BRONKOPNEUMONIA
DI RUANG MELATI
RSUD TUGUREJO SEMARANG
Disusun Oleh :
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan orang tua dapat
memahami tentang perawatan anak dengan bronkopneumonia
II. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, ibu
diharapkan mampu :
1. Menyebutkan arti dari bronkopneumonia menurut bahasa yang
dipahami
2. Menyebutkan 3 tanda dan gejala bronkopneumonia
3. Menyebutkan penyebab pneumonia
4. Menyebutkan kembali perawatan dan pencegahan terjadinya
bronkopneumonia
5. Mempraktekkan cara mengompres dan melakukan fisioterapi dada
dengan benar
2
e. Apersepsi Menjawab
2 Isi materi 20 menit a. Menjelaskan Memperhatikan Lemb
mengenai penjelasan ar
bronkopneumoni perawat Balik
a dari pengertian
sampai pada
patofisiologi
b. Menjelaskan
bagaimana cara
Memperhatikan
perawatan dan
pencegahan
bronkopneumoni
a
c. Memberi
bertanya
kesempatan
kepada ibu untuk
menanyakan hal
hal yang belum
dimengerti
d. Menjelaskan
kembali tentang
hal yang Memperhatikan
ditanyakan ibu
menyusui
e. Mempraktekkan
cara fisioterapi
Memperhatikan
dada
dan
mempraktekkan
3
telah
disampaikan.
c. Memberikan Menjawab salam
salam penutup
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
Leafleat
Lembar Bolak-Balik
VI. Evaluasi
1. Jenis evaluasi : pernyataan lisan
2. Waktu : akhir kegiatan
VII. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
4
Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu peradangan
pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga
mengenai alveolus disekitarnya, yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi
seperti bakteri, virus jamur, dan benda-benda asing (Bennete, 2013).
B. Etiologi
Bronkopneumonia ini umumnya disebabkan oleh:
1. Bakteri: Diplococcus Pneumonia, pneumococcus, Stretoccocus
Hemoliticus aureus, Hemophilus Influenza, Basilus Friendlander,
Myobacterium Tubercolusis
2. Virus: Respiratory syntical virus, virus influenza, virus sitomegalik
3. Jamur: Citoplasma capsulatem, criptococcus nepromas, Blastomices
dermatides, Cocedirides Immitis, Aspergillus Sp, Candinda albicans,
Mycoplasma Pneumonia, Aspirasi benda asing
4. Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya bronkopneumonia adalah daya
tahan tubuh yang menurun isalnya akibat malnutrisi energy protein (MEP),
penyakit menahun, pengobatan antibiotic yang tidak sempurna.
C. Patofisiologi
Kuman penyebab bronkopneumonia masuk ke dalam jaringan paru-paru
melalui saluran pernafasan atas ke bronchioles, kemudian kuman masuk ke dalam
alveolus ke alveolus lainnya melalui porosh kohn, sehingga terjadi peradangan
pada dinding bronkus atau bronkiolus dan alveolus sekitarnya.
Kemudian radang ini selalu dimulai pada hilus paru yang menyebar secara
progresif ke perifer sampai seluruh lobus. Dimana proses peradangan ini dapat
dibagi dalam empat tahap, antara lain:
1. Stadium Kongesti (4-12 jam)
Dimana lobus yang meradang tampak warna kemerahan, membengkak,
pada perabaan banyak mengandung cairan, pada irisan keluar cairan
kemerahan
2. Stadium Hepatisasi (48 jam berikutnya)
5
Dimana lobus paru tampak lebih padat dan bergranuler karena sel darah
merah fibrinosa, lococit polimorfomuklear mengisi alveoli (pleura yang
berdekatan mengandung eksudat fibrinosa kekuningan)
3. Stadium Hepatisasi kelabu (3-8 hari)
Dimana paru-paru menjadi kelabu karena lecocit dan fibrinosa terjadi
konsolidasi di dalam alveolus yang terserang dan eksudat yang ada pada
pleura masih ada bahkan dapat berubah menjadi pus
4. Stadium Resolusi (7-11 hari)
Dimana eksudat lisis dan reabsorbsi oleh makrofag sehingga jaringan
kembali pada struktur semua
6
7. Menghindarkan anak dari anggota keluarga yang batuk dan pilek dan
memperbaiki ventilasi rumah
F. Pencegahan Berulang
Upaya yang dapat dilakukan adalah:
1. Memberikan imunisasi BCG satu kali (usia 0-11 bulan). Campak
satu kali (usia 9-11 bulan), DPT sebanyak 3 kali (usia 2-11 bulan).
Polio sebanyak 4 kali (2-11 bulan) dan hepatitis b sebanyak 3 kali
(0-9 bulan)
2. Menjaga daya tahan tubuh anak
3. Mengurangi polusi lingkungan dalam ruangan dan diluar ruangan
4. Mengurangi kepadatan hunian
5. Jika terjadi sesak nafas segera bawa ke rumah sakit terdekat
7
DAFTAR PUSTAKA
Bennete. M. J. (2013). Pediatric Pneumonia. Jakarta: Ruzz Medika
Hood Alsagaf,dkk (2010). Dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga Press
Surabaya
Somantri. 2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
pernapasan. Jakarta: Salemba Medika