Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurul Fadilah

Nim : 043781653

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4130/Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Tutor : Drs. R. Suhartono, M.Si

Semester : 1 (satu)

Masa Registrasi : 2021.2

Pokjar : Raden Suhartono (Mempawah)

Tugas ke : III (tiga)

Tanggal : 28 November 2021

__________________________

PETUNJUK:

1. Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas

2. Waktu penyampaian lembar jawaban tugas paling lama 3 (tiga) hari/ Rabu, 1 Desember 2021
pukul 23.59 WIB melalui aplikasi lms, bukan melalui WAG kelas

SOAL :

1. Jelaskan hal-hal yang membuat teori administrasi penting ?

Jawab : Arti penting teori administrasi disebabkan oleh lima hal berikut.

1) Teori administrasi menyatakan sesuatu yang bermakna, yang dapat diterapkan


pada situasi kehidupan nyata.
2) Teori administrasi dapat menyajikan suatu perspektif.
3) Teori administrasi merangsang lahirnya cara-cara baru dalam hal-hal yang
berbeda.
4) Teori administrasi yang telah ada dapat merupakan dasar untuk
mengembangkan teori administrasi lainnya.
5) Teori administrasi membantu penggunanya untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang dihadapinya.

2. Sebutkan dan jelaskan secara singkat aspek-aspek dalam teori administrasi menurut pendapat
William L. Morrow?

Jawab : Menurut Morrow, teori administrasi mempunyai lima aspek,yaitu :

1) Teori Deskriptif, yakni menggambarkan hal-hal yang secara nyata terjadi dalam
organisasi dan memberikan postulat mengenai faktor-faktor yang mendorong orang
berperilaku.
2) Teori Preskriptif, yakni menggambarkan perubahan-perubahan dalam arah
kebiajkan publik, dengan mendayagunakan keahlian birokrasi. Jika teori deskriptif
menggambarkan sebab-sebab dari penyakit administrasi, maka teori preskriptif
menekankan pentingnya teori administrasi melakukan pembaharuan, melakukan
koreksi, dan memperbaiki proses pemerintahan.
3) Teori Normatif, yaitu pada dasarnya mempersoalkan peranan birokrasi. Apakah
peranan birokrasi dipandang penting dalam pengembangan kebijakan dan
pembangunan politik, ataukah peranan birokrasi seharusnya dimantapkan, diperluas
atau batasi.
4) Teori Asumtif, yakni memusatkan perhatikannya pada usaha-usaha untuk
memperbaiki praktek administrasi. Untuk mencapai tujuan ini, teori asumtif
berusaha memahami hakikat manusiawi yang terjadi di lingkungan birokrasi.
5) Teori Instrumental,bermaksud untuk melakukan konseptualisasi mengenai cara-cara
untuk memperbaiki teknik manajemen, sehingga dapat dibuat sasaran kebijakan
secara lebih realistis. Teori ini amat menekankan alat, teknik, dan peluang untuk
melaksanakan nilai-nilai yang telah ditentukan.

3. Sebutkan dan jelaskan secara singkat model-model analisis kebijakan publik menurut Thomas
R. Dye ?

Jawab : Thomas Dye mengajukan enam model analisis berikut.

1) Model Sistem, model ini memandang kebijakan publik sebagai hasil (output)
sistem politik. Pentingnya model sistem bagi analisis kebijakan terletak dalam
pertanyaan:
a. Apakah dimensi-dimensi lingkungan yang menggerakan tuntutan terhadap
sistem politik ?
b. Apakah karakteristik sistem politik yang memungkinkan transformasi
tuntutan ke dalam kebijakan publik, dan memeliharanya untuk jangka waktu
tertentu ?
c. Bagaimana cara lingkungan (environmental inputs) mempengaruhi karakter
sistem politik ?
d. Bagaimanakah cara karakteristik sistem politik mempengaruhi isi kebijakan
publik ?
e. Bagaiman cara masukan lingkungan mempengaruhi isi kebijakan politik ?
f. Bagaimanakah cara kebijakan publik, melalui umpan balik, mempengaruhi
lingkungan dan karakter sistem politik ?

2) Model Massa Elite. Dalam beberapa hal, kebijakan publik dipandang sebagai
preferensi (kesukaan yang dipilih) dan nilai (sesuatu yang dianggap penting atau
berharga) dari elite penguasa. Teori elite menyatakan bahwa masyarakat
bersikap apatis dan kekurangan informasi mengenai kebijakan publik.

3) Model Kelompok, model ini berangkat dari dalil bahwa interaksi antara
kelompok-kelompok merupakan inti atau titik pusat kenyataan politik.
Kelompok ini dipandang sebagai jembatan antara individu dan pemerintahan.

4) Model Rasional, model ini menyatakan bahwa kebijakan publik merupakan


suatu pencapaian sasaran secara efisien. Satu kebijakan rasional dipandang
sebagai satu rancangan untuk memaksimalkan pencapaian nilai.Kita dapat
mengatakan, suatu kebijakan adalah rasional, jika kebijakan ini paling efisien.

5) Model Inkrementalis, model ini memandang kebijakan publik sebagai kelanjutan


aktivitas pemerintah yang lalu, dengan modifikasi-modifikasi yang sepotong
demi sepotong (bersifat inkremental).
6) Model Institusional, hubungan antara kebijakan publik dan lembaga-lembaga
pemerintah adalah amat erat. Sering kali dikatakan, suatu kebijakan tidak akan
menjadi kebijakan publik sebelum dia diangkat, dilaksanakan da diperkuat oleh
lembaga pemerintah.

4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat pendekatan-pendekatan yang dipergunakan dalam studi
kebijakan publik?

Jawab : Ada empat pendekatan yang dipergunakan dalam menganalisi kebijkan publik yaitu :

a) Pendekatan Kebijakan sebagai Proses Hasil, analisis proses hasil amat


diwarnai oleh bidang-bidang biologi dan teknik. Yang dicari adalah satu
kerangka rasional yang dapat dipergunakan untuk menilai proses-proses
kebijakan. Dalam beberapa hal, pendekatan proses hasil telah memotifasi
para perancang ekonomi klasik, khususnya ketika mereka merumuskan
model mekanisme pasar.
b) Pendekatan Studi Kasus, pendekatan ini memusatkan perhatian pada
pengujian masalah-masalah kebijakan seperti manajemen sumber air, hak-
hak rakyat, kebijakan luar negri dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk
menyajikan ilustrasi terperinci mengenai sesuatu perumusan kebijakan.
c) Strategi Inkrementalisme Terpisah. Menurut pemikiran inkrementalis, proses
kebijakan paling mudah dipahami apabila kebijakan publik kita pandang
sebagai sejumlah keputusan yang tidak dikaitkan satu sama lain.
d) Kebijakan sebagai Variabel Independen, Banyak masalah yang begitu
kompleks yang harus diperhatikan dalam menerapkan pendekatan kebijakan
sebagai independent variable. Pendekatan ini harus mengamati tipologi
proses kebijakan yang berlaku dalam satu sistem politik dan administrasi.
Pendekatan variabel independen hanyalah sekedar alat untuk menganalisis
kebijakan. Karna itu, jika pendekatan ni tidak kita kaitkan dengan kategori
proses kebijakan, ia dapat merupakan alat penyeimbang diantara berbagai
macam pendekatan yang dipergunakan.

5. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam proses kebijakan publik ?

Jawab : Adapun langkah-langkah dalam proses kebijakan publik yang terdiri dari :

 Formulasi Kebijakan, yakni berkaitan dengan persoalan bagaimana masalah-


masalah publik memperoleh perhatian para kebijakan, bagaimana usul-usul
kebijakan dirumuskan untuk menanggapai masalah-masalah tertentu, dan
bagaimana sesuatu usul kebijakan tertentu dipilih di antara begitu banyak
pilihan.
 Implementasi Kebijakan. Adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk
melaksanakan kebijakan, secara efektif. Dalam impelementasi kebijakan
tercakup pelaksanaan aneka ragam program yang melekat pada sesuatu
kebijakan. Sebagai salah satu tahapan dalam proses kebijakan, implementasi
kebijakan dipandang sebagai tahapan yang paling sulit, karena sulitnya
menentukan secara tegas hasil dari kebijakan tertentu.
 Evaluasi Kebijakan, Betujuan untuk mengukur efektivitas dan dampak
kebijkan. Dalam melakukan evaluasi kebijakan, alat-akat yang dapat
dipergunakan antara lain : perfomance budgeting (anggaran yang disusun
berdasarkan kegiatan), program budgeting (anggaran yang disusun
berdasarkan program) dan PPBS.
 Terminasi Kebijakan, ini menunjukan proses penyelesaian kebijakan
pemerintah. Terminasi terjadi ketika tujua kebijakan telah “dicapai” atau
ketika kebijakan dinyatakan selesai atau tidak berlaku. Pandangan-
pandangan mengenai terminasi merupakan hal yang baru dalam administrasi
publik.
“Selamat Bekerja”

Anda mungkin juga menyukai