Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Konsep Ketuhanan dalam Islam


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Yang Dibina Oleh Ibu Umi Nahdiyah, M.Pd

Oleh:
Dewi Nur Laila (2255201016)
Aditya Prasojo (2255201044)
Ahmad Syafiq (2255201025)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU EKSAKTA
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah
mata kuliah Agama dengan judul "Konsep Ketuhanan dalam Islam" tepat pada
waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung


bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk
itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami sadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun agar pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik. Akhirnya,
kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pemabaca.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini


dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah
selanjutnya.

Blitar, September 2022

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4

A. Latar Belakang........................................................................................ 4

B. RumusanMasalah.................................................................................... 4

C. Tujuan ..................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 5

A. Definisi Agama Islam............................................................................. 5

B. Karakteristik Agama Islam...................................................................... 5

C. Hubungan Agama Islam dengan Agama Lain........................................ 6

D. Internalisasi Nilai Tasamuh, Tawasuth, dan I’tidal terhadap..................

Agama lain................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP............................................................................................. 9

A. Kesimpulan ............................................................................................ 9

B. Saran ....................................................................................................... 9

DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................... 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam merupakan salah satu agama terbesar yang dianut oleh umat
manusia di dunia. Salah satu ajarannya ialah untuk menjamin kebahagiaan hidup bagi
pemeluknya di dunia dan di akhirat yang termaktub dalam Alquran dan Hadist.

Ajaran islam memiliki ciri yang khas dan dapat dikenali dengan berbagai
bidang keilmuannya. Perbedaan karakteristik dalam islam menunjukan keragaman
yang luas. Akan tetapi umat islam mempunyai konsepsi jiwa persatuan umat
“Rahmatallil ‘alamin”.

B. RumusanMasalah
1. Bagaimana definisi agama islam?
2. Bagaimana karakteristik agama islam?
3. Bagaimana hubugan agama islam dengan agama lain?
4. Bagaimana internalisasi nilai tasamuh, tawasuth, dan i’tidal terhadap
agama lain?
C. Tujuan
1. Dapat mendeskripskan definisi agama islam
2. Dapat mendeskripsikan karakteristik agama islam
3. Dapat mendeskripsikan hubungan agama islam dengan agama lain
4. Dapat mendiskripsikan internalisasi nilaitasamuh, tawasuth, dan
i’tidalterhadap agama lain

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Agama Islam
Kata "Agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "Tradisi" atau
"A" berarti tidak; "Gama" berarti kacau. Sehingga agama berarti tidak kacau. Dapat juga
diartikan suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan manusia ke arah dan
tujuan tertentu. Dilihat dari sudut pandang kebudayaan, agama dapat berarti sebagai hasil
dari suatu kebudayaan, dengan kata lain agama diciptakan oleh manusia dengan akal
budinya serta dengan adanya kemajuan dan perkembangan budaya tersebut serta
peradabanya. Bentuk penyembahan Tuhan terhadap umatnya seperti pujian, tarian,
mantra, nyanyian dan yang lainya, itu termasuk unsur kebudayaan. . Sedangkan kata lain
untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan
berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan
berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.1
Islam" dalam bahasa Arab adalah bentuk kata benda infinitif kuadri-literal
(maṣdar rubā‘ī). Bentuk kata kerja sempurna aktif triliteralnya (fi‘l māḍi ṡulaṡī mabnī
ma‘lūm) adalah salima (‫سلم‬, "selamat"). Arti semantik dari bentuk kuadri-literalnya ini
adalah tunduk dan patuh (khadha‘a wa istaslama), berserah diri, menyerahkan,
memasrahkan (sallama), mengikuti (atba‘a), menunaikan, menyampaikan (addā), atau
masuk dalam kedamaian, keselamatan, atau kemurnian (dakhala fi al-salm au al-silm au
al-salām). Semua istilah yang seakar kata dengan “islām” berhubungan erat dengan
makna keselamatan, kedamaian, dan kemurnian.2

B. Karakteristik Agama Islam


Istilah “karakteristik ajaran Islam” terdiri dari dua terma utama yang berbeda
pengertiannya, yaitu karakteristik dan Agama Islam. Kata “Karakteristik” dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diartikan sebagai sesuatu ciri khas/bentuk-bentuk
watak/karakter yang dimiliki oleh individu, corak tingkah laku, dan tanda khusus‟.
Sedangkan kata Islam‟, secara etimologi dalam perspektif bahasa Arab adalah as-silm
(damai), aslama (menyerahkan diri/pasrah),islam (penyerahan secara total kepada Allah),
salim (bersih dan suci), dan salam (selamat) 3. Kata Islam secara terminologi diartikan
sebagai pesan bahwa umat Muslim hendaknya cinta damai, pasrah kepada ketentuan
Allah SWT., bersih dan suci dari perbuatan nista, serta dijamin selamat dunia dan akherat
jika melaksanakan risalah Islam. Dalam ajaran Islam sendiri mengandung arti yang
berbeda-beda pula.Untuk meninjau ajaran Islam dapat dikemukakan, sebagai berikut:

1
https://prodi1.stpn.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/modul%20teori%20semester%201%202019%20agama
%20islam.pdf
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Islam
3
Pengertian Islam menurut al-Qur‟an, meliputi: as-silm (Q.S. al-Anfal, 8: 61); aslama (Q.S. an-Nisa‟, 4: 125);
mustaslim (Q.S. ash-Shaffat, 37: 26); salim (Q.S. asySyu'ara‟, 26: 89); salam (Q.S. Maryam, 19: 47). A. W.
Munawwir, Kamus Bahasa Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Penerbit Pustaka Progressif, 1984).

5
1. Taat dan menyerahkan diri. Orang yang memeluk Islam adalah orang yang
menyerahkan diri kepada Allah SWT., dan menurut segala yang telah ditentukan-Nya.
2. Sejahtera, tidak tercela, tidak cacat, selamat, teteram dan bahagia. Setiap Muslim akan
sejahtera, tenteram, selamat dan bahagia, baik di dunia maupun di akherat dengan
tuntunan ajaran Rabbul ‘alamin.
3. Mengaku, menyerahkan, dan menyelamatkan. Ini berarti bahwa orang yang memeluk
Islam itu adalah orang yang mengaku dengan sadar adanya Allah SWT., kemudian ia
menyerahkan diri pada kekuasaan-Nya dengan menurut segala titah dan firman-Nya
sehingga ia selamat di dunia dan akherat.
4. Cinta damai dan sejahtera. Islam adalah agama yang membawa kepada kedamaian dan
perdamaian. Orang yang memeluk Islam adalah orang yang menganut ajaran
perdamaian dalam segala tingkah laku dan perbuatan. Asy’arie, menyatakan bahwa
Islam adalah penyerahan total hanya kepada Allah SWT. semata, dan karena
penyertaannya yang tulus itu, maka seseorang akan mendapatkan keselamatan,
kebebasan, dan kedamaian. Dalam tingkat kepasrahan total itulah, energi ilahi akan
terserap kedalam dirinya, dan ia akan mendapat kebebasan, keselamatan, dan
kedamaian yang sesungguhnya.Kepasrahan yang tulus kepada Allah SWT. Adalah
sumber energi dan kekuatan kreatif yang tidak pernah kering untuk mendorong
kebajikan dan kesalihan.Agama Islam mengajarkan berbagai pedoman hidup dari
akidah, ibadah, sosial, dan politik.

Secara global, al-Qur’an mengarahkan manusia pada berbagai aspek kehidupan, sebagai berikut:
1. Prinsipideologi Islam (Q.S. al-An‟am [6]: 162-164);
2. Aturan moralitas dan tingkah laku dalam Islam (Q.S. al-Isra[17]: 23-37);
3. Pedoman mengarahkan perasaan dalam Islam (Q.S. al-Hadid [57]: 22-23 dan an-Nisaa‟ [4]:
104);
4. Sistem sosial kemasyarakatan (Q.S. Ali-Imran [3]: 64 dan al-‘Alaq [96]: 1-5);
5. Sistem politik kenegaraan (Q.S. an-Nisa‟ [4]: 59);
6. Sistem perekonomian Islam (Q.S. al-Baqarah [2]: 3, at-Taubah [9]: 60, dan al-Hasyr [59]: 7);
7. Sistem hukum dan perundang-undangan (Q.S. al-Maidah [5]:50), dan;
8. Sistem Kemiliteran Islam (Q.S. al-Anfal [8]: 39 dan 60-61).4

Berangkat dari beberapa pengertian tersebut di atas, karakteristik ajaran Islam adalah
suatu watak/karakter yang dimiliki oleh setiap umat Muslim dengan berpedoman pada
alQur’an dan al-Hadist dalam berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia dalam
bidang agama, muamalah (kemanusian), ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan,
pekerjaan, lingkungan hidup, dan disiplin ilmu. Dengan banyaknya bidangbidang
keilmuan tersebut diperlukan kepada umat muslim untuk memahami secara mendalam
ajaran Islam yang senantiasa membawa umat manusia dalam kehidupan yang cinta damai
dan sejahtera
C. Hubungan Agama Islam dengan Agama Lainnya
4
Ajat Sudrajat, dkk., Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: UNY Press, 2008),
41.

6
Agama islam memiliki hubungan yang sangat erat dengan agama lain dan juga
memiliki beberapa kesamaan dalam mengajar kebaikan kepada umatnya. Selain itu
agama islam juga mengajarkan untuk kita saling berbuat baik dengan agama lain.
Didalam Alqur,an juga telah dijelaskan untuk kita saling berbuat baik terhadap umat
beragama.
1. Dasar hubungan agama islam dengan agama lain
ْ ‫ ِإالَّ َم ْن َر ِح َم َربُّكَ َولِذلِكَ خَ لَقَهُ ْم َوتَ َّم‬، َ‫واح َدةً َوال يَزالُونَ ُم ْختَلِفِين‬
‫ت‬ ِ ً‫اس ُأ َّمة‬ َ َّ‫ك لَ َج َع َل الن‬ َ ُّ‫َولَوْ شا َء َرب‬
َ‫اس َأجْ َم ِعين‬
ِ َّ‫ك َأَل ْمَأَل َّن َجهَنَّ َم ِمنَ ْال ِجنَّ ِة َوالن‬َ ِّ‫َكلِ َمةُ َرب‬

“Dan jika Tuhan-mu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi
mereka senantiasa berselisih (pendapat), kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhan-
mu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat (keputusan) Tuhan-mu telah
tetap, "Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang
durhaka) semuanya."
(QS. Hud: 118–119)

2. Mementingkan Budi Pekerti yang Baik

‫فَقُواَل لَهُ قَوْ اًل لَيِّنًا لَ َعلَّهُ يَتَ َذ َّك ُر َأوْ يَ ْخ َشى‬

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan ia ingat atau takut.”
(QS .Thaha: 44)

3. Kebebasan Beragama,Beribadah, Membangun Tempat Ibadah

‫الَ ِإ ْك َراهَ فِي ال ِّدي ِْن‬

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam).” (QS Al-Baqarah: 256)
4.Tidak Menistakan, Mengganggu Ibadah, dan Menghina Simbol Simbol Agama Lain

‫ون هَّللا ِ فَيَ ُسبُّوا هَّللا َ َع ْد ًوا بِ َغي ِْر ِع ْل ٍم َك َذلِكَ زَ يَّنَّا لِ ُكلِّ ُأ َّم ٍة َع َملَهُ ْم ثُ َّم ِإلَى َربِّ ِه ْم‬
ِ ‫َواَل تَ ُسبُّوا الَّ ِذينَ يَ ْد ُعونَ ِم ْن ُد‬
َ‫َمرْ ِج ُعهُ ْم فَيُنَبُِّئهُ ْم بِ َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬

“Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Alloh, karena mereka
nanti akan memaki Alloh dengan melampaui batas dasar pengetahuan.Demikianlah kami jadikan

7
setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada tuhan tempat kembali
mereka, lalu dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan”.
(QS. Al-An’am: 108)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menjelaskan tentang sikap toleransi dan berbuat baik
kepada agama lain .Akan tetapi hal tersebut seiring berjalannya waktu semakin memudar dan
kebanyakan orang islam banyak yang mendiskriminasi agama lain.Kita sebagai generasi penerus
bangsa harus tetap menjaga sikap toleransi ini agar tidak terjadi perpecahan dan konflik antar
agama ataupun ras di negara tercinta kita.

D. Internalisasi Nilai Tasamuh, Tawwasuth, dan I’tidal terhadap agama lain

1. Tasamuh
Merupakan sikap tenggang rasa, menghargai pendirian, yang berbeda dengan
pendirian sendiri.
2. Tawwasuth
Merupakan sikap yang tengah-tengah, atau dappat disebut netral. Sikap ini sebaiknya
dimiliki umat islam untuk menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapi baik agama
maupun sosial.
3. I’tidal
Orang islam sebaiknya mengambil jalan tengah dari suatu prmasalahan apabila
dihadapkan pada dua permasalahan yang rumit dan keputsan terbaik harus segera
diambil5

Adapun beberapa contoh penerapan sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut:
1. Berlapang dada menerima semua perbedaan karena perbedaan adalah rahmat dari Allah
SWT.
2. Tidak membeda-bedakan teman yang berbeda keyakinan.
3. Tidak mengganggu orang lain yang berbeda keyakinan ketika beribadah.
4. Menghormati orang lain yang sedang beribadah.
5. Menjalin silaturahmi antarsesama agar tidak timbul pertikaian
6. Menerima saran, masukan, dan kritik yang membangun dari orang lain
7. Menerima pendapat orang lain yang tidak sepaham

5
http://digilib.uinsby.ac.id/6943/7/Bab%204.pdf (Diaksespada 29 september 2022)

8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian di atas,dalam agama islam diajarkan bahwa untuk berbuat
baik,berbuat adil dan toleran terhadap agama agama lain.dengan begitu kita sebagai
generasi muda islam jangan sampai kita berbuat hal hal yang mendiskriminasi ataupun
merugikan agama lain hal tersebut selain dapat merugikan agama lain hal tersebut juga
dapat memperburuk citra islam di agama lain yang tidak tahu menahu akan agama
islam.Sesungguhnya agama lain juga tidak ada yang mengajarkan tentang keburukan jadi
buat apa kita membencinya bukankah lebih baik kita hidup rukun berdampingan seperti
apa yang telah tertulis dalam Al-Quran.
Islam adalah agama perdamaian, jauh dari sikap bermusuhan dan bukan agama
kaum teroris. Terjadinya pertentangan antara satu agama dengan agama lain itu terjadi
karena adanya faktor dari luar yang mengatasnamakan agama.

DAFTAR RUJUKAN
https://id.wikipedia.org/wiki/Islam

Pengertian Islam menurut al-Qur‟an, meliputi: as-silm (Q.S. al-Anfal, 8: 61); aslama (Q.S. an-Nisa‟, 4: 125);
mustaslim (Q.S. ash-Shaffat, 37: 26); salim (Q.S. asySyu'ara‟, 26: 89); salam (Q.S. Maryam, 19: 47). A. W.
Munawwir, Kamus Bahasa Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Penerbit Pustaka Progressif, 1984).

Ajat Sudrajat, dkk., Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: UNY Press, 2008),
41.

http://digilib.uinsby.ac.id/6943/7/Bab%204.pdf (Diaksespada 29 september 2022)

https://prodi1.stpn.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/modul%20teori%20semester
%201%202019%20agama%20islam.pdf (Diakses pada 04 oktober 2022)

Anda mungkin juga menyukai