hangat DS: Ibu pasien mengatakan bersedia
jika anaknya diberikan minum hangat
DO: Ibu pasien tampak memberikan Vivi

minum hangat ke anaknya

6. EVALUASI

No Tanggal & Evaluasi TTD &


Jam Nama Jelas
1 9 November S: Ibu pasien mengatakan sebelum dirawat diberitahu oleh
2021 dokter Puskesmas kalau anaknya tampak sesek kalau bernapas
15.05 O: Vivi

 Tampak Respirasi Rate pasien 23x/menit


 SpO2: 98%
 Saat dilakukan pemeriksaan terdengar suara ronkhi
A: Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
 Monitor bunyi nafas tambahan (mis: gurgling, mengi,
Wheezing, ronkhi kering)
 Posisikan semi fowler atau fowler
 Berikan minum hangat
2 9 November S: Ibu pasien mengatakan pagi ini badan anaknya agak hangat
2021 O:
15.10  Suhu: 37,7 oC Vivi

 Kulit pasien teraba hangat


 Pasien terpasang infus D5 ¼ NS 10 tpm di tangan kiri
A: Masalah Hipertermia belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
 Monitor suhu tubuh
 Longgarkan atau lepaskan pakaian
 Berikan cairan oral
 Anjurkan tirah baring
 Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena

No Tanggal & Evaluasi TTD &


Jam Nama Jelas
1 10 November S: Ibu pasien mengatakan tidak mengetahui bagaimana pola
2021 pernapasan anaknya jika tampak cepat
11.05 O: Vivi

 Tampak Respirasi Rate pasien 26x/menit


 SpO2: 98%
 Saat dilakukan pemeriksaan terdengar suara ronkhi
A: Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
 Monitor bunyi nafas tambahan (mis: gurgling, mengi,
Wheezing, ronkhi kering)
 Posisikan semi fowler atau fowler
 Berikan minum hangat
2 10 November S: Ibu pasien mengatakan pagi ini badan anaknya tidak
2021 sepanas kemarin
11.10 O: Vivi

 Suhu: 36,7 oC
 Kulit pasien teraba hangat
 Pasien terpasang infus D5 ¼ NS 10 tpm di tangan kiri
A: Masalah Hipertermia belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
 Monitor suhu tubuh
 Longgarkan atau lepaskan pakaian
 Berikan cairan oral
 Anjurkan tirah baring
 Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena

No Tanggal & Evaluasi TTD &


Jam Nama Jelas
1 11 November S: Ibu pasien mengatakan tidak mengetahui bagaiman pola
2021 pernapasan anaknya jika tampak cepat
12.45 O: Vivi

 Tampak Respirasi Rate pasien 24x/menit


 SpO2: 99%
 Tampak sudah tidak terdengar suara napas tambahan
A: Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif teratasi
P: Intervensi dihentikan
 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
 Posisikan semi fowler atau fowler
 Berikan minum hangat
2 10 November S: Ibu pasien mengatakan pagi ini badan anaknya sudah tidak
2021 panas
12.50 O: Vivi

 Suhu: 36,4 oC
 Badan pasien tidak teraba panas
A: Masalah Hipertermia teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
 Monitor suhu tubuh
 Berikan cairan oral
 Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena

Anda mungkin juga menyukai