Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An.A.

S DENGAN KASUS

LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT (ALL) DI RUANG ESTELA

RSUP PROF Dr RD KANDOU MANADO

OLEH
CINDY BELLANI LIMPONG, S.Kep
210141040024

CI : Ns. KONDA TAWALUJAN, M.Kes


CT : Ns. SEFTI ROMPAS, M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO 2022
I. PENGKAJIAN
Nama mahasiswa : Cindy B. Limpong, S.Kep
NIM : 210141040024
Ruang : IRINA E Bawah
Tanggal pengkajian : 16 November 2022
Tanggal praktek : 16 November 2022

A. IDENTITAS PASIEN
No Rekam Medis : 00770553
Nama Pasien : An A.S
Tempat/Tanggal lahir : Halmahera, 20 September 2013
Umur : 9 tahun 2 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Bahasa yang dimengerti : Bahasa Indonesia
Orang tua/Wali
Nama Ayah : Tn F.S
Pekerjaan Ayah/Ibu : Petani
Pendidikan Ayah/Ibu : SMA
Alamat : Halmahera
B. KELUHAN UTAMA
- Nyeri dibagian belakang, demam, dan anak susah tidur karena nyeri yang
dirasakan
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Munculnya Keluhan
a. Tanggal munculnya keluhan : ayah pasien mengatakan sejak anak melakukan
kemoterapi anak sering mengaeluh nyeri belakang yang tak tertahan. nyeri
dirasakan seperti ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 6, nyeri dirasakan hilang
timbul.
b. Waktu munculnya keluhan : 1 minggu yang lalu saat pasien selesai
kemoterapi, pasien sudah 2x di kemoterapi, tapi untuk kemoterapi ke 3x di
tunda karena pasien merasakan demam dengan SB:39.70C

- Presipitasi/predisposisi :
Ayah pasien mengatakan awalnya anak di rumah di kampung Halmahera
mengalami perdarahan di hidung. Kemudian anak di bwa ke RS Halmahera
dan dirawat selama 19 hari. Anak kemudian dirujuk ke RS kandou dengan
diagnosa medis ALL dan kemudian di rawat di ruangan Estela selama 5 hari,
karena keadaan anak sedikit membaik anak di pulangkan ke rumah singga
Estela. Seminggu kemudian anak mengalmi nyeri dibagian belakang serta
demam dengan SB : 39.7oC kemudian anak dibawah ke ruang rawat inap
Estela utntuk dilakukan tindakan lebih lanjut

2. Karakteristik
a. Karakter :
- P : Nyeri akibat setelah melakukan kemoterapi
- Q: Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
- R : nyeri dirasakan dibagian belakang, area pinggang pasien
- S : skala nyeri 6
- T : nyeri dirasakan hilang timbul
b. Hal hal yang meningkatkan/mengurangi keluhan : saat pasien beristirahat dan
menonton video sedikit mengurangi nyeri yang dirasakan
c. Gejala gejala lain yang berhubungan : pasien juga mengeluh demam dengan
SB: 39.70C
3. Masalah Sejak Munculnya Keluhan
a. Serangan mendadak berulang
1) Kejadian mendadak berulang : nyeri yang dirasakan pasien berulang
2) Kejadian sehari hari : ayah pasien mengatakan pasien mengeluh nyeri
ketika sedang tidur, dengan respon pasien berteriak karena nyeri yang
dirasakan
b. Perkembangan :An.A.S masih dapat bermain dan beraktifitas selayaknya anak
seusianya. Tidak ada gangguan perkembangan
c. Efek dari pengobatan : ayah pasien mengatakan sejak melakukan pengobatan
kemoterapi anak sering mengeluh nyeri dibagian belakang, sehingga membuat
anak kesulitan untuk beristirahat
D. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Prenatal
a. Keluhan saat hamil : mual dan muntah saat usia kehamilan masih muda
b. Tempat ANC : klinik
c. Kebutuhan nutrisi saat hamil : Terpenuhi, tdak ada masalah dalam kebutuhan
nutrisi
d. Usia kehamilan : 9 bulan
2. Saat hamil ibu pasien tidak pernah sakit, mendapatkan radiasi, ataupun
mengkonsumsi obat obatan.

Perinatal
a. Tindakan persalinan :persalinan normal
b. Tempat persalinan : ayah pasien mengatakan ibu pasien melahirkan di
puskesmas terdekat
c. Obat obatan : ibu pasien tidak mengkonsumsi obat apapun selama proses
persalinan
3. Post Natal
a. Kondisi kesehatan : Saat lahir An.A.S berada dalam keadaan sehat. Dan ibu
pasien tidak mengalami perdarahan
b. APGAR SCORE : ayah pasien mengatakan saat lahir An.A.S langsung
menangis
c. BB Lahir, PB Lahir : BB : 3.5 kg, PB : 51 cm
4. Penyakit yang pernah diderita : ayah pasien mengatakan anak A.S tidak pernah
mengalami penyakit yang parah
5. Hospitalisasi/tindakan operasi : ayah pasien mengatakan sejak kecil anak tidak
pernah di rawat di RS
6. Injuri/kecelakaan : An.A.S tidak pernah mengalami kecelakaan ataupun kejadian
jatuh
7. Alergi : An. A.T tidak memiliki riwayat alergi

8. Imunisasi dan tes laboratorium


a. Imunisasi
Jenis Reaksi setelah
No Waktu Pemberian
Immunisasi pemberian

BCG 1 Bulan -
1.
2. DPT (I,II,III) Hanya diberikan 3x yaitu pada usia Demam
2, 3 dan 4 bulan
Polio
3. Hanya diberikan 4x yaitu pada usia -
(I,II,III,IV) 0,2,3 dan 4 bulan
4. Campak 9 bulan -

5. Hepatitis 0,2,3,4 bulan -

b. Laboratorium
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 Leukosit 17.500 5.000-15.000
2 Hemoglobin 7.1 gr/dl 11-14 gr/dl
3 Hematokrit 18.8% 34-40%
4 Trombosit 33.000 200.000-490.000
5 Monosit 1% 2-8
6 Netrofil batang 0 2-8
7 Netrofil segmen 9 50-70
8 Limfosit 90 20-40
9 creatinine serum 0.3 mg/dl 0.5-1.5
10 kalium serum 4.4 mmo/L 3.5-5.1
SGOT 24 U/L <33

c. Therapy
Nama obat Cara
No Dosis dan frekuensi
pemberian
D51/2NS 50 mg/24 jam IV
1.
2. Paracetamol 4x200 mg IV
drips
Ceftriaxone
3. 2x750 mg IV
Gentamicin
4. 1x120 mg IV
Tranfusi TC
5. 230 cc IV
dan PRC

E. RIWAYAT KELUARGA
1. Penyakit yang pernah dialami : Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit kronis
2. Genogram

KETERANGAN :
: Laki laki : meninggal : Pasien
: Perempuan : Tinggal serumah

F. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : An.A.S diasuh sepenuhnya oleh ibu dan ayahnya
2. Hubungan dengan anggota keluarga : baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : An.A.S tampak senang dengan teman yang ada
di ruang estela
4. Pembawaan secara umum : An.A.S tampak menahan nyeri yang dirasakan,
terkadang merespon saat perawat memanggilnya

G. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa Medis : Leukemia Limfoblastik Akut (ALL)
2. Tindakan operasi : tidak ada tindakan operasi pada An. A.S
3. Obat obatan : IVFD D5% ½ NaCl
4. Tindakan keperawatan : Pemasangan IVFD dan Tranfusi TC dan PRC

H. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN PASIEN SAAT INI


1. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Ayah pasien mengatakan ia merasa cemas dengan keadaan anaknya. Saat
pengkajian ayah pasien mengatakan akan selalu mentaati instruksi dari dokter
maupun perawat di ruangan
2. Nutrisi
Sebelum masuk RS, psien makan 3x sehari. Pasien menghabiskan 1 porsi
makanan padat dan mampu minum 8 gelas air perhari. Setelah sakit hanya makan
2x sehari dan itu pun tidak habis.
3. Aktifitas
An.A.S bisa berjalan sendiri dan berlari tanpa bantuan orangtuanya. Sejak sakit
An.A.S lebih banyak beraktifitas dengan bermain handphone di tempat tidur.
4. Tidur dan istirahat
An.A.S tidur malam 4 sampai 5 jam. Sesekali pasien terbangun karena nyeri yang
dirasakan
5. Eliminasi
Pasien BAK 3 – 4 hari sekali, dengan urine berwarna kuning jernih.
Pasien BAB 2-3 kali sehari dengan konsistansi feses padat, berwarna kuning
kecoklatan.
6. Pola Hubungan
An.A.S sangat bergantung pada ayahnya An.A.S tidak langsung akrab ketika
bertemu orang baru.
7. Kognitif dan persepsi
a. Respon secara umum dari anak : An.A.S tampak baik
b. Respon anak untuk bicara, suara atau objek sentuhan : An.A.S bisa bicara
dengan jelas. menggunakan jari untuk menunjuk jika ia menginginkan sesuatu.
An.A.S tampak menoleh saat dipanggil namanya
8. Kemampuan untuk mengidentifikasikan kebutuhan : ayah pasien mengatakan jika
merasa lapar An.A.S akan meminta makan kepada ayahnya dengan spontan
9. Seksual dan menstruasi
An.A.S berjenis kelamin Laki-laki
10. Nilai
a. Perkembangan moral anak dan perilaku anak
An.A.S bertingkah laku dengan baik, tampak tenang, merespon saat dipanggil
b. Keyakinan akan kesehatan, keyakinan agama
An.A.S beragama Islam
I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
a. Tingkat kesadaran : compos mentis (GCS 15)
b. TTV : TD : 100/60 mmHg, Nadi : 90x/menit, Respirasi : 24x/menit, Sb :
39,7°C, SpO2 : 98%
c. Respon nyeri :Ada respon nyeri
d. BB : 18 Kg, TB : 110 CM
2. Kulit
I : tidak ada luka, tidak ada lesi, warna kulit sawo matang
P : Turgor kulit baik, tidak teraba massa
3. Kepala
I : Bentuk kepala mesosephal, tidak ada benjolan, rambut tampak bersih
P : Tidak teraba massa, tidak ada nyeri
4. Mata
I : Sklera tidak icterus, konjungtiva tidak anemis, lensa tampak jernih
5. Telinga
I : Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada peradangan, kanalis tampak
ada serumen
P : Tidak ada nyeri
6. Hidung
I : Bentuk hidung normal, tidak ada secret
P : Tidak ada nyeri
7. Mulut
I : mukosa mulut lembab, tidak ada lesi
8. Leher
I : Tidak tampak pembesaran kelenjar, tidak ada peradangan
P : Tidak teraba massa
9. Dada
I : Bentuk dada normal, pengembangan dada saat bernapas simetris
P : tidak teraba massa
10. Payudara
Belum ada pembesaran payudara
11. Paru paru
I : Tidak tampak ada retraksi dinding dada
P : Irama Normal
P : Tidak ada nyeri tekan
A : Tidak ada bunyi nafas tambahan
12. Jantung
I : Ictus cordis tidak Nampak
P : Ictus cordis teraba pada ICS 5
P : Batas jantung : atas :ICS 2 kiri linea parasternalis kiri
Bawah : ICS 5 kiri agak ke medial linea midklavikularis kiri
Kanan : ICS 3 Linea parasternalis kanan
A : Terdengar bunyi jantung 1 dan 2. tidak ada bunyi jantung tambahan
13. Abdomen
I : tidak tampak ada lesi
P : tidak teraba adanya massa
P : suara abdomen normal
A : Bising usus 15-17x/menit
14. Genetalia
Alat kelamin tampak normal, tidak ada kelainan
15 Anus dan Rektum
Anus dan rectum tidak ada kelaianan
16 Muskuloskeletal
Tidak ada fraktur
17 Neurologi
Tidak ada kelainan neurologi

J. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
SEKTOR RESPON ANAK KESIMPULAN
Personal social  Anak dapat mengambil makanan
sendiri
 Anak dapat minum dengan cangkir
PERKEMBANGAN ANAK
 Anak dapat menyebut nama perawat
NORMAL SESUAI USIA
Adaptif  Anak dapat menggoyangkan ibu jari
motoric halus  Anak dapat meniru garis vertikal
Kognitif dan  Bahasa anak dapat dimengerti
bahasa  Anak dapat menyebutkan 1 nama warna
Motorik kasar Anak dapat berdiri 1 kaki selama 1 detik

K. ANALISA DATA
DATA PENYEBAB MASALAH
Data Subjektif : Agen pencedera Nyeri Akut
 P : Nyeri akibat setelah fisiologis
melakukan kemoterapi
 Q : Nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk
 R : nyeri dirasakan dibagian
belakang, area pinggang pasien
 S : skala nyeri 6
 T : nyeri dirasakan hilang
timbul

Data Objekktif :
 Keadaan umum baik
 Pasien tampak gelisah
 Pasien tampak memegang
belakangnya
 TD : 100/60 mmHg
 Nadi : 90x/menit
 Respirasi : 24x/menit
 Sb : 39,7°C
 SpO2 : 98%
 BB : 18 Kg
 TB : 110 CM

Data Subjektif : Proses penyakit Hipertermia


 Ayah pasien mengatakan An.A.S ( Misalnya, Infeksi)
demam sejak tadi malam

Data Objektif :
 Keadaan umum lemah
 Akral teraba hangat
 Kesadaran CM
 SB : 39,7°C
 Anak terpasang paracetamol drips
Data Subjektif : Kurangnya kontrol tidur Gangguan pola tidur
 Ayah pasien mengatakan
merasa sulit tidur karena nyeri
yang dirasakan
 Ayah pasien mengatakan
semalam An.A.S sering
terbangun.
 Ayah pasien mengatakana
anak tidur sekitar 4-5 jam dan
jika sudah terbangun pasien
sulit untuk kembali tidur

Data Objektif :
 Pasien tampak mengantuk
 Pasien tampak lelah

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri Akut d.d agen pencedera fisiologis
2. Hipertermia b.d proses penyakit, Mis. Infeksi ( D.0130)
3. Gangguan pola tidur b.d Kurangnya kontrol tidur
III. RENCANA KEPERAWATAN
No DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1 Nyeri akut d.d agen pencedera Setelah melakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (I.08238)
fisik selama 4x8 jam diharapkan Tingkat nyeri Observasi :
(l.08066) menurun dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
 Keluhan nyeri menurun (dari skor kualitas, intensitas nyeri
2 ke skor 4) 2. Identifikasi respon nyeri secara verbal
 Gelisah menurun (dari 2 skor ke
skor 4) Terapeutik :
 Kesulitan tidur menurun (dari skor 3. Berikan terapi non farmakologis untuk
2 ke skor 5) mengurangi rasa nyeri
 Nafsu makan membaik (dari skor 3
ke skor 5) Edukasi :
4. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi napas
dalam)
5. Ajarkan untuk memonitor nyeri secara mandiri

Kolaborasi :
6. Kolaborasi pemberian analgetik
2 Hipertemia Setelah diberikan tindakan keperawatan Manajemen Hipertermia (I.15506)
selama 4x8 jam diharapkan termoregulasi Observasi :
membaik dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi penyebab hipertermia
 Kulit merah cukup menurun (dari Skor 2. Monitor suhu tubuh
3 ke 4) Terapeutik :
 Suhu tubuh membaik (dari skor 3 ke 4) 3. Kompres air hangat
4. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika
mengalami hyperhidrosis (keringan Dingin)
Eduksi :
5. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
6. Kolaborasi pemberian obat
3. Gangguan pola tidur b.d kurangnya Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Tidur (I. 054174)
kontrol tidur selama 4x8 jam diharapan pola tidur Observasi :
membaik dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
- Keluhan sulit tidur menurun (skor 2 ke
skor 3) Terapeutik :
- Keluhan sering terjaga menurun (skor 2 2. Modifikasi Lingkungan
ke skor 3) 3. Lakukan prosedur untuk meningkatkan
- Keluhan istirahat tidak cukup menurun kenyamanan (pijat atau pengaturan posisi)
(skor 2 ke skor 4)
- Kemampuan beraktivitas membaik (skor Edukasi :
1 ke skor 3) Ajarkan teknik distraksi mis. Mendengarkan musik
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI KE 1
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Nyeri akut b.d 08.00 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, jam 14.00
faktor fisiologis intensitas nyeri. S:
Hasil:  Ayah pasien mengatakan
 P : Nyeri akibat setelah melakukan kemoterapi An.A.S masih mengeluh nyeri
 Q : Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk di belakang
 R : nyeri dirasakan dibagian belakang, area pinggang pasien
 S : skala nyeri 6 O:
 T : nyeri dirasakan hilang timbul dan nyeri berkurang jika pasien  Keadaan umum baik
beristirahat  Pasien tampak gelisah
08.15 2. Mengidentifikasi respon nyeri secara verbal.  Pasien tampak memegang
Hasil: A.n mampu mengungkapkan perasaan nyerinya, seperti menunjuk belakangnya
bagian nyeri di belakang pasien  TD : 100/60 mmHg
08.30 3. Memberikan terapi non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri.  Nadi : 90x/menit
Hasil: A.n mengatakan merasa lebih nyaman, membaik, dan nyeri  Respirasi : 24x/menit
berkurang setelah melakukan terapi relaksasi napas dalam, dan  Sb : 39,7°C
mengurangi melakukan aktivitas yang memperparah nyeri  SpO2 : 98%
08.50 4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri  BB : 18 Kg
(teknik relaksasi napas dalam)
 TB : 110 CM
Hasil: A.n sangat kooperatif dan langsung melakukan teknik yang
A:
diberikan
09.00  Masalah belum teratasi,
5. Mengajarkan untuk memonitor nyeri secara mandiri
An.A.S masih merasakan
Hasil: A.n mampu melakukan teknik relaksasi napas ketika nyeri datang
09.10 nyeri
6. Berkolaborasi pemberian analgetik
P:
Hasil : Nyeri pasien berkurang dengan pemberian obat analgetik, serta
 intervensi dilanjutkan
mengedukasikan pasien dan keluarga untuk selalu kontrol ke klinik
terdekat jika masih merasa nyeri
Hipertermia 08.00 1. Identifikasi penyebab hipertermia 14.00
Hasil : adanya peningkatan leukosit 17.500 S:
08.15 2. Monitor suhu tubuh  Ayah pasien mengatakan
Hasil : SB : 39,7°C pasien masih demam sejak
08.30 3. Kompres air hangat tadi malam
Hasil : pasien diberikan kompres air hangat O:
08.50  Akral teraba hangat
4. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hyperhidrosis
(keringat Dingin)  SB : 39,7°C
Hasil : pasien mengganti pakaian setiap 4 jam sekali  Adanya pemberian komres
09.00 hangat
5. Anjurkan tirah baring
Hasil : pasien tampak banyak beristirahat  Adanya pemberian obat
09.10 paracetamol drips
6. Kolaborasi pemberian obat paracetamol drips
A:
 Masalah belum teratasi,
pasien masih tampak demam
P:
 interveinsi dilanjutkan
Gangguan pola tidur 08.00 1. mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur jam 14.00
b.d Hasil : ayah pasien mengatakan An.A.S tidak bisa tidur karena nyeri
08.15 yang drasakan S:
2. Memodifikasi Lingkungan  Ayah pasien mengatakan akan
Hasil : menganjurkan kepada ayah pasien untuk menjaga lingkungan mengikuti anjuran yang
08.30 disekitar agar tidak membuat keributan disaat pasien sedang beristirahat diberikan
3. Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (pijat atau  Ayah pasien mengatakan akan
pengaturan posisi) memodifikasi lingkungan
08.50 Hasil : dengan menciptakan posisi yang nyaman pasien bisa menjadi pasien agar pasien bisa
lebih nyaman untuk tidur beristirahat
4. Mengajarkan teknik distraksi O:
Hasil :Pasien diajarkan teknik distraksi seperti mendengarkan music  Ayah pasien tampak mengerti
sebelum tidur, untuk mengurangi nyeri dan membuat pasien lebih tenang dengan anjuran yang
diberikan
A:
 Masalah belum teratasi,
pasien masih kesulitan untuk
tidur karena nyeri yang
dirasakan
P:
 Intervensi dilanjutkan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI KE 2


JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Nyeri akut b.d faktor 08.00 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, jam 14.00
fisiologis intensitas nyeri. S:
Hasil:  Ayah pasien mengatakan
 P : Nyeri akibat setelah melakukan kemoterapi
An.A.S masih mengeluh
 Q : Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk nyeri di belakang
 R : nyeri dirasakan dibagian belakang, area pinggang pasien
 S : skala nyeri 5 O:
 T : nyeri dirasakan hilang timbul dan nyeri berkurang jika pasien  Keadaan umum baik
beristirahat  Pasien masih tampak gelisah
08.15 2. Memberikan terapi non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri.
Hasil: A.n mengatakan merasa lebih nyaman, membaik, dan nyeri A:
berkurang setelah melakukan terapi relaksasi napas dalam, dan  Masalah belum teratasi
08.50 mengurangi melakukan aktivitas yang memperparah nyeri P:
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
(teknik relaksasi napas dalam)  intervensi dilanjutkan
Hasil: A.n sangat kooperatif dan langsung melakukan teknik yang
diberikan
09.00 4. Mengajarkan untuk memonitor nyeri secara mandiri
Hasil: A.n mampu melakukan teknik relaksasi napas dalam ketika
nyeri datang
09.10 5. Berkolaborasi pemberian analgetik
Hasil : Nyeri pasien berkurang dengan pemberian obat analgetik,
serta mengedukasikan pasien dan keluarga untuk selalu kontrol ke
klinik terdekat jika masih merasa nyeri

Hipertermia 08.00 1. Monitor suhu tubuh 14.00


Hasil : SB : 38,5°C S:
08.15 2. Kompres air hangat  Ayah pasien mengatakan
Hasil : pasien diberikan kompres air hangat pasien masih demam
08.30 3. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami O:
hyperhidrosis (keringat Dingin)  Akral teraba hangat
Hasil : pasien mengganti pakaian setiap 4 jam sekali  SB : 38,5°C
08.50  Adanya pemberian komres
4. Anjurkan tirah baring
Hasil : pasien tampak banyak beristirahat hangat
09.00  Adanya pemberian obat
5. Kolaborasi pemberian obat paracetamol drips
paracetamol drips
A:
 Masalah belum teratasi,
pasien masih tampak demam
P:
 interveinsi dilanjutkan
Gangguan pola tidur 08.00 1. mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur jam 14.00
Hasil : ayah pasien mengatakan An.A.S tidak bisa tidur karena nyeri
08.15 yang drasakan S:
 Ayah pasien mengatakan
2. Memodifikasi Lingkungan pasien tidur sudah lebih
Hasil : menganjurkan kepada ayah pasien untuk menjaga lingkungan nyaman dan tidak terbangun
08.50 disekitar agar tidak membuat keributan disaat pasien sedang saat tidur
beristirahat
O:
3. Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (pijat atau
pengaturan posisi)  Pasien tampak tenang dan
Hasil : dengan menciptakan posisi yang nyaman pasien bisa menjadi fresh
09.00 lebih nyaman untuk tidur A:
4. Mengajarkan teknik distraksi  Masalah belum teratasi,
Hasil :Pasien diajarkan teknik distraksi seperti mendengarkan music followup pola tidur pasien
sebelum tidur, untuk mengurangi nyeri dan membuat pasien lebih
P:
tenang
 Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai