Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELITUS PADA KELUARGA

Disusun Oleh :

1. Putu Bagus Darma Putra


2. Rara Dwi Vega P.S
3. Septi Widya Wardani
4. Wardatul Muna

Program Studi S1 Keperawatan


Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Ngudi Waluyo
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan : Pendidikan Kesehatan Diabetes Mellitus
Sub pokok bahasan : Diabetes Melitus
Waktu : 30 menit
Sasaran : Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah
Tempat :

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan anggota keluarga dalam sebuah
rumah dapat memahami tentang diabetes mellitus
II. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, ibu diharapkan mampu :
1. Menyebutkan pengertian diabetes mellitus menurut bahasa yang dipahami
2. Menyebutkan pencegahan Diabetes melitus
3. Menyebutkan penanganan dibetes melitus
4. Mempraktekkan senam kaki diabetes mellitus dan membuat ramuan daun jambu biji
III. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
No Tahap Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta Media
1 pembukaan 5 menit a. Salam Menjawab salam Lemb
b. Perkenalan Mendengarkan ar
c. Menjelaskan balik
tujuan dari
pertemuan
d. Kontrak waktu
e. Apersepsi Menjawab
2 Isi materi 20 menit a. Menjelaskan Memperhatikan Lemb
mengenai diare penjelasan ar
dari pengertian perawat Balik
sampai pada
patofisiologi
b. Menjelaskan
bagaimana cara
penanganan diare Memperhatikan
c. Memberi
kesempatan
kepada anggota
keluarga untuk
menanyakan hal
Bertanya
hal yang belum
dimengerti
d. Menjelaskan
Memperhatikan
kembali tentang
hal yang dan
ditanyakan mempraktekkan
e. Mempraktekkan
cara mencuci tangan
dan 3M
3 Penutup 5 menit a. Memberikan Menjawab Lemb
pernyataan lisan pertanyaan ar
kepada anggota balik
keluarga
b. Menyimpulkan Memperhatikan
kegiatan yang
telah
disampaikan.
c. Memberikan
Menjawab salam
salam penutup

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Media
Lembar Balik
VI. Evaluasi
1. Jenis evaluasi : Pernyataan lisan
2. Waktu : Akhir kegiatan

VII. Lampiran
1. Materi
2. Lembar Balik

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Menurut WHO, Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau
gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya
kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein
sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau
disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Depkes, 2013).
B. Faktor Resiko
Menurut Kemenkes RI (2013) ada banyak factor resiko yang dapat menyebabkan seseorang
menderita diabetes mellitus antara lain:
1. Ras dan etnik

2. Umur

3. Jenis kelamin

4. Riwayat keluarga dengan diabetes mellitus

5. Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4000 gram

6. Riwayat lahir dengan dengan berat badan lahir rendah kurang dari 2500 gram

7. Perilaku hidup yang kurang sehat

8. Obesitas

9. Kurangnya aktivitas fisik

10. Hipertensi

11. Diet tidak sehat atau tidak seimbang

12. Merokok

C. Komplikasi
Hiperglikemia yang terjadi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan
berbagai system tubuh terutama syaraf dan pembuluh darah. Beberapa konsekuensi dari
diabetes yang sering terjadi adalah
a. Meningkatnya resiko penyait jantung dan stroke.

b. Neuropati (kerusakan syaraf) di kaki yang meningkatan kejadian ulkus kaki,


infeksi dan bahkan keharusan untuk amputasi kaki.

c. Retinopati diabetikum, yang merupakan salah satu penyebab utama kebutaan,


terjadi akibat kerusakan pembuluh darah kecil di retina

d. Diabetes merupakan salah satu penyebab utama gagal ginjal

e. Resiko kematian penderita diabetes secara umu adalah dua kali lipat
dibandingkan bukan penderita diabetes.

Dengan pengendalian metabolism yang baik, menjaga agar kadar gula darah berada
dalam kategori normal, maka komplikasi akibat diabetes dapat dicegah/ditunda.
D. Pencegahan DM

Menurut Kemenkes RI, pencegahan dapat dilakukan oleh setiap individu. Di posbindu
Penyakit Tidak menular dan Balai Gaya hidup sehat menerapkan program PATUH
yaitu:

P= Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter

A= Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur

T= Tetap diet sehat dengan Gizi seimbang

U= Upaya beraktivitas fisik dengan aman

H= Hindari rokok, alcohol dan zat karsinogenik lainnya

Program CERDIK, sebagai pesan peningkat gaya hidup sehat di lingkungan antara lain:

C= Cek kondisi kesehatan secara berkala


E= Enyahkan Asap rokok

R= Rajin aktivitas fisik

D= Diet sehat dengan kalori seimbang

I= Istirahat yang cukup

K= Kendalikan stress

E. Penanganan
1. Senam Kaki DM
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan
peredaran darah di bagian kaki. (Wibisono,2009). Senam kaki dapat
meningkatkan aliran darah dan memperlancar sirkulasi darah, hal ini membuat
lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak reseptor insulin
yang tersedia dan aktif (Soegondo, 2009).
Senam direkomendasikan dilakukan dengan durasi 30-60 menit, frekuensi 3-5
kali per minggu dan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut tidak melakukan senam
(American Diabetes Association, 2003)

2. Air Rebusan Daun Jambu Biji


Menurut penelitian Mahrani, Rosalina dan Puji Purwaningsih (2013) Daun
jambu biji dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Penurunan ini
disebabkan karena kandungan yang terdapat di dalam jambu biji yaitu tannin
dan kalsium. Tnin adalah zat polifenol yang sangat baik dan cepat dan baik
dalam mengikat protein. Daun jambu biji adalah herbal yang bermanfaat
sebagai penormal fungsi kelenjar pancreas dengan efek farmakologis
memperlancar system sirkulasi darah dan membantu menormalkan fungsi
pancreas. Rebus 10 lembar daun jambu biji seperti merebus teh lalu air rebusan
tersebut diminum.
DAFTAR PUSTAKA
Hani, Umi. Jurnal: Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Jambu Biji Terhadap Kadar
Glukosa Darah Pada Penderita DM Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Pekkabatan
Kabupaten Polewali Mandar
Maharani, dkk. 2013. Jurnal: Pengaruh Pemberian Air Rebusan Psidium Guajava) Terhadap
Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Desa Leyangan Kecamatan
Ungaran Timur. Kabupaten Semarang. Ungaran: Universitas Ngudi Waluyo
Kemenkes RI. 2013. Pusat Data dan Informasi Kentrian Kesehatan RI. Jakarta
Soegondo S. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: FKUI
Wibisono. 2009. Senam khusus Untuk penderita Diabetes. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai