DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan
banyak nikmat, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga proses
pembuatan makalah mitem ini berjalan dengan baik. Begitupun atas rahmat Allah
SWT makalah “TUGAS MANDIRI FINAL”, tugas makalah ini dikerjakan secara
individu dan dapat di selesaikan dengan baik.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih saya kepada ibu Yusmawaty,M,Pd.
Selaku dosen pengampuh mata kuliah ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Penulis
menyadari banyak pihak yang membantu dan berkontribusi dalam terselesaikannya
Makalah mitem ini. Segala bentuk bantuan, baik berupa dukungan moril dan materil
sangat membantu penulis dalam mengumpulkan semangat dan keinginan untuk
menyelesaikan Makalah.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
ii
C. Terbentuknya Negara Kesatuan dan Republik Indonesia
Serta Kelengkapan nya.......................................................................................25
D. Dukungan Daerah Terhadap Pembentukan Negara Kesatuan
dan Pemerintahan Republik Indonesia ...............................................................28
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................39
iii
BAB I
PELAKU-PELAKU EKONOMI
Pelaku ekonomi adalah seorang individu, kelompok, atau lembaga yang terlibat
dalam kegiatan ekonomi baik konsumsi, distribusi, maupun produksi. Secara umum,
pelaku ekonomi dibagi menjadi ilmu kelompok besar, yaitu rumah tangga keluarga ,
masyarakat, perusahaan, pemerintah, dan Negara setiap pelaku ekonomi tersebut
memiliki peran tersendiri dalam kegiatan konsumsi, distrbusi dan produksi, pelaku
ekonomi di indonesia sangat beragam, mulai dari bentuknya, organisasinya, maupun
statusnya (dilihat dari segi hukum), sekakaligus bidang usaha dan kemampuan
usahanya.
B. PELAKU-PELAKU EKONOMI
Pelaku-pelaku ekonomi/pelaku usaha/ pelaku bisnis adalah organ masyarakat
yang mempunyai dua fungsi sekaligusdi antara nya:
1. Sebagai pemasok semua kebutuhan masyarakat mulai dari kebutuhan primer,
skunder, dan tertier.
2. Sebagai penyerap tenaga kerja masyarakat1
1
Contoh-contoh pelaku ekonomi di antaranya:
Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu,
anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok
pelaku ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil adalah pemilik berbagai
faktor produksi,antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal,
kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor
produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada
sektor perusahaan. Karena mereka telah memberikan tenaga mereka untuk
membantu menghasilkan barang atau jasa. Pada saat rumah tangga keluarga
bekerja, mereka akan memperoleh penghasilan. Penghasilan yang diperoleh
rumah tangga keluarga dapat berasal dari usaha-usaha berikut ini.
Usaha sendiri.
Bekerja pada pihak lain.
Menyakinkan factor-faktor produksi .
Penghasilan-penghasilan yang diperoleh rumah tangga keluarga tersebut dapat
digunakan untuk dua tujuan, yaitu membeli barang atau jasa dan ditabung.
2
b. disimpan/ditabung
Sisa penghasilan yang digunakan untuk konsumsi dapat disimpan atau
ditabung. Kegiatan menabung dilakukan untuk memperoleh dividen (bunga).
Di samping itu kegiatan menabung dapat berfungsi sebagai cadangan dalam
menghadapi berbagai kemungkinan buruk di masa depan.
2. PERUSAHAAN
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau
sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga
perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Perusahaan adalah
tempat berlangsungnya proses produksi. Dengan demikian, kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini
juga sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan
sebagai produsen. Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan yang ada dalam
perekonomian dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu industri primer, industri
sekunder, dan industri tersier.
INDUSTRI PRIMER
Industri primer adalah perusahaan yang mengolah kekayaan alam dan
memanfaatkan faktor-faktor produksi yang disediakan oleh alam. Contohnya,
pertanian, pertambangan, perikanan, kehutanan, peternakan.
INDUSTRI SEKUNDER
Industri sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang
industri atau perusahaan-perusahaan yang mengolah barang setengah jadi menjadi
barang jadi dan siap untuk dikonsumsi masyarakat. Contohnya: perusahaan mobil,
sepatu, pakaian, dan lain lain.
3
INDUSTRI TERSIER
Industri tersier adalah industri yang menghasilkan jasa-jasa perusahaan yang
menyediakan pengangkutan (transportasi), menjalankan perdagangan, memberi
pinjaman, dan menyewakan bangunan.
3. PEMERINTAH
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur
kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah
juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi.
a. Kegiatan konsumsi pemerintah
Pemerintah dalam menjalankan tugasnya membutuhkan barang dan jasa.
Kegiatan konsumsi pemerintah dapat berupa kegiatan membeli alat-alat tulis kantor,
membeli alat-alat kedokteran, membeli peralatan yang menunjang pendidikan,
menggunakan tenaga kerja untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah, dan
sebagainya.
4
4. Masyarakat
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar
negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi
perekonomian, karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar
negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan
penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri, akan tampak pada
aktivitas berikut ini:
a. Membeli barang-barang yang tidak diproduksi oleh masyarakat dalam negeri.
b. Menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh negara, seperti bandara,
stasiun, pasar, dan sebagainya.
c. Menikmati objek-objek wisata negara lain seperti pegunungan, pantai, candi, dan
objek-objek yang lainnya.
d. Menggunakan tenaga kerja-tenaga kerja dari negara lain.
5
BAB II
PASAR
A. PENGERTIAN PASAR
Pasar adalah institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur
tempat usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang
dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian.
B. FUNGSI PASAR
Pasar adalah tempat transaksi antara produsen dan konsumen yang
merupakan komoditas untuk mewadahi kebutuhan sebagai demand dan
suplai. Di mana pasar adalah berfungsi sebagai tempat penyaluran distribusi
barang dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Lewat keberadaan
pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada konsumen.
6
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
Setiap persuhaan adalah “pengambil harga”.
Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk.
Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama.
Banyak perusahaan dalam pasar.
Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan
pasar.
2. PASAR MONOPOLI
Pasar mnopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat
satu perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
7
a. Ciri-ciri pasar monopoli
Pasar monopoli adalah industry satu perusahaan.
Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.
Tidak terdapat kemungkinan untuk masu dalam industri.
Dapat mempengaruhhi penentuan harga.
Promosi iklan kurang diperlukan
8
4. PASAR OLIGOPOLI
Pasar Oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil dari perusahaan.
Biasanya struktur dari industri dealam pasar oligopoli adalah :
- Terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar
pasar oligopoli.
- Terdapat pula beberapa perusahaan kecil.
9
D. HUBUNGAN ANTARA PASAR DAN DISTRIBUSI
10
E. PERANAN PASAR
Peran pasar dalam kehidupan merupakan bukti bahwa pasar adalah
sesuatu yang sangat vital atau penting karena menyangkut hajat hidup orang
banyak. Karena hamper semua membutuhkan keberadaan pasar untuk dapat
memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dan 10 peran pasar dalam
perekonomian tersebut adalah:
11
4. Tempat aktivitas penjahatan
12
8. Membantu menunjang pembangunan
Selain membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya
sehari-hari, ternyata pasar juga dapat membantu penunjang program
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hala pengadaan
bahan-bahan keperluan pembangunan.
13
BAB III
Pada bulan april 1944 sekutu telah mendarat di Irian barat kedudukan
Jepang pun semakin terjepit. Keadaan makin mendesak ketika pada bulan juli
1944 pulau saipan pada gugusan kepulauan mariana jatuh ke tangan sekutu.
Bagi sekutu pulau tersebut sangat penting karena jarak Saipan- Tokyo dapat si
capai oleh pesawat pengebom B 29 USA. Hal itu dapat menyebabkan
kegoncangan dalam masyarakat jepang. Situasi jepang pun semakin buruk.
Akibat factor-faktor yang tida menguntungkan tersebut, menyebabkan
jatuhnya cabinet Tojo pada tanggal 17 juli 1944 dan digantikan oleh Jendral
Kuniaki Koiso.
14
dan diganti kan oleh PPKI dan pada tanggal 9 agustus 1945 sekutu membom
Nagasaki, alasan membom kedua kota tersebut dikarenakan kedua kota
tersebut merupakan pusat industry jepang.
Jepang tetap menjaga status quo sebelum kedatangan sekutu, pada saat
ini bangasa Indonesia memanfaatkan kondisi yang demikian itu dengan
memproklamirkan Indonesia pada 17 agustus 1945.
BPUPKI mengadakan dua kali masa siding yaitu: masa siding pertama
pada tanggal 29 mei 1945 hingga 1 juni 1945 dan masa siding kedua tanggal
10 hingga 16 juli 1945. Masa siding I membicarakan rancangan dasar Negara
Indonesia merdeka. Pada siding yang pertama ini, berpidato dan
menyampaikan usulan rancangan azas atau dasar Negara Indonesia
diantaranya adalah Prof. Dr. Moh. Yamin ,PF, Dahlan, Moh. Hatta (di
sampaikan pada tanggal 1 juni 1945), Ir. Soekarno, Abikoesno Tjokrosoejoso,
M.Soetarjo K, Ki Bagus Hadikusumo, dan Liem Koen Hian (diisampaikan
pada tanggal 1 juni 1945). Ususlan-usulan dasar Negara tersebut adalah:
15
a. Mr. Mohammad Yamin berpidato dengan judul azas dan dasar Negara
Republik Indonesia. Dalam pidatonya, beliau mengemukakan lima dasar
srbagai berikut:
1. Peri kebangsaan.
2. Peri kemanusiaan.
3. Peri ketuhanan,
4. Peri kerakyatan, kesejahteraan rakyat.
b. Prof. Dr. Mr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 berpidato yang isinya
berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan
dasar negara:
1. Paham Negara persatuan.
2. Perhubungan Negara dan agama.
3. Sistem badan permusyawaratan.
4. Sosialisme Negara.
5. Hubungan antar bangsa.
c. Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 berbicara tentang dasar falsafah
negara Indonesia merdeka yang terdiri atas lima asas sebagai berikut:
1. Kebangsaan Indonesia,
2. Internasional atau Peri Kemanusiaan,
3. Mufakat atau Demokrasi,
4. Kesejahteraan Sosial,
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas yang disampaikan oleh Ir. Soekarno tersebut, atas
petunjuk seorang ahli bahasa diberi nama Pancasila yang kemudian
diusulkan menjadi dasar negara Indonesia ( Kaelan 1999 : 37) Sidang
BPUPKI pertama berakhir tanggal 1 Juni 1945 .
Antara sidang resmi pertama dan sidang resmi kedua ada masa reses.
Masa reses itu digunakan oleh para anggota untuk membahas Rancangan
Pembukaan UUD 1945 yang dipimpin Soekarno. Persidangan ini disebut
16
sebagai sidang tidak resmi dan hanya dihadiri 38 anggota.( Yunarti 2003 :
8) Pertemuan itu dimaksudkan untuk mencari suatu prosedur agar
Indonesia dapat secepatnya merdeka. Keinginan untuk secepatnya
merdeka itu salah satunya dilandasi alasan bahwa pemerintah bala tentara
Dai Nippon dalam waktu yang singkat telah memerdekakan Birma
(sekarang Myanmar), Philiphina dan Indi Cina. Tinggal Indonesia sendiri
yang belum merdeka. (Silalahi 2001 : 164).
sejak tanggal 1 Juni 1945. Menurut laporan itu pada tanggal 22 Juni
1945 Ir. Soekarno mengadakan pertemuan antara panitia kecil dengan
anggota-anggota Badan Penyelidik bertempat di gedung kantor besar Jawa
Hooko Kai. Mereka membentuk panitia kecil yang terdiri atas 9 orang,
yang popoler disebut Panitia Sembilan, yang anggotanya adalah sebagai
berikut :
1. Ir. Soekarno,
2. Wachid Hasyim,
3. Mr. Moh. Yamin,
4. Mr. Maramis,
5. Drs. Moh. Hatta,
6. Mr. Soebardjo,
7.Kyai Abdul Kahar Moezakir,
8. Abikoesno Tjokrosoejoso,
9.Haji Agus Salim (Kaelan 1999 : 38)
Panitia kecil ini bertugas mencari dan merumuskan formula yang
disepakati oleh dua golongan yang ada didalam BPUPKI, yaitu golongan
Nasional dan golongan Islam. Mereka merumuskan dan menyepakati
bersama yang dikenal dengan Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945. (
Yunarti 2003 : xv) Beberapa keputusan penting yang patut diketahui
dalam rapat BPUPKI kedua adalah pada tanggal 10 Juli mengambil
keputusan tentang bentuk negara, tanggal 11 Juli 1945 tentang wilayah
17
negara RI, Tanggal 11 Juli dibentuk juga Panitia Perancang Hukum Dasar,
yang meliputi : panitia perancang hukum dasar dengan ketua Ir. Soekarno,
panitia perancang ekonomi dan keuangan dengan ketua Moh. Hatta, dan
panitia perancang pembelaan tanah air dengan ketua Abikoesno
Tjokrosoejoso. ( Pringgodigdo dalam Kaelan :39) Rapat juga memutuskan
tentang wilayah Indonesia, panitia perancang HAM, bentuk negara,
pimpinan negara dan isi preambul. Pada tanggal 13 Juli, panitia kecil
menghimpun.
Kedudukan Jepang yang terus menerus terdesak oleh sekutu membuat
Komando Tentara Jepang di wilayah Selatan mengadakan rapat pada akhir
bulan Juli 1945 di Singapura. Disetujui bahwa kemerdekaan bagi
Indonesia akan diberikan pada tanggal 7 September 1945, setahun setelah
pernyataan Koiso. Pada tanggal 7 Agustus 1945 Jendral Terauchi
menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI = Dokuritzu Zyunbi Iinkai) yang bertugas melanjutkan pekerjaan
BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan karena akan
diselenggarakan pemindahan kekuasaan dari Jepang kepada bangsa
Indonesia. (G. Meodjanto 1988 :85)
Mendengar ucapan itu Soekarno berjanji akan segera membentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang tidak lama lagi
akan bersidang. Anggota-anggotanya terdiri dari wakil-wakil seluruh
Indonesia, yang diangkat oleh pucuk pimpinan Dai Nippon di wilayah
Selatan. Tempat bersidang ditetapkan di Jawa. BPUPKI secara resmi
dibubarkan pada tanggal 6 Agusus 1945. Pada tanggal 9 Agustus,
Soekarno-Hatta pergi ke Saigon untuk bertemu dengan Jenderal Besar
Terauchi. Kembali ke Indonesia membawa tiga perintah, yaitu :
18
1. Soekarno diangkat sebagai ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia, sedangkan Hatta sebagai wakil ketua.
2. Panitia Persiapan Kemerdekaan boleh mulai bekerja pada tanggal 19
Agustus 1945.
3. Cepat atau tidaknya pekerjaan, diserahkan seluruhnya kepada panitia
(Muljana 2008 :
22-23). Panitia Persiapan Kemerdekaan atau Dokuritzu Zyunbi Iinkai itu
terdiri atas 21 orang, termasuk ketua dan wakil ketua. Setelah Jepang
kalah dalam perang Pasifi k/ Perang Asia Timur Raya pada tanggal 14
Agustus 1945
19
1. Mengesahkan Undang-undang Dasar tahun 1945 sebagai landasan
kontitusi yang mengandung landasan idealisme.
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Hatta sebagai wakil
presiden.
3. Membentuk Komite Nasional yang bertugas membantu presiden
sebelum terbentuknya MPR dan DPR. Pada tanggal 19 Agustus 1945,
20
Pada tanggal 23 Agustus, Wakil Presiden Mohammad Hatta
memimpin sidang di Gedung Pusat Kebaktian Jawa di Gambir untuk
membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat, yang didahului dengan
pembubaran PPKI. Pelantikan KNIP dilangsungkan pada tanggal 29
Agustus 1945. Struktur organisasi KNIP, yaitu :Ketua : K a s m a n
Singodimedjo, Wakil Ketua I: Sutardjo, Wakil Ketua II : Latuharhary,
Wakil Ketua III : Adam Malik, Anggota :berjumlah 136 orang
(Muljana 2008 : 47-48).
21
5. Dalam siding PPKI muncul kembali perdebatan antara golongan
nasionalis dan golongan sekuler, terutama mengenai sila pertama
dalam rumusan dasar Negara. Golongan seperti piagam Jakarta yang
berbunyi, “ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam
bagi para pemeluknya”. Setelah melalui perdebatan dan demi menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa, akhirnya semua golongan menerima
sila pertama berbunyi “ketuhanan yang maha esa”. Penetapan ini
memberikan keleluasan bagi perbedaan agama dan kepercayaan yang
di anutnya.
22
BAB IV
PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI
DAN PEMBENTUKAN NEGARA PERSATUAN REPUBLIK INDONESIA
23
dikumandangkannya kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta pada
tanggal 17 Agustus 1945 ternyata tidak menyurutkan keinginan Belanda untuk
tetap menguasai Indonesia.
Pada tahun1947 Belanda kembali datang ke Indonesia untuk
menguasai wilayah Indonesia. Salah satu wilayah yang ingin kembali dikuasai
oleh Belanda adalah Kabupaten Asahan. Pada tanggal 26 Juli 1947 Belanda
mendarat di Pantai Cermin dan akan melakukan penyerangan ke Asahan
terutama Tanjung Balai sebagai pusat pemerintahan. Tujuan Belanda datang
ke Kabupaten Asahan adalah untuk menguasai perkebunan karet dan
bangunan-bangunan penting seperti kantor perkebunan, pabrik pengolahan
getah dan bangunan lain yang berada di wilayah perkebunan.
Penyerangan yang akan dilakukan oleh Belanda sangat terasa oleh
rakyat. Belanda dengan terbuka melakukan pemantauan udara menggunakan
pesawat mustang, melakukan konvoi melalui angkatan bersenjatanya dan
melintasi jalan raya di sepanjang wilayah Asahan sambil menyebarkan
selebaran yang berisi ancaman penyerangan. Dengan situasi yang demikian,
para pasukan TRI ( Tentara Rakyat Indonesia ) menjalankan taktik perang
gerilya dengan cara bumi hangus dan penghancuran sarana umum. Sasaran
utama dari penghancuran adalah saranasarana penting seperti jembatan untuk
memutus pergerakan dari pasukan tentara Belanda.
24
Dukungan spontan tersebut bertujuan untuk mengusahakan secepat mungkin
tegaknya kekuasaan Republik Indonesia baik ditingkat pusat maupun di
daerah sehingga rakyat Indonesia berani menghadapi baik dengan pasukan
Sekutu maupun Jepang yang masih berada di Indonesia. Wujud dukungan
spontan rakyat Indonesia, sebagai berikut :
25
1. Memiliki wilayah
2. Memiliki struktur pemerintahan
3. Diakui negara lain
4. Memiliki kelengkapan lain seperti undang-undang atau peraturan hukum
1. Pengesahan UUD 1945 serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pada
18 Agustus 1945 PPKI melakukan sidang untuk membahas, mengambil
keputusan dan mengesahkan Undang-undang Dasar (UUD). Rapat
pertama diadakan di Pejambon (sekarang Gedung Pancasila). Sidang
pleno dibuka dipimpin Soekarno. Saat sidang ada revisi draf Pembukaan
UUD di dalam Piagam Jakarta. Terjadi kelahiran rumusan teks Pancasila
yang disahkan di sidang PPKI 18 Agustus 1945. Saat itu juga dilakukan
pemilihan presiden dan wakil presiden. Secara aklamasi terpilih Soekarno
sebagai Presiden RI dan Moh Hatta sebagai Wakil Presiden RI.
26
semula pembantu presiden menjadi badan negara yaitu MPR dan DPR
meski sementara.
27
D. Dukungan Daerah Terhadap Pembentukan Negara Kesatuan dan
Pemerintahan Republik Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan dan pembentukan Negara Republik
Indonesia mendapat dukungan yang signifikan dari berbagai daerah. Berita
kemerdekaan menyebar ke seluruh Indonesia melalui berbagai media seperti
telegram, radio, dan surat. Reaksi masyarakat terhadap proklamasi
kemerdekaan sangat antusias, bangga, dan mendukung. Kabar tersebut mula-
mula tersebar hingga ke Jawa, Sumatera, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, bahkan Irian Barat (Papua) .
Proses penyebaran berita tersebut mendapat kendala dan pembatasan
dari pihak Sekutu sehingga menyebabkan keterlambatan di beberapa daerah,
khususnya di luar Pulau Jawa . Namun rakyat bertekad untuk menyebarkan
berita kemerdekaan kepada seluruh rakyat Indonesia. Berita tersebut
disebarkan melalui berbagai cara seperti radio, surat kabar, leaflet, poster,
bahkan dari mulut ke mulut. Dukungan terhadap pembentukan Negara
Kesatuan Republik Indonesia datang dari berbagai daerah antara lain Sulawesi
Selatan, Bali, Gorontalo, Sumatera, dan Jawa. Keraton Kasultanan Jogjakarta
juga mendukung pemerintah Republik Indonesia. Dukungan terhadap
proklamasi kemerdekaan dan pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia datang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk generasi muda
dan penguasa di berbagai daerah
28
BAB V
A. Hubungan Sosial
Hubungan sosial adalah interaksi antara individu dengan orang lain,
baik yang sudah dikenal maupun orang baru.Hubungan sosial dapat terjadi
karena semua manusia melakukannya setiap saat setiap waktu dengan orang
lain. Hubungan sosial biasanya dimulai dari komunikasi, dan tanpa adanya
komunikasi, sebuah hubungan jenis apapun tidak akan pernah
terjadi.Hubungan sosial terbagi menjadi beberapa jenis tertentu berdasarkan
sifatnya, yaitu hubungan sosial bersifat positif dan hubungan sosial yang
bersifat negatif.Hubungan sosial bersifat positif disebut dengan proses sosial
asosiatif, sedangkan hubungan sosial yang sifatnya negatif dikenal dengan
proses sosial disosiatif.
29
2. Memiliki maksud dan tujuan yang jelas
Beberapa orang percaya dengan yang namanya kebetulan. Namun
sebenarnya, tidak pernah ada yang namanya kebetulan di dunia ini.
Seaneh apapun itu, semua hal yang terjadi pada kita pasti ada
tujuannya.
30
2. Akomodasi.akomodasi adalah usaha seseorang atau sekelompok
orang untuk mengurangi ketegangan konflik yang terjadi antar
kelompok atau individu tertentu. Dengan kata lain, akomodasi
dilakukan untuk mencapai keseimbangan dan ketenangan situasi.
31
3. Konflik.Konflik menjadi bentuk proses sosial disosiatif yang
paling terakhir, sekaligus juga menjadi yang paling berbahaya.
Konflik sendiri biasanya dimulai dari perbedaan pendapat atau
karakter yang kemudian memicu rasa saling tidak menyukai antara
satu orang ke orang lainnya, atau satu kelompok ke kelompok
lainnya.
32
4. Simpati.Simpati adalah situasi dimana seseorang tertarik kepada
orang lain. Ketika seseorang merasa simpati, tanpa sadar dia akan
menempatkan dirinya di posisi orang tersebut, dan memikirkan
bagaimana perasaan
B. Pranata Sosial
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang
berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan
khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social
institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya
sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto.
Lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai
tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma
(sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok
masyarakat. Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi.
Berikut ini fungsi-fungsi pranata sosial.
33
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah
laku dan bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan.
b. Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap
tingkah laku anggota-anggotanya. Selain fungsi umum tersebut, pranata
sosial memiliki dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata) dan fungsi
laten (terselubung):
1. Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak,
disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat.
2. Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak
disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada.
1. Memiliki Lambang-Lambang/Simbol
Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau
simbol-simbol yang ter-wujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna
serta 27 menggambarkan tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan.
Contoh cincin pernikahan.
34
dalamnya. Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap
hormat kepada orang tua.
4. Memiliki nilai
Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan polapola
perilaku dari sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa
yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan
bermasyarakat.Contoh tradisi dan kebiasaan dalam pranata keluarga adalah
sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua.
35
b. Macam-macam pranata
Adapun macam-macam pranata sosial yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat, antara lain pranata keluarga, pranata agama, pranata
ekonomi, pranata pendidikan, dan pranata politik.
1. Pranata keluarga
Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi
lingkungan keluarga dan kerabat. Pembentukan watak dan perilaku
seseorang dapat dipengaruhi oleh pranata keluarga yang dialami dan
diterapkannya sejak kecil.
2. Pranata agama
Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta
mencakup pula tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Jika dilihat dari
sudut pandang sosiologi, agama memiliki arti yang lebih luas, karena
mencakup juga aliran kepercayaan (animisme atau dinamisme) yang
sebenarnya berbeda dengan agama.
3. Pranata ekonomi
Secara umum, ekonomi diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-
asas produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang serta kekayaan
(seperti halnya keuangan, perindustrian, dan perdagangan). Dalam hal ini,
ekonomi diartikan sebagai tata tindakan dalam memanfaatkan uang,
tenaga, waktu, atau barangbarang berharga lainnya.
36
4. Pranata pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran atau pelatihan. Di Indonesia, pendidikan dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah (pendidikan formal)
dan pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal). Pada
perkembangannya, ada beberapa ahli sosiologi yang menambahkan satu
golongan pendidikan lagi, yaitu pendidikan yang diperoleh melalui
pengalaman atau kehidupan sehari-hari (pendidikan informal).
5. Pranata politik
Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan,
meliputi segala urusan dan tindakan atau kebijakan mengenai
pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Di dalam hal ini, yang
dimaksud politik adalah 29 semua usaha dan aktivitas manusia dalam
rangka memperoleh, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan dalam
kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan negara.
37
DAFTAR PUSTAKA
Susanti, Dwi & Gendrowati Ekonomi 2 (Kelas XI), (Jakarta: Erlangga, 2004)
Yayla, Atilla (ed.); Islam, masyarakat sipil, dan ekonomi pasar (Jakarta : Friderich
Naumann, 2004
https://an-nur.ac.id/peran-pelaku-ekonomi-dalam-kegiatan-ekonomi/
chromeextension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://repository.stiedewantar.
ac.id/481/7/13.BAB%20I.pdf
https://www.scribd.com/presentation/338220836/Berakhirnya-KedudukanJepang-Di-
Indonesia
http://digilib.unimed.ac.id/17926/6/NIM.%203103121033-BAB%20I.pdf
file:///D:/SEJARAH/Proses%20Penyebaran%20Berita%20Tentang%20Proklamasi
%20Kemerdekaan%20Indonesia.htm
https://www.berpendidikan.com/2023/11/proses-terbentuknya-nkri-dandukungan-
terhadap-pembentukan-nkri.html
38