Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“BRONKOPNEUMONIA (BP)”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Anak

Di Pediactric Intensive Care Unit (PICU)

Oleh :

Faisal Kurnia Muharam 1490121077


Wildan Sofia Dewi 1490121048
Detya Nurahmatilah 1490121042
Iga Damayanti 1490121048
Nabila Ramadhanty 1490121035
Erli Wiji Astuti 1490121036
Dian Setiawan 1490121085
Asep Nuryana 1490121081

Program Studi Profesi Ners

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Galuh Ciamis

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“BRONKOPNEUMONIA (BP)”

A. Topik : Bronkopneumonia
B. Sasaran : Keluarga di Pediactric Intensive Care Unit
C. Tempat : PICU
D. Waktu : 1 x 30 menit
E. Hari/tanggal : Jum’at, 5 November 2021
F. Tujuan
1. Tujuan : Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit,
diharapkan Umum keluarga pasien dapat memahami tentang
bronkopnuemonia
2. Tujuan : Setelah diberi penyuluhan keluarga pasien dapat mengetahui tentang
Khusus a. Pengertian Bronkopenumonia
b. Penyebab Bronkopneumonia
c. Tanda dan Gejalan Bronkopneumonia
d. Pencegahan Bronkopeumonia
G. Materi : Terlampir
H. Metoda : Ceramah dan tanya jawab
I. Media : Leaflet
J. Rencana :
Kegiatan

NO Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens


Waktu
1 Pembukaan (5 menit) - Memberi salam - Menjawab salam
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
- Memperkenalkan penyuluh
2 Penyampaian materi - Mengevaluasi audien - Mendengarkan
(20 menit) - Menanyakan pengetahuan - Mengajukan pertanyaan
tentang bronkopneumonia - Menjawab pertanyaan
- Menjelaskan materi
a. Pengertian Bronkopenumonia
b. Penyebab Bronkopneumonia
c.Tanda dan Gejalan
Bronkopneumonia
d. Pencegahan Bronkopeumonia

3 Penutup (5 menit) - Penyaji menyimpulkan materi - Mendengarkan


- Menutup dan memberi salam - Menjawab salam

K. Evaluasi : Apakah orangtua mengetahui tentang :


a. Definisi Bronkopeumonia
b. Penyebab Bronkopneumonia
c. Tanda dan Gejala Bronkopneumonia
d. Pencegahan Bronkopneumonia
e. Perawatan Bronkopneumonia
L. Lampiran Materi

1. Definisi Bronkopneumonia (BP)


Bronkopneumonia merupakan jenis infeksi paru yang disebabkan oleh agen
infeksius dan terdapat di daerah bronkus dan sekitar alveoli (Nurarif dan Kusuma 2015)
Bronkopneumonia disebut juga dengan pneumonia lobularis adalah peradangan
pada parenkim paru yang melibatkan bronkus atau bronkkiolus yang berupa distribusi
berbentuk bercak-bercak.
Bronkopneumonia adalah ilfiltrat yang tersebar pada kedua belahan paru.
Dimulai pada bronkiolus terminalis yang menjadi tersumbat oleh eksudat mokupurelent
yang disebut juga lobular pneumonia (Ridha Nabiel H, 2014)

2. Etiologi
 Terjadinya bronkopneumonia bermula dari adanya peradangan paru yang terjadi
pada jaringan paru atau alveoli yang biasanya di dahului oleh infeksi trektus
respiratorius bagian atas selama beberapa hari.
 Faktor penyebab utama:
a) Bakteri : Diplococus pneumonia, pneumococcus, streptococcus hemoliticus aureus,
haemophilus influenza, basilus friendlander (klebsial pneumoni), mycobacterium
tuberculosis
b) Virus: respiratory syntical virus, virus influenza, virus sitomegalik
c) Jamur : citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices
Dermatides, Coce Immitis, Aspergillus Sp, Candinda Albicans, Mycoplasma
Pneumonia, Aspirasi benda asing.
d) Factor lain yang mempengaruhi timbulnya Bronchopneumonia adalah daya tahan
tubuh yang menurun misalnya, akibat malnutrisi energi protein (MEP), penyakit
menahun, pengobatan antibiotic yang tidak sempurna

3. Tanda dan Gejala


1) Suhu tubuh dapat naik mendadak sampai 39-400C dan kadang disertai kejang
karena demam yang tinggi
2) Anak sangat gelisah
3) Dipsnea
4) Pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung serta sianosis
sekitar hidung dan mulut
5) Terkadang disertai dengan muntah dan diare
6) Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit, tetapi setelah beberapa
hari mula-mula batuk kering kemudian menjadi produktif.
Hasil pemeriksaan fisik tergantung dari luas daerah auskultasi yang terkena, pada
perkusi sering ditemukan kelainan dan pada auskultasi biasanya mungkin hanya
terdengar ronkhi basah yang halus atau sedang
7) Terdapat retraksi dinding dada (penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
saat bernafas Bersama peningkatan frekuensi nafas). Pada saat dilakukan perkusi
terdapat suara pekak, fremitus melemah, suara nafas melemah dan ronkhi (Hidayat,
2009).

4. Pencegahan Penyakit
1. Menghindari kontak dengan penderita
2. Mengobati secara dini penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya
bronkopneumonia
3. Meningkatkan daya tahan tubuh ( cara hidup sehat, makan makanan bergizi dan
teratur, menjaga kebersihan, beristirahat yang cukup, rajin berolahraga ).

5. Cara Perawatan Bronkopneumonia


1. Beri kompres jika anak demam
2. Jika anak muntah dan diare berikan minum yang banyak
3. Longgarkan pakaian jika anak sesak nafas
4. Segera bawa ke unit pelayanan Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai