Anda di halaman 1dari 34

Rangkuman ekonomi

1. 3.1. Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi


4.1. Mengidentifikasi kelangkaan dan biaya peluang dalam memenuhi kebutuhan
- Biaya peluang adalah sejumlah barang atau pendapatan yang harus dikorbankan agar
sejumlah barang yang lain dapat diproduksikan.
- Masalah ekonomi terjadi karena adanya kesenjangan antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhannya terbatas.
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas disebabkan beberapa faktor, yaitu sifat alami
manusia, tingkat pendapatan, lingkungan alam, lingkungan sosial, teknologi informasi,
agama dan kepercayaan
2. Menganalisis peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
- Konsumen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghabiskan atau
memanfaatkan barang/jasa.
- Pelaku kegiatan ekonomi terdiri atas:
a. Rumah Tangga Konsumen
b. Rumah Tangga Produksi
c. Pemerintah
d. Lembaga keuangan
e. Masyarakat luar negeri
3. elastisitas permintaan dan penawaran
- Fungsi permintaan dirumuskan P = a – bQ atau Q = a – bP dan fungsi penawaran
dirumuskan P = a + bQ atau Q = a + bP. Untuk menentukan fungsi permintaan dan
fungsi penawaran digunakan rumus:

- Elastisitas adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
atau jumlah barang yang ditawarkan.
- Elastisitas terdiri atas:
a. Elastisitas harga
b. Elastisitas silang
c. Elastisitas pendapatan
- Rumus untuk menentukan elastisitas

- Macam-macam sifat elastisitas:


1.  Elastis
2.  Inelastis
3.  Uniter
4.  Elastis sempurna
5.  Inelastis sempurna
 Harga keseimbangan merupakan harga yang terjadi pada saat jumlah barang yang diminta
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Grafiknya dapat bergeser ke kiri dan bergeser
ke kanan. Pd = Ps atau Qd = Qs
4. Komponen Penghitungan pendapatan nasional
- Rumus Pendapatan Nasional Dengan pendekatan pendapatan adalah sebagai
berikut:

- Y=r+w+i+p

- Sehingga diperoleh Rumus Pendapatan Nasional Dengan pendekatan pengeluaran


sebagai berikut:

- Y=C+I+G+(X–M)

5. Penghitungan pendapatan per kapita


6. Indeks harga dan inflasi

 Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga
rata-rata pada tahun dasar.  Metode Perhitungan Indeks Harga
     a. Indeks Harga Agregatif  tidak Tertimbang
 
        P on  =  ∑ Pn  x 100
                   ∑ Po
b. Indeks Harga Agregatif Tertimbang
 
        I L   =  ∑ Pn Qo  x 100
                 ∑ Po Qo
  Keterangan:
        P on = Angka indeks harga tahun n atas dasar tahun o
        P n   = Harga pada tahun yang dihitung indeksnya
        P o   = Harga tahun dasar
        Q o  = Jumlah/Kuantitas atahun dasar
        I L    = Indeks Laspeyres
7. Perpajakan

Contoh menghitung pajak penghasilan (PPh)

Selanjutnya, mari kita bahas tentang cara menghitung PKP. Berikut contoh kasus
menghitung PTP, PPh, dan Pajak penghasilan berdasarkan tabel besaran nilai PTKP
diatas dan tarif PKP: Bapak Thomas merupakan seorang karyawan dari perusahaan PT.
Sumber Rezeki. Bapak Thomas memiliki NPWP dan sudah menikah dan memiliki seorang
anak. Gaji pokok Bapak Thomas per bulan adalah Rp.10.000.000, berapa nilai PPh yang
harus dibayar oleh Bapak Thomas? Selanjutnya, kami akan memberitahu cara
menghitung PPh: Gaji pokok = Rp.8.000.000 Pengurangan biaya-biaya:

 Biaya jabatan = 5% x Rp.10.000.000 = Rp.400.000


 Biaya pensiun = 1% x Rp.10.000.000 = Rp.80.000
 Total keseluruhan = Rp.480.000
Penghasilan neto = Rp.7.520.000/bulan; Rp.90.240.000/tahun PTKP (K1) =
Rp.63.000.000 Penghasilan Kena Pajak = Rp.27.240.000 PPh Terutang = 5%x27.240.000
= Rp.1.362.000 PPh Pasal 21 per bulan = Rp1.362.000/12 = Rp.113.500 Jadi, Bapak
Thomas harus membayar PPh 21 sebesar Rp.113.500 per bulan atau Rp1.362.000 /
tahun

8. Membuat pencatatan ke dalam jurnal umum

Contoh soal:

- Setoran modal membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas


Rp500.000.000 (debit). Modal pak Jaya bertambah Rp500.000.000 pada sisi kredit.

- Harta perusahaan berupa kas berkurang Rp20.000.000 (kredit) untuk membayar


sewa. Namun, perusahaan juga memiliki aset berupa sewa dibayar dimuka sebesar
Rp20.000.000 (debit).

- Aset perusahaan berupa peralatan bertambah Rp10.000.000 dan berupa


perlengkapan sebesar Rp5.000.000. Tetapi aset berupa kas perusahaan berkurang
sebesar Rp15.000.000.

- Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan bertambah pada sisi kredit


sebesar Rp10.000.000. Aset perusahaan berupa kas bertambah Rp10.000.000
(debit).
- Beban gaji bertambah Rp25.000.000 (debit). Aset perusahaan berupa kas berkurang
sebesar Rp25.000.000 (kredit)

9. Membuat jurnal penutup perusahaan jasa

Contoh soal:

Akun beban:

Dan, apabila rugi, maka akun modal didebitkan dan ikhtisar laba/rugi dikreditkan
10. Menentukan harga pokok penjualan

11. Menentukan laba bersih

12. Menentukan penyebab kelangkaan


1. Perbedaan Letak Geografis

Kenapa letak geografis memengaruhi kelangkaan? Hal ini dikarenakan sumber


daya alam yang ada di bumi tidak tersebar secara merata. Ada tempat yang
mempunyai tanah-tanah subur, ada juga yang tidak. Ada tempat yang memiliki
sumber mata air berlimpah, ada juga yang tidak.

2. Pertumbuhan Penduduk :Thomas Robert Malthus, seorang ekonom asal Inggris,


menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk yang lebih
cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi akan menyebabkan
kelangkaan. Banyaknya penduduk berarti lebih banyak kebutuhan yang harus
dipenuhi. Jadi, kalau pertumbuhan produksinya hanya sedikit tidak akan
mencukupi kebutuhan tadi.

3. .KemampuanProduksi
Faktor-faktor produksi (tenaga kerja, sumber daya alam, modal, kewirausahaan)
yang kita punya tidak akan sama kemampuannya. Alhasil, tidak semua
kebutuhan akan terpenuhi.

4. Perkembangan Teknologi

Di negara maju, perkembangan teknologi terbilang lebih cepat dibandingkan


negara berkembang. Ini berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan
masyarakat. Teknologi yang rendah pastinya hanya mampu memenuhi
kebutuhan yang lebih sedikit dibandingkan teknologi yang tinggi

5. Bencana Alam

Bencana alam akan memengaruhi jumlah sumber daya yang ada, sehingga
mengganggu pemenuhan kebutuhan manusianya.
13. Menentukan jenis-jenis badan usaha
Badan Usaha Berdasarkan Jenis Kegiatannya
1. Ekstraktif
Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatannya memanfaatkan
sumber daya alam untuk mencari keuntungan. Misalnya perusahaan pertambangan,
hasil hutan, hasil laut, minyak bumi, dan sebagainya.Contohnya yaitu PT Pertamina
dan PT Bukit Asam.
2. Agraris
Badan usaha agrartis adalah badan usaha yang kegiatannya di sektor pertanian atau
agraria yang bertujuan menghasilkan produk tertentu. Contohnya PT Perkebunan
Negara.
3. Industri
Badan usaha industri adalah badan usaha yang kegiatannya mengubah atau
mengolah suatu barang untuk meningkatkan nilai ekonominya.Biasa juga dikenal
sebagai industri manufaktur dengan pengolahan bahan baku dari barang mentah
menjadi barang siap pakai. Misalnya memproduksi serat kayu menjadi kertas,
pengolahan benang menjadi kain, dan sebagainya.
4. Perdagangan
Badan usaha perdagangan adalah badan usaha yang kegiatannya yaitu melakukan
perdagangan tanpa mengubah bentuknya.Contohnya bisnis ritel seperti Matahari
Store, Indomart dan Alfamart.
5. Jasa. Badan usaha jasa adalah badan usaha yang kegiatannya bergerak pada bidang
layanan jasa
B. Berdasarkan Kepemilikan Modal
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang modalnya berasal dari
negara atau pemerintah. Badan usaha ini bergerak untuk melayani masyarakat
sekaligus mencari kentungan.Contohnya Perjan, PT Kereta Api, PT Bank Negara
Indonesia Tbk, PT Angkasa Pura, dan sebagainya. Adapun terdapat dua jenis BUMN
yang wajib diketahui yaitu:
- Perusahaan Perseroan (Perseroan). Didirikan dengan tujuan mencari laba. Modalnya
berbentuk saham dengan sebagian dimiliki oleh negara.
- Perusahaan Umum (Perum). Didirikan dengan tujuan melayani kepentingan
masyarakat luas mulai dari produksi, distribusi, dan konsumsi.
2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD adalah badan usaha yang dimiliki oleh
pemerintah daerah. Modal BUMD berasal dari kekayaan pemerintah daerah dan
berfungsi untuk melayani kepentingan masyarakat serta mencari keuntungan.
BUMD terbagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
- Perumda . Yaitu perusahaan daerah yang seluruh modalnya dimiliki daerah
tersebut dan tidak terbagi dalam bentuk ekuitas atau saham.
- Persero daerah.Yaitu BUMD yang modalnya paling sedikit 51% dimiliki daerah dan
sisanya melantai di bursa. Biasanya berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Contoh
BUMD yaitu Bank DKI milik Pemprov DKI, Bank Sumut, Bank Jabar Banten, dan
sebagainya.
3. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). BUMS adalah badan usaha yang sebagian
besar modalnya dikuasai oleh pihak swasta. Tujuan pendiriannya yaitu mendapatkan
untung sebesar-besarnya sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan.
DI Indonesia terdapat 3 jenis BUMS, yaitu:
- Perusahaan Swasta Nasional. Yaitu BUMS yang modalnya dikuasai oleh masyarakat
lokal dalam negeri.
- Perusahaan Swasta Asing. Yaitu perusahaan yang beroperasi di Indonesia tetapi
modalnya dikuasai oleh masyarakat luar negeri.
- Perusahaan Swasta Campuran. Yaitu perusahaan korporasi yang modal usahanya
berasal dari kerjasama antar pengusaha nasional dan pengusaha asing.
- Bentuk-Bentuk Badan Usaha.
- 1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dikuasai oleh pemilik tunggal.
Sehingga kegiatan manajemen, tanggung jawab, dan risikonya dikuasai pemilik
tersebut.Biasanya perusahaan ini tidak memerlukan modal yang begitu besar.
Seluruh keuntungan dan labanya dikuasai penuh oleh pemilik, tetapi untuk
pengembangannya sangat bergantung pada kemampuan pemilik. Contoh
perusahaan perseorangan yaitu UMKM, dalam skala yang lebih besar yaitu BUMS
(Badan Usaha Milik Swasta).
2. Perseroan Terbatas (PT)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, Perseroan Terbatas yang biasa
disingkat PT adalah suatu badan usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan
berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham atau disebut juga dengan persekutuan modal.
Untuk mendirikan PT, terdapat 3 sumber modal yaitu:
a. Modal dasar,
b. Modal yang ditempatkan, berasal dari para pemilik. Minimal 25% dari modal
dasar perusahaan.
c. Modal yang disetorkan, berasal dari para pemegang saham. Biasanya minimal
25% dari modal dasar.
3. Persekutuan Komanditer (CV)
Commanditaire Venootshcap atau yang disingkat sebagai CV adalah badan usaha
bukan badan hukum yang terdiri dari dua sekutu yaitu sekutu komplementer dan
komanditer.
Sekutu Komplementer adalah sekutu aktif yang bertanggung jawab dalam bidang
operasional perusahaan dan memiliki hak untuk melangsungkan perjanjian kerja
dengan pihak ketiga.
Sekutu Komanditer adalah sekutu pasif yang bertugas untuk memberi
pemasukan guna modal persekutuan namun tidak bertanggung jawab atas
operasional perusahaan.
CV terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
CV Murni, diisi oleh seorang komplementer dan beberapa pihak komanditer.
CV Campuran, biasanya terjadi pada badan usaha firma yang butuh suntikan
modal. Pihak firma akan menjadi sekutu komplementer, dan pihak yang
memberi suntikan modal berperan sebagai sekutu komanditer.
4. Firma
Firma didirikan oleh beberapa pihak dengan menggunakan satu nama
untuk kepentingan bersama. Modal firma berasal dari setorang langsung
para pihak yang tertuang dalam kesepakatan firma
5.Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian..Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan.Koperasi didirikan dengan tujuan untuk memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
14. Menyelesaikan masalah pengelolaan koperasi sekolah
1. Tingkatkan Kemampuan dan Kinerja Anggota
Jika koperasi sekolah berdiri dalam waktu yang lama dan belum ada perkembangan,
maka Anda perlu memperbaikinya. Sistem pengelolaan koperasi sekolah harus
dimulai dari sisi internal.
2. Lakukan Promosi
Salah satu tantangan yang dihadapi koperasi sekolah adalah kurangnya minat siswa.
Koperasi juga kurang dikenal oleh para siswa di sekolah, sehingga fungsinya tidak
berjalan dengan optimal.Cara yang bisa dilakukan adalah promosi melalui berbagai
media. Selain itu, Anda bisa menggunakan media sosial untuk mempromosikan
koperasi sekolah. Sebagai lembaga keuangan, Anda bisa memperkenalkannya
kepada siswa untuk ikut menjadi anggota koperasi. Semakin anggota koperasi
bertambah, maka keuangan dan usahanya semakin berkembang.
3. Perbaiki Kebijakan
Umumnya, kebijakan yang diterapkan koperasi adalah sistem penitipan. Artinya,
modal yang Anda dapatkan berasal dari dana titipan anggota sebagai bentuk modal
bersama.Supaya tidak bergantung pada sistem tersebut, Anda bisa memperluas
perolehan modal melalui investasi usaha atau pendanaan.
4. Terapkan Sistem Good Corporate Governance (GCG). Good Corporate Governance
(GCG) merupakan konsep dari sistem Pemerintahan, kemudian diaplikasikan ke
koperasi. Nantinya, koperasi akan membuat regulasi atau peraturan dari
Kementerian Koperasi dan UMKM.
5. Rekrut Anggota yang Kompeten Di Bidangnya
Pengelolaan manajemen koperasi sekolah dilakukan oleh anggota yang kompeten di
bidangnya. Jika anggota koperasi memiliki cukup pengalaman, maka pengelolaannya
akan berjalan lancar. Selain itu, anggota yang kompeten dapat membantu anggota
lainnya. Dengan begitu, pengelolaan koperasi semakin berkembang.
6. Menggelar Seminar atau Pelatihan
Koperasi sekolah bisa menggelar seminar atau pelatihan untuk para anggotanya. Hal
itu bertujuan agar keahlian dan kemampuan anggota bisa berkembang, lalu sumber
dayanya semakin kompeten.
7. Mengajukan Pengesahan
Pihak pengurus atau pengelola koperasi sekolah harus mengajukan pengesahan ke
Kantor Koperasi Tingkat Provinsi atau Tingkat II (Kabupaten/Kota).Tujuannya adalah
agar koperasi sekolah terdaftar dan diakui secara hukum. Hal itulah yang
membedakan antara koperasi dengan kantin.
15. Memecahkan masalah peningkatan kualitas tenaga kerja
a. Upaya Pemerintah
Sebagai lembaga tertinggi yang berkewajiban untuk menyejahterakan rakyatnya,
pemerintah memegang andil terbesar dalam upaya peningkatan kualitas tenaga
kerja di Indonesia. Adapun upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah
diantaranya adalah :
- Menyusun kurikulum dalam sistem pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan
dengan keterampilan dan keahlian yang dapat digunakan untuk bersaing di dunia
kerja.
- Mendirikan lembaga pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK) atau menggalakan
program yang ada di masyarakat seperti PKK dan Karang Taruna untuk
meningkatkan kemampuan serta keterampilan dari para pekerja dan masyarakat.
- Mengadakan pelatihan yang bersifat gratis, sehingga tidak memberatkan pesertanya
dengan tujuan sama yaitu peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja.
b. Upaya Swasta
Pihak swasta merupakan mitra dari pemerintah yang dapat membantu upaya
peningkatan kualitas tenaga kerja di Indonesia. Beberapa hal yang dapat
dilakukan oleh pihak swasta atau perusahaan, antara lain :
- Kerjasama dengan sekolah-sekolah yang memberikan kesempatan magang kepada
siswanya.
- Memberikan bantuan beasiswa pendidikan merupakan salah satu cara yang tepat.
- Memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk mengembangkan diri untuk
bagian internal, sebagai upaya peningkatan kualitas tenaga kerja.
c. Upaya Individu
Faktor terbesar yang mampu menciptakan tenaga kerja berkualitas bagus atau
baik sejatinya bukan saja datang dari pemerintah ataupun swasta, melainkan
individu itu sendiri. Tidak mungkin kualitas seseorang meningkatkan tanpa
adanya dorongan dari dirinya sendiri. Hal serupa juga terjadi dalam pekerjaan,
dimana seseorang haruslah memiliki niat dari dirinya sendiri untuk mendapatkan
pekerjaan dan berusaha untuk menjadi lebih baik karena tidak akan ada
perusahaan yang akan memperkerjakan kita jika kita tidak memiliki kemampuan
yang memadai untuk bersaing di dunia kerja.
16. Menganalisis hubungan kebijakan moneter dengan inflasi
Jenis Jenis Kebijakan Moneter
Dalam mengambil keputusan terkait peredaran uang, Bank Indonesia menggunakan dua
jenis kebijakan moneter. Uraian penjelasannya sebagai berikut.
a. Kebijakan Moneter Ekspansif
Jenis kebijakan moneter yang melakukan pengelolaan dan pengaturan peredaran
uang dalam aktivitas ekonomi disebut sebagai kebijakan moneter ekspansif. Dalam
hal ini, tujuan utamanya meningkatkan peredaran uang di masyarakat sehingga roda
perekonomian meningkat. Wujud dari jenis kebijakan moneter ini melalui
peningkatan pembelian sekuritas pemerintah oleh Bank Indonesia, penurunan suku
bunga, menurunkan persyaratan cadangan untuk bank. Dampak kebijakan ini tak
hanya merangsang kegiatan bisnis atau daya beli konsumen, tetapi juga mengurangi
tingkat pengangguran.
b. Kebijakan Moneter Kontraktif
Berikutnya, jenis kebijakan moneter adalah kebijakan moneter kontraktif dimana
kebijakan diambil sebagai langkah mengurangi peredaran uang di masyarakat saat
terjadi inflasi. Hal ini diwujudkan melalui penjualan obligasi pemerintah,
peningkatan suku bunga bank, dan meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.

Instrumen Kebijakan Moneter


Seperti diketahui, kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi terhadap kontrol peredaran
uang dan pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai variabel makroekonomi yaitu tingkat
pengangguran dan inflasi. Namun tak hanya itu, masih ada instrumen kebijakan moneter
lainnya, diantaranya sebagai berikut.
a. Kebijakan Diskonto (Discount Rate)
Kebijakan diskonto merupakan instrumen kebijakan moneter yang mengukur melalui
tingkat suku bunga bank. Kondisi dimana bank-bank umum meminjamkan dana kepada
bank Indonesia selaku bank sentral membuat peredaran jumlah uang teratur. Ketika
peredaran uang harus ditingkatkan, maka bank Indonesia menurunkan suku bunga
pinjaman. Sebaliknya, suku bunga kredit bank akan dinaikkan ketika peredaran uang
harus dikurangi.
b. Operasi Pasar Terbuka
Ketika pemerintah mengontrol peredaran uang melalui penjualan atau pembelian surat-
surat berharga milik pemerintah, maka yang dijadikan instrumen kebijakan moneter
adalah operasi terbuka. Saat bank Indonesia ingin mengurangi peredaran uang, maka
pemerintah menjual surat berharga. Sebaliknya, ketika peredaran uang harus
ditingkatkan, maka pemerintah membeli surat berharga.
c. Kebijakan Rasio Cadangan Wajib
Selanjutnya, instrumen kebijakan moneter adalah rasio cadangan wajib. Saat Bank
Indonesia ingin mengurangi cadangan kas uang bank, maka uang diedarkan di
masyarakat melalui pinjaman. Sementara, bila cadangan kas uang bank harus ditambah,
uang yang beredar di masyarakat ditarik dengan peningkatan suku bunga tabungan.
d. Penetapan Suku Bunga Acuan
Dalam mencapai tujuan kebijakan moneter, maka bank Indonesia memiliki wewenang
dalam mengendalikan peredaran uang melalui suku bunga. Besaran suku bunga yang
ditetapkan oleh bank Indonesia akan menjadi acuan bank umum di seluruh Indonesia
dalam menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu, instrumen kebijakan moneter adalah
penetapan suku bunga acuan.
e. Imbauan Moral
Terakhir instrumen kebijakan moneter adalah imbauan moral. Dalam hal ini, Bank
Indonesia selaku bank sentral menghimbau seluruh bank umum untuk menjalankan
kebijakan penurunan atau peningkatan suku bunga pinjaman
17. Menentukan manfaat kerjasama internasional
a. Menaikan devisa negara.
b. Pertumbuhan ekonomi
c. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor
d. Eksistensi tenaga kerja / menambah tenaga kerja
e. Memenuhi kebutuhan di negara lain Kerjasama
f. Memperoleh keuntungan internal serta eksternal
g. Memperluas pasar
h. Transfer teknologi modern
18. Menghitung perubahan kurs rupiah terhadap valuta asing
Kurs Valuta Asing adalah perbandingan nilai mata uang asing yang dinyatakan dengan
nilai matauang dalam negeri.
Macam-macam kurs :
a. Kurs Jual, harga saat bank menjual valas, digunakan pada saat menukar dari mata
uangdalam negeri menjadi mata uang asing (valas) dengan cara dibagi.
b. Kurs Beli, harga saat bank membeli valas, digunakan pada saat menukar dari mata
uangasing(valas) menjadi mata uang dalam negeri dengan cara dikalikan.
misal :
kurs jual US $ 1 = Rp. 14.695,- kurs beli US $ 1 = Rp. 14.665,- (sumber:
https://www.bca.co.id/ 27 Agustus 2020) untuk menghitung nilai tukar asing, baik
penggunaan kurs jual maupun kurs beli dipandang dari sisi bank atau pedagang valas.
Contoh 1 perhitungan kurs valuta asing: Mr. Smith seorang turis dari Amerika datang ke
Indonesia untuk berlibur dengan membawa uangsebanyak US $8.000 . Hari ini ia datang
ke BNI untuk menukarkan uangnya dengan Rupiah. Padasaat itu nilai kurs yang berlaku
adalah: Kurs jual : US$ 1 = Rp14.550,00 Kurs beli : US$ 1 = Rp14.500,00 Berapa rupiah
yang diterima Mr. Smith dari BNI?
Jawab: Mr. Smith menukarkan dolar dengan rupiah. Dalam kejadian ini berarti Mr. Smith
menjual dolardan BNI membelinya. Maka yang dimasukkan dalam perhitungan adalah
kurs beli. Rupiahyang 19 diperoleh Mr. Smith = $8.000 x Rp14.500,00 =
Rp116.000.000,00 Jadi Mr. Smith menerimaRp116.000.000,00
Contoh 2 perhitungan kurs valuta asing: Tuan Hartawan akan berangkat ke Singapura
utuk tujuan pertemuan bisnis. Hari ini dia datingkeBRI untuk menukarkan uang
rupiahnya sebesar Rp60.000.000,00 degan Dolar Singapura. Padasaat ini nilai kurs yang
berlaku adalah: Kurs jual : S$ 1 = Rp10.000,00 Kurs beli : S$ 1 = Rp10.010,00 Berapa
dolar SIgapura yang diterima Tuan Hartawan dari BRI?
Jawab: Tuan Hartawan menukarkan rupiah dengan dolar Singapura. Dalam kejadian ini
Tuan Hartawanmembeli dolar Sigapura dan BNI Menjualnya. Maka yang dimasukkan
dalamperhitunganadalahkurs jual. Dolar Sigapura yang diperoleh Tuan Hartawan =
60.000.000 : Rp10.000,00=S$ 6,000.00
Penentuan Kurs Valuta Asing
1. Kurs Tetap ( Fixed Exchange Rate ) Dapat terjadi karena dua hal :
a. Kurs Devisa Tetap Standar Emas yaitu dengan mengaitkan nilai suatu mata uang
denganemas. b. Kurs Devisa Tetap Standar Kertas yaitu Pemerintah menetapkan nilai
tukar mata uangsuatunegara dengan mata uang negara lain dan berusaha
mempertahankannya dengan berbagai macam kebijaksanaan.
2. Kurs Bebas (Floating Exchange Rate) Terjadi bila perbandingan nilai mata uang sebuah
negara dengan mata uang lain dibiarkanuntuk ditentukan secara bebas oleh tarik
menarik kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem kurs bebas sering disebut
dengan Kurs Devisa Mengambang.
3. Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Rate) disebut juga dengan Kurs
Distabilkan. Kurs bebas seperti yang telah disebutkan di atas sering menimbulkan
ketidaktentuan kurs valas, sehingga negara diharapkan dapat menerapkan
pengendalian/penstabilan kurs pada batas yangwajar. Pada dasarnya dalam sistem
mengambang terkendali, nilai tukar ditentukan kekuatanpasar, sehingga bebas bergerak
naik maupun turun. Namun supaya tidak terjadi gejolak yang terlalu dahsyat, yang
kriterianya ditentukanBankSentral, Pemerintah dapat campur tangan sampai batas-
batas tertentu.
Bentuk-bentuk intervensi Pemerintah dalam peetapa kurs valuta asing dapat berupa :
a. Clean Floating (Mengambang Bersih): terjadi jika campur tangan Pemerintah tidak
langsung, yaitu dengan pengaturan tingkat bunga.
b. Dirty Floating (Mengambang Kotor): terjadi jika campur tangan Pemerintah secara
langsung, yaitu dengan menjual atau membeli valas.

19. Menentukan persamaan dasar akuntansi


Jika digambarkan dengan rumus persamaan dasar akuntansi, formulasinya adalah sebagai
berikut:

Aset = Kewajiban + Ekuitas

atau bisa juga berupa:


Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)

Seperti yang Anda lihat, sisi aset setara dengan jumlah kewajiban dan ekuitas pemilik.

Ini masuk akal jika kerangka berpikirnya adalah kewajiban dan ekuitas pada dasarnya hanya
sumber pendanaan bagi perusahaan untuk membeli aset.

Persamaan ini umumnya ditulis dengan posisi kewajiban yang ditempatkan lebih dahulu
sebelum ekuitas pemilik.

Karena utang terhadap kreditur harus dilunasi terlebih dahulu sebelum investor ketika
perusahaan mengalami kebangkrutan.

20. Memposting jurnal umum ke dalam buku besar


21. Menyimpulkan besarnya modal awal

22. Menentukan prioritas kebutuhan

Skala prioritas akan membantu seseorang dalam menentukan hal-hal apa yang penting
dan perlu segera dilakukan dan meminimalkan risiko kegagalan. Salah satu tujuan
seseorang menyusun skala prioritas adalah untuk mencapai pengembangan diri secara
personal, maupun professional. Kenali apa itu skala prioritas dan kegunaannya untuk
kebutuhan sehari-hari.

Kegunaan Skala Prioritas dalam Kebutuhan Sehari-hari

Berikut adalah manfaat yang bisa dirasakan jika Kamu berhasil membuat daftar prioritas
untuk mencapai suatu tujuan.

1. Membantu seseorang untuk lebih fokus mencapai tujuan

Berdasarkan skala prioritas, kebutuhan seseorang harus berdasarkan pada suatu


tujuan yang ditetapkan.Untuk itu, dengan menetapkan hal tersebut, Kamu bisa lebih
fokus dan disiplin dalam mencapai tujuan tanpa terganggu.
2. Mengerjakan sesuatu dengan lebih efektif

Berkaitan dengan manfaat yang pertama, pengaturan skala prioritas sejalan dengan
pengerjaan tugas secara lebih efektif karena adanya fokus.Jika dikaitkan dengan
tujuan pengembangan professional, tentunya hal ini diperlukan agar suatu tujuan bisa
tercapai dengan waktu yang lebih cepat dan biaya yang lebih murah

3. Membantu untuk mengukur progress dalam mencapai suatu tujuan

Dengan menyusun prioritas berdasarkan skalanya, seseorang mampu menentukan hal


apa saja yang bisa segera dikerjakan untuk mencapai tujuannya.

23. Menganalisis masalah pokok ekonomi modern

-  Masalah Pokok Ekonomi Modern


Ada tiga masalah utama dalam ekonomi modern. Adapun masalah-masalah tersebut
sebagai berikut:

a. a. Barang dan Jasa Apa yang Diproduksi dan Seberapa Banyak(what?)

Masalah pokok pertama yang penting dalam ekonomi adalah bagaimana produsen


dapat menentukan barang dan jasa apa yang diproduksi. Selain itu, banyaknya
jumlah produk juga harus diperhitungkan. Kenapa? Ini tentu karena kalau sampai
salah perhitungan, produsen akan mengalami kerugian, bahkan, bisa bangkrut
karena barangnya menumpuk sia-sia.

b. Bagaimana Cara Memproduksi Barang Tersebut(how?)

Setelah barang dan jasa sudah ditentukan jenis dan jumlahnya, maka masalah
selanjutnya adalah teknik produksinya. Dengan sumberdaya yang ada, produsen
harus bisa menentukan teknik produksi yang paling efisien untuk mereka. Berapa
banyak jumlah karyawan. Teknik apa yang digunakan. Selain itu, produsen juga
harus bisa menentukan apakah akan memproduksei dengan tenaga manusia, atau
bantuan mesin.

c. Untuk Siapa Barang Tersebut Diproduksi? (for whom?). Masalah ini menyangkut
soal siapa yang memerlukan barang/jasa, dan, siapa saja yang akan ikut
menikmati hasilnya.

24. Menentukan struktur pasar


25. Memecahkan masalah kredit

26. Menentukan peran bank sentral

a. Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter


antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank
Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat
dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki dampak
langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter melalui
penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan
kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menciptakan
stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang
disebut inflation targeting framework.

b. Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga
keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga
perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.
Seperti halnya di negara-negara lain, sektor perbankan memiliki pangsa yang
dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat
menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. Untuk
mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem pengawasan dan kebijakan
perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain itu, disiplin pasar melalui
kewenangan dalam pengawasan dan pembuat kebijakan serta penegakan
hukum (law enforcement) harus dijalankan. Bukti yang ada menunjukkan bahwa
negara-negara yang menerapkan disiplin pasar, memiliki stabilitas sistem
keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan hukum (law
enforcement) dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan stakeholder serta
sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk
menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia
telah menyusun Arsitektur Perbankan Indonesia dan rencana implementasi Basel
II.
c. Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada
salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan timbul risiko
potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran.
Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion
risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik. Bank Indonesia
mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi risiko dalam
sistem pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara lain dengan
menerapkan sistem pembayaran yang bersifat real time atau dikenal dengan
nama sistem RTGS (Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih meningkatkan
keamanan dan kecepatan sistem pembayaran. Sebagai otoritas dalam sistem
pembayaran, Bank Indonesia memiliki informasi dan keahlian untuk
mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem pembayaran.
d. Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat
mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor
kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock)
yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia
dapat mengembangkan instrumen dan indikator macroprudential untuk
mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut,
selanjutnya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.
e. Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan
melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR
merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam
mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan.
Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal
maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang menghadapi
masalah likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat
sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat diterapkan pada bank yang
mengalami kesulitan likuiditas temporer namun masih memiliki kemampuan
untuk membayar kembali. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR, Bank
Indonesia harus menghindari terjadinya moral hazard. Oleh karena itu,
pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan dalam
penyediaan likuiditas tersebut.
27. Menganalisis konsep dasar manajemen

- Konsep Manajemen
- Sebagai pengetahuan : manajemen menjadi rujukan atau dasar ilmu pengambilan
keputusan di dalam perusahaan maupun kehidupan manusia secara umum. Dengan
manajemen, alasan dan proses manusia bekerja sama dapat diukur dan dievaluasi.

- Sebagai seni : manajemen bukan hanya sebatas teori, dia bergerak fleksibel seperti
seni yang terkadang tidak bisa diprediksi. Ketika berada di lapangan, manajemen
dibutuhkan untuk bisa bekerja luwes dalam menghadapi segala tantangan.

- Sebagai profesi : hal ini merujuk pada profesi manajer atau staff manajemen yang
bekerja secara profesional untuk perusahaan dan mendapatkan gaji sesuai dengan
keahlian mereka. 

- Sebagai proses : sama seperti arti katanya, manajemen merupakan sebuah cara
pengelolaan yang berarti membutuhkan waktu untuk bisa mencapai hasil yang
diinginkan. Proses ini berkaitan erat dengan fungsi manajemen di dalam
perusahaan.

- Fungsi Konsep Manajemen

1. Perencanaan (Planning)

Dalam mengejar target maupun tujuan, dibutuhkan perencanaan agar semua


proses bisa diukur dan diawasi. Perencanaan memperlihatkan setiap langkah
yang dituangkan secara gamblang mengenai ide dan praktek di lapangan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Sebuah rencana tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa pengaturan yang
baik. Proses ini mendelegasikan tugas kepada pihak yang memiliki keahlian
tersebut sehingga bisa tepat guna dan tepat sasaran. 

3. Pengarahan (Actuating)

Tugas manajemen, dalam hal ini adalah manajer, adalah melakukan pengarahan
kepada timnya maupun pihak terkait untuk melakukan segala sesuatu sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Manajer bertugas
memberikan instruksi dan persetujuan tentang jalannya proses tersebut.

4. Pengawasan (Controlling)

Saat semua rencana dijalankan, maka langkah yang harus dilakukan adalah
pengawasan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada proses yang kurang maksimal
maupun melenceng dari rencana awal. Dalam hal ini, manajer juga melakukan
evaluasi secara berkala terhadap rencana yang sudah ada. Saat melakukan
pengawasan, manajer harus berpegang pada beberapa konsep yaitu jalur
(routing), penetapan waktu (scheduling), perintah pelaksanaan (dispatching),
serta tindak lanjut atau (follow up).

Macam Konsep Manajemen

- 1. Manajemen Produksi. Secara garis besar, manajemen produksi merupakan


sebuah perencanaan dan pengelolaan segala hal yang memiliki kaitan dengan proses
pengadaan barang maupun jasa. Dalam perancangan setiap rencana harus
memperhatikan faktor produksi yang tersedia.Faktor semacam bahan baku, tempat
produksi, mutu bahan, sampai produk final yang dihasilkan menjadi penentu sebuah
produksi bisa dikatakan berhasil. Guna meningkatkan kualitas, maka manajemen
harus mampu mengelola semua faktor tersebut untuk mendatangkan keuntungan
bagi perusahaan.Manajemen juga bertanggung jawab dalam pengefisiensian semua
faktor produksi serta mengawasi setiap kegiatan ekonomi yang berlangsung di
dalam perusahaan.

- 2. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Untuk meningkatkan mutu perusahaan dan juga meningkatkan pendapatan, maka


harus didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas pula. Tanggung
jawab menemukan dan membentuk SDM yang demikian adalah tanggung jawab dari
manajemen.Selain itu, manajemen juga harus mampu menciptakan relasi yang
positif di antara SDM agar proses menjalankan rencana manajemen bisa berjalan
dengan lancar karena tidak ada konflik. 

- 3. Manajemen Pemasaran. Dalam tujuannya mendatangkan keuntungan,


manajemen perusahaan dituntut untuk mampu berpikir kreatif dan dinamis dalam
memasarkan produk yang dimiliki. Selain melakukan promosi, manajemen juga
harus mampu mengevaluasi dan menganalisis setiap tindakan yang sudah
dibuat.Jika tidak efektif, maka harus diganti dengan rencana yang baru. Selain itu,
branding produk, membuat statistik bisnis, mengenali target pasar dan bentuk
konsep pemasaran lainnya juga harus bisa ditangani dengan baik.

- 4. Manajemen Keuangan

Tim manajemen harus bekerja bersama dengan pihak lain yang ada di dalam
perusahaan untuk melakukan kegiatan ekonomi dengan seefisien mungkin namun
bisa mendatangkan keuntungan yang besar. Selain itu, tim manajemen bertanggung
jawab dalam hal merencanakan, memeriksa, mengelola, menganggarkan, mencari
serta menyimpan modal dan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Kegiatan ini
harus berjalan berkesinambungan agar perusahaan bisa beroperasi dengan stabil.

- 5. Manajemen Informasi
Segala informasi seperti dokumen, teknologi, sumber daya manusia, prosedur
akuntansi, biaya produksi serta taktik bisnis harus menjadi bagian dari perencanaan
bisnis sebuah perusahaan atau organisasi.  Semua data yang diolah tersebut bisa
menjadi rujukan bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan serta menetapkan
aturan baru bagi keberlangsungan perusahaan. Selain itu, manajemen juga harus
menguasai semua data tersebut agar mampu menggunakannya dengan maksimal.

- 6. Manajemen Strategi

Manajemen strategi erat kaitannya dengan manajemen informasi. Hal ini


disebabkan strategi akan bisa tercipta jika terdapat data yang valid sehingga
keputusan bisa diambil guna menetapkan tujuan dan target perusahaan di masa
depan. Dalam prosesnya, pengambilan keputusan ini juga melibatkan semua bagian
fungsional bisnis karena memang saling berkesinambungan. Manajemen juga harus
mampu mengalokasikan sumber daya, baik manusia maupun alam dan bahan baku
agar bisa mencapai target yang sudah direncanakan.

- 7. Manajemen Operasi. Wilayah bisnis yang dimiliki manajemen operasi hanya


berpusat pada proses produksi. Berbeda dengan manajemen operasional,
manajemen operasi mempunyai jangkauan yang lebih sempit. Di dalam manajemen
operasi terdapat pula kegiatan memelihara dan mengembagkan setiap hasil
produksi agar mendatangkan keuntungan. Jadi, semua input faktor produksi
semacam tenaga kerja dan bahan baku diawasi pengelolaannya agar bisa
mendatangkan output seperti yang dikehendaki, terutama kualitasnya.

- 8. Manajemen Pendidikan

Berbeda dengan beberapa manajemen di atas yang berfokus pada proses untuk
mendatangkan keuntungan, maka manajemen pendidikan lebih berfokus pada
peningkatan mutu sumber daya manusia lewat pendidikan. Hal ini bukan hanya
bicara masalah sekolah maupun kuliah saja, tetapi juga pendidikan secara umum,
termasuk juga di dalamnya pelatihan yang bisa digunakan untuk meningkatkan
keahlian. Hasil yang diharapkan dari proses pendidikan ini adalah output yang lebih
berdaya guna dan mengerti potensi dirinya.

28. Menganalisis permasalahan pembangunan ekonomi di negara berkembang

a. Rendahnya produktivitas. Rendahnya tingkat produktivitas bisa dilihat dari


pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita atau PDB per kapita pekerja yang
kecil. Penyebab oendapatan per kapita yang kecil karena rendahnya tingkat
kehidupan dan kesempatan kerja. Terutama bagi mereja yang memiliki tingkat
pendidikan rendah atau tidak sekolah sama sekali.  Sehingga negara berkembang
sering dikaitkan dengan istilah lingkaran setan yang sulit diputus. Artinya dengan
mata rantai pendapatan rendah, maka berdampak pada tabungan dan investasi
yang juga rendah.  Apabila tabungan dan investasi rendah, maka akan
mengakibatkan akumulasi modal yang lambat sehingga berujung pada
produktivitas yang rendah. Produktivitas yang rendah juga mengakibatkan
rendahnya pendapatan rata-rata.

b. Pasar dan informasi yang tidak sempurna. Pasar yang ada di negara berkembang
cenderung tidak menyediakan informasi yang lengkap. Struktur pasar barang dan
jasa umumnya cenderung tidak sempurna. Bahkan, monopoli, dan oligopoli bisa
saja terjadi dalam pasar faktor produksi. Selain itu, sebagian besar informasi
pasar hanya diterima oleh para pengusaha yang mempunyai hubungan dekat
dengan birokrasi yang bersangkutan. Kondisi informasi yang tidak sempurna
seperti ini, jelas hanya akan merugikan rakyat semata.

c. Tingginya tingkat pengangguran. Tidak bisa dimungkiri bahwa tingkat


pengangguran di negara berkembang memang sangat tinggi. Angka
pengangguran ini akan semakin tinggi apabila dihitung menggunakan angka
under unemployment. Salah satu penyebab tingginya angka pengangguran
adalah laju pertumbuhan angkatan kerja yang sangat tinggi melebihi daya
tampung perekonomian nasional. Hal ini diperparah dengan rendahnya
pertumbuhan kesempatan kerja. Rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja
berkaitan erat dengan rendahnya tingkat penanaman modal, terutama pada
sektor-sektor industri, dan jasa modern.

d. Tingginya pertambahan penduduk. Umumnya tingkat pertambahan penduduk di


negara berkmebang bisa mencapai dua hingga empat kali lebih tinggi
dibandingkan negara maju.  Muhammad Hasan dalam bukunya Pembangunan
Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (2018) mengatakan selain
pertambahan penduduk yang tinggi, masalah kependudukan yang lain adalah
distribusi penduduk yang tidak merata. Di negara berkembang dengan jumlah
penduduk yang besar cenderung tidak diimbangi dengan adanya pemerataan
dalam penyebaran jumlah penduduk. Penyebaran penduduk yang tidak merata
ini jelas menghambat proses pembangunan ekonomi. Dampak yang ditimbulkan
dari masalah tersebut adalah terjadinya pembagian pendapatan yang tidak
merata atau timpang.

e. Ketergantungan pada sektor pertanian primer. Negara-negara berkembang


umumnya cenderung bergantung pada sektor pertanian dan pertambangan.
Bahkan, ada negara yang hanya bergantung pada sektor pertanian saja. Kondisi
ini biasa disebut sebagai perekonomian monokultural.

f. Ketergantungan yang besar dan rentannya hubungan internasional. Kondisi


perekonomian negara berkembang cenderung dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian negara di sekitarnya, terutama negara maju. Hal ini terjadi karena
lemahnya permintaan domestik yang sangat mengandalkan pasar ekspor.
Apalagi barang-barang yang dikespor adalah barang-barang primer.

g. Rendahnya tingkat kehidupan. Rendahnya tingkat kehidupan bisa dilihat dari


kemampuan penduduk dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar, seperti
makanan, pakaian, dan rumah. Laporan yang dikeluarkan oleh UNDP
menyebutkan bahwa lebih dari satu miliar penduduk dunia di bawah garis
kemiskinan, hampir 80 persen berasal dari negara berkembang. Kemiskinan yang
dimaksud oleh UNDP adalah kekurangan gizi dan kondisi kesehatan yang buruk.
Selain itu, tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan masih banyaknya
penduduk di negara berkembang yang buta huruf.

29. Menentukan sumber penerimaan negara dan pemerintah daerah

Pengelompokkan Pajak Menurut Lembaga Pemungutnya

1. Pajak Pusat (Pajak Negara) yaitu pajak yang wewenang pemungutannya ada di tangan
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Misalnya
Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah,
Pajak Bumi dan Bangunan.

2. Pajak Daerah yaitu pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah
dan digunakan untuk kepentingan pembiayaan rumah tangga pemerintah daerah
tersebut. Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 Pasal 2, Pajak daerah dapat dibagi menjadi
pajak yang diperoleh pada tingkat provinsi dan pada tingkat kabupaten/kota.

a. Jenis Pajak provinsi terdiri atas:

i. Pajak Kendaraan Bermotor;


ii. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
iii. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
iv. Pajak Air Permukaan; dan
v. Pajak Rokok.
b. Jenis Pajak kabupaten/kota terdiri atas:
i. Pajak Hotel;
ii. Pajak Restoran;
iii. Pajak Hiburan;
iv. Pajak Reklame;
v. Pajak Penerangan Jalan;
vi. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
vii. Pajak Parkir;
viii. Pajak Air Tanah;
ix. Pajak Sarang Burung Walet;
x. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan
xi. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

30. Menentukan fungsi permintaan dan penawaran


31. Menentukan harga keseimbangan .

Pada kondisi keseimbangan pasar (market equilibrium), kuantitas permintaan (QD) akan


sama dengan kuantitas penawaran (QS) atau terbentuk kuantitas keseimbangan (QE).
Harga yang diminta (PD) pun akan sama dengan harga yang ditawarkan (PS) sehingga
terbentuk harga keseimbangan (PE). Secara grafik harga keseimbangan ini terjadi pada
titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran (titik E/titik equilibrium).
Nih 'kan ya, di artikel ini pake contoh tukang bakso, biar berkelanjutan dan asyik, kita
pake contoh tukang bakso lagi ya. Pada contoh kasus bakso sebelumnya, dapat dilihat
dalam skedul/tabel permintaan dan penawaran bahwa harga keseimbangan adalah
Rp16.000,00 dan kuantitas keseimbangan adalah 160 mangkok.

  Dengan demikian,
bentuk kurva keseimbangan pasar bakso adalah seperti berikut ini:
 

32. Menentukan Sisa Hasil Usaha

Contoh perhitungan SHU koperasi

Diketahui : Pada tahun 2019 Koperasi Makmur Mulia yang bergerak di bidang penjualan
susu anak mempunyai posisi keuangan sebagai berikut :

Total SHU dari anggota                         : Rp60.000.000

Total SHU dari bukan anggota              : Rp10.000.000

Dalam AD/ART Koperasi Makmur Mulia ditetapkan pengalokasikan SHU sebagai berikut :

Berdasarkan keterangan tersebut, tentukanlah :

SHU yang diterima anggota bernama Selline, bila :


 Simpanan Selline sebesar Rp1.000.000
 Total simpanan di koperasi sebesar Rp100.000.000
 Jasa pembelian yang dilakukan Selline sebesar Rp 4.000.000
 Total penjualan koperasi kepada anggota Rp150.000.000

Jawab :

Jadi SHU yang diterima Selline = Rp150.000 + Rp240.000 = Rp390.000

Perhitungan pembagian SHU

Jawab :

33. Menentukan pendapatan nasional


1. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Squad, pendekatan yang pertama adalah pendekatan produksi. Nah, pendekatan
ini menekankan pada kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Maka
dari itu, perhitungan hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada sektor
produksi. Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Pendapatan Nasional

P1 = Harga barang ke-1

Pn = Harga barang ke-n

Q1 = jenis barang ke-1

Qn = jenis barang ke-n 

2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan
pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung
dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor
produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi meliputi:

1. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja

2. Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah

3. Bunga (i) = balas jasa pemilik modal

4. Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha

Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dirumuskan


sebagai berikut:
 

Keterangan: 

Y = Pendapatan Nasional

r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya

w = Pendapatan bersih dari sewa

i = Pendapatan dari bunga

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Nah, pada pendekatan ini pendapatan


nasional dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku
ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam suatu negara, meliputi: 

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).

2. Investasi domestik bruto (Investment/I).

3. Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).

4. Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) → (X–M).

Secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Keterangan :

Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )

I = investment ( investasi )

G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )

X = ekspor

M = impor

34. Menentukan kebijakan moneter dan fiscal

1. Jenis kebijakan moneter Terdapat dua jenis kebijakan moneter, yaitu:

- a. Tight money policy (kebijakan uang ketat): Kebijakan bank sentral untuk
mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat.

- b. Easy money policy (kebijakan uang longgar): Kebijakan bank sentral untuk
menambah jumlah uang beredar di masyarakat.

2. Instrumen kebijakan moneter

a. Kebijakan operasi pasar terbuka (open market policy)

b. Kebijakan diskonto (discount policy)

c. Kebijakan cadangan kas di bank (cash ratio policy)

d. Kebijakan kredit selektif

e. Kebijakan dorongan moral (moral suasion)

3. Rangkuman Materi Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan


ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara.
Kebijakan fiskal terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi
pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN dan semua itu untuk
mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik.

35. Membedakan pemakai informasi akuntansi


a. Pihak Internal

Dalam sebuah perusahaan, pihak internal yang memakai informasi akuntansi


adalah manajer. Manajer yang membutuhkan informasi akuntansi adalah orang
yang sudah berada pada level manajemen puncak seperti CEO atau General
Manager, dan manajemen menengah seperti manajer keuangan dan manajer
produksi. Informasi akuntansi dibutuhkan manajer sebagai panduan sebelum
mengambil kebijakan. Misalnya, sebelum memutuskan untuk menentukan harga
suatu produk, manajer harus memastikan terlebih dahulu berapa biaya produksi
yang dikeluarkan. Nah, biaya-biaya ini didapat dari sistem akuntansi perusahaan.
Terbayang, kan, kalau tidak informasi itu? Bisa-bisa manajer hanya menebak dan
perusahaan justru menjadi rugi.

b. Pihak Eksternal

1. Investor. Investor adalah orang yang memberikan investasi modal kepada


perusahaan. Investor memerlukan informasi akuntansi berupa kondisi keuangan
sebagai bahan landasan evaluasi. Informasi ini penting, karena akan menentukan
keputusan investor di masa depan. Apabila kondisi keuangan perusahaan dinilai
kurang menguntungkan, ada kemungkinan investor akan berpindah investasi ke
perusahaan lain.

2. Karyawan dan Serikat Pekerja Karyawan. Dengan informasi keuangan yang


ada, karyawan dapat mengetahui prospek karir di masa depan. Karyawan juga
dapat mengetahui besaran bonus yang diterima, serta sebagai sarana evaluasi
diri atas performanya.

3. Kreditur. Kreditur merupakan pihak yang meminjamkan dana sebagai modal


kepada perusahaan. Contoh: Bank. Bank akan mengevaluasi perusahaan melalui
informasi keuangan sehingga dapat memutuskan apakah akan memberikan
pinjaman atau tidak.

4. Pemerintah. Dengan mengetahui informasi akuntansi, Pemerintah


dapat mengawasi dan memantau perusahaan dalam hal pembayaran pajak,
kelayakan gaji pegawai, dan sumbangan sosial kepada masyarakat.
5. Masyarakat. Masyarakat perlu mengetahui informasi akuntansi perusahaan
untuk dapat memasstikan peran perusahaan dalam melaksanakan kewajiban
sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai