Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS

DAN ISTIRAHAT PADA Tn. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS PJK


(PENYAKIT JANTUNG KORONER)

OLEH :

Margaretha Neneng Haryani Bara

071201070

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021
SOAL KASUS DARING

Seorang pria berusia 50 tahun di rawat di rumah sakit Ngudi Waluyo dengan
diagnosa medis penyakit jantung koroner, pasien mengeluh nyeri dada serta sesak
nafas. Hasil pengkajian pasien tampak kelelahan, RR 30 x/mnt, pengembangan
dada simetris, auskultasi bronkhovesikuler, perkusi sonor, TD 160/100,nadi
110x/menit, suhu 36,50 C, SpO2 98 %. Dan gambaran EKG menunjukkan hasil
Aritmia.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS
PJK (PENYAKIT JANTUNG KORONER)

Nama Mahasiswa : Margaretha Neneng Haryani Bara


NIM : 071201070
Tempat Praktik : Daring
Tanggal : 25-30 Januari 2021

I. Pengkajian
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat & Tgl Lahir : Semarang, 12-01-1971
Pendidikan Terakhir : SMA
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Wiraswasta
TB/BB : 160 cm/70 kg
Golongan Darah :A
Diagnosa Medis : PJK (Penyakit Jantung Koroner)
Gangguan KDM : Gangguan Aktivitas dan istirahat, oksigenasi.
Alamat : Jl. Abimana no 20 Pendikran Lor, Semarang
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 36 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Indonesia
Hubungan dgn Pasien : Istri
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Abimana no 20 Pendikran Lor, Semarang
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri dada setelah
beraktivitas, sesak nafas
2. Riwayat Kesehatan Saat Ini
 Alasan masuk rumah sakit : sudah 2 hari mengalami nyeri dada dan
sesak nafas, lalu sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
 Faktor Pencetus : Tekanan darah pasien tinggi serta ada
riwayat merokok
 Timbulnya Keluhan : Bertahap
 Faktor yang memperberat : Nyeri dada saat beraktivitas
 Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah dan
keberhasilannya : Sebelumnya sudah memeriksakan
penyakitnya di dokter umum yang praktik di klinik dekat rumah, namun
setelah diberikan obat belum ada perkembangan.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
 Penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
 Kecelakaan : Tidak pernah
 Pernah dirawat : Tidak
 Pernah operasi : Tidak
 Alergi : Tidak ada alergi
 Faktor Lingkungan : Lingkungan bersih, tertata dan nyaman
 Lain-lain :-
 Faktor-faktor resiko penyebab masalah kesehatan saat ini : Pola makan
tidak sehat, gaya hidup kurang sehat ditandai dengan adanya jarang
olahraga
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
 Kebiasaan hidup tidak sehat : Makan makanan yang tidak mengandung
gizi dalam jumlah yang banyak.
 Penyakit menular : Tidak ada
 Penyakit menurun : Tidak ada
 Genogram

Pengkajian Pola Fungsional


1. Persepsi terhadap kesehatan
Kesehatan adalah hal yang paling berharga karena kalau sakit merasa
susah, makan susah, minum susah, mau beraktivitas pun susah.
2. Pola Bernafas
 Sebelum sakit
Pola nafas sebelum sakit biasa atau normal tidak sesak nafas
 Selama sakit
Pola nafas ireguler, cepat dan dangkal
3. Kebutuhan cairan & elektrolit
 Sebelum sakit
Normal, tidak ada keluhan
 Selama sakit
Tidak ada perubahan
4. Pola nutrisi metabolik
 Sebelum sakit
Normal, makan 3 kali sehari dengan porsi sedang
 Selama sakit
Tidak ada perubahan
5. Pola eliminasi BAK dan BAB
 Sebelum sakit
Normal, BAK kuning jernih dan BAB sehari sekali dengan konsentrasi
lembek
 Selama sakit
Tidak terdapat perubahan.
6. Pola aktivitas dan Latihan
 Sebelum sakit
Aktivitas pasien sebelum sakit normal, jalan tidak menggunakan alat
bantu seperti tongkat, kekamar mandi sendiri, dapat naik turun tangga
secara mandiri, dan dapat melakukan olahraga setiap pagi setelah sholat
subuh.
 Selama sakit
Aktivitas pasien selama sakit terganggu, diakibatkan oleh nyeri dada
yang timbul setelah bahkansebelum melakukan aktivitas, dan dikuti
oleh sesak nafas yang dirasakan.
7. Pola Istirahat dan Tidur
 Sebelum sakit
Pola istirahat tidur pasien sebelum sakit normal yaitu 7-8 jam per hari.
 Selama sakit
Pola istirahat dan tidur pasien selama sakit berkurang karena nyeri yang
dirasakan pasien tidak merasa nyaman sehingga waktu tidur kurang
lebih 4-5 jam.
8. Pola Konsep Diri
 Citra Tubuh
 Peran
Peran pasien di dalam keluarga yaitu sebagai kepala keluarga dan
pencari nafkah bagi istri dan anak-anaknya
 Ideal Diri
Menurut pasien seharusnya tidak sakit berlama-lama karena takut
menyusahkan keluarganya.
 Harga Diri
Pasien mengatahan malu karena akhir-akhir ini tidak dapat memberikan
nafkah untuk anak-anak dan istrinya
 Aktualisasi Diri
Pasien berusaha untuk cepat sembuh dengan cara patuh dalam
melakukan pengobatan yang telah dianjurkan oleh dokter.
9. Pola Koping
Koping yang dimiliki oleh Tn. S adaptif ditandai dari klien mau berusaha
untuk sembuh dengan cara mematuhi pengobatan yang telah diprogramkan
oleh dokter dan perawat.
10. Pola seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan hubungan seksualnya dengan istri selama sebelum
sakit normal dan harmonis
 Selama sakit
Selama sakit pasien tidak melakukan hubungan seksual dengan istrinya
11. Pola peran-berhubungan
Peran sebagai pencari nafkah digantikan oleh istrinya. Hubungan pasien
dengan keluarga baik sehingga selama Tn. S di rawat dirumah sakit anak-
anak dan istrinya bergantian menjaga Tn. S
12. Pola Nilai dan Kepercayaan
Tn. S beragama Kristen dan Tn. Y melakukan ibadah sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya.
13. Kebutuhan Rasa aman dan Nyaman
Tn. S mengatakan sangat tidak nyaman dengan kondisi yang dialaminya
sekarang.
14. Kebutuhan Belajar
Tn. S membutuhkan waktu untuk belajar menyesuaikan dan menerima
keadaan yang dialaminya saat ini
15. Kebutuhan Personal Hygiene
 Sebelum sakit
Tn. S mengatakan sebelum sakit mandi, cebok dll dilakukan secara
mandiri
 Selama sakit
Dibantu oleh keluarganya
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Composmentis
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 70 kg
2. TTV
 Tekanan Darah : 160/100 mmHg
 Nadi : 110 x/menit
 Suhu : 36,5 ⁰C
 Pernafasan : 30 x/menit
 SpO2 : 98%
3. Kulit dan Kuku :
 Kulit
Kulit Tn. S berwarna sawo matang, warna kulit rata, tidak ada jaringan
parut, tidak terdapat lesi.
 Kuku
Kuku pada Tn. S bersih. CRT pada ektremitas atas <3 detik, sedangkan
pada ekstremitas bawah <3 detik.
4. Kepala dan Rambut
 Kepala
Bentuk kepala Tn. S meshocepal, kulit kepala bersih, tidak terdapat
benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.
 Rambut
Penyebaran rambut merata, terdapat uban disebagian rambut pasien.
5. Mata
Mata Tn. S simetris, pembesaran pupil kanan dan kiri sama, reflek terhadap
cahaya normal, bola mata dapat bergerak mengikuti arahan benda, tidak
menggunakan alat bantu melihat, konjungtiva anemis.
6. Hidung
Simetris, warna kulit sama dengan warna kulit sekitarnya, penyebaran bulu
hidung merata, sedikit kotor, tidak terdapat secret atau lender didalam
lubang hidung, tidak terdapat pembengkakan maupun benjolan, tidak
terdapat kelainan tulang hidung, tidak terdapat nyeri tekan maupun lepas,
terdapat pernafasan cuping hidung.
7. Telinga
Telinga kanan dan kiri simetris, daun telinga normal, tampak luar bersih,
bagian dalam terdapat serumen yang mongering dan lembek, gendang
timpani jernih, saat dilakukan tes weber, swabach, rine, dan detik arloji
didapatkan hasil normal.
8. Mulut (bibir, gigi, lidah, faring)
 Bibir
Bibir simetris, warna bibir pucat, tekstur kering, tidak terdapat luka
pada area bibir
 Gigi
Gigi rata, warna putih kekuningan, kurang bersih.
 Lidah
Tidak terdapat infeksi, warna merah muda namun terdapat warna putih
pada bagian tengah lidah, dapat merasakan manis, asin, pedas dan pahit.
 Faring
Berwarna merah muda, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat
pembesaran tonsil.
9. Dada
a. Paru-paru
 Inspeksi
Pengembangan dada kanan dan kiri simetris, terdapat retraksi otot
dada, tidak terdapat luka, tidak terdapat benjolan, warna kulit dada
rata, piting kanan dan kiri simetris, bentuk dada normal.
 Palpasi
Tidak terdapat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan maupun lepas,
tidak terdapat bunyi krepitasi
 Perkusi
Dada kanan dan kiri saat diperkusi hipersonor
 Auskultasi
bronkhovesikuler
b. Jantung
 Inspeksi
Tidak terdapat penonjolan pada dinding dada. Terlihat pulsasi pada
bagian dada pasien.
 Palpasi
Tidak teraba adanya pembesaran jantung, apex jantung terdapat
pada ICS 5 thorax sinistra,
 Perkusi
Pekak/datar melebar karena kardiomegali
 Auskultasi
Terdengar bunyi tambahan S3, Terdengar bunyi mur mur.
c. Abdomen
 Inspeksi
Warna kulit sama dengan warna kulit lainnya, tidak terdapat
vaskularisasi pada bagian abdomen, tidak ada luka, tidak terdapat
benjolan, bentuk perut datar.
 Auskultasi
Terdengar suara bising usus 10 x/menit
 Palpasi
Tidak terdapat benjolan pada area abdomen, ginjal teraba keras, dan
terasa nyeri ketika ditekan.
 Perkusi
Timpani

10. Genetalia
 Anus
Tidak terdapat polip pada anus, tidak terdapat ambeyen atau peradangan
yang lainnya, spingter ani normal.
 Alat kelamin
Bersih, penyebaran bulu merata, tidak terdapat luka, scrotum kanan dan
kiri normal.
11. Ekstremitas
a. Ektremitas atas
Kekuatan otot kanan dan kiri 5, tidak terdapat pembengkakan, terpasan
iv kateter pada ekstremitas atas sinistra, ROM normal tidak terdapat
pembatasan gerak pada area tangan.
b. Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah terdapat pembengkakan dari tepak kaki hingga area
patella. Kekuatan otot 5, terdapat pembatasan gerak pada area
pergelangan kaki.

D. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan diagnostic
Hasil Foto Rontgen : Normal
Hasil CT SCAN : Normal
Hasil EKG : Aritmia
3. Terapi

E. Analisa Data

No Hari Data Fokus Kemungkinan Masalah


/Tanggal Penyebab Keperawatan
1 25/01/21 Ds : Penurunan curah Pola napas
Klien mengeluh jantung tidak efektif
merasakan sesak nafas
Do : Kegagalan pompa
1. Terdapat pernafasan jantung
cuping hidung
2. Terdapat retraksi otot Gagal pompa
dinding dada ventrikel kanan
3. TTV didapatkan
 Tekanan Darah : Darah Diparu-Paru
160/100 mmHg Kurang O2
 Nadi :
110x/menit
 Suhu : 36,5⁰C RR meningkat
 Pernafasan : 30
x/menit Penggunaan otot
4. SpO2 : 98% bantu nafas

Sesak nafas

Hambatan upaya
bernapas
2 27/01/21 Ds : Angina pectoris Intoleransi
Klien mengeluh nyeri Aktivitas
dada sebelum dan saat Nyeri
beraktivitas.
Do : Gangguan pergerakan
- EKG : Aritmia
- N : 110x/menit Kesulitan beraktivitas
- TD: 160/100
mmhg Enggan beraktivitas
- SpO2 : 98%
Intoleransi aktivtas

3 29/01/21 Ds : Klien mengatakan Kebutuhan sehari-hari Defisit


sulit melakukan aktivtas terganggu perawatan diri
bahkan untuk melakukan
personal hygiene
Do : Personal hygiene
- Pasien terlihat terhambat
lemas

Membutuhkan
bantuan
Defisit perawatan diri

F. Prioritas Masalah Keperawatan


1. Pola Nafas Tidak Efektif b.d peningkatan RR
2. Intoleransi Aktivitas b.d nyeri dada saat beraktivitas
3. Defisit perawatan diri b.d kelemahan

II. Rencana Keperawatan


N SDKI SLKI SIKI
o
1 Pola Nafas Tidak Pola Nafas (L.01004) Manajemen Napas (I.01011)
Efektif (D.0005) Definisi : inspirasi dan/atau yang Definisi : mengidentifikasi dan
Definisi : memberikan ventilasi adekuat mengelola kepatenan jalan napas
inspirasi/ekspirasi Ekspetasi membaik Tindakan :
yang tidak Dengan kriteria hasil : Monitor pola napas
memberikan - Frekuensi napas dari - Monitor bunyi napas tambahan
ventilasi adekuat skala memburuk (1) (mis gurgling, mengi, sheezing,
menjadi skala cukup ronki kering)
membaik (4) Terapeutik
- Kedalaman napas dari - Posisikan semi fowler atau
skala memburuk (1) fowler
menjadi skala cukup - Beri minum air hangat
membaik (4) - Berikan oksigen, jika perlu
- Ekskursi dada dari skala Edukasi
memburuk (1) menjadi - Anjurkan asupan cairan 2000
skala cukup membaik (4) ml/hari, jika tidak kontraindikasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
2 Iintoleransi Aktivitas Toleransi Aktifitas (L.05047) Manajemen Energi (I.05178)
(D.0056) Definisi : respon fisiologis Definisi : mengidentifikasi dan
Definisi : terhadap aktivitas yang mengelola penggunaan energi untuk
ketidakcukupan membutuhkan tenaga. mengatasi atau mencegah kelelahan dan
energi untuk Ekspetasi meningkat mengoptimalkan proses pemulihan
melakukan aktivitas Dengan kriteria hasil: Tindakan
sehari-hari - Frekuensi nadi dari skala Observasi
menurun (1) menjadi - Identifikasi gangguan tubuh
skala meningkat (5) yang mengakibatkan kelelahan
- Kemudahan dalam - Monitor kelelahan fisik dan
melakukan aktivitas emosional
sehari-hari dari skala Terapeutik
menurun (1) menjadi - Lakukan latihan gerak pasif
skala meningkat (5) dan/atau aktif
- Fasilitasi duduk disisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara menigkatkan
asupan makanan
3 Defisit Perawatan Perawatan Diri (L.11103) Dukungan Perawatan Diri (I.11348)
Diri (D.0109) Definisi : kemampuan Definisi : memfasilitasi pemenuhan
Definisi : tidak melakukan atau menyelesaikan kebutuhan perawatan diri
mampu melakukan aktivitas perawatan diri. Tindakan
atau menyelesaikan Ekspetasi meningkat Observasi
aktivitas perawatan Dengan kriteria hasil: - Identifikasi kebiasaan aktivitas
diri - Kemampuan mandi dari perawatan diri sesuai dengan
skala menurun (1) usia
menjadi skala meningkat - Monitor tingkat kemandirian
(5) - Identifikasi kebutuhan alat bantu
- Kemampuan keberishan diri, berpakaian,
mengenakan pakian dari berhias dan makan
skala menurun (1) Terapeutik
menjadi skala meningkat - Sediakan lingkungan terapeutik
(5) (privasi)
- Kemampuan ke toilet - Siapkan keperluan pribadi
(bak/bab) dari skala (sabun, sikat gigi)
menurun (1) menjadi - Dampingi dalam melakukan
skala meningkat (5) perawatan diri sampai mandiri
- Minat melakukan - Jadwalkan rutinitas perawatan
perawatan diri dari skala diri.
menurun (1) menjadi Edukasi
skala meningkat (5) - Anjurkan melakukan perawatan
- Mempertahankan diri secara konsisten sesuai
kebersihan diri dari skala kemampuan
menurun (1) menjadi
skala meningkat (5)
III. Catatan Keperawatan
Hari/ Dx Kep Tindakan Respon & Hasil TTD
Tanggal/
Jam

25/01/21 Pola Nafas Tidak Efektif Monitor frekuensi, Ds: klien


(D.0005) irama, kedalaman merasakan sesak
dan upaya napas nafas berkurang
Do : RR : 24
x/menit. Cepat,
dangkal
kussmaul berkurang

27/01/21 Intoleransi Aktivitas Identifikasi Ds : klien mengeluh


(D.0056) gangguan fungsi lemas berkurang
tubuh yang dan pusing sudah
mengakibatkan sedikit berkurang
kelelahan Do : klien tampak
lebih segar, pucat
mulai menghilang
IV. Catatan Perkembangan
Hari/ Dx. Kep Perkembangan Pasien TTD
Tanggal/
Jam
25/01/21 Pola Nafas Tidak Efektif S : klien mengatakan sesak nafas
(D.0005) berkurang.
O: masih terdapat pernafasan cuping
hidung, retraksi otot dinding dada
mulai berkurang, SpO2: 98 %, RR :
24 x/menit
A: masalah terasasi sebagiann
P : lanjutkan intervensi

27/01/21 Intoleransi Aktivitas S: klien mengatakan sesak nafas


(D.0056) sudah berkurang,lemas juga
berkurang
O: RR: 20x/menit
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I).
Jakarta. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from
http://www.innappni.or.id

Anda mungkin juga menyukai