Anda di halaman 1dari 16

KLASTER 2

PELAYANAN KESEHATAN
ANAK USIASEKOLAH DAN REMAJA
Oleh:
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
Dinas Kesehatan Prov Sumatera Barat

Disampaikan pada Orientasi Manajemen Integrasi Layanan Primer bagi Petugas Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang
Hotel Santika Bukittinggi, 19-23 Februari 2024
POKOK
3. Alur BAHASAN
Pelayanan Kesehatan Klaster 2 (Kesehatan Ibu dan
1Anak)

Dalam
& Luar
Gedung

6
Paket pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja Delivery Unit
Sasaran
Pelayanan Puskesmas Pustu Kegiatan Posyandu Kunjungan Rumah
Masalah
Kesehatan (Kecamatan) (Desa/Kelurahan) (Dusun/RT/RW) atau (Rumah/Masyarakat)
Kesehatan
Sekolah
Status gizi ( Pelayanan  Skrining kesehatan  Skrining (lihat bagan  riwayat kesehatan
termasuk anemia Kesehatan Peduli dan imunisasi kesehatan dan penjaringan anak dan keluarga,
remaja) Remaja di Dalam  Pelayanan klinis/ imunisasi kesehatan utk  pemantauan status
karies gigi, Gedung pengobatan umum (tertentu) sekolah) gizi,
penglihatan,  KIE berupa PKHS  Pelayanan klinis/  kebersihan diri
pendengaran,  Konseling pengobatan umum  riwayat imunisasi
perilaku berisiko,  KIE berupa PKHS  monitoring konsumsi
penyakit menular, TTD,
 Konseling
mental emosional,  SKRINING PTM:
rokok & NAPZA, diabetes dan hipertensi,
talasemia
 Edukasi

Pelayanan  Fasilitasi UKS  Fasilitasi UKS • Penjaringan Edukasi kesehatan


Kesehatan Peduli kesehtan dan (masalah indera, TBC,
Remaja di Luar pemeriksaan merokok dll)
Gedung berkala
• Pendidikan
Kesehatan
• Pembinaan
Lingkungan
Sekolah Sehat
Sasaran Pelayanan Delivery Unit
Masalah Kesehatan Puskesmas Pustu Kegiatan Posyandu Kunjungan Rumah
Kesehatan (Kecamatan) (Desa/Kelurahan) (Dusun/RT/RW) (Rumah/Masyarakat
)
Skrining kekerasan Identifikasi, tata Identifikasi, tata
terhadap laksana dan laksana dan
Perempuan dan mencatat kasus serta mencatat kasus serta - -
Anak (KtPA) menginformasuka n menginformasuka n
ke pihak terkait ke pihak terkait

Pelayanan KIE, pemeriksaan


Kesehatan Gigi deteksi dini
dan Mulut kelainan/penyakit
gigi dan mulut, Edukasi
merujuk,
pemeliharaan
kesehatan rongga
mulut bayi, UKGS
Pelayanan Disesuaikan dengan Disesuaikan dengan Disesuaikan dengan Disesuaikan dengan
Pengobatan kasus dan kasus dan kasus dan kasus dan
kewenangan kewenangan kewenangan kewenangan

Catatan:
* Pada remaja usia 15 tahun keatas dengan obesitas dan atau hipertensi
** Pada remaja putri yang sudah menstruasi
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Sasaran:
1. anak usia sekolah (≥ 6-18
(PKPR) tahun)
di Dalam Gedung 2. remaja (10-18 tahun)
Waktu/
Pelayanan : Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Sasaran Frekuen Tempat
Remaja
si
Skrining • Anamnesis: 5L, sering pusing remaja putri usia ≥12 Setiap Puskesmas
anemia • P.fisik: konjungtiva & telapak tangan anemis - ≤18 tahun, berkunjung Pustu
• P.penunjang: hb meter POCT, dikonfirmasi dg hemato dengan/ tanpa
analyzer (bila anemia) gejala anemia
• Tatalaksana: anemia ringan, anemia sedang, anemia berat

Skrining • Metode skrining dengan Pemeriksaan Rapid R0 lalu melihat remaja dengan HIV ketika Puskesmas
HIV hasil positif atau negatif. Jika hasil R0 (skrining) positif pasien / AIDS (ODHA), ditemukan
akan dirujuk ke Puskesmas atau RS PDP agar bisa dilakukan remaja yang kontak indikasi atau
pemeriksaan diagnosis (R1, R2 dan R3 untuk menegakkan serumah dengan pasien ditemukan
diagnosa. TBC paru yang kasusnya atau
• Tindak lanjut jika hasil pemeriksaan R1, R2 dan R3 Positif terkonfirmasi beresiko
maka pasien dinyatakan sebagai orang penderita HIV (ODHIV) bakteriologis, remaja tertular dari
dan bisa diberikan ARV. yang beresiko lainnya orang lain
(penyakit
imunokompromais, dll)
Skrining TBC pada Anak Usia Sekolah dan Remaja

SASARAN
setiap anak usia sekolah dan remaja yang berkunjung ke
Puskesmas dan Pustu, baik sehat maupun sakit, Anak usia
sekolah dan remaja tanpa gejala TBC yang kontak erat atau
kontak serumah dengan pasien TBC, remaja dengan HIV/AIDS
(ODHA)

METODE

wawancara menggunakan tanda dan gejala

TINDAK LANJUT SKRINING


● pengambilan, pengemasan dan pengiriman sampel dahak,
Jika kesulitan mendapatkan dahak dpt induksi seputum, jika
masih kesulitan maka menggunakan sstem skoring untuk
anak
● Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) atau Mikroskopis
● Anak yang kontak serumah dengan pasien TBC terkonfirmasi
bakteriologis namun tidak menunjukkan gejala TBC, maka diperlukan
pemeriksaan foto rontgen dada (jika tersedia) dan pemeriksaan
infeksi TBC (TST/IGRA) sebelum diberikan TPT oleh puskesmas
● Pengobatan yang sesuai baik obat rutin atau pemberian Terapi
Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
● Kader dan petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah
Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja Sasaran:
1. anak usia sekolah (≥ 6-18
tahun)
2. remaja (10-18 tahun)
Pelayanan Sasaran Waktu/ Tempat
Frekuensi

Skrining • Anamnesi Pemeriksaan Fisik  P. Antropometri ≥ 6-18 tahun Setiap Puskesmas


Obesitas • Cara menghitung IMT berkunjung Pustu
• Interpretasi IMT
• Tatalaksana sesuai IMT  edukasi lifestyle khususnya
terkait konsumsi makanan

Skrining • Skrining DM meliputi anamnesis riwayat penyakit keluarga dan ≥ 6-18 tahun dengan 1 x dalam Puskesmas
Diabetes diri sendiri; pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, mengompol, poliuria, setahun Pustu
Melitus pemeriksaan tekanan darah; pemeriksaan kadar gula polifagi, polidipsia,
(DM) • Skrining untuk deteksi dini DM dapat dilakukan di Posyandu penurunan berat badan
melalui anamnesis faktor risiko PTM, pengukuran BB, TB, LP, yang cepat dalam 2-6
TD, dan pemeriksaan kadar gula darah dengan menggunakan minggu sebelum
glukometer diagnosis ditegakkan
• Skrining DM di Posyandu dilaksanakan oleh kader terlatih dan
penegakan diagnosa dilakukan di FKTP.
Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja Sasaran:
1. anak usia sekolah (≥ 6-18
tahun)
2. remaja (10-18 tahun)
Pelayanan Sasaran Waktu/ Tempat
Frekuensi

Skrining • Pada anak yang memiliki faktor risiko seperti obesitas, menggunakan obat- ≥ 6-18 tahun Min 1 Puskesmas,
Hipertensi obatan yang dapat meningkatkan tekanan darah, penyakit ginjal, riwayat Tanpa risiko Hipertensi kali Pustu
koarktasio aorta atau diabetes, maka pemeriksaan tekanan darah tersebut dalam Posyandu
harus dilakukan secara rutin. setahun
• Tujuan skrining Hipertensi untuk deteksi dini adanya hipertensi
asimtomatik, serta mencegah komplikasi jangka pendek dan panjang.
• pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter digital dan atau
tensimeter aneroid.

Skrining • Skrining dapat dilakukan di Puskesmas dengan anamnesis kepada keluarga ≥ 6-18 tahun 1x Puskesma s
Talasemia pasien, ada saudara dan/atau anak penyandang Talasemia, ada keluarga yang remaja yang memiliki seumur
rutin melakukan transfusi darah. Bila ya, periksa darah lengkap yang minimal saudara kandung hidup
Hb, MCV dan MCH, sediaan apus darah tepi. penyandang Talasemia
(keluarga ring 1)

Skrining • Skrining Indera Penglihatan: mendeteksi adanya penyakit pada mata, ≥ 6-18 tahun 1 x dalam Puskesmas
Kesehatan gangguan penglihatan seperti kelainan refraksi/gangguan tajam penglihatan setahun
Indera dan buta warna pada peserta didik serta menindaklanjuti hasil pemeriksaan
Penglihatan (bila terdapat ada kelainan). Pemeriksaan kesehatan indera penglihatan
dilakukan melalui pemeriksaan mata luar, tajam penglihatan dan pemeriksaan
dan buta warna
Pendengaran
Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja Sasaran:
1. anak usia sekolah (≥ 6-18
tahun)
2. remaja (10-18 tahun)
Pelayanan Sasaran Waktu/ Tempat
Frekuensi

Skrining • mendeteksi adanya gangguan fungsi pendengaran serta ≥ 6-18 tahun 1 x dalam Puskesmas
Kesehatan menindaklanjuti hasil pemeriksaan (bila terdapat ada kelainan) setahun
Indera • pemeriksaan telinga luar dan fungsi pendengaran (tes berbisik
Penglihatan modifikasi dan tes penala)
dan
Pendengaran

Skrining • usia 4-18 tahun) atau Strength and Difficulties Questionnaire ≥ 6-18 tahun 1 x dalam Puskesmas
Kesehatan Jiwa (SDQ) dan menggunakan Kuesioner Self- Reporting setahun Pustu
Questionnaire-20 (SRQ-20) untuk pelajar/mahasiswa di atas
usia 18 tahun.
• Intervensi di pustu dapat berupa KAP (komunikasi antar
personal)
Layanan • diintegrasikan dalam UKS 1 x dalam Puskesmas
Vaksinasi/ • vaksin COVID-19 dapat setahun Pustu
diberikan oleh nakes ≥ 6-18 tahun
Imunisasi
puskesmas di luar sekolah
(Boleh bagi anak 6-11
tahun dan 12-17 tahun)
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Sasaran:
1. anak usia sekolah (≥ 6-18
(PKPR) di Dalam Gedung tahun)
Pelayanan Sasaran
2. remaja (10-18 tahun)
Waktu/ Tempat
Frekuen
si
Menyesuaikan dg hasil asesmen MTPKR, • Algoritma infeksi ≥ 6-18 tahun, Setiap Puskesmas
Pelayanan hasilnya ada 3 kategori (merah, kuning, hijau). • Algoritma kesehatan jiwa berkunjung Pustu
Klinis/ Merah dan kuning perlu dirujuk (medis, sosial, • Algoritma Indera
Pengobatan hokum) • Algoritma lain lain
• Algoritma pertumbuhan dan • Komunikasi, informasi, dan edukasi
Umum perkembangan
• Algoritma kesehatan reproduksi
• Algoritma genetalia

Layanan • Kesadaran diri • Berpikir kreatif ≥ 6-18 tahun, Setiap Puskesmas


• Empati • Komunikasi efektif berkunjung Pustu
KIE • Pengambilan • Kemampuan interpersonal
Kesehatan keputusan • Pengendalian emosi
• Pemecahan • Mengatasi stress
PKHS masalah
• Berpikir kritis

• Sesuai keluhan yg • Kestabilan emosional ≥ 6-18 tahun, Setiap Puskesmas


diasses dg HEEADSSS • Penggunaan alkohol, tembakau dan zat berkunjung Pustu
(MTPKR): lainnya
• Kemampuan/ketrampil an • Cedera yang tidak disengaja
Konseling psikososial • Kekerasan dan penganiayaan
• Pola makan gizi • Pencegahan kehamilan dan
seimbang kontrasepsi
• Aktivitas fisik • Pencegahan HIV AIDS dan IMS
• Pubertas
• Kesehatan reproduksi
remaja
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Sasaran:
(PKPR) di Luar Gedung 1. anak usia sekolah (≥ 6-18
tahun)
Fasilitasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 2. remaja (10-18 tahun)
Pelayanan Sasaran Waktu/ Frekuensi Tempat
• Layanan yang diberikan • Indra penglihatan, pendengaran • kelas 1 s.d • Penjaringan kesehatan sekolah
imunisasi, pemberian TTD • Gigi mulut 10 dilakukan 1 kali setiap tahun
Skrining dan pemberian obat cacing • Kes. Jiwa ajaran baru untuk kelas 1,7,
Kesehatan • Kuesioner • Risiko PTM dan 10
Anak • Pemeriksaan: • Kebugaran • pemeriksaan berkala bagi
• Tanda vital • Imunisasi rutin selain kelas 1,7 dan 10 (1 kali
Sekolah • Status gizi • Anemia dalam setahun)
• Risiko merokok

• merupakan pemberian • HIV/AIDS, gejala/tanda penyakit menular dan • kelas 1 s.d Sesuai kesepakatan hari sekolah
pengetahuan kesehatan dan tidak menular, kekerasan/cidera, serta masalah 10 tertentu
pembiasaan perilaku sehat PHBS.
peserta didik. • Contoh bentuk kegiatan: Aksi Bergizi dengan
Pendidikan • Materi yang diberikan kegiatan aktifitas fisik, sarapan dan edukasi
Kesehatan meliputi 8 isu prioritas: gizi, konsumsi TTD pada rematri.
status gizi, kesehatan
mental, kesehatan
reproduksi, NAPZA
termasuk rokok,

pemeliharaan sanitasi sekolah dan pengelolaan sampah), perawatan kebun sekolah, • kelas 1 s.d Sesuai kesepakatan hari sekolah
Pembinaan pembinaan kantin sehat, penerapan kawasan tanpa rokok (KTR) dan kawasan tanpa 10 tertentu
NAPZA (KTN), penerapan kawasan tanpa kekerasan (KTK), surveilans dan
Lingkungan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit serta pelaksanaan 3R (Reuse,
Sekolah Reduce, Recycle).
Sehat
Algoritme Pelayanan Kasus KtP/A di Puskesmas
Korban kekerasan
terhadap anak dan
perempuan Datang sendiri/ diantar
Rujuk dari rumah orangtua/ keluarga/
aman/ praktik dokter/ pamong/ guru
UPTD PPA/ P2TP2A

Puskesmas
Registrasi
UPTD PPA: unit pelaksana
teknis daerah perlindungan Tindak Kegawatdaruratan
perempuan dan anak
TATALAKSANA:
P2TP2A: Pusat Pelayanan
Anamnesa
Terpadu Informed Consent
Pemeriksaan fisik dan
Pemberdayaan status mental
Rujukan
Perempuan dan Anak Pemeriksaan penunjang Pulang
Non Diagnosa
Medis
Medis Tindakan medis
Konseling
Wajib Lapor
Pembuatan VeR

Rumah sakit Pencatatan dan


Pelaporan
PPT/ PKT
Kunjungan Rumah Jejaring
Pelayanan Gigi dan Mulut

• Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut anak usia sekolah dan


remaja berupa Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).

• UKGS dilaksanakan dalam bentuk kegiatan penjaringan,


pendidikan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan gigi secara
berkala, pelayanan kesehatan gigi dan mulut lanjutan.

• Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut lanjutan dilaksanakan di


Puskesmas oleh tenaga kesehatan dalam rangka menindaklanjuti
hasil penjaringan kesehatan dan/atau pemeriksaan berkala
kesehatan gigi dan mulut yang membutuhkan pendekatan kuratif
ataupun pencegahan caries.
Pelayanan Pengobatan

1.Pengobatan pada anak usia sekolah dan remaja dilakukan dengan pendekatan Manajemen
Terpadu Pelayanan Kesehatan Remaja (MTPKR) dengan algoritma yang terdiri dari:
• Algoritma pertumbuhan dan perkembangan
• Algoritma kesehatan reproduksi
• Algoritma genetalia
• Algoritma infeksi
• Algoritma kesehatan jiwa
• Algoritma Indera
• Algoritma anemia
• Algoritma lain lain
• Komunikasi, informasi, dan edukasi

2.Hasil pemeriksaan menggunakan pendekatan MTPKR dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu hijau,
kuning, dan merah. Kategori hijau dan kuning dapat ditatalaksana di Puskesmas, sedangkan kategori
merah dilakukan rujukan medis, sosial, dan hukum sesuai dengan masalah yang ditemukan mengacu
pada Pedoman Manajemen Terpadu Pelayanan Kesehatan Remaja (MTPKR).

3.Pada Puskesmas yang telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional, pada anak &
remaja dilaksanakan pelayanan akupresur, akupunktur dan ramuan serta edukasi asuhan mandiri
kestrad. Misal: membantu mengurangi nyeri haid, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan
nafsu makan.
PWS

Remaja
Morbiditas: % anak usia sekolah dan remaja gizi kurang, % anak usia
Input data kasus pada sekolah dan remaja gizi baik, % anak usia sekolah dan remaja gizi lebih,
dashboard PWS % anak usia sekolah dan remaja obesitas, % anak usia sekolah dan
Analisa beban remaja dengan karies, % anak usia sekolah dan remaja dengan hipertensi,
penyakit: % remaja putri anemia, % remaja dengan gangguan refraksi, %
• Morbiditas remaja dengan gangguan pendengaran.
penyakit ▪ Cakupan pelayanan: % remaja putri kelas 7 dan 10 mendapatkan
• Cakupan pemeriksaan haemoglobin/ skrining anemia,
pelayanan % remaja mendapatkan skrining kesehatan, % remaja putri mendapatkan
Notifikasi Tindak TTD, % remaja putri mengonsumsi TTD, % anak usia sekolah
Lanjut pada Pustu dasar/sederajat mendapatkan imunisasi rutin
• Kegiatan lengkap.
Pustu
• Kunjungan
rumah oleh
nakes/kader
NOTIFIKASI DAN RENCANA KUNJUNGAN ULANG
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai