Anda di halaman 1dari 4

Tugas Analisis Program Gizi dan Kebijakan Pangan

Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat


Universitas Fort De Cock Bukittinggi TA. 2020/2021
Dosen : Nurhayati S.ST, M. Biomed
Semester II Magister Ilmu Kesehatan

TELAAH JURNAL

Judul Nutrition Policies in Developing Countries: Challenges and Highlights


Jurnal/Artikel (Kebijakan Gizi di Negara Berkembang: Tantangan dan Sorotan)

Penulis Olivier Ecker and Marc Nene


Lembaga Penelitian Kebijakan Pangan Internasional
Publikasi
https://www.researchgate.net/publication/266374535...

Penelaah Eko Purna Putra, Loly Novita Winas, Santi Deswita


Tanggal Telaah 14 Maret 2021

DESKRIPSI JURNAL
Tujuan Utama Penelitian:

Untuk menilai dan mengetahui strategi kebijakan program gizi serta peraturan khusus, pedoman,
dan program yang dihasilkan dari kebijakan tersebut di beberapa negara berkembang, sehingga
penyelesaian masalah gizi dapat dilakukan dengan baik. kebijakan gizi dapat dibedakan menjadi 2
yaitu antara nutrisi khusus dan kebijakan sensitif nutrisi.

Hasil Penelitian:
Tantangan dalam masalah malnutrisi dalam proses kebijakan nasional :
1. Malnutrisi merupakan masalah multisektoral yang membutuhkan koordinasi lintas sectoral
untuk penyelesainya,
2. Dibutuhkanya advokasi dan tekanan social, ketersedian sumber daya, ketersedian dan
kualitas SDM
Ada beberapa kebijakan gizi dan program gizi yang telah diterapkan di banyak negara berkembang
dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda dan dengan tingkat koordinasi lintas sektor yang
berbeda :
1. Kebijakan di negara brazil, gizi dapat berhasil diintegrasikan ke dalam program pengentasan
kemiskinan. Programnya berupa pengentasan kemiskinan dengan fokus pada pembentukan
sumber daya manusia melalui bantuan tunai bersyarat (CCT), yang telah terbukti berhasil
juga di negara-negara Amerika Latin lainnya, dan dapat menjadi model bagi negara-negara
berpenghasilan menengah. Keberhasilan Strategi 'Zero Hunger' bertumpu pada integrasi
berlipat ganda di Kerangka hukum dan kelembagaan Brasil.
2. Kebijakan di negara Nepal, dengan memberikan kebijakan gizi di bawah tanggung jawab
sektor kesehatan yang berperan penting dalam implementasi permanen intervensi khusus
gizi skala besar yang berhasil, yaitu program suplementasi vitamin A dengan sistem
distribusi yang mapan. Intervensi ini menghasilkan peningkatan cakupan suplementasi
vitamin A yang menjangkau lebih dari 90 persen dari seluruh anak prasekolah secara
nasional
3. Kebijakan negara Uganda, intervensi pertanian yang menjanjikan yang telah menyebabkan
penurunan yang signifikan dalam kekurangan vitamin A di area intervensi program dengan
program ubi jalar daging jeruk (OFSP) . Strategi ini mengakui gizi sebagai masalah lintas
sektor yang membutuhkan tindakan lintas sektoral setidaknya di empat sektor utama
pemerintah: kesehatan; pertanian; pendidikan; dan gender, ketenagakerjaan, dan
pembangunan social. Kebijakannya melakukan pendekatan multi-sektoral terhadap masalah
gizi.
Kesimpulan Penelitian:
1. Dilihat Dari perspektif kebijakan pembangunan, ada alasan yang kuat untuk menjadikan
nutrisi sebagai prioritas utama pemerintah untuk menerapkan kebijakan gizi yang efektif.
Nutrisi yang baik merupakan hal mendasar untuk disadari oleh individu baik potensi fisik,
kognitif, dan ekonomi mereka.
2. Nutrisi memegang peran sentral dalam mewujudkan kehidupan kita yang lebih sehat dan
sejahtera.
3. Pentingnya kecukupan nutrisi dalam keberadaan kita sehari-hari untuk menopang
kehidupan yang produktif dan bermanfaat merupakan kenyataan yang tak terbantahkan.
Dapat dipastikan bahwa tanpa nutrisi yang mencukupi upaya kita untuk mencapai
kehidupan yang sejahtera dan bermartabat   akan sulit terwujud.
4. Keberhasilan dalam implementasi pembangunan kesehatan nasional sangat bertumpu pada
bagaimana kita memberikan perhatian pada nutrisi dalam keluarga, terutama pada anak-
anak dalam masa tumbuh kembang. Nutrisi menyediakan fondasi yang kokoh untuk
mencapai kehidupan yang sehat, keberhasilan dalam dunia pendidikan, dan kehidupan yang
produktif untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Ketidakmampuan kita
untuk memastikan kecukupan gizi pada masayarakat akan menghambat upaya-upaya
pencapaian tujuan pembagunan nasional dalam pengertian yang paling mendasar.
5. Pentingnya peran nutrisi dalam kemajuan pembangunan bangsa harus digaungkan dan
dikedepankan oleh semua pembangku kepentingan pembangunan, tidak terbatas pada
pemangku kepentingan di sektor kesehatan saja.

TELAAH JURNAL
Fokus Utama Penelitian:
Fokus dari penelitian ini adalah mengetahui strategi kebijakan program gizi serta peraturan khusus,
pedoman, dan program gizi yang dihasilkan dari beberapa negara berkembang.

ELEMEN YANG MEMENGARUHI TINGKAT KEPERCAYAAN SUATU


PENELITIAN
1. Gaya Penulisan
Sistematika 1. Nama media
Penulisan 2. Judul Penelitian.
3. Author
4. Introduction
5. Results
6. Conclusion
7. References
Tata Bahasa Tata bahasa yang digunakan pada penulisan jurnal ini sudah cukup baik.
pembaca mampu menangkap isi jurnal dengan baik dan mudah

2. Penulis
Kualifikasi Penulis dalam jurnal penelitian ini sudah sesuai dengan kompetensi dari
Penulis penelitian yang dilakukan
3. Judul
Kelebihan Menggambarkan isi penelitian yang cukup

Kekurangan Penulisan jurnal tidak sistematis, tidak lengkap. Tidak menampil metode
penelitian. Tidak ada abstrak, tidak ada tentang latar belakang, tidak ada
tujuan penelitian, tidak ada metode, serta tidak ada keyword.

4. Abstrak
Kelebihan -

Kekurangan Tidak menampilkan abstrak


ELEMEN YANG MEMENGARUHI KEKUATAN SUATU
PENELITIAN
Tujuan dan Masalah Penelitian:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dan mengetahui strategi kebijakan
program gizi dibeberapa negara berkembang.
Masalah penelitian adalah membahas masalah gizi yang terjadi dinegara berkembang

Konsistensi Logis (Sistematika penulisan):


Penulisan artikel jurnal ini belum memenuhi kriteria logis dan konsisten. Dilihat dari
Sistematika penulisan artikel jurnal ini, belum runtut dan padu. Alur penelitian belum
saling berhubungan runtut dan saling berhubungan satu dengan yang lain.

Kerangka Teori:
Tidak ada
Pertanyaan penelitian dan Hipotesis:
Tidak ada
Sasaran:
Tidak ada
Pertimbangan Ethical:
Pada jurnal ini tidak disebutkan tentang tahap etical clearance yang telah dilalui

Definisi Operasional:
Tidak ada

METODE

Desain Penelitian:
Dalam penelitian ini tidak dijelaskan metode penelitiannya
Populasi dan
Populasi Sampel
Populasi terdiri dari kriteria inklusi adalah masalah gizi negara
berkembang
Sampel Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah 3 negara
berkembang
Teknik Pengambilan Sampel Tidak dijelaskan
Penentuan Besar Sampel Tidak dijelaskan

Jelaskan Cara Pemilihan, Teknik Pengambilan, dan Penentuan Besar Sampel:


Pada penelitian ini tidak dijelaskan

Variabel Penelitian:
Variabel tidak dijelaskan

Instrumen yang Digunakan:


Instrumen penelitian tidak dijelaskan

DATA ANALISIS
Analisis statistik yang digunakan: (HASIL)
Pada penelitian ini tidak mengunakan analisis data statistik
Hasil Penelitian:
Ada beberapa kebijakan gizi dan program gizi yang telah diterapkan di banyak negara
berkembang dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda dan dengan tingkat koordinasi
lintas sektor yang berbeda :
1. Kebijakan di negara brazil, gizi dapat berhasil diintegrasikan ke dalam program
pengentasan kemiskinan. Programnya berupa pengentasan kemiskinan dengan fokus
pada pembentukan sumber daya manusia melalui bantuan tunai bersyarat (CCT),
yang telah terbukti berhasil juga di negara-negara Amerika Latin lainnya, dan dapat
menjadi model bagi negara-negara berpenghasilan menengah. Keberhasilan Strategi
'Zero Hunger' bertumpu pada integrasi berlipat ganda di Kerangka hukum dan
kelembagaan Brasil.
2. Kebijakan di negara Nepal, dengan memberikan kebijakan gizi di bawah tanggung
jawab sektor kesehatan yang berperan penting dalam implementasi permanen
intervensi khusus gizi skala besar yang berhasil, yaitu program suplementasi vitamin
A dengan sistem distribusi yang mapan. Intervensi ini menghasilkan peningkatan
cakupan suplementasi vitamin A yang menjangkau lebih dari 90 persen dari seluruh
anak prasekolah secara nasional
3. Kebijakan negara Uganda, intervensi pertanian yang menjanjikan yang telah
menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kekurangan vitamin A di area
intervensi program dengan program ubi jalar daging jeruk (OFSP) . Strategi ini
mengakui gizi sebagai masalah lintas sektor yang membutuhkan tindakan lintas
sektoral setidaknya di empat sektor utama pemerintah: kesehatan; pertanian;
pendidikan; dan gender, ketenagakerjaan, dan pembangunan social. Kebijakannya
melakukan pendekatan multi-sektoral terhadap masalah gizi.

PEMBAHASAN TEMUAN HASIL PENELITIAN


Kelebihan Peneliti telah jelas mengungkapkan populasi yang diteliti,

Kekurangan Kekurangan bukti tentang topik ini adalah pembahasan tidak secara
sistematis dan runtun

KESIMPULAN DAN SARAN

Kelebihan Dalam penelitian ini diungkapkan suatu kesimpulan dari hasil yang
ditemukan
Kekurangan Tidak ada saran

Anda mungkin juga menyukai