BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Skabies
2.1.1Definisi Skabies
gatal pada malam hari, mengenai sekelompok orang, dengan tempat presileksi di
lipatan kulit yang tipis, hangat, dan lembab. Gejala klinis dapat terlihat polimirfi
2.1.2Epidemiologi
oleh tungau kecil berkaki delapan (Sarcoptes scabiei), dan didapatkan melalui
kontak fisik yang erat dengan orang lain yang menderita penyakit ini, sering
kaling berpegangan tangan dalam waktu yang sangat lama yang merupakan
umur bisa terkena. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak dan dewasa
muda, walaupun akhir-akhir ini juga sering didapatkan pada orang berusia
kasus skabies dalam tugas pelayanan kesehatan tidak perlu takut tertular
lain: sosial ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk, hubungan seksual yang
tanpa
aturan, kesalahan diagnosis, dan perkembangan dermatografik atau etiologik
(Djuanda, 2010). Penularan dapat terjadi, karena: (1) kontak langsung kulit
dengan kulit penderita skabies, seperti menjabat tangan, hubungan seksual, tidur
bersama;
tidur bersama dan saling meminjam pakaian, handuk dan alat-alat yang bersifat
2017).
2.1.3Etiologi
punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau ini transient, berwarna
putih kotor, dan tidak bermata. Ukuran yang betina berkisar antara 330-450
mikron
x 250-350 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil, yakni 200-240 mikron x
didepan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina
berakhir dengan rambut, sedangkan pada yang jantan pasangan kaki ketiga
(Djuanda, 2010).
kulit. Setelah kopulasi biasanya yang jantan mati, namun kadang-kadang masih
dapat hidup dalam beberapa hari. Tungau betina yang telah dibuahi menggali
8
terowongan di stratum korneum, dengan kecepatan 2-3 milimeter sehari
dengan meletakkan telurnya sekitar 2-4 butir sehari sampai mencapai jumlah
40-50. Bentuk betina yang telah dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya
(Widoyono, 2011).
9
Telur akan menetas, biasanya dalam waktu 3-5 hari, dan menjadi larva
yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini dapat tinggal dalam terowongan, tetapi
dapat juga keluar. Setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa yang
siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu
2.1.4Patogenesis
menimbulkan adanya lesi primer pada tubuh (Widoyono, 2011). Lesi primer
skabies berupa beberapa terowongan yang berisi tungau, telur dan hasil
sehingga menimbulkan pustul dan kadang bula (Sutanto, Ismid., et al., 2008).
Sifat yang dimiliki dari lesi primer skabies adalah distribusinya yang
sangat
khas. Burrows adalah tanda khusus yang menunjukkan suatu penyakit dan
ketinggian berkisar 2-10 milimeter. Mereka tidak nampak dan harus aktif
dicari. Sebuah titik hita dapat dilihat di salah satu ujung liang itu, yang
papula merah yang dominan ditemukan di daerah lipatan atau hangat dan
dilindungi (Audhah dkk, 2012).
Sifat yang dimiliki dari lesi sekunder adalah lesi yang merupakan hasil
dari menggaruk, dan atau respon kekebalan host terhadap kutu dan produk
mereka (Lubis & Alwin, 2011). Dengan garukan pada kulit dapat timbul erosi,
ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder lainnya. Kelainan kulit dan gatal yang
terjadi pun dapat lebih luas dari lokasi tungau (Djuanda, 2010).
2.1.5Diagnosis
1. Pruritus nokturna (gatal pada malam hari) karena aktifitas tungau lebih
tinggi pada suhu yang lembab dan panas. Biasanya timbul pada fase-fase
awal penyakit.
lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1cm, pada ujung timbul pustul dan
yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar,
lipat ketiak bagian depan, aerola mammae, lipat glutea, umbilikus, bokong,
setetes minyak mineral pada slide kaca, menyentuh minyak mineral, dan
lesi primer seperti vesikula, papula. Kulit dikorek diletakkan pada slide kaca,
diperlukan untuk mengidentifikasi tungau atau produk mereka (Lubis & Alwin,
2011).
2.1.6Pengobatan
setiap hari. Semua pakaian, sprei, dan handuk yang telah digunakan harus dicuci
secara teratur dan bila perlu direndam dengan air panas. Demikian pula
halnya dengan anggota keluarga yang berisiko tinggi untuk tertular, terutama
bayi dan anak-anak, juga harus dijaga kebersihannya dan untuk sementara
b. Sikat untuk menyikat badan. Sesudah mandi, pakaian yang akan dipakai pun
harus disetrika.
c. Bantal, kasur, dan selimut harus dibersihkan dan dijemur di bawah sinar
Dengan kadar 4-20% dalam bentuk salep atau krim. Kekurangannya ialah
hari. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi, dan kadang-kadang
digunakan, dan jarang memberi iritasi. Pemberiannya cukup sekali, kecuali jika
d. Krotamiton 10%
Merupakan pilihan, mempunyai dua efek sebagai anti skabies dan anti
gatal.
hanya sekali dan dihapus setelah 10 jam. Bila belum sembuh, diulangi setelah
2010).
2.1.7Pencegahan Skabies
tubuh sangat penting untuk menjaga infestasi parasit. Sebaiknya mandi dua
Walaupun penyakit ini hanya merupakan penyakit kulit biasa dan tidak
hari. Bila pengobatan sudah dilakukan secara tuntas, tidak menjamin terbebas
dari infeksi ulang, langkah yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Cuci sisir, sikat rambut, dan perhiasan rambut dengan cara merendam di
cairan antiseptik.
2. Cuci semua handuk, pakaian, sprei dalam air, dan gunakan setrika panas
pemukiman yang kumuh, hygiene yang buruk, pengetahuan yang kurang, usia,
Laurence Green, perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu
faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor diluar perilaku (non behaviour
faktor yaitu:
Sikap; Sikap adalah sebuah kecenderungan untuk merespon secara suka atau
dan sebagainya.
1. Kebersihan Perorangan
tidak baik. Praktik kebersihan diri yang tidak baik akan mempermudah tubuh
mulut, dan penyakit saluran cerna (Lubis & Alwin 2011). Upaya yang bisa
a. Kebersihan Kulit
berbagai dampak baik fisik maupun psikososial. Dampak fisik yang sering
dialami seseorang tidak terjaga dengan baik adalah gangguan integritas kulit.
rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar. Kulit berfungsi untuk
melindungi permukaan
tubuh, memelihara suhu tubuh, dan mengeluarkan kotoran-kotoran tertentu. Kulit
juga penting bagi produksi vitamin D oleh tubuh yang berasal dari sinar
ultraviolet.
dalamnya, maka kulit perlu dijaga kesehatannya. Penyakit kulit dapat disebabkan
oleh jamur, virus, dan parasit hewan. Salah satu penyakit kulit yang disebabkan
wilayah tubuh yang lain. Oleh karena itu, butuh perhatian ekstra untuk
Menyabuni dan mencuci harus meliputi area antara jari tangan, kuku,
(3) Jangan menggaruk atau menyentuh bagian tubuh seperti telinga dan
c. Kebersihan Pakaian
Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan untuk melindungi
dan menutupi tubuh. Alat penutup tubuh ini merupakan kebutuhan pokok
manusia selain makanan dan tempat tinggal. Keringat, lemak dan kotoran yang
dikeluarkan tubuh akan terserap pakaian. Dalam sehari, pakaian berkeringat dan
berlemak ini akan berbau busuk dan mengganggu. Dalam keadaan ini masalah
kesehatan akan muncul
terutama masalah kesehatan kulit karena tubuh dalam keadaan lembab. Untuk
itu perlu mengganti pakaian dengan yang bersih setiap hari. Pemakaian pakaian
tidur, pakaian, atau handuk memegang peranan penting, maka diberikan edukasi
untuk mencuci pakaian, sprei, dan tempat tidur. Hal ini dilakukan untuk
mematikan semua tungau dewasa dan telur sehingga tidak terjadi kekambuhan
(Setyowati, D. 2014)
2. Kebersihan Lingkungan
rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang bermukim dari bahaya atau
atau tinggi karena kesulitan masyarakat dalam air bersih. Beban pengotoran air
terjadi bila kebersihan pribadi dan lingkungan tidak terjaga dengan baik.
mandi dan WC yang kotor, lingkungan yang lembab, dan sanitasi buruk
(Yasin, 2009)
3. Pengetahuan
mata, hidung, telinga, lidah dan kulit. Mata dan telinga sebagai pancaindra
tempat kerja atau peralatan agar sehat dan bebas tercemar dari bakteri,
faktor – faktor lingkungan juga termasuk dalam pencegahan penyakit. Jadi dalam
kepada orangnya.
jumlah
(presentase sakit), lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman (Kemenkes RI,
hidup, lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan
lainnya. Menurut Ronny, P.H. (2007), lingkungan adalah segala sesuatu yang
mengelilingi dan juga kondisi luar manusia atau hewan yang bisa menyebabkan
lingkungan yang bersih dan sehat tentunya akan berdampak bagi kesehatan.
penyediaan air bersih, kepadatan penghuni kesehatan kamar. Ketiga faktor ini
skabies serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula
terjadinya proses penyakit. Secara garis besar, unsur lingkungan dapat dibagi
(bahan makanan dan obat – obatan) maupun sebagai reservoir / sumber penyakit
dan memiliki peranan penting dalam interaksi antara manusia sebagai pejamu
dan lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik tersebut terdiri dari udara,
keadaan cuaca, geografis dan geologis, air, baik sebagai sumber kehidupan
maupun sebagai sumber penyakit serta berbagai unsur kimiawi serta berbagai
kotoran, air buangan dan sampah, sanitasi udara, vektor dan binatang
pengerat, tetapi dalam hal ini yang menjadi prioritas adalah penyediaan air
fisik dan psikis (Fanani, 2014). Pemeliharaan kebersihan diri adalah tindakan
fisik dan psikisnya. Dikatakan memiliki kebersihan diri baik apabila orang
tangan dan kuku serta kebersihan genitalia. Manfaat yang dapat di petik
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
b. Praktik sosial, anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
nutuk menyediakan beberapa alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
e. Budaya, disebagian masyarakat jika seseorang sakit tertentu maka tidak boleh
dimandikan.
tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain
– lain.
g. Kondisi fisik, pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri
menjadi dua yaitu dampak fisik dan dampak psikososial. Dampak fisik yang
mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. Sedangkan
kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
menciptakan keindahan.
yang sering dialami seseorang tidak terjaga dengan baik adalah gangguan
integritas kulit (Wartonah, 2003). Kulit yang pertama kali menerima rangsangan
seperti rangsangan sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar.
Vit. D oleh tubuh yang berasal dari sinar ultraviolet. Mengingat pentingnya
sering dengan kontak lansung dan dapat pula melalui alat – alat seperti
handuk, pakaian, tempat tidur, bantal, selimut dan lain – lain. Selain itu juga
dapat ditularkan
melalui hubungan seksual antara penderita dengan orang lain. Penyakit skabies
secara bersama – sama dengan orang banyak disatu tempat yang relatif
Dari teori teori yang telah dikemukakan, maka Kerangka teori pada