Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DAN METABOLIK


PADA NY W DENGAN DIABETES MELLITUS
DI RUANG ANGGREK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGUDI WALUYO

Disusun Oleh :

Cun Fariyanti

071201067

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021
ASUHAN KEPERAWATAN DASAR

Nama Mahasiswa : Cun Fariyanti


NIM : 071201067
Tempat Praktik : Ruang Anggrek
Tanggal Pengkajian : 01 Februari 2021
I. Pengkajian

A. Identitas

1. Identitas Pasien

Nama : Ny. W (P)


Tgl Lahir : 12 januari 1964
Pendidikan Terakhir : SLTA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
TB/BB : 156 cm 43 Kg
Golongan Darah :B
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus
Gangguan KDM : Gangguan nutrisi dan metabolik
Alamat : Jalan Dewi Sartika No 25, Kelurahan Candirejo Ungaran
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 60 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dgn Pasien : Suami
Pekerjaan : wiraswasta
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan bahwa merasa lemas, mengantuk terus dan merasakan lapar terus
menerus.
2. Riwayat Kesehatan Saat ini
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit, dirumah merasa lemas dan ingin tidur
terus. Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan jika dirinya tidak mengetahui secara
jelas mengenai penyakit diabetes mellitus dan bagaimana cara mengenali tanda serta
gejala jika hiperglikemia maupun hipoglikemia, pasien juga tidak tahu kiat untuk
mengontrol kadar gula darahnya. Pasien mengatakan minta diberikan penjelasan
mengenai penyakitnya saat ini. Saat dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah, kadar
gula pasien 240 mg/dL.
Faktor pencetus : hiperglikemia
Timbulnya keluhan: bertahap
Faktor yang memperberat : Kadar glukosa dalam darah yang tinggi
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah dan keberhasilannya: Pasien
mengatakan berobat ke dokter .
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Penyakit yang pernah dialami : Diabetes mellitus
Kecelakaan : -
Penah dirawat: pernah, 2 kali di RSUD Ngudi Waluyo
Pernah operasi: Tidak
Alergi : Tidak ada
Faktor-faktor resiko penyebab masalah kesehatan saat ini : Riwayat dari keluarga pasien
ibu dan suaminya menderita diabetes mellitus.
Kebiasaan hidup tidak sehat : -
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kebiasaan hidup tidak sehat : -
Penyakit menular : Tidak ada
Penyakit menurun : Diabetes Mellitus
Genogram : (beserta keterangannya)

Keterangan:
: Laki-laki
: pasien Perempuan

C. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


1. Persepsi terhadap kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan adalah hal utama yang harus dijaga dan sebuah Anugerah
dari Tuhan. Pasien mengatakan jika mulai sekarang akan memonitor kadar glukosa darah
secara rutin agar tidak terjadi hiperglikemia.
2. Pola Bernafas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan saat sebelum sakit nafas normal, tidak ada gangguan
pernafasan, tidak sesak nafas
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan
3. Kebutuhan Cairan & elektrolit
Sebelum sakit : Pasien mengatakan rutin meminum teh manis di pagi hari agar glukosa
dalam darahnya tidak ngedrop
Selama sakit : Pasien mengatakan saat sakit hanya minum air putih saja dan tidak
mengkonsumsi minuman lain selain air putih. Minum air putih sehari 5-6 gelas. Pasien
terpasang infus Ringer Lactat di tangan kiri
4. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit: Pasien mengatakan sudah menghindari makanan manis-manis namun
terkadang masih makan dendeng dan gorengan dan untuk makan 3 kali sehari dengan
porsi sedang
Selama sakit : Pasien mengatakan saat sakit hanya makan-makanan yang disediakan oleh
pihak rumah sakit dengan diet untuk diabetes mellitus dan tidak mengkonsumsi makanan
dari luar rumah sakit.
5. Pola Eliminasi BAK dan BAB
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit bab dan bak lancar. Buang air kecil 2-
4 kali sehari sedangkan buang air besar 1 kali sehari. Warna urine normal berwarna
kuning jernih, dan konsistensi bab lunak .
Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit bab dan bak lancar. Buang air kecil 1-2
kali sehari sedangkan buang air besar selama dirawat belum BAB.
Warna urine pasien berwarna kuning.
6. Pola aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari sebelum sakit normal dapat
dilakukan dengan mandiri tanpa bantuan seperti tongkat maupun dibantu oleh keluarga.
Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit lebih banyak ditempat tidur dan aktivitas
pasien terganggu,diakibatkan oleh adanya badan terasa lemas. Sehingga untuk berjalan
dan ke kamar mandi memerlukan bantuan keluarga.
7. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit tidak memiliki gangguan
istirahat dan tidur. Pasien dapat tidur 8 jam sehari
Selama sakit : Pasien mengatakan saat dirawat dirumah sakit pasien dapat tidur dengan
baik dan nyenyak bahkan untuk durasi tidur lebih lama karena lebih banyak melakukan
tirah baring.
8. Pola Konsep Diri
Citra Tubuh : Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang disukai dan tidak disukai,
pasien mengatakan mensyukuri pemberian Tuhan
Peran : Pasien mengatakan perannya saat ini yaitu sebagai seorang istri, seorang ibu, dan
seorang nenek.
Ideal diri : Pasien berharap agar segera sembuh dari sakitnya dan melakukan aktivitas
seperti biasa
Harga diri : Pasien memiliki harga diri yang tinggi, dan tetap percaya diri dengan
keadaannya saat ini

9. Pola Koping
Pasien mengatakan bahwa mampu menerima kondisinya saat ini. Pasien mengatakan jika
mengalami kesulitan dan memiliki keluh kesah akan berbagi cerita kepada suami dan
anaknya
10. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan kebutuhan seksual dan reproduksinya terpenuhi, Pasien mengatakan
tidak memiliki gangguan dalam organ reproduksinya.
11. Pola Peran-Berhubungan
Pasien mengatakan saat ini hubungan dengan anggota keluarga baik suami maupun anak
baik-baik saja, suami dan anaknya selalu memberikan dukungan kepada dirinya.
12. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien menganut kepercayaan berdasarkan agama islam.
13. Kebutuhan Rasa aman dan Nyaman
Pasien mengatakan tidak memiliki keluhan nyeri dan merasa nyaman dengan kondisi
lingkungan di ruang anggrek.
14. Kebutuhan Belajar
Pasien mengatakan saat ini memerlukan informasi mengenai penyakit diabetes mellitus,
mengenali tanda dan gejala diabetes mellitus,dan bagaimana diet diabetes mellitus.
15. Kebutuhan Personal Hygiene
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit dapat ke kamar mandi sendiri, mandi
dua kali sehari, dan dapat merawat dirinya sendiri
Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit dibantu oleh keluarga untuk melakukan
personal hygiene.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Baik, Composmentis
Tinggi Badan : 156 cm
Berat Badan : 43 kg
2. TTV
Tekanan Darah : 120/91 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,1ºC
Pernafasan : 20 x/menit
GDS : 200 mg/dL
3. Kulit dan Kuku
Inspeksi
Warna Kulit : Kuning langsat,
Warna kuku : merah muda
Lesi kulit :-
Jaringan parut : Tidak ada jaringan parut
Distribusi rambut : Distribusi rambut merata, Berwarna hitam dan sedikit uban
Kebersihan kuku : Kuku bersih dan tidak panjang
Kelainan pada kuku :-
Palpasi

Tekstur kulit : Halus


Turgor kulit : Elastis
Pitting edema : Tidak ada pitting edema
Capilarry refill time : < 3 detik
4. Kepala dan Rambut :
Inspeksi
Bentuk kepala : Mesochepal
Kebersihan : Bersih
Warna rambut : Putih
Kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe, lesi atau luka
Distribusi rambut : Tersebar merata
Kerontokan rambut : Tidak ada rambut rontok
Benjolan dikepala : Tidak terdapat benjolan dikepala
Temuan yang Lain : Tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan di kepala
Temukan yang lain : Tidak ada
5. Mata :
Inspeksi
Kelopak mata mengalami ptosis : Tidak
Konjungtiva : Tidak Anemis
Sklera : Putih
Iris : Kecoklatan
Kornea : Jernih
Pupil : Isokor
Peradangan : Tidak ada peradangan
Katarak : Tidak
Ketajaman penglihatan :Ketajaman penglihatan klien sudah mulai menurun
Gerak bola mata : Pergerakan bola mata simetris kiri & kanan
Medan penglihatan : Cukup luas
Alat bantu penglihatan : Klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan
Temuan lainnya : Tidak ada
Palpasi
Kelopak mata : Tidak Nyeri
Temuan yang lainnya : Tidak ada
6. Hidung
Inspeksi
Bentuk hidung : Bentuk hidung simetris
Warna kulit hidung : kuning langsat
Lubang hidung : Cukup bersih
Temuan yang lain : Tidak ada
Peradangan : Tidak ada peradangan
Penciuman : Normal, tidak ada gangguan penciuman
Palpasi :
Mobilitas septum hidung : Tidak ada
Sinusitis : Tidak ditemukan tanda-tanda sinusitis
Temuan lainnya : Tidak ada
7. Telinga
Inspeksi
Bentuk telinga : Bentuk telinga simetris kanan dan kiri
Lesi : Tidak ada lesi
Peradangan : Tidak ada peradangan
Kebersihan lubang telinga : Cukup bersih, sedikit ada serumen
Kebersihan telinga luar : Bersih
Test Arloji : Klien masih mendengar suara arloji yang didekatkan ke
telinganya.
Palpasi :
Daun telinga : Tidak ada nyeri dan daun telinga elastis kanan dan kiri
Prosessus mastoideus : Tidak ada nyeri saat ditekan
Temuan yang lain : Tidak ada
8. Mulut (bibir, gigi, lidah, faring)
Inspeksi
Warna bibir : Coklat
Bibir pecah-pecah : Tidak ada
Mukosa : Mukosa bibir kering
Kebersihan gigi : Kurang bersih
Gusi berdarah : Tidak ada gusi berdarah
Kebersihan Lidah : Kurang bersih
Pembesaran tonsil : Tidak terlihat pembesaran tonsil
Temuan yang lain : Tidak ada
9. Dada
Paru-paru :
I : Bentuk dada simetris, tidak terlihat luka, pernafasan 20x/menit, tidak ada retraksi
interkosta
P : Pengembangan dada saat inspirasi dan ekspirasi sama antara paru kanan dan kiri
P: Sonor
A : Vesikuler
Jantung
I : Titik implus maksimal tampak pada ICS 5 midklavikul
P : Tidak ada pembesaran jantung
P : Redup
A : S1, S2 Reguler
Abdomen
I : Bentuk perut cembung
A : Peristaltik usus 11 kali/menit
P : Ginjal: redup, hati: pekak, limfa: pekak, abdomen: tympani, usus: tympani
P : Tidak ada nyeri tekan
10. Genetalia (anus dan alat kelamin)
Pasien menggunakan pampers, tidak menggunakan kateter
11. Ektremitas
Ektremitas atas : Tidak ada lesi, tidak ada edema, kekuatan otot 4 akibat lemas, rentang
gerak maksimal, tidak ada deformitas sendi dan tidak ada nyeri ekstremitas, pasien
terpasang infus di tangan kiri
Ekstremitas bawah : kekuatan otot 4 akibat lemas, rentang gerak maksimal, tidak ada
deformitas sendi dan tidak ada nyeri ekstremitas

E. Data Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium :

Tanggak pemeriksaan: 29 Januari 2021

Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode


Hematologi
Golongan darah B Aglutinase
Rhesus faktor Positif Aglutinase
Koagulasi
PPT 13,6 Detik 11-15 -
APTT 24,1 Detik 25-35 -
Imunologi
HBsAg Kualitatif Negatif Negatif Chromatography
Anti HIV Non Reaktif Chromatography
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 353 mg/Dl 75-140 GHOD-PAP
Ureum 26 mg/Dl <42 GLDH
Creatinin 0,64 mg/dL 0.50-1.10 Jaffe
SGOT 21 U/L 0-35 IFCC
SGPT 11 U/L 0-35 IFCC
Elektrolit
Natrium 118,8 mmol/L 135-147 ISE
Kalium 4,88 mmol/L 3.5-5.0 ISE
Chlorida 98,0 mmol/L 98-107 ISE

2. Terapi
a. Cairan Infus : D5,Valamin dan Futrolit / 24 jam
b. Injeksi Meropenem 1/8 jam
c. Injeksi Mecobal 500/12 jam
d. Injeksi citicolin 500/12 jam
e. Omeprazole 40/12 jam
f. Lantus 15 unit
g. Novorapid 10 unit
h. Paracetamol oral 1 x 1
i. Digoxin oral 1 x 1
j. Fluconazole 1 x 1
k. Citicolin 2 x 500
F. Analisis Data

No Hari/tanggal Data Kemungkinan Penyebab Masalah


Keperawatan
1 01 Februari Ds: Kadar gula darah Defisit Nutrisi
2021 1. Dirumah sakit pasien meningkat
baru mengetahui
bahwa sering Hiperglikemi
merasakan lapar
disebabkan oleh kadar Kekentalan darah
glukosa dalam darah meningkat
yang sangat tinggi
karena pasien tidak Nutrisi tidak tersampaikan
mengenali tanda dan ke jaringan yang
gejala saat glukosa membutuhkan
dalam darahnya tinggi
maupun rendah. Penurunan berat badan
2. Riwayat dari keluarga
ibu dan suaminya Rangsangan pada sistem
memiliki penyakit saraf pusat
diabetes mellitus
Do: Rasa lapar meningkat
A:
TB : 156 cm Defisit Nutrisi
BB : 43 kg
IMT : 17,7 (kurus)
B:
Integritas kulit menurun
Bibir kering dan pucat
C:
1. GDS tanggal 31: 322
mg/dL
2. GDS tanggal 01 : 200
mg/dL
D:
Diet Nutrisi DM

2. 01 Februari Ds: Pasien datang dengan Defisit


2021 1. Saat dilakukan kondisi lemas pengetahuan
pengkajian pasien
mengatakan jika Setelah di periksa pasien
dirinya dan keluarga hiperglikemia
tidak mengetahui
mengenai penyakit
diabetes mellitus dan Pasien tidak tahu mengenai
bagaimana cara kejelasan penyakit diabetes
mengenali tanda dan mellitus, cara mengenali
gejala hiperglikemia kondisi saat hiperhlikemia
maupun hipoglikemia dan hipoglikemia .
serta cara mengontrol Serta apa yang harus
kadar gula darahnya. dilakukan
2. Pasien mengatakan
minta diberikan Defisit pengetahuan
penjelasan mengenai
penyakitnya saat ini
dan upaya yang harus
dilakukan agar tidak
terulang kembali.
3. 02 Februari DS : Peningkatan kadar glukosa Gangguan
2021 Pasien mengatakan badan darah Mobilitas fisik
terasa lemas
DO :
- Pasien tampak Respon sistem saraf pusat
terbaring lemas
- Kekuatan otot Keletihan dan lemas
menurun dari 5 ke
4 Gangguan mobilitas fisik
- Pasien tampak
kesusahan saat
berpindah posisi
dari tidur ke
posisi duduk
- GDS : 200 mg

Prioritas Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien sesuai dengan prioritas:
1. Defisit Nutrisi b.d ketidakstabilan kadar glukosa darah
2. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien d.d
menanyakan masalah yang dihadapi
3. Gangguan mobilitas fisik b.d ketidakbugaran fisik

II. Rencana Keperawatan


No Dx Hari/ SDKI SLKI SIKI Tanda
tanggal Tangan
1 Senin, 01 D.0019. L. 03030 I. 03119. Manajemen Nutrisi Cun
Februari Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Observasi
2021 b.d tindakan keperawatan - Identifikasi status
ketidakstabila diharapkan memenuhi nutrisi
n kadar kriteria hasil: - Identifikasi strategi dan
glukosa darah 1. Berat badan intoleransi
membaik dari - Identifikasi kalori dan
skala 3 (sedang) jenis nutrient
menjadi 4 - Monitor asupan
(cukup makanan
membaik) - Monitor berat badan
2. Indeks massa - Monitor hasil
tubuh (IMT) pemeriksaan
membaik dari 3 laboratorium
(sedang) Nursing Care
menjadi 4 1. Hitung berat badan
(cukup harian
membaik) 2. Hitung perkembangan
3. Frekuensi IMT
makan 3. Pengawasan kepatuhan
membaik dari 3 program yang diberikan
(sedang) oleh pasien
menjadi 4 Edukasi
(cukup 1. Ajarkan diet yang
membaik) diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis. Pereda
nyeri,antiemetic,insulin
,jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang diperlukan,
jika perlu

2 01 Februari D.0111. L. 12111. Tingkat . 12383. Edukasi Kesehatan Cun


2021 Defisit Pengetahuan Definisi: Mengajarkan
Pengetahuan Definisi: Kecukupan pengelolaan faktor risiko
terkait dengan informasi kognitif yang penyakit dan perilaku hidup
kondisi klinis berkaitan dengan topik bersih serta sehat
yang baru tertentu Tindakan:
dihadapi klien Setelah dilakukan 1. Identifikasi kesiapan
berhubungan tindakan keperawatan dan kemampuan
dengan kontrol diharapkan memenuhi menerima informasi
penyakit kriteria hasil: 2. Identifikasi faktor-
diabetes 1. Perilaku sesuai faktor yang dapat
mellitus anjuran meningkatkan dan
meningkat menurunkan motivasi
2. Verbalisasi perilaku hidup bersih
minat dalam dan sehat
belajar 3. Sediakan materi dan
meningkat media pendidikan
3. Kemampuan kesehatan
menjelaskan 4. Jadwalkan pendidikan
pengetahuan kesehatan sesuai
tentang suatu kesepakatan
topik meningkat 5. Berikan kesempatan
4. Perilaku sesuai untuk bertanya
dengan 6. Jelaskan faktor risiko
pengatahuan yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
3. 02 Februari D.0054 L.05042 Mobilitas Fisik I.06171 Dukungan Ambulasi Cun
2021 Gangguan
Mobilitas Setelah dilakukan Observasi
Fisik b.d tindakan keperawatan - Identifikasi adanya
ketidakbugara selama 2x24 jam nyeri atau keluhan fisik
n fisik diharapkan mobilitas lainnya
fisik klien dapat - Identifikasi toleransi
meningkat dengan fisik melakukan
kriteria hasil : ambulasi
1. Pergerakan - Monitor frekuensi
ekstemitas jantung dan tekanan
meningkat dari darah sebelum
3 (sedang) - Monitor kondisi umum
menjadi 4 selama melakukan
(cukup ambulasi
meningkat) Nursing care
2. Kekuatan otot 1. Fasilitasi aktivitas
meningkat dari ambulasi dengan alat
3 (sedang) bantu
menjadi 2. Fasilitasi melakukan
4(cukup mobilitas fisik
meningkat) 3. Libatkan keluarga
3. Kelemahan fisik untuk membantu pasien
menurun dari 3 dalam meningkatkan
(sedang) ambulasi
menjadi 4 Edukasi
(cukup 1. Jelaskan tujuan dan
meningkat) prosedur ambulasi
2. Anjurkan melakukan
ambulasi dini
3. Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan tim
terapis untuk
melakukan latihan
kekuatan otot
III. Catatan Keperawatan

No Hari/tanggal/ja Tindakan Respon & Hasil Tanda


Dx m tangan
1 Senin, 01  Melakukan pengkajian - Pasien kooperatif dan Cun
Februari 2021 kepada pasien dapat menjawab
Jam 08.30 wib  Memeriksa kadar gula pertanyaan yang
darah pasien diajukan, hasil
 Identifikasi Status Nutrisi pengkajian disalin

 Hitung perkembangan dalam laporan hasil

IMT pengkajian
- Pasien mengatakan
rasa lapar sedikit
menurun tidak seperti
kemarin
- Pasien mendapatkan
makanan dengan diet
DM
- Berat badan harian 44
kg
- IMT 18,01
- Hasil GDS pasien 190
mg/dL
1 Senin, 01  Memberikan edukasi - Pasien tampak Cun
Februari 2021 mengenai diabetes antusias dengan
jam 11.00 wib mellitus yaitu pengertian, materi dan media
tanda gejala, komplikasi, pendidikan kesehatan
diet makanan. dan penjelasan yang
 Memberikan edukasi saya berikan. Pasien
tentang mengenali tanda antusias dan
dan gejala hiperglikemia mengucapkan
maupun hipoglikemia dan terimakasih karena
cara penanganannya. sudah mendapatkan
 Memberikan edukasi ilmu yang awalnya
persiapan pulang dan belum tahu menjadi
perawatan mandiri terkait tahu
kondisi fisik klien
3. Selasa,02 - Identifikasi adanya nyeri - Pasien mengatakan Cun
Februari 2021 atau keluhan fisik lainnya lemas berkurang
Jam 10.30 - Monitor frekuensi jantung - TTV
dan tekanan darah TD : 120/80 mmHg
sebelum memulai RR : 20x/menit
ambulasi HR : 74x/menit
- Fasilitasi melakukan T : 36,6 C
mobilitas fisik - Pasien tampak aktif
- Ajarkan ambulasi saat dibantu
sederhana yang harus melakukan ambulasi
dilakukan bangun dari tempat
tidur ke posisi duduk
- Pasien tampak bisa
saat melakukan
praktik

IV. Catatan Perkembangan


No Hari/tanggal/jam Perkembangan pasien Tanda
Dx Tangan
1 Senin,01 Februari S : Pasien mengatakan sudah tidak merasakan sering lapar lagi Cun
2021 jam 12.00 O:
wib Kondisi pasien:
 Pasien tampak menghabiskan makanan yang telah
diberikan oleh pihak rumah sakit dan tidak menambah
makan-makanan dari luar,BB 45,IMT :18,01

A:
 Masalah teratasi sebagian
P:
 Monitor glukosa darah pasien secara rutin
 Berikan terapi obat yang telah diresepkan oleh dokter
 Atur diit makanan
 Lanjutkan Intervensi
2. Senin,01 Februari S : Pasien mengatakan sudah paham mengenai penyakit DM,dari Cun
2021 penyebab,tanda dan gejala dan diit diabetes setelah diberikan
Jam 12.00 pendidikan kesehatan yang sudah diberikan.

O : Pendidikan Kesehatan
- Pasien tampak antusias dalam mendengarkan pendidikan
kesehatan yang diberikan
- Pasien bertanya serta berbagi pengalaman rutinitasnya
dirumah sesuai kondisi yang dialami

A:
- Masalah defisit pengetahuan sudah teratasi
P:
- Intervensi dihentikan
3. Selasa,02 Februari S : Klien mengatakan sudah dapat berpindah posisi secara mandiri Cun
2021, Jam 11.00 namun masih memerlukan sedikit bantuan

O:
- Pasien tampak lebih segar
- Kekuatan otot meningkat
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai