Anda di halaman 1dari 100

BAHAN AJAR

AKUNTANSI BIAYA
OLEH HJ.HENDA HENDAWATI.SE.MM

JANUARI 2019
KULIAH ke 1
PENTINGNYA INFORMASI AKUNTANSI

• Menyediakan informasi keuangan sebuah entitas ekonomi.


Merencanakan dan
Pihak Manajemen mengendalikan kegiatan
perusahaan

Alat bantu pengambilan


Pihak Luar
keputusan investasi.

 Konsep akonting harus menyesuaikan diri dengan perubahan


yang terjadi dalam masyarakat.
Pengertian Akuntansi (1)
• Suatu proses pencatatan (recording),
pengklasifikasian (classifying), peringkasan
(summarizing) dan pendokumentasian
(documenting) transaksi-transaksi keuangan
perusahaan dengan cara-cara tertentu (tertib,
teratur, kronologis, dan sistimatis) disertai
dengan pelaporan (reporting) dan penafsiran
(interpreting) atas hasilnya.
Pengertian Akuntansi (2)

Dokumen Bk. Jurnal Bk. Besar


pembukuan

Bk.Besar Pembantu

Neraca
Lap. Keuangan
Percobaan

Neraca
Daftar Laba Rugi
Lap.Saldo Laba Ditahan
Pemakai Informasi Akuntansi

1. Pihak yang menyediakan informasi atau pihak yg bertg jwb


dlm membuat laporan disebut the provider of accounting
information dalam hal ini adalah manajemen perusahaan.
2. Pihak yg menggunakan informasi atau pemakai laporan
disebut the user of accounting information yg tdd:
3. Pihak external perusahaan
4. Pihak internal perusahaan
Informasi Akuntansi Bagi Pihak Manajemen digunakan
sbb;

1. Sbg alat pertg jawaban manajemen kpd para pemilik


perusahaan,yg mempercayakan asset mereka untuk dikelola oleh
pihak manajemen.
2. Sbg alat komunikasi dg pihak-pihak yg berada di dalam maupun di
luar perusahaan
3. Sbg alat bantu dalam mengelola atau menjalankan kegiatan
perusahaan ,yg mencakup perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian seluruh kegiatan perusahaan

Point 1 dan 2 terkait dg kepentingan external


Point 3 terkait dg kepentingan internal
Kelemahan point 3 bagi manajemen:

a. Laporan keuangan berorientasi kebelakang Data sudah basi


b. Disisi lain manajemen hrs maju melangkah kedepan mencapai sasaran dan
target yg sdh ditetapkan harus didukung oleh informasi masa yad (future
information).Informasi tsb tidak tersedia dlm lap. Keuangan.
c. Lap.rugi laba sbg bagian yg tak terpisahkan dr lap.keuangan mencantumkan
data biaya dan harga pokok secara global sdgkan manajemen memerlukan
informasi biaya dan harga pokok yg sangat rinci, informasi ini tdk ada dlm lap.
Keuangan.
d. Perencanaan dicantumkan dlm budget,yg berfungsi sbg pedoman dlm
pelaksanaan .agar pelaksanaan sesuai dg budget diperlukan pengendalian,alat
yg digunakan untuk pengendalian ini adalah standar .Angka2 untuk budget dan
standar tidak tersedia dlm lap. Keuangan.
PERBEDAAN AKUNTANSI MANAJEMEN & AKUNTANSI
KEUANGAN
ITEM AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Pemakai Utama Para menajer puncak dan pihak Para manajer dari berbagai
luar perusahaan jenjang organisasi
Lingkup Informasi Perusahaan secara keseluruhan Bagian dari perusahaan
Fokus Informasi Berorientasi pada masa yang Berorientasi pada masa yang akan
lalu datang
Rentang Waktu Kurang fleksibel , biasanya Fleksibel, harian, mingguan,
triwulanan, semesteran, bulanan bahkan bisa mencakup
tahunan 10 tahun
Kriteria Informasi Dibatasi oleh Prinsip Akuntansi Tidak ada batasan
Isi Laporan Laporan ringkasan perusahaan Laporan rinci mengenai bagian
seacara keseluruhan dari perusahaan
Sifat Informasi Ketepatan informasi merupakan Unsur taksiran dalam informasi
hal yang penting adalah besar.
Disiplin Sumber Ilmu Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi & psikologi sosial.
Kedudukan Akuntansi Biaya

Akuntansi Akuntansi
Keuangan Manajemen

Akuntansi Biaya
(merupakan bagian dari
akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen)
Tugas Cost Accounting

Membantu akuntansi keuangan didalam :


1. Penetapan harga pokok untuk penilaian persediaan pd pos
neraca.
2. Penentuan cost of goods sold.
3. Membantu manajemen dlm penyediaan informasi biaya
produksi dan pemasaran produk serta melengkapi
manajemen dg data kuantitatip untuk membantu
perencanaan dan pengendalian serta pengambilan
keputusan.
Kuliah ke 2
Pengertian Akuntansi Biaya
AKBI; adalah proses pencatatan pengklasifikasian
peringkasan dan pendokumentasian transaksi-transaksi
keuangan yg menyangkut masalah biaya,biaya produksi
maupun biaya penyerahan baik per unit maupun secara
total dg cara-cara tertentu serta penafsiran terhadap
hasilnya.
Proses Akuntansi Biaya
Dokumen
Pembukuan

Bk.Besar

Bk.Jurnal

Informasi Biaya
Bk.Besar Pembantu

Laporan Biaya
Aliran Biaya Produksi Dalam Rekening Buku Besar

Persediaan Persediaan
Bahan baku Barang Dalam Proses Produk Jadi

Gaji & Upah

Biaya Overhed Pabrik


(yang dibebankan)
Peranan dan fungsi cost accounting
1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana dan anggaran agar
perusahaan mampu beroperasi sec ara ekonomis dan berdaya saing
(kompetitip).
2. Menetapkan metode perhitungan yg menjamin terkendalinya aktivitas
perusahaan ,penurunan biaya dan penyempurnaan kualitas.
3. Pengendalian fisik atas kuantitas persediaan dan menetapkan biaya
per unit produk atau jasa yg dihasilkan utk tujuan penetapan harga
dan penilaian thdp kinerja produk ,departemen atau divisi .
4. Menghitung biaya dan laba dlm periode 1 tahun atau periode yg lebih
pendek .
5. Memilih alternatip terbaik diantara dua atau lebih alternatip yg ada.
Ruang lingkup cost accounting
1. Penetapan Harga Pokok (Cost determination)
2. Pengendalian Biaya (Cost control)
3. Analisa Biaya (Cost analysis)

1. Cost Determination
Sistem Pembiayaan :
1. Full costing method (Variable Cost + Fixed Cost)
2. Variable costing method (Variable Cost), Fixed Cost
sebagai biaya Periodik
3. Activity Based costing method.
2. Cost Control

Ada 4 langkah yg perlu diperhatikan dlm pengendalian biaya


1. mencari dasar-dasar dan menetapkan standar biaya.
2. Membandingkan biaya standar dg biaya sebenarnya.
3. Mencari dan menentukan penanggung jawab atas
terjadinya penyimpangan biaya.
4. Melakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi dan atau
mengakhiri penyimpangan biaya.
3. Cost analysis
Analisis terhadap selisih atau penyimpangan akan menjawab
pertanyaan sbb :
a. Sbrp besar penyimpangan telah terjadi.
b. Dibagian mana penyimpangan itu terjadi.
c. Siapa yg bertg jawab
d. Bagaimana penyimpangan itu ditindak lanjuti.
e. Upaya-upaya yg diperlukan utk memperbaikinya
f. Bgmn umpan balik bagi perencanaan dimasa yad
g. Kapan titik impas akan terjadi
h. Bgmn pengaruh perubahan volume ,biaya dan harga
pokok trhdp perolehan laba perusahaan.
Kuliah ke 3
BIAYA,HARGA POKOK DAN BEBAN
1. Cost atau Biaya
• Sebagai pengorbanan sumber ekonomis yg dinilai dlm satuan
uang baik yg akan maupun yg sdh terjadi untuk mencapai satu
tujuan tertentu,misalnya memproduksi barang atau jasa.

2. Klasifikasi Biaya
1. Objek pengeluaran (BBB, B. Gaji, B. Ass.,B.Bunga, dll.)
2. Fungsi pokok dlm perusahaan (B.Produksi, B. Marketing, B.
Adm.dan Umum)
3. Produk yg dihasilkan (B. Langsung, B. Taklangsung)
4. Perubahan volume Kegiatan (B.Var., semi var., B.Tetap, B. Semi
tetap)
5. Jangka waktu manfaat (capital expenditure, revenue
expenditure)
3. Harga pokok
• Merupakan jml seluruh biaya yg dikorbankan dlm
satu proses produksi sampai barang /jasa tsb dlm
keadaan siap dijual dipabrik (HP pabrik) atau
barang/jasa tsb dibawa kepasar atau berada ditangan
konsumen (HP penjualan)

• Harga pokok produksi ada dua pendekatan :


1. Full costing (B.BB, B.TK, BOP var, BOP tetap)
2. Variable costing (B.BB, B.TK, BOP var.)
Sistem Perhitungan HP (cost system)
 Predetermined cost system
- Estimated cost system
- Standard cost system
 Historycal cost system

Prosedur/metode perhitungan harga


pokok
1. Job order costing method
2. Procces costing method
3. Operation costing method
Unexpired cost
Semua brg yg diproduksi disimpan didlm gudang
persediaan,biaya-biaya yg terkandung (melekat)dlm brg jadi
dinamakan UnExpired Cost (biaya yg belum direalisir) dan
tercatat sbg assets (harta) perusahaan dlm neraca.

Expired cost
Jika seluruh produk yg dihasilkan dijual maka seluruh
biaya yg melekat didlm nilai persediaan brg jadi
tsb,dipindahkan semuanya dari neraca kedlm lap.rugi
laba yakni menjadi HP brg yg dijual dan pd saat itulah
biaya tadi dikatakan telah direalisir artinya telah
dibebankan kedlm brg yg dijual dan dinamakan Expired
cost.
4. Beban (expense)

• Sbg arus keluar brg/jasa yg dibebankan kpd


penghasilan untuk menghitung besarnya
laba/pendapatan perusahaan.
atau
. Pengurangan aktiva netto akibat digunakannya
jasa-jasa ekonomis dlm rangka penciptaan
pendptan atau krn pengenaan pajak oleh
pemerintah.
Arti sempit expense
• Expense hanya mengacu kpd semua biaya diluar
kegiatan produksi ,yakni yg dinamakan operating
expenses (biaya operasional) misalnya :
• Administrative expenses
• Marketing expenses
• Interest expenses
• Depreciation expenses
• Supplies expenses
Kuliah ke 4
LAPORAN HARGA POKOK

1. PEMAKAIAN BAHAN

No. U R A I A N JUMLAH
1. Persediaan Awal Bahan Baku 10.000
2. Pembelian Bahan Baku 45.000
3. Bahan Baku Tersedia 55.000
4. Persediaan Akhir Bahan Baku 5.000
5. Pemakaian Bahan Baku 50.000
2. LAPORAN BOP YANG SEBENARNYA

No. U R A I A N JUMLAH
1. Gaji supervisor pabrik 55.000

2. Upah tdk lgs bag.produksi 14.000

3. Penghangat dan listrik pabrik 6.000

4. Penyusutan bangunan pabrik 20.000


5. Penyusutan mesin 40.000

6. Premi lembur TK tak lgs bag.prod 8.000

7. Asuransi pabrik 5.000

8. Pelumas mesin 2.000

9. Supplies pabrik dll. 1.000

10. Total BOP yang sebenarnya 151.000


3. LAP HP BARANG YG DIPRODUKSI

No. U R A I A N JUMLAH
1. Persediaan Awal PDP 85.000

2. Pemakaian Bahan Baku 50.000

3. Upah Langsung 170.000

4. Biaya Overhead Pabrik 150.000


5. Biaya Produksi 370.000

6. Harga Pokok Produksi 455.000

7. Persediaan Akhir PDP 90.000

8. HP Barang Yg Diproduksi 365.000


4. LAP. HP. BARANG YG DIJUAL

No. U R A I A N JUMLAH
1. Persediaan Awal Barang Jadi 100.000

2. HP Barang Yg Diproduksi 365.000


3. HP Barang Siap Dijual 465.000
4. Persediaan Akhir PDP 95.000
5. HP Barang Dijual 370.000
LAPORAN LABA RUGI

No. U R A I A N JUMLAH
1. Hasil Penjualan 665.000

2. Harga Pokok Barang Dijual 370.000


3. Laba Kotor 295.000
4. Selisih BOP 1.000
5. Laba Kotor Sebenarnya 294.000
6. Biaya Adm dan Umum 27.000
7. Biaya Pemasaran 29.000
8. Total Biaya Operasional/Usaha 56.000
9. Laba Sebelum Pajak 238.000
SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI BIAYA

Kas/Utang Dagang Pers. Bhn. Baku BDP Bhn. Baku Pers. Prod. Jadi HP Brg yg dijual

Kas Utang Gaji/Upah 1 Gaji/Upah 2 BDP BTK 10 PDP


Pers.
13

12
Macam
7BOP Sesungguhnya 5BOP Dibebankan 33 BDP BOP
11

Macam

Selisih BOP
6 4 Penjualan
Hasil Kas/Piutang
8
BOP
9
14
9a
METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI

Metode penentuan harga pokok produksi ada dua cara pendekatan yaitu :
1. Full Costing
Unsur biayanya meliputi :
a. Biaya Bahan Baku
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
c. Biaya Overhed Pabrik Variabel
d. Biaya Overhed Pabrik Tetap
2. Variable Costing
Unsur Biayanya meliputi :
a. Biaya Bahan Baku
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
c. Biaya Overhed Pabrik Variabel
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20xx

METODE FULL COSTING 2010 2009 METODE VARIABLE COSTING 2010 2009
Penjualan $ 19,000 $ 19,000 Penjualan $ 19,000 $ 19,000
Harga Pokok Penjualan : Biaya Variabel :
Persediaan Awal $ 1,260 $ 1,680 Persediaan Awal $ 1,020 $ 1,360
Pemakaian Bahan Baku 4,000 3,300 Pemakaian Bahan Baku 4,000 3,300
Biya Tenaga Kerja 2,000 1,650 Biya Tenaga Kerja 2,000 1,650
BOP Variabel 800 660 BOP Variabel 800 660
BOP Tetap --- --
1,600 1,320 --

Harga Pokok Produk $ 9,660 $ 8,610 Harga Pokok Produk $ 7,820 $ 6,970
Persediaan Akhir $ 1,680 $ 630 Persediaan Akhir 1,360 $ 510
Harga Pokok Penjualan $ 7,980 $ 7,980 Harga Pokok Penjualan Variabel $ 6,460 $ 6,460
BOP lebih (kurang) dibebankan 100 380 Biaya Adm & Umum Variabel $ 570 570
Biaya Pemasaran Variabei $ 1,900 1,900

Harga Pokok Penjualan $ 8,080 $ 8,360 Total Biaya Variabel $ 8,930 $ 8,930
Laba Kotor $ 10,920 $ 10,640 Laba Kontribusi $ 10,070 $ 10,070
Biaya Komersil : Biaya Tetap :
Biaya Adm. & Umum : Variabel $ 570 $ 570 BOP Tetap $ 1,700 $ 1,700
Tetap 400 400 Biaya Adm, $ Umum Tetap 400
Biaya Pemasaran : Variabel $ 1,900 $ 1,900 Biaya Pemasaran Tetap $ 1,000 400
Tetap 1,000 1,000 $ 1,000
Total Biaya Komersil $ 3,870 $ 3,870 Total Biaya Tetap $ 3,100 $ 3,100
LABA BERSIH $ 6,180 $ 6,770 LABA BERSIH $ 6,970 $ 6,970
Kuliah ke 5
BIAYA OVERHEAD PABRIK

• Istilah lain dari BOP :


– Suplementary cost
– Burden cost
– Manufacturing expense
– Factory overhead cost
• Merupakan biaya tdk lgs artinya tdk
berhubungan lgs dg pembentukkan suatu
produk,akan ttp mempunyai prestasi dlm
pembuatan produk tsb.
• Biaya tdk lgs sulit dibbk kpd produk,krn tdk
terdptnya hubungan lgs antara biaya yg
dikorbankan dg produk yg dihasilkan ,shg
dianggap tdk feasible utk mengukur scr lgs brp
banyak dr biaya tsb yg dpt dibbk kpd satu unit
produk ttt.
• Utk mempermudah pembbnan biaya tdk lgs
kpd produk digunakanlah Tarip Dimuka yg
disbt PREDETERMINED OVERHEAD RATES,atau
disbt OVERHEAD RATES saja atau TARIP BOP yg
perhitungannya dpt menggunakan dasar-dasar
sbb:
Langkah-langkah penentuan tarip
BOP
1. Menentukan anggaran BOP utk satu periode
yad. (anggaran BOP)
2. Menaksir /memperkirakan dasar-dasar yg
akan dipilih. (dasar pembebanan)
3. Membagi anggaran BOP dg salah satu dasar
yg dipilih (menghitung tarif BOP)
MENYUSUN ANGGARAN BOP

Harus memperhatikan kapasitas/kemampuan memproduksi :


1. Kapasitas praktis; yaitu kapasitas penuh untuk
menghasilkan produk tanpa berhenti dikurangi kerugian
waktu yang tidak dpt dihindari (reparasi mesin, hari libur,
bhn baku terlambat datang dll.)
2. Kapasitas normal; yaitu kemampuan memproduksi dan
menjual produk untuk jangka panjang.
3. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan; yaitu yang
diperkirakan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.
Dasar-dasar pembebanan BOP
1. Dasar unit produksi
2. Dasar biaya bahan baku lgs
3. Dasar upah lgs/BTK
4. Dasar biaya lgs (prime cost)
5. Dasar jam kerja
6. Dasar jam mesin
Rumus-rumus tarip BOP
1. Dasar unit produksi :
Anggaran BOP
x Rp/Unit Rp ……………
Taksiran unit produksi

2. Dasar biaya bahan baku:


Anggaran BOP
x 100 % …% x BBB
Taksiran biaya bh.bk

3. Dasar biaya tenaga kerja :


Anggaran BOP
x 100 % …% xBTK
Taksiran biaya tenaga kerja

4. Dasar biaya langsung (prime cost):


Anggaran BOP
x 100 % … % x Prime cost
Taksiran BBB + BTK
5.Dasar jam kerja :
Anggaran BOP
Rp…/jam
Taksiran jam kerja

6.Dasar jam mesin :


Anggaran BOP
Rp.../jam
Taksiran jam mesin
ANGGARAN BOP UNTUK TAHUN 2010
( Kapasitas normal 80.000 jam mesin)

No. Tetap Variabel TOTAL


Jenis Biaya
Rek. (Rp) (Rp) (Rp)
5101 Bahan Pembantu 0,- 1.050.000,- 1.050.000,-
5102 Listrik 0,- 1.500.000,- 1.500.000,-
5103 Bahan Bakar 0,- 1.000.000,- 1.000.000,-
5104 Tenaga Kerja tlgs. 2.000.000,- 1.500.000,- 3.500.000,-
5105 Kesejahteraan 1.500.000,- 0,- 1.500.000,-
5106 Reparasi 500.000,- 750.000,- 1.250.000,-
5107 Asuransi Gedung 600.000,- 0,- 600.000,-
5108 Depresiasi 800.000,- 0,- 800.000,-
GENERAL TOTAL 5.400.000,- 5.800.000,- 11.200.000,-
Tarif BOP per jam mesin 67,50 72,50 140,-
Misalkan menerima pesanan pada tahun 2010 sebanyak 100 macam pesanan dengan
menghabiskan waktu pengerjaan 75.000 jam mesin, maka BOP yang dibebankan pada produk
sebesar 75.000 x Rp 140,- = Rp 10.500.000,-
Jurnal :
PDP BOP Rp 10.500.000,-
BOP yang dibebankan Rp 10.500.000,-

MISALKAN ; BOP YANG SESUNGGUHNYA TERJADI SBB :

No. Tetap Variabel TOTAL


Jenis Biaya
Rek. (Rp) (Rp) (Rp)
5101 Bahan Pembantu 0,- 1.100.000,- 1.100.000,-
5102 Listrik 0,- 1.450.000,- 1.450.000,-
5103 Bahan Bakar 0,- 750.000,- 750.000,-
5104 Tenaga Kerja tlgs. 2.000.000,- 1.500.000,- 3.500.000,-
5105 Kesejahteraan 1.500.000,- 0,- 1.500.000,-
5106 Reparasi 500.000,- 500.000,- 1.000.000,-
5107 Asuransi Gedung 600.000,- 0,- 600.000,-
5108 Depresiasi Mesin 800.000,- 0,- 800.000,-
GENERAL TOTAL 5.400.000,- 5.300.000,- 10.700.000,-
Jurnal BOP sesungguhnya sbb:

BOP Sesungguhnya Rp 10.700.000,-


Persediaan Bahan Pembantu Rp 1.100.000,-
Persediaan Bahan Bakar 750.000,-
Gaji dan Upah 3.500.000,-
Persediaan Suku Cadang 500.000,-
Persekot Assuransi Gedung 600.000,-
Akumulasi Depresiasi Mesin 800.000,-
Kas 3.450.000,-*⁾

*⁾ terdiri atas :
Biaya Listrik Rp 1.450.000,-
Biaya Kesejahteraan 1.500.000,-
Biaya Reparasi 500.000,-
Total Rp 3.450.000,-
KULIAH KE 6

METODE HARGA POKOK


1. Metode HP Pesanaan (Job Order Costing Method).
2. Metode HP Proses/Massa (Proces Costing Method).
Tipe/sifat proses produksi
1. The special order type of industry (produksi satuan).
2. The mass production (produksi masa)
METODE HARGA POKOK PESANAN (Job Order Costing Method).
Yaitu Cara penentuan HP produk dimana biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk
sejumlah produk tertentu atau suatu jasa ,yg dapat dipisahkan identitasnya dan perlu
ditentukan harga pokoknya secara individual.

Karakteristik Produksi Pesanan :


1. Proses pengolahan produk terputus-putus
2. Produk yg dihasilkan sesuai spesifikasi pemesan
3. Produk ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk
memenuhi persediaan.
Karakteristik Metode HP Pesanan
1. Biaya produksi dikumpulkan utk setiap pesanan secara
individual.Tiap pesanan menggunakan satu kalkulasi HP tersendiri.
2. Biaya produksi digolongkan kedalam BPL dan BPTL
3. BPL (bahan dan upah lgs) diperhitungkan kpd produk/pesanan
berdasarkan harga sebenarnya terjadi,sdgkan BPTL/BOP dibbnkan
menurut tarip yang ditentukan dimuka.
4. HP per unit dihitung pd saat pesanan selesai diproduksi.
5. HP per unit dihitung dg cara membagi jml biaya yg dibbnkan kpd
pesanan ttt dg jml satuan produk dlm pesanan ybs.
6. Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan
kartu HP ,sdgkan utk memudahkan pencatatan biaya kedlm kartu
HP, nomor perintah produksi hrs dicantumkan pd kartu HP tsb dan
pd bukti pembukuan.
Produksi Masa
Produksi yg ditujukan kpd kebutuhan masa tanpa
memperhatikan keinginan konsumen secara
individual.
Ciri-cirinya produksi massa:
a. Biasanya produksi ditujukan utk persediaan.
b. Keinginan konsumen scr individual kurang/tdk
diperhatikan.
c. Proses produksi akan berulang dg cara yg hampir
sama.
d. Make and sale system
PRODUKSI SATUAN
• Produksi utk menghasilkan brg/jasa yg ditujukan kpd
kebutuhan konsumen yg scr individual sangat diperhatikan.

Ciri-ciri nya :
a. Biasanya produksi ditujukan utk pesanan sebab dlm
produksi satuan sukar utk mengadakan persediaan.
b. Proses produksi tdk akan berulang dg cara yg
sebelumnya/terputus-putus.
c. Keinginan konsumen scr individual sangat diperhatikan
d. Sale and make system
Contoh soal
PT.ABC pd akhir tahun 2008 menyusun budget biaya utk tahun anggaran 2009 sbb:
Bahan baku Rp.15.000.000,-
upah langsung 20.000.000,-
overhead pabrik 10.000.000,-
Total cost Rp.45.000.000,-
Bop dibbnkan kpd produk menurut tarip dimuka berdasarkan upah lgs.Pd bl Januari
2009 prsh menerima pesanan utk membuat produk X dan produk Y dan telah
dikeluarkan bop sebesar Rp.175.000,-biaya lgs utk kedua pesanan tsb sbb:
Produk X Produk Y
Bahan baku Rp. 120.000 Rp. 135.000
Upah lgs 160.000 180.000
Prime cost Rp 280.000 Rp 315.000

Jika prsh menetapkan laba 20 % serta biaya penjualan 5 % masing2 dari harga
jualnya maka hitunglah harga jual masing2 produk ,berikan pula ayat2 jurnal yg
diperlukan.
Tarip BOP : 10.000.000/20.000.000 x 100 % = 50 %x upah langsung

MACAM BIAYA PRODUK (X) PRODUK (Y) TOTAL


(Rp) (Rp) (Rp)
BBB 120.000 135.000 255.000
BTK 160.000 180.000 340.000
PRIME COST 280.000 315.000 595.000
BOP (50 % dari BTK) 80.000 90.000 170.000
HP PRODUK 360.000 405.000 765.000
Umpama Harga Jual = 100Q, maka
HPP = 75Q (100Q – 20Q – 5Q)
1. HARGA JUAL 480.000 540.000 1.020.000
Harga Pokok Penjualan 360.000 405.000 765.000
Laba Kotor 120.000 135.000 255.000
Biaya Penjualan (5 % x HJ) 24.000 27.000 51.000
LABA (20 % x HJ) 96.000 108.000 204.000
II. Jurnal Yang Diperlukan :

1. Pada saat Pembebanan


BDP BBB 255.000
BDP BTK 340.000
BDP BOP 170.000

Persediaan Bahan Baku 255.000


Gaji/Upah 340.000
BOP dibebankan 170.000

2. Pada saat Produk Selesai


Persediaan Produk Selesai 765.000
BDP BBB 255.000
BDP BTK 340.000
BDP BOP 170.000
3. Padasaat Perhitungan
BOP Dibebankan 170.000
Selisih BOP 5.000
BOP Sesungguhnya 175.000

BOP Sesungguhnya 175.000


Macam-macam Biaya 175.000

Gaji/Upah 340.000
Hutang Gaji/Upah 340.000

4. Pada saat Penjualan


Kas/Piutang 1.020.000
Penjualan 1.020.000
HPBarang Dijual 765.000
Persediaan Produk Selesai 765.000
METODE HARGA POKOK PESANAN (full costing)

PT ‘A’ BLN Nopember 2010 mendapat pesanan S.Undangan 1.500 lb, harga yang diberikan kpd
pemesan Rp 3.000,- per lb. Mendapat pesanan Pamflet Iklan 20.000 lb harga yang diberikan
kepada pemesan Rp 1.000,- per lb. Pesanan Und. Diberi nomor (P101) pesanan Pamflet diberi
nomor (P.102).
Kegiatan produksi sbb :
1. Tgl. 3 Nop. Dibeli bh.baku Rp 5.475.000,- bahan pembantu Rp 470.000,-
2. Selama bulan Nop. Dipakai Bh. Baku untuk P.101 Rp 1.350.000,- dan P.102 Rp 4.125.000,-
3. Dibayar BTK pekerjaan P.101, 225 jam @ Rp 4.000,- dan P.102, 1.250 jam @ Rp 4.000,- dan
upah taklangsung Rp. 3.000.000,-
4. Pemakaian Bh. Pembantu untuk kedua pesanan tsb. Rp. 300.000,-
5. BOP sesungguhnya terjadi (selain upah taklangsung dan bahan pembantu) Rp 5.700.000,-
6. BOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif 50% dari biaya tenaga kerja langsung.
Pertanyaan :
a. Buat jurnal
b. Hitung R/L kotor P.101 dan P.102 jika diketahui biaya administrasi dan umum Rp 4.000.000,-
dan biaya pemasaran Rp 7.500.000,- yang dibebankan kemasing-masing pesanan
berdasarkan perbandingan harga pokok pesanannya.
Jawaban

1. Pembelian bahan :
Persediaan bahan baku Rp 5.475.000,-
Hutang dagang Rp 5.475.000,-
Persediaan Bhn. Pembantu Rp 470.000,-
Hutang dagang Rp 470.000,-
2. Pemakaian Bahan :
PDP Biaya bhn. Baku Rp 5.475.000,-
Persediaan bahan baku Rp 5.475.000,-
3. Pencatatan BTK yang terutang :
Gaji dan Upah Rp 8.900.000,-
Hutang Gaji dan Upah Rp 8.900.000,-
4. Pencatatan distribusi BTK:
PDP BTK langsung Rp 5.900.000,-
Gaji dan Upah Rp 5.900.000,-
BOP sesungguhnya Rp. 3.000.000,-
Gaji dan Upah Rp 3.000.000,-
5. Pencatatan pembayaran BTK :
Hutang Gaji dan Upah Rp 8.900.000,-
Kas Rp 8.900.000,-
Lanjutan

6. Pemakaian Bhn Pembantu :


BOP sesungguhnya Rp 300.000,-
Persediaan bhn. Pembantu Rp 300.000,-
7. Pencatatan BOP swesungguhnya :
BOP sesungguhnya Rp 5.700.000,-
Macam-macam biaya Rp 5.700.000,-
8. Pembebanan BOP kepada produk :
P.101 = 150% x Rp 900.000,- = Rp 1.350.000,-
P.102 = 150% x Rp 5.000.000,- = Rp 7.500.000,-
BOP yang dibebankan Rp 8.850.000,-
BOP sesungguhnya Rp 8.850.000,-
9. Selisih BOP
Debit : BOP sesungguhnya Rp. 3.000.000,-
BOP sesungguhnya Rp 5.700.000,-
BOP sesungguhnya Rp 300.000,-
Jumlah Debit Rp 9.000.000,-
Kredit : BOP sesungguhnya Rp 8.850.000,-
Selisih BOP Rp 150.000,-
BOP sesungguhnya Rp 150.000,-
Pencatatan Harga Popok :

P.101 P.102
Bahan Baku Rp 1.350.000,- Rp 4.125.000,-
BTK langsung Rp 900.000,- Rp 5.000.000,-
BOP Rp 1.350.000,- Rp 7.500.000,-
Harga Pokok Pesanan Rp 3.600.000,- Rp 16.625.000,-
10. Mencatat HPP :
Persediaan Produk Jadi P101 Rp 3.600.000,-
PDP – Biaya Bahan Baku Rp 1.350.000,-
PDP – BTK langsung Rp 900.000,-
PDP – BOP Rp 1.350.000,-
Persediaan Produk Jadi P.102 Rp 16.625.000,-
PDP – Biaya Bahan Baku Rp 4.125.000,-
PDP – BTK langsung Rp 5.000.000,-
PDP – BOP Rp 7.500.000,-
11. Mencatat Harga Pokok Produk Yang Dijual :
HPP P.101 Rp 3.600.000,-
HPP P.102 Rp 16.625.000,-
Persediaan Produk Jadi P101 Rp 3.600.000,-
Persediaan Produk Jadi P.102 Rp 16.625.000,-
KULIAH 7

METODE HARGA POKOK PROSES


• Cara penentuan harga pokok produk dimana
biaya produksi selama periode ttt dibebankan
kpd proses atau kegiatan dan dibagikan/
dialokasikan kpd produk yg dihasilkan dlm
periode tsb secara rata-rata.
Metode HP.Proses terbagi 3 :
• Met. HP Proses yg dipakai oleh perusahaan yg
produknya diolah melalui satu departemen
produksi saja.
• Met. Yg dipakai oleh perusahaan yg produknya
diolah lebih dari satu departemen produksi.
• Pengaruh produk yang hilang,rusak atau cacat
terhadap perhitungan harga pokok.
• Dalam metode ini rekening pembantu bagi rekening
kontrol barang dlm proses dlm buku besar (ledger)
tidak berupa kartu harga pokok ttp berupa
rek.pembantu biaya untuk tiap departemen produksi.
• Unsur-unsur biaya produksi tdd:BBB,BTK dan BOP

• Dlm met.ini proses produksi berlangsung


kontinyu,biasanya jenis dan besarnya produk yg
dihasilkan adalah sama.
• BBB,BTK dan BOP serentak masuk dlm proses utk
membentuk produk jadi,masalah yg timbul tdk
semua biaya yg diolah membentuk produk akan ttp
ada sebagian yg berupa barang/produk dlm proses.
• Utk menghitung HP PDP ini harus dinyatakan dlm
unit ekivalen produksi (unit equivalent
production),yaitu suatu angka perbandingan antara
PDP jika dinyatakan dlm produk selesai.
• Tiap unsur biaya harus dinyatakan dlm % atau bagian
dari yg telah diselesaikannya.
Contoh soal
• PT”X’’ mengolah produk sebanyak 3400 unit,akan ttp 3000 unit yg
berupa produk jadi langsung diserahkan ke gudang,dan 400 unit
masih berupa PDPakhir dg tingkat penyelesaian BBB 100 %,upah
langsung 60 % dan overhead 40 %.Biaya yg telah dikeluarkan sbb:
• BBB Rp. 68.000,-
• Upah langsung 113.400,-
• BOP 79.000,-
• Jumlah Rp. 260.400,-
• Diminta:
• 1. HP per unit produk jadi
• 2. Nilai persediaan produk jadi dan PDP
• 3. ayat jurnal yg diperlukan.
Jawab :

• Jenis unit ekivalen produksiBiaya HP/


• Biaya Rp. unit
• BBB 3000 +100%.400 =3400 68.000 Rp 20
• BTK 3000 + 60%.400 =3240 113.400 35
• BOP 3000 + 40%.400 =3160 79.000 25
• Jml 260.400 80

• Nilai persediaan produk jadi = 3000 unit XRp 80 = Rp. 240.000


• Nilai persediaan PDP:
• BBB 100%.400 X Rp 20 =Rp 8.000
• BTK 60%.400 X 35 = 8.400
• BOP 40%.400 X 25 = 4.000
• Jml ....................... = Rp. 20.400
• Total Biaya .......................................................... = Rp. 260.400
Ayat Jurnal

• Jurnal input
• BDP BBB 68.000
• BDP BTK 113.400
• BDP BOP 79.000
• Pers.Bhn Bk. 68.000
• gaji & upah 113.400
• BOP ssgh 79.000
• Jurnal output :

• 1. Persediaan Produk jadi 240.000


• BDP BBB 60.000
• BDP BTK 105.000
• BDP BOP 75.000

• 2.Persediaan PDP 20.400


• BDP BBB 8.000
• BDP BTK 8.400
• BDP BOP 4.000
KULIAH KE 8
METODE HARGA POKOK PROSES – PRODUK DIOLAH MELALUI LEBIH DARI SATU
DEPARTEMEN PRODUKSI

1. Poduk selesai Dept pertama menjadi biaya produk departemen berikutnya .


2. Harga pokok produk terdiri :
a. Biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya.
b. Biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen selanjutnya.
Contoh :
Data produksi bulan januari Dept. A Dept. B
Produk selesai yang ditransfer ke Dept. B 30.000 bh -
Produk selesai yang ditransfer ke Gudang - 24.000 bh
Produk dalam proses akhir Januari 5.000 bh 6.000 bh
Biaya yang dikeluarkan bulan Januari :
 Biaya Bahan Baku Rp 70.000,- Rp 0,-
 Biaya Tenaga Kerja Rp 155.000,- Rp 170.000,-
 Biaya Overhed Pabrik Rp 248.000,- Rp 405.000,-
Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir Januari
 Biaya Bahan Baku 100 %
 Biaya Konversi 20 % 50 %
1. Hitung HP Produk selesai dan HP PDP
2. Buat ayat jurnal yang diperlukan
Perhitungan Harga Pokok Produksi di Depart. A

MACAM BIAYA UNIT EKUIVALEN JUMLAH BIAYA HP/UNIT


BBB 30.000 + (100% x 5.000 bh) = 35.000 bh Rp 70.000,- Rp 2,-
BTK 30.000 + ( 20% x 5.000 bh) = 31.000 bh Rp 155.000,- Rp 5,-
BOP 30.000 + ( 20% x 5.000 bh) = 31.000 bh Rp 248.000,- Rp 8,-
Total Rp 473.000,- Rp 15,-
HP Produk yang ditranfer ke Dept. B = 30.000 bh x Rp 15,- = Rp 450.000,-
HP Persediaan PDP di Dept. A pada akhir Januari :
BBB 5.000 x 100% = 5.000 bh x Rp 2,- = Rp 10.000,-
BTK 5.000 x 20% = 1.000 bh x Rp 5,- = Rp 5.000,-
BOP 5.000 x 20% = 1.000 bh x Rp 8,- = Rp 8.000,-
Total Rp 23.000,-
TOTAL BIAYA DI DEPARTEMEN (A) Rp 473.000,-
Perhitungan Harga Pokok Produksi di Depart. B

MACAM BIAYA UNIT EKUIVALEN JUMLAH BIAYA HP/UNIT


BBB 24.000 + (100% x 6.000 bh) = 30.000 bh Rp 450.000,- Rp 15,-
BTK 24.000 + ( 50% x 6.000 bh) = 27.000 bh Rp 270.000,- Rp 10,-
BOP 24.000 + ( 50% x 6.000 bh) =27.000 bh Rp 405.000,- Rp 15,-
Total Rp 1.125.000,- Rp 40,-
HP Produk yang ditranfer ke Gudang = 24.000 bh x Rp 40,- Rp 960.000,-
HP Persediaan PDP di Dept. B pada akhir Januari :
BBB 6.000 x 100% = 6.000 bh x Rp 15,- = Rp 90.000,-
BTK 6.000 x 50% = 3.000 bh x Rp 10,- = Rp 30.000,-
BOP 6.000 x 20% = 3.000 bh x Rp 15,- = Rp 45.000,-
Total Rp 165.000,-
TOTAL BIAYA DI DEPARTEMEN (B) Rp 1.125.000,-
Pengaruh Pruduk yg hilang thd
perhitungan harga pokok
• Produk yang hilang,rusak dan cacat biasanya
dipengaruhi oleh sifat dari bahan baku itu sendiri
misalnya karena susut, menguap,mengkerut dsbnya.

• Produk hilang ada 2 macam :


• Hilang diawal proses dan
• Hilang diakhir proses
• Produk hilang diawal proses,artinya belum
menyerap biaya ,shg tidak diperhitungkan
kedlm UEP,akan ttp berakibat trhdp kenaikan
biaya produksi/HP.

• Produk hilang diakhir proses sama dg produk


yg rusak,artinya sudah menyerap seluruh
unsur biaya ,shg perlu diperhitungkan kedlm
UEP,jelas HP meningkat.
Contoh soal
• Dept.A Dept.B
• Produk jadi 1.000 unit 800 unit
• PDP dg tingkat penyelesaian
• BBB 100 %,BTK 60 %,BOP 40 % 250 “ -
• Biaya konversi 50 % 150 “
• Produk hilang diawal proses 100 “ -
• Produk hilang diakhir proses - 50 “
• Biaya yg dikeluarkan :
• BBB Rp. 500.000,- -
• BTK 345.000,- Rp. 423.000.-
• BOP 165.000,- 263.200,-
• Jumlah Rp.1.010.000,- Rp. 686.200,-
• Diminta: 1. Hitunglah HP/unit produk jadi.
• 2. Nilai pers.Produk jadi dan PDP di dept.A dan B
• 3. Ayat Jurnal Yg Diperlukan,
JAWAB
Jenis biaya Unit Ekivalen Produk Dept. A Biaya HP/Unit
BBB 1.000 + 100 % x250 = 1.250 Rp. 500.000,- Rp. 400,-
BTK 1.000 + 60 % x 250 = 1.150 Rp. 345.000,- Rp. 300,-
BOP 1.000 + 40 % x 250 = 1.100 Rp. 165.000,- Rp. 150,-
TOTAL Rp. 1.010.000,- Rp. 850,-
Nilai Persediaan Produk Selesai Dept. A = 1.000 x Rp 850,- = Rp. 850.000,-
Nilai Persediaan PDP Dept. A
BBB 100 % x 250 unit x Rp. 400,- Rp. 100.000,-
BTK 60 % x 250 unit x Rp. 300,- Rp. 45.000,-
BOP 40 % x 250 unit x Rp. 150,- Rp. 15.000,-
TOTAL Rp. 160.000,-
Jenis biaya Unit Ekivalen Produk Dept. B Biaya HP/Unit
BBB d/Dept. A 800+150+50 = 1.000 Rp. 850.000,- Rp. 850,-
BTK 800+50+50 % x 150 = 925 Rp. 423.000,- Rp. 457,-
BOP 800+50+50 % x 150 = 925 Rp. 263.200,- Rp. 285,-
TOTAL Rp. 1.536.200,- Rp. 1.592,-
Nilai Persediaan Produk Selesai Dept. B = (800+50) x Rp 1.592,- = Rp. 1.353.200,-
Harga Pokok/unit Produk Selesai Dept. B = Rp. 1.353.200 ÷ 800 = Rp. 1691,50
Nilai Persediaan PDP Dept. B
BBB d/Dept A. 100 % x 150 unit x Rp. 850,- Rp. 127.500,-

BTK 50 % x 150 unit x Rp. 457,- Rp. 34.275,-


BOP 50 % x 150 unit x Rp. 285,- Rp. 21.375,-
TOTAL Rp. 183.150,-
Pengaruh Produk Rusak thd perhitungan HP
• Produk Rusak ada 2 macam :
• 1. Produk rusak tidak laku dijual.
• Perhitungannya sama persis dg
• produk yg hilang diakhir proses.
• 2. Produk rusak laku dijual,
• perhitungannya ada 3 macam
• yaitu :
• - Hasil penjualan produk rusak sbg
• pengurang biaya produksi.
• -Hasil penjualan produk rusak sbg
• pendapatan lain-lain.
• - Kerugian produk rusak dibebankan sbg
• elemen biaya overhead pabrik.

Contoh hasil penjualan PR sbg pengurang biaya produksi
• Dept.A Dept.B
Produk jadi 500 bh 400 bh
PDP dg tk penyelesaian
BBB 100 %, B.Konversi 25 % 100 bh
BTK 60 %,BOP 40 % 75 bh
Produk Rusak 50 bh 25 bh
Harga Jual Produk Rusak/unit - Rp 4000,-
Biaya yg telah dikeluarkan :
BBB Rp 1.300.000
BTK 862.500 Rp 750.000
BOP 575.000 500.000
Jumlah Rp 2.737.500 Rp 1.250.000
Jika hasil penjualan PR sbg pengurang biaya produksi maka, Hitung
1. HP/unit produk jadi
2. Nilai pers.produk jadi dan PDP di dept.A dan B
3. Ayat-ayat jurnal yang diperlukan
Jawab :
Perhitungan di dept.A :
Jenis Biaya Unit ekivalen produksi Biaya HP/bh
BBB 500+50+100%.100=550 Rp 1.300.000 Rp 2000
BTK 500+50+ 25 %.100=575 862.500 1500
BOP 500+50+ 25 %.100=575 575.000 1000
Jumlah Rp 2.737.500 Rp 4500

Nilai pers.produk jadi dept.A yg ditransfer ke dept.B =


(500+50) bh x Rp 4.500,- =Rp 2.475.000,-
HP/bh produk jadi dept.A= Rp 2.475.000 : 500 =Rp 4950,-

Nilai PDP dept.A :


BBB 100 %.100 x Rp 2000 = Rp 200.000,-
BTK 25 %.100 x 1500 = 37.500,-
BOP 25 %.100 x 1000 = 25.000,-
Jumlah Rp 262.500,-
Perhitungan di dept.B :
Hasil penjualan produk rusak dept B 25 unit x Rp 4.000,- = Rp 100.000,-
JB Biaya Ratio Pengurang Hsl.Pengurangan UEP HP/bh
(Rp ) ( Rp ) ( Rp ) (Rp)
BBB 2.475.000 0,66 66.000 2.409.000 500 4818
BTK 750.000 0,20 20.000 730.000 470 1553,19
BOP 500.000 0,14 14.000 486.000 455 1068,13
Jml 3.725.000 1,00 100.000 3.625.000 7439,32
Nilai pers.produk jadi dept.B yg ditransfer ke gudang =
(400 + 25)bh x Rp 7439,32 = Rp 3.161.711
HP/bh produk jadi = Rp 3.161.711 :400 = Rp 7904,28
Nilai PDP dept.B
BBB dr dept.A = 75 x Rp 4818 = Rp 361.350,-
BTK = 60 % . 75 x 1553,19 = 69.893,55
BOP = 40 % . 75 x 1068,13 = 32.043,90
Jumlah Rp 463.287,45
Kontrol perhitungan

Input Output
• Biaya dept.A Rp 2.737.500 PDP dept.A Rp 262.500
• Biaya dept.B 1.250.000 Produk jadi B 3.161.711
• PDP dept.B 463.287,45
• Produk Rusak B 100.000
• Jumlah Rp 3.987.500 Jumlah Rp 3.987.498,45

• Ayat-ayat Jurnal
Contoh hasil penjualan PR sbg pendapatan lain-lain
• Dept.A Dept.B
• Produk jadi 3000 unit 2400 unit
• PDP dg tk.penyelesaian
• BBB 100 %,B.Konversi 25 % 400 unit -
• BTK 75 % BOP 25 % - 200 unit
• Produk Rusak 150 unit 300 unit
• Produk hilang diakhir proses - 100 unit
• Harga jual PR Rp 200,- Rp 350,-
• Biaya yg dikeluarkan :
• BBB Rp 450.000 -
• BTK 300.000 Rp 570.000
• BOP 245.000 230.000
• Jumlah Rp 995.000 Rp 800.000
Jawab :
Perhitungan di Dept. A :
J.B Unit ekivalen produksi Biaya HP/unit
BBB 3150 + 100 %. 400 =3550 Rp 450.000 Rp 126,76
BTK 3150 + 25 %. 400 = 3250 300.000 92,31
BOP 3150 + 25 %.400 = 3250 245.000 75,38
Jumlah Rp 995.000 Rp 294,45

Nilai pers.produk jadi dept.A yg ditransfer ke dept.B


3150 x Rp 294,45 = Rp 927.517,5
HP/unit prod jadi dept.A = Rp 927.517,5 :3000=Rp309,17

Nilai PDP dept.A


BBB 100%.400x Rp 126,76 =Rp 50.704
BTK 25%.400x 92,31 = 9.231
BOP 25%.400x 75,38 = 7.538
Jumlah Rp 67.473
Perhitungan di dept.B :
JB U E P Biaya HP/unit
BBB dr dept.A 2800+ 200 =3000 Rp 927.517,5 Rp 309,17
BTK 2800+75%.200=2950 570.000 193,22
BOP 2800+25%.200=2850 230.000 80,70
Jumlah Rp1.727.517,5 Rp 583,09

NILAI pers.prod jadi dept.B yg diserahkan ke gudang=


2800 unit x Rp 583,09 =Rp 1.632.652
HP/UNIT produk jadi=Rp 1.632.652 :2400=Rp 680,27

Nilai PDP dept.B


BBB dr dept.A = 200xRp 309,17 =Rp 61.384
BTK 75%.200x 193,22 = 28.983
BOP 25%.200x 80,70 = 4.035
Jumlah Rp 94.402
Kontrol perhitungan
Input output
• Biaya dept.A Rp 995.000 PDP dept.A Rp 67.473
• Biaya dept.B 800.000 Pers prod jd B 1.632.652
• PDP dept.B 94.402
• Jumlah Rp 1.795.000 Rp 1.794.527
• Selisih ( 473)

• Ayat-ayat jurnal
Kerugian PR dibebankan sbg elemen BOP
Contoh :
• Dept.A Dept.B
• Produk jadi 1.200 unit 960 unit
• Produk hilang diawal proses 30 “ 40 “
• PR Laku dijual 65 “ 100 “
• PDP dg tingkat penyelesaian :
• BBB 100 %, konversi 50 % 120 “ -
• BTK 60 %,BOP 25 % - 150 “
• Harga Jual PR Rp 250,- Rp 400,-
• Jam mesin yang direnanakan 486 jam 434 jam
• Tarif BOP/jam Rp 200,- Rp 275,-
• Biaya yg dikeluarkan :
• BBB Rp. 166.200,- -
• BTK “ 203.250,- Rp. 181.600.-
• BOP “ 108.400,- “ 97.650,-
• Jumlah Rp. 477.850,- Rp. 279.250,-
• Jika kerugian PR diperlakukan sbg beban BOP,maka hitunglah HP perunit produk jadi
didept.B
Jawab
JB UEP Biaya HP/unit
BBB 1265 + 100%.120 =1385 Rp 166.200 Rp 120
BTK 1265 + 50% .120 =1325 203.250 153,40
BOP 1265 + 50% .120 =1325 97.200 73,36
Jumlah Rp 466.650 Rp 346,76

Hasil penjualan PR= 65 unit x Rp 250 =Rp 16.250


HP PR = 65 unit x 346,76 = 22.539,4 –
Kerugian PR =Rp 6.289,4

Nilai pers produk jadi dept.A yg ditransfer ke dept.B


1200 unit x Rp 346,76 = Rp 416.112

Nilai PDP dept.A


BBB 100%.120 x Rp 120 = Rp 14.400
BTK 50%. 120 x 153,4 = 9.204
BOP 50%. 120 x 73,36 = 4.401,6
jumlah Rp 28.005,6
Perhitungan di Departemen B
JB UEP BIAYA HP/unit
BBB dr dep.A 1060 + 100 = 1160 Rp 416.112 Rp 358,72
BTK 1060 +75%.100 = 1135 181.600 160
BOP 1060 +25%.100 = 1085 119.350 110
Jumlah Rp 717.062 Rp 628,72

Hasil penjualan PR = 100 unit x Rp 400 =Rp 40.000


HP PR = 100 unit x 628,72= 62.872-
Kerugian PR Rp 22.872
Nilai pers produk jadi dep.B yg ditransfer ke gudang
960 unit x Rp 628,72 =Rp 603.571,2

Nilai PDP dept.B


BBB 100 x Rp 358,72 = Rp 35.872
BTK 75%.100 x 160 = 12.000
BOP 25%.100 x 110 = 2.750+
Jumlah Rp 50.622
Harga Pokok Standar(Standard Cost)

• Yaitu biaya yg ditentukan secara ilmiah utk


memproduksi satu/bbrp satuan produk dlm
satu jk waktu ttt utk masa yad.

• Penggunaan std cost bertujuan utk


menyederhanakan prosedur pembiayaan,shg
akan mengurangi tenaga kerja dibidang
administrasi yg berarti adanya penghematan
Standar cost digunakan untuk tujuan sbb :
• Sbg dasar didlm penentuan/penyusunan budget perusahaan.
• Sbg pedoman utk mengukur/mengendalikan efisiensi
perusahaan.
• Memungkinkan terjadinya penurunan biaya
• Penyederhanaan didlm prosedur pembiayaan dan pengiriman
laporan2 biaya.
• Sbg dasar dlm penilaian persediaan,baik persediaan
bahan,persediaan PDP maupun persediaan produk jadi.
• Sbg dasar didlm penentuan harga penawaran dlm suatu
pelelangan(tender/kontrak)dan juga pedoman didlm
penentuan harga jual.
Biaya Standar elemennya tdd:

• Biaya bahan baku standar


• Biaya tenaga kerja standar
• BOP standar

Biaya Bahan Baku standar tdd:


-standar kuantitas bahan
-standar harga bahan
Standar kuantitas bahan
• Yaitu jml pemakaian bh baku yg seharusnya dikorbankan
utk membuat satu unit produk ttt.

• Std kuantitas didasarkan kpd spesifikasi yg dipersiapkan


oleh bag.produksi/product design ,akan ttp pd perusahaan
kecil std ini didsrkan kpd spesifikasi dp
tipe,kuantitas,ukuran,bentuk dan kualitas dr bahan yg
dibutuhkan dlm operasi yg akan dilaksanakan.Apbl produk
belum pernah dibuat,mk std kuantitas hrs ditetapkan
melalui analisa yg paling ekonomis mengenai
bentuk,ukuran,dan kualitas dp bahan.
• Dlm penentuan std kuantitas hrslah
mempertimbangkan faktor2
allowances/kelonggaran ttg kemungkinan
terjadinya pemborosan/waste pd bahan,spt
bahan yg cacat,menguap,mengkerut,lembab
dan terjadinya afval dan uitval .afval ad sisa dr
bahan yg terbuang,uitval ad produk yg
gagal/cacat/rusak.Spoiled ad bahan yg
rusak/cacat.
Cara menentukan standar kuantitas:
• Menggunakan riset/penelitian ilmiah
• Experimen di laboratorium
• Percobaan ditempat proses produksi/test run.
• Pengalaman dimasa lalu,dg memanfaatkan
data statistik dan catatan pembukuan.
• Memanfaatkan pengalaman pd perusahaan
sejenis.
• Selisih yg terjadi antara kuantitas std dg kuantitas
sebenarnya disebut selisih efisiensi/selisih kuantitas.

• SE = ( jml Kst –jml Ksb)Hst

• Selisih efisiensi timbul karena:


• Produksi menyimpang dr yg direncanakan,shg
menggunakan bahan pengganti/subtitusi.
• Efektif tdknya pengawasan thd pemborosan
• Efektif tdknya pengawasan thd tenaga kerja/alat2 produksi
Standar Harga bahan
• Yaitu harga bahan yg seharusnya dikorbankan utk
memproduksi satu unit produk ttt,yg ditaksir pd awal periode.

• Cara menetapkan standar harga:


• berdsrkan kontrak pembelian utk satu jk wkt ttt,misal 6 bulan atau 1
tahun yad.
• Berdsrkan trend dr harga2 dimasa yl dg menghitung proyeksi harga
dimasa yad.
• Berdsrkan harga pasar/harga yg dipublikasikan.
• Berdsrkan median price dr harga pesanan yl.
• Taksiran berdsrkan pengalaman/penilaian dr seorang akhli.
• Selisih yg terjadi antara harga standar dg harga
sebenarnya disebut dengan Selisih Harga.

• Selisih Harga=(Hst - Hsb)jml Ksb

• Selisih harga timbul karena :


• Adanya perubahan tk harga secara umum
• Adanya syarat2 kredit yg menguntungkan/merugikan
• Adanya potongan/discount pembelian
Biaya tenaga kerja standar/labor cost
standard
• Tdd 2 komponen yaitu :
• Time/efficiency/usage standard
• Wages/rates/costs standard

• Time/efficiency/usage standard/Standar waktu


• Yaitu menyatakan jml waktu/jam yg seharusnya
dikorbankan oleh seorang buruh utk membuat satu
unit produk.
Cara menentukan standar waktu:

• Melalui Time and Motion Study (TMS)


• Percobaan ditempat proses produksi/test run.
• Berdsrkan pengalaman
Wages/rates/costs standard
• Disebut juga standar upah,yaitu upah yg
seharusnya dikeluarkan dlm rangka balas jasa dr
pembuatan satu unit produk.

• Cara menentukannya :
• Bedsrkan union contracts
• Bedsrkan pengalaman
• Berdsrkan tarip upah yg berlaku (UMK)
• Beredsrkan taksiran
Factory overhead cost standard
• Biasanya disebut BOP standar,penentuannya
dg menggunakan tarip dimuka,hanya saja utk
memperkirakan/menaksir BOP hrslah didsrkan
kpd BOP yg dibudgetkan
Langkah2 menentukan BOP standar :

• Menaksir/memperkirakan BOP yg akan terjadi


• Memisahkan BOP kedlm BOP tetap dan BOP variable
• Menyusun budget BOP
• Menetapkan tk kapasitas yg akan
diharapkan,biasanya dipilih kapasitas normal
• Menghitung besarnya tarip BOP
• Selisih yg terjadi antara BOPstandar dg BOP
sebenarnya disebut dg selisih bersih BOP(net
overhead variance),selisih ini dianalisis kedlm :
• Metode 2 selisih tdd:selisih terkendali dan selisih
volume
- Metode 3 selisih tdd:selisih budget,selisih kapasitas
dan selisih efisiensi.
- Metode 4 selisih tdd:sel.budget,sel.efisiensi
tetap,sel.efisiensi variabel dan sel.kesibukan
Metode 2 selisih

• Sel.Terkendali/controllable variance
BOP yg sebenarnya Rp A
Biaya yg dibudgetkan pd jam std:
Biaya Tetap Rp……..
B.Var (jam stdx Tarip BV)Rp……..+
Rp B-
Rp C (rugi/laba)
Sel.Volume/volume variance
Biaya yg dibudgetkan pd jam std: Rp B
Jam std x Tarip BOP Rp D –
Rp E (rugi/laba)
Metode 3 selisih :

1. Sel.Budget/spending variance
BOP yg sebenarnya Rp A
Biaya yg dibudgetkan pd jam sebenarnya:
Biaya Tetap Rp………….
BV=(jam sb x tarip BV) Rp………….+
Rp F-
Rp G (R/L)
2. Sel.Kapasitas/capacity Variance
Biaya yg dibudgetkan pd jam sebenarnya Rp F
jam sebenarnya x tarip BOP Rp H
SELAMAT UJIAN

Anda mungkin juga menyukai