Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MOTIVASI DAN TUJUAN EKONOMI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Hadits
Ekonomi

Dosen Pengampu :

H. M.Yasir MPD.I

Disusun Oleh :
Saeful Muhdofi

KELAS 3C EKSYAR ( KARYAWAN )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYAN TSAURI MAJENANG


Jalan KH. Sufyan Tsauri Telp. (0280)623562 Majenang Kab. Cilacap
Tahun 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya haturkan kepada AllahSWT yang masih


memberikan segala sesuatu yang melekat pada diri saya,sehingga
saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul
“HADITS MOTIVASI DAN TUJUAN EKONOMI”

Besar harapan saya sebagai Penulis makalah ini agar pembaca mampu dan dapat

termotivasi sehingga diharapkan bisa menuai taraf hidup yang lebih baik dengan

senantiasa berjalan di jalan yang di ridhoi Allah SWT.

Majenang,18 September2022

DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.............................................................................................................3

A. Latar Balakang.......................................................................................................3

B. Rumusan Masalah..................................................................................................3

C. Tujuan....................................................................................................................3

BAB II...............................................................................................................................4

PEMBAHASAN................................................................................................................4

2
A. Pengertian..............................................................................................................4

B. Tujuan Ekonomi

C. Hadits Motivasi

D. Pandangan Islam tentang motivasi ekonomi

BAB III...........................................................................................................................18

PENUTUP.......................................................................................................................18

A. Kesimpulan..........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Balakang

4
kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak ada

yang dapat hidup sendiri. Tidak ada seorang pun dapat membuat semua barang yang

dibutuhkannya. Manusia selalu membutuhkan orang lain. Oleh sebab itu, ada kerja

sama antara orang yang satu dengan orang lainnya. Kerja sama itu saling melengkapi.

Ada orang yang bekerja sebagai petani yang memproduksi bahan pangan. Ada yang

membuat pakaian untuk dijual dan diperdagangkan, dan seterusnya. Bisa di

simpulkan bahwasanya kegiatan perekonomian adalah suatu hal yang penting untuk

kehidupan manusia, Demi memenuhi semua kebutuhannya, manusia akan

melakukan cara apapun mengingat Sampai detik ini kebutuhan manusia terus

meningkat tak terbatas, sedangkan sumber daya semakin terbatas. Apapun akan

dilakukan termasuk tidak menghiraukan apa yang telah di

tetapkan agama. Agama Islam sendiri telah mengatur dan

memberi arahan tentang muamalah, namun beberapa kasus

bahkan yang penulis yakini masih banyak masyarakat luas di

Indonesia yang tidak peduli bahkan ketika ia telah mengetahui

hukum dari perbuatan tersebut, demi mencukupi kebutuhannya

sering kali ia berpura pura tidak tahu atau tidak menghiraukan.

Hadits, disebut juga sunnah, adalah perkataan, perbuatan,

ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad yang dijadikan

landasan syariat Islam. Hadis dijadikan sumber hukum Islam

selain al-Qur’an, beberapa hadits yang mengandung motivasi

5
diharapkan mampu kita pahami agar menjadikan kesejahteraan

pergerakan kita didalam segala ruanglingkup terutama

ekonomi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian motivasi?


2. Apa tujuan ekonomi(syariah)?
3. Apa Pengertian Motivasi ekonomi secara islam?
4. Apa saja hadits motivasi?
5. Pandangan Islam tentang motivasi ekonomi.

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu motivasi


2. Mengetahui tujuan ekonomi
3. Mengetahui pengertian motivasi ekonomi secara
islam
4. Mengetahui hadits motivasi
5. Mengetahui pandangan Islam tentang motivasi
ekonomi

PEMBAHASAN

6
A. PENGERTIAN

1. MOTIVASI

Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu untuk

mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan

suatu invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu dalam mencapai

tujuan.

Menurut Robbin (2002 : 55) motivasi adalah keinginan untuk


melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang
tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.
Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang
tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan
upaya itu, dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual (Robbins,
2003: 208).

2. PENGERTIAN EKONOMI
Ekonomi pada umumnya adalah Tujuan utama kegiatan ekonomi adalah untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Namun, ada perbedaan dalam ekonomi
(syariah)
Ekonomi Syariah merupakan salah satu jenis sistem ekonomi yang saat
ini berkembang di dunia, terutama negara-negara dengan mayoritas
penduduk muslim. Penerapan ekonomi syariah sebagai sistem
dilandaskan nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan
hadist. Pada dasarnya, ruang lingkup ekonomi secara universal adalah
ilmu terkait perilaku serta tindakan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dengan memahami tindakan dan perilaku
tersebut membuat berbagai kegiatan bisa dijadikan solusi untuk
memperoleh kesejahteraan hidup.

7
Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian ekonomi syariah :

° Yusuf Qaradhawi
Seperti dinukil dari buku Konsep Ilmu Ekonomi (2020), Yusuf
Qaradhawi merumuskan pengertian ekonomi Islam (ekonomi syariah)
adalah ekonomi yang berdasarkan pada ketuhanan.

° Veithzal Rivai dan Andi Buchari


Veithzal Rivai dan Andi Buchari berpendapat bahwa pengertian ilmu ekonomi
Islam (konomi syariah) ialah suatu ilmu multidimensi atau interdisiplin,
komprehensif dan saling terintegrasi, yang bersumber dari Alquran dan Sunnah
serta ilmu-ilmu rasional.
°
Khursid Ahmad

Khursid Ahmad dalam buku Studies in Islamic Economics


(Perspectives of Islam) menyampaikan penjelasan bahwa Ilmu
Ekonomi Islam adalah suatu usaha sistematis untuk memahami
masalah-masalah ekonomi dan tingkah laku manusia secara relasional
dalam perspektif Islam.

3.Pengertian Motivasi ekonomi secara islam


Motivasi ekonomi dalam Islam itu adalah untuk mencari nafkah yang
merupakan bagian dari ibadah. Motivasi ekonomi dalam Islam bukanlah
untuk mengejar hidup hedonis, bukan juga untuk status, apa lagi untuk
mengejar kekayaan dengan segala cara. Tapi untuk beribadah. Bekerja
untuk mencari nafkah adalah hal yang istimewa dalam pandangan Islam.4
Jadi, Motif ekonomi Islam adalah mencari keberuntungan di dunia dan di
akhirat dengan jalan beribadah dalam arti yang luas.

8
B. Tujuan ekonomi syariah

Setiap kegiatan yang dilakukan, tentu memiliki tujuannya masing-masing.


Sama halnya dengan sistem ekonomi syariah. Sharif Chaudhry dalam
bukunya menulis bahwa setidaknya ada 4 poin yang menjadi tujuan
ekonomi syariah.

1.Tercapai konsep kesejahteraan (Falah)

Konsep falah dalam Islam adalah kebahagiaan umat manusia di dunia dan
akhirat. Secara luas, falah mengacu pada kebahadiaan spiritual, moral, dan
sosial ekonomi.

Dalam ranah personal, falah mengarah pada satu situasi yang di dalamnya
individu tercukupi kebutuhan dasarnya dengan baik, dan menikmati
kebebasan dan waktu luang yang diperlukan untuk meningkatkan mutu
spiritual dan moralnya.

Dalam ranah publik, falah adalah kesejahteraan materiil bagi semua warga
negara Islam.

9
2.Distribusi adil dan merata

Ada aturan dalam agama Islam yang mencegah kekayaan atau sumber
daya berpusat di tangan orang-orang tertentu. Sehingga diharuskan untuk
kekayaan tersebut memutar dan beredar secara merata di seluruh bagian
masyarakat.

Sesuai dengan perkataan Allah dalam QS. Al-Hasyr ayat 7 yang artinya
“Apa saja harta rampasan (fai’) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya
(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah
untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan
beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu..”

Pada ayat di atas, al-Quran jelas menggarisbawahi keberadaan harta


rampasan tersebut. Yakni agar tidak hanya diperuntukkan untuk agama
dan Rasulnya, tetapi diperuntukkan juga untuk sanak famili, anak yatim,
fakir, dan orang yang sedang dalam perjalanan.

3.Menegakkan keadilan sosial

Tujuan ini tergambar lewat perkataan Allah dalam Ali ‘Imran ayat 92 yang
artinya “kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai….”

10
4.Kebutuhan dasar tersedia

Kita mengenal konsep kebutuhan dasar yakni sandang , pangan, dan


papan. Mengakomodir kebutuhan tersebut juga menjadi tujuan ekonomi
syariah. Karena sesuai dengan hadis riwayat Tirmidzi yang mendefiniskan
kebutuhan apa saja kebutuhan dasar manusia, yang artinya “anak Adam
tidak memiliki hak yang lebih baik daripada sebuah rumah tempat ia
tinggal, selembar pakaian untuk menutupi auratnya, serta sepotong roti
dan air.”

Sistem ekonomi syariah menjadmin tercukupinya kebutuhan dasar


manusia melalui sistem keaanan sosial yang ada dalam konsep ini.

C. Hadits-Hadits tentang Motivasi Ekonomi


1. Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang
fardhu (seperti shalat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
2. Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril) membisikkan dalam
benakku bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan sempurna
rezekinya. Karena itu hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan
memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila datangnya rezeki itu
terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada
Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan
kepada-Nya. (HR. Abu Zar dan Al Hakim)
3. Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil
(professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah
untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah
Azza wajalla. (HR. Ahmad)

11
4. Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya
ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia
diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)
5. Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus)
dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan
kesusah-payahan dalam mencari nafkah.(HR. Ath-Thabrani)
6. Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hambaNya bersusah payah
(lelah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR. Ad-Dailami)
7. Seorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan
mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan
uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka
itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang
yangterkadang diberi dan kadang ditolak. (Mutafaq’alaih)
8. Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri.
(HR. Bukhari)
9. Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan
kamu untuk mencari rezeki. (HR. Ath-Thabrani)
10. Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-
kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan
keberuntungan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)
11. Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi hari mereka (bangun
fajar). (HR. Ahmad)
12. Apabila dibukakan bagi seseorang pintu rezeki maka hendaklah dia
melestarikannya. (HR. Al-Baihaqi
Keterangan : Yakni senantiasa bersungguh-sungguh dan konsentrasi di
bidang usaha tersebut, serta jangan suka berpindah-pindah ke pintu-pintu
rezeki lain atau berpindah-pindah usaha karena di khawatirkan pintu rezeki
yang sudah jelas dibukakan tersebut menjadi hilang dari genggaman
karena kesibukkan nya mengurus usaha yang lain. Seandainya memang
mampu maka hal tersebut tidak mengapa.

12
D. Pandangan Islam dalam Motivasi Ekonomi

1.Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil


(professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah
untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah
Azza wajalla. (HR. Ahmad)

2.Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya


ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia
diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)

3.Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang


fardhu (seperti shalat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Pada dasarnya,setiap individu di dunia ini pasti melakukan aktivitas,


luasnya aktivitas yang dilakukan manusia tidak terlepas dari unsur
ekonomi. Telah di pahami dari bacaan diatas bahwasanya tujuan ekonomi
adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia, sederhananya makalah ini
mengajari dan memotivasi pembaca agar senantiasa berusaha dan mampu
memenuhi kebutuhan selama hidupnya dengan diiringi niatan untuk
beribadah kepada allah SWT. Dimana dengan keagungannya, Islam
menetapkan syariat syariat tentang muamalah (bersosial) agar umat Islam
mampu hidup dengan sejahtera beserta mendapat apa yang di ridhoi Allah
SWT. Dapat di ketahui melalui hadits diatas dimana disebutkan kewajiban
manusia setelah beribadah adalah mencari dan memenuhi kebutuhannya.
Untuk di ketahui, Ada 3 aspek yang mendasari konsep kehidupan , hablu

13
minallah (hubungan manusia dengan Allah) , hablu mina’nas (hubungan
manusia dengan manusia) dan hablu minal’alam (hubungan manusia
dengan alam),ketiga point itu termasuk dalam ranah ekonomi, dimana
manusia berdoa meminta kepada Allah, lalu manusia harus bersosial dan
saling membantu dengan manusia lainnya untuk ber ikhtiar, dan
diantaranya ada alam semesta yang senantiasa harus dirawat untuk tetap
memberikan sumber daya yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan manusia.

C. Daftar Pustaka
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-kegiatan-ekonomi/

https://amp.kompas.com/money/read/2021/12/12/201653626/kegiatan-ekonomi-
pengertian-jenis-tujuan-dan-contoh-contohnya

http://repository.um-surabaya.ac.id/1297/3/BAB_II.pdf

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-kegiatan-ekonomi/

14

Anda mungkin juga menyukai