Anda di halaman 1dari 9

BENTUK KERJA SAMA DALAM INVESTASI

Dosen Pengampu : Parida Angriani , M.H

DISUSUN OLEH :
1. Yusril Mushaf (200201050)
2. Robil Parabi (210201040)

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT. Karna berkat


rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami Menyusun makalah
ini dengan baik dan benar dan selesai tepat waktu . Sholawat dan salam
kami haturkan kepada nabi Muhammad saw. Yang telah membawa kita
dari alam yang gelap menuju alam yang terang benderang dan semua
perkataan,perbuatan dan sifatnya adalah panutan dari umatnya.

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas matakulyah hukum


investasi pasal dan modal , pada prodi hukum ekonomi syariah
universitas islam negeri mataram yang berjudul “ Bentuk kerja sama
dalam investasi”.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan , kurang lebihnya kami


mohon maaf bila ada salah kata ,maka dating dari kami sendiri dan segala
kesalahan dan kelebihan datangnya dari ALLAH SWT .

Jum’at 24 februari
2023

Kelmpok 1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………..

KATA PENGANTAR…………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..
A. LATAR BELAKANG…………………………………….
B. RUMUSAN MASALAH………………………………….
C. TUJUAN…………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………
A. JOIN VENTURE………………………………………….
B. JOIN ENTERPRISE………………………………………
C. PRODUCTION SHARING……………………………….
D. PORTOFOLIO INVESTMENT…………………………..
BAB III PENUTUP……………………………………………………
A. KESIMPULAN……………………………………………
B. DAFTAR PUSTAKA……………………………………..
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan


dan teknologi, corak dan ragam investasi juga mulai mengalami
perkembamgan, dari investasi yang bersifat kebendaan dan dilakukan
secara langsung menjadi investasi terhadap modal atau bentuk-bentuk
investasi baru seperti surat berharga , saham , obligasi , dan lain-lain.
Hanya saja pada zaman dahulu masyarakat melakukan investasi dalam
bentuk investasi yang dilakukan secara langsung seperti: investasi dalam
pembelian ternak , pembelian tanah pertanian, atau investasi dalam
pembuatan perkebunan dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas , maka permasalahan


yang di bahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perjanjian itu atau Kerjasama bisa berjalan
2. Mengetahui macam-macam investasi

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana perjanjian yang di buatb antara
seseorang dengan orang banyak
2. Lebih memahami tentang investasi dan memperdalam investasi
yang baik dan benar
BAB II PEMBAHASAN

A. Joint Venture

Landasan hukum pertama terkait bentuk usaha kerja sama (joint venture)
termuat pada UU PMA Tahun 1967 Pasal 23 yang mengatur pihak swasta
nasional Indonesia dengan penanam modal asing. Definisi dari penanaman
modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing,
baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang bergantung
dengan enanam modal dalam negeri. Selanjutnya, penanam modal asing
merupakan perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau
pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia.1

Pengertian dari joint venture secara terjemahan yakni “bekerja secara


bersama-sama.”2 Menurut Friedman yang membedakan dua macam bentuk
joint venture yakni, pertama tidak melaksanakan penggabungan modal,
sehingga kerja sama tersebut hanya terbatas pada know-how saja yang dibawa
ke dalam jointventure. Know-how dapat mencakup “technical service
agreement, franchise and brand use agreement, construction and other job
performance contract, manajemen contract and rental agreements. 3 Jadi
pengertiannya itu adalah sebuah kesatuan perusahaan atau korporasi yang di
bentuk antara 2 pihak atau lebih dengan tujuan menyatukan sumber daya untuk
menjalankan aktivitas ekonomi atau proyek tertentu secara Bersama-sama.

1
Pasal 1 Angka 3 dan Angka 6 UU Penanaman Modal.
2
Ibid, hlm. 58.
3
8 B.Napitupulu dalam Aminuddin Ilmar, Ibid.
Berdasarkan pengertian yang dipaparkan Friedman dan dalam praktinya
dapat ditarik kesimpulan beberapa ciri dari usaha kerja sama (joint venture)
sebagai berikut: 4
1. Suatu perusahaan baru atau adan hukum baru yang didirikan baik oleh
perorangan maupun badan hukum swasta asing dengan pihak modal
nasional.
2. Modal perusahaan “joint-venture” terdiri dari know-how dan modal
saham yang disediakan oleh para pihak, dengan kekuasaan baik
manajemen maupun pengambilan keputusan sesuai dengan banyaknya
saham yang ditanam.
3. Para pihak yang mendirikan perusahaan tersebut tetap memiliki eksistensi
dan kemerdekaan masing-masing.
4. Khusus untuk indonesia seperti yang dikenal sekarang ini merupakan
kerja sama antara modal aisng dengan modal nasional.

B. JOIN ENTERPRISE
1. Pengertian

Join enterprise suatu kegiatan yag dilakukan bersama-sama atau lebih


entitas, sehingamasing-masing memiliki hak untuk mengendalikan dan
memanfaatka serta bertanggung jawabatas kewajiban yang timbul darinya, serta
partisifasi oleh dua orang atau lebih untuk bersekongkol dan melakuka
pelanggaran.Dan joint eterperise juga dapat tidak berlaku jika satu anggota
kelompok menyimpangdari sebuah rancangan, maka perusahaan patungan
mungkin tidak dapat diterapkan karena bantuan harus sesuai dengan
pengetahuan. Misalnya, jika sebuah kelompok setuju untukmengacaukan
properti tapi satu serangan anggota kelompok dan menghalangi orang yang
lewattanpa sepengetahuan atau persetujuan dari anggota lainnya, doktrin
perusahaan bersama tidak bisa diterapkan.5
Kompleksitas dan kontroversi perusahaan bersama mengatakan bahwa
doktrin perusahaan bersama kontroversial karena seseorang dapat dianggap
bertanggung jawab secarakriminal atas tindakan orang lain. Orang yang lebih
muda telah terpengaruh secara tidak proposional oleh penerapan perusahaan
patungan dalam beberapa tahun terakhir karena adaya peningkatan kejahatan
kekerasan yang dilakukan oleh kelompok pemuda.Jaksa penuntut umun dari
joint enterperise mempertimbangkan beberapa faktor ketikamemutuskan apakah
4
Ibid, hlm.59.
5
Sentosa Sembiring, Hukum Investasi.., op.cit., hlm.133.
akan mengajukan tuntutan perusahaan gabungan termasuk tentangkematangan
atau usia, proposionalitas pelanggaran aktual terhadap kemungkinan hukuman. 6
2. Manfaat joint enterprise

Enterprise melakukan lebih dari sekedar berbagi ide, menghasilkan


dari tahun 1992,kelompok ini telah menangani masalah transportasi
dengan secara konsisten yag menciptakansolusi yang efektif. Masing-
masing dari tiga belas lembaga anggota memilih arahan
proyek,mengevakuasi kemajuannya, dan memanfaatkan hasilnya,
memperoleh keuntungan darikolaborasi eksponensial.7
Tidak seperti organisasi lain, enterprise tidak memilki hasil atau
agenda yang ada sebelumnya. Proyek dapat berkembang secara alami,
mengubah focus mereka bila diperlukan untuk memanfaatkan gagasan
baru. Pada konferensi ITS 1993 di Keystone Colorado , Dr Cungningham
sebagai perwakilan komunitas medis berbicara tentang perlunya
mengurangi waktu yang di butuhkan agar responden darurat diberi tahu
tentang keberadaan yang terdampar dan mengetahui lokasi keberedaan
tersebut. 8
Adapun contoh dari joint enterpresi itu adalah sebagai berikut :
“Misalnya, kontrak karya antara Pertamina dengan PT. Caltex
Pacifik Indonesia (PT.CPI ialah anak perusahaan Caltex International
Petro yang berada di Amerika Serikat)”.

C. PRODUCTION SHARING

Production Sharing atau Bagi Hasil Production sharing yaitu bentuk


kerjasama dimana pihak investor asing memberikan kredit kepada pihak
nasional, dan pokok pinjaman dan bunganya dikembalikan dalam bentuk
hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan dan mewajibkan
perusahaan nasional tersebut untuk mengekspor hasilnya ke negara
pemberi kredit.9 Penanaman Modal dengan Disc Rupiah

6
Salim HS dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, op.cit.,,
7
B.Napitupulu dalam Aminuddin Ilmar, Ibid.
8
Dhaniswara K.Harjon, Hukum Penanaman Modal,
9
Aminuddin Ilmar, Hukum Penanaman Modal.
Penanaman Modal dengan Disc Rupiah adalah bentuk kerjasama
campuran antara kredit dengan penanaman modal. Pengembalian kredit
dikonversi atau diubah menjadi penanaman modal asing. Pelunasan utang
yang semula diperhitungkan berdasarkan valuta asing, tetapi dibayar
dengan rupiah. Biasanya dilakukan untuk tagihan-tagihan kreditur asing
yang tidak dijamin oleh pemerintah.
Penanaman Modal dengan Kredit Investasi
Penanaman modal dengan kredit investasi yaitu praktik penanaman
modal yang banyak dilakukan oleh investor nasional untuk membiayai
proyeknya yang ada di Indonesia. Awalnya berupa kredit investasi dari
dana-dana luar negeri, menjadi model nasional melalui joint-venture.

D. PORTOFOLIO INVESTMENT
1. Pengertian
Mendengarkan kata portofolio biasanya kita mengaitkan portofolio
dengan hasil karya, tulisan atau dokumentasi , lain halnya dengan
portofolio di Dunia investasi atau saham. Portofolio investasi adalah
kumpulan asset dalam bentuk saham, ekuitas, obligasi , reksana dana,
komoditas, deposito dan berupa uang tunai atau staranya yang dimilki
oleh seseorang atau instuti.10 Investasi yang diportofoliokan juga
mencakup real estate, barang seni, emas, dan bentuk penanaman modal
lainnya.

Melihat jenisnya, investasi portofolio dapat dibagi menjadi dua


kategori, yaitu:
1. Investasi strategis: pembelian aset karena ada potensi
memperoleh income yield, berpotensi naik terus dalam jangka
panjang, atau keduanya. Tujuannya adalah untuk menahan aset
tersebut dalam waktu yang lama.
2. Investasi taktis: aktivitas jual beli aktif dengan harapan
mencapai keuntungan jangka pendek.11
Adapun cara membuat portofolio investasi :

10
Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Hukum Investasi
11
Dhaniswara K.Harjono dalam Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Ibid.
1. Tentukan alokasi asset dengan cepat
2. Tentukan gaya beriventasimu
3. Mulai isi portofoliomu
4. Timbang bobot portofolio investasimu
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Saham merupakan alternatif investasi bagi investor dalam melakukan
portofolio investasi mereka. Banyak pertimbangan yang dipakai oleh
investor untuk menentukan seberapa menarik suatu saham. Sebagai investor
yang rasional dalam melakukan transaksi, faktor return dan resiko saham
merupakan komponen pertimbangan yang penting dalam melakukan
investasi pada pasar modal. Para investor dihadapkan pada keinginan untuk
memperoleh return yang optimal dengan memeperhatikan resiko yang
mereka hadapi. Investor berusaha untuk dapat memproleh saham yang
maksimal dengan tingkat resiko tertentu atas investasi yang mereka lakukan
atau memperoleh return tertentu pada tingkat resiko yang minimal.

B. DAFTAR PUSTAKA

Ricky, D B H. 2002. “Konkordansi Model-Model Standard Volatilitas Harga


Saham”. Paper presented at the Simposium Nasional Akuntansi 5. Universitas
Diponegoro Semarang.

William, F.S, Gordon J.Alexander, Jeffrey V. Bailey. 1995. “Investments”. Prentice


Hall, Inc.
Yohanes S dan Yun H . 2003. “Peramalan dalam Selang GARCH(1,1)”. WPF 2003.
Bandung FE Institute
Karpoff, JM. 1987. “The Relation Between Price Changes and Trading Volume”.
Journal of Finance and Quantitative Analysis.
Jogiyanto H. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.

Anda mungkin juga menyukai