Anda di halaman 1dari 20

PEREKONOMIAN INDONESIA

“PELAKU EKONOMI”
Dosen Pembimbing : Isma Dewita, SE., MM.

Anggota :

Angel Fransisca (1821148)


Anton Prabudi (1821205)
Rudi (1821160)

Institut Bisnis dan Teknologi


Pelita Indonesia
Pekanbaru
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Perekonomian Indonesia, yang berjudul
“Pelaku Ekonomi”. Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Isma Dewita, SE., MM., selaku dosen pembimbing atas
kesempatan dan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah yang kami
susun ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun , demi perbaikan dalam makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca .

Pekanbaru, 22 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................3

2.1 Pengertian Pelaku Ekonomi.........................................................................3


2.2 Peran dan Fungsi Pelaku Ekonomi..............................................................3
2.3 Hubungan Antar Pelaku Ekonomi.............................................................11

BAB III : PENUTUP...........................................................................................16

3.1 Kesimpulan................................................................................................16
3.2 Kritik dan Saran.........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ekonomi di Indonesia semakin tahun semakin berkembang.
Sejak masa orde lama hingga saat sekarang ini, masa reformasi. Peran dan
pelaku ekonomi pun tidak terlepas dengan kata ekonomi. Karena di dalam
ekonomi terdapat kebutuhan yang akan dicapai untuk sebuah kepuasan.
Pelaku ekonomi seperti : Rumah Tangga Konsumsi (RTK) / Rumah
Tangga, Rumah Tangga Produksi (RTP) / Perusahaan, Rumah Tangga
Pemerintah (RTG) / Pemerintah, dan Masyarakat Luar Negeri, yang dimana
semuanya berperan di dalam perkembangan ekonomi di Indonesia.
Di Indonesia sendiri ada beberapa lembaga yang bisa membangkitkan
perekonomian, seperti Peran BUMN, Peran BUMS, dan Koperasi, yang
dimana di dalamnya terdapat anggaran-anggaran yang disesuaikan untuk
membantu perekonomian Indonesia.
Tanpa adanya peran dari kegiatan ekonomi tersebut. Maka perekonomian
Indonesia tidaklah bisa sempurna untuk mensejahterakan rakyat yang menjadi
tujuan utama dalam pembentukan perekonomian yang sempurna.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pelaku ekonomi?
2. Apa saja peran dan fungsi pelaku ekonomi dalam perekonomian
Indonesia?
3. Bagaimana hubungan antar pelaku ekonomi dalam perekonomian
Indonesia?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui tentang pengertian pelaku ekonomi
b. Untuk mengetahui peran dan fungsi pelaku ekonomi dalam perekonomian
Indonesia
c. Untuk mengetahui hubungan antar pelaku ekonomi dalam perekonomian
Indonesia
d.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelaku Ekonomi


Pelaku ekonomi adalah semua pihak-pihak yang melakukan kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), baik itu individu maupun
organisasi / lembaga-lembaga.

2.2 Peran dan Fungsi Pelaku Ekonomi


 Rumah Tangga Konsumsi (RTK) / Rumah Tangga
Rumah Tangga Konsumsi (RTK) / Rumah Tangga merupakan unit
ekonomi yang paling kecil, yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan
anggota keluarga lainnya. Rumah Tangga adalah pemilik atau sebagai
penyedia jasa dari berbagai faktor produksi. Selanjutnya, faktor
produksi yang dimiliki oleh rumah tangga akan digunakan oleh
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Kemudian rumah
tangga akan menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan
perusahaan.
Peran Rumah Tangga Konsumen (RTK) / Rumah Tangga :
- Sebagai produsen
Rumah tangga merupakan pemilik faktor produksi yang
dibutuhkan pelaku ekonomi lainnya. Dalam kegiatan ini, rumah
tangga akan memperoleh penghasilan / pendapatan dalam bentuk
uang.
Rumah tangga sebagai pemilik faktor produksi :
1. Pemilik Sumber Daya Alam / Tanah, menerima penghasilan
berupa sewa (rent)
2. Pemilik Sumber Daya Manusia / Tenaga Kerja, menerima
penghasilan berupa upah dan gaji (wage)
3. Pemilik Modal, menerima penghasilan berupa bunga modal
(interest)
4. Pemilik Kewirausahaan / Keahlian, menerima penghasilan
berupa laba usaha (profit)
- Sebagai distributor
Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh rumah tangga bertujuan
untuk mendapatkan penghasilan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan
dengan membuka toko / warung, menjadi pedagang keliling /
pedagang asongan.
- Sebagai konsumen
Rumah tangga merupakan kelompok yang paling sering melakukan
kegiatan konsumsi, dengan cara membeli barang dan jasa yang
dihasilkan pelaku ekonomi lain. Faktor yang mempengaruhi
kegiatan konsumsi rumah tangga adalah :
1. Jumlah pendapatan keluarga,
2. Jumlah anggota keluarga,
3. Tingkat harga barang / jasa,
4. Status sosial ekonomi keluarga.
- Sebagai wajib pajak

 Rumah Tangga Produsen (RTP) / Perusahaan


Rumah Tangga Produsen (RTP) / Perusahaan adalah suatu organisasi
yang didirikan oleh satu atau beberapa orang yang bertujuan untuk
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya proses produksi.
Dalam memproduksi barang, perusahaan memerlukan faktor-faktor
produksi seperti bahan baku, modal, dan sumber daya manusia. Untuk
memperoleh faktor-faktor produksi tersebut perusahaan harus
mengeluarkan biaya. Perusahaan harus membeli bahan baku yang
diperlukan. Modal selain dalam bentuk uang juga bisa dalam bentuk
mesin, tanah, bangunan, dan sebagainya.
Perusahaan bukan hanya memproduksi barang tapi ada yang
memproduksi jasa. Contohnya, perusahaan jasa angkutan, jasa naik
haji dan umroh, jasa pengiriman barang, jasa cukur rambut, jasa
penukaran uang, dan masih banyak lagi.
Peran Rumah Tangga Produsen (RTP) / Perusahaan :
- Sebagai produsen
Sesuai dengan fungsinya, perusahaan dalam aktivitasnya selalu
menghasilkan barang / jasa yang dijual untuk pelaku ekonomi
lainnya. Beberapa hal yang harus dilakukan perusahaan sebelum
menjalankan aktivitasnya adalah :
1. Menentukan barang / jasa yang akan diproduksi,
2. Menentukan bagaimana pengelolaan barang / jasa,
3. Memastikan barang / jasa yang akan diprodusi dibutuhkan oleh
masyarakat.
- Sebagai distributor
Hal-hal yang dilakukan perusahaan sebagai distributor :
1. Mengadakan kegiatan promosi,
2. Mengadakan kegiatan perdagangan,
3. Membuka agen / cabang,
4. Memiliki armada angkutan.
- Sebagai konsumen
Kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan berkaitan erat
dengan proses produksi yang dijalankan, antara lain :
1. Pengadaan bahan pokok,
2. Pengadaan alat / sarana,
3. Pembayaran upah karyawan.
- Sebagai agen pembangunan
Kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Contohnya, membantu pemerintah dalam kegiatan
pembangunan : membuka lapangan kerja, membangun
infrastruktur, menyejahterakan karyawan, meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia.
- Sebagai wajib pajak

 Rumah Tangga Pemerintah (RTG) / Pemerintah


Rumah tangga, perusahaan, dan distributor harus dapat diatur dengan
baik. Lalu, siapa pihak yang mampu mengatur kedua pelaku ekonomi
ini? Fungsi pengatur kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah.
Pemerintah mencakup semua lembaga atau badan pemerintah yang
memiliki wewenang dan tugas mengatur kegiatan ekonomi. Selain
mengatur dan mengawasi, pemerintah juga terjun langsung dalam
kegiatan ekonomi melalui perusahaan negara (BUMN / BUMD).
Biasanya, kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah
merupakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dianggap kurang
menguntungkan bagi swasta atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan kepentingan hidup rakyat. Pemerintah bertindak sebagai pelaku
ekonomi sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat 2 dan 3.
Pasal 33 ayat 2 : Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
Pasal 3 ayat 3 : Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat.
Pemerintah juga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, antara lain dengan membangun sarana dan prasarana
umum. Selain itu juga melakukan distribusi pendapatan melalui
penerapan sistem perpajakan.
Peran Rumah Tangga Pemerintah (RTG) / Pemerintah :
- Sebagai produsen
Pemerintah ikut berperan dalam menghasilkan barang / jasa yang
diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. Pelaksanaan peran pemerintah dalam kegiatan
produksi diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir diseluruh
sektor perekonomian. Sebagai pelaksana kegiatan produksi,
pemerintah mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kegiatan produksi yang dilakukan pemerintah, antara lain :
No. Bidang Contoh BUMN
1. Pos dan PT. Telekomunikasi Indonesia, PT. Pos
Telekomunikasi Indonesia, Perjan Radio Republik
Indonesia, TVRI
2. Jasa PT. Kereta Api Indonesia, PT. Garuda
Transportasi Airlines Indonesia
3. Pertambangan PT. Aneka Tambang, PT. Pertamina, PT.
Krakatau Steel
4. Industri PT. Dirgantara Indonesia, PT. Perusahaan
Transportasi Angkutan Laut
5. Kesehatan RS Cipto Mangunkusumo, RS Karyadi,
RS Husein
6. Perbankan PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. Bank
Negara Indonesia, PT. Bank Tabungan
Negara
7. Perkebunan PT. Perkebunan Nusantara XIV
8. Perhutanan PT. Inhutani
9. Listrik PT. PLN Persero
10. Pendidikan Sekolah Negeri, Perguruan Tinggi Negeri
(PTN)
- Sebagai distributor
Pemerintah sebagai distributor memiliki kegiatan yang berbeda
dengan kegiatan distribusi dalam sector lainnya (rumah tangga
ataupun perusahaan). Pemerintah menyalurkan barang / jasa yang
bersifat bantuan.

Berikut ini kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah :


 Menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dalam
hal bantuan kegiatan pendidikan. Contohnya, buku
pelajaran/ alat tulis,
 Memberi bantuan kepada rakyat miskin berupa penyaluran
raskin (beras rakyat miskin) melalui BULOG
- Sebagai konsumen
Kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah, antara lain :
1. Membayar gaji pegawai,
2. Menggunakan tenaga ahli,
3. Membeli alat-alat kantor, contohnya : Dalam sebuah kantor,
pemerintah membutuhkan meja, komputer, mobil dinas , dll.
4. Menyiapkan sarana dan prasarana guna kepentingan umum
(public goods). Contohnya adalah kegiatan keamanan,
pendidikan, dan jalan raya.
- Pengatur kegiatan ekonomi
Membuat peraturan dan UU yang tujuannya mengumpulkan dana
dari masyarakat. Contoh : pemungutan pajak dari perusahaan /
rumah tangga.
- Pengontrol / Pengawas
Menjaga stabilitas kegiatan ekonomi melalui kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter.
 Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang
anggaran negara dengan tujuan untuk mempertahankan
kestabilan proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Kebijakan fiskal menyangkut 2 aspek, yaitu :
1. Aspek kualitatif, yaitu menyangkut jenis-jenis pajak,
pembayaran, dan subsidi.
2. Aspek kuantitatif, yaitu menyangkut dana yang harus
dikumpulkan dan dibayarkan
 Kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah
dibidang keuangan yang bertujuan menjaga kestabilan
harga dan nilai mata uang.
Kebijakan moneter mencakup :
1. Kebijakan cadangan kas, yaitu kebijakan pemerintah
untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara
mengubah cadangan minimum BI.
2. Kebijakan kredit, yaitu kebijakan pemerintah untuk
mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara
memberikan kredit secara selektif.
3. Kebijakan diskonto, yaitu kebijakan pemerintah dalam
menjaga kestabilan jumlah uang yang beredar dengan
cara menaikkan / menurunkan suku bunga BI.
4. Kebijakan politik pasar terbuka, yaitu kebijakan
pemerintah dalam mengendalikan jumlah uang yang
beredar dengan cara menjual / membeli surat-surat
berharga kepada masyarakat.
- Penguasa : menjaga kestabilan di bidang sosial,politik,dan hukum
melalui aparat penegak hukum
- Investor : membeli saham / obligasi perusahaan asing / domestik

 Masyarakat Luar Negeri


Sebagian dari pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah tidak mengalir ke dalam pasar domestik
atau pasar dalam negeri saja, melainkan ke pasar luar negeri yaitu
untuk membayar pembelian barang-barang dari luar negeri. Barang-
barang yang didatangkan atau dibeli luar negeri disebut barang impor.
Sadarkah kita, jika kita membeli barang-barang tersebut sama saja kita
memberikan uang kita ke luar negeri misalnya ke Cina, Hongkong,
Taiwan, Amerika, Thailand, Jepang dan negara-negara lainnya. Di lain
pihak, barang-barang produk dalam negeri kita dibeli oleh orang-orang
asing. Artinya uang mereka mengalir ke negara kita dan barang-barang
kita disebut barang ekspor.
Kebutuhan manusia sangat banyak. Dari berbagai kebutuhan yang ada
dapat diproduksi sendiri dan ada juga yang tidak. Hal itu terjadi karena
kita belum mampu memproduksi barang itu sendiri ataupun jika
membuatnya diperlukan ongkos produksi yang tinggi. Untuk itu, kita
melakukan impor. Sebagian barang yang dapat kita produksi sendiri
juga diekspor ke negara lain, karena produksinya terlalu banyak atau
karena akan lebih menguntungkan jika diekspor ke negara lain. Kedua
hubungan tersebut membuat kita melakukan hubungan atau kerjasama
perdagangan dengan luar negeri.
Peran Masyarakat Luar Negeri :
- Sebagai produsen
Kegiatannya menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat
dalam negeri melalui kegiatan ekspor ke Indonesia. Sehingga,
Indonesia mambayar devisa.
- Sebagai konsumen
Kegiatannya mengkonsumsi barang dan jasa dari masyarakat
dalam negeri melalui kegiatan impor dari Indonesia. Sehingga,
Indonesia mendapat devisa.
- Sebagai Investor
Untuk Indonesia, investasi ini sangatlah menguntungkan.
Indonesia mampu menarik investor asing, sebab tenaga kerja di
Indonesia lebih murah daripada tenaga kerja negara lainnya.
Terlebih lagi, Indonesia adalah bangsa pasar karena jumlah
penduduknya yang sangat banyak.
- Memberi Pinjaman
Pada saat negara tengah mengalami kesulitan keuangan, negara
tersebut akan meminjam dana dari negara lain ataupun badan
keuangan internasional.
Berikut ini adalah lembaga keuangan internasional :
1. Bank Dunia (World Bank)
2. Asian Development Bank (ADB)
3. Islamic Development Bank (IsDB)
4. International Monetary Fund (IMF)
- Memberi Bantuan
Bantuan yang diberikan oleh masyarakat luar negeri pada
umumnya berwujud proyek-proyek pembangunan fisik ataupun
kegiatan pelayanan dengan cara bekerjasama dengan pemerintah
daerah setempat.
Bantuan tersebut diberikan pada negara yang tengah membutuhkan
dengan cuma-cuma tanpa harus mengembalikan kembali.

2.3 Hubungan Antar Pelaku Ekonomi


 Perekonomian Sederhana
Hubungan antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga dapat
digambarkan melalui arus ekonomi (circulation flow).

Keterangan :
(1) Rumah tangga sebagai konsumen atas barang dan jasa yang
dhasilkan oleh perusahaan dan sebagai penyedia jasa faktor
produksi (tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian kewirausahaan).
(2) Perusahaan memberikan balas jasa kepada rumah tangga berupa
gaji dan upah, bunga, sewa, dan keuntungan / laba.
(3) Perusahaan sebagai produsen yang menghasilkan barang dan jasa.
(4) Rumah tangga sebagai konsumen juga membeli barang dan jasa
dari perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa ternyata sektor perusahaan dan sektor rumah
tangga saling membutuhkan. Sektor rumah tangga akan membeli
barang dan jasa yang dihasilkan sektor perusahaan di pasar barang
(product markets), contohnya di toko-toko, supermarket, pasar
tradisional, dan sebagainya. Sebaliknya, sektor rumah tangga harus
menyerahkan sebagian pendapatannya (gaji) ke sektor perusahaan
untuk membeli barang dan jasa. Maka terjadilah arus yang mengalir
terus-menerus.
Dalam sektor perusahaan, perusahaan membutuhkan faktor-faktor
produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal.
Sebaliknya, perusahaan harus mengeluarkan biaya sebagai balas jasa
untuk penggunaan faktor-faktor produksi tersebut berupa sewa untuk
tanah, bangunan atau mesin, gaji atau upah untuk tenaga kerja, dan
bunga untuk modal. Harga-harga dari faktor produksi ditentukan oleh
pasar faktor (factor market). Artinya harga-harga faktor produksi
adalah harga yang berlaku di pasar. Misalnya, upah minimum di
Jakarta adalah Rp.3.940.973 per bulan (tahun 2019), maka sebagai
pengusaha harus memberi upah paling rendah sesuai dengan upah
minimum tersebut. Demikian pula tingginya bunga modal mengikuti
bunga yang berlaku di pasar.

 Perekonomian Tertutup
Ketika kita makan di sebuah restoran. Setelah selesai menyantap
makanan, kamu akan diberikan bon yang menyatakan berapa kamu
harus membayarnya. Coba perhatikan ada PPN 10% (PPN = Pajak
Penjualan). Jika kamu menghabiskan makanan dan minuman seharga
Rp.200.000,- maka PPN 10% akan di tambahkan sehingga kamu harus
membayar Rp.220.000,-. Kemana larinya uang Rp.20.000,- tersebut?
Pajak tersebut akan masuk ke Negara. Negara juga perlu uang untuk
membayar gaji pegawai negeri, membeli alat-alat kantor, mobil dinas,
perjalanan, mendirikan sekolah, memperbaiki dan membangun jalan,
membangun tenaga listrik dan sebagainya. Jadi Negara juga menerima
uang yaitu dari pajak dan dari hasil-hasil sumber daya alam yang
dikuasai. Namun, uang tersebut digunakan lagi untuk pembelian
barang, pembayaran gaji dan investasi, dan sebagainya.
Bagaimana kalau penerimaan negara lebih kecil disbanding
pengeluarannya (untuk pembelian barang-barang)? Ini yang disebut
defisit. Sedangkan kalau penerimaan lebih besar dari pengeluaran
disebut surplus. Seandainya terjadi defisit, pemerintah akan meminjam
uang dari masyarakat, dengan cara menggunakan sebagian pendapatan
yang disisihkan oleh masyarakat sebagai tabungan yang disimpan di
Bank. Uang inilah yang dipinjam pemerintah, sebagai imbalannya
masyarakat akan menikmati bunga bank.

(1) Rumah tangga sebagai pemilik faktor produksi memberikan


tenaga, tanah, modal, dan keahlian kepada perusahaan.
(2) Rumah tangga mendapatkan imbalan dari perusahaan akibat
penggunaan faktor produksi, yaitu berupa upah, sewa, bunga, dan
keuntungan.
(3) Faktor produksi dari rumah tangga digunakan oleh perusahaan
untuk memproduksi barang dan jasa.
(4) Rumah tangga membeli barang dan jasa (melakukan pengeluaran)
dari perusahaan.
(5) Pemerintah memperoleh pajak sebagai sumber pendapatan.
(6) Pendapatan pemerintah digunakan untuk subsidi berupa pelayanan
publik dan pembayaran gaji pegawai negeri ke rumah tangga atau
untuk subsidi dan belanja pemerintah kepada perusahaan.

 Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka terjadi jika terdapat keikutsertaan luar negeri
dalam kegiatan ekonomi kita. Secara ringkas penjelasan alur saling
ketergantungan antar pelaku ekonomi pada perekonomian terbuka
yaitu, rumah tangga membeli barang dan jasa dari perusahaan.
Sebaliknya, perusahaan membeli faktor-faktor produksi dari rumah
tangga. Perusahaan dan rumah tangga membayar pajak kepada
pemerintah. Selanjutnya pemerintah menggunakan pajak tersebut
untuk membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan perusahaan
dan rumah tangga. Ketiga pelaku ekonomi dalam negeri ini selanjutnya
berinteraksi dengan masyarakat luar negeri melalui kegiatan ekspor
dan impor.
Panah-panah dalam gambar tersebut bukan hanya menggambarkan
barang saja, tetapi juga menggambarkan aliran dana. Panah impor
menunjukkan dana terbang ke luar negeri dari negara kita, sedangkan
anak panah ekspor menunjukkan dana mengalir dari luar negeri ke
negara kita. Jika impor lebih besar dari ekspor, negara mengalami
defisit perdagangan. Jika ini terjadi, kita harus berutang ke luar negeri
untuk menutup defisit tersebut. Jika impor lebih kecil dari ekspor, kita
mengalami surplus perdagangan. Hasil surplus tadi bisa menambah
devisa atau uang asing kita.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Rumah tangga merupakan unit ekonomi yang paling kecil.
 Dua peran yang dimainkan oleh rumah tangga dalam kegiatan ekonomi
adalah sebagai konsumen dan sebagai penyedia faktor produksi.
 Perusahaan merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor
produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada
masyarakat.
 Pemerintah juga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
antara lain dengan membangun sarana dan prasarana umum. Selain itu
juga, melakukan distribusi pendapatan melalui penerapan sistem
perpajakan.
 Ketiga pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah)
berinteraksi dengan masyarakat luar negeri melalui kegiatan ekspor dan
impor.

3.2 Kritik dan Saran


Sehubungan dengan pertumbuhan pelaku ekonomi di indonesia semakin pesat
dan tingkat pengangguran juga semakin bertambah. Disini kami menyarankan
agar setiap masyarakat yang memiliki gelar sarjana dan calon sarjana agar
dapat merencanakan atau membangun peluang usaha untuk suatu upaya
menanggulangi tingkat pengangguran yang terjadi saat ini. Agar dapat
mengurangi tingkat kemiskinan di era tertentu dan guna untuk mencapai
perekonomian yang efisien.
Demikian yang penulis dapat paparkan mengenai pelaku ekonomi dan yang
berkaitan dengannya, tentunya penulis menyadari atas segala kekurangannya.
Maka dari itu, penulis berharap para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Yasin, Mohammad dan Sri Ethicawati. 2007. Ekonomi Pelajaran IPS Terpadu. Jakarta :
Ganeca Exact.

https://www.academia.edu/10155308/PELAKU_EKONOMI

https://www.academia.edu/8097792/Pelaku_Kegiatan_Ekonomi_dan_Perannya_Dalam_
Kegiatan_Ekonomi?auto=download

Anda mungkin juga menyukai