Anda di halaman 1dari 18

AGING SCHEDULE

PIUTANG USAHA
PRAKTIKA AUDITING I

ANGGI PUTRI KUSUMA WARDINI S.E., M.Ak.,PIA


Analisa umur piutang atau Aging Schadule piutang adalah suatu
bentuk laporan untuk mengetahui posisi piutang dengan melakukan
pengelompokan piutang pada periode tertentu, dengan pengelompokan
tersebut manajemen perusahaan dapat mengetahui posisi piutang sehingga
dapat mengambil kebijakan keuangan yang tepat. Analisa umur piutang juga
dilakukan untuk menentukan besarnya penyisihan yang perlu dilakukan oleh
perusahaan.
Aging schedule atau daftar umur piutang memuat jumlah piutang
usaha dari masing – masing pelanggan serta mengklasifikasikannya ke dalam
golongan-golongan umur, dengan waktu jatuh temponya yang menjadi dasar
dari penggolongan piutang tersebut.
Aging schedule menyajikan informasi bagi manajemen
atau pimpinan perusahaan tentang umur piutang masing –
masing pelanggan berdasarkan waktu jatuh temponya.
Pembuatan aging schedule itu perlu dilakukan bagi
perusahaan yang mempunyai saldo piutang dalam nilai yang
cukup besar. Dengan menerapkan daftar umur piutang
tersebut perusahaan dapat menganalisis piutang-piutangnya
dan mendeteksi pelanggan – pelanggannya, mana yang waktu
jatuh temponya telah tiba dan perlu ditagih dan mana yang
belum. Juga pelanggan mana yang perlu dibatasi kreditnya
karena belum memenuhi kewajibannya dan mana yang tidak.
Oleh karena itu dengan aging schedule sebagai alat yang
menunjang pengendalian internal, diharapkan dapat
membantu perusahaan untuk meminimalkan kerugiannya
karena piutang tak tertagih.
Untuk kertas kerja yang digunakan, masih sama dengan kertas kerja minggu
lalu, sekarang yang diisi adalah bagian aging schedule dan, penyisihan
piutang dan juga subsequent collection nya.
Dalam membuat Analisa umur piutang yang diperhatikan adalah tanggal kapan piutang itu
terjadi dan kebijakan terkait piutang usaha yang ditetapkan di dalam perusahaan.

PT Perdana mempunyai ketentuan pembayaran piutang adalah pelunasan piutang dilakukan


untuk transaksi penjualan terdahulu. Artinya setiap pembayaran yang dilakukan oleh
pelanggan akan di alokasikan terhadap piutang dengan masa terlama

Dan untuk penyisihan piutang, PT Perdana menetapkan ketentuan sebagai berikut :


Piutang berumur 2 bulan tidak disisihkan
Piutang lewat jatuh tempo 3 bulan disisihkan 10%
Piutang lewat jatuh tempo 4 bulan disisihkan 50%
Piutang lewat jatuh tempo 5 bulan disisihkan 100%
Berdasarkan ketentuan pelunasan, jika ada pembayaran atas piutang maka pembayaran
tersebut akan dialokasikan untuk membayar piutang yang terdahulu.

Contoh untuk PT Bahagia (Sambil dilihat Kartu Piutang PT BAHAGIA ya)

PT BAHAGIA

Date Explanation PR Debet Credit Balance

01-Okt Balance - 117.913.500


04-Okt F 1235/X/09 SJ 108.597.750 - 226.511.250
20-Okt CRV 926/X/09 CRJ - 74.750.250 151.761.000
01-Nov CRV 933/XI/09 CRJ - 67.100.000 84.661.000
03-Des CRV 948/XII/09 CRJ - 34.736.000 49.925.000
20-Des F 1272/XII/09 SJ 75.075.000 - 125.000.000

15-Jan CRV /I/10 CRJ - 49.924.000


20-Feb CRV / II/10 CRJ - 75.076.000
Pada tanggal 1 Oktober 2009, saldo piutang PT Bahagia adalah Rp. 117.913.500,-
Tanggal 4 Oktober 2009 Piutang PT Bahagia bertambah Rp. 108.597.750,- kemudian
Tanggal 20 Oktober, PT Bahagia membayar sebesar Rp.74.750.250,-

Sesuai dengan kebijakan PT Perdana, di mana pembayaran di alokasikan kepada transaksi


terdahulu, maka untuk Pembayaran Rp. 74.750.250,- ini, dialokasikan dulu untuk membayar
piutang tgl 1 oktober 2009 sebesar Rp. 117.913.500,- Perhitungannya adalah:

Piutang 1 Oktober 2009 Rp. 117.913.500


Pembayaran 20 Oktober 2009 Rp . 74.750.250 -
Sisa piutang 1 Oktober 2009 Rp. (43.163.250 )

Sisa Piutang sebesar Rp. 43.163.250 ini akan diperhitungkan pembayarannya jika PT Bahagia
melakukan pembayaran berikutnya. Kita lanjut membaca kartu piutangnya
Ternyata tanggal 1 November 2009 PT Bahagia kembali melakukan pembayaran sebesar
Rp. 67.100.000. Nilai pembayaran ini kembali dialokasikan untuk pembayar sisa dari piutang tgl
1 Oktober 2009
Sisa piutang 1 Oktober 2009 Rp. 43.163.250
Pembayaran 1 November 2009 Rp. 67.100.000 -
Kelebihan pembayaran piutang 1 November 2009 Rp. 23.936.750

Berarti Piutang 1 Oktober 2009 sebesar Rp. 117.913.500 sudah lunas dengan 2 kali
pembayaran. Kelebihan pembayaran piutang tanggal 1 November 2009 seberat Rp. 23.936.750
,- ini kemudian akan dialokasikan untuk membayar piutang transaksi piutang tanggal tanggal 4
Oktober 2009

Piutang 4 Oktober 2009 Rp. 108.597.750


Sisa pembayaran piutang 1 November 2009 Rp. 23.936.750 -
sisa piutang 4 Oktober 2009 Rp. ( 84.661.000 )
Tanggal 3 Desember 2009 PT Bahagia kembali melakukan pembayaran sebesar
Rp. 34.736.000. Nilai pembayaran ini kembali dialokasikan untuk pembayar sisa dari piutang
tgl 4 Oktober 2009, dengan perhitungan:

Sisa piutang 4 Oktober 2009 Rp. 84.661.000

Pembayaran 3 Desember 2009 Rp. 34.736.000 -

Sisa piutang tgl 4 Oktober 2009 Rp. ( 49.925.000 )

Setelah tanggal 3 Desember, tidak ada lagi pembayaran yang dilakukan oleh PT Bahagia
sampai dengan 31 Desember 2019. Berarti, piutang tanggal 4 Oktober 2009 masih memiliki
sisa sebesar Rp. 49.925.000,-
Ternyata tgl 20 Desember 2009 sebelum akhir tahun, piutang PT Bahagia kembali bertambah
sebesar Rp. 75.075.000,- dan ini merupakan transaksi terakhir dari PT Bahagia kepada
PT Perdana

Berarti sampai dengan tgl 31 Desember 2009, piutang PT bahagia terdiri dari

sisa piutang tgl 4 Oktober 2009 Rp. 49.925.000 ,-

Piutang tgl 20 Desember 2009 Rp. 75.075.000 ,-

Jumlah piutang Usah PT Bahagia 31 Dese 2009 Rp. 125.000.000,-

Sisa piutang inilah yang kita pilah berdasarkan umur nya untuk masuk ke dalam aging schedule,
dan dihitung berapa besar penyisihannya
Untuk memasukan ke dalam kolom Aging Schedule Piutang, yang perlu kita lihat adalah umur
dari piutang itu sendiri

Untuk PT Bahagia,

Sisa Piutang tgl 4 oktober 2009 sampai Sedangkan untuk piutang tgl 20 Desember
dengan 31 Desember 2009 memiliki masa 2009 sampai dengan 31 Desember 2009
umur piutang selama, memiliki masa umur piutang selama,
Bulan Jumlah Hari Bulan Jumlah Hari
Oktober 27 Hari Desember 11 Hari
November 30 Hari Umur dari piutang tgl 20 Desember 2009
adalah 11 hari, dan dimasukan kategori 1-
Desember 31 Hari
60 Hari, dan nantinya tidak akan
Total 88 Hari diperhitungkan untuk disusutkan
Umur dari sisa piutang 4 oktober 2009 Lakukan Perhitungan aging piutang sampai dengan
adalah 88 hari. 88 hari ini dimasukkan ke pelanggan terakhir
dalam kategori 61-90 Hari, dimana Hati Hati Untuk Pelanggan yang ada AJE nya, nilai
nantinya akan di perhitungkan penyisihan AJE dapat mengurangi atau menambah ke dalam
sebesar 10% piutang yang memiliki umur 2 bulan
Setelah selesai memeriksa aging schedule masing masing pelanggan, jumlahkan nilai
keseluruhan pelanggan berdasarkan aging schedulenya, lau Jumlahkan jumlah aging
schedule dan hasil jumlahnya harus sama dengan nilai saldo per audit 31 Desember
2009, jika ada selisih, maka ada kesalahan dalam melakukan pengelompokan aging
schedule.

Jika tidak ada selisih, maka bisa melanjutkan memeriksa peritungan penyisihan
piutang yang harus dilakukan oleh PT Perdana sesuai dengan kebijakan yang sudah
ditentukan.
Jika sudah menghitung nilai penyisihan piutang usaha berdasarkan aging schedule nya,
jumlahkanlah semua dan bandingkan dengan penyisihan piutang usaha per book yang
sudah dihitung leh PT Perdana.
■ Jika nilai penyisihan piutang usaha perbook sama dengan nilai penyisihan piutang usaha
perbook per audit, berarti perusahaan sudah menghitung dan mencatat nilai penyisihan
piutang usaha sesuai dengan yang seharusnya, sehingga tidak perlu ada penyesuaian yang
dibuat
■ Jika nilai penyisihan piutang usaha perbook lebih kecil dari dengan nilai penyisihan
piutang usaha perbook per audit, berarti perusahaan kekurangan menghitung dan
mencatat nilai penyisihan piutang usaha, sehingga perlu ada penyesuaian yang dibuat. Kita
perlu menyarankan PT Perdana untuk menambah nilai penyisihan piutang usaha dan juga
beban penyisihan piutang usaha.
■ Jika nilai penyisihan piutang usaha perbook lebih besar dari dengan nilai penyisihan
piutang usaha perbook per audit, berarti perusahaan kelebihan menghitung dan mencatat
nilai penyisihan piutang usaha, sehingga perlu ada penyesuaian yang dibuat. Kita perlu
menyarankan PT Perdana untuk mengurang nilai penyisihan piutang usaha dan juga beban
penyisihan piutang usaha.
Prosedur terakhir yang harus dilakukan dalam memeriksa piutang adalah dengan
menghitung subsequent collection dari setiap pelanggan
Subsequent collection merupakan bagian dari subsequent events peristiwa atau
transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum laporan audit
diterbitkan yang mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan,
sehingga memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan keuangan.
Subsequent collection merupakan penagihan setelah tanggal neraca sampai
dengan mendekati selesainya pekerjaan lapangan/ audit field work. Tujuannya
adalah untuk menentukan kemungkinan tertagihnya piutang usaha.
Pemeriksaan subsequent collection dilakukan dengan memeriksa pengeluaran dan
penerimaan kas sesudah tanggal neraca sampai dengan mendekati selesainya
pekerjaan lapangan/ audit field work.
Perhitungan subsequent collection dapat dilakukan dengan menjumlahkan seluruh
pembayaran setelah tanggal 31 Desember 2009 sampai mendekati tanggal terbit laporan
posisi keuangan, untuk PT Perdana, dihitung sampai dengan tanggal 28 Februari 2010.

contoh untuk PT Bahagia, subsequent collection adalah


Pembayaran tgl 15 Januari 2010 Rp. 49.924.000
Pembayaran 20 Februari 2010 Rp. 75.076.000 +
Jumlah subsequent collection Rp. 125.000.000
Nilai Rp. 125.000.000 ini masukan ke dalam kolom pembayaran sampai dengan 28 Feb 2010

Hati Hati untuk PT Bahagia, jumlah subsequent collection dan aging schedule memiliki saldo
yang sama, tetapi untuk pelanggan lainnya belum tentu. nilai yang dimasukkan sebagai saldo
subsequent collection harus sesuai dengan yang ada di kartu persediaan. Nilai Retur tidak
dapat digolongkan ke dalam subsequent collection yaa

Lakukan perhitungan subsequent collection ini untuk semua pelanggan.


PT. PERDANA
WP : Piutang Usaha C
31 Desember 2009

Saldo per Book AJE Saldo per Audit Aging Schedule Penerimaan
Pelanggan
31/12/2009 Dr Cr 31/12/2009 1-60 Hari 61- 90 Hari 91 - 120 Hari >120 hari s/d 28/02/2010

PT. Bahagia CB 125.000.000 √ 125.000.000 75.075.000 49.925.000 125.000.000


PT. Rezeki CB 220.407.000 √ 220.407.000
PT. Baru CB 269.688.000 √ 12.550.000 282.238.000
PT. Damar CB 100.342.950 √ 100.342.950
masukan ke kolom 1-60 Hari
CV. Agung CB 129.447.600 √ 7.500.000 136.947.600 Sisa piutang tgl 4 Oktober 2009 Rp. 49.925.000 ,-
CV. Cempaka CB 125.577.000 √ 125.577.000 masukan ke kolom 61-90 Hari
CV. Harum CB 112.673.250 √ 112.673.250 Piutang tgl 20 Desember 2009 Rp. 75.075.000,-
PT. Pelita CB 196.442.100 √ 196.442.100 masukan ke kolom Penerimaan s/d 28 Feb 2010
CV. Garuda RD 236.629.350 √ 26.565.000 210.064.350 Jumlah subsequent collection Rp. 125.000.000,-
PT. Delima CB 210.452.600 √ 210.452.600
PT. Lima RD (11.019.850) √ 11.019.850 - Nilai penjumlahan
PT. Kuning NR 7.150.000 √ 7.150.000 - a+b+c+d harus sama
Piutang Lain-lain 87.500.000 √ 87.500.000 - dengan
Rp. 1,720,144,850
Jumlah piutang 1.810.290.000 31.069.850 121.215.000 1.720.144.850 a b c d
^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^
Nilai e,f,g,h merupakan Ke KKN A A A
Penyisihan piutang (90.365.500) L i j k l
hasil dari a,b,c,d di kali
Ke KKN P P P
dengan persentase
Piutang Usaha Net 1.719.924.500 31.069.850 121.215.000 1.720.144.850 -
penyisihan sesuai dengan
^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^
kebijakan perusahaan dan
dipindahkan di i,j,k,l.
Lalu saldo nya di jumlahkan
Penyisihan Piutang dan hasil penjumlahan %
% Per Book ditaruh di saldo per audit. Per Audit - 10 50 100
Rp 90.365.500 Jika antara saldo per audit - e f g h
dengan saldo perbook ada
selisih , maka buat saran
AJE nya. Selisihnya di
taruh di kolom AJEnya
Terakhir, tickmark audit yang di gunakan dalam kertas kerja piutang usaha adalah sebagai
berikut
Prosedur Audit : ^ Footing
√ Sesuai dengan kartu piutang
CB Sesuai dengan hasil konfirmasi
RD Konfirmasi berbeda
NR Tidak menjawab konfirmasi, karena pailit
L Sesuai dengan saldo ledger
A Periksa analisa umur piutang
P Periksa penyisihan piutang
VI Periksa Voucher in

Anda mungkin juga menyukai