Anda di halaman 1dari 145

SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI


DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN GOWA

Oleh:

MUSYAWWIR
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 05288 15

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTASILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020

1
SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI


DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN GOWA

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh


Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara (S.Sos)

Disusun dan Diajukan Oleh:

MUSYAWWIR
Nomor Stambuk: 10561 05288 15

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020

i
ii
HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:


Nama Mahasiswa : Musyawwir
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 05288 15
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil
plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar akademik dan pemberian sanksi lainnya sesuai dengan
aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 29 Januari 2020

Yang Menyatakan,

Musyawwir

iv
ABSTRAK

MUSYAWWIR, Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di


Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Gowa. (Dibimbing oleh Muh. Isa Ansyari dan Hafiz Elfiansyah Parawu)

Motivasi kerja merupakan suatu dorongan untuk melakukan suatu


pekerjaan. Motivasi kerja erat hubugannya dengan kinerja atau performansi
seseorang. Berdasarkan hal tersebut, kajian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Kepegawaian di
Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Gowa.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mendeskripsikan dan


menjelaskan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode dan pendekatan kuantitatif yang menggambarkan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Gowa. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di
Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Gowa yaitu sebanyak 46 orang. Penarikan sampel dalam penelitian
menggunakan sampling jenuh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari analisis data statisik tabel model
summary, menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) sebesar 0,698.
Dari besar pengaruh variabel independen atau motivasi kerja (X) terhadap
variabel dependen kinerja pegawai (Y) ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square
sebesar 0,575artinya 57,5% besar pengaruh variabel independen atau motivasi
kerja terhadap variabel dependen kinerja pegawai (Y) di Kantor Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dari
hasil output tersebut maka di peroleh bahwa pengaruh motivasi kerja (X) terhadap
kinerja pegawai (Y) berada pada tingkatan sangat berpengaruh.

Kata Kunci: Motivasi Kerja, Kinerja Pegawai


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan

Hidayah-Nyalah sehingga Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Gowa”.yang merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ilmu

Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar. Shalawat dan salam tak lupa Penulis ucapkan kepada

baginda Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan ini Penulis hendak akan menyampaikan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua, Ayahanda Syaharuddin Dg Siala

dan Ibunda Hasna Dg Lu’mu atas segala kasih sayang, cinta dan pengorbanan

serta doa yang tulus dan ikhlas yang senantiasa beliau panjatkan kepada Allah

SWT sehingga menjadi pelita terang dan semangat yang luar biasa bagi penulis

untuk menggapai cita-cita, semoga ayahanda dan Ibunda senantiasa dilindungi

dan di Rahmati oleh Allah SWT. Ucapan terima kasih kepada Saudara penulis

yang telah mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis. Semoga kalian

diberikan kesehatan dan kesuksesan untuk masa depan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan ini tidak akan terwujud tanpa adanya

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis akan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.

vi
Muh. Isa Ansyari, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Hafiz Elfiansyah

Parawu, M.Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

tenaganya untuk membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis mulai

dari penulisan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Penulis juga tak lupa ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Ihyani Malik, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si selaku sekretaris dekan Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Nasrul Haq, S.Sos.,M.PA selaku ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

5. Bapak Dr. Muhammad Tahir, M.Si selaku penasehat akademik

6. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Administrasi Negara yang telah menyumbangkan

ilmunya kepada Penulis selama mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan.

7. Seluruh Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah banyak membantu Penulis..

8. Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,

sebagai tempat meneliti penulis, yang sudah menerima dan membantu penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh keluarga yang mendukung dan memotivasi saya dalam menyelesaikan

skripsi ini.
10. Seluruh sahabat-sahabat saya Aya, Alia, Lisa, Wana, Kasma, Rahma, Saha,

Jurman, Adi, Firman, Hikmah, Manni yang selalu memberikan semangat

untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Nur Hikmah yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan semangat

kepada penulis.

12. Seluruh sahabat Administrasi Negara Angakatan 2015 terkhusus kelas B yang

telah bersama-sama melewati masa perkuliahan selama kurang lebih 4 tahun.

Terakhir, penulis ingin memohon maaf sepada seluruh pihak atas segala

kekurangan dan kekhilafan yang penulis perbuat baik yang disadari maupun tidak

disadari yang tidak menyenangkan di hati kalian semua. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan. Semoga

karya ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Makassar, 7 Februari 2020

Musyawwir

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii
HALAMAN PENERIMAAN TIM ............................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH............... iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah. ................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep, Definisi, danTeori ...................................................................... 8
B. Kerangka Pikir. ......................................................................................... 24
C. Definisi Operasional. ................................................................................ 25
D. Hipotesis. .................................................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN


A. Waktu Dan Lokasi Penelitian. .................................................................. 29
B. Jenis Dan Tipe Penelitian. ........................................................................ 29
C. Populasi dan Sampel. ............................................................................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data. ...................................................................... 30
E. Teknik Analisis Data. ............................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Obyek Penelitian ...................................................................... 34
B. Pengumpulan Data ................................................................................... 61
C. Analisis Data ............................................................................................ 64
D. Pembahasan .............................................................................................. 96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 105


B. Saran ......................................................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 107

LAMPIRAN.............................................................................................. 109

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Jawaban Responden .......................................................... 32

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................... 61

Tabel 4.2 Umur Responden.......................................................................... .. 61

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden ................................................... .. 62

Tabel 4.4 Berdasarkan Golongan Responden ................................................ 62

Tabel 4.5 Indikator Kebutuhan Akan Prestasi ............................................... 64

Tabel 4.6 Indikator Kebutuhan Akan Kekuasaan .......................................... 67

Tabel 4.7 Indikator Kebutuhan Akan Afiliasi ............................................... 70

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Variabel X “Motivasi Kerja” ................... 73

Tabel 4.9 Indikator Kualitas.......................................................................... 76

Tabel 4.10 Indikator Kuantitas...................................................................... 79

Tabel 4.11 Indikator Efesien ........................................................................ 81

Tabel 4.12 Indikator Efektivitas .................................................................... 84

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Variabel Y “Kinerja Pegawai” .............. 87

Tabel 4. 14 Model Summary....................................................................... 90

Tabel 4.15 Model Coefficients..................................................................... 91

Tabel 4.16 Model Anova............................................................................. 92


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir........................................................................... 24

Gambar 4.1 Struktur Organisasi .................................................................... 36

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu faktor yang dapat mendorong meningkatnya suatu kinerja

sumber daya manusia yaitu dengan upaya-upaya peningkatan motivasi kerja yang

lebih memadai, seperti pemenuhan untuk kebutuhan yang baik bersifat eksternal.

Kebutuhan ekonomi dan kebutuhan berprestasi yang mendapat menjadi

pengakuan dari masyarakat. Adanya kepastian untuk dapat menerima upah

ataupun gaji tersebut secara teratur, berarti ada sebuah jaminan “economic

security” yang didapatkan beserta keluarga yang menjadi tanggungannya,

demikian pula juga pada perkembangan karirrnya sebagai kebutuhan harus

mampu mengaktulisasi kemampuan dan potensi yang dimiliki.

Sumber Daya Manusia (SDM), mempunyai kedudukan yang sangat

penting dan strategis dalam pembangunan. Sumber daya manusia sebagai “Centre

of development” juga berperan dalam pelaksanaan keberhasilan pembangunan

nasional, terutama dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara sebagaimana

yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Keberadaan sumber daya

manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting.

Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalakan aktivitas perusahaan.

Potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan harus dapat

dimanfaatkan sebaik-baiknya,sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal.

1
Perusahaan dan karyawan merupakan dua hal yang saling membutuhkan satu

sama lain.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil Yang Tertuang Dalam Pasal 3 Bagian Kesatu

Tentang kewajiban dan larangan yang berbunyi:

Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan dan masuk


kerja dan menaati ketentuan jam kerja.
Motivasi dapat dilihat sebagai suatu perubahan energi yang ada dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya sebuah feeling, dan didahului dengan

suatu tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi merupakan suatu dorongan

dasar yanh mampu menggerakkan atau keinginan seseorang untuk bisa

mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan.

Menururt Mangkunegara (2009:61) motivasi merupakan kondisi atau

energi untuk bisa mengendalikan diri karyawan yang lebih terarah atau tertuju

untuk bisa mencapai tujuan organisasi perusahaan. Motivasi kerja menurut Terry

Mitchell dalam Werner dan DeSimone, (2006:48) di definisikan sabagai proses

psikologis yang menyebabkan timbulnya tindakan,yang memiliki arah dan terus

menerus sehinnga bisa untuk mencapai tujuan. Wood, et.al (2001 : 150) motivasi

kerja dapat ditentukan dengan adanya keyakinan individu tentang hubungan

dengan effort-performance dan bisa menyenangi berbagai macam outcome dari

level performance yang berbeda-beda.

Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja maka itulah

yang menjadi penguat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksismal.

Tiga unsur yang menjadi kunci utama dari motivasi yaitu tujuan oraganisasi,

2
kebutuhan dan upaya. Jadi motivasi sebenarnya merupakan hasil respon atau

tanggapan dari suatu aksi. Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena

dorongan oleh adanya unsur suatu tujuan. Tujuan ini menyangkut hal yang

menjadi kebutuhan agar bisa dikatakan bahwa tidak akan ada suatu motivasi

apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.

Memperoleh hasil dari motivasi kerja yang diharapkan kepuasaan kerja

harus lebih ditingkatkan baik lagi, sistematis, berencana dan terus-menerus untuk

bisa mengimbangi suatu kondisi yang ada dari lingkungan yang selalu

membutuhkan tugas kerja yang cakap dan siap dalam menghadapi berbagai

tantangan dan masalah-masalah yang timbul dalam menjalankan tugasnya

sehingga bisa memegang semua tanggung jawabnya masing-masing.

Kepuasan kerja sangat berhubungan erat dengan sikap karyawan terhadap

pekerjaannya sendiri, situasi kerja, dan kerja sama antara atasan atau pimpinan

dengan sesama karyawan. Kepuasan kerja yaitu sikap umum yang merupakan

hasil dari beberapa sikap khusus sehingga hasil keseluruhan dari nilai rasa suka

atau tidak sukanya terhadap tenaga kerja dengan berbagai bagian yang ada dari

pekerjaannya. Maka dengan kata lain kepuasan kerja sangat mencerminkan sikap

tenaga kerja terhadap pekerjaannya.

Keberadaan pegawai merupakan suatu aspek yang sangat terpenting bagi

terwujudnya rencana organisasi yang telah ditetapkan. Peranan sumber daya

manusia akan semakin penting ketika berada pada daerah globalisasi yang penuh

dengan tantangan. Mengingat hal tersebut, sudah menjadi sebuah keharusan bagi

organisasi untuk memperhatikan pengelolaan sumber daya manusia. Karena


kegagalan dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi akan

mendatangkan kerugian bagi organisasi yaitu tidak tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan begitupun sebaliknya. Berapapun teknologi yang modern digunakan,

atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun jika tanpa sumber daya

manusia yang professional maka semuanya akan menjadi tidak bermakna lagi

(Yuniarsih &Suwatno, 2008). Salah satu cara yang digunakan untuk menghadapi

tantangan tersebut adalah dengan meningkatkan kinerja pegawainya dan kinerja

pegawai yang akan mencerminkan kinerja organisasi.

Kinerja merupakan hasil dari suatu proses (Suryadi,2010) atau tingkat

keberhasilan seseorang atau keseluruhan selama periode tertentu didalam

melaksanakan tugasnya (Veitzal & Basri,2005) baik secara kualitas maupun

kuantitas (Mangkunegara,2001). Oleh karena itu menurut Ashwatappa kinerja

harus dapat diukur dengan beberapa aspek hasil bukan dengan upaya yang telah

dilakukan oleh individu, yakni seberapa baik individu dapat melengkapi tuntutan

pekerjaan. (Hosmani& Shambhushankar, 2014).

Masalah yang ada dalam kinerja pegawai yaitu kurangnya motivasi yang

dimiliki pegawai seingga membuat pegawai bermalas-malasan atau bersantai-

santai dalam melaksanakan tugasnya dan masih ada pegawai yang tidak disiplin

dalam bekerja yang susah untuk diubah jika tidak ada rasa kesadaran dari diri

mereka masing-masig untuk menaati peraturan yang ada.

Badan kepegawaian daerah dan diklat kabupaten gowa sebagai badan

milik publik yang membantu dalam melayani urusan kepegawaian, pendidikan

dan pelatihan di lingkungan pemerintah di kabupaten gowa. Dalam melaksanakan

4
tugas dan fungsinya, Badan kepegawaian daerah dan diklat kabupaten gowa

ditantang pada tantangan dengan motivasi kerja dapat meningkatkan kinerja

pegawai menjadi lebih baik.

Berdasarkan hasil obserasi awal peneliti di Kantor Badan Kepegawaian

dan Diklat Daerah di Kabupaten Gowa melihat bahwa masalah kinerja pegawai

dapat dilihat dari masih rendahnya motivasi semangat dalam berkerja dari hasil

pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa dibadan kepegawaian dan diklat

daerah Kabupaten Gowa masih ada beberapa pegawai yang datang tidak tepat

waktu, yang menyebabkan tertundanya pekerjaan yang seharusnya diselesaikan

tepat pada hari itu juga. Selain itu ada pula pegawai yang tidak dapat mengerjakan

pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Ketika seorang pegawai

tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan benar dan mengandalkan

tugasnya yang diberikan kepada pegawai lain ini menunjukkan bahwa kinerja

pegawai Di Kantor Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa.

Kinerja aparatur pemerintah yang belum professional dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya, yaitu seperti kurangnya pegawasan, persiapan, serta

pengendalian sehingga banyak yang merasa tidak puas atau hasil kinerja yang

diberikan dari para pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Kepada para pegawai yang sering punya

urusan dikarenakan pegawai tersebut sering berulang kali mengurus suatu

keperluan administrasi dan membutuhkan waktu yang cukup lama serta hasilnya

tidak sebagai mana yang diharapkan.


Badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten

gowa dituntut agar lebih memiliki motivasi dalam bekerja dan meningkatkan

kinerja pegawainya untuk dapat menjawab tantangan-tantangan yang ada.

Berangkat dari pemikiran diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai motivasi kerja dengan kinerja pegawai dengan judul

“Pengaruh Motivasi Kerja Dengan Kinerja Pegawai Di Kantor Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan tersebut di atas,

maka dikemukakan rumusan masalah yaitu :

1. Seberapa baik motivasi kerja pegawai di Kantor Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa?

2. Seberapa baik kinerja pegawai di Kantor Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa?

3. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja dengan kinerja pegawai di Kantor

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan motivasi kerja pegawai di Kantor Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

6
2. Mendeskripsikan kinerja pegawai di Kantor Kepegawaian Daerah dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

3. Menganalisis dan menginterpretasikan besaran pengaruh motivasi kerja

terhadap kinerja pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Daerah dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan tersebut di atas, diharapkan penelitian ini dapat

digunakanuntuk:

1. Manfaat akademik:

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referansi yang dapat

menunjang untuk ilmu pengetahuan khususnya Ilmu Administrasi Negara (study

manajemen publik) dan sebagai bahan masukan bagi penelitian- penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat praktis:

Bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

informasi dan perbandingan dalam meningkatkan produktifitas dan kinerja

pegawai untuk memberikan motivasi di Kantor Badan Kepegawaian Dan Sumber

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori, Definisi dan Konsep

1. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) ialah bidang strategis dari

suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia dapat dilihat sebagai suatu

perluasan dari pengetahuan yang tradisional untuk dapat mengelola orang secara

efektif dan untuk mecapai tujuan. Amstrong (1987), mendefinisikan manajemen

sumber daya manusia sebagai pendekatan strategis terhadap keterampilan,

motivasi pengembangan dan manajemen pengorganisasian sumber daya manusia.

Menurut Simamora (2004), manajemen sumber daya manusia adalah

pemberian balas jasa, pengembangan, pendayagunaan, penilaian dan pengelolaan

individu dalam kelompok organisasi atau anggota organisasi. Sedangakan

menurut Dessler (Edy, 2013) manajemen sumber daya manusia dapat

didefinisikan sebagai suatu kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang

yang menjalankan bagian atau sumber daya manusia yang dimulai dari posisi

seorang manajemen, penyaringan, pengimbalan, meliputi perekrutan, pelatihan,

dan masyarakat.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, penulis mendefinisikan SDM

dengan keseluruhan penentuan dan pelaksaan berbagai aktivitas dan program yang

bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengembngan, dan pemeliharaan,

dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan efektivits

organisasi dengan cara yang secara etis dan sosial dapat dipertanggungjawabkan.

8
Aktivitas berarti melakukan berbagai kegiatan, misalnya melakukan

pengorganisasian, pegawasan, perencanaan, pengarahan, analisis jabatan,

rekrutmen, seleksi, orientasi, memotivasi, dan lain-lain. Menentukan berbagai

kebijakan sebagai suatu arah tidakan seperti lebih mengutamakan kepada sumber

dari dalam untuk mengisi jabatan yang kosong, memberikan kesempatan kepada

setiap orang untuk dapat mengisi jabatan dan melaksanakan suatu program-

program latihan dalam aspek metode yang akan dilakukan, orang yang terlibat,

dan lain-lain. Secara etis dan sosial dapat dipertanggungjawabkan artinya semua

kegiatan apapun yang akan dilakukan harus tidak bertentangan dengan norma-

norma yang ada didalam masyarakat yang berlaku.

Keterkaitan antara majemen sumber daya manusia dengan motivasi kerja

dengan kinerja pegawai yaitu manajemen sumber daya manusia sangat penting

bagi suatu perusahaan atau organisasi dalam mengatur, pengelolaan, dan

memanfaatkan karyawan sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk

mencapai tujuan dari suatu organisasi. Oleh karena itu, perkembangan mutu

manajemen sumber daya manusia semakin penting keadaannya. Hal ini mengingat

bahwa yang mempekerjakan manajemen sumber daya manusia menginginkan

suatu hasil, manfaat yang baik, dapat mengikuti suatu perubahan dan

perkembangan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Motivasi merupakan hal

yang berperan penting dalam menigkatkan suatu efektivitas kerja. Karena orang

yang mempunyai motivasi yag tinggi akan berusaha dengan sekuat tenaga supaya

pekerjaannya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya dan akan membentuk suatu

peningkatan kerja.
2. Konsep Motivasi Kerja

Menurut Luthans (2006:270) motivasi ialah kata yang berasal dari bahasa

latin yaitu movere, yang berarti bergerak. Selain itu, motivasi dapat diartikan

sebagai suatu dorongan individu untuk dapat melakukan suatu tindakan karena

ingin melakukannya. Motivasi merupakan sebuah proses untuk mencoba

mempengaruhi seseorang agar dapat mengerjakan sesuatu sesuai yang diinginkan

(Zainun, 1989 : 62) sedangkan menurut Reksohadiprojo (1989 : 256)

mendefinisikan motivasi ialah keadaan dalam pribadi seseorang yang mengajak

keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna untuk

mencapai suatu tujuan.

Dari beberapa definisi diatas, maka motivasi dapat didefinisikan sebagai

masalah yang sangat penting dalam setiap usaha kalangan orang yang bekerja

sama untuk mencapai tujuan organisasi, masalah pada motivasi dapat dianggap

simpel karena pada dasarnya manusia mudah dimotivasi, dengan memberikan

sesuai dengan apa yang diinginkannya. Masalah dalah hal motivasi dapat

dianggap kompleks, karena sesuatu yang dianggap penting bagi orang tertentu.

Konsep motivasi yang dijelaskan oleh Suwanto dalam Prihartanta (2015)

adalah sebagai berikut:

a. Model Tradisional yaitu untuk memotivasi pegawai agar semangat kerja

meningkat sanagat perlu diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau

barang kepada pegawai yang berprestasi.

b. Model Hubungan Manusia yaitu untuk memotivasi pegawai agar gairah

kerjanya meningkat adalah denganmengakui kebutuhan sosial mereka dan

10
membuat mereka merasa bergunadan penting. Model Sumber Daya Manusia

Pegawai yaitu dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau

barangtetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.

Pada dasarnya proses motivasi dapat dijelaskan jika seseorang tidak

merasa puas sehingga dapat mengakibatkan ketegangan dan pada akhirnya akan

mencari kepuasan yang menurut dirinya sendiri sesuai dan harus terpenuhi. Ada 6

teori motivasi antara lain sebagai berikut :

1. Teori Motivasi Abraham Maslow (Teori Kebutuhan)

Abraham Maslow dalam Prihartanta (2015) mengemukakan bahwa pada

dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam

5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan

terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan

Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang

lebih kompleks yang hanya akan penting apabila setelah keinginan dasarnya

terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat yang paling tidak harus terpenuhi

sebagian sebelum pada kebutuhan peringkat berikutnya yang menjadi penentu

tindakan mana yang penting :

a. Kebutuhan fisiologis (rasa haus, rasa lapar, dan sebagainya).

b. Kebutuhan rasa aman (terlindung, merasa aman, jauh dari bahaya).

c. Kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta (berafiliasi dengan oranglain,

diterima, memiliki).

d. Kebutuhan akan penghargaan (berkompotensi, berprestasi, mendapatkan

dukungan dan pengakuan).


e. Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: memahami, menjelajahi,

dan mengetahui. Kebutuhan estetik: keteraturan, keserasian, dan; kebutuhan,

sedangkan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari

potensinya).

2. Teori Motivasi Herzberg (Teori dua faktor)

Menurut Herzberg dalam Prihartanta (2015), ada dua jenis factor yang

mendorong seseoranguntuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri

dari ketidakpuasan. Duafaktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan

faktor motivator (faktor intrinsik).

a. Faktor hygiene yaitu memotivasi seseorang untuk keluar dari rasa

ketidakpuasan, sebagainya (faktor ekstrinsik).

b. Faktor motivator yaitu memotivasi seseorang agar selalu berusaha untuk

mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya seperti achievement,

pengakuan kemajuan tingkat kehidupan (faktor intrinsik).

3. Teori Motivasi David McClelland

Menurut David McClelland Teori McClelland dalam (Robins, 2006)

mengatakan terdapat ada 3 poin, yaitu:

a. Kebutuhan akan prestasi Dorongan untuk mengungguli, berprestasi yang

mempunyani hunbungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.

b. Kebutuhan akan kekuasaan: kebutuhan untuk membuat orang lain

berperilaku sesuai dengan cara yang orang-orang itu dilakukan tanpa adanya

paksaan.

12
c. Kebutuhan akan afiliasi: harapan untuk hubungan antar-pribadi yang akrab

dan ramah.

4. Teori Motivasi Vroom (Teori Harapan )

Menurut Teori dari Vroom dalam Prihartanta (2015), tentang teori

motivasi kongnitif (cognitive theory of motivation) yang menjelaskan mengapa

seseorang tidak dapat melakukan sesuatu yang mereka yakini, mereka tidak dapat

melakukannya, sekalipun hasil dari menjelaskan mengapa seseorang tidak akan

melakukan sesuatu yang mereka yakni atau mereka yang tidak dapat

melakukannya, serhingga hasil dari pekerjaan itu sangat dapat mereka inginkan.

Tinggi rendahnya suatu motivasi seseorang ditentukan oleh 3 komponen, yaitu:

a. Ekspektasi (harapan) keberhasilan yang dilakukan pada suatu tugas.

b. Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jikaberhasil

dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untukmendapatkan

outcome tertentu).

c. Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau

negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatuyang melebihi

harapan. Motivasi rendah apabila suatu usaha yang dihasilkan kurang tidak

sesuai dengan yang diharapkan.

5. Teori Motivasi Douglas Mcgregor

Menurut Douglas McGregordalam Prihartanta (2015), mengemukakan dua

pandangan manusia yaitu teori X (negatif) dan teori Y (positif), Menurut teori

X empat pengandalian tersebut yang dipegang oleh seorang manajer.

a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja.


b. karyawan yang tidak menyukai kerja maka mereka harus diawasi atau

diancam dengan hukuman agar untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan.

c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab yang telah diberikan.

d. Kebanyakan karyawan selalu menaruh suatu rasa keamanan diatas semua

faktor yang dikaitkan dengan kerja.

Perbedaan dengan pandangan negatif ini yang mengenai kodrat manusia

terdapat ada empat teori Y yaitu :

1. karyawan dapat memandang hubungan kerjasama dengan sewajarnya

seperti istirahat dan bermain.

2. Orang yang akan menjalankan sebuah pengarahan diri dan pengawasan diri

mereka harus dapat komitmen pada sasaran.

3. Rata-rata orang akan menerima tanggung jawab.

4. Kemampuan dalam mengambil suatu keputusan inovatif.

Faktor-faktor motivasi menurut Devung (1989:108) yaitu motivasi yang

timbul karena dua faktor, yaitu dorongan yang berasal dari dalam manusia (faktor

individual atau internal) dan dorongan yang berasal dari luar individu (faktor

eksternal). Faktor individual biasanya yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu adalah :

1. Minat

Seseorang akan merasa terdorong dengan sendirinya untuk melakukan

suatu kegiatan kalau kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sesuai dengan

minatnya.

14
2. Sikap positif

Seseorang yang mempunyai sifat yang positif pada suatu kegiatan dan rela

ikut serta dalam kegiatan tersebut, dan akan berusaha sebisa mungkin agar

mampu menyelesaikan segala kegiatan yang bersangkutan dengan sebaik

mungkin.

3. Kebutuhan

Setiap orang pasti mempunyai kebutuhan yang berbeda dan akan berusaha

untuk melakukan kegiatan apapun asal kegiatan yang dilakukan tersebut bisa

memenuhi kebutuhannya.

Tinjauan Motivasi Kerja Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (1986: 73),

ialah motivasi merupakan perubahan suatu energi dalam diri seseorang yang akan

ditandai dengan munculnya suatu feeling dan kemudian didahului dengan

tanggapan adanya tujuan. Ada tiga elemen penting berkaitan dengan motivasi

antara lain:

1. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu.

Perkembangan motivasi akan membawa suatu perubahan dari energi di dalam

sistem neurophysiological yang penampilannya akan menyangkut hal

kegiatan fisik manusia.

2. Motivasi akan ditandai dengan munculnya sebuah rasa atau feeling efeksi dari

diri seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan

afeksi, emosi dan kejiwaan yang dapat menentukan tingkah laku yang ada

pada manusia.
3. Motivasi akan didorong dengan adanya tujuan. Jadi motivasi merupakan

suatu tanggapan dari suatu aksi yakni tujuan.

Motivasi kerja merupakan suatu hal yang penting dan sering disinggung

oleh pemimpin organisasi, baik itu secara terbuka maupun secara terselubung.

Robbins dan Judge dalam Busro (2018) medefinisikan motivasi sebagai proses

yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketentuan suatu kondisi yang

menggerakkan manusia ke arah tujuan tertentu.

Dalam pandangan yang lebih sistematis, Menurut Robbins dalam Busrro

(2018) mengemukakan bahwa pengertian motivasi kerja meliputi upaya (effort),

tujuan organisasi (organizational), dan kebutuhan (needs). Unsur ”upaya”

merupakan ukuran identitas. Upaya yang diarahkan tersebut haruslah konsisten

dengan tujuan organisasi, adapun needs adalah keadaan internal yang

menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik.

Motivasi kerja dimiliki oleh setiap manusia, akan tetapi ada sebagian orang

yang lebih giat dalam bekerja dari pada yang lain. Kebanyakan orang mau bekerja

lebih keras lagi jika tidak menemui hambatan dalam merealisasikan susuai dengan

yang diharapkan. Selama dorongan kerja itu sanagat kuat, maka semakin besar

juga peluang individu untuk lebih konsisten pada tujuan kerja. Akan tetapi masih

terdpat juga orang yang lebih menyukai dorongan kerja tanpa mengharapkan

imbalan, sebab ia menemukan kesenangan dan kebahagiaan dalam perolehan

kondisi yang mereka hadapi.

Berdasarkan dari pendapat dari beberapa ahli maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa motivasi merupakan faktor penting dalam mencapai

16
kinerjatinggi. Kunci dalam prinsip motivasi yaitu menyebutkan bahwa kinerja

merupakan suatu fungsi dari kemampuan dan motivasi.

Terdapat beberapa prinsip dalam motivasi kerja pegaiwai menurut

Mangkunegara dalam Burso (2018), di antaranya:

1. Partisipasi

Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai harus diberikan suatu kesempatan

untuk ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh

pemimipin.

2. Komunikasi

Pemimipin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan

usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih muda

dimotivasi kerjanya dengan baik.

3. Mengakui adil bawahan.

Pemimpin membenarkan bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil di

dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, maka pegawai akan

lebih mudah dimotivasi dalam kerjanya.

4. Pendelegasian wewenang

Pemimpin yang memberikan sebuah otoritas atau wewenang kepada

pegawai bawahannya untuk sewaktu-waktu mampu mengambil suatu keputusan

terhadap pekerjaan yang telah dilakukannya, akan membuat pegawai yang

bersangkutan menjadi lebih termotivasi dalam kerjanya untuk mencapai tujuan

seperti yang diharapkan oleh pemimpin.


5. Memberi perhatian

Pemimpin memberi perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai

bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja apa yang diharapkan oleh pemimpi.

3. Konsep Kinerja Pegawai

Menurut Vroom dalam Asmani (2012:130) mengemukakan bahwa kinerja

adalah suatu keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas pekerjaannya (job

performance). Pengertian kinerja adalah suatu hasil kerja yang secara kualitas dan

kuantitas yang telah dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya (Mangkunegara,

2004:67). Kinerja adalah ketekunan dalam usaha yang dilakukan seseorang, yang

akan berdampka pada hasil yang diperoleh (Asmani, 2012:130). Menurut Rivai,

dkk. (2005:15-16) mengemukakan bahwa kinerja adalah kesanggupan seseorang

atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakan

sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan

Kinerja diartikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai, prestasi yang

diperlihatkan dan kemampuan seseorang. menurut (Mathis dan Jackson 2002:78)

kinerja pada dasarnya yaitu apa yang dikerjakan dan tidak dikerjakan oleh

seorang karyawan. Kinerja karyawan sangat mempengaruhi seberapa banyak

mereka memberikan partisipasi kepada organisasi. (Mathis dan Jackson,2002:8)

lebih lanjut memberikan standar kinerja sesorang yang dilihat kehadiran ditempat

kerja, sikap kooperatif, kuantitas output, kualitas output, dan jangka waktu output.

Standar kinerja tersebut telah ditetapkan berdasarkan dengan kriteria pekerjaan

yang menjelaskan apa saja yang telah diberikan kepada organisasi untuk

18
dikerjakan oleh karyawan, oleh karena itu kinerja individual dalam kriteria

pekerjaan haruslah dapat diukur, dibandingkan dengan standar yang sudah ada dan

hasilnya juga harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan.

Kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam penelitian ini

hanya ada dua faktor yang akan dikaji yaitu kepuasan kerja dan disiplin kerja.

Kepuasan Kerja dan Disiplin kerja diduga yang menjadi dua faktor dapat

mempengaruhi kinerja seorang pegawai. Dalam hal ini didasarkan pada pendapat

(Siagian, 2002) yang menyatakan bahwa kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu kompensasi, pelatihan karyawan, lingkungan kerja, budaya

kerja, kepemimpinan, motivasi, disiplin, kepuasan kerja.

Kusriyanto dalam Mangkunegara (2007:9) mendefinisikan kinerja

karyawan yaitu sebagai suatu perbandingan antara hasil yang dicapai dan peran

serta tenaga kerja dalam persatuan waktu. Kemudian Gomes dalam

Mangkunegara (2007:9) mengemukakan definisi kinerja karyawan yaitu sebagai

suatu ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas yang selalu dihubungkan

dengan suatu produktivitas. Sedangkan Mangkunegara (2007:9) mendefinisikan

kinerja karyawan atau prestasi kerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan

kuantitas telah didapatkan oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya

harus sesuai dengan tanggung jawab seperti apa yang telah diberikan kepadanya.

Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa kinerja

pegawai adalah hasil kerja pegawai baik dari kualitas maupun kuantitas yang di

capai per satuan priode waktu pada pelaksanaan tugas kerjanya seseorang sesuai

dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.


Menurut Sedarmayanti (2010:198) Indikator kinerja merupakan sesuatu

yang dapat diukur dan dihitung serta yang akan digunakan sebagai dasar untuk

menilai atau melihat tingkat suatu kinerja, pelaksanaan, baik dalam tahap

perencanaan, maupun kemampuannya dalam rangka menuju tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan. Secara umum, indikator kinerja memiliki fungsi sebagai

berikut.

Menurtu T.R. Mitchell dalam Sedarmayanti (2001:51), menyatakan pula

bahwa kinerja meliputi beberapa aspek, yaitu:

1. Kualitas Kerja (Qualityof Work)

2. Ketepatan (Promptness)

3. Inisiatif (Initiative)

4. Kemampuan (Capability)

5. Komunikasi (Communication)

Menurut Timple dalam Rosman (2014) faktor-faktor kinerja terdiri dari

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (disposisional) yaitu faktor

yang sering dihubungkan dengan sifat-sifat yang ada dalam diri seseorang.

Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan ketika mereka mempunyai

kemampuan tinggi maka orang tersebut tipenya pekerja keras, sedangkan ketika

mereka yang mempunyai kinerja jelek karena orang tersebut mempunyai

kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki usaha untuk memperbaiki

kemampuannya. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yaang untuk mempengaruhi

suatu kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti sikap, perilaku,

20
tindakan-tindakan rekan kerja, fasilitas kerja, bawahan atau pemimpin, dan iklim

organisasi.

Dalam hal ini menurut Jones (2002:92) dalam Rosman (2014)

mengatakan bahwa “Banyakhal yang menyebabkan terjadinya kinerja yang

buruk, antara lain:

a. kemampuan pribadi

b. kemampuan manajer

c. kesenjangan proses

d. masalah lingkungan

e. situasi pribadi

f. motivasi

Pengukuran kinerja merupakan suatu langkah yang harus dilakukan dalam

upaya meningkatkan kinerja organisasi. Melalui dengan pengukuran ini, maka

tingkat pencapaian kinerja akan dapat diketahui. Pengukuran merupakan suatau

upaya untuk membandingkan kondisi riil dari suatu objek dan alat ukur.

Pengukuran kinerja merupakan suatu yang telah dicapai oleh suatu organisasi

dalam kurun waktu yang sudah ditentukan, baik yang terkait dengan outcome,

output, input, proces, benefit maupun impact.

Menurut Dwiyanto dalam Pasolong (2006) mengemukakan bahwa terdapat

ada 5 (lima) indikator untuk pengukuran kinerja pegawai, yaitu:

1. Produktivitas bahwa suatu produktivitas tidak hanya dapat mengukur tingkat

efisiensi saja, akan tetapi bisa juga mengukur efektivitas pelayanan. Dan pada

umumnya dapat dipahami sebagai rasio antara input dan output.


2. Kualitas Layanan bahwa kualitas dari pelayanan yang diberikan sangat

penting untuk dipertahankan demi meningkatkan kinerja pegawai maupun

kepuasan bagi masyarakat.

3. Responsivitas bahwa pegawai harus bisa memiliki kemampuan untu

kmengenalikan kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas

pelayanan serta mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai

dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

4. Responsibilitas bahwa pelaksanaan kegiatan harus dilakukan sesuai dengan

prinsipprinsip administrasi yang benar dan kebijakan birokrasi yang baik

yang eksplisit maupun implisit.

5. Akuntabilitas bahwa seberapa besarpun suatu kebijakan dan kegiatan

birokrasi tunduk kepada para pejabat politik yang mampu dipilih langsung

oleh rakyat, dimana para pejabat politik tersebut dengan sendirinya akan

selalu mementingkan kepentingan masyarakat.

Adapun indikator dari kinerja kariyawan menurut Birnadine dalam

(Mas’ud, 2004) adalah sebagai berikut :

1. Kualitas yaitu tingkat dimana hasil aktifitas yang dilakukan mendekati

sempurna, dalam hal ini arti menyesuaikan yaitu beberapa cara ideal dari

penampilan aktifitas ataupun memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu

aktifitas yang dilakukan.

2. Kuantitas yaitu jumlah yang telah dihasilkan dalam istilah jumlah siklus,

jumlah unit dan aktifitas yang diselesaikan.

22
3. Ketepatan waktu (efisien yaitu tingkat suatu aktifitas diselesaikan pada waktu

awal yang diinginkan, diliat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta

memaksimalkan waktu.

4. Efektivitas yaitu merupakan tingkat aktivitas yang tealah diselesaikan pada

awal waktu telah dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output

serta mengoptimalkan waktu yang telah disediakan untuk aktivitas yang lain.

5. Kemandirian yaitu merupakan kualitas seorang pegawai yang nantinya akan

dapat menjalankan fungsi kerjanya.

4. Tinjauan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai

Robbins dalam Priatini (2012) menyatakan bahwa untuk memaksimalkan

motivasi, pegawai perlu mempersepsikan bahwa upaya yang dikeluarkan

mengarah ke evaluasi kinerja yang diharapkan akan menghasilkan imbalan yang

dihargai. Mengikuti model harapan dari motivasi, jika sasaran yang diharapkan

tidak jelas, jika kriteria pengukuran sasaran samar-samar dan jika pegawai

kekurangan keyakinan diri bahwa upaya tersebut aka mengarah kepenilaian yang

memuaskan mengenai kinerja atau meyakini bawha aka nada pembayaran yang

tidak memuakan oleh organisasi bila sasaran kinerja tercapai, maka dapat

diperkirakan individu-idividu akan bekerja jauh di bawah potensinya.

Motivasi kerja merupakan suatu dorongan untuk melakukan suatu

pekerjaan. Motivasi kerja erat hubugannya dengan kinerja atau performansi

seseorang. Pada dasarnya motivasi kerja dalam diri seseorang itu berbeda-beda.

Ada motivasi kerjanya yang tinggi dan ada yang rendah, bila motivasi kerjanya

tinggi maka akan sangat berpengaruh pada kinerja yang tinggi dan sebaliknya jika
motivasinya sangat rendah maka bisa menyebabkan kinerja yang dimiliki

seseorang tersebut sangat rendahjuga. Jika pegawai mempunyai motivasi kerja

tinggi maka akan bekerja dengan tekun, senang hati, keras, dan dengan dedikasi

tinggi sehingga hasilnya sesuai dengan tujuan yang telah ingin dicapai.

Adapun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini, adalah:

1. Penelitian Angke Priatini yang berjudul Hubungan motivasi dengan kinerja

karyawan pada PT.Aero perdana internusa yang menyimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan. penguji membuktikan

bahwa motivasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan,

2. Penelitian Putri Octavianasari yang berjudul Hubungan antara motivasi kerja

dengan kinerja karyawan yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara

motivasi kerja dengan kinerja karyawan. Penguji membuktikan bahwa

mottivasi kerja memiliki hubungan positif terhadap kinerja karyawan.

3. Penelitian Nazaruddin yang berjudul Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja

Pegawai di Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKDD) Kabupaten Maros

yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan motivasi kerja dengan kinerja

pegawai. Penguji membuktikan bahwa motivasi kerja memiliki hubugan positif

terhadap kenerja pegawai

B. Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini peneliti menganalisis Pengaruh motivasi kerja

terhadap kinerja pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Untuk variabel motivasi kerja,

dianalisis menggunakan teori McClelland (Robbins, 2006) mengemukakan

24
bahwa indikator motivasi kerja, yaitu: Kebutuhan Akan Prestasi,. Kebutuhan akan

Kekuasaan, dan Kebutuhan akan Afiliasi. Adapun variabel kinerja pegawai

dianalisis menggunakan teori Birnadine (Mas’ud, 2004) dengan indikator:

Kualitas, Kuantitas, Efesien, dan Efektifitas. Penelitian ini diharapkan dapat

meningkatkan kinerja pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Kantor Badan Kepegawaian dan


Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Gowa

Motivasi Kerja Kinerja Pegawai


Teori David McClelland Birnadine (Mas’ud,
(Robbins, 2006) 2004)
1. Kebutuhan akan Prestasi 1. Kualitas
2. Kebutuhan akan Kekuasaan 2. Kuantitas
3. Kebutuhan akan Afiliasi 3. Efisien
4. Efektivitas

Peningkatan Kinerja Pegawai di


Kantor Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Gowa
Gambar 2.1 Kerangka pikir
Motivasi Kejra (X) dan Kinerja Pegawai (Y)

C. Defenisi Operasional

Berdasarkan kerangka pikir diatas maka defenisi operasional yaitu :

1. Kebutuhan Akan Prestasi

Merupakan suatu kebutuhan yang ingin di penuhi oleh para pegawai pada

kantor badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia di


Kabupaten Gowa dimana prestasi merupakan suatu unsur yang harus dipenuhi

untuk dapat menigkatkan motivasi kerja para pegawai sebab semakin

berprestasi seorang pegawai maka akan menimbulkan semangat kerja yang

tinggi bagi pegawai tersebut

2. Kebutuhan Akan Kekuasaan

Merupakan suatu wujud keinginan seorang pegawai pada kantor badan

kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia di Kabupaten Gowa,

untuk mendapatkan jabatan yang lebih dari yang didapatkannya sekarang sebab

seseorang akan lebih termotivasi dalam bekerja ketika memiliki jabatan dan

kekuasaan yang lebih tinggi guna memenuhi kebutuhan akan kekuasaan.

3. Kebutuhan Akan Afiliasi

Merupakan suatu kebutuhan para pegawai dikantor badan kepegawaian dan

pengembangan sumberdaya manusia di Kabupaten Gowa, yang meliputi

keinginan untuk mendapatkan teman, sahabat, pengakuan yang baik dalam

lingkungan kerja sebab semaking nyaman seseorang dalam bekerja maka akan

semakin meningkatkan semangat dalam bekerja.

4. Kualitas

Merupakan seuatu yang berkenaan dengan kemampuan atau kapasitas seorang

pegawai di kantor badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya

manusia di Kabupaten Gowa, dapat di katakan bahwa semakin bagus sualitas

seorang pegawai maka semakin bagus pula pekerjaan yang di hasilkan.

26
5. Kuantitas

Kuantitas lebih cenderung berbicara kearah jumlah dimana jumlah pegawai

pada kantor badan kepegawaian dan sumberdaya manusia di Kabupaten Gowa,

jumlah pegawai sebanding dengan jumlah pekerjaan yang ada pada kantor

tersebut sebab kecukupan jumlah pegawai sangat berpengaruh terhadap

kecukupan dalam penyelesaian pekerjaan.

6. Efesien

Merupakan sesuatu yang erat kaitannya dengan waktu yang digunakan para

pegawai pada kantor badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya

manusia di Kabupaten Gowa, dalam bekerja sangat sedikit dan tidak berbeli-

belit sehingga pekerjaan cepat selesai.

7. Efektivitas

Merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dicapai oleh para pegawai badan

kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia di Kabupaten Gowa di

dalam berkerja dimana pekerjaan yang di hasilkan sangat sesuai dengan yang

di harapkan.

D. Hipotesis

Adapun hipotesis untuk penelitian ini adalah :

1. Hipotesis Nol (H0): Motivasi Kerja di Kantor Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dikategorikan belum

baik di bawah 60%.


Hipotesis Alternatif (Ha): Motivasi Kerja di Kantor Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa di kategorikan sudah

baik di atas 60%

2. Hipotesis Nol (H0): Kinerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa di kategorikan belum

baik di bawah 60%

Hipotesis Alternatif (Ha): Kinerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa di kategorikan sudah

baik di atas 60%

3. Hipotesis Nol (H0): Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di

bawah 50%.

Hipotesis Alternatif (Ha): Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di

atas 50%

28
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitin ini dilakukan selama dua bulan mulai tanggal 15 0ktober

sampai 15 Desember 2019. Lokasi penelitian berada di Kantor Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

karena peneliti melihat bahwa masih terdapat pegawai yang kurang memiliki

sikap motivasi dalam bekerja sehingga berdampak pada kinerja pegawai yang

kurang baik

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan alasan

karena untuk menganalisis hubungan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di

Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa. Sekaligus pula guna menguji teori-teori terkait motivasi kerja

dan kinerja pegawai.

Adapun tipe penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Alasan peneliti

menggunakan tipe penelitian ini karena menggunakan filsafat positivisme sebagai

dasarnya, untuk meneliti jumlah populasi dan sampel, menggunakan instrument

penelitian dalam pengumpulan datanya demi menguji hipotesis yang terdapat

C. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan

subjek yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu sehingga peneliti

menetapkan dan mempelajarinya untuk menarik kesimpulan. Adapun populasi


dalam penelitian ini adalah pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa yang berjumlah

sebanyak 46 Orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampling jenuh yang dimana semua anggota populasi akan digunakan sebagai

sampel yakni sebanyak 46 Orang pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Daerah

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipilih adalah dengan menggunakan

kuesioner (angket) menggunakan bentuk checklist. guna membantu responden di

Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa untuk menjawab dan mengisi kuesioner dengan mudah dan

cepat dengan memberi tanda check (√) pada tempat yang telah disediakan.

Peneliti membuat 2 (dua) buah kuesioner untuk penelitian ini, satu

kuesioner untuk memperoleh data terkait motivasi kerja (variabel X) dan satu

kuesioner untuk memperoleh data terkait kinerja pegawai (variabel Y). Kedua

kuesioner tersebut peneliti berikan kepada pegawai atau responden yang berada di

Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa Guna mempermudah proses pembuatan kuesioner maka terlebih

dahulu peneliti membuat kisi-kisi instrumen penelitian (lihat Lampiran).

Kuesioner dilengkapi dengan skala pengukuran untuk menghasilkan data

kuantitatif. Skala Likert digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sikap,

30
pendapat, dan persepsi pegawai atau responden di Kantor Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa tentang variabel X

motivasi kerja dan variabel Y kinerja pegawai. Ada 5 (lima) pilihan jawaban pada

setiap item pertanyaan, yaitu:

1. Jawaban Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

2. Jawaban Setuju (S) : diberi skor 4

3. Jawaban Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3

4. Jawaban Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

Kuesioner penelitian yang dibuat oleh peneliti ini akan diuji validitas dan

reliabilitasnya sebelum dan sesudah penelitian. Uji validitas dilakukan untuk

menguji keakuratan/ kevalidan kuesioner penelitian, sedangkan uji reliabilitas

dilakukan untuk menguji kehandalan/ konsistensi kuesioner penelitian. Peneliti

melakukan uji validitas dengan menggunakan bantuan software SPSS version

24.0. Pengujian validitas cukup dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai

rtabel Product Moment (lihat Lampiran). Jika nilai r hitung ≥ rtabel maka indikator atau

pertanyaan kuesioner dikatakan valid, begitupula sebaliknya. Data juga dikatakan

valid jika nilai sig. (2-tailed) data < 0.05.

Peneliti akan melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan

software SPS version 24.0. Pengujian realibilitas cukup dengan membandingkan

ralpha atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,7. Jika ralpha atau angka cronbach

alpha ≥ 0,7 maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan reliabel,

begitupula sebaliknya.
E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik analisis data, yaitu:

1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif

Teknik analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

kuesioner yang telah terkumpul dari jawaban responden pada Kantor Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum (generalisasi).

Teknik analisis statistik deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian

ini berupa tabel, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral),

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi,

serta perhitungan persentase (%). Penentuan persentase dari perolehan data hasil

kuesioner dari masing-masing variabel menggunakan rumus perhitungan

persentase:

%= x 100%

Keterangan rumus:
n = Skor yang diperoleh
N = Skor ideal
% = Persentase

Data yang sudah dipersentasekan lalu ditafsirkan dengan kalimat-kalimat

yang bersifat kualitatif, dimana hasil persentase itu dapat digolongkan

sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1. Kriteria Jawaban Responden

Persentase Jawaban Tafsiran Kualitatif

32
80% - 100% Sangat Baik
60% - <80% Baik
40% - <60% Cukup Baik
20% - < 40% Kurang Baik
0% - < 20% Sangat Tidak Baik
Sumber: Arikunto 2010

2. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk melihat besaran

pengaruh variable X terhadap variabel Y pada Kantor Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa digunakan pula untuk

membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat

perkiraan (prediction). Adapun rumus persamaan regresi sederhana yang

digunakan dalam penelitian ini, adalah:

Ý = a + bX

Keterangan rumus:
Ý = variabel kinerja pegawai
X = variable motivasi kerja
a = konstanta
b = koefisien regresi

Analisis regresi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan software

SPSS version 24.0. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan

uji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar pengambilan keputusannya,

adalah:

a. Jika nilai P value (sig) ≥ 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak

b. Jika nilai P value (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Kabupaten Gowa

Keadaan geografis wilayah Kabupaten Gowa terdiri atas dataran tinggi

seluas 1.509,87 km2 atau setara dengan 80,17% yang meliputi sembilan

kecamatan yakni Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi,

Bungaya, Bontolempangan,Tompobulu dan Biringbulu. Sedangkan dataran

rendah seluas 373,46 km2 atau setara dengan 19,83% yang juga terdiri dari

sembilan kecamatan yaitu Bontonompo, Bontonompo Selatan, Bajeng, Bajeng

Barat, Pallangga, Barombong, Somba Opu, Bontomarannu dan Pattallassang.

Kabupaten Gowa berada pada 119,3773o Bujur Barat dan 120,0317o Bujur

Timur serta 5,0829342862o Lintang Utara dan 5,577305437o Lintang Selatan;

dimana wilayahnya terletak di bagian selatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan

luas wilayah 1.883,33 km², atau setara dengan 3,01% dari luas Provinsi Sulawesi

Selatan.

Wilayah administrasi Kabupaten Gowa pada tahun 2013 terdiri dari 18

kecamatan, 122 desa dan 45 kelurahan yang berbatasan dengan 8 (delapan)

kabupaten/kota sebagai berikut :

Arah Utara : Berbatasan dengan Kota Makassar dan Kabupaten Maros

Arah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, timur Kabupaten

Bulukumba dan Kabupaten Bantaeng.

34
Arah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Takalar dan Kabupaten

Jeneponto,

Arah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Takalar dan Kota Makassar.

Secara umum Kabupaten Gowa beriklim tropis dengan temperatur 27,125º

celcius dimana dapat ditemui daerah beriklim basah dan kering, dengan

ketinggian 5 – 1300 meter diatas permukaan laut. Penduduk Kabupaten Gowa

pada tahun 2013 tercatat sebanyak 670.465 jiwa yang terdiri dari 329.673 jiwa

atau 49,17% penduduk laki-laki, dan 340.792 jiwa atau 50,83% penduduk

perempuan. Dengan demikian jumlah penduduk perempuan lebih banyak

dibanding dengan jumlah penduduk laki-laki. Angka perbandingan penduduk

laki-laki dengan penduduk perempuan (sex ratio) sebesar 97, ini berarti bahwa

setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 97 jiwa penduduk laki-laki.

2. Profil Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa.

Latar Belakang dalam Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten

Gowa (BKDD) Penelitian ini, hanya mengambil satu lokasi sebagai tempat

penelitian yang merupakan Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten

Gowa (BKDD) sebagai lokasi dalam penelitian ini. Tugas pokok dan fungsi

BKDD diatur berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 17 Tahun

2008 yang menyatakan (1) bahwa Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang kepegawaian dan diklat dan

(2) Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah berkedudukan dibawah dan

bertanggungjawab ke Bupati melalui Sekertaris Daerah.


Visi dan Misi Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa Tahun2016 – 2021 sebagai berikut :

Visi Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa yaitu terwujudnya sumber daya aparatur yang berkualitas dan

berdaya saing dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Misi Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa yaitu

a. Penimgkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara

b. Peningkatan Pelayanan Kepegawaian yang Transparan dan Akuntabel.

Dengan adanya konsistensi, kreatifitas, objektif dan loyalitas didalam

segenap aparatur dilingkungan Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kabupaten Gowa diharapkan dapat serta memiliki kemampuan

untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai unsur staf dalam merumuskan

kebijakan Pimpinan serta melaksanakan pelayanan kepada perangkat daerah.

Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kabupaten Gowa Peraturan Daerah Kabupaten Gowa, Nomor 11

Tahun 2016.

36
KEPALA BADAN
H. Muhammad Basir, S.Sos.,M.AP.

SEKRETARIS
Dra. Irawaty Sir Idar, M.Si.

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
1. Hj. Hasbiah, S.Sos. KASUBAG KASUBAG
2. Andi Mawarsih, S.Sos. KASUBAG.
UMUM DAN PERENCANAAN
KEUANGAN
KEPEGAWAIAN DAN
Hj. Hadijah,
RRSrinaga, S.E.. PELAPORAN
S.Sos..
Yuliana Sejahtera,
S.E.,M.M

KEPALA BIDANG
KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG
PENGADAAN DAN KEPALA BIDANG
PENGEMBANGAN DATA DAN
MUTASI PEGAWAI PEMBINAAN &
SDM INFORMASI
Aisyah Najamuddin, KESEJAHTERAAN
Muhammad Natsir Muh..Faizal
S.Pd.,M.M. PEGAWAI
Arif,SE.,M.Adm.SDA Hidayatullah R, S.STP.
M. Agus Salim
Harahap, S.Sos.

KASUBID FORMASI KASUBID KASUBID


KASUBID SISTEM PEMBINAAN
DAN PENGADAAN PENDIDIKAN DAN
INFORMASI PEGAWAI
PEGAWAI PELATIHAN
KEPEGAWAIAN Rasul K, S.H.
Arham Rahmat, S.STP. Andi Muhammad Rum
Muhammad Yamin, S.T.

KASUBID KASUBID BIDANG KASUBID


KASUBID MUTASI KESEJAHTERAAN
PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DATA
DAN KEPANGKATAN DAN PENSIUN
SDM KEPEG.
Hamsi, S.T.,M.Si. PEGAWAI
Sahrir, S.E. M.M. H. Rahim, S.A.P..
Andi Nur
Fajar,S.STP.,M.Adm.SD
A
Tugas pokok dan fungsi Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan dan menetapkan serta melaksanakan Renstra dan Rencana

kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

b. Membina, merumuskan, dan mengevaluasi program dan kegiatan Badan

Kepegawaian dan Pengembangan SDM.

c. Mengkoordinasikan analisis kebutuhan pegawai, rekrutmen, pengadaan dan

penempatan pegawai, pengembangan, peningkatan kesejahteraan, mutasi

dan pensiun pegawai.

d. Membina kedisiplinan dan peningkatan kualitas sumber daya pegawai

dalam lingkup Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM,dan

pengelolaan keuangan perlengkapan dan peralatan Badan.

e. Mengarahkan Sekretaris dan para kepala bidang dalam melaksanakan

tugasnya.

f. Menyusun data dan informasi kepegawaian di lingkup pemerintah

Kabupaten Gowa.

g. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah di bidang kepegawaian.

h. Melaksanakan tugas di bidang kepegawaian dan pengembangan SDM,

monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas Badan.

i. Melaksanakan analisis kebutuhan pegawai, rekrutmen, pengadaan dan

penempatan pegawai.

38
j. Melaksanakan pengembangan, peningkatan kesejahteraan, mutasi dan

pensiun pegawai.

k. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah di bidang kepegawaian dan diklat daerah.

l. Melaksanakan peningkatan sumberdaya aparatur melalui pendidikan dan

pelatihan teknis, fungsional, dan struktural.

m. Memberikan izin kepada ASN dan memberikan penghargaan kepada ASN

yang berprestasi.

n. Memberikan Surat Keputusan penempatan perpindahan pejabat fungsional

umum atau OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gowa.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

Tugas pokok dan fungsi Sekertaris Badan Kepegawaian Dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan operasional kerja sekretriat berdasarkan rencana dan sasaran

yang telah ditetapkan sebagai pedoman kerja.

b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta kelancaran tugas.

c. Memberi petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan urusan tata usaha,

perlengkapan, keuangan, aset, perencanaan dan pelaporan, dan pembinaan

kepegawaian.

d. Menyelia pelaksanaan tugas sub bagian perencanaan dan pelaporan, sub

bagian keuangan, sub bagian umum dan kepegawaian.


e. Mengatur urusan tata usaha, perlengkapan, keuangan, aset, perencanaan dan

pelaporan, dan pembinaan kepegawaian.

f. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas perencanaan dan

pelaporan, keuangan, dan umum dan kepegawaian.

g. Menyusun laporan hasil pelaksaksanaan tugas dan memberi saran kepada

atasan.

h. Melaksanakan pengaturan tata naskah dinas dan rumah tangga badan.

i. Melaksanakan inventarisasi seluruh barang bergerak dan tidak bergerak

milik Badan.

j. Melaksanakan memberi petunjuk pemeliharaan keamanan dan ketertiban

lingkungan kerja Badan.

k. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan perpustakaan dan dokumen

arsip Badan.

l. Melaksanakan pengaturan penelolaan keuangan Badan.

m. Melaksanakan pengelolaan data base kepegawaian, perencanaan dan

pengembangan pegawai.

n. Melaksanakan pengelolaan, revisi, pengawasan dan pengendalian

perencanaan dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

Tugas pokok dan fungsi Kasubag Umum dan Kepegawaian Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

adalah sebagai berikut :

40
a. Merencanakan kegiatan operasional program kerja sub bagian.

b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta kelancaran tugas.

c. Menyelia pelaksanaan bawahan agar tugas berjalan lancer.

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan standar

yang ditetapkan.

e. Mengevaluasi hasil capaian pelaksanaan tugas bawahan agar dapat

mencapai target dan kualitas yang telah ditetapkan.

f. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran kepada

atasan.

g. Melaksanakan dan mengelola urusan rumah tangga dan surat menyurat.

h. Melaksanakan dan mengelola urusan kearsipan.

i. Melaksanakan dan mengelola urusan keprotokoleran dan perjalanan dinas.

j. Melaksanakan dan mengelola urusan ketatalaksanaan.

k. Melaksanakan dan mengelola urusan perlengkapan.

l. Melaksanakan dan mengelola urusan kepegawaian meliputi pengembangan

sdm, kepangkatan, data base kepegawaian, kebutuhan pegawai.

m. Melaksanakan dan mengelola urusan umum lainnya.

n. Melaksanakan dan mengelola perpustakaan dan arsip dokumen Badan.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

Tugas pokok dan fungsi Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

adalah sebagai berikut :


a. Merencanakan kegiatan operasional program kerja sub bagian.

b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta kelancaran tugas.

c. Menyelia pelaksanaan bawahan agar tugas berjalan lancar.

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan standar

yang ditetapkan.

e. Mengevaluasi hasil capaian pelaksanaan tugas bawahan agar dapat

mencapai target dan kualitas yang telah ditetapkan.

f. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran kepada

atasan.

g. Melaksanakan penyiapan bahan dan menyusun rencana kebutuhan anggaran

sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

h. Melaksanakan pembuatan daftar usulan program dan kegiatan.

i. Melaksanakan penyiapan proses administrasi terkait dengan permasalahan-

permasalahan pelaksanaan program dan kegiatan.

j. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan.

k. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana anggaran untuk periode

tahunan dan lima tahunan.

l. Melaksanakan pengelolaan dan verifikasi pelaksanaan program dan

kegiatan.

m. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan kegiatan.

n. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

42
Tugas pokok dan fungsi Kasubag Keuangan Badan Kepegawaian Dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan kegiatan operasional program kerja sub bagian;

b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta kelancaran tugas;

c. Menyelia pelaksanaan bawahan agar tugas berjalan lancer;

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan standar

yang ditetapkan;

e. Mengevaluasi hasil capaian pelaksanaan tugas bawahan agar dapat

mencapai target dan kualitas yang telah ditetapkan;

f. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran kepada

atasan;

g. Melaksanakan penyiapan bahan dan menyusun rencana kebutuhan anggaran

sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

h. Melaksanakan pembuatan daftar usulan kegiatan, membuat daftar gaji dan

melaksanakan penggajian;

i. Melaksanakan penyiapan proses administrasi terkait dengan penatausahaan

keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

j. Melaksanakan perbendaharaan keuangan;

k. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana anggaran untuk periode

tahunan dan lima tahunan;

l. Melaksanakan pengelolaan dan verifikasi anggaran;

m. Melaksanakan pengelolaan, pembukuan dan pelaporan keuangan;

n. Melaksanakan pengendalian tugas pembantu pemegang kas;


o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Pengadaan Dan Mutasi Pegawai

Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Gowa adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan tahunan di bidang

formasi, pengadaan, mutasi dan kepangkatan pegawai sebagai pedoman

dalam pelaksanaan tugas

b. Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis di bidang formasi, pengadaan,

mutasi dan kepangkatan pegawai;

c. Merencanakan dan menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan

umum di bidang formasi, pengadaan, mutasi dan kepangkatan pegawai;

d. Melakukan pembinaan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang

formasi, pengadaan, mutasi dan kepangkatan pegawai;

e. Melakukan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

program dan kegiatan di bidang formasi, pengadaan, mutasi dan

kepangkatan pegawai;

f. Memberikan petunjuk, mengawasi dan membimbing pelaksanaan tugas di

bidang formasi, pengadaan, mutasi dan kepangkatan pegawai;

g. Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan

pengembangan materi;

h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas di bidang

formasi, pengadaan, mutasi dan kepangkatan pegawai.

44
i. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

bidang tugasnya dan menyiapkan bahan pemecahan masalah.

j. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan formasi, pengadaan kepegawaian

serta mutasi pegawai.

k. Melakukan Monitoring atas kemitraan dan Koordinasi pada Instansi terkait

dalam Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai.

l. Menginventarisir Kendala Kerja Pada masing-masing Sub Bidang pada

Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai.

m. Mengatur Pembagian Beban Kerja Staf pada Bidang Pengadaan dan Mutasi

Pegawai.

n. Mengkoordinasikan dan Membantu Pengembangan Inovasi Pelayanan pada

Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai.

o. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Tugas pokok dan fungsi Kasubid Formasi Dan Pengadaan Pegawai Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pelaksanaan Program dan Kegiatan dibidang Formasi

dan Pengadaan Pegawai sebagai pedoman dalam pelaksanaan Tugas.

b. Mengumpulkan bahan penyusunan Formasi dan pengadaan Pegawai.

c. Mengolah bahan perumusan kebijakan Teknis dibidang Formasi dan

Pengadaan Pegawai.

d. Menyelenggarakan Seleksi penerimaan Pegawai.


e. Menyiapkan bahan dan mengusulkan Nota Pengajuan Usul NIP (Nomor

Identitas Pegawai) ke badan Kepegawaian Negara.

f. Melaksanakan dan Mengendalikan Program Serta Kegiatan dibidang

Formasi dan Pengadaan Pegawai.

g. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Program

dan kegiatan dibidang formasi dan pengadaan pegawai.

h. Memberikan petunjuk, mengawasi dan membimbing bawahan dalam

pelaksanaan tugas dibidang formasi dan pengadaan pegawai.

i. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Sub Bidang

Perencanaan Formasi dan pengadaan.

j. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

bidang perencanaan Formasi dan Pengadaan Pegawai serta menyiapkan

Alternatif dan atau Soulusi Pemecahan Masalah.

k. Memberikan saran dan pertimbangan.

l. kepada atasan sebagai bahan masukan terkait dengan perencanaan formasi

dan pengadaan pegawai.

m. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sub bidang Formasi dan Pengadaan

Pegawai.

n. Melaporkan Proses dan hasil pelaksanaan kegiatan di bidang perencanaan

Formasi dan pengadaan Pegawai kepada Pimpinan.

o. Berkordinasi dengan Instansi Terkait dengan Formasi dan Pengadaan

Pegawai.

p. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

46
Tugas pokok dan fungsi Kasubid Mutasi Dan Kepangkatan Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pelaksanaan Program dan Kegiatan di Mutasi,

Pengangkatan, Penempatan, Serta Kepangkatan Pegawai sebagai Pedoman

dalam pelaksanaan Tugas.

b. Mengumpulkan bahan penyusunan rencana Penyusunan Mutasi,

Pengangkatan, Penempatan, Serta Kepangkatan Pegawai.

c. Mempersiapkan dan Mengolah Bahan perumusan kebijakan Teknis di

bidang mutasi, Pengangkatan, Penempatan, serta Kepangkatan Pegawai.

d. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan di bidang Mutasi,

Pengangkatan, Penempatan, serta Kepangkatan Pegawai.

e. Mengumpulkan bahan dan analisis jabatan dokumen struktural dan

fungsional.

f. Melakukan Penyiapan bahan analisis, usulan, dan penyelesaian kedudukan

janji PNS, Peninjauan masa kerja, Kartu PNS, Sumpah PNS, Kartu Suami

dan Kartu Isteri.

g. Menyelenggarakan Assesment dalam rangka Pengisian Jabatan melalui

seleksi terbuka.

h. Melakukan Koordinasi instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan

Tugas.
i. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Program

dan kegiatan di bidang Mutasi, Pengangkatan, penempatan dan kepangkatan

Pegawai.

j. Memberikan Petunjuk, Mengawasi dan membimbing bawahan dalam

pelaksanaan Tugas di Bidang Mutasi, Pengangkatan, Penempatan serta

kepangkatan Pegawai.

k. menilai restasi kerja Staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan

karier.

l. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sub bidang mutasi pegawai.

m. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

bidang tugasnya dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

n. Melakukan Pengawasan dan Evaluasi serta solusi permasalahan dalam

Proses-Proses Kepegawaian dalam Bidang Mutasi, Pengangkatan,

Penempatan serta Kepangkatan Pegawai.

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.

Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Pengembangan Sdm Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan tahunan di bidang

pengembangan SDM sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

b. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas bawahan.

c. Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis di bidang pengembangan

SDM.

48
d. Merencanakan dan menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan

umum di bidang pengembangan SDM.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang pengembangan SDM.

f. Memberikan petunjuk, mengawasi dan membimbing pelaksanaan tugas di

bidang pengembangan SDM.

g. Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan

pengembangan karier.

h. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

i. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan bidang pengembangan SDM.

j. Merencanakan operasionalisasi kegiatan dan melaksanakan koordinasi

dengan unit kerja/instansi terkait sesuai bidang tugasnya dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

k. Merumuskan kebijaksanaan teknis di bidang pengembangan SDM.

l. Melakukan kerjasama dengan instansi lain dalam rangaka peningkatan

kualitas aparatur pemerintah Kabupaten Gowa.

m. Menyusun dan menganalisa kebutuhan diklat PNS.

n. Mengkoordinasikan pelaksanaan diklat yang dilakukan SKPD.

o. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Tugas pokok dan fungsi Kasubid Pendidikan Dan Pelatihan Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

adalah sebagai berikut :


a. Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan di bidang diklat

prajabatan dan struktural sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

b. Mengumpulkan bahan penyusunan rencana di bidang prajabatan dan

structural.

c. Mempersiapkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

diklat prajabatan dan struktural.

d. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan di bidang diklat prajabatan dan

struktural.

e. Menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis diklat prajabatan dan structural.

f. Melaksanakan pelayanan administrasi dan memfasilitasi keikutsertaan

PNS/Aparatur dalam mengikuti diklat Kepemimpinan Tingkat I, II, III,

DAN IV.

g. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program

dan kegiatan di bidang diklat prajabatan dan struktural.

h. Memberikan petunjuk, mengawasi dan membimbing bawahan dalam

pelaksanaan tugas di bidang diklat prajabatan dan struktural.

i. Merencanakan operasionalisasi kegiatan dan melaksanakan koordinasi

dengan unit kerja/ instansi terkait sesuai bidang tugasnya dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

j. Menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan

karier.

k. Memberikan motivasi kepada bawahan guna meningkatkan prestasi,

dedikasi dan loyalitas bawahan.

50
l. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

bidang tugasnya dan mempersiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

m. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Diklat Teknis dan

Fungsional.

n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bidang.

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Tugas pokok dan fungsi Kasubid Pengembangan Sdm Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan di bidang diklat

teknis dan fungsional sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

b. Menyusun rencana pelksanakan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan diklat

teknis dan diklat fungsional di bidang pengembangan SDM.

c. Menyusun rencana, melaksanakan dan memproses rekomendasi penerbitan

surat keputusan, Izin Belajar, Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah.

d. Menyusun grand design sumber daya aparatur.

e. Menyusun rencana dan memproses administrasi pengiriman peserta diklat

luar negeri bagi PNS.

f. Menyusun rencana kebutuhan diklat teknis, diklat fungsional dan

kursus/penataran lainnya.

g. Menyusun rencana, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan

diklat teknis dan fungsional.


h. Menilai prestasi kerja staf berdasarakn hasil kerja yang telah dicapai sebagai

bahan peningkatan karier.

i. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi dengan instansi terkait dalam

rangkan kelancaran pelaksanaan tugas di bidang pengembangan SDM.

j. Pelaksanaan diklat satu pintu.

k. Mengelola izin ke luar negeri selain tugas belajar yang berhubungan dengan

peningkatan kompetensi SDM Aparatur.

l. Mengelola dan memproses tugas belajar PNS.

m. Melakukan monitoring, evaluasi dan meyusun laporan kegiatan Diklat Luar

Negeri dan Tugas Belajar.

n. Menyusun laporan pelaksaaan kegiatan sub bidang pengembangan SDM

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Data Dan Informasi Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan di Bidang Data dan

Informasi Kepegawaian.

b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di bidang Data dan

Informasi Kepegawaian.

c. Menetapkan dan menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan

umum di bidang data dan informasi kepegawaian.

d. Membagi tugas-tugas kepada sub bidang pengolahan data kepegawaian dan

sub bidang sistem informasi kepegawaian.

52
e. Melakukan koordinasi terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di

bidang data dan informasi kepegawaian.

f. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di

bidang Data dan Informasi Kepegawaian.

g. Memberikan arahan dan bimbingan serta melakukan Penilaian terhadap

prestasi kerja seluruh bawahan.

h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran kepada

atasan/pimpinan.

i. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan bidang data dan

informasi kepegawaian, serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan

masalah.

j. Memvalidasi hasil pengumpulan dan pengolahan data kepegawaian

k. Memvalidasi pendokumentasian tata naskah kepegawaian (arsip

Kepegawaian).

l. Mengevaluasi updating dan penyajian data dan informasi pada sistem

informasi manajemen kepegawaian dan media lainnya.

m. Mengevaluasi pelaksanaan maintenance sistem jaringan komputer dan

peralatan pendukung lainnya serta pengembangan perangkat sistem

informasi kepegawaian.

n. Memvalidasi laporan pelaksanaan program dan kegiatan.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan

baik secara lisan maupun secara tertulis.


Tugas pokok dan fungsi Kasubid Bidang Pengolahan Data Kepeg. Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan di Sub Bidang Sistem

Informasi Kepegawaian.

b. Menyiapkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di sub bidang

Sistem Informasi Kepegawaian.

c. Membagi tugas-tugas kepada pejabat fungsional/Staf.

d. Memberikan petunjuk dan bimbingan serta menilai prestasi kerja para

pejabat fungsional/staf.

e. Melakukan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas di sub bidang Sistem

Informasi Kepegawaian.

f. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di

sub bidang Sistem Informasi Kepegawaian.

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran kepada

atasan/pimpinan.

h. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan sub bidang

Sistem Informasi Kepegawaian, serta menyiapkan bahan petunjuk

pemecahan masalah.

i. Memverifikasi hasil pengumpulan bahan data dan informasi kepegawaian

serta menganalisis bahan data dan informasi yang akan disajikan.

j. Menganalisis dan memverifikasi pengembangan Sistem Informasi

Kepegawaian (SIMPEG).

54
k. Memverifikasi pengelolaan Website dan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian (SIMPEG).

l. Memverifikasi pelaksanaan maintenance Website, Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dan sistem jaringan komputer serta

peralatan pendukung lainnya.

m. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan mekanisme pelayanan data

dan informasi kepegawaian.

n. Menelaah dan memvalidasi laporan pelaksanaan program dan kegiatan.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan

baik secara lisan maupun secara tertulis.

Tugas pokok dan fungsi Kasubid Sistem Informasi Kepegawaian Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan di Sub Bidang

Pengolahan Data Kepegawaian.

b. Menyiapkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di sub bidang

Pengolahan Data Kepegawaian.

c. Membagi tugas-tugas kepada pejabat fungsional / Staf.

d. Melakukan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas di sub bidang pengolahan

data kepegawaian.

e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di

sub bidang Pengolahan Data Kepegawaian.


f. Memberikan Petunjuk dan bimbingan serta menilai prestasi kerja para

pejabat fungsional / Staf.

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran kepada

atasan/pimpinan.

h. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan sub bidang

pengolahan data kepegawaian, serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan

masalah.

i. Menelaah hasil pengumpulan bahan data kepegawaian, mengolah dan

memvalidasi pelaksanaan updating data profil kepegawaian serta

menganalisis hasil pengolahan data kepegawaian.

j. Menelaah dan mengoreksi surat permintaan data masuk dan keluar.

k. Memverifikasi pendokumentasian tata naskah kepegawaian (arsip

Kepegawaian) secara manual dan elektronik.

l. Memverifikasi Surat Permohonan Penerbitan / Penggantian Kartu Pegawai

Negeri Sipil Elektronik (KPE), Kartu Istri (Karis) dan Kartu Suami (Karsu).

m. Memverifikasi Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai dan Daftar Induk

Pegawai (DIP).

n. Menelaah dan memvalidasi laporan pelaksanaan program dan kegiatan.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan

baik secara lisan maupun secara tertulis.

Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Pembinaan & Kesejahteraan

Pegawai Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut :

56
a. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan tahunan dibidang

pembinaan dan kesejahteraan dan pensiun pegawai.

b. Merumuskan dan menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan

umum dibidang pembinaan dan kesejahteraan dan pensiun pegawai.

c. Mempersiapkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis dibidang

pembinaan, kesejahteraan dan pensiun pegawai.

d. Membagi tugas kepada sub bidang pembinaan dan sub bidang kesejahteraan

dan pensiun pegawai.

e. Memberi petunjuk, mengawasi dan membimbing pelaksanaan tugas

pembinaan dan kesejahteraan dan pensiun pegawai.

f. Menilai prestasi kerja para kepala sub bidang dalam rangka pembinaan dan

pengembangan karir.

g. Melaksanakan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap

penyelenggaraan program dan kegiatan pembinaan, kesejahteraan dan

pensiun pegawai.

h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program kegiatan pembinaan,

kesejahteraan dan pension pegawai.

i. Memeriksa bahan kelengkapan berkas dan mengusulkan pemberian tanda

jasa/ piagam penghargaan pegawai.

j. Memproses permohonan izin cuti pegawai dan izin perkawinan dan

perceraian pegawai dan taspen pegawai.

k. Memproses laporan hasil pemeriksaan hukuman disiplin terhadap PNS

yang bermasalah.
l. Memproses kelengkapan berkas usul pensiun PNS dan mengusulkan SK

pensiun pegawai.

m. Melaporkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan pembinaan dan

kesejahteraan dan pensiun pegawai.

n. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan bidang

pembinaan dan kesejahteraan pegawai dan pemecahan masalah.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan

baik secara lisan maupun secara tertulis.

Tugas pokok dan fungsi Kasubid Pembinaan Pegawai Badan Kepegawaian

Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa adalah sebagai

berikut :

a. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan pembinaan pegawai.

b. Mempersiapkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis pada sub

bidang pembinaan.

c. Mengumpulkan bahan penyusunan rencana pembinaan pegawai.

d. Membantu tugas kepala bidang dalam memberikan pembinaan kepada

pegawai.

e. Memberi petunjuk, mengawasi dan membimbing bawahan dalam

pelaksanaan tugas.

f. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program

dan kegiatan pembinaan pegawai.

g. Melaksanakan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas sub bidang pembinaan

pegawai.

58
h. Menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan

karir.

i. Melakukan pembinaan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang

pembinaan, kesejahteraan, dan pensiun pegawai.

j. Memproses seluruh permohonan izin dan cuti PNS.

k. Menindak lanjuti laporan hasil pemeriksaan dan bahan kelengkapan

permohonan izin Perkawinan dan Perceraian PNS dan membuat SK.

l. Menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan hukuman disiplin PNS dan

membuat SK hukuman disiplin.

m. Menginvetarisir permasalahan pada sub bidang pembinaan dan menyiapkan

bahan petunjuk pemecahan masalah.

n. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan subbidang pembinaan.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan

baik secara lisan maupun secara tertulis.

Tugas pokok dan fungsi Kasubid Kesejahteraan Dan Pensiun Pegawai

Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Gowa adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan kesejahteraan, pensiun

pegawai, taspen dan satyalancana karya satya.

b. Mengumpulkan bahan penyusunan rencana peningkatan kesejahteraan dan

pensiun pegawai.

c. Mempersiapkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis bidang

kesejahteraan dan pensiun pegawai.


d. Membantu kepala bidang dalam menyelenggarakan tugas bidang

kesejahteraan dan pensiun pegawai.

e. Memberi petunjuk, mengawasi dan membimbing bawahan dalam

pelaksanaan tugas dibidang kesejahteraan dan pensiun pegawai.

f. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan dibidang kesejahteraan dan

pensiun pegawai.

g. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan

kegiatan kesejahteraan dan pensiun pegawai.

h. Menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan

karir.

i. Memproses dan melaksanakan verivikasi pengajuan berkas usul penerbitan

atau pemberian tanda jasa/piagam penghargaan satyalancana karya satya

kepada PNS yang memenuhi syarat.

j. Memproses kelengkapan berkas permohonan, mengusulkan ke taspen dan

melaksanakan verifikasi.

k. Memproses dan memverifikasi pengajuan usul batas usia pensiun dan

pensiun atas permintaan sendiri dan pensiun tewas sampai kepada

pengiriman berkas.

l. Memproses pemberian piagam penghargaan bagi PNS yang pensiun.

m. Menginvetarisir permasalahan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan

masalah.

n. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan subbidang kesejahteraan dan

pensiun pegawai.

60
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan

baik secara lisan maupun secara tertulis.

B. Pengumpulan Data

Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh selama

penelitian yang telah dilakukan pada Badan Kepegawaian Dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Data ini diperoleh melalui kuesioner

yang di distribusikan kepada 46 Pegawai pada Badan Kepegawaian Dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Kuesioner yang

dibagikan terdiri dari dua variabel. Variabel X yaitu untuk mengetahui pengaruh

Motivasi Kerja dan variabel Y yaitu untuk mengetahui Kinerja Pegawai yang

diberikan oleh Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa. Penyajian data meliputi data-data tentang identitas dan

distribusi jawaban Pegawai terhadap pertanyaan ataupun pernyataan yang

diajukan yang akan diuraikan dalam tabel frekuensi yaitu, deskripsi data identitas

responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah Pegawai Pada Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa yang

berjumlah 46 orang.

1. Jenis Kelamin Responden

Dalam penelitian ini pegawai Badan Kepegawaian Dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa yang menjadi responden berdasarkan

jenis kelamin, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin Frekuensi (Orang) Persentase
1. Laki-Laki 26 56
2. Perempuan 20 44
Jumlah 46 100
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jenis kelamin untuk

Laki-laki mendominasi yaitu sebanyak 26 responden dengan presentasi 56%,

sedangkan jenis kelamin Perempuan sebanyak 20 responden dengan presentasi

44%.

2. Identitas Responden Berdasasrkan Umur

Dalam penelitian ini pegawai Badan Kepegawaian Dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa yang menjadi responden berada pada

tingkat umur yang berbeda-beda, tingkat umur setiap pegawai sekitar 23 sampai

51 tahun ke atas, untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
No Umur Frekuensi (orang) Persentase
1 23-30 11 23,9
2 31-40 14 30,4
3 41-50 19 41,4
4 >51 2 4,3
Jumlah 46 100
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, pegawai yang paling banyak adalah

paegawai yang berada pada kelompok umur 41-50 tahun yaitu sebanyak 19 orang

(41,4%), kelompok umur 31-40 tahun yaitu sebanyak 14 orang (30,4%),

kelompok umur 23-30 tahun yaitu sebanyak 11 orang (23,9%), dan pegawai yang

paling sedikit adalah kelompok umur >51 yaitu sebanyak 2 orang (4,3%).

62
3. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa yang menjadi responden dalam penelitian ini berasal

dari latar belakang pendidikan yang berbeda, untuk lebih jelasnya dapat di lihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Frekuensi (orang) Persentase
Pendidikan
1 Diploma 1 2,2
2 Sarjana 34 73,9
3 Pascasarjsana 11 23,9
Jumlah 46 100
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat di lihat bahwa pasien puskesmas yang

menjadi responden dalam penelitian ini dengan tingkat pendidikan Sarjana(S1)

adalah yang paling banyak yaitu 34 orang (73,9%) dan tingkat pendidikan

Pascasarjana(S2) berjumlah 11 orang (23,9%), sedangkan tingkat pendidikan yang

paling sedikit berada pada tingkat Diploma yaitu 1 orang (2,2%).

4. Identitas Responden Berdasarkan Golongan

Dalam penelitian ini, para Pegawai yang menjadi responden berada pada

golongan yang berbeda-beda, seperti yang tercantum dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan golongan
No Golongan Frekuensi (orang) Persentase (%)
1 IIIa – IIId 41 89,1
2 IVa – Ivd 5 10,9
Jumlah 46 100
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa Pegawai pada Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

mayoritas berada pada golongan IIIa – IIId yaitu sebanyak 41 orang (89,1 %), dan

golongan IVa-IVd yaitu sebanyak 5 orang (10,9%).

C. Analisis Data

Penelitian tentang Pengaruh Motivasi Kerja dengan Kinerja Pergawai di

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

ini dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober s/d 15 Desember 2019. Adapun yang

dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 46 orang Pegawai di

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Gowa.

1. Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Kerja (X)

Motivasi merupakan sebuah proses untuk mencoba mempengaruhi

seseorang agar dapat mengerjakan sesuatu sesuai yang diinginkan. Setelah

keseluruhan data yang diperoleh pada saat penelitian dari hasil kuesioner

dikumpulkan, maka tahap selanjutnya yaitu melakukan analisis data tentang

variabel X “Pengaruh Motivasi Kerja” dan juga untuk menjawab pertanyaan dari

rumusan masalah pertama peneliti yaitu untuk mengetahui Seberapa baik motivasi

kerja pegawai di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa. Adapun indikator Motivasi Kerja yaitu sebagai

berikut :

64
a. Kebutuhan Akan Prestasi

Kebutuhan akan prestasi dorongan untuk mengungguli, berprestasi yang

mempunyai hubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.

Dalam indikator Kebutuhan Akan Prestasi ini adalah bagian dari variabel

Motivasi Kerja, maka dari itu untuk mengetahui indikator kebutuhan akan

prestasi diukur melalui deskriptor yang terdiri dari 3 (tiga)

pertanyaan/pernyataan yang telah diisi oleh responden, yaitu terkait dengan :

1) Pegawai di berikan kewajiban untuk mencapai target yang telah di tentukan

oleh atasan dalam pencapaian tujuan.

2) Prestasi kerja pegawai dilihat dari hasil kerja yang telah dicapai oleh

pegawai.

3) Pegawai mendapatkan jabatan yang sesuai dengan hasil kerja yang telah di

capai. Dapat dilihat dalam pengolahan tabel 4.5 yang telah dibuat dalam

satu tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5
Indikator Kebutuhan Akan Prestasi
SS S KS TS STS JUMLAH
Pernyataan
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
P1 39,2 56,5 4,3 - - 100
P2 26,1 71,7 2,2 - - 100
P3 21,7 65,2 13,1 - - 100
Rata-Rata (%) 29 64,5 6,5 - - 100
Jumlah 13,4 29,7 2,9 - - 46
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019

Berdasarkan data Tabel 4.5 terkait dengan pernyataan (P1) pegawai

diberikan kewajiban untuk mencapai yang telah ditentukan oleh atasan dalam

pencapaian tujuan, mendapatkan penilaian sangat setuju dari 18 orang pegawai


atau sebesar 39,2%, setuju dari 26 orang pegawai atau sebesar 56,5% dan

kurang setuju dari 2 orang pegawai sebesar 4,3%. Maka dapar disimpulkan

bahwa pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat menjalankan kewajiban yang diberikan oleh atasan

sesuai target dan pencapaian tujuan dengan baik.

Adapun terkait dengan pernyataan (P2) prestasi kerja pegawai dilihat dari

hasil kerja yang telah dicapai oleh pegawai, mendapatkan penilaian sangat

setuju dari 12 orang pegawai atau sebesar 26,1%, setuju dari 33 orang pegawai

atau sebesar 71,7% dan kurang setuju dari 1 orang pegawai sebesar 2,2%.

Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian dan

pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa dapat lihat dari hasil

kerja yg telah dicapai dengan baik.

Sedangkan terkait dengan pernyataan (P3) pegawai mendapatkan sesuai

dengan hasil kerja yang telah dicapai, mendapatkan penilaian yang sangat

setuju dari 10 orang pegawai atau sebesar 21,7%, setuju dari 30 orang pegawai

atau sebesar 65,2%, dan kurang setuju dari 6 orang pegawai atau

sebesar13,1%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian

dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa mendapatkan

jabatan yang sesuai dengan hasil kerja yang telah dicapai oleh karyawan.

Hasil analisis deskriptif tentang indikator kebutuhan akan prestasi dapat

di lihat bahwa penilaian rata-rata dari responden paling tinggi yaitu 64,5%

responden memberikan penilaian setuju, sedangkan penilaian rata-rata

responden paling rendah yakni 6,5% responden memberikan penilaian kurang

66
setuju. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa memiliki

penilaian sangat baik terhadap indikator kebutuhan akan prestasi yaitu sebesar

93,5% responden yang menjawaba sangat baik, penilaian tersebut diperoleh

dari hasil analisis indikator kebutuhan akan prestasi sebesar 64,5% responden

setuju, di jumlah dengan 29% responden sangat setuju. Namun dengan begitu

masih ada beberapa responden yang memberikan penilaian kurang setuju yaitu

sebesar 6,5%.

Pernyataan di atas merupakan hasil observasi peneliti di lapangan,

bahwa kebutuhan akan prestasi mempunyai target yang diberikan, menambah

wawasan dan apresiasi mendapatkan tanggapan yang baik dari responden.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa indikator

kebutuhan akan prestasi berada pada tingkat penilaian sangat baik dengan

perolehan hasil sebesar 93,5% tingkat penilaian tersebut dikatakan sangat baik

dapat diketahui dari tabel 3.1 yaitu tabel kriteria jawaban responden yang ada

pada bab 3 halaman 32.

b. Kebutuhan Akan Kekuasaan

Kebutuhan akan kekuasaan: kebutuhan untuk membuat orang lain

berperilaku sesuai dengan cara yang orang-orang itu dilakukan tanpa adanya

paksaan. Dalam indikator Kebutuhan Akan Kekuasaan ini adalah bagian dari

variabel Motivasi Kerja, maka dari itu untuk mengetahui indikator kebutuhan

akan kekuasaan diukur melalui deskriptor yang terdiri dari 3 (tiga)

pertanyaan/pernyataan yang telah diisi oleh responden yaitu terkait dengan :


1) Pegawai lebih giat dalam menjalankan tugasnya guna untuk mendapatkan

jabatan yang telah di janjikan.

2) Pegawai dapat memberikan pendapat dan ide-ide dalan rapat kerja.

3) Pegawai dapat menduduki jabatan yang sesuai dengan hasil kerjanya. Dapat

dilihat dalam pengolahan tabel 4.6 yang telah dibuat dalam satu tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.6
Indikator Kebutuhan Akan Kekuasaan
SS S KS TS STS JUMLAH
Pernyataan
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
P1 6,5 54,3 28,3 8,7 2,2 100
P2 15,2 76,1 8,7 - - 100
P3 19,6 58,7 21,7 - - 100
Rata-Rata (%) 13,7 63 19,6 2,9 0,8 100
Jumlah 6,3 28,9 9,2 1,3 0,3 46
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019

Berdasarkan data Tabel 4.6, terkait dengan pernyataan (P1) Pegawai

lebih giat dalam menjalankan tugasnya guna untuk mendapatkan jabatan yang

telah di janjikan, mendapatkan penilaian sangat setuju dari 3 orang pegawai

atau sebesar 6,5%, setuju dari 25 orang pegawai atau sebesar 54,3%, kurang

setuju dari 13 orang pegawai atau sebesar 28,3%, tidak setuju dari 4 orang

pegawai atau sebesar 8,7% dan sangat tidak setuju dari 1 orang pegawai atau

sebesar 2,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian

dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa karyawan lebih giat

dalam bekerja untuk mendapatkan jabatan yang telah di janjikan.

Adapun terkait dengan pernyataan (P2) Pegawai dapat memberikan

pendapat dan ide-ide dalam rapat kerja, mendapatkan penilaian sangat setuju

68
dari 7 orang pegawai atau sebesar 15,2%, setuju dari 35 orang pegawai atau

sebesar 76,1%, dan kurang setuju dari 4 orang pegawai atau sebesar 8,7%.

Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian dan

pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa karyawan dapat

memberikan pendapat dan ide-ide dalam rapat kerja.

Sedangkan terkait dengan pernyataan (P3) Pegawai dapat menduduki

jabatan yang sesuai dengan hasil kerjanya, yang mendapatkan sangat setuju

dari 9 orang pegawai atau sebesar 19,6%, setuju dari 27 orang pegawai atau

sebesar 58,7%, dan kurang setuju dari 10 orang pegawai atau sebesar 21,7%.

Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian dan

pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa mendapatkan jabatan

sesuai dengan hasil kerja yang telah dicapai.

Hasil analisis deskriptif tentang indikator kebutuhan akan kekuasaan

dapat di lihat bahwa penilaian rata-rata responden paling tinggi yakni penilaian

setuju, yaitu sebesar 63%, sedangkan penlaian rata-rata responden paling

rendah yakni penilaian sangat tidak setuju yaitu sebesar 0,8%. Berdasarkan

hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa memiliki penilaian sangat baik

terhadap indikator kebutuhan akan kekuasaan yaitu sebesar 96,3% responden

yang menjawab sangat baik, penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis

indikator kebutuhan akan kekuasaan sebesar 13,7% responden sangat setuju,

63% responden setuju dan di jumlah dengan 19,6% responden kurang setuju.

Namun dengan begitu masih ada beberapa responden yang memberikan

penilaian tidak baik yaitu sebesar 3,7%, yang diperoleh dari penilaian tidak
setuju sebesar 2,9% responden, di jumlah dengan 0,8% responden sangat tidak

setuju.

Pernyataan di atas merupakan hasil observasi peneliti di lapangan,

bahwa kebutuhan akan kekuasaan mempunyai kesempatan dari pimpinan

untuk meduduki posisi tertentu, ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan

dan jabatan yang sesuai dengan hasil kerja mendapatkan tanggapan yang baik

dari responden, hal tersebut dibuktikan dari tanggapan responden dari

kuesioner yang dibagikan yang telah dianalisis datanya. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa indikator kebutuhan akan kekuasaan

berada pada tingkat penilaian sangat baik dengan perolehan hasil sebesar

96,3% tingkat penilaian tersebut dikatakan sangat baik dapat diketahui dari

tabel 3.1 yaitu tabel kriteria jawaban responden yang ada pada bab 3 halaman

32.

Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa indikator variabel motivasi

kerja yang mendapatkan penilaian yang paling baik yaitu indikator kebutuhan

akan kekuasaan dengan hasil perolehan 98,5%.

c. Kebutuhan Akan Afliasi

Kebutuhan akan afiliasi: harapan untuk hubungan antar-pribadi yang

akrab dan ramah. Dalam indikator Kebutuhan Akan Afliasi ini adalah bagian

dari variabel Motivasi Kerja, maka dari itu untuk mengetahui indikator

kebutuhan akan afliasi diukur melalui deskriptor yang terdiri dari 3 (tiga)

pertanyaan/pernyataan yang telah diisi oleh responden, yang terkait dengan :

70
1) Pegawai melakukan kerja sama antar pegawai sehingga pekerjaan lebih

ringan ketimbang dengan bekerja sendiri-sendiri.

2) Pegawai mementingkan kerja sama dengan pegawai yang lain untuk

mendapatkan hasil kerja yang baik.

3) Pegawai menjalani kerja sama sekaligus mendekatkan diri dengan pegawai

lain demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dapat dilihat dalam

pengolahan tabel 4.7 yang telah dibuat dalam satu tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7
Indikator Kebutuhan Akan Afliasi
SS S KS TS STS JUMLAH
Pernyataan
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
P1 32,6 47,8 19,6 - - 100
P2 26,1 63 8,7 2,2 - 100
P3 19,6 71,7 8,7 - - 100
Rata-Rata (%) 26 60,9 12,3 0,8 - 100
Jumlah 11,9 27,9 5,9 0,3 - 46
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019

Berdasarkan data Tabel 4.7, terkait dengan pernyataan (P1) Pegawai

melakukan kerja sama antar pegawai sehingga pekerjaan lebih ringan

ketimbang dengan bekerja sendiri-sendiri, mendapatkan penilaian sangat setuju

dari 15 orang pegawai atau sebesar 32,6%, setuju dari 22 orang pegawai atau

sebesar 47,8%, dan kurang setuju dari 9 orang pegawai atau sebesar 19,6%.

Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian dan

pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa dapat bekerja sama

dengan rekan kerja untuk lebih meringankan perkerjaan dibandingkan dengan

bekerja sendiri-sendiri.

Adapun terkait dengan pernyataan (P2) Pegawai mementingkan kerja

sama dengan pegawai yang lain untuk mendapatkan hasil kerja yang baik,
mendapatkan penilaian sangat setuju dari 12 orang pegawai atau sebesar

26,1%, setuju dari 29 orang pegawai atau sebesar 63%, kurang setuju dari 4

orang pegawai atau sebesar 8,7% dan tidak setuju dari 1 orang pegawai atau

sebesar 2,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian

dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa bekerjasama dalam

lingkungan kerja sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih

baik.

Sedangkan terkait dengan pernyataan (P3) Pegawai menjalani kerja sama

sekaligus mendekatkan diri dengan pegawai lain demi mencapai tujuan yang

telah ditentukan, mendapatkan penelaian sangat setuju dari 9 orang pegawai

atau sebesar 19,6%, setuju dari 33 orang pegawai atau sebesar 71,7% dan

kurang setuju dari 4 orang pegawai atau sebesar 8,7%. Maka dapat

disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber

daya manusia kabupaten gowa dapat bekerjasama dan mendekatkan diri

dengan sesama karyawan dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan

dengan baik.

Hasil analisis deskriptif tentang indikator kebutuhan akan afliasi dapat di

lihat bahwa penilaian rata-rata responden paling tinggi yakni penilaian setuju,

yaitu sebesar 60,9%, sedangkan penlaian rata-rata responden paling rendah

yakni penilaian tidak setuju yaitu sebesar 0,8%. Berdasarkan hasil penelitian

tersebut, menunjukkan bahwa memiliki penilaian sangat baik terhadap

indikator kebutuhan akan afliasi yaitu sebesar 88,9% responden yang

menjawab sangat baik, penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator

72
kebutuhan akan afliasi sebesar 28% responden sangat setuju, di jumlah dengan

60,9% responden setuju. Namun dengan begitu masih ada beberapa responden

yang memberikan penilaian tidak baik yaitu sebesar 13,1%, yang diperoleh dari

penilaian kurang setuju sebesar 12,3% responden, di jumlah dengan 0,8%

responden tidak setuju.

Pernyataan di atas merupakan hasil observasi peneliti di lapangan,

bahwa kebutuhan akan afliasi, yaitu kerja sama yang baik, interaksi yang erat

dengan rekan kerja dan mendekatkan diri dengan pihak lain dalam bekerja

mendapatkan tanggapan yang baik dari responden, hal tersebut dibuktikan dari

tanggapan responden dari kuesioner yang dibagikan yang telah dianalisis

datanya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa indikator

kebutuhan akan afliasi berada pada tingkat penilaian sangat baik dengan

perolehan hasil sebesar 88,9% tingkat penilaian tersebut dikatakan sangat baik

dapat diketahui dari tabel 3.1 yaitu tabel kriteria jawaban responden yang ada

pada bab 3 halaman 32.

Berdasarkan hasil analisis data dari ke tiga indikator variabel X

“Motivasi Kerja” dapat disimpulkan pada tabel 4.8 berikut :


Tabel 4.8
Tanggapan Responden pada Variabel X “Motivasi Kerja”
Jawaban Responden
Pernyataan SS S KS TS STS Skor
Σ (%) Σ (%) Σ (%) Σ (%) Σ (%)
P1 18 39,2 26 56,5 2 4,3 - - - - 200
P2 12 26,1 33 71,7 1 2,2 - - - - 195
P3 10 21,7 30 65,2 6 13,1 - - - - 188
P4 3 6,5 25 54,3 13 28,3 4 8,7 1 2,2 163
P5 7 15,2 35 76,1 4 8,7 - - - - 187
P6 9 19,6 27 58,7 10 21,7 - - - - 183
P7 15 32,6 22 47,8 9 19,6 - - - - 190
P8 12 26,1 29 63 4 8,7 1 2,2 - - 190
P9 9 19,6 33 71,1 4 8,7 - - - - 189
Total Skor 1.685
Rata-Rata 187,2
Sumber : Kuesioner penelitian 2019

Pada Tabel 4.8 di atas tanggapan responden tentang variabel X pengaruh

motivasi kerja dengan total skor 1.685 atau dengan rata-rata skor 187,2 dari 9

item pernyataan yang di dapatkan pada ke tiga indikator. Adapun skor tertinggi

dari setiap item pernyataan diberi skor 5 dan skor terendah setiap item

pernyataan diberi skor 1. Untuk mengetahui skor maximum variabel X

pengaruh motivasi kerja adalah sebagai berikut :

Skor Maximum = Skor tertinggi item pernyataan x N x Item Pernyataan

= 5 x 46 x 9

= 2.070

Berdasarkan dari hasil penelitian motivasi kerja Badan Kepegawaian

Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa, diperoleh dari

jumlah skor hasil perolehan dalam pengumpulan data kuesioner yang

sebanyak 1.685 Maka tanggapan dari 46 responden terhadap motivasi kerja

74
Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Gowa yaitu :

Dari hasil Penelitian Motivasi Kerja yaitu sebesar 81,4% yang

ditetapkan, hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut :

0 20 40 60 80 81,4 100

Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0 414 828 1.242 1.656 2.070

SKB KB CB B SB
Keterangan :

Sangat Baik (SB) = 5 = 5 x 46 x 9 = 2.070

Baik (B) = 4 = 4 x 46 x 9 = 1.656

Cukup Baik (CB) = 3 = 3 x 46 x 9 = 1.242

Kurang Baik (KB) = 2 = 2 x 46 x 9 = 828

Sangat Kurang Baik (SKB) = 1 = 1 x 46 x 9 = 414

Berdasarkan hasil penelitian pada Badan Kepegawaian Dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa mendapatkan hasil

sebesar 81,4% yang menunjukkan bahwa pelaksanaan responden pada variabel


X “Motivasi Kerja” berada pada penilaian sangat baik. Menurut pengamatan

peneliti, hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja pada kantor sudah

termasuk sangat baik dari perolehan nilai sebesar 81,4%.

2. Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Kinerja Pegawaiadalah suatu hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas

yang telah dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya. Hal tersebut dapat dilihat

pengaruhnya dari hasil kuesioner peneliti pada variabel Y “ Kinerja Pegawai”

yaitu untuk mengukur sejauh mana peningkatan kinerja pegawai di Kantor Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Adapun indikator kedisiplinan pegawai yaitu sebagai berikut :

a. Kualitas

Kualitas adalah Tingkat dimana hasil aktifitas yang dilakukan mendekati

sempurna, dalam hal ini arti menyesuaikan yaitu beberapa cara ideal dari

penampilan aktifitas ataupun memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu

aktifitas yang dilakukan. maka dari itu untuk mengetahui indikator kualitas

dapat diukur melalaui deskriptor dalam 3 (Tiga) pertanyaan/pernyataan yang

peneliti buat didalam kuesioner peneliti pada variabel Y “ Kinerja Pegawai”

untuk mendeksripsikan pernyataan dari 46 (Empat Puluh Enam) responden

terhadap kualitas, yang terkait dengan yaitu :

1) Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dn tepat dalam

pencapaian tujuan

76
2) Pegawai mampu mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tugas yang telah

di berikan oleh atasannya.

3) Pegawai memahami dan memiliki keterampilan dalam menyelesaikan

pekerjaannya. Dapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 4.9 yang

telah disatukan dalam satu tabel sebagai berikut :

Tabel 4.9
Indikator Kualitas
SS S KS TS STS JUMLAH
Pernyataan
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
P1 17,4 80,4 2,2 - - 100
P2 15,2 82,6 2,2 - - 100
P3 19,6 69,6 10,8 - - 100
Rata-Rata (%) 17,5 77,4 5,1 - - 100
Jumlah 8,1 35,6 2,3 - - 46
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019

Berdasarkan data Tabel 4.9, terkait dengan pernyataan (P1) Pegawai

dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat dalam pencapaian

tujuan, mendapatkan penilaian sangat setuju dari 8 orang pegawai atau sebesar

17,4%, setuju dari 37 orang pegawai atau sebesar 80,4% dan kurang setuju dari

1 orang pegawai atau sebesar 2,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai

badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa

dapat menyelesaikan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cepat dan tepat.

Adapun terkait dengan pernyataan (P2) Pegawai mampu mengerjakan

pekerjaannya sesuai dengan tugas yang telah di berikan oleh atasannya,

mendapatkan penilaian sangat setuju dari 7 orang pegawai atau sebesar 15,2%,

setuju dari 38 orang pegawai atau sebesar 82,6%, dan kurang setuju dari 1

orang pegawai atau sebesar 2,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai

badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa


dapat mnyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tugas yang telah diberikan dengan

baik.

Sedangkan terkait dengan pernyataan (P3) Pegawai memahami dan

memiliki keterampilan dalam menyelesaikan pekerjaannya, mendapatkan

penilaian sangat setuju dari 9 orang pegawai atau sebesar 19,6%, setuju dari 32

orang pegawai atau sebesar 69,6%, dan kurang setuju dari 5 orang pegawai

atau sebesar 10,8%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan

kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa dapat

memahami dan mempunyai keterampilan dalam bekerja.

Hasil analisis deskriptif tentang indikator kualitas dapat di lihat bahwa

penilaian rata-rata responden paling tinggi adalah 77,4% responden

memberikan penilaian setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling

rendah adalah 5,1% responden memberikan penilaian kurang setuju. indikator

kualitas pada Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa menujukkan bahwa memiliki penilaian baik, yaitu sebesar

94,9% responden yang menjawab sangat baik, penilaian tersebut diperoleh dari

hasil analisis indikator kualitas sebesar 77,4% responden setuju, di jumlah

dengan 17,5% responden sangat setuju. Namun dengan begitu masih ada

beberapa responden yang memberikan penilaian kurang setuju yaitu sebesar

5,1% responden.

Hasil penelitian di atas merupakan hasil observasi peneliti di lapangan,

bahwa kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kabupaten Gowa pada indikator kualitas, yaitu menyelesaikan

78
pekerjaan dengan cepat dan tepat, memiliki kemampuan dalam bekerja dan

meiliki pemahaman dalam melaksanakan pekerjaan mendapatkan tanggapan

yang baik dari responden, hal tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian

pada indikator kualitas berada pada tingkat penilaian sangat baik, dengan hasil

sebesar 94,9%, tingkat penilaian tersebut dikatakan sangat baik dapat diketahui

dari tabel 3.1 yaitu tabel kriteria jawaban responden yang ada pada bab 3

halaman 32.

Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa indikator variabel kinerja

pegawai yang mendapatkan penilaian yang paling baik yaitu indikator kualitas

dengan hasil perolehan 94,9%.

b. Kuantitas

Kuantitas adalahn Jumlah yang telah dihasilkan dalam istilah jumlah

siklus, jumlah unit dan aktifitas yang diselesaikan. maka dari itu untuk

mengetahui indikator kualitas dapat diukur melalaui deskriptor dalam 3 (Tiga)

pertanyaan/pernyataan yang peneliti buat didalam kuesioner peneliti pada

variabel Y “ Kinerja Pegawai” untuk mendeksripsikan pernyataan dari 46

(Empat Puluh Enam) responden terhadap kuantitas, yang terkait dengan yaitu :

1) Pegawai dapat mencapai target yang telah di tetapkan oleh pemimpin.

2) Pegawai mempunyai kualitas kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya

dengan baik.

3) Pegawai mendapatkan penghargaan dari pimpinn atas hasil kerja yang telah

dicapai. Dapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 4.10 yang telah

disatukan dalam satu tabel sebagai berikut :


Tabel 4.10
Indikator Kuantitas
SS S KS TS STS JUMLAH
Pernyataan
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
P1 19,6 71,7 8,7 - - 100
P2 17,4 73,9 8,7 - - 100
P3 19,6 65,2 15,2 - - 100
Rata-Rata (%) 18,9 70,2 10,9 - - 100
Jumlah 8,6 32,2 5.2 - - 46
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019

Berdasarkan data Tabel 4.10 terkait dengan pernyataan (P1) Pegawai

dapat mencapai target yang telah di tetapkan oleh pemimpin, mendapatkan

penilaian sangat setuju dari 9 orang pegawai atau sebesar 19,6%, setuju dari 33

orang pegawai atau sebesar 71,7%, dan kurang setuju dari 4 orang pegawai

atau sebesar 8,7%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan

kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa dapat

mencapai target yang telah ditetapkan oleh atasan dengan baik.

Adapun terkait dengan pernyataan (P2) Pegawai mempunyai kualitas

kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, mendapatkan penilaian

sangat setuju dari 8 orang pegawai atau sebesar 17,4%, setuju dari 34 orang

pegawai atau sebesar 73,9%, dan kurang setuju dari 4 orang pegawai atau

sebesar 8,7%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian

dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa memiliki kualitas

kerja dalam penyelesaian tugas dan pencapaian tujuan dengan baik.

Sedangkan terkait dengan pernyataan (P3) Pegawai mendapatkan

penghargaan dari pimpinn atas hasil kerja yang telah di capai, mendapatkan

penilaian sangat setuju dari 9 orang pegawai atau sebesar 19,6%, setuju dari 30

orang pegawai atau sebesar 65,2%, dan kurang setuju dari 7 orang pegawai

80
atau sebesar 15,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan

kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa

mendapatkan penghargaan oleh pimpinan atas hasil kerja yang telah dicapai.

Hasil analisis deskriptif tentang indikator kuantitas dapat di lihat bahwa

penilaian rata-rata responden paling tinggi adalah 70,2% responden

memberikan penilaian setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling

rendah adalah 10,9% responden memberikan penilaian kurang setuju. indikator

kuantitas pada Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa menujukkan bahwa memiliki penilaian baik, yaitu

sebesar 89,1% responden yang menjawab sangat baik, penilaian tersebut

diperoleh dari hasil analisis indikator kuantitas sebesar 70,2% responden

setuju, di jumlah dengan 18,9% responden sangat setuju. Namun dengan begitu

masih ada beberapa responden yang memberikan penilaian kurang setuju yaitu

sebesar 10,9% responden.

Hasil penelitian di atas merupakan hasil observasi peneliti di lapangan,

bahwa kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kabupaten Gowa pada indikator kuantitas, yaitu dapat mencapai

target yang telah ditetapkan, tingkat kuantitas kerja yang sangat maksimal dan

apresiasi dari pimpinan atas penyelesaian pekerjaan mendapatkan tanggapan

yang baik dari responden, hal tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian

pada indikator kuantitas berada pada tingkat penilaian sangat baik, dengan

hasil sebesar 89,1%, tingkat penilaian tersebut dikatakan sangat baik dapat
diketahui dari tabel 3.1 yaitu tabel kriteria jawaban responden yang ada pada

bab 3 halaman 32.

c. Efisien

Efisien adalah Tingkat suatu aktifitas diselesaikan pada waktu awal yang

diinginkan, diliat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta

memaksimalkan waktu. maka dari itu untuk mengetahui indikator efisien dapat

diukur melalaui deskriptor dalam 3 (Tiga) pertanyaan/pernyataan yang peneliti

buat didalam kuesioner peneliti pada variabel Y “ Kinerja Pegawai” untuk

mendeksripsikan pernyataan dari 46 (Empat Puluh Enam) responden terhadap

efisien, yamg terkait dengan yaitu :

1) Pegawai dapat mencari solusi sehingga permasalahan yang terjadi baik

dalam pekerjaannya maupun dari kantor tersebut dapat di selesaikan dan

tujuan dapat tercapai.

2) Pegawai dapat mempergunakan waktu yang telah di tetapkan untuk

menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya.

3) Pegawai melakukan pengamatan atas hasil kerja yang telah di selesaikan.

Dapat dilihat dalam pengolahan data pada tabel 4.11 yang telah disatukan

dalam satu tabel sebagai berikut :

Tabel 4.11
Indikator Efisien
SS S KS TS STS JUMLAH
Pernyataan
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
P1 32,6 47,8 19,6 - - 100
P2 26,1 63 8,7 2,2 - 100
P3 19,6 71,7 8,7 - - 100
Rata-Rata (%) 26 60,9 12,3 0,8 - 100
Jumlah 11,9 27,9 5,9 0,3 - 46
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019

82
Berdasarkan data Tabel 4.9, terkait dengan pernyataan (P1) Pegawai

dapat mencari solusi sehingga permasalahan yang terjadi baik dalam

pekerjaannya maupun dari kantor tersebut dapat di selesaikan dan tujuan dapat

tercapai, mendapatkan penilaian sangat setuju dari 7 orang pegawai atau

sebesar 32,6%, setuju dari 34 orang pegawai atau sebesar 47,8%, dan kurang

setuju dari 5 orang pegawai atau sebesar 19,6%. Maka dapat disimpulkan

bahwa pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat mencari solusi dari permasalahan yang terjadi dalam

menjalankan tugas dan pencapaian tujuan dapat tercapai.

Adapun terkait dengan pernyataan (P2) Pegawai dapat mempergunakan

waktu yang telah di tetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya,

mendapatkan penilaian sangat setuju dari 9 orang pegawai atau sebesar 26,1%,

setuju dari 32 orang pegawai atau sebesar 63%, kurang setuju dari 4 orang

pegawai atau sebesar 8,7%, dan tidak setuju dari 1 orang pegawai atau sebesar

2,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian dan

pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa dapat menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam pencapaian tujuan.

Sedangkan terkait dengan pernyataan (P3) Pegawai melakukan

pengamatan atas hasil kerja yang telah di selesaikan, mendapatkan penilaian

sangat setuju dari 9 orang pegawai atau sebesar 19,6%, setuju dari 33 orang

pegawai atau sebesar 71,7%, dan kurang setuju dari 4 orang pegawai atau

sebesar 8,7%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian


dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa melakukan

pemeriksaan ulang dari hasil kerja yang telah diselesaiakan

Hasil analisis deskriptif tentang indikator efesien dapat di lihat bahwa

penilaian rata-rata responden paling tinggi yakni penilaian setuju, yaitu sebesar

60,9%, sedangkan penlaian rata-rata responden paling rendah yakni penilaian

tidak setuju yaitu sebesar 0,8%. Indikator efesien pada Badan Kepegawaian

Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa menujukkan

bahwa memiliki penilaian baik yaitu sebesar 86,9% responden menjawab

sangat baik, penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis indikator kuantitas

sebesar 26% responden sangat setuju, di jumlah dengan 60,9% responden

setuju. Namun dengan begitu masih ada beberapa responden yang memberikan

penilaian tidak baik yaitu sebesar 13,1%, yang diperoleh dari penilaian kurang

setuju sebesar 12,3% responden, di jumlah dengan 0,8% responden tidak

setuju.

Hasil penelitian di atas merupakan hasil observasi peneliti di lapangan,

bahwa kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kabupaten Gowa pada indikator efesien, yaitu menyelesaikan

permasalahan yang terjadi agar dapat mencapai tujuan, menggunakan waktu

dengan efesien dan melakukan evaluasi kerja mendapatkan tanggapan yang

baik dari responden, hal tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian pada

indikator efesien berada pada tingkat penilaian sangat baik, dengan hasil

sebesar 86,9%, tingkat penilaian tersebut dikatakan sangat baik dapat diketahui

84
dari tabel 3.1 yaitu tabel kriteria jawaban responden yang ada pada bab 3

halaman 32.

d. Efektivitas

Efektivitas Merupakan tingkat aktivitas yang telah diselesaikan pada

awal waktu telah dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output

serta mengoptimalkan waktu yang telah disediakan untuk aktivitas yang lain.

maka dari itu untuk mengetahui indikator efektivitas dapat diukur melalaui

deskriptor dalam 3 (Tiga) pertanyaan/pernyataan yang peneliti buat didalam

kuesioner peneliti pada variabel Y “ Kinerja Pegawai” untuk mendeksripsikan

pernyataan dari 46 (Empat Puluh Enam) responden terhadap efektivitas, yang

terkait dengan yaitu :

1) Pegawai dapat memanfaatkan informasi yang telah di sampaikan oleh

pimpinan guna untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan.

2) Pegawai dapat menggunakan fasilitas yang telah di sediakan sehingga dapat

membantu dalam menyelesaikan pekerjaan.

3) Pegawai berusaha untuk menyelesaikan tugas yang telah di berikan guna

mencapai hasil kerja yang maksimal. Dapat dilihat dalam pengolahan data

pada tabel 4.12 yang telah disatukan dalam satu tabel sebagai berikut :

Tabel 4.12
Indikator Efektivitas
SS S KS TS STS JUMLAH
Pernyataan
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
P1 23,9 67,4 8,7 - - 100
P2 28,3 67,4 4,3 - - 100
P3 19,6 69,6 10,8 - - 100
Rata-Rata (%) 23,9 68,2 7,9 - - 100
Jumlah 10,9 31,4 3,7 - - 46
Sumber: Kuesioner Penelitian 2019
Berdasarkan data Tabel 4.12, terkait dengan pernyataan (P1) Pegawai

dapat memanfaatkan informasi yang telah di sampaikan oleh pimpinan guna

untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan, mendapatkan penilaian

sangat setuju dai 11 orang pegawai atau sebesar 23,9%, setuju 31 orang

pegawai atau sebesar 67,4%, dan kurang setuju dari 4 orang pegawai atau

sebesar 8,7%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai badan kepegawaian

dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa memanfaatkan

informasi yang telah disampaikan oleh atasan dalam menjalankan tugas yang

baik dan tujuan dapat tercapai.

Adapun terkait dengan pernyataan (P2) Pegawai dapat menggunakan

fasilitas yang telah di sediakan sehingga dapat membantu dalam menyelesaikan

pekerjaan, mendapatkan penilaian sangat setuju dari 13 orang atau sebesar

28,3%, setuju dari 31 orang pegawai atau sebesar 67,4%, dan kurang setuju

dari 2 orang pegawai atau sebesar 4,3%. Maka dapat disimpulkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa fasilitas kantor yang telah disediakan sangat membantu dalam

penyelesaian tugas yang telah diberikan.

Sedangkan terkait dengan pernyataan (P3) Pegawai berusaha untuk

menyelesaikan tugas yang telah di berikan guna mencapai hasil kerja yang

maksimal, mendapatkan penilaian sangat setuju dari 9 orang pegawai atau

sebesar 19,6%, setuju dari 32 orang pegawai atau sebesar 69,6%, dan kurang

setuju dari 5 orang pegawai atau sebesar 10,8%. Maka dapat disimpulkan

bahwa pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

86
kabupaten gowa dapat menjalankan tugas yang telah berikan dan lebih giat

bekerja untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Hasil analisis deskriptif tentang indikator efektivitas dapat di lihat bahwa

penilaian rata-rata responden paling tinggi adalah 68,2% responden

memberikan penilaian setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling

rendah adalah 7,9% responden memberikan penilaian kurang setuju. indikator

efektivitas pada Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa menujukkan bahwa memiliki penilaian baik, yaitu

sebesar 92,1% responden, penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisis

indikator efektivitas sebesar 68,2% responden setuju, di jumlah dengan 23,9%

responden sangat setuju. Namun dengan begitu masih ada beberapa responden

yang memberikan penilaian kurang setuju yaitu sebesar 7,9% responden

Hasil penelitian di atas merupakan hasil observasi peneliti di lapangan,

bahwa kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kabupaten Gowa pada indikator efektivitas, yaitu

memanfaatkan informasi yang ada untuk menyelesaikan pekerjaan,

menggunakan fasilitas yang ada dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan

pekerjaan mendapatkan tanggapan yang baik dari responden, hal tersebut

menunjukkan bahwa hasil penelitian pada indikator efektivitas berada pada

tingkat penilaian sangat baik, dengan hasil sebesar 92,1%, tingkat penilaian

tersebut dikatakan sangat baik dapat diketahui dari tabel 3.1 yaitu tabel kriteria

jawaban responden yang ada pada bab 3 halaman 32.


Tabel 4.13
Tanggapan Responden pada Variabel Y “Kinerja Pegawai”
Jawaban Responden
Pernyataan SS S KS TS STS Skor
Σ (%) Σ (%) Σ (%) Σ (%) Σ (%)
P1 8 17,4 37 80,4 1 2,2 - - - - 191
P2 7 15,2 38 82,6 1 2,2 - - - - 190
P3 9 19,6 32 69,6 5 10,8 - - - - 188
P4 9 19,6 33 71,7 4 8,7 - - - - 189
P5 8 17,4 34 73,9 4 8,7 - - - - 188
P6 9 19,6 30 65,2 7 15,2 - - - - 186
P7 7 32,6 34 47,8 5 19,6 - - - 186
P8 9 26,1 32 63 4 8,7 1 2,2 - - 187
P9 9 19,6 33 71,7 4 8,7 - - - - 189
P10 11 23,9 31 67,4 4 8,7 - - - - 191
P11 13 28,3 31 67,4 2 4,3 - - - - 195
P12 9 19,6 32 69,6 5 10,8 - - - - 188
Total Skor 2.268
Rata-Rata 189
Sumber : Kuesioner penelitian 2019
Pada Tabel 4.13 di atas tanggapan responden tentang kinerja pegawai

dengan total skor 2.268 atau dengan rata-rata 189 dari 12 item pernyataan yang

didapatkan pada ke empat indikator. Adapun skor tertinggi dari setiap item

pernyataan diberi skor 5 dan skor terendah setiap item pernyataan diberi skor 1.

Untuk mengetahui skor maximum variabel Y, kinerja pegawai adalah sebagai

berikut :

Skor Maximum= Skor tertinggi item pernyataan x N x Item Pernyataan


= 5 x 46 x 12

= 2.760

Berdasarkan dari hasil penelitian kinerja pegawai pada Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

diperoleh dari jumlah skor hasil perolehan dalam pengumpulan data kuesinoner

dengan sebesar 2.760, maka tanggapan dari 46 responden terhadap kinerja

88
pegawai pada Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa yaitu :

Dari hasil penelitian gaya kepemimpinan transformasional yaitu 83,22%

yang ditetapkan, hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut :

0 20 40 60 80 82,1 100

Tiak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0 552 1.104 1.656 2.208 2.760

SKB KB CB B SB

Keterangan :

Sangat Baik (SB) = 5 = 5 x 46 x 12 = 2.760

Baik (B) = 4 = 4 x 46 x 12 = 2.208

Cukup Baik (CB) = 3 = 3 x 46 x 12 = 1.656

Kurang Baik (KB) = 2 = 2 x 46 x 12 = 1.104

Sangat Kurang Baik (SKB) = 1 = 1 x 46 x 12 = 552

Berdasarkan hasil peneltiian pada Badan Kepegawaian Dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa sebesar 82,1% yang

menunjukkan bahwa kinerja pegawai berada pada penilaian sangat baik. Hal

tersebut menunjukann bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi kinerja


pegawai dari motivasi kerja sehingga menyebabkan hasil dari motivasi kerja

mempengaruhi kinerja pegawai, beradasarkan perhitungan dan analisis data

dari empat indikator variabel Y “Kinerja Pegawai” dapat disimpulkan bahwa

motivasi kerja memberikan pengaruh yang baik terhadap pemberian kinerja

pegawai. Hal ini membuktikan bahwa semakin baik motivasi kerja yang ada

pada suatu kantor/instansi maka semakin baik pula kinerja pegawai pada Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

3. Pengaruh Motivasi Kerja dengan Kinerja Pegawai di Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

Berdasarkan tanggapan responden Motivasi Kerja dengan Kinerja

Pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa, dari hasil tanggapan responden mengenai motivasi kerja

pegawai berdampak baik terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa, berdampak baik

terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kabupaten Gowa. Sedangkan, berdasarkan dari hasil tanggapan

responden mengenai motivasi kerja yang di berikan oleh pegawai, sudah

memuaskan masyarakat dengan pelayanan yang diberikan oleh Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Untuk melihat hasil pengaruh motivasi kerja dengan Kinerja pegawai di

badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten gowa

pada responden yang berjumlah sebanyak 46 orang yang dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS versi 16. Dalam

90
penelitian ini juga menggunakan uji t tersebut menggunakan bantuan SPSS versi

16.0 untuk melihat apakah variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

Adapun hasil analisis regresi sederhana dapat diperoleh seperti pada tabel

di bawah ini:

a. Model Summary

Tabel 4.14
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .698a .576 .575 3.975
a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja

Model summary merupakan tabel untuk memperoleh informasi mengenai

besarnya pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y, pengaruh tersebut di

simbolkan dengan R (korelasi), seperti pada tabel di atas menjelaskan besarnya

nilai korelasi atau hubungan (R) sebesar 0,698% yang artinya 69,8%. Dari besar

pengaruh variabel independen atau motivasi kerja (X) terhadap variabel

dependen kinerha pegawai (Y) juga ditunjukan oleh nilai Adjusted R Square

sebesar 0,575% artinya 57,5% berpengaruh pada variabel independen atau

motivasi kerja (X) terhadap variabel dependen kinerja pegawai (Y) pada Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Dari

hasil output terebut berada pada tingkat baik, hal tersebut juga dibuktikan dari

kolom Standard Error, disitu tertera angka 3,975, jika nilai semakin mendekati

0 maka semakin akurat data yang diperoleh.

Hal ini berarti jika motivasi kerja baik maka kinerja pegawai akan baik

pula, begitupun sebaliknya jika motivasi kerja tidak memadai dan tidak
berfungsi dengan baik, maka kinerja pegawai juga tidak akan maksimal.

Sedangkan sisanya 42,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian atau

tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

b. Coefficients

Tabel 4.15
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -2.562 2.646 3,845 .000
1
X 1.025 .033 .698 34.458 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai

Pada tabel Coefficients digunakan untuk mengetahui output dari variabel

yaitu dengan melihat nilai Sig. pada variabel, jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05

maka kesimpulanya berpengaruh dan dengan membandingkan t hitung dan t

tabel, jika t hitung lebih besar dari t tabel maka kesimpulanya variabel tersebut

berpengaruh, semakin kecil maka semakin berpengaruh. Adapun rumus model

persamaan regresi sederhana yang digunakan dalam menentukan besar pengaruh

variabel X terhadap variabel Y dalam penelian ini sebagai berikut:

Y=a+bX

Y = -2,526 + 1,025 (0)

Y = -2,526

Berdasarkan persamaan regresi di atas maka dapat di interprestasikan

bahwa nilai koefisien regresi (b) nilainya sebesar -2,526 yang menyatakan

bahwa variabel independen atau motivasi kerja (X) berpengaruh positif atau kuat

92
pengaruhnya terhadap variabel dependen atau kinerja pegawai (Y). Berdasarkan

hasil t hitung > t tabel (-2,526 > 1,678) atau signifikan (Sig) sebesar 0,000 lebih

kecil dari < 0,05, sehingga berarti hipotesis satu (H1) diterima. Hal ini berarti

hipotesis pertama (H1) motivasi kerja berpengaruh siginifikan terhadap

motivasi kerja dengan kinerja pegawai di Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

c. Anova

Tabel 4.16
ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 16589.158 1 16659.158 1252.134 .000b
1 Residual 718.577 48 14.677
Total 16378.021 49
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
b. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja

Tabel Anova digunakan untuk mengetahui informasi tentang berpengaruh

tidaknya variabel X terhadap Variabel Y secara simultan (bersama-sama) dengan

cara melihat nilai Sig. 0,05, jika dibawah 0,05 maka variabel X dapat dikatakan

berpengaruh terhadap variabel Y. Begitupun dengan pengaruh motivasi kerja

terhadap kinerja pegawai dapat ditentukan dengan menggunakan analisis regresi

linear sederhana antara variabel motivasi kerja (X) terhadap variabel kinerja

pegawai (Y) pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa. Pengambilan keputusan dalam uji regresi linear

sederhana mengacu pada dua hal yaitu :


1. Jika nilai signifikan lebih kecil < 0,05 artinya variabel X berpengaruh

terhadap variabel Y, maka Ha diterima.

2. Jika nilai signifikan lebih besar > 0,05 artinya variabel X tidak berpengaruh

terhadap variabel Y, maka Ha ditolak.

Berdasarkan hasil analisis data statistik tabel Anova (pada lampiran)

tersebut digunakan untuk menentukan model persamaan regresi linear sederhana

yang diketahui bahwa nilai F hitung = 1252,134 dengan tingkat signifikan

sebesar 0,000 lebih kecil < 0,05 maka variabel motivasi kerja (X) berpengaruh

terhadap variabel kinerja pegawai (Y) dengan demikian dapat diketahui bahwa

Ha diterima dan H0 ditolak karena nilai Sig. lebih kecil dari 0,05.

4. Interpretasi Data

Bedasarkan interpretasi data pada tabel 4.8 dapat dilihat secara jelas bahwa

motivasi kerja mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja pegawai

padaBadan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Gowa. Untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai pada Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa, sudah terlaksana

dengan baik, tapi masih masih perlu diperhatikan. Untuk lebih meningkatkan

kinerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya maka harus lebih

memperhatiakan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan. Sesuai dengan pendapat

Abraham Maslow dalam Prihartanta (2015) mengemukakan bahwa pada dasarnya

semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan

yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima

tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai

94
dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang

hanya akan penting apabila setelah keinginan dasarnya terpenuhi. Kebutuhan pada

suatu peringkat yang paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum pada

kebutuhan peringkat berikutnya yang menjadi penentu tindakan mana yang

penting :

a. Kebutuhan fisiologis (rasa haus, rasa lapar, dan sebagainya).

b. Kebutuhan rasa aman (terlindung, merasa aman, jauh dari bahaya).

c. Kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta (berafiliasi dengan oranglain,

diterima, memiliki).

d. Kebutuhan akan penghargaan (berkompotensi, berprestasi, mendapatkan

dukungan dan pengakuan).

e. Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: memahami, menjelajahi, dan

mengetahui. Kebutuhan estetik: keteraturan, keserasian, dan; kebutuhan,

sedangkan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari

potensinya).

Sesuai dengan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa motivasi kerja

yang ada pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Gowa berpengaruh sebesar 57,5% terhadap kinerja pegawai. Hal ini

juga ditunjukan pada tabel 4.8 dalam meningkatkan motivasi kerja pada Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

berada dalam kategori baik.

Kontribusi motivasi kerja sebesar 57,5% dapat diartikan bahwa pada

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten


Gowa, ada hal lain yang dapat meningkatkan kinerja pegawai selain motivasi

kerja. Angka 57,5% tentunya bukan angka yang kecil dan patut mendapat

perhatian dari pemerintah untuk tetap meningkatkan penerapannya. Hal itu

dilakukan agar kinerja pegawai dapat lebih ditingkatkan semaksimal mungkin

dan dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat dengan pelayanan

pemerintah sebagai penyelenggara layanan publik, karena semakin baik

motivasi kerja dan kinerja pegawai maka semakin baik pula pelayanan yang

diberikan untuk masyarakat.

D. Pembahasan

1. Variabel Motivasi Kerja (X)

a. Kebutuhan Akan Prestasi

Kebutuhan akan prestasi telah dianalisis berdasarkan 3 (tiga) pernyataan,

yaitu :

1) Pegawai di berikan kewajiban untuk mencapai target yang telah di tentukan

oleh atasan dalam pencapaian tujuan.

2) Prestasi kerja pegawai dilihat dari hasil kerja yang telah dicapai oleh

pegawai.

3) Pegawai mendapatkan jabatan yang sesuai dengan hasil kerja yang telah di

capai.

Untuk peryantaan pertama berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat menjalankan kewajiban yang diberikan oleh atasan sesuai

target dan pencapaian tujuan dengan baik.

96
Untuk peryantaan kedua berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat lihat dari hasil kerja yg telah dicapai dengan baik.

Untuk peryantaan ketiga berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa mendapatkan jabatan yang sesuai dengan hasil kerja yang telah

dicapai oleh karyawan.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh McClelland (Robins,

2006) kebutuhan akan prestasi adalah dorongan untuk mengungguli, berprestasi

yang mempunyani hubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.

b. Kebutuhan Akan Kekuasaan

Kebutuhan akan kekuasaan telah dianalisis berdasarkan 3 (tiga) pernyataan,

yaitu :

1) Pegawai lebih giat dalam menjalankan tugasnya guna untuk mendapatkan

jabatan yang telah di janjikan.

2) Pegawai dapat memberikan pendapat dan ide-ide dalan rapat kerja.

3) Pegawai dapat menduduki jabatan yang sesuai dengan hasil kerjanya.

Untuk peryantaan pertama berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa karyawan lebih giat dalam bekerja untuk mendapatkan jabatan

yang telah di janjikan.

Untuk peryantaan kedua berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia


kabupaten gowa karyawan dapat memberikan pendapat dan ide-ide dalam rapat

kerja.

Untuk peryantaan ketiga berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa mendapatkan jabatan sesuai dengan hasil kerja yang telah

dicapai.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh McClelland (Robins,

2006) kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain

berperilaku sesuai dengan cara yang orang-orang itu dilakukan tanpa adanya

paksaan.

c. Kebutuhan Akan Afiliasi

Kebutuhan akan afiliasi telah dianalisis berdasarkan 3 (tiga) pernyataan,

yaitu :

1) Pegawai melakukan kerja sama antar pegawai sehingga pekerjaan lebih

ringan ketimbang dengan bekerja sendiri-sendiri.

2) Pegawai mementingkan kerja sama dengan pegawai yang lain untuk

mendapatkan hasil kerja yang baik.

3) Pegawai menjalani kerja sama sekaligus mendekatkan diri dengan pegawai

lain demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Untuk peryantaan pertama berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat bekerja sama dengan rekan kerja untuk lebih

meringankan perkerjaan dibandingkan dengan bekerja sendiri-sendiri.

98
Untuk peryantaan kedua berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa bekerjasama dalam lingkungan kerja sangat penting untuk

mendapatkan hasil kerja yang lebih baik.

Untuk peryantaan ketiga berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat bekerjasama dan mendekatkan diri dengan sesama

karyawan dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan baik.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh McClelland (Robins,

2006) kebutuhan akan afiliasi adalah harapan untuk hubungan antar-pribadi yang

akrab dan ramah.

2. Variabel Kinerja Pegawai (Y)

a. Kualitas

Kualitas telah dianalisis berdasarkan 3 (tiga) pernyataan, yaitu :

1) Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dn tepat dalam

pencapaian tujuan.

2) Pegawai mampu mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tugas yang telah

di berikan oleh atasannya.

3) Pegawai memahami dan memiliki keterampilan dalam menyelesaikan

pekerjaannya.

Untuk peryantaan pertama berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia


kabupaten gowa dapat menyelesaikan pekerjaan yang telah ditentukan dengan

cepat dan tepat.

Untuk peryantaan kedua berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat mnyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tugas yang telah

diberikan dengan baik.

Untuk peryantaan ketiga berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat memahami dan mempunyai keterampilan dalam bekerja.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Birnadine (Mas’ud,

2004) kualitas adalah tingkat dimana hasil aktifitas yang dilakukan mendekati

sempurna, dalam hal ini arti menyesuaikan yaitu beberapa cara ideal dari

penampilan aktifitas ataupun memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu

aktifitas yang dilakukan. Kualitas juga sebagai hasil yang dapat memberikan

kepuasan kepada konsumen atau masyarakat atas pelayanan yang diberikan.

b. Kuantitas

Kuantitas telah dianalisis berdasarkan 3 (tiga) pernyataan, yaitu :

1) Pegawai dapat mencapai target yang telah di tetapkan oleh pemimpin.

2) Pegawai mempunyai kualitas kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya

dengan baik.

3) Pegawai mendapatkan penghargaan dari pimpinn atas hasil kerja yang telah

dicapai.

100
Untuk peryantaan pertama berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh atasan dengan

baik.

Untuk peryantaan kedua berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa memiliki kualitas kerja dalam penyelesaian tugas dan

pencapaian tujuan dengan baik.

Untuk peryantaan ketiga berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa mendapatkan penghargaan oleh pimpinan atas hasil kerja yang

telah dicapai.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Birnadine (Mas’ud,

2004) Kuantitas adalah Jumlah yang telah dihasilkan dalam istilah jumlah siklus,

jumlah unit dan aktifitas yang diselesaikan. Kuantitas adalah kualitas yang telah

terbentuk, terselesaikan dan telah diterapkan.

c. Efisien

Efesien telah dianalisis berdasarkan 3 (tiga) pernyataan, yaitu :

1) Pegawai dapat mencari solusi sehingga permasalahan yang terjadi baik

dalam pekerjaannya maupun dari kantor tersebut dapat di selesaikan dan

tujuan dapat tercapai.


2) Pegawai dapat mencari solusi sehingga permasalahan yang terjadi baik

dalam pekerjaannya maupun dari kantor tersebut dapat di selesaikan dan

tujuan dapat tercapai.

3) Pegawai melakukan pengamatan atas hasil kerja yang telah di selesaikan.

Untuk peryantaan pertama berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat mencari solusi dari permasalahan yang terjadi dalam

menjalankan tugas dan pencapaian tujuan dapat tercapai.

Untuk peryantaan kedua berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan dalam pencapaian tujuan.

Untuk peryantaan ketiga berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa melakukan pemeriksaan ulang dari hasil kerja yang telah

diselesaiakan.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Birnadine (Mas’ud,

2004) Efisien adalah Tingkat suatu aktifitas diselesaikan pada waktu awal yang

diinginkan, diliat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu.

d. Efektivitas

Efektivitas telah dianalisis berdasarkan 3 (tiga) pernyataan, yaitu :

102
1) Pegawai dapat memanfaatkan informasi yang telah di sampaikan oleh

pimpinan guna untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan.

2) Pegawai dapat menggunakan fasilitas yang telah di sediakan sehingga dapat

membantu dalam menyelesaikan pekerjaan.

3) Pegawai berusaha untuk menyelesaikan tugas yang telah di berikan guna

mencapai hasil kerja yang maksimal.

Untuk peryantaan pertama berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa memanfaatkan informasi yang telah disampaikan oleh atasan

dalam menjalankan tugas yang baik dan tujuan dapat tercapai.

Untuk peryantaan kedua berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa fasilitas kantor yang telah disediakan sangat membantu dalam

penyelesaian tugas yang telah diberikan

Untuk peryantaan ketiga berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

kabupaten gowa dapat menjalankan tugas yang telah berikan dan lebih giat

bekerja untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Birnadine (Mas’ud,

2004) Efektivitas adalah Merupakan tingkat aktivitas yang telah diselesaikan

pada awal waktu telah dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil

output serta mengoptimalkan waktu yang telah disediakan untuk aktivitas


yang lain. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu sesuai waktu

yang telah ditetapkan dan menkoordinir input dan output yang dilakukan.

3. Pengaruh Motivasi Kerja dengan Kinerja Pegawai di Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa berpengaruh

sebesar 0,575 artinya 57,5% besar pengaruh variabel motivasi kerja (X) terhadap

variabel kinerja pegawai (Y) pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa, dari hasil output tersebut berada pada

tingkatan sangat berpengaruh.

104
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian maka penulis berkesimpulan bahwa:

Dari penelitian yang dilakukan penulis tentang Pengaruh Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi Kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa sudah diterapkan dengan baik, kebutuhan akan

prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan akan afliasi dengan perolehan

nilai sebesar 81,4%.

2. Kinerja Pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa sudah diterapkan dengan baik, di lihat pada

variabel-variabel kualitas, kuantitas, efisien, efektivitas dengan perolehan nilai

sebesar 82,1%

3. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa berpengaruh

sebesar 0,575 artinya 57,5% besar pengaruh variabel motivasi kerja (X)

terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa, dari hasil output

tersebut berada pada tingkat tingkatan sangat berpengaruh.


B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan Kepada Kantor Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa:

1. Diharapkan kepada pimpinan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kabupaten Gowa agar memberikan perhatian yang lebih kepada

pegawai serta memberikan motivasi kepada pegawai agar dapat meningkatkan

semangat kerjanya.

2. Diharapkan kepada pegawai dapat meningkatkan kinerjanya terutama pada

unsur kualitas, kuantitas, efisien, dan efektivitas

106
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Michael. 1987. Manajemen Sumber Daya Manusia. Gramedia, Jakarta.


Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Tips Sakti Membangun Organisasi Sekolah.
Yogyakarta: Diva Press
Busro, Muhammad. 2018. Teoti-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia.
Kencana : jakarta.

Devung, Simon. 1989. Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta:


Depdikbud.

Edy, Sutrisno. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Kencana


Prenada Group.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. (diterjemahkan oleh:


Vivian Andhika Yuwono, Shekar Purwanti, Arie P, Winong Rosari).
Yogyakarta: Andi
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007.EvaluasiKinerjaSDM.Bandung: PT. Refika
Aditama.
Mas’ud, Fuad, (2004) Survei Diagnosis Organisasional(Konsep dan Aplikasi), BP
Universitas Diponegoro, Semarang.
Mathis, R.L. Jacson. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
BumiAksar.
Pasolong, Harbani. 2006. Teori Administrasi Publik. CV Alfabeta: Bandung
Prihartanta, Widayat. 2015. Teori-teori Motivasi. Jurnal Adabiya. Volume 1 No.
83.
Reksohasidiprodjo. 1989. Organisasi Perusahaan-Teori Struktur dan Perilaku.
BPFE. Yogyakarta.
Rivai, Veithzal., Sagala, Jauvani, E. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk Perusahaan. Edisi 2. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Rosman. 2014. Analisis Kinerja Pegawai Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Di Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau. eJournal Ilmu
Pemerintahan. Volume 2 No. 2.
Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Indeks
Kelompok GRAMEDIA. Jakarta
Sardiman, A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali.
Sedarmayanti. 2010. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju.
Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.Refika
Aditama.

Siagian, S. P. 2002. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Simamora, H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi 3). Yogyakarta:


YKPN
Zainun, B. 1989. Manajemen dan Motivasi. Balai Aksara. Jakarta.

108
LAMPIRAN
Lampiran 1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Indikator Sub Indikator

1. Variabel (X) a. Kebutuhan Akan 1. Mencapai target


Prestasi yang diberikan.
Motivasi Kerja 2. Meningkatkan
prestasi kerja.
3. Mendapat apresiasi
dari atasan.

1. Giat bekerja.

2. Ikut berpartisipasi
dalam menentukan
b. Kebutuhan Akan tujuan.
Kekuasaan
3. Menduduki
jabatan yang sesuai
dengan hasil kerja.

1. Menjalani kerja
sama.

2. Interaksi yang erat


2. dengan rekan kerja.

c. Kebutuhan Akan 3. Mendekatkan diri


Afiliasi dengan pihak lain.

1. Menyelesaikan
pekerjaan.

2. Memiliki
kemampuan sesuai
dengan bidangnya.

3. memiliki
a. Kualitas pemahaman dan

110
Variabel (Y) keterampilan.

Kinerja Pegawai
1. Dapat mencapai
tujuan yg telah
ditetapkan.

2. Tingkat kualitas
kerja yang
maksimal.

3. Mendapat apresiasi
dari pimpinan.

1.Mencari solusi
b. Kuantitas dalam
menyelesaikan.

2. Menggunakan
waktu sebaik
mungkin.

3. Melakukan
Evaluasi.

1. Memanfatkan
informasi yang ada.

2. Menggunakan
fasilitas yang telah
disediakan.
c. Efesien
3. Bersungguh-
sungguh dalam
bekerja.
d. Efektivitas

112
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr(i)
Di Tempat
Dengan hormat,
Dengan segala kerendahan hati, izinkanlah Peneliti memohon kesediaan
Bapak/Ibu/Sdr(i) untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan pengamatan dan
keadaan yang sebenarnya. Kuosioner ini dibuat untuk memperoleh data dalam
rangka penyusunan skripsi yang berjudul : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Di Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten
Gowa sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan studi pada Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Dalam mengisi kuesioner ini, Bapak/Ibu/Sdr(i) diminta menilai Pengaruh
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai, dengan cara memberi tanda cheklist (√)
pada kolom pendapat. Kuesioner ini semata-mata untuk tujuan ilmiah, pendapat
Bapak/Ibu/Sdr(i) dijamin kerahasiaannya berdasarkan kode etik dalam penelitian.
Demikian permohonan Peneliti, atas bantuan dan partisipasinya dihaturkan
banyak terima kasih.

Gowa, 17 Oktober 2019

Peneliti
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI
BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH KABUPATEN GOWA
Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan Terakhir :
Lama Bekerja :

Petunjuk Pengisian
Pilihlah salah satu jawaban menurut Bapak/Ibu/Sdr (i) yang paling sesuai
dengan kenyataan yang dialami, dengan memberi tanda cheklist (√) pada salah
satu alternatif jawaban yang diangap paling sesuai.
Alternatif jawaban tersebut adalah :

SS S KS TS STS

Keterangan :

SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

114
Variabel X “Motivasi Kerja”

Jawaban
No Pertanyaan/Pernyataan
SS S KS TS STS

a. Kebutuhan akan Prestasi

1. Bapak/Ibu bersungguh-sungguh
mencapai targer yang diberikan.

2. Bapak/Ibu ingin menambah wawasan


guna meningkatkan prestasi kerja.

3. Bapak/Ibu mendapatkan apresiasi dari


Pimpinan atas prestasi kerja yang
dicapai.

b. Kebutuhan akan Kekuasaan

4. Bapak/Ibu giat bekerja karena adanya


kesempatan yang diberikan oleh
pimpinan untuk menduduki posisi
tertentu.

5. Bapak/Ibu mendapatkan kesempatan


ikut berpartisipasi dalam menentukan
tujuan yang ingin dicapai oleh atasan.

6. Bapak/Ibu mendapatkan jabatan yang


sesuai dengan hasil kerja yang dicapai.

c. Kebutuhan akan Afliasi

7. Bapak/Ibu terbuka untuk menjalani


kerjasama baik dengan orang lain atau
rekan kerja.

8. Bapak/Ibu menyukai interaksi yang erat


dengan rekan kerja demi mencapai
target yang diberikan.

9. Bapak/Ibu perlu bekerja sama dan


mendekatkan diri dengan pihak lain
dalam bekerja.
Variabel Y “Kinerja Pegawai”

Jawaban
No Pertanyaan/Pernyataan
SS S KS TS STS

a. Kualitas

1. Bapak/Ibu dapat menyelesaikan


pekerjaan dengan cepat dan tepat.

2. Bapak/Ibu memiliki kemapuan sesuai


dengan pekerjaan dan tugas yang
dijalani.

3. Bapak/Ibu dapat memilih pemahaman


dan keterampilan yang baik dalam
melaksanakan pekerjaan.

b. Kuantitas

4. Bapak/Ibu dapat mecapai target/tujuan


kantor yang telah ditetapkan.

5. Bapak/Ibu memiliki tingkat kuantitas


kerja yang sangat maksimal dalam
bekerja.

6. Bapak/Ibu mendapatkan apresiasi dari


pimpinan atas penyelesaian pekerjaan
atau tugas dengan baik.

c. Efesien

7 Bapak/Ibu dapat mencari cara yang


terbaik dalam menyelesaikan
permasalahan yang terjadi agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditentukan.

8. Bapak/Ibu dapat menggunakan waktu


dengan efesien dalam melaksanakan

116
pekerjaan atau tugas-tugasnya.

9. Bapak/Ibu dapat melakukan evaluasi


kerja untuk mengetahui input dan
output pekerjaan yang dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.

d. Efektivitas

10. Bapak/Ibu dapat menggunakan dan


memanfaatkan informasi yang ada
untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan dan tugas-tugas yang
diberikan.

11. Bapak/Ibu dapat menggunakan fasilitas


yang ada seperti komputer dan print
sebagai penunjang dan membantu
dalam berkerja.

12. Bapak/Ibu berusaha untuk bersungguh-


sungguh dalam melaksanakan pekerjaan
agar mendapatkan hasil maksimal.
Uji Reabilitas

Variabel X

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,714 9

Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kerja (X)


Standar
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Reliabilitas

Motivasi Kerja 0,714 0,700 Reliabel

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Variabel Y

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,840 12

Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Pegawai(Y)


Cronbach’s Standar
Variabel Keterangan
Alpha Reliabilitas

Kinerja Pegawai 0,840 0,700 Reliabel

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Lampiran 5
Analisis Data

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .698a .576 .575 3.975
a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja

ANOVAa

118
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 16589.158 1 16659.158 1252.134 .000b
1 Residual 718.577 48 14.677
Total 16378.021 49
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
b. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -2.562 2.646 3,845 .000
1
X 1.025 .033 .698 34.458 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Lampiran 2

1. Tabulasi Variabel Motivasi Kerja(X)


Jawaban Responden

Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 Jumlah
1 4 4 3 3 4 3 4 4 4 33
2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 33
3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 35
4 5 5 4 2 4 4 5 5 5 39
5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
6 5 5 5 2 4 4 5 5 5 40
7 3 4 4 3 4 4 5 4 4 35
8 4 4 4 3 4 4 5 4 4 36
9 5 4 4 3 4 4 4 4 4 36
10 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44
11 4 4 4 4 4 4 5 5 5 39
12 5 4 4 2 4 4 4 4 4 35
13 5 5 5 1 4 4 5 5 5 39
14 5 5 4 2 4 4 4 4 4 36
15 5 5 5 4 4 4 5 5 5 42
16 5 4 4 4 4 4 3 4 4 36
17 4 4 5 4 4 4 5 5 5 40
18 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
19 5 5 4 4 4 4 3 3 4 36
20 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
22 4 4 4 3 3 3 3 2 4 30
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
26 4 4 4 5 5 5 4 4 4 39
27 4 4 5 3 4 3 4 5 4 36
28 4 4 4 4 4 4 5 5 4 38
29 5 4 4 5 5 5 5 4 4 41
30 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
31 4 4 4 4 4 3 3 5 5 36
32 5 5 5 4 5 5 5 4 4 42
33 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
34 4 4 4 4 5 5 5 5 5 41
35 3 3 3 4 3 3 4 4 4 31
36 5 5 5 4 4 5 5 5 4 42

120
37 4 4 4 4 3 3 3 4 4 33
38 4 4 3 3 4 5 4 4 4 35
39 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
40 4 4 4 3 4 5 4 4 4 36
41 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38
42 4 4 3 4 5 4 4 3 4 35
43 5 4 4 4 4 5 5 4 3 38
44 5 5 4 4 4 3 3 4 4 36
45 4 5 4 4 5 5 4 4 3 38
46 5 5 5 4 4 4 3 4 4 38
2. Tabulasi Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Jawaban Responden

Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y 10 Y 11 Y 12 Jumlah
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
33 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47
35 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
35 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 51
40 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49
35 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 51
36 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 51
36 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 51
44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
39 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 52
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
39 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 58
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
42 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 54
36 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 51
40 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 53
35 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 52
36 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
34 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 50
36 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 45
30 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 51
36 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 49
36 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 47
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
39 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 52
36 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 50
38 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 54
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
36 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 40
42 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 53
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
41 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 4 4 48
31 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 45
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 37

122
33 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
35 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 50
35 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 51
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
38 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 51
35 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 3 47
38 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 3 47
36 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 45
38 4 5 4 5 4 3 3 4 5 5 4 4 50
38 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 4 3 47
Lampiran 3

Uji Validitas Variabel X “Motivasi Kerja”

Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 JUMLAH
** **
Pearson Correlation 1 .668 .506 -.127 .237 .202 .104 .175 .169 .520**
X1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .402 .113 .178 .489 .245 .263 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
** ** *
Pearson Correlation .668 1 .553 -.165 .310 .231 .165 .253 .247 .571**
X2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .273 .036 .123 .272 .090 .098 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
**
Pearson Correlation .506 .553** 1 -.008 .134 .179 .287 .431** .327* .641**
X3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .959 .376 .234 .053 .003 .027 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson Correlation -.127 -.165 -.008 1 .346* .227 -.084 -.051 -.137 .269
X4 Sig. (2-tailed) .402 .273 .959 .019 .129 .580 .735 .363 .070
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
*
Pearson Correlation .237 .310 .134 .346* 1 .633** .417** .250 .144 .677**
X5 Sig. (2-tailed) .113 .036 .376 .019 .000 .004 .093 .339 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson Correlation .202 .231 .179 .227 .633** 1 .483** .164 -.058 .617**
X6 Sig. (2-tailed) .178 .123 .234 .129 .000 .001 .276 .702 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46

1
Pearson Correlation .104 .165 .287 -.084 .417** .483** 1 .578** .373* .664**
X7 Sig. (2-tailed) .489 .272 .053 .580 .004 .001 .000 .011 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
**
Pearson Correlation .175 .253 .431 -.051 .250 .164 .578** 1 .669** .674**
X8 Sig. (2-tailed) .245 .090 .003 .735 .093 .276 .000 .000 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson Correlation .169 .247 .327* -.137 .144 -.058 .373* .669** 1 .504**
X9 Sig. (2-tailed) .263 .098 .027 .363 .339 .702 .011 .000 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .520 .571 .641 .269 .677 .617 .664 .674 .504** 1
JUMLAH Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .070 .000 .000 .000 .000 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2
Uji Validitas Variabel Y “Kinerja Pegawai”

Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 JUMLAH
Pearson Correlation 1 .672** .326* .326* .353* .151 .380** .307* .326* .184 .336* .326* .610**
Y1 Sig. (2-tailed) .000 .027 .027 .016 .317 .009 .038 .027 .221 .023 .027 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
** * *
Pearson Correlation .672 1 .250 .353 .161 .069 .080 .146 .353 .208 .166 .250 .469**
Y2 Sig. (2-tailed) .000 .094 .016 .285 .649 .598 .333 .016 .165 .271 .094 .001
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
*
Pearson Correlation .326 .250 1 .197 .131 -.012 .222 .247 .197 .101 .619** 1.000** .591**
Y3 Sig. (2-tailed) .027 .094 .190 .386 .938 .139 .098 .190 .505 .000 .000 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson Correlation .326* .353* .197 1 .379** .269 .475** .530** 1.000** .398** .065 .197 .716**
Y4 Sig. (2-tailed) .027 .016 .190 .009 .071 .001 .000 .000 .006 .669 .190 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
*
Pearson Correlation .353 .161 .131 .379** 1 .575** .579** .339* .379** .188 .004 .131 .583**
Y5 Sig. (2-tailed) .016 .285 .386 .009 .000 .000 .021 .009 .212 .981 .386 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson Correlation .151 .069 -.012 .269 .575** 1 .502** .420** .269 .047 .037 -.012 .475**
Y6 Sig. (2-tailed) .317 .649 .938 .071 .000 .000 .004 .071 .758 .806 .938 .001
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
** ** ** ** ** **
Y7 Pearson Correlation .380 .080 .222 .475 .579 .502 1 .698 .475 .287 .290 .222 .731**
Sig. (2-tailed) .009 .598 .139 .001 .000 .000 .000 .001 .053 .050 .139 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson Correlation .307* .146 .247 .530** .339* .420** .698** 1 .530** .297* .366* .247 .727**
Y8 Sig. (2-tailed) .038 .333 .098 .000 .021 .004 .000 .000 .045 .012 .098 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
* * ** ** **
Pearson Correlation .326 .353 .197 1.000 .379 .269 .475 .530** 1 .398** .065 .197 .716**
Y9 Sig. (2-tailed) .027 .016 .190 .000 .009 .071 .001 .000 .006 .669 .190 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
** *
Pearson Correlation .184 .208 .101 .398 .188 .047 .287 .297 .398** 1 .330* .101 .492**
Y10 Sig. (2-tailed) .221 .165 .505 .006 .212 .758 .053 .045 .006 .025 .505 .001
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Pearson Correlation .336* .166 .619** .065 .004 .037 .290 .366* .065 .330* 1 .619** .542**
Y11 Sig. (2-tailed) .023 .271 .000 .669 .981 .806 .050 .012 .669 .025 .000 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
* **
Pearson Correlation .326 .250 1.000 .197 .131 -.012 .222 .247 .197 .101 .619** 1 .591**
Y12 Sig. (2-tailed) .027 .094 .000 .190 .386 .938 .139 .098 .190 .505 .000 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .610 .469 .591 .716 .583 .475 .731 .727 .716 .492 .542 .591** 1
JUMLAH Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

4
Lampiran 4
1. Frekuensi Data Motivasi Kerja (X)

Statistics

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9

Valid 46 46 46 46 46 46 46 46 46
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 4.35 4.24 4.09 3.54 4.07 3.98 4.13 4.13 4.11

Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

Mode 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Std. Deviation .566 .480 .590 .836 .490 .649 .718 .653 .526

Variance .321 .230 .348 .698 .240 .422 .516 .427 .277

Range 2 2 2 4 2 2 2 3 2

Minimum 3 3 3 1 3 3 3 2 3

Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Sum 200 195 188 163 187 183 190 190 189
2. Frekuensi Data Kinerja Pegawai (Y)

Statistics

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12

Valid 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 4.15 4.13 4.09 4.11 4.09 4.04 4.04 4.07 4.11 4.15 4.24 4.09

Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Mode

Std. Deviation .420 .400 .551 .526 .509 .595 .515 .611 .526 .556 .524 .551

Variance .176 .160 .303 .277 .259 .354 .265 .373 .277 .310 .275 .303

Range 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

Minimum 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Sum 191 190 188 189 188 186 186 187 189 191 195 188

6
RIWAYAT HIDUP

Musyawwir, Lahir pada Tanggal 15 April 1996 Limbung,

Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Anak keduadari

pasangan suami istri Syaharuddin Dg Siala dan Hasna Dg

Lu’mu, Penulis menempuh pendidikan di SDN ROMANG

RAPPOA Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan selesai

pada tahun 2008, penulis melanjutkan pendidikan di SMP NEGERI 1 BAJENG

Sulawesi Selatan dan selesai pada tahun 2011, pada tahun yang sama penulis

melanjutkan Pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan di SMK NEGERI 1

LIMBUNG Sulawesi Selatan dan selesai pada tahun 2014. Kemudian pada tahun

2015 penulis melanjutkan Pendidikan pada Perguruan Tinggi di Universitas

Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik dengan Program Studi Ilmu Administrasi Negara Peneliti sangat

bersyukur, karena telah diberikan kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan

yang nantinya dapat diamalkan dan memberikan manfaat.

Anda mungkin juga menyukai