Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Hadits
Ekonomi
Dosen Pengampu :
H. M.Yasir MPD.I
Disusun Oleh :
Saeful Muhdofi
1
KATA PENGANTAR
Besar harapan saya sebagai Penulis makalah ini agar pembaca mampu dan dapat
termotivasi sehingga diharapkan bisa menuai taraf hidup yang lebih baik dengan
Majenang,18 September2022
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Balakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
2
A. Pengertian..............................................................................................................4
B. Tujuan Ekonomi
C. Hadits Motivasi
BAB III...........................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
A. Kesimpulan..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang
4
kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk
yang dapat hidup sendiri. Tidak ada seorang pun dapat membuat semua barang yang
dibutuhkannya. Manusia selalu membutuhkan orang lain. Oleh sebab itu, ada kerja
sama antara orang yang satu dengan orang lainnya. Kerja sama itu saling melengkapi.
Ada orang yang bekerja sebagai petani yang memproduksi bahan pangan. Ada yang
simpulkan bahwasanya kegiatan perekonomian adalah suatu hal yang penting untuk
melakukan cara apapun mengingat Sampai detik ini kebutuhan manusia terus
meningkat tak terbatas, sedangkan sumber daya semakin terbatas. Apapun akan
5
diharapkan mampu kita pahami agar menjadikan kesejahteraan
ekonomi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
6
A. PENGERTIAN
1. MOTIVASI
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan
suatu invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu dalam mencapai
tujuan.
2. PENGERTIAN EKONOMI
Ekonomi pada umumnya adalah Tujuan utama kegiatan ekonomi adalah untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Namun, ada perbedaan dalam ekonomi
(syariah)
Ekonomi Syariah merupakan salah satu jenis sistem ekonomi yang saat
ini berkembang di dunia, terutama negara-negara dengan mayoritas
penduduk muslim. Penerapan ekonomi syariah sebagai sistem
dilandaskan nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan
hadist. Pada dasarnya, ruang lingkup ekonomi secara universal adalah
ilmu terkait perilaku serta tindakan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dengan memahami tindakan dan perilaku
tersebut membuat berbagai kegiatan bisa dijadikan solusi untuk
memperoleh kesejahteraan hidup.
7
Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian ekonomi syariah :
° Yusuf Qaradhawi
Seperti dinukil dari buku Konsep Ilmu Ekonomi (2020), Yusuf
Qaradhawi merumuskan pengertian ekonomi Islam (ekonomi syariah)
adalah ekonomi yang berdasarkan pada ketuhanan.
8
B. Tujuan ekonomi syariah
Konsep falah dalam Islam adalah kebahagiaan umat manusia di dunia dan
akhirat. Secara luas, falah mengacu pada kebahadiaan spiritual, moral, dan
sosial ekonomi.
Dalam ranah personal, falah mengarah pada satu situasi yang di dalamnya
individu tercukupi kebutuhan dasarnya dengan baik, dan menikmati
kebebasan dan waktu luang yang diperlukan untuk meningkatkan mutu
spiritual dan moralnya.
Dalam ranah publik, falah adalah kesejahteraan materiil bagi semua warga
negara Islam.
9
2.Distribusi adil dan merata
Ada aturan dalam agama Islam yang mencegah kekayaan atau sumber
daya berpusat di tangan orang-orang tertentu. Sehingga diharuskan untuk
kekayaan tersebut memutar dan beredar secara merata di seluruh bagian
masyarakat.
Sesuai dengan perkataan Allah dalam QS. Al-Hasyr ayat 7 yang artinya
“Apa saja harta rampasan (fai’) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya
(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah
untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan
beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu..”
Tujuan ini tergambar lewat perkataan Allah dalam Ali ‘Imran ayat 92 yang
artinya “kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai….”
10
4.Kebutuhan dasar tersedia
11
4. Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya
ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia
diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)
5. Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus)
dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan
kesusah-payahan dalam mencari nafkah.(HR. Ath-Thabrani)
6. Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hambaNya bersusah payah
(lelah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR. Ad-Dailami)
7. Seorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan
mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan
uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka
itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang
yangterkadang diberi dan kadang ditolak. (Mutafaq’alaih)
8. Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri.
(HR. Bukhari)
9. Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan
kamu untuk mencari rezeki. (HR. Ath-Thabrani)
10. Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-
kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan
keberuntungan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)
11. Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi hari mereka (bangun
fajar). (HR. Ahmad)
12. Apabila dibukakan bagi seseorang pintu rezeki maka hendaklah dia
melestarikannya. (HR. Al-Baihaqi
Keterangan : Yakni senantiasa bersungguh-sungguh dan konsentrasi di
bidang usaha tersebut, serta jangan suka berpindah-pindah ke pintu-pintu
rezeki lain atau berpindah-pindah usaha karena di khawatirkan pintu rezeki
yang sudah jelas dibukakan tersebut menjadi hilang dari genggaman
karena kesibukkan nya mengurus usaha yang lain. Seandainya memang
mampu maka hal tersebut tidak mengapa.
12
D. Pandangan Islam dalam Motivasi Ekonomi
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
13
minallah (hubungan manusia dengan Allah) , hablu mina’nas (hubungan
manusia dengan manusia) dan hablu minal’alam (hubungan manusia
dengan alam),ketiga point itu termasuk dalam ranah ekonomi, dimana
manusia berdoa meminta kepada Allah, lalu manusia harus bersosial dan
saling membantu dengan manusia lainnya untuk ber ikhtiar, dan
diantaranya ada alam semesta yang senantiasa harus dirawat untuk tetap
memberikan sumber daya yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan manusia.
C. Daftar Pustaka
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-kegiatan-ekonomi/
https://amp.kompas.com/money/read/2021/12/12/201653626/kegiatan-ekonomi-
pengertian-jenis-tujuan-dan-contoh-contohnya
http://repository.um-surabaya.ac.id/1297/3/BAB_II.pdf
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-kegiatan-ekonomi/
14