Anda di halaman 1dari 9

SOLUTION FINDING

 Tahap untuk mengevaluasi, menyeleksi, dan memutuskan solusi potensial dan


mengembangkan solusi-solusi tersebut untuk penyelesaian masalah.
 Merupakan tahap divergen – konvergen.
 Divergen : merupakan tahap pembangkitan kriteria untuk menyaring
dan menyeleksi ide.
 Konvergen terdiri dari 2 tahap proses :
1. Menyaring dan menyeleksi kriteria.
2. Menyeleksi sebuah solusi.
Kriteria adalah standar objektif yang mengukur nilai solusi potensial . kriteria
tersebut biasanya meliputi waktu, biaya, performansi, acceptance, dan lain-
lain.
 Untuk mengevaluasi alternatif-alternatif yang lebih kompleks, biasanya
digunakan model dan model nalisa keputusan.
Misal :  Pohon keputusan digunakan untuk mengevaluasi alternatif
ekspansi kapasitas.
 Model skoring digunakan untuk mengevaluasi alternatif lokasi
fasilitas.

Catatan : Kesalahan yang biasa terjadi dalam program matematika (menyusun


model) adalah kesalahan untuk merealisasikan bahwa metode yang
digunakan untuk menuntun menuju akhir penyelesaian masalah, bukan
akhir itu sendiri (tujuan pemecahan masalah).

 Metode penyelesaian masalah
bukan tujuan penyelesaian masalah.
 Jika model selesai dibuat, bukan berarti bahwa penyelesaian
masalah telah berakhir.
Formulasi Model
Model : representasi atau formulasi dari suatu sistem nyata.

Dalam menyusun model diperlukan lamgkah penyederhanaan dan penyempitan
yang kritis agar variabel relevan yang terpilih mempunyai dampak yang besar
terhadap keputusan yang diambil.

Karakteristi model yang baik :


 Harus dapat memberikan gambaran (diskripsi), penjelasan (preskripsi) dan
memberikan perkiraan (prediksi) dari realitas yang dimodelkan.

Ukuran pencapaian tujuan pemodelan :
1. Tingkat generalisasi yang tinggi.
 Kemampuan memecahkan masalah semakin besar.
2. Mekanisme transparansi.
 Langkah-langkahnya jelas.
3. Potensial untuk dikembangkan.
4. Peka terhadap perubahan asumsi.
 Menunjukkan bahwa proses pemodelan tidak akan pernah berakhir.

Prinsip-prinsip Pemodelan
1. Elaborasi : pengembangan model dimulai dengan yang sederhana dan
secara bertahap dielaborasi hingga diperoleh model yang lebih
representatif.
2. Sinektik : pengembangan model dibuat berdasar analogi.
(idea finding)  melahirkan analog-analogi.
3. Iteratif : mungkin dilakukannya pengulangan atau peninjauan-
peninjauan kembali.
Klafikasi Model
 Klasifikasi model ini bermanfaat untuk membangkitkan alternatif atau pilihan
model yang dapat mewakili sistem nyata.

I. Menurut Fungsi
a. Model Diskriptif : hanya memberikan `gambaran` sistem nyata,
tanpa melakukan prediksi atau rekomendasi.
Contoh :  Struktur Orgsnisasi
 Diagram Tata Letak Pabrik
b. Model Prediktif : menyatakan `bila ini terjadi, maka kejadian itu
akan menyusul`. Model ini menghubung variabel
terikat dan bebas untuk meramalkan hasil dari
kondisi tertentu.
Contoh :  Model Peramalan :
S(t) = a  S t 1  1  a   S t 2 


nilai dari persamaan t dipengaruhi oleh periode-periode
sebelumnya
 Diagram Keputusan
 Teori Antrian
c. Model Normatif :  Memberi jawaban `terbaik` dari alternatif yang
ada terhadap sebuah masalah.
 Kesulitan utama dari model ini adalah
penentuan kriteria yang tepat untuk memilih
jawaban terbaik.
Contoh :  Model anggaran Periklanan
 Model Simplek dalam LP
 Model Marketik Mix
 Model CPM dan PERT
 Pengukuran Waktu Pesan Optimum
II. Menurut Struktur
a. Model Ikonis : mempertahankan sebagian dari sifat-sifat fisik
dari masalah yang dimodelkan.
Contoh :
 Maket 3-Dimensi Tata Letak Pabrik
 Gambar-gambar Cetak Biru
 Model Miniatur Mobil Masa Depan
 Foto Udara Lokasi Tertentu
 Model Pesawat
b. Model Analog :  terdapat substitusi komponen-komponen atau
proses-proses untuk menunjukkan persamaan
dari apa yang akan dimodelkan
dapat digunakan untuk perkiraan dan
pengendalian dan dapat juga menggambarkan
situasi dinamis
Contoh :
 Aliran lalu lintas dengan aliran listrik
 Grafik yang menggunakan jarak (skala) untuk mewakili hubungan
antar variabel.
c. Model Simbolik :  menggunakan berbagai simbol untuk
menerangkan aspek-aspek dunia nyata.
 keterbatasan model ini, bahwa hasilnya tidak
mudah untuk diinterpretasikan, sebab asumsi-
asumsi dari model tidak cukup dikemukakan.
Contoh :
 LP
 Simulasi Montecarlo
 Antrian
III. Menurut Acuan Waktu
a. Model Statis : model yang tidak mempersoalkan perubahan-
perubahan waktu.
Contoh :
 Model struktur organisasi
 Model input-output statis
 Model EOQ statis
b. Model Dinamis :  menunjukkan perubahan setiap saat akibat
aktivitas-aktivitasnya. Perubahan yang terjadi
dapat diturunkan sebagai fungsi dari waktu.
 mempunyai waktu sebagai variabel bebas.
Contoh :
 Model-model pertumbuhan
 Model-model sistem dinamis

IV. Menurut Tingkat ketidakpastian


a. Model Deterministik : model dari situasi yang pasti, adanya tingkat
pengetahuan tentang sistem yang dianalisis
mengenai sifat alamiah yang mempengaruhi
sistem  peluang terjadinya sifat alamiah
tersebut adalah satu atau peluang sempurna.
Contoh :
 Laba : pendapatan – biaya
 Model EOQ klasik (Wilson)
b. Model Probabilistik :  mencakup adanya distribusi kemungkinan
untuk input-input dan memberikan
serangkaian nilai
 membantu dalam pengambilan keputusan
yang mempunyai resiko
 sifat alamiah sistem diketahui dan
dinyatakan probabilitasnya keputusan
diambil berdasar nilai ekspektasi yang
optimal
Contoh :
 Diagram pohon keputusan
 Peta pengendali statistik
 Antrian
 Rantai markov
 Laju kerusakan
c. Model konflik : sifat alamiah pengambilan keputusan berada
dalam pengendalian lawan.
Contoh :
 Perang
 Posisi tawar (bargaining)
 Negosiasi dan lobi
d. Model Tidak Pasti (uncertainty) :  model yang dikembangkan untuk
menghadapi ketidakpastian
mutlak.
 kondisi masa depan dan
probabilitasnya tidak diletahui.
 Pemilihan jawaban berdasar
pertimbangan, utilitas dan resiko
dengan probabilitas subyektif.
Contoh :
 Model keputusan maksimin-minimaks
 Model-model game theory
V. Menurut Derajat Generalisasi
a. Model Umum : model yang dapat digunakan untuk beberapa
jenis masalah yang berbeda.
Contoh :
 LP untuk beberapa masalah alokasi sumber daya
 Antrian untuk produksi, personalia, distribusi, dan lain-lain.
b. Model Spesifik : model yang hanya digunakan untuk
masalah-masalah tertentu.
Contoh : Model persediaan probabilistik

VI. Menurut Acuan Lingkungan


a. Model Terbuka : ada interaksi dengan lingkungannya berupa
pertukaran informasi, material, dan energi,
mempunyai variabel eksogen (dari
lingkungan eksternal).
Contoh :
 Model sosial
 Model input-output
b. Model Tertutup : model yang tidak memiliki interaksi dengan
lingkungan variabel seluruhnya endogen.
Contoh : Model thermostat

VII. Menurut Derajat Kuantifikasi


a. Model Kualitatif : menggambarkan baik buruknya realitas terdiri
dari :
1. Model Mental : yang menggambarkan titik
awal dari abstraksi
pengambilan keputusan dalam
memahami masalah.
Contoh :  Proses berpikir manusia
 Proses belajar manusia
2. Model Verbal : disajikan dalam bahasa sehari-
hari
Contoh : Model konseptual
b. Model Kuantitatif : variabel-variabel dapat dikuantifikasi berupa
numerik.
Terdiri dari :
1) Model Statistik : model yang mendiskripsikan dan
menyimpulkan data.
Contoh :
 Peta pengendali
 Model korelasi dan regresi
2) Model Optimasi : untuk menentukan jawaban terbaik.
a) Optimasi Analitik
 jawab terbaik dengan cara langsung dan tidak berulang
Contoh :
 Analisis marginal
 Analisis inkremental
b) Optimasi Algoritma
 jawab terbaik dengan proses yang berulang
Contoh :
 Simplex
 Transportasi
 Persediaan
3) Model Heuristik : jawaban sub optimal, untuk pendekatan
praktis
Contoh :
 Line balancing
 TSP
4) Model Simulasi :  untuk masalah-masalah yang kompleks
dimana komponen-komponen
direpresentasikan oleh proses aritmatika
dan logika yang ada pada komputer.
 untuk memperkirakan sifat-sifat dinamis
dari sistem
Contoh :
 Industrial dynamics
 Simulasi kejadian diskrit

VIII. Menurut Dimensi


a. Model Dua Dimensi
Contoh :
 Regresi linier sederhana
 Peta
 Foto
b. Model Multi Dimensi
Contoh :
 Goal programming
 Regresi berganda
 Prototipe kapal, pesawat, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai