- Elastisitas adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
atau jumlah barang yang ditawarkan.
- Elastisitas terdiri atas:
a. Elastisitas harga
b. Elastisitas silang
c. Elastisitas pendapatan
- Rumus untuk menentukan elastisitas
- Y=r+w+i+p
- Y=C+I+G+(X–M)
Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga
rata-rata pada tahun dasar. Metode Perhitungan Indeks Harga
a. Indeks Harga Agregatif tidak Tertimbang
P on = ∑ Pn x 100
∑ Po
b. Indeks Harga Agregatif Tertimbang
I L = ∑ Pn Qo x 100
∑ Po Qo
Keterangan:
P on = Angka indeks harga tahun n atas dasar tahun o
P n = Harga pada tahun yang dihitung indeksnya
P o = Harga tahun dasar
Q o = Jumlah/Kuantitas atahun dasar
I L = Indeks Laspeyres
7. Perpajakan
Selanjutnya, mari kita bahas tentang cara menghitung PKP. Berikut contoh kasus
menghitung PTP, PPh, dan Pajak penghasilan berdasarkan tabel besaran nilai PTKP
diatas dan tarif PKP: Bapak Thomas merupakan seorang karyawan dari perusahaan PT.
Sumber Rezeki. Bapak Thomas memiliki NPWP dan sudah menikah dan memiliki seorang
anak. Gaji pokok Bapak Thomas per bulan adalah Rp.10.000.000, berapa nilai PPh yang
harus dibayar oleh Bapak Thomas? Selanjutnya, kami akan memberitahu cara
menghitung PPh: Gaji pokok = Rp.8.000.000 Pengurangan biaya-biaya:
Contoh soal:
Contoh soal:
Akun beban:
Dan, apabila rugi, maka akun modal didebitkan dan ikhtisar laba/rugi dikreditkan
10. Menentukan harga pokok penjualan
3. .KemampuanProduksi
Faktor-faktor produksi (tenaga kerja, sumber daya alam, modal, kewirausahaan)
yang kita punya tidak akan sama kemampuannya. Alhasil, tidak semua
kebutuhan akan terpenuhi.
4. Perkembangan Teknologi
5. Bencana Alam
Bencana alam akan memengaruhi jumlah sumber daya yang ada, sehingga
mengganggu pemenuhan kebutuhan manusianya.
13. Menentukan jenis-jenis badan usaha
Badan Usaha Berdasarkan Jenis Kegiatannya
1. Ekstraktif
Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatannya memanfaatkan
sumber daya alam untuk mencari keuntungan. Misalnya perusahaan pertambangan,
hasil hutan, hasil laut, minyak bumi, dan sebagainya.Contohnya yaitu PT Pertamina
dan PT Bukit Asam.
2. Agraris
Badan usaha agrartis adalah badan usaha yang kegiatannya di sektor pertanian atau
agraria yang bertujuan menghasilkan produk tertentu. Contohnya PT Perkebunan
Negara.
3. Industri
Badan usaha industri adalah badan usaha yang kegiatannya mengubah atau
mengolah suatu barang untuk meningkatkan nilai ekonominya.Biasa juga dikenal
sebagai industri manufaktur dengan pengolahan bahan baku dari barang mentah
menjadi barang siap pakai. Misalnya memproduksi serat kayu menjadi kertas,
pengolahan benang menjadi kain, dan sebagainya.
4. Perdagangan
Badan usaha perdagangan adalah badan usaha yang kegiatannya yaitu melakukan
perdagangan tanpa mengubah bentuknya.Contohnya bisnis ritel seperti Matahari
Store, Indomart dan Alfamart.
5. Jasa. Badan usaha jasa adalah badan usaha yang kegiatannya bergerak pada bidang
layanan jasa
B. Berdasarkan Kepemilikan Modal
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang modalnya berasal dari
negara atau pemerintah. Badan usaha ini bergerak untuk melayani masyarakat
sekaligus mencari kentungan.Contohnya Perjan, PT Kereta Api, PT Bank Negara
Indonesia Tbk, PT Angkasa Pura, dan sebagainya. Adapun terdapat dua jenis BUMN
yang wajib diketahui yaitu:
- Perusahaan Perseroan (Perseroan). Didirikan dengan tujuan mencari laba. Modalnya
berbentuk saham dengan sebagian dimiliki oleh negara.
- Perusahaan Umum (Perum). Didirikan dengan tujuan melayani kepentingan
masyarakat luas mulai dari produksi, distribusi, dan konsumsi.
2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD adalah badan usaha yang dimiliki oleh
pemerintah daerah. Modal BUMD berasal dari kekayaan pemerintah daerah dan
berfungsi untuk melayani kepentingan masyarakat serta mencari keuntungan.
BUMD terbagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
- Perumda . Yaitu perusahaan daerah yang seluruh modalnya dimiliki daerah
tersebut dan tidak terbagi dalam bentuk ekuitas atau saham.
- Persero daerah.Yaitu BUMD yang modalnya paling sedikit 51% dimiliki daerah dan
sisanya melantai di bursa. Biasanya berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Contoh
BUMD yaitu Bank DKI milik Pemprov DKI, Bank Sumut, Bank Jabar Banten, dan
sebagainya.
3. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). BUMS adalah badan usaha yang sebagian
besar modalnya dikuasai oleh pihak swasta. Tujuan pendiriannya yaitu mendapatkan
untung sebesar-besarnya sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan.
DI Indonesia terdapat 3 jenis BUMS, yaitu:
- Perusahaan Swasta Nasional. Yaitu BUMS yang modalnya dikuasai oleh masyarakat
lokal dalam negeri.
- Perusahaan Swasta Asing. Yaitu perusahaan yang beroperasi di Indonesia tetapi
modalnya dikuasai oleh masyarakat luar negeri.
- Perusahaan Swasta Campuran. Yaitu perusahaan korporasi yang modal usahanya
berasal dari kerjasama antar pengusaha nasional dan pengusaha asing.
- Bentuk-Bentuk Badan Usaha.
- 1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dikuasai oleh pemilik tunggal.
Sehingga kegiatan manajemen, tanggung jawab, dan risikonya dikuasai pemilik
tersebut.Biasanya perusahaan ini tidak memerlukan modal yang begitu besar.
Seluruh keuntungan dan labanya dikuasai penuh oleh pemilik, tetapi untuk
pengembangannya sangat bergantung pada kemampuan pemilik. Contoh
perusahaan perseorangan yaitu UMKM, dalam skala yang lebih besar yaitu BUMS
(Badan Usaha Milik Swasta).
2. Perseroan Terbatas (PT)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, Perseroan Terbatas yang biasa
disingkat PT adalah suatu badan usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan
berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham atau disebut juga dengan persekutuan modal.
Untuk mendirikan PT, terdapat 3 sumber modal yaitu:
a. Modal dasar,
b. Modal yang ditempatkan, berasal dari para pemilik. Minimal 25% dari modal
dasar perusahaan.
c. Modal yang disetorkan, berasal dari para pemegang saham. Biasanya minimal
25% dari modal dasar.
3. Persekutuan Komanditer (CV)
Commanditaire Venootshcap atau yang disingkat sebagai CV adalah badan usaha
bukan badan hukum yang terdiri dari dua sekutu yaitu sekutu komplementer dan
komanditer.
Sekutu Komplementer adalah sekutu aktif yang bertanggung jawab dalam bidang
operasional perusahaan dan memiliki hak untuk melangsungkan perjanjian kerja
dengan pihak ketiga.
Sekutu Komanditer adalah sekutu pasif yang bertugas untuk memberi
pemasukan guna modal persekutuan namun tidak bertanggung jawab atas
operasional perusahaan.
CV terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
CV Murni, diisi oleh seorang komplementer dan beberapa pihak komanditer.
CV Campuran, biasanya terjadi pada badan usaha firma yang butuh suntikan
modal. Pihak firma akan menjadi sekutu komplementer, dan pihak yang
memberi suntikan modal berperan sebagai sekutu komanditer.
4. Firma
Firma didirikan oleh beberapa pihak dengan menggunakan satu nama
untuk kepentingan bersama. Modal firma berasal dari setorang langsung
para pihak yang tertuang dalam kesepakatan firma
5.Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian..Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan.Koperasi didirikan dengan tujuan untuk memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
14. Menyelesaikan masalah pengelolaan koperasi sekolah
1. Tingkatkan Kemampuan dan Kinerja Anggota
Jika koperasi sekolah berdiri dalam waktu yang lama dan belum ada perkembangan,
maka Anda perlu memperbaikinya. Sistem pengelolaan koperasi sekolah harus
dimulai dari sisi internal.
2. Lakukan Promosi
Salah satu tantangan yang dihadapi koperasi sekolah adalah kurangnya minat siswa.
Koperasi juga kurang dikenal oleh para siswa di sekolah, sehingga fungsinya tidak
berjalan dengan optimal.Cara yang bisa dilakukan adalah promosi melalui berbagai
media. Selain itu, Anda bisa menggunakan media sosial untuk mempromosikan
koperasi sekolah. Sebagai lembaga keuangan, Anda bisa memperkenalkannya
kepada siswa untuk ikut menjadi anggota koperasi. Semakin anggota koperasi
bertambah, maka keuangan dan usahanya semakin berkembang.
3. Perbaiki Kebijakan
Umumnya, kebijakan yang diterapkan koperasi adalah sistem penitipan. Artinya,
modal yang Anda dapatkan berasal dari dana titipan anggota sebagai bentuk modal
bersama.Supaya tidak bergantung pada sistem tersebut, Anda bisa memperluas
perolehan modal melalui investasi usaha atau pendanaan.
4. Terapkan Sistem Good Corporate Governance (GCG). Good Corporate Governance
(GCG) merupakan konsep dari sistem Pemerintahan, kemudian diaplikasikan ke
koperasi. Nantinya, koperasi akan membuat regulasi atau peraturan dari
Kementerian Koperasi dan UMKM.
5. Rekrut Anggota yang Kompeten Di Bidangnya
Pengelolaan manajemen koperasi sekolah dilakukan oleh anggota yang kompeten di
bidangnya. Jika anggota koperasi memiliki cukup pengalaman, maka pengelolaannya
akan berjalan lancar. Selain itu, anggota yang kompeten dapat membantu anggota
lainnya. Dengan begitu, pengelolaan koperasi semakin berkembang.
6. Menggelar Seminar atau Pelatihan
Koperasi sekolah bisa menggelar seminar atau pelatihan untuk para anggotanya. Hal
itu bertujuan agar keahlian dan kemampuan anggota bisa berkembang, lalu sumber
dayanya semakin kompeten.
7. Mengajukan Pengesahan
Pihak pengurus atau pengelola koperasi sekolah harus mengajukan pengesahan ke
Kantor Koperasi Tingkat Provinsi atau Tingkat II (Kabupaten/Kota).Tujuannya adalah
agar koperasi sekolah terdaftar dan diakui secara hukum. Hal itulah yang
membedakan antara koperasi dengan kantin.
15. Memecahkan masalah peningkatan kualitas tenaga kerja
a. Upaya Pemerintah
Sebagai lembaga tertinggi yang berkewajiban untuk menyejahterakan rakyatnya,
pemerintah memegang andil terbesar dalam upaya peningkatan kualitas tenaga
kerja di Indonesia. Adapun upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah
diantaranya adalah :
- Menyusun kurikulum dalam sistem pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan
dengan keterampilan dan keahlian yang dapat digunakan untuk bersaing di dunia
kerja.
- Mendirikan lembaga pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK) atau menggalakan
program yang ada di masyarakat seperti PKK dan Karang Taruna untuk
meningkatkan kemampuan serta keterampilan dari para pekerja dan masyarakat.
- Mengadakan pelatihan yang bersifat gratis, sehingga tidak memberatkan pesertanya
dengan tujuan sama yaitu peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja.
b. Upaya Swasta
Pihak swasta merupakan mitra dari pemerintah yang dapat membantu upaya
peningkatan kualitas tenaga kerja di Indonesia. Beberapa hal yang dapat
dilakukan oleh pihak swasta atau perusahaan, antara lain :
- Kerjasama dengan sekolah-sekolah yang memberikan kesempatan magang kepada
siswanya.
- Memberikan bantuan beasiswa pendidikan merupakan salah satu cara yang tepat.
- Memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk mengembangkan diri untuk
bagian internal, sebagai upaya peningkatan kualitas tenaga kerja.
c. Upaya Individu
Faktor terbesar yang mampu menciptakan tenaga kerja berkualitas bagus atau
baik sejatinya bukan saja datang dari pemerintah ataupun swasta, melainkan
individu itu sendiri. Tidak mungkin kualitas seseorang meningkatkan tanpa
adanya dorongan dari dirinya sendiri. Hal serupa juga terjadi dalam pekerjaan,
dimana seseorang haruslah memiliki niat dari dirinya sendiri untuk mendapatkan
pekerjaan dan berusaha untuk menjadi lebih baik karena tidak akan ada
perusahaan yang akan memperkerjakan kita jika kita tidak memiliki kemampuan
yang memadai untuk bersaing di dunia kerja.
16. Menganalisis hubungan kebijakan moneter dengan inflasi
Jenis Jenis Kebijakan Moneter
Dalam mengambil keputusan terkait peredaran uang, Bank Indonesia menggunakan dua
jenis kebijakan moneter. Uraian penjelasannya sebagai berikut.
a. Kebijakan Moneter Ekspansif
Jenis kebijakan moneter yang melakukan pengelolaan dan pengaturan peredaran
uang dalam aktivitas ekonomi disebut sebagai kebijakan moneter ekspansif. Dalam
hal ini, tujuan utamanya meningkatkan peredaran uang di masyarakat sehingga roda
perekonomian meningkat. Wujud dari jenis kebijakan moneter ini melalui
peningkatan pembelian sekuritas pemerintah oleh Bank Indonesia, penurunan suku
bunga, menurunkan persyaratan cadangan untuk bank. Dampak kebijakan ini tak
hanya merangsang kegiatan bisnis atau daya beli konsumen, tetapi juga mengurangi
tingkat pengangguran.
b. Kebijakan Moneter Kontraktif
Berikutnya, jenis kebijakan moneter adalah kebijakan moneter kontraktif dimana
kebijakan diambil sebagai langkah mengurangi peredaran uang di masyarakat saat
terjadi inflasi. Hal ini diwujudkan melalui penjualan obligasi pemerintah,
peningkatan suku bunga bank, dan meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.
Seperti yang Anda lihat, sisi aset setara dengan jumlah kewajiban dan ekuitas pemilik.
Ini masuk akal jika kerangka berpikirnya adalah kewajiban dan ekuitas pada dasarnya hanya
sumber pendanaan bagi perusahaan untuk membeli aset.
Persamaan ini umumnya ditulis dengan posisi kewajiban yang ditempatkan lebih dahulu
sebelum ekuitas pemilik.
Karena utang terhadap kreditur harus dilunasi terlebih dahulu sebelum investor ketika
perusahaan mengalami kebangkrutan.
Skala prioritas akan membantu seseorang dalam menentukan hal-hal apa yang penting
dan perlu segera dilakukan dan meminimalkan risiko kegagalan. Salah satu tujuan
seseorang menyusun skala prioritas adalah untuk mencapai pengembangan diri secara
personal, maupun professional. Kenali apa itu skala prioritas dan kegunaannya untuk
kebutuhan sehari-hari.
Berikut adalah manfaat yang bisa dirasakan jika Kamu berhasil membuat daftar prioritas
untuk mencapai suatu tujuan.
Berkaitan dengan manfaat yang pertama, pengaturan skala prioritas sejalan dengan
pengerjaan tugas secara lebih efektif karena adanya fokus.Jika dikaitkan dengan
tujuan pengembangan professional, tentunya hal ini diperlukan agar suatu tujuan bisa
tercapai dengan waktu yang lebih cepat dan biaya yang lebih murah
Setelah barang dan jasa sudah ditentukan jenis dan jumlahnya, maka masalah
selanjutnya adalah teknik produksinya. Dengan sumberdaya yang ada, produsen
harus bisa menentukan teknik produksi yang paling efisien untuk mereka. Berapa
banyak jumlah karyawan. Teknik apa yang digunakan. Selain itu, produsen juga
harus bisa menentukan apakah akan memproduksei dengan tenaga manusia, atau
bantuan mesin.
c. Untuk Siapa Barang Tersebut Diproduksi? (for whom?). Masalah ini menyangkut
soal siapa yang memerlukan barang/jasa, dan, siapa saja yang akan ikut
menikmati hasilnya.
b. Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga
keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga
perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.
Seperti halnya di negara-negara lain, sektor perbankan memiliki pangsa yang
dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat
menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. Untuk
mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem pengawasan dan kebijakan
perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain itu, disiplin pasar melalui
kewenangan dalam pengawasan dan pembuat kebijakan serta penegakan
hukum (law enforcement) harus dijalankan. Bukti yang ada menunjukkan bahwa
negara-negara yang menerapkan disiplin pasar, memiliki stabilitas sistem
keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan hukum (law
enforcement) dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan stakeholder serta
sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk
menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia
telah menyusun Arsitektur Perbankan Indonesia dan rencana implementasi Basel
II.
c. Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada
salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan timbul risiko
potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran.
Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion
risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik. Bank Indonesia
mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi risiko dalam
sistem pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara lain dengan
menerapkan sistem pembayaran yang bersifat real time atau dikenal dengan
nama sistem RTGS (Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih meningkatkan
keamanan dan kecepatan sistem pembayaran. Sebagai otoritas dalam sistem
pembayaran, Bank Indonesia memiliki informasi dan keahlian untuk
mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem pembayaran.
d. Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat
mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor
kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock)
yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia
dapat mengembangkan instrumen dan indikator macroprudential untuk
mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut,
selanjutnya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.
e. Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan
melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR
merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam
mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan.
Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal
maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang menghadapi
masalah likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat
sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat diterapkan pada bank yang
mengalami kesulitan likuiditas temporer namun masih memiliki kemampuan
untuk membayar kembali. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR, Bank
Indonesia harus menghindari terjadinya moral hazard. Oleh karena itu,
pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan dalam
penyediaan likuiditas tersebut.
27. Menganalisis konsep dasar manajemen
- Konsep Manajemen
- Sebagai pengetahuan : manajemen menjadi rujukan atau dasar ilmu pengambilan
keputusan di dalam perusahaan maupun kehidupan manusia secara umum. Dengan
manajemen, alasan dan proses manusia bekerja sama dapat diukur dan dievaluasi.
- Sebagai seni : manajemen bukan hanya sebatas teori, dia bergerak fleksibel seperti
seni yang terkadang tidak bisa diprediksi. Ketika berada di lapangan, manajemen
dibutuhkan untuk bisa bekerja luwes dalam menghadapi segala tantangan.
- Sebagai profesi : hal ini merujuk pada profesi manajer atau staff manajemen yang
bekerja secara profesional untuk perusahaan dan mendapatkan gaji sesuai dengan
keahlian mereka.
- Sebagai proses : sama seperti arti katanya, manajemen merupakan sebuah cara
pengelolaan yang berarti membutuhkan waktu untuk bisa mencapai hasil yang
diinginkan. Proses ini berkaitan erat dengan fungsi manajemen di dalam
perusahaan.
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
Sebuah rencana tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa pengaturan yang
baik. Proses ini mendelegasikan tugas kepada pihak yang memiliki keahlian
tersebut sehingga bisa tepat guna dan tepat sasaran.
3. Pengarahan (Actuating)
Tugas manajemen, dalam hal ini adalah manajer, adalah melakukan pengarahan
kepada timnya maupun pihak terkait untuk melakukan segala sesuatu sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Manajer bertugas
memberikan instruksi dan persetujuan tentang jalannya proses tersebut.
4. Pengawasan (Controlling)
Saat semua rencana dijalankan, maka langkah yang harus dilakukan adalah
pengawasan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada proses yang kurang maksimal
maupun melenceng dari rencana awal. Dalam hal ini, manajer juga melakukan
evaluasi secara berkala terhadap rencana yang sudah ada. Saat melakukan
pengawasan, manajer harus berpegang pada beberapa konsep yaitu jalur
(routing), penetapan waktu (scheduling), perintah pelaksanaan (dispatching),
serta tindak lanjut atau (follow up).
- 4. Manajemen Keuangan
Tim manajemen harus bekerja bersama dengan pihak lain yang ada di dalam
perusahaan untuk melakukan kegiatan ekonomi dengan seefisien mungkin namun
bisa mendatangkan keuntungan yang besar. Selain itu, tim manajemen bertanggung
jawab dalam hal merencanakan, memeriksa, mengelola, menganggarkan, mencari
serta menyimpan modal dan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Kegiatan ini
harus berjalan berkesinambungan agar perusahaan bisa beroperasi dengan stabil.
- 5. Manajemen Informasi
Segala informasi seperti dokumen, teknologi, sumber daya manusia, prosedur
akuntansi, biaya produksi serta taktik bisnis harus menjadi bagian dari perencanaan
bisnis sebuah perusahaan atau organisasi. Semua data yang diolah tersebut bisa
menjadi rujukan bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan serta menetapkan
aturan baru bagi keberlangsungan perusahaan. Selain itu, manajemen juga harus
menguasai semua data tersebut agar mampu menggunakannya dengan maksimal.
- 6. Manajemen Strategi
- 8. Manajemen Pendidikan
Berbeda dengan beberapa manajemen di atas yang berfokus pada proses untuk
mendatangkan keuntungan, maka manajemen pendidikan lebih berfokus pada
peningkatan mutu sumber daya manusia lewat pendidikan. Hal ini bukan hanya
bicara masalah sekolah maupun kuliah saja, tetapi juga pendidikan secara umum,
termasuk juga di dalamnya pelatihan yang bisa digunakan untuk meningkatkan
keahlian. Hasil yang diharapkan dari proses pendidikan ini adalah output yang lebih
berdaya guna dan mengerti potensi dirinya.
b. Pasar dan informasi yang tidak sempurna. Pasar yang ada di negara berkembang
cenderung tidak menyediakan informasi yang lengkap. Struktur pasar barang dan
jasa umumnya cenderung tidak sempurna. Bahkan, monopoli, dan oligopoli bisa
saja terjadi dalam pasar faktor produksi. Selain itu, sebagian besar informasi
pasar hanya diterima oleh para pengusaha yang mempunyai hubungan dekat
dengan birokrasi yang bersangkutan. Kondisi informasi yang tidak sempurna
seperti ini, jelas hanya akan merugikan rakyat semata.
1. Pajak Pusat (Pajak Negara) yaitu pajak yang wewenang pemungutannya ada di tangan
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Misalnya
Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah,
Pajak Bumi dan Bangunan.
2. Pajak Daerah yaitu pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah
dan digunakan untuk kepentingan pembiayaan rumah tangga pemerintah daerah
tersebut. Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 Pasal 2, Pajak daerah dapat dibagi menjadi
pajak yang diperoleh pada tingkat provinsi dan pada tingkat kabupaten/kota.
Dengan demikian,
bentuk kurva keseimbangan pasar bakso adalah seperti berikut ini:
Diketahui : Pada tahun 2019 Koperasi Makmur Mulia yang bergerak di bidang penjualan
susu anak mempunyai posisi keuangan sebagai berikut :
Dalam AD/ART Koperasi Makmur Mulia ditetapkan pengalokasikan SHU sebagai berikut :
Jawab :
Jawab :
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan
pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung
dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor
produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi meliputi:
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
X = ekspor
M = impor
- a. Tight money policy (kebijakan uang ketat): Kebijakan bank sentral untuk
mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat.
- b. Easy money policy (kebijakan uang longgar): Kebijakan bank sentral untuk
menambah jumlah uang beredar di masyarakat.
b. Pihak Eksternal