Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR EKONOMI Dan

TRANSAKSI DALAM SISTEM MUAMALAH ISLAM

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pendidikan Agama Islam
Yang dibina oleh Ibu Umi Nahdliah, M,Pd

Oleh
Siti Zaqiya Azahra ( 2255201035 )
Alif Khoirun Nisa ( 2255201010 )
Abdul Wasik As Sodiq ( 2255201020 )

UNIVERSITAS NAHDHLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU EKSAKTA
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
September 2022
Daftar Isi
1 Pendahuluan...................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
2. Pembahasan....................................................................................................................3
2.1 Sistem Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat................................................3
2.2 Menejemen Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf................................................6
3. PENUTUPAN...............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................10
3.2 Saran......................................................................................................................11
Daftar Pustaka.....................................................................................................................12

1
KONSEP DASAR EKONOMI Dan
TRANSAKSI DALAM SISTEM MUAMALAH ISLAM

1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ekonomi islam di bangun untuk tujuan suci di tuntun oleh ajaran islam dan
dicapai dengan cara-cara yang di tuntunkan pula oleh ajaran islam. Oleh karena
itu, ke semua hal tersebut saling terkait dan terstruktur secara hierarkis, dalam arti
bahwa spirit ekonomi islam tercermin dari tujuannya, dan di topang oleh pilarnya.
Tujuan untuk mencapai falah hanya bisa (Islamic values),dan pilar operasional, yang
tercermin dalam prinsip-prinsip ekonomi (Islam principles). Dari sinilah akan tampak
suatu bangunan ekonomi islam dalam suatu paradigma, baik paradigma dalam
berpikir dan berperilaku maupun bentuk perekonomiannya. Pilar ekonomi islam
adalah moral.
Hanya dengan moral islam inilah bangunan ekonomi islam dapat tegak.
Moralitas islam berdiri di atas suatu postulat keimanan dan postulat ibadah. Esensi
dan moral islam adalah tauhid. Implikasi dari tauhid, bahwa ekonomi islam memiliki
sifat transcendental (bukan sekuler), di mana peranan Allah dalam seluruh aspek
ekonomi menjadi mutlak.Ketika menjalankan ekonimi Islam seseorang haruslah
berjalan sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan oleh syariat, melalui
syariatnya. kaidah yang berlaku untuk segala aktivitas ekonomi yaitu:
‫ألصل في ألشياء اإلباحة إال أن يدل دليل على تحريمها‬
“segala sesuatu (dalam halmuamalat) boleh dilakukan, sampai ada dalil yang
mengharamkan

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Sistem Ekonomi Islam dan Kesejahteraan umat
2. Pengertian Menejemen Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf

1.3 Tujuan
2. Dapat mendeskripsikan Pengertian Sistem Ekonomi Islam dan Kesejahteraan
umat
3. Dapat mendeskripsikan Pengertian Menejemen Zakat, Infaq, Shadaqah, dan
Wakaf

2
2. Pembahasan
2.1 Sistem Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat
Makna Kesejahteraan Ekonomi Kesejahteraan menurut sebagian masyarakat
selalu dikaitkan dengan konsep kualitas hidup. Konsep kualitas hidup
merupakan gambaran tentang keadaan kehidupan yang baik. Undang-undang
Nomor 13 tahun 1998 menjelaskan tentang arti dari kesejahteraan. Kesejahteraan
didefinisikan sebagai suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial baik material
maupun spiritual yang diliputi rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir
batin.Kesejahteraan juga menjadi bagian penting bagi suatu negara, bahkan,
didirikannya atau dibentuknya sebuah negara salah satu tujuannya adalah dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya. Berbagai cara,
metode, aturan,alat, pendekatan, ataupun kebijakan telah dipilih, ditempuh dan
dilakukan oleh sebuah negara dalam rangka untuk mencapai tujuan tersebut.
Oleh sebab itu, seorang Kepala Negara harus focus bagaimana
menserjahterakan masyarakatnya, berikut konsep kesejahteraan ekonomi dalam
ekonomi konvensipnal dan ekonomi islam:
1. Makna Kesejahteraan dalam Ekonomi Konvensional
Definisi kesejahteraan dalam konsep masyarakat modern adalah
sebuah kondisi dimana seorang dapat memenuhi segala kebutuhan, seperti
makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, jaminan sosial, jaminan
kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan lainnya sebagai yang merupakan
bagian dari kebutuhan, jika hilang komponen-komponen diatas maka
eksistensi kehidupannya akan terancam.
konsep ekonomi konvensional dibangun dengan pengaruh bayangan
kekokohan hukum fisika Newton, sebagaimana yang dikatakan oleh Jean
Baptiste Say, bahwa sama halnya dengan jagat raya, ekonomi akan berjalan
dengan baik jika ia dibiarkan berjalan sendiri. Produksi akan menciptakan
permintaannya sendiri, dimana setiap kelebihan produksi atau pengangguran
akan dapat dikoreksi secara otomatis.

3
2. Makna Kesejahteraan dalam Ekonomi Islam
Kesejahteraan ekonomi syariah bertujuan mencapai kesejahteraan
manusia secara menyeluruh, yaitu kesejahteraan material, kesejahteraan
spiritual dan moral. Konsep ekonomi kesejahteraan syariah bukan saja
berdasarkan manifestasi nilai ekonomi, tetapi juga nilai spiritual dan moral.1
Konsepsi kesejahteraan dan kebahagiaan (falah)mengacu pada tujuan
syariat Islam dengan terjaganya 5 prinsip dalam maqashid syari’ah, yakni
terjaganya agama (ad-ddin),terjaganya jiwa (an-nafs),terjaganya akal (al-
aql),terjaganya keturunan (an-nasl) dan terjaganya harta (al-mal). Secara
terperinci, tujuan ekonomi Islam dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kesejahteraan ekonomi mencakup kesejahteraan individu, masyarakat dan
negara
b. Tercukupinya kebutuhan dasar manusia, meliputi makan, minum,
pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, keamanan dan sistem
negara yang menjamin terlaksananya kecukupan kebutuhan dasar secara
adil.
c. Penggunaan berdaya secara optimal, efisien, efektif, hemat dan tidak
mubazir.
d. Distribusi harta, kekayaan, pendapatan dan hasil pembangunan secara adil
dan merata.
e. Menjamin kebebasan individu.
f. Kesamaan hak dan peluang.
g. Kerjasamaan dan keadilan.
Ekonomi Islam kini telah menjadi pembahasan tersendiri pada
masa modern sekarang ini. Kajian-kajian telah banyak dilakukan oleh para
ulama mengingat pada masa awal pertumbuhan Islam, ekonomi Islam
belum muncul sebagai sebuah disiplin keilmuan. Meskipun demikian,
pondasi atau landasan dasarnya telah terealisasi di dalam sejarah Islam, sehingga
hal inilah yang merupakan warisan yang terus menjadi sumber bagi

1
M. B. Hendrie Anto, Pemgantar Ekonomi Mikro Islami ( Yogyakarta; Ekonesia 2003) Hal.7

4
berkembangnya nilai-nilai ekonomi Islam. Para ulama berperan besar di dalam
memberikan penjelasan kepada para pelaku ekonomi dalam menjalankan
kegiatan muamalahnya. Kesejahteraan menurut al-Ghazali adalah tercapainya
kemaslahatan. Kemaslahatan sendiri merupakan terpeliharanya tujuan syara’
(Maqasidal-Shari’ah). Manusia tidak dapat merasakan kebahagiaan dan
kedamaian batin, melainkan setelah tercapainya kesejahteraan yang
sebenarnya dari seluruh umat manusia di dunia melalui pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan ruhani dan materi. Untuk mencapai tujuan syara agar
dapat terealisasinya kemaslahatan, beliau menjabarkan tentang sumber
kesejahteraan, yakni: terpeliharanya agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.
3. Kesejahteraan Menurut Al-Qur’an
Kesejahteraan merupakan tujuan dari ajaran Islam dalam bidang
ekonomi. Kesejahteraan merupakan bagian dari rahmatan lil alamin yang
diajarkan oleh Agama Islam ini. Namun kesejahteraan yang dimaksudkan
dalam Al-Qur’an bukanlah tanpa syarat untuk mendapatkannya.
Kesejahteraan akan diberikan oleh Allah SWT jika manusia melaksanakan apa
yang diperintahkannya dan menjauhi apa yang dilarangnya.
Banyak ayat Al-Qur’an yang memberikan penjelasan tentang
kesejahteraan ada yang secara langsung (tersurat) dan ada yang secara tidak
langsung (tersirat) berkaitan dengan permasalahan ekonomi
4. Kesejahteraan di Masa Rasulullah SAW.
Ajaran Islam telah menjelaskan bahwa sesungguhnya tujuan dasar Islam
adalah terwujudnya kesejahteraan baik di dunia maupun akhirat. Dalam
prakteknya, Rasulullah SAW. Membangun suatu perekonomia yang
dulunya dari titik nol menjadi suatu perekonomian raksasa yang mampu
menembus keluar dari jazirah Arab. Pemerintahan yang dibangun Rasulullah
SAW di Madinah mampu menciptakan suatu aktivitas perekonomian yang
membawa kemakmuran dan keluasan pengaruh pada masa itu.
1. Kepemilikan Individu

5
Kepemilikan individu dihargai, dihormati dan diakui semua
orang, sehingga siapapun akan merasa aman dan nyaman. Adapun dalam
pemanfaatannya, melekat sebuah kewajiban yang mana tidak boleh
merugikan orang lain dan selalu berorientasi niat beribadah kepada
Allah. Zakat wajib dikeluarkan jika telah sampai mencapai haul dan nisab.
2. Kepemilikan Umum
Jika Keyne menghendaki campur tangan pemerintah dalam
perekonomian, maka dalam Islam campur tangan pemerintah
hanyalah dalam bentuk pengendalian dan kebijakan, dan hasilnya
sebesar-besarnya diserahkan kepada umat untuk mendorong
peningkatan kesejahteraan ekonomi, sehingga pemeliharaan dan
keseimbangan tetap terjaga
3. Kepemilikan Negara
Sumber-sumber pendapatan negara untuk negara. Negara
akan mengatur pemanfaatannya untuk keperluan keamanan, ketertiban,
infrastruktur dan lainnya yang menyangkut akan hajat hidup rakyatnya.

2.2 Menejemen Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf


Tentang Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan menjadi salah satu unsur pokok
bagi tiang syariat Islam. Oleh sebab itu, hokum menunaikan zakat adalah wajib bagi
setiap muslim dan muslimah yang telah memenuhi syarat-syarat
tertentu.Meninggalkan kewajiban zakat berarti meninggalkan salah satu rukun Islam,
dosa besar bagi mereka yang meninggalkan.
Bila rukun Islam, seperti membaca syahadat, sholat, puasadan haji memiliki
hubungan langsung dengan Allah SWT. Zakat tidak saja memiliki hubungan
langsung dengan Allah, tetapi juga memiliki hubungan dengan manusia secara
sosiologis. Begitu pentingnya peran zakat dalam pembangunan masyarakat Islam.

6
Macam-macam Zakat:
1. Zakat nafs (jiwa), disebut juga zakat fitrah. Harta yang wajib dikeluarkan pada
bulan Dan sebelum pelaksanaan sholat Idul fitri.
2. Zakat maal (harta). Harta yang sudah memenuhi syarat tertentu dan waktu
tertentu pula, wajib mengeluarkan zakat maal.
Jenis-jenis Harta Yang Wajib Zakat
1. Emas dan perak (baik sebagai mata uang ataupun bukan)
2. Binatang ternak, yaitu; unta, sapi dan kambing
3. Barang dagangan dan keuntungannya
4. Hasil pertanian dan buah-buahan

Pengertian Infak/ Sedekah


Infak berarti mengeluarkan sebagian harta untuk kepentingan yang
diperintahkan ajaran Islam. Jika zakat ada nisabnya, Infak tak mengenal nishab.Infak
dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman baik dalam keadaan lapang maupun
dalam keadaan sempit. Infak boleh diberikan kepada siapapun, misalnya untuk kedua
orang tua, anak yatim dan sebagainya. Sedangkan sedekah jika ditinjau dari segi
terminology syari’at, pengertian sedekah sama dengan infak termasuk juga ketentuan
dan hukumnya. Hanya saja, sedekah memiliki arti luas, tak hanya menyangkut hal
uang namun juga yang bersifat non materil.
Hadits Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan bahwa jika tak
mampu bersedekah dengan harta maka membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil dan
melakukan amar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah.
Sebagaimana kita yakini bahwa semua rizki dan harta yang diberikan Allah
SWT kepada kita adalah amanah yang harus dijaga sekaligus merupakan ujian. Rizki
dan harta bisa menjadikan kita lupa kepada Sang Pencipta dan bisa membuat kita rugi
dunia dan akhirat. Tetapi rizki dan harta juga bisa menghantarkan kita ke surga jika
kita mensyukuri dan membelanjakannya di jalan Allah. Salah satu jalan mensyukuri
rizki adalah dengan mengeluarkan infak.

7
Infak adalah suatu kewajiban yang harus tetap dilakukan dalam keadaan
apapun. Dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan lapang maupun
sempit. Allah berfirman: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang berbuat kebajikan.
Jika umat Islam sudah melaksanakan kewajiban infak serta dana yang
terhimpun dikelola secara baik dan bertanggungjawab, maka banyak persoalan sosial
dan keummatan bias diatasi.

Dasar Wakaf
Kamu sekali-kali tidak akan samapai kepada kebaikan (yang sempurna)
sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai, dan apa saja yang
kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka putuslah amalanya kecuali tiga perkara:
shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendo’akan orang
tuanya”. (HR. Ahmad)
Wakaf uang (Cash Wakaf/ Waqf al-Nuqud) merupakan wakaf yang dilakukan
seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai
(cash). Termasuk dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga. Wakaf uang
hukumnya jawaz (boleh) Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk
hal-hal yang dibolehkan secara Syari. Nilai pokok wakaf harus dijamin
kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan dan atau diwariskan.

Sekilas Wakaf Uang


Kata Wakaf berasal dari bahasa Arab Waqf yang berarti menahan, berhenti,
atau diam. Jika dihubungkan dengan harta seperti tanah, binatang dan yang lain, ia
berarti pembekuan hak milik untuk kegunaan tertentu.
Istilah wakaf uang belum dikenal di zaman Rasulullah. Wakaf uang (cash waqf) baru
dipraktekan sejak awal abad kedua Hijriyah. Imam Az Zuhri (wafat 124 H) salah
seorang ulama terkemuka dan peletak dasar tadwin al-hadits memfatwakan,

8
dianjurkan wakaf dinar dan dirham untuk pembangunan sarana dakwah, sosial, dan
pendidikan umat Islam.
Di Indonesia, wakaf Uang baru popular tahun 200-an. Wakaf uang banyak
diinvestasikan pada bisnis berbasis syariah. Keuntungan dari hasil investasi tersebut
digunakan kepada segala sesuatu yang bermanfaat secara social keagamaan.
Wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan sesorang, kelompok orang, lembaga atau
badan hokum dalam bentuk uang tunai. Termasuk dalam pengertian uang adalah
surat-surat berharga.

9
3. PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Masalah ekonomi merupakan masalah yang universal. Oleh karena itu, seluruh
duniamenaruh perhatian yang besar terhadap permasalahan ekonomi. Dalam
pandangan Islam, permasalahan ini tidak dapat diselesaikan hanya melalui perubahan
yang bersifat kosmetik belaka, diperlukan perubahan yang bersifat mendasar mulai
dari tatanan filosofi yang akanmembentuk teori ekonomi Islam, yang kemudian akan
membentuk prinsip-prinsip sistemekonomi Islam sehingga pada akhirnya akan
terbentuk secara otomatis perilaku Islami dalam ekonomi.
Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi
kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian manusia juga diatur
dalamIslam dengan prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita, sesungguhnya bukan
milikmanusia, melainkan hanya titipan dari Allah SWT agar dimanfaatkan sebaik-
baiknya demikepentingan umat manusia yang pada akhirnya semua akan kembali
kepada Allah SWTuntuk dipertanggungjawabkan.
Manfaat zakat, infaq dan shodaqoh:
1. Sarana pembersih jiwa
2. Realisasi kepedulian social
3. Sarana untuk meraih pertolongan Allah SWT
4. Ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT 
Infaq dapat diberikan kepada siapa saja dan dimana saja kepada orang
yangmemerlukan. Berbeda dengan zakat, infaq tidak menentukan jumlah harta yang
harusdikeluarkan. Dalam pelaksanaannya, infaq dapat dilakukan secara sembunyi
atau terang-terangan, tergantung dari maksud pemberi infaq. Ketentuan infaq juga
sudah jelas diauturoleh beberapa ayat di Al-quran, jadi sudah tidak ada alasan bagi
seseorang yangmempunyai harta lebih untuk berinfaq.

10
3.2 Saran
Telahmemberikan petunjuk kepada kita tentang bagaimana suatu keteraturan itu
dibentukdisemua lini kehidupan baik dunia maupun akhirat, termasuk aturan dalam
bermuamalahatau kita persempit lagi, aturan berekonomi. Dalam perekenomian Islam
tersebut sangatdilarang yang namanya riba dan sejenisnya. Hal ini dilarang karena
dapat merugikan baikdalam bentuk materi atau lainnya. Oleh karna itu, hendaknya
kita melakukan suatu usahaekonomi secara jujur, terbuka tanpa ada suatu hal yang
ditutupi agar tidak ada pihak yangdirugikan.

Daftar Pustaka

11
(2013, 03 makalah-ekonomi-islam_5186.html). Diambil kembali dari
http://ellinjuniarti.blogspot.com:
http://ellinjuniarti.blogspot.com/2013/03/makalah-ekonomi-islam_5186.html

Ali, M. D. (1988). Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. Jakarta: UniversitasIndonesia
Press.

Ali, M. D. (1988.). Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. UniversitasIndonesia Press.

artikel_detail-45452-Islamiah-Ekonomi%20Syari%27ah.html . (t.thn.). Diambil kembali dari


http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id:
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45452-Islamiah-Ekonomi
%20Syari%27ah.html

Behesti, H. M. (1992). Kepemilikan dalam Islam. Jakarta: Pustaka Hidayah.

fiqh-kontemporer-ziswaf-zakat-infaq. (2013, 06). Diambil kembali dari


http://chandrayuliasman.blogspot.com:
http://chandrayuliasman.blogspot.com/2013/06/fiqh-kontemporer-ziswaf-zakat-
infaq.html

Imtihana, A. d. (2009). Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Pendidikan
Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum. Palembang:: UniversitasSriwijaya.

Lubis, S. K. (2004). Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika.

Mannan, M. A. (1970). Islamic Economics: Theory and Practice. dalam Delhi.: Sh. M.Ashraf.

normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html. (05, 2012). Diambil kembali dari


http://echtheid-irsan.blogspot.com:
http://echtheid-irsan.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html

pengertian-zakat-infaq-dan-shodaqah.html. (2011, 06). Diambil kembali dari


http://pembelajarekis.blogspot.com:
http://pembelajarekis.blogspot.com/2011/06/pengertian-zakat-infaq-dan-
shodaqah.html

Prihatna, A. A. (2005). Revitalisasi Filantrofi Islam Studi Kasus Lembaga Zakat danWakaf di
Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan BudayaUIN Syarif Hidayatullah.

zakat-infaq-dan-shodaqoh.html. (2009, 04). Diambil kembali dari http://candra-


pacitan.blogspot.com: http://candra-pacitan.blogspot.com/2009/04/zakat-infaq-
dan-shodaqoh.html

12
13

Anda mungkin juga menyukai