Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA PENYAKIT

Dengue Hemoragic Fever ( DHF )

DISUSUN OLEH

NAMA : Juventy Andiang


KASUS
Pasien Nn “B” berumur 4 tahun , masuk Rumah Sakit Stella Maris
Makssar pada tanggal 19 September 2020 dirawat dengan keluhan
utama demam yang dialami sejak 3 hari yang lalu dirumah disertai mual
dan muntah, nyeri perut bagian epigastrika, dan BAB encer , juga timbul
bintik-bintik merah pada tangan dan kaki. Pasien sebelumnya sudah
minum obat penurun panas tetapi tidak ada perubahan.
Pada saat pengkajian pasien tampak sakit sedang terpasang infuse
RL 500cc 20 tetes/menit pada tangan kanan, tampak pasien
lemah,tampak peteqie di tangan kanan dan kaki sebelah kiri, mata pasien
tampak cekung , mukosa bibir tampak kering , teraba badan pasien
panas. Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan diagnostic menunjukkan
bahwa pasien terkena penyakit Dengue Hemoragic Fever Grade II.
Adapun hasil observasi pada saat pengkajian didapatkan TD : 90/60
mmhg, Nadi : 28×/menit, Suhu: 39°C dan pernapasan 28x/menit. Hasil
laboratorium HGB 12,3 g/dL, HCT 35,0%, dan pemeriksaan imuno
serologi didapatkan hasil IgG Positif. Saat ini pasien mendapatkan
Terapi medis yaitu pemasangan infus RL 500, 20 tetes/menit,
paracetamol infus, omeprazole 3 cc , ceftriaxone 500 mg, metrodinazole
100 mg, isprinol syrup 1 cth, psidi syrup 1 cth.
A. Pengkajian

KAJIAN KEPERAWATAN ANAK

NamaMahasiswa Yang Mengkaji: Fransiska Minggu Molan NIM: NS2014901054


Unit : Autoanamnese :

Kamar : Melati Alloanamnese :

Tgl masuk RS : 19 September 2020 Tgl pengkajian : 20 September 2020

A. Identifikasi
1. Pasien
Nama initial : ”B” Warganegara : Indonesia

Umur : 4 tahun Bahasa yang digunakan : Indonesia

Jenis kelamin : Laki-laki Pendidikan : Belum sekolah

Agama/ suku : Protestan/Toraja Alamat rumah : Jl. Cendrawasih

2. Orang Tua
Nama Bapak : Tn “B” Nama Ibu : Ny “C”

Umur : 42 Tahun Umur : 41 Tahun

Alamat : Jl. Cendrawasih Alamat : Jl. Cendrawasih

B. Data Medik
1. Diagnosa medik
Saat masuk : Obs. Febris

Saat pengkajian : DHF(Dengue Haemorrhagic Fever)

2. Riwayat Kehamilan Ibu / Kelahiran dan Neonatal : Ibu pasien mengatakan selama hamil
ibu pasien hanya mengalami mual dan muntah dan dia juga rajin memeriksakan
kehamilannya. Ibu pasien juga mengatakan ia melahirkan pasien secara normal dan
pasien langsung menangis saat lahir
3. BUGAR: Ibu pasien mengatakan pasien saat lahir langsung menagis dan warna kulit
putih kemerah-merahan serta pergerakannya aktif
4. Kelainan bawaan/ Trauma kelahiran : ibu pasien mengatakan tidak ada kelainan/trauma
kelahiran
5. Riwayat Tumbuh Kembang sebelum sakit:
4 tahun: Ibu mengatakan pada usia 4 tahun pasien sudah bisa berdiri menggunakan
satu kaki, meloncat dengan satu kaki, ataupun menggambar garis lurus, lingkaran
dan persegi. Pasien sudah mampu membuka tutup risleting celana serta memasang
kancing baju, dan sudah mengerti jika diberi instruksi untuk melakukan suatu hal
dengan sopan dan menuruti aturan.
6. Riwayat Alergi : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak ada riwayat alergi, baik itu
obat-obatan, makanan, minuman, zat-zat kontak lainnya misalnya sabun.

7. Catatan Vaksinasi
Jenis Vaksinasi I II III

BCG 1 bln - -

DPT 2 bln 3 bln 4 bln

Polio 2 bln 3 bln 4 bln

Hepatitis 2 bln 3 bln 4 bln

Campak 9 bln

8. Test Diagnostik
Tanggal Pemeriksaan 20 September 2020
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
WBC L.3.40 10 ̂3/Ul [ 5.0 ---- 13.0]
RBC L.3.60 10 ̂6/Ul [3.8 ---- 5.4]
HGB L.12.3 g/Dl [12.0 ---- 15.0]
HCT L.35,0 % [34 ---- 49]
PLT L.97 10 ̂3/ul [11.5 ---- 14.5]
Anti Dengue IgG Positif Negatif

9. Therapi:
Pemberian Obat:
1. Psidi sirup 3×1 sendok teh, Per Oral
2. Paracetamol 160 mg/24 jam,Per IV
3. Metronidazole 160 mg/24 jam, Per IV
4. Ceftriaxone 160 mg/24 jam, Per IV
5. Isprinol 3×1 sendok teh, Per Oral
6. Omeparazole 1/3 amp/12 jam, Per IV.
C. Keadaan Umum
1. Keadaan Sakit
Pasien tampak sakit sedang

Alasan: tampak pasien lemah . tampak pasien terbaring ditempat tidur dengan posisi
terlentang , tampak pasien meringis kesakitan dengan skala nyeri face 3 seperti tertusuk
terus-menerus. Teraba pasien hangat dengan suhu 39°C. terpasang infuse RL 500 di
tangan sebelah kanan dengan jumlah tetesan 20 tts/mnt

2. Tanda-Tanda Vital
a. Kesadaran : compos mentis
Skala koma scale /pediatric coma scale

1) Respon motorik :6
2) Respon bicara :5
3) Respon membuka mata :4
Jumlah : 15

Kesimpulan : tidak koma

b. Tekanan darah : 90/60mmHg


MAP : 70 mmHg

Kesimpulan : perfusi ginjal memadai

c. Suhu :390C di oral


d. Pernapasan: 28x/menit
Irama : teratur

Jenis : perut

e. Nadi : 100x/menit
Irama : teratur, kuat

f. Hal yang mencolok : Badan pasien teraba panas


3. Pengukuran
a. Tinggi badan : 90 cm c. Lingkar kepala : 44 cm
b. Berat badan : 16 Kg d. Lingkar Lengan : 18 cm
Kesimpulan : berat badan normal

4. Genogram :
Ket: : perempuan

: laki-laki
: pasien
: tinggal bersama

D. Pengkajian Pola Kesehatan


1. Pola Persepsi Kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan
a. Keadaan sebelum sakit :
Ibu mengatakan bahwa pasien biasanya mandi dua kali sehari, kebiasaan
menggantung pakaian di dalam kamar, ibu hanya membersihkan rumah sekali
seminggu karena sibuk mengurus kedua anaknya, sekarang di lingkungan tempat
tinggalnya banyak anak-anak yang sakit demam berdarah.
b. Riwayat penyakit saat ini :
1) Keluhan utama : Demam
2) Riwayat keluhan utama : Ibu pasien mengatakan sebelum dibawa ke rumah
sakit pasien demam selama 3 hari dirumah disertai malas makan dan minum.
Awalnya ibu pasien mengira anaknya hanya demam biasa sehingga ibunya hanya
memberikan obat penurun demam (paracetamol) dan kompres hangat setelah
minum obat dan kompres hangat demam pasien sempat turun namun pada sore
hari ibu pasien mengatakan demam anaknya kembali meningkat disertai mual dan
muntah 3 kali, nyeri perut dan BAB encer lebih dari 3 kali sehari dan juga tidak
ada nafsu makan . Ibu pasien mengatakan timbul bintik-bintik merah pada tangan
pasien. Pasien malas makan dan minum semenjak sakit dan pasien juga rewel dan
menangis. Pasien tampak lemah, tampak peteqie pada tangan, mata pasien tampak
cekung , mukosa bibir tempak kering, pasien teraba hangat dengan suhu 39°C,
sehingga ibu pasien memutuskan untuk membawa pasien kerumah sakit.

c. Riwayat penyakit yang pernah dialami: Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki
riwayat penyakit

d. Riwayat kesehatan keluarga : Ibu pasien mengatakan keluarga tidak memiliki


riwayat penyakit menular
e. Pemeriksaan fisik :
1) Kebersihan rambut : tampak bersih
2) Kulitk kepala : tampak bersih
3) Kebersihan kulit : tampak tidak ada lesi
4) Kebersihan rongga mulut : tampak bersih
5) Kebersihan genetalia / anus : tampak bersih
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
a. Keadaan sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3 kali
sehari dengan menghabiskan satu porsi makanan yang disediakan dengan lauk pauk
berupa nasi, ikan, telur goreng, ayam goreng. Pasien biasanya minum air putih dalam
sehari 5-6 gelas (1.500 cc) di tambah saat pagi hari pasien biasanya minum susu 1
gelas/hari (200cc).
b. Keadaan Sejak sakit : Ibu mengatakan pasien kurang nafsu makan, pasien hanya
makan 5 sendok bubur yang disediakan. Pasien mengeluh mual setiap kali makan dan
minum air putih ± 3 gelas dalam sehari (600 cc).
c. Observasi : Tampak pasien makan bubur hanya 5 sendok makan, tampak pasien
minum ¼ gelas (70 cc) tampak mukosa bibir kering, dan pecah-pecah. Tampak mata
pasien cekung, dan tampak terpasang infus RL 300cc.

Pemeriksaan fisik :

1) Keadaan rambut : tampak bersih


2) Hidrasi kulit : cubitan perut kembali dalam 3 detik
3) Palpebra/conjungtiva : tampak tidak ada edema
4) Sclera : tampak tidak ikterik
5) Hidung : tampat septum simetris
6) Rongga mulut : tampak bersih gusi : tidak ada peradangan
7) Gigi : tampak putih
8) Kemampuan mengunyah keras : tampak pasiem mampu mengunyah keras
9) Lidah : tampak kotor
10) Pharing :tidak ada peradangan
11) Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
12) Kelenjar parotis : tidak ada pembesaran
13) Abdomen :
 Inspeksi : Bentuk tampak kembung
Bayangan vena : -
 Auskultasi : Peristaltik usus 38 x/menit
 Palpasi : Nyeri tekan pada abdomen epigastrium
Benjolan : -
 Perkusi : Negatif
14) Kulit :
 Edema : Negatif
 Icterik :Negatif
 Tanda-tanda radang :-
15) Lesi : tampak tidak ada lesi
3. Pola Eliminasi
a. Keadaan sebelum sakit : Ibu mengatakan pasien BAB dan BAK normal, pasien
BAB 1 - 2 kali sehari dengan konsistensi padat berwarna cokelat dan BAK 3 - 4 kali
sehari urine berwarna kuning jernih
b. Keadaan sejak sakit : Ibu mengatakan selama di rawat di RS pasien BAB lebih dari
3 kali dengan konsistensi encer berwarna hijau. BAK hanya 2 kali sehari ± 400 cc
dengan warna kuning pekat
c. Observasi : Tampak pasien BAK ± 100 cc dengan warna kuning pekat. Pasien juga
tampak berkeringat.
d. PemeriksaanFisik :
Palpasi Kandung Kemih : Kosong
1) Mulut Uretra : tidak dikaji
2) Anus :
 Peradangan : tidak dikaji
 Hemoroid : tidak dikaji
 Fistula : tidak dikaji
4. Pola Aktivitas dan Latihan
a. Keadaan Sebelum Sakit :
Ibu pasien mengatakan pasien sering bermain dengan kakak dan teman-temannya

b. Keadaan Sejak Sakit :


Ibu pasien mengatakan selama sakit pasien malas berkomunikasi dengan orang asing,
pasien hanya terbaring lemah dan mengeluh nyeri di perut

c. Observasi :
1) AktivitasHarian : 0 : mandiri
 Makan :2
 Mandi :2 1 : bantuan dengan alat
 Pakaian : 2
 Kerapihan : 2 2 : bantuan orang
 Buang air besar : 2
 Buang air kecil : 2
 Mobilisasi di tempat tidur :0
 Kesimpulan : seluruh kebutuhan pasien dibantu
2) Anggota gerak yang cacat : tidak ada
3) Fiksasi : terpasang infuse di tangan
4) Tracheostomi : tidak dikaji
d. Pemeriksaan Fisik:
1) Perfusi pembuluh perifer kuku : kembali dalam 3 detik
2) Thorax danpernapasan
 Inspeksi:
Bentuk thorax : tampak simetris
Sianosis : tidak ada
Stridor : tidak ada

 Auskultasi :
Suara napas : vesicular
Suara ucapan : getaran paru-paru sama
Suara tambahan : tidak ada
3) Jantung
 Inspeksi :
Ictus cordis : tidak tampak
 Palpasi :
Ictus cordis : teraba ictus cordis pada ics 5 linea mid clavikularis
 Auskultasi :
Bunyi jantung II A : tunggal ics 2 linea sternalis dekstra
Bunyi jantung II P : tunggal ics 2 linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I T : tunggal ics 4 linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I M : tunggal ics 5 linea mid clavikularis
Bunyi jantung II irama gallop : -
Murmur : -
HR : 100x/mnt
Bruit : Aorta : tidak terdengar
A.Renalis : tidak terdengar
A. Femoralis : tidak terdengar
4) Lengan dan tungkai
 Atrofi otot : Negatif
 Rentang gerak :
Kaku sendi : tidak ada

 Uji kekuatan otot : 5

 Refleks fisiologi : negatiif


 Refleks patologi :negatif
Babinski : Kiri :Negatif
Kanan: Negatif

 Clubing jari-jari : -
5) Columna vertebralis:
 Inspeksi :Kelainan bentuk : -
 Palpasi :Nyeri tekan :
Kaku kuduk :negatif Brudzinski : negatif Kernig sign : negatif

5. Pola Tidur dan Istirahat


a. Keadaan sebelum sakit : Ibu mengatakan pasien jarang tidur siang, sedangkan malam
hari tidur pukul 20.00 dan bangun di pagi hari 07.00. Sebelum pasien tidur, pasien
minum susu, kadang pasien menonton tv. Kondisi tidur dalam keadaan lampu
menyala.
b. Keadaan sejak sakit : Ibu mengatakan sejak sakit pasien lebih sering tidur saat pagi
dan siang hari sedangkan di malam hari kualitas tidur pasien tidak nyenyak pasien
sangat rewel di malam hari.
c. Observasi :
Ekspresi wajah mengantuk :Positif
Banyak menguap :Negatif
Palpebra inferior berwarna gelap :Negatif
6. Pola Persepsi Kognitif
a. Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan pasien bicara dan mendengar dengan
baik
b. Keadaan sejak sakit : ibu pasien mengatakan pasien rewel dan sering menangis
c. Observasi : tampak pasien tidak menggunakan alat bantu
d. PemeriksaanFisik :
1) Penglihatan
 Cornea : tampak jernih
 Pupil : isokor kiri kanan
 Lensamata : tampak jernih
2) Pendengaran
 Pina : tampak simetris
 Kanalis : tampak bersih
 Membran timpani : tampak utuh
 Test pendengaran : pasien mampu mendengar

7. Pola Persepsi dan Konsep Diri


a. Keadaan sebelum sakit :ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah malu dengan
bentuk tubuhnya
b. Keadaan sejak sakit : ibu pasien mengatakan pasien sering gelisah dan meminta
pulang
c. Observasi :
1) Kontak mata : tampak pasien menatap perawat
2) Rentang perhatian : pasien melihat perawat
3) Suara dan cara bicara :pasien tidak bicara
d. Pemeriksaan fisik :
a) Kelainan bawaan yang nyata : -
b) Abdomen :
Bentuk : tampat perut kembung
Bayangan vena : tampak tidak ada bayangan vena
Benjolan massa :tampak tidak ada benjolan

8. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama


a. Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan pasien tampak senang dirumah
karena dapat bermain dengan kakaknya
b. Keadaan sejak sakit : ibu pasien mengatakan pasien sering rewel dan juga menangis
c. Observasi : tampak pasien hanya diam
9. Pola Reproduksi dan Seksualitas
a. Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan pasien seperti laki-laki pada
umumnya sering bermain bola bersama kakaknya
b. Keadaan sejak sakit : ibu pasien mengatakan pasien sangan manja dan rewel
c. Observasi : tampak pasien tidak ada penyimpangan
10. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stres
a. Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan pasien sering menangis jika
keinginannya tidak terpenuhi dan ibu pasien membujuk dan menuruti keinginan
pasien agar pasien tidak menangis lagi
b. Keadaan sejak sakit : ibu pasien mengatakan pasien sangat rewel dan marah
jika dipaksa untuk makan

c. Observasi : tampak pasien rewel


11. Pola Sistem Nilai Kepercayaan
a. Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan keluarganya rajin pergi gereja tiap
minggu
b. Keadaan sejak sakit : ibu pasien mengatakan pasien tidak bisa kegereja karena sakit
c. Observasi : ibu pasien membimbing pasien berdoa sebelum makan
B. Analisa Data

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1. DS: Hipovolemia Kehilangan cairan
- Ibu pasien mengatakan pasien aktif
mengalami mual dan muntah 3
kali dirumah.
- Ibu pasien mengatakan terdapat
bintik-bintik merah pada kulit
dibagian tangan dan kaki.
- Ibu pasien juga mengatakan pasien
mengalami demam sejak 3 hari
yang lalu.

DO:
- Pasien tampak lemah
- Tampak mukosa bibir pasien
kering
- Finger print > 3 detik
- Tampak peteqie di tangan kanan
dan kaki sebelah kiri
- Hasil PLT tanggal 20 september
2020
- HGB : 12,3 g/dL
- HCT 35,0%,
- Pemeriksaan imuno-serologi Anti
Dengue IgG POSITIF

2 DS: Penyakit Hipertermia


- Ibu pasien mengatakan pasien
mengalami demam sejak 3 hari
yang lalu
- Ibu pasien juga mengatakan
adanya bintik-bintik merah
ditangan kanan dan kaki sebelah
kiri pasien
- Ibu pasien juga mengatakan sudah
memberikan obat penurun demam
(paracetamol) dan kompres hangat
namun demam pasien kembali
meningkat
DO:
- Keadaan umum pasien tampak
lemah
- Tampak adanya bintik-bintik
merah pada lengan kiri atas
- Pasien tampak berkeringat
- Hasil Lab : pemeriksaan imuno
serologi didapatkan hasil IgG
Positif.
- Tanda-tanda vital:
- TD: 90/60 mmhg,
- Nadi : 100x/menit,
- Suhu: 38,1°C
- Pernapasan :28x/menit

3 DS: Factor psikologis Risiko Defisit Nutrisi


- Ibu pasien mengatakan selama
sakit pasien tidak ada nafsu
makan, hanya makan saat dipaksa
dan hanya makan 1-2 sendok
bubur saja dari 1 porsi bubur yang
disediakan
- Ibu pasien juga mengatakan pasien
mengeluh mual tiap kali makan
dan selama sakit pasien tidak suka
makan apapun
- Ibu pasien mengatakan berat
badan pasien sebelum sakit 18 kg

DO:
- Tampak pasien makan hanya 2
sendok bubur saja dari 1 porsi
bubur yang disediakan
- Tampak mukosa bibir pasien
kering
C. Diagnosa Keperawatan

N DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
1. Hipovolemia b/d kehilangan cairan aktif
2. Hipertermia b.d Proses penyakit
3. Risiko Deficit Nutrisi b/d factor psikologis
D. Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA SLKI SIKI


1. Hipovolemia b/d kehilangan Setelah dilakukan Manajemen Cairan (I.03098) :
cairan aktif tindakan keperawatan … 1. Monitor status hidrasi (mis.frekuensi
DS: x24 jam di harapkan nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian
 Ibu pasien mengatakan Status Cairan (L.03028) : kapiler, kelembapan mukosa, turgor
pasien mengalami mual  Turgor kulit skala kulit, tekanan darah)
dan muntah 3 kali 5 (Meningkat) 2. Monitor hasil pemeriksaan
dirumah.  Output urine skala laboratorium (Mis. Hematokrit, Na, K,
 Ibu pasien mengatakan 5 (Meningkat) Cl, berat jenis urin, BUN)
terdapat bintik-bintik  Perasaan lemah 3. Catat intake-output dan hitung balans
merah pada kulit dibagian skala 5 (Menurun) cairan 24 jam
tangan dan kaki. 4. Berikan asupan cairan
 Ibu pasien juga 5. Berikan cairan intravena
mengatakan pasien 6. Kolaborasi pemberian diuretic, jika
mengalami demam sejak 3 perlu
hari yang lalu.

DO:
 Pasien tampak lemah
 Tampak mukosa bibir
pasien kering
 Finger print > 3 detik
 Tampak peteqie di tangan
kanan dan kaki sebelah
kiri
 Hasil PLT tanggal 20
september 2020
 HGB : 12,7 g/dL
 HCT 35,0%,
 Pemeriksaan imuno-
serologi Anti Dengue IgG
POSITIF
2. Hipertermia b.d Proses Penyakit Setelah dilakukan Manajemen Demam (I.03099) :
DS: tindakan keperawatan … 1. Monitor tanda-tanda vital (mis.suhu
 Ibu pasien mengatakan x24 jam di harapkan tubuh, frekuensi nadi, frekuensi nafas,
pasien mengalami demam Termoregulasi (L.14134) dan tekanan darah)
sejak 3 hari yang lalu  Suhu tubuh skala 5 2. Monitor komplikasi akibat demam
 Ibu pasien juga (Membaik) (mis.kejang, penurunan kesadaran,
mengatakan adanya kadar elektrolit abnormal,
bintik-bintik merah ketidakseimbangan asam-basa, aritmia)
ditangan kanan dan kaki 3. Tutupi badan dengan selimut/pakaian
sebelah kiri pasien yang tepat
 Ibu pasien juga 4. Anjurkan memperbanyak minum
mengatakan sudah 5. Kolaborasi pemberian antipiretik
memberikan obat penurun
demam (paracetamol) dan
kompres hangat namun
demam pasien kembali
meningkat

DO:
 Keadaan umum pasien
tampak lemah
 Tampak adanya bintik-
bintik merah pada lengan
kiri atas
 Pasien tampak berkeringat
 Hasil Lab : pemeriksaan
imuno serologi didapatkan
hasil IgG Positif.
 Tanda-tanda vital:
TD: 90/60 mmhg,
Nadi : 100x/menit,
Suhu: 38,1°C
Pernapasan:28x/menit

3. Risiko Defisit Nutrisi b/d Faktor Setelah dilakukan Manajemen Muntah (I.03188) :
Psikologis tindakan keperawatan … 1. Periksa volume muntah
x24 jam di harapkan 2. Monitor keseimbangan cairan dan
Status Nutrisi (L.03030) : elektrolit
- Frekuensi makan 3. Memperbanyak istirahat
skala 5 (Membaik)
- Nafsu makan skala
5 (Membaik)
- Membran mukosa
skala 5 (Membaik)
F. Evaluasi Keperawatan

Tanggal Evaluasi keperawatan Nama perawat


21 DP.I.Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan
September cairan aktif
2020 S:
- Ibu pasien mengatakan pasien mengeluh mual dan
muntah±100 cc muntah berisikan air dan bubur
berwarna kuning
- Ibu pasien mengatakan badan anak lemas
- Ibu pasien mengatakan pasien minum air putih
120 cc + susu 100 cc
- Ibu pasien mengatakan BAB encer 2 kali ±100 cc
berwarna hijau

O:
- Tampak pasien berbaring lemah diatas tempat
tidur
- Tampak finger print kembali > 3 detik
- Tampak mukosa bibir kering dan pecah-pecah
- Balance Cairan:
Cairan masuk :
 Cairan infus: 1500cc
 AP : 690 cc
 Susu: 100 cc+
Jumlah : 2290 cc
Cairan keluar:
 Muntah : 250 cc
 Urine : 200cc
 BAB : 350 cc+
Jumlah : 800 cc
IWL = 416
IWL demam = 1047,2
Balance = CM- (CK+ IWL)
Balance = 2290 –(800+1047,2)
=2290-(1847,2)
= 442,8 cc/ 24 jam
A:
- Pasien masih mengalami kekurangan volume
cairan
P:
- Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5

DP II : Hipertermi berhubungan dengan penyakit


S:
- Ibu pasien mengatakan anaknya masih demam
- Ibu pasien mengatakan demam anaknya turun
naik
O:
- Tampak suhu pasien 38,5°C
- Tampak ibu melakukan kompres hangat
- Tampak pasien gelisah
A:
- Hipertermi belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5

DP III. Risiko Defisit nutrisi b/d factor psikologis


S:
- Ibu pasien mengatakan pasien tidak ada nafsu
makan
- Ibu pasien mengatakan pasien makan jika dipaksa
- Ibu pasien mengatakan pasien hanya makan 1-2
sendok saja
O:
- Tampak lemah
- Tampak pasien harus dipaksa makan
- Tampak pasien hanya menghabiskan ¼ porsi
bubur
A:
- Nutrisi pasien belum adekuat
P:
- Lanjutkan intervensi
22 DP.I. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan
September cairan aktif
2020 S:
- Ibu pasien mengatakan pasien muntah 1 kali
dengan frekuensi 50 cc
- Ibu pasien mengatakan pasien minum air putih
100 cc
- Ibu mengatakan pasien bab 2 kali sudah ada
ampas ± 100cc berwarna hijau
O:
- Tampak pasien masih lemah
- Tampak pasien minum air putih 150 cc
- Balance cairan :
Cairan masuk
 Parenteral :1500 cc
 AP : 1040 cc
 Susu : 200 cc+
Jumlah : 2740 cc
- Cairan keluar
 Urine : 350 cc
 Muntah : 50 cc
 BAB : 100 cc+
- Jumlah : 500cc
- Intake dan output
 CM : 2740 cc
 CK : 500 cc
 IWL = 416
 IWL demam = 1074,2
- Balance = CM- (CK + IWL )
= 2740-( 500+1074,2)
=2740-1574,2
=1165,8 cc
A:
- Kekurangan cairan belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi: 1,2,3,4

DP. II. Hipertermia b/d penyakit ( Dengue Hemoragic


Fever)
S:
- Ibu mengatakan demam pasien turun naik
- Ibu mengatakan pasien masih demam
- Ibu mengatakan pasien masih gelisah
O:
- Tampak suhu pasien 38°c
- Tampak ibu mengompres anaknya
- Tampak pasien masih terbaring lemah diatas
tempat tidur
- Tampak ibu mengganti pakaian pasien dengan
pakaian tipis

A:
- Pasien masih hipertermia
P:
- Lanjutkan intervensi 1,23,4,5

DP.III. Risiko Defisit Nutrisi b/d Faktor Psikologis


S:
- Ibu mengatakan pasien hanya makan 1-2 sendok
bubur
O:
- Tampak pasien malas makan
- Tampak pasien hanya makan ¼ porsi bubur
A:
- Nutrisi pasien belum adekuat
P:
- Lanjutkan intervensi

23 DP.I Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan


September cairan aktif
2020 S:
- Ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak muntah
hanya kadang merasa mual
- Ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak BAB
encer lagi
- Ibu mengatakan pasien menghabiskan air putih
220 cc
O:
- Tampak pasien minum air putih 150 cc
- Finger print kembali dalam < 3 detik
- Tampak mukosa bibir lembab
- Balance Cairan:
Cairan masuk
 Infus : 330 cc
 AP : 370 cc+
Jumlah : 700 cc
Cairan keluar
 Urine : 200 cc
A:
- Teratasi
P:
- Hentikan Intervensi

DP II : Hipertermi berhubungan dengan penyakit.


S:
- Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak
demam lagi
- Ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak gelisah
lagi
O:
- Tampak mukosa bibir mulai lembab
- Tampak finger print kembali dalam < 3 detik
- Tampak badan pasien tidak teraba panas
- Tampak suhu pasien 36,8°c
A:
- Hipertermi teratasi
P:
- Hentikan intervensi

DP.III. Risiko Defisit Nutrisi b/d Faktor Psikologis


S:
- Ibu pasien mengatakan nafsu makan mulai
meningkat
- Ibu pasien mengatakan pasien sudah
menghabiskan makanan yang diberikan
O:
- Tampak pasiem mulai membaik
A:
- Nutrisi pasien sudah mulai terpenuhi
P:
- Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai