Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA PASIEN

CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI IRINA C2 RSUP DR. R.D KANDOU MANADO

A. Pokok Bahasan : Manajemen Cairan dan Elektrolit

B. Sub Pokok Bahasan :


1) Pengaturan kebutuhan cairan penderita gagal ginjal kronik
2) Pengaturan kebutuhan elektrolit penderita gagal ginjal kronik
3) Petunjuk bagi pasien yang menjalani hemodialisis untuk menjaga cairan

C. Sasaran : Klien dan keluarga klien dengan chronic kidney disease

D. Waktu : ± 30 menit

E. Tempat : Ruang hemodialisa RSUD Batang

F. Hari / Tanggal : Rabu, 31 Agustus 2022

G. Tujuan Penyuluhan :
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan sasaran mampu
mengetahui tentang manajemen cairan dan elektrolit untuk penderita chronic kidney disease
(CKD).
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
a. Memahami dan menjelaskan pengaturan kebutuhan cairan pada penderita gagal ginjal
kronik
b. Memahami dan menjelaskan pengaturan kebutuhan elektrolit bagi penderita gagal
ginjal kronik.
c. Memahami dan menyebutkan petunjuk bagi pasien yang menjalani hemodialisis untuk
menjaga cairan
H. Kegiatan

No Langkah- Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


langkah

1 Pendahuluan 5 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam


b. Memperkenalkan diri b. Menanggapi
perkenalan
c. Menjelaskan maksud dan
tujuan c. Mendengarkan dan
memperhatikan
d. Kontrak waktu
d. Menanggapi dan
menyepakati kontrak
waktu
e. Memberi pertanyaan
kepada klien/apersepsi e. Menjawab pertanyaan

2 Pelaksanaan 10 menit a. Menjelaskan materi a. Menyimak dan


kegiatan penyuluhan secara mendengarkan
berurutan dan teratur. dengan seksama
Materi:
1) Pengaturan kebutuhan
cairan penderita gagal
ginjal kronik
2) Pengaturan kebutuhan
elektrolit penderita
gagal ginjal kronik
3) Petunjuk bagi pasien
yang mejalani
hemodialisis untuk b. Memberikan respon
menjaga cairan
b. Memperhatikan respon
klien
3 Evaluasi 10 menit a. Memberi kesempatan klien a. Bertanya
untuk bertanya
b. Menanyakan kembali b. Menjawab
materi c. Membalas
c. Memberi reinforcement reinforcement
positif
d. Menjawab RTL
d. RTL:
Meminta klien
menyebutkan kebutuhan
cairan per hari bagi
penderita gagal ginjal
kronik

4 Penutup 5 menit a. Meminta/memberi pesan a. Memberikan pesan


dan kesan dan kesan
b. Menyimpulkan materi b. Mendengarkan
c. Mengakhiri materi c. Memperhatikan
d. Mengucapkan terimakasih d. Menjawab salam
dan salam

I. Metode : Ceramah, tanya jawab

J. Media : Leaflet

K. Materi : Terlampir

L. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Menjelaskan kebutuhan cairan penderita gagal ginjal kronik
2. Menyebutkan pantangan asupan cairan
3. Menyebutkan pantangan asupan natrium
4. Menyebutkan dua dari petunjuk bagi pasien yang menjalani hemodialisis untuk menjaga
cairan
DAFTAR PUSTAKA
Bote. 2009. Keseimbangan Cairan Tubuh. Diakses tanggal 23 Maret 2019.
http://botefilia.com/index.php/archives/2009/01/11/
Mansjoer, Arif., dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Moore, Lisa, MD. 2005. Keseimbangan Cairan Tubuh. Diakses tanggal 23 Maret 2019.
www.e-medicine.com
Prawirohardjo, Sarwono. 1994. Faal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Wikyasastro, Hanifa. 1997. Faal Tubuh. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Lampiran Materi

Manajemen Cairan dan Elektrolit pada Pasien Chronic Kidney Disease

A. Pengaturan Kebutuhan Cairan


Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya. Pada orang dewasa
kurang lebih 60% berat badan adalah air (air dan elektrolit). Pembatasan cairan perlu dilakukan
seiring dengan menurunnya kemampuan ginjal. Karena jika pasien gagal ginjal kronik
mengkonsumsi terlalu banyak cairan, maka cairan yang ada akan menumpuk didalam tubuh
sehingga dapat menyebabkan edema (pembengkakan). Oleh sebab itu agar tidak terjadi
penumpukan cairan maka jumlah cairan yang boleh dikonsumsi dalam satu hari yaitu sebanyak:
500 cc + jumlah urin dalam satu hari.
Perlu diingat juga bahwa makanan yang berkuah seperti sup, ice cream, susu, syrup,
yoghurt, juga dihitung sebagai cairan.
Penderita gagal ginjal kronik telah berkurang fungsi pengolahan cairannya, sehingga
jumlah cairan harus dibatasi. Cairan yang masuk kedalam tubuh harus seimbang dengan cairan
yang dikeluarkan dari tubuh. Seringkali penderita gagal ginjal kronik memerlukan tambahan
diuretic untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh.

Pantangan besar:
1. Air kelapa
2. Minuman isotonic

Dengan perhatian khusus: Kopi, susu, teh, lemon tea.

B. Pengaturan Kebutuhan Elektrolit


1. Natrium
Di dalam tubuh, natrium dibutuhkan tubuh bekerjasama dengan kalium untuk
mengatur tekanan darah. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi
natrium menyebabkan kita menjadi banyak minum, padahal asupan cairan pada pasien
gagal ginjal kronik perlu dibatasi. Asupan garam yang dianjurkan sebelum dialysis antara
2,5 – 5 gram/hari.

Pantangan besar:
a. Makanan dan minuman kaleng (Na benzoate)
b. Manisan dan asinan
c. Keripik
d. MSG/Vetsin/Moto (Mono Natrium Glutamat)
e. Ikan asin dan daging asap

Perhatian khusus: Garam (makanan tidak boleh terlalu asin)

2. Kalium
Kadar kalium darah harus dipertahankan dalam batas normal. Pada beberapa pasien,
kadar kalium darah meningkat disebabkan karena asupan kalium dari makanan yang
berlebih atau obat-obatan yang diberikan. Pembatasan asupan kalium dianjurkan bila kadar
kalium dalam darah > 5,5 mEq. Asupan kalium yang dianjurkan adalah 40 mg/kg BB/hari.

Pantangan:
a. Pisang, mangga
b. Tomat, bayam
c. Umbi-umbian

Dengan perhatian khusus:


a. Sayuran rebus, timun, jamu
b. Kacang dan produk olahannya

Relatif aman:
a. Pare, lobak, bawang merah, bawang putih
b. Selada, seledri, tauge
c. Apel, dan pir
3. Fosfat
Pada penderita gagal ginjal kronik akan terjadi penumpukan fosfat dalam darah.
Dokter akan memberikan pengikat fosfot untuk mengurangi penumpukan fosfot. Diet fosfot
sangat berbeda untuk masing-masing individu, dan diet fosfot tidak boleh terlalu ketat
karena dapat menyebabkan kekurangan protein. Dalam hal diet fosfot ini anda harus
berkonsultasi dengan dokter anda. Namun secara umum diet fosfot ini adalah:

Dengan perhatian khusus:


a. Susu (maksimal 150 ml/hari)
b. Jeroan, hati
c. Kerang, ikan kering, dan ikan asin
d. Coklat dan kacang

Relatif aman:
a. Ikan segar
b. Daging tanpa lemak (Dada ayam tanpa kulit)

C. Petunjuk bagi Pasien yang Menjalani Hemodialisis untuk Menjaga Cairan.


Ada beberapa petunjuk bagi pasien untuk menjaga cairan tubuh pada pasien yang menjalani
hemodialisa.
1. Menggunakan sedikit garam (maksimal 1 sendok the garam dalam sehari) dalam makanan
dan hindari menambahkan garam makanan.
2. Menggunakan bumbu dari rempak-rempah.
3. Menghindari dan batasi penggunaan makanan olahan.
4. Menghindari makanan yang mengandung monosodium glutamate/micin/moto (mie instan,
aneka fast food/junk food/frozen food, bakso, makanan yang diberi micin/moto)
5. Mengukur tambahan cairan dalam tempat tertentu.
6. Membagi jumlah cairan rata dalam sehari.
7. Menggunakan gelas kecil (ukuran 250 cc) bukan gelas besar.
8. Setiap minum hanya setengah gelas besar (gelas ukuran 500 cc).
9. Es batu kubus bisa membantu untuk mengurangi rasa haus. Satu es batu kubus sama dengan
30 ml air (2 sendok makan).
10. Membilas mulut dengan berkumur, tetapi airnya tidak ditelan.
11. Merangsang produksi saliva, dengan menghisap irisan jeruk lemon/jeruk bali, permen karet
rendah kalori.
12. Minum obat jika perlu
13. Ketika pergi, menjaga tambahan cairan seperti ekstra minum ketika bersosialisasi
14. Penting untuk menjaga pekerjaan/kesibukan
15. Cek berat badan tiap hari sebelum makan pagi, akan membantu untuk mengetahui tingkat
cairan antar hemodialysa.

Anda mungkin juga menyukai