Pengukuran
Kinerja Sektor
Publik (logic
model)
Kelompok 7 :
Paradigma baru daari logic model bertujuan untuk menghasilkan system perencanaan dan
penganggaran yang berorientasi pada outcome/ tujuan yang ingin dicapai. Hal ini
dimaksudkan bahwa seiap sumber daya yang digunakan untuk menjalankan focus utama
adalah mencapai tujuan / outcome yang diharapkan, maka keluaran ataupun output
haruslah sesuai dengan tujuan/ outcome yang telah ditetapkan, dalam hal ini maksud dari
outcome VS output
Elemen-elemen utama dari program logic model adalah
· Sumber daya (Resorces), alat yang digunakan untuk menjalankan aktivitas. Bisa berupa manusia,
keuangan, organisasi, komunitas atau sumber daya sistem dalam kombinasi apapun.
· Kegiatan (Activites), proses yang dijalankan untuk pencapaian tujuan yang ingin dicapai.
· Keluaran (Otuputs), hal tertentu yang akan dihasilkan mencakup jenis, level, atau target yang
disampaikan program.
· Hasil (Outcomes), tentang perubahan. Misalnya perubahan-perubahan spesifik seperti awareness,
knowledge, skill, and behaviour. Biasanya outcomes dipecah menurut tingkatan waktunya menjadi:
o Short-term:
o Intermediate-term
o Long-term
· Dampak (Impact), tujuan utama yang beruapa perubahan yang diinginkan dalam sebuah organisasi,
komunitas, atau sistem lainnya.
2. Variasi Penggunaan LOGIC
MODEL
Penggunaan logic model dapat membantu Ketika diaplikasikan ke dalam proses :
Manajemen
A Perencanaan B
Program
C Evaluasi D Komunikasi
A. Perencanaan
Model Logika merupakan sebuah kerangka kerja dan proses perencanaan
untuk menjembatani kesenjangan antara kondisi saat ini dan kondisi yang
diinginkan. Model logika memberikan struktur pemahaman terhadap situasi
yang mengarahkan pada kebutuhan inisiasi, hasil akhir yang diharapkan dan
bagaimana investasi dikaitkan dengan aktivitas orang-orang yang
ditargetkan dengan maksud untuk mencapai hasil yang diharapkan.
B. Manajemen Program
Model logika menggambarkan hubungan antara sumber daya, aktivitas dan
outcomes. Model logik berperan sebagai dasar untuk membangun rencana
manajemen yang lebih detail. Dalam kurun waktu implementasi, model logika
digunakan untuk menjelaskan, merunut dan memonitor operasi, proses dan
fungsi.
C. Evaluasi
Kinerja sering kali meliputi istilah- istilah seperti penyelesaian, realisasi/ pemenuhan.
Sebagian besar dari istilah tersebut menunjukkan hal yang bersifat objektif, yaitu
tercapainya suatu tujuan karena suatu tindakan public
Tetapi ada juga yang bersifat lebih subjektif, yang menunjukkan tingkat kepuasan atas
suatu tindakan. Umumnya literatur-literatur ekonomi dan manajemen public
menekankan pada hal yang bersifat objektif, karena selain memiliki implikasi langsung
terhadap masyarakat, jga kepuasan yang bersifat subjektif lebih sulit untuk diukur
Pengukuran Kinerja
Kinerja merupakan upaya membandingkan tujuan yang ingin dicapai pada waktu yang
telah ditentukan dengan perkembangan pencapaian yang sedang diamati pada suatu
waktu atas suatu materi perencanaan yang ditunjukkan oleh suatu indikator.
Indikator Keluaran
01
02
(Output)
04
(Outcome) (impacts)
5.Timely - Tepat Waktu: Indikator yang ditentukan harus dapat didukung oleh
pengumpulan data dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang
waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan yang dilakukan.
Selain menggunakan kriteria SMART, alternatif lain adalah menggunakan SPICED. dalam
The State of Queensland, Department of Natural Resources and Water, 2007; Roche (1999)
menjelaskan pilihan kriteria SPICED sebagai penyaring untuk memastikan agar indikator
terpilih dapat memberikan hasil yang maksimal. Penyaring SPICED adalah sebagai berikut:
1. Subjective, yaitu berdasarkan pendapat para ahli ataupun pengalaman yang dapat
menguatkan pemilihan atas indikator.
Salah satu contoh integrasi jenis pengukuran adalah memanfaatkan analisis SWOT pada
pengukuran kinerja menggunakan Logic Model tahap perencanaan.
Contoh implementasi Logic
Model
GOALS:
Pelaku Usaha daerah X dapat mengelola limbah yang dikeluarkan
perusahaannya
STRATEGI:
Sosialisasi pengenalan berbagai jenis limbah kepada pelaku usaha
daerah X
INPUTS PROCESS OUTPUTS
- Microphone - Kehadiran para pelaku
- Penyusunan materi
- Laptop usaha
sosialisasi mengenai
- Balai Pertemuan - Antusiasme para
jenis- jenis limbah
- Wawasan mengenai pelaku usahs
- Pemaparan materi
Limbah
sosialisasi
Contoh implementasi Logic
Model
GOALS:
Pelaku Usaha daerah X dapat mengelola limbah yang dikeluarkan
perusahaannya
STRATEGI:
??
Sosialisasi pengenalan berbagai jenis limbah kepada pelaku usaha
daerah X
OUTCOME
Menghasilkan
X
STRATEGI:
Sosialisasi pengenalan berbagai jenis limbah kepada pelaku usaha
daerah X
GOALS:
Pelaku Usaha daerah X dapat mengelola limbah yang dikeluarkan
perusahaannya
STRATEGI:
Sosialisasi pengenalan cara mengolah limbah kepada pelaku usaha
daerah X
LOGIC MODEL
Theory of Change