Anda di halaman 1dari 42

TUGAS FINAL I

Dosen pengampuh: Yusmawaty,M,Pd..

DISUSUN OLEH :

RESTU PUTRI MAH BENGI : 230209114

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan
banyak nikmat, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga proses
pembuatan makalah mitem ini berjalan dengan baik. Begitupun atas rahmat Allah
SWT makalah “TUGAS MANDIRI FINAL”, tugas makalah ini dikerjakan secara
individu dan dapat di selesaikan dengan baik.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih saya kepada ibu Yusmawaty,M,Pd.
Selaku dosen pengampuh mata kuliah ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Penulis
menyadari banyak pihak yang membantu dan berkontribusi dalam terselesaikannya
Makalah mitem ini. Segala bentuk bantuan, baik berupa dukungan moril dan materil
sangat membantu penulis dalam mengumpulkan semangat dan keinginan untuk
menyelesaikan Makalah.

Semoga ibu yusmawaty. menerima dan memaklumi segala kekurangan yang


ada dalam makalah mitem ini. Selain itu penulis juga berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dari berbagai kalangan. Penulis kemudian
mengucapkan permohonan maaf jika selama proses pembuatan makalah banyak
melakukan kesalahan, baik berbentuk lisan maupun tulisan, yang dilakukan secara di
sengaja maupun tidak disengaja.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PELAKU-PELAKU EKONOMI ...............................................................1

A. Pengertian Pelaku Ekonomi ...............................................................................1


B. Pelaku-Pelaku Ekonomi .....................................................................................1

BAB II PASAR ........................................................................................................6

A. Pengertian Pasar .................................................................................................6


B. Fungsi Pasar........................................................................................................6
C. Macam- Macam Pasar.........................................................................................6
D. Hubungan Antara Pasar dan Distribusi ..............................................................10
E. Peranan Pasar .....................................................................................................11

BAB III PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA ....................................14

A. Proses Berakhirnya Kekuasaan Jepang Di Indonesia ........................................14


B. Arti Penting Sidang BPUPKI dan PPKI Bagi Persiapan Kemerdekaan dan
Pembentukan Negara Indonesia .........................................................................15
C. Perbedaan dan Kesepakatan yang Muncuk Dalam Sidang-Sidang BPUPKI dan
PPKI ...................................................................................................................21

BAB IV PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI DAN PEMBENTUKAN


NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ............................................23

A. Proklmasai Kemerdekaan Indonesia ..................................................................23


B. Penyebaran Berita Proklamasi dan Sikap Rakyat Berbagai Daerah ..................24

ii
C. Terbentuknya Negara Kesatuan dan Republik Indonesia
Serta Kelengkapan nya.......................................................................................25
D. Dukungan Daerah Terhadap Pembentukan Negara Kesatuan
dan Pemerintahan Republik Indonesia ...............................................................28

BAB V BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL


DALAM KEHIDUPAN PADA MASYARAKAT ..................................................29

A. Hubungan Sosial ................................................................................................29


B. Pranata Sosial .....................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................39

iii
BAB I

PELAKU-PELAKU EKONOMI

A. PENGERTIAN PELAKU EKONOMI

Pelaku ekonomi adalah seorang individu, kelompok, atau lembaga yang terlibat
dalam kegiatan ekonomi baik konsumsi, distribusi, maupun produksi. Secara umum,
pelaku ekonomi dibagi menjadi ilmu kelompok besar, yaitu rumah tangga keluarga ,
masyarakat, perusahaan, pemerintah, dan Negara setiap pelaku ekonomi tersebut
memiliki peran tersendiri dalam kegiatan konsumsi, distrbusi dan produksi, pelaku
ekonomi di indonesia sangat beragam, mulai dari bentuknya, organisasinya, maupun
statusnya (dilihat dari segi hukum), sekakaligus bidang usaha dan kemampuan
usahanya.

Pelaku ekonomi tersebut terdiri dari pelaku ekonomi perorangan maupun


korporasi. Pelaku ekonomi perorangan terdiri atas para wirausahawan, baik untuk
kegiatan perdagangan barang atau jasa, termasuk pengrajin-pengrajin di bidang
industri kecil

B. PELAKU-PELAKU EKONOMI
Pelaku-pelaku ekonomi/pelaku usaha/ pelaku bisnis adalah organ masyarakat
yang mempunyai dua fungsi sekaligusdi antara nya:
1. Sebagai pemasok semua kebutuhan masyarakat mulai dari kebutuhan primer,
skunder, dan tertier.
2. Sebagai penyerap tenaga kerja masyarakat1

1
Contoh-contoh pelaku ekonomi di antaranya:

1. RUMAH TANGGA KELUARAGA

Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu,
anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok
pelaku ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil adalah pemilik berbagai
faktor produksi,antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal,
kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor
produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada
sektor perusahaan. Karena mereka telah memberikan tenaga mereka untuk
membantu menghasilkan barang atau jasa. Pada saat rumah tangga keluarga
bekerja, mereka akan memperoleh penghasilan. Penghasilan yang diperoleh
rumah tangga keluarga dapat berasal dari usaha-usaha berikut ini.

 Usaha sendiri.
 Bekerja pada pihak lain.
 Menyakinkan factor-faktor produksi .
 Penghasilan-penghasilan yang diperoleh rumah tangga keluarga tersebut dapat
digunakan untuk dua tujuan, yaitu membeli barang atau jasa dan ditabung.

a. Membeli berbagai Barang atau Jasa (Konsumsi) Perbedaan-perbedaan


tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
1) Kebiasaan hidup
2) Jumlah anggota keluarga
3) Status social
4) Lingkungan
5) Pendapatan

2
b. disimpan/ditabung
Sisa penghasilan yang digunakan untuk konsumsi dapat disimpan atau
ditabung. Kegiatan menabung dilakukan untuk memperoleh dividen (bunga).
Di samping itu kegiatan menabung dapat berfungsi sebagai cadangan dalam
menghadapi berbagai kemungkinan buruk di masa depan.

2. PERUSAHAAN
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau
sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga
perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Perusahaan adalah
tempat berlangsungnya proses produksi. Dengan demikian, kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini
juga sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan
sebagai produsen. Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan yang ada dalam
perekonomian dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu industri primer, industri
sekunder, dan industri tersier.

 INDUSTRI PRIMER
Industri primer adalah perusahaan yang mengolah kekayaan alam dan
memanfaatkan faktor-faktor produksi yang disediakan oleh alam. Contohnya,
pertanian, pertambangan, perikanan, kehutanan, peternakan.
 INDUSTRI SEKUNDER
Industri sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang
industri atau perusahaan-perusahaan yang mengolah barang setengah jadi menjadi
barang jadi dan siap untuk dikonsumsi masyarakat. Contohnya: perusahaan mobil,
sepatu, pakaian, dan lain lain.

3
 INDUSTRI TERSIER
Industri tersier adalah industri yang menghasilkan jasa-jasa perusahaan yang
menyediakan pengangkutan (transportasi), menjalankan perdagangan, memberi
pinjaman, dan menyewakan bangunan.

3. PEMERINTAH
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur
kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah
juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi.
a. Kegiatan konsumsi pemerintah
Pemerintah dalam menjalankan tugasnya membutuhkan barang dan jasa.
Kegiatan konsumsi pemerintah dapat berupa kegiatan membeli alat-alat tulis kantor,
membeli alat-alat kedokteran, membeli peralatan yang menunjang pendidikan,
menggunakan tenaga kerja untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah, dan
sebagainya.

b. kegiatan produksi pemerintah


Pemerintah ikut berperan dalam menghasilkan barang dan atau jasa yang
diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Hal ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat (2), yang berbunyi: “Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara”. Pelaksanaan peran pemerintah dalam kegiatan produksi diwujudkan
dalam kegiatan usaha hampir di seluruh sektor perekonomian. Sebagai pelaksana
kegiatan produksi pemerintah mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Berikut ini maksud dan tujuan pendirian BUMN berdasarkan UU Nomor 19 Tahun
2003.

4
4. Masyarakat
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar
negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi
perekonomian, karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar
negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan
penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri, akan tampak pada
aktivitas berikut ini:
a. Membeli barang-barang yang tidak diproduksi oleh masyarakat dalam negeri.
b. Menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh negara, seperti bandara,
stasiun, pasar, dan sebagainya.
c. Menikmati objek-objek wisata negara lain seperti pegunungan, pantai, candi, dan
objek-objek yang lainnya.
d. Menggunakan tenaga kerja-tenaga kerja dari negara lain.

Masyarakat juga melakukan kegiatan produksi. Kegiatannya akan tampak pada


aktivitas berikut ini:
a. Masyarakat luar negeri menghasilkan barang yang tidak diproduksi oleh negara
lain.
b. Melakukan penanaman modal di negara lain.
c. Memberikan pinjaman kepada negara yang membutuhkan.
d. Mengirimkan tenaga kerja dan tenaga ahli ke negara-negara yang membutuhkan.
e. Melalui kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri akan
memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perekonomian suatu negara. Berikut
ini beberapa peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi.

5
BAB II
PASAR

A. PENGERTIAN PASAR
Pasar adalah institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur
tempat usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang
dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian.

B. FUNGSI PASAR
Pasar adalah tempat transaksi antara produsen dan konsumen yang
merupakan komoditas untuk mewadahi kebutuhan sebagai demand dan
suplai. Di mana pasar adalah berfungsi sebagai tempat penyaluran distribusi
barang dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Lewat keberadaan
pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada konsumen.

C. MACAM- MACAM PASAR


1. Pasar persaingan sempurna
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal
karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan
menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang
tinggi (optimal) efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan
sempurna.

6
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
 Setiap persuhaan adalah “pengambil harga”.
 Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk.
 Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama.
 Banyak perusahaan dalam pasar.
 Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan
pasar.

a. Kelebihan pasar persaingan sempurna


Adapun kelebihan dari pasar persaingan sempurna adalah:
 Karena biaya yang tidak terlalu tinggi, penjual bebas membuka
maupun menutup usahanya.
 Barag yang tersedia di pasar banyak
 Penjual dan pembeli mencapai kepuasan maksimum

b. Kelemahan pasar persaingan sempurna


 Penjual tidak dapat memaksimalkan laba karena laba di tentukan oleh
pembeli.
 Hanya ada dalam kondisi perekonomia ideal.
 Pasar peprsaingan sempurna mendorong inovasi.
 Pasar persaingan sempurna aakalanya menimbulkan biaya sosial.
 Pasar persaingan sempurna membatasi pilihan konsumen.

2. PASAR MONOPOLI
Pasar mnopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat
satu perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.

7
a. Ciri-ciri pasar monopoli
 Pasar monopoli adalah industry satu perusahaan.
 Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.
 Tidak terdapat kemungkinan untuk masu dalam industri.
 Dapat mempengaruhhi penentuan harga.
 Promosi iklan kurang diperlukan

3. PASAR PERSAINGAN MONOPOLITIS


Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang
berada diantar dua jenis pasar yang ekstrem yaitu pasar persaingan
sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat – sifatnya mengandung
unsur – unsur pasar monopoli dan pasar persaingan monopolistis dapat
didefenisikan sebagai suatu pasar dimana banyak produsen yang
mengahasilkan barang yang berbeda corak (diferentetiated product).
Kemudian dapat di katagorikan pula dari Pasar persaingan
Monopolistis adalah pasar dangan banyak penjual yang menawarkan
suatu jenis barang dengan dieffisiensi produk yang berbeda – beda dari
segi berkualitas bentuk dan ukuran, contohnya Obat – obatan.

Ciri – ciri Pasar persaingan monopolistis

 Terdapat banyak penjual.


 Produsen dapat mempengaruhi harga.
 Produsen lain mudah memasukkan pasar.
 Promosi penjualan aktif.

8
4. PASAR OLIGOPOLI
Pasar Oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil dari perusahaan.
Biasanya struktur dari industri dealam pasar oligopoli adalah :
- Terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar
pasar oligopoli.
- Terdapat pula beberapa perusahaan kecil.

Beberapa perusahaan golongan pertama (yang menguasai pasar)


sangat mempengaruhi satu sama lain karena keputusan dan tindakan oleh
salah satu daripadanya sangat mempengaruhi perusahan lainnya.

a. Ciri – ciri Pasar Oligopoli


 Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak
 Kekuasaan menetukan hargaa adakalanya lemah dan adakalanya
sangat tangguh
 Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara
iklan.

b. Faktor – faktor yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar


Oligopoli
 Skala ekonomi;
 Perbedaan biaya produksi;
 Sifat – sifat yang mempunyai keistemewaan yang suka diimbangi
dangann perusahaan baru;

9
D. HUBUNGAN ANTARA PASAR DAN DISTRIBUSI

dalam kamus bahasa indonesia, distribusi diartikan sebagai pembagian


pengiriman barang-barang kepada orang banyak atau ke beberapa tempat.
Dalam ekonomi konvesional distribusi yaitu sebagai pergerakan barang dari
perusahaan manufaktur hingga ke pasar dan akhirnya di beli konsumen. Dapat
disimpulkan, distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen
kepada konsumen.

Dalam menjalankan fungsi distribusi, pasar berperan untuk


memperlancar penyaluran barang atau jasa kepada konsumen, selain itu, pasar
juga berfungsi mendekatkan konsumen dengan produsen ketika bertransaksi.

 Mempermudah konsumen memperoleh barang konsumsi


Keberadaan pasar membuat barang dan jasa hasil produsen dapat dinikmati
konsumen baik melalui pasar tradisional maupun modern.
 Terciptanya harga barang yang stabil
Adanya pasar membuat barang-barang dapat tersalurkan kepada konsumen
proses penyakuran akan membuat harga relative stabil. Naiknya harga
braang biasanya dipengaruhi oleh lancarnya distribusi. Jika distribusi
lancer maka barang selalu tersedia di pasar dan harga menjadi stabil.
 Produsen akan mempertahankan keuntungan
Adanya pasar dan distribusi memberikan keuntungan bagi produsen dengan
stabilnya penjuaan. Penjualan akan memengaruhi keuntungan yang di
peroleh.

10
E. PERANAN PASAR
Peran pasar dalam kehidupan merupakan bukti bahwa pasar adalah
sesuatu yang sangat vital atau penting karena menyangkut hajat hidup orang
banyak. Karena hamper semua membutuhkan keberadaan pasar untuk dapat
memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dan 10 peran pasar dalam
perekonomian tersebut adalah:

1. Menetapkan harga jual


Point pertama dari 10 peran pasar dalam perekonomian adalah sebagai
penetap harga jual. Poin ini sangat penting agar tidak ada ketimpangan
atau perbedaan harga jual sebuah produkyang selisihnya terlalu jauh dari
harga si tempat lainnya.

2. Menorganisir sebuah produk

Peran lain pasar dalam perekonomian adalah dalam hal


perorganisasian sebuah produk. Maksud dari perorganisasian ini adalah
pasar sebagai pihak yang menentukan produk apa saja yang bias masuk
dan beberapa jumlahnya. Tanpa melakukan ini, bias-bisa pasar akan
kelebihan produk dan mengakibatkan harga produk menjadi terlalu murah
dan merugikan banyak pihak.

3. Tempat aktifitas distribusi

Ketika pasar sudah mendapatkan produk untuk dipasarkan, selanjutnya


peran pasar dalam perekonomian adalah mendistribukannya kepada
masyarakat. Sama seperti poin sebelumnya, hal ini perlu dilakukan agar
produk-produk tersebut tidak terkumpul di suatu tempat dan menjadikan
produk tersebut menjadi tidak habis terjual atau bukan tidak laku.

11
4. Tempat aktivitas penjahatan

Masih menyangkut masalah distribusi, salah satu dari 10 persen dalam


perekonomian adalah penjahatan. Pasarlah yang mengatur ‘tempat mana
yang mendapatkan barang dengan jumlah yang lebih banyak dan mana
yang mendapatkan barang dengan jujmlah yang lebih banyak dan mana
yang tidak’ hal ini tentu saja dilakukan atas dasar survey dan analisa yang
dilakukan oleh pasar.

5. Menjaga stock barang untuk masa yang akan datang


Selain mendistribusikannya, pasar berperan dalam menjaga stock
produk agar produk tersebut tidak cepat habis sehingga menjadikan
produk tersebut menjadi susah didapatkan dan memiliki harga yang
memiliki. Harga yang mahal.

6. Saran promosi atau memperkenalkan produk baru


Selain tempat bertemunya penjual dan pembeli, ternyata pasar juga
menjadi tempat produsem memperkenalkan produk terbaru mereka kepada
masyarakat. Tidak hanya prousem produk local yang melakukannya
karena terkadang produsen dari Negara lain juga ikut mempromosikan
produk terbaru mereka di pasar indonesia.

7. Tempat pemenuhan kebutuhan hidup


Pasar memang terkenal dengan ramainya aktifitas jual beli disana.
Inilah kenapa banyak orang menggantungkan pemenuhan kebutuhan
hiduoanya disana. Tidak hanya produk local yang bias di dapatkan. Seperti
contoh barang ekspor dan impor juga bias di dapatkan disana.

12
8. Membantu menunjang pembangunan
Selain membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya
sehari-hari, ternyata pasar juga dapat membantu penunjang program
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hala pengadaan
bahan-bahan keperluan pembangunan.

9. Tempat mencari pekerjaan


Poin kesembilan dalam 10 peran pasar dalam perekonomiman adalah
sebagai tempat mendapatkan pengasilan. Seperti sudah disinggung diawal,
banyak pihak yang menggantungkan hidupnya di pasar. Salah satunya
adalah sebagai pekerja dalam membantu aktifitas pedagang yang
berdagang disana.

10. Penambah pendapatan Negara


Pentingnya pasar teryata juga memiliki andil pada pertumbuhan
perokonomian sebuah Negara, Hal ini karena Negara mendapatkan
tambahan masukan dari pajak dan juga retribusi yang di keluarkan oleh
pasar.

13
BAB III

PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA

A. PROSES BERAKHIR NYA KEKUASAAN JEPANG

Menjelang tahun 1945, posisi jepang dalam perang pasifik mulai


terjepit. Jenderal Mac. Arthur, panglima komando oertahanan pasifik barat
daya yang terpukul di Filipina mulai melancarkan pukulan balasan dengan
siasat “loncat kataknya”. Satu per satu pulau-pulau antara Australia dan
Jepang dapat disebut kembali.

Pada bulan april 1944 sekutu telah mendarat di Irian barat kedudukan
Jepang pun semakin terjepit. Keadaan makin mendesak ketika pada bulan juli
1944 pulau saipan pada gugusan kepulauan mariana jatuh ke tangan sekutu.
Bagi sekutu pulau tersebut sangat penting karena jarak Saipan- Tokyo dapat si
capai oleh pesawat pengebom B 29 USA. Hal itu dapat menyebabkan
kegoncangan dalam masyarakat jepang. Situasi jepang pun semakin buruk.
Akibat factor-faktor yang tida menguntungkan tersebut, menyebabkan
jatuhnya cabinet Tojo pada tanggal 17 juli 1944 dan digantikan oleh Jendral
Kuniaki Koiso.

Pada tanggal 7 september 1944 Jenderal Koiso memberikan janji


kemerdekaan kepada Indonesia. 1 maret 1945, panglima Jepang Letnan
Jendral kuakici Harada mengumumkan pembentukan BPUPKI. Dengan
jumlah anggota 67 orang dari indonesia dan 7 orang dari Jepang.

BPUPKI mengadakan siding sebanyak 2 kali, 29-1 juni 1945 tentang


rumusan dasar Negara, dan kedua 10-16 juli 1945 membahas batang tubuh
UUD negara indonesia merdeka. Tanggal 6 agustus 1945 kota Hirosima di
bom atom oleh sekutu dan pada tangal 7 agustus 1945 BPUPKI dibubarkan

14
dan diganti kan oleh PPKI dan pada tanggal 9 agustus 1945 sekutu membom
Nagasaki, alasan membom kedua kota tersebut dikarenakan kedua kota
tersebut merupakan pusat industry jepang.

Pada tanggal 11 agustus 1945 Ir.Soekarno, Moh.Hatta, dan Radjiman


Wedyodininggrat pergi ke dala, menemui panglima tertinggi Terauchi untuk
membicarakan kemerdakaan yang sudah dijanjikan. Tanggal 14 agustus 1945
Jepang menyerah kepada sekutu dan juga berakhirnya pendudukan Jepang di
Indonesia.

Jepang tetap menjaga status quo sebelum kedatangan sekutu, pada saat
ini bangasa Indonesia memanfaatkan kondisi yang demikian itu dengan
memproklamirkan Indonesia pada 17 agustus 1945.

B. Arti penting sidang BPUPKI dan PPKI bagi persiapan kemerdekaan


dan pembentukan negara Indonesia

BPUPKI mengadakan dua kali masa siding yaitu: masa siding pertama
pada tanggal 29 mei 1945 hingga 1 juni 1945 dan masa siding kedua tanggal
10 hingga 16 juli 1945. Masa siding I membicarakan rancangan dasar Negara
Indonesia merdeka. Pada siding yang pertama ini, berpidato dan
menyampaikan usulan rancangan azas atau dasar Negara Indonesia

diantaranya adalah Prof. Dr. Moh. Yamin ,PF, Dahlan, Moh. Hatta (di
sampaikan pada tanggal 1 juni 1945), Ir. Soekarno, Abikoesno Tjokrosoejoso,
M.Soetarjo K, Ki Bagus Hadikusumo, dan Liem Koen Hian (diisampaikan
pada tanggal 1 juni 1945). Ususlan-usulan dasar Negara tersebut adalah:

15
a. Mr. Mohammad Yamin berpidato dengan judul azas dan dasar Negara
Republik Indonesia. Dalam pidatonya, beliau mengemukakan lima dasar
srbagai berikut:
1. Peri kebangsaan.
2. Peri kemanusiaan.
3. Peri ketuhanan,
4. Peri kerakyatan, kesejahteraan rakyat.
b. Prof. Dr. Mr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 berpidato yang isinya
berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan
dasar negara:
1. Paham Negara persatuan.
2. Perhubungan Negara dan agama.
3. Sistem badan permusyawaratan.
4. Sosialisme Negara.
5. Hubungan antar bangsa.
c. Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 berbicara tentang dasar falsafah
negara Indonesia merdeka yang terdiri atas lima asas sebagai berikut:
1. Kebangsaan Indonesia,
2. Internasional atau Peri Kemanusiaan,
3. Mufakat atau Demokrasi,
4. Kesejahteraan Sosial,
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas yang disampaikan oleh Ir. Soekarno tersebut, atas
petunjuk seorang ahli bahasa diberi nama Pancasila yang kemudian
diusulkan menjadi dasar negara Indonesia ( Kaelan 1999 : 37) Sidang
BPUPKI pertama berakhir tanggal 1 Juni 1945 .
Antara sidang resmi pertama dan sidang resmi kedua ada masa reses.
Masa reses itu digunakan oleh para anggota untuk membahas Rancangan
Pembukaan UUD 1945 yang dipimpin Soekarno. Persidangan ini disebut

16
sebagai sidang tidak resmi dan hanya dihadiri 38 anggota.( Yunarti 2003 :
8) Pertemuan itu dimaksudkan untuk mencari suatu prosedur agar
Indonesia dapat secepatnya merdeka. Keinginan untuk secepatnya
merdeka itu salah satunya dilandasi alasan bahwa pemerintah bala tentara
Dai Nippon dalam waktu yang singkat telah memerdekakan Birma
(sekarang Myanmar), Philiphina dan Indi Cina. Tinggal Indonesia sendiri
yang belum merdeka. (Silalahi 2001 : 164).
sejak tanggal 1 Juni 1945. Menurut laporan itu pada tanggal 22 Juni
1945 Ir. Soekarno mengadakan pertemuan antara panitia kecil dengan
anggota-anggota Badan Penyelidik bertempat di gedung kantor besar Jawa
Hooko Kai. Mereka membentuk panitia kecil yang terdiri atas 9 orang,
yang popoler disebut Panitia Sembilan, yang anggotanya adalah sebagai
berikut :
1. Ir. Soekarno,
2. Wachid Hasyim,
3. Mr. Moh. Yamin,
4. Mr. Maramis,
5. Drs. Moh. Hatta,
6. Mr. Soebardjo,
7.Kyai Abdul Kahar Moezakir,
8. Abikoesno Tjokrosoejoso,
9.Haji Agus Salim (Kaelan 1999 : 38)
Panitia kecil ini bertugas mencari dan merumuskan formula yang
disepakati oleh dua golongan yang ada didalam BPUPKI, yaitu golongan
Nasional dan golongan Islam. Mereka merumuskan dan menyepakati
bersama yang dikenal dengan Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945. (
Yunarti 2003 : xv) Beberapa keputusan penting yang patut diketahui
dalam rapat BPUPKI kedua adalah pada tanggal 10 Juli mengambil
keputusan tentang bentuk negara, tanggal 11 Juli 1945 tentang wilayah

17
negara RI, Tanggal 11 Juli dibentuk juga Panitia Perancang Hukum Dasar,
yang meliputi : panitia perancang hukum dasar dengan ketua Ir. Soekarno,
panitia perancang ekonomi dan keuangan dengan ketua Moh. Hatta, dan
panitia perancang pembelaan tanah air dengan ketua Abikoesno
Tjokrosoejoso. ( Pringgodigdo dalam Kaelan :39) Rapat juga memutuskan
tentang wilayah Indonesia, panitia perancang HAM, bentuk negara,
pimpinan negara dan isi preambul. Pada tanggal 13 Juli, panitia kecil
menghimpun.
Kedudukan Jepang yang terus menerus terdesak oleh sekutu membuat
Komando Tentara Jepang di wilayah Selatan mengadakan rapat pada akhir
bulan Juli 1945 di Singapura. Disetujui bahwa kemerdekaan bagi
Indonesia akan diberikan pada tanggal 7 September 1945, setahun setelah
pernyataan Koiso. Pada tanggal 7 Agustus 1945 Jendral Terauchi
menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI = Dokuritzu Zyunbi Iinkai) yang bertugas melanjutkan pekerjaan
BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan karena akan
diselenggarakan pemindahan kekuasaan dari Jepang kepada bangsa
Indonesia. (G. Meodjanto 1988 :85)
Mendengar ucapan itu Soekarno berjanji akan segera membentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang tidak lama lagi
akan bersidang. Anggota-anggotanya terdiri dari wakil-wakil seluruh
Indonesia, yang diangkat oleh pucuk pimpinan Dai Nippon di wilayah
Selatan. Tempat bersidang ditetapkan di Jawa. BPUPKI secara resmi
dibubarkan pada tanggal 6 Agusus 1945. Pada tanggal 9 Agustus,
Soekarno-Hatta pergi ke Saigon untuk bertemu dengan Jenderal Besar
Terauchi. Kembali ke Indonesia membawa tiga perintah, yaitu :

18
1. Soekarno diangkat sebagai ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia, sedangkan Hatta sebagai wakil ketua.
2. Panitia Persiapan Kemerdekaan boleh mulai bekerja pada tanggal 19
Agustus 1945.
3. Cepat atau tidaknya pekerjaan, diserahkan seluruhnya kepada panitia
(Muljana 2008 :
22-23). Panitia Persiapan Kemerdekaan atau Dokuritzu Zyunbi Iinkai itu
terdiri atas 21 orang, termasuk ketua dan wakil ketua. Setelah Jepang
kalah dalam perang Pasifi k/ Perang Asia Timur Raya pada tanggal 14
Agustus 1945

PPKI dijadikan badan nasional dengan menambah anggotanya 6 orang


lagi tanpa sepengetahuam Jepang sehingga menjadi 27 orang. Dengan
demikian, PPKI bukan lagi merupakan panitia yang dibentuk dan
pemberian dari Jepang, tetapi merupakan badan asli bangsa Indonesia
sendiri. PPKI telah menjadi badan perwakilan seluruh rakyat Indonesia
dan dijadikan wadah perjuangan oleh pemimpin nasional guna
mewujudkan kemerdekaan Indonesia. kekuasaan pemerintahan dari
tentara Jepang kepada badan tersebut. Selain ditugasi menyelesaikan dan
mengsahkan rancangan UUD dan falsafah negara Indonesia merdeka yang
sudah disiapkan BPUPKI.
PPKI juga bertugas memusyawarahkan dan menetapkan bagaimana
cara pelaksanaan pernyataan atau pengumuman kemerdekaan Indonesia
merdeka (Yunarti 2003 : 30). Sehari setelah pelaksanaan proklamasi pada
tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) mengadakan sidang yang pertama dan berhasil mengambil
keputusan :

19
1. Mengesahkan Undang-undang Dasar tahun 1945 sebagai landasan
kontitusi yang mengandung landasan idealisme.
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Hatta sebagai wakil
presiden.
3. Membentuk Komite Nasional yang bertugas membantu presiden
sebelum terbentuknya MPR dan DPR. Pada tanggal 19 Agustus 1945,

PPKI mengadakan sidang yang kedua dengan hasil:

1. Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 propinsi.


2. Merancang pembentukan dua belas departemen dan menunjuk para
menteri-menternya.
3. Membentuk Komite Nasional indonesia Pusat (KNIP) yang bertgas
membantu presiden.

Pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang yang ketiga


dengan keputusan :

1. Membentuk PNI (Partai Nasional Indonesia) yang dirancang menjadi


partai tunggal Negara Indonesia, namun kemudian dibatalkan.
2. Membentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat) berfungsi sebagai
penjaga keamanan umum.
3. Membentuk KNI (Komite Nasional Indoneisa) badan yang berfungsi
sebagai pusat Dewan Perwakilan Rakyat sebelum pemilu
dilaksanakan.

Kemudian, pada tanggal 23 Agustus 1945 Presiden Soekarno


mengeluarkan pengumuman yang berisi akan dibentuk BKR (Badan
Keamanan Rakyat), PNI (Partai Nasional Indonesia), KNI (Komite
Nasional Indonesia) (Yunarti 2003 : 46-47).

20
Pada tanggal 23 Agustus, Wakil Presiden Mohammad Hatta
memimpin sidang di Gedung Pusat Kebaktian Jawa di Gambir untuk
membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat, yang didahului dengan
pembubaran PPKI. Pelantikan KNIP dilangsungkan pada tanggal 29
Agustus 1945. Struktur organisasi KNIP, yaitu :Ketua : K a s m a n
Singodimedjo, Wakil Ketua I: Sutardjo, Wakil Ketua II : Latuharhary,
Wakil Ketua III : Adam Malik, Anggota :berjumlah 136 orang
(Muljana 2008 : 47-48).

C. PERBEDAAN DAN KESEPAKATAN YANG MUNCUL DALAM


SIDANG- SIDANG BPUPKI
1. Setiap persidangan BPUPKI selalu muncul perbedaan pendapat
tentang rumusan dasar Negara, mukaddimah, dan batang tubuh
Undang-undang dasar (UUD).
2. Dalam siding BPUPKI I terdapat dua golongan yang berbeda yaitu:
a. Golongan islam menginginkan indonesia di tegakkan menurut
syariat islam.
b. Golongan nasionalis menginginkan indonesia di tegakkan
berdasarkan paham kebangsaan.
3. Dalam siding BPUPKI II muncul perbedaan pendapat tentang bentuk
Negara, mereka memperdebatkan bentuk Negara kerajaan
(MONARKI), Negara islam, Negara federal, dan Negara Republik
Indonesia sehingga akhrinya dipilih bentuk Negara Republik.
4. Pada siding PPKI muncul beberapa perbedaan pendapat mengenai
wilayah Negara, pemilihan presiden dan wakil presiden, rumusan
dasar Negara, kementrian, serta pembagian daerah.

21
5. Dalam siding PPKI muncul kembali perdebatan antara golongan
nasionalis dan golongan sekuler, terutama mengenai sila pertama
dalam rumusan dasar Negara. Golongan seperti piagam Jakarta yang
berbunyi, “ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam
bagi para pemeluknya”. Setelah melalui perdebatan dan demi menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa, akhirnya semua golongan menerima
sila pertama berbunyi “ketuhanan yang maha esa”. Penetapan ini
memberikan keleluasan bagi perbedaan agama dan kepercayaan yang
di anutnya.

22
BAB IV
PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI
DAN PEMBENTUKAN NEGARA PERSATUAN REPUBLIK INDONESIA

A. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan
pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan
bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi di Jalan Pengangsaan Timur Nomor
56 Jakarta tersebut menggema ke seluruh penjuru tanah air tanda berakhirnya
masa penjajahan oleh bangsa asing disaksikan oleh rakyat Indonesia yang ada
di Jakarta dan beberapa utusan yang hadir pada saat sidang Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Berita kemerdekaan tersebut lalu
disebarluaskan melalui radio dan selebaran dengan maksud memberitahukan
kepada rakyat Indonesia bahwa Indonesia telah merdeka.
Namun berita proklamasi tersebut pada awalnya hanya menyebar di
Pulau Jawa saja terutama di kota-kota besar. Untuk Pulau Sumatera khususnya
Kota Medan berita proklamasi dibawa oleh Mr. Teuku Mohammad Hasan dan
Dr. Amir pada tanggal 29 Agustus 1945 untuk disebar luaskan kepada rakyat.
Tetapi ditunda karena mengingat keadaan yang tidak memungkinkan
disebabkan kontrol informasi yang dilakukan oleh Jepang. Proklamasi
kemerdekaan Indonesia tetap harus disampaikan kepada semua rakyat
Indonesia untuk bersama diketahui.
Maka pada tanggal 6 Oktober 1945 diadakanlah rapat raksasa di
lapangan Fukuraido (Lapangan Merdeka sekarang) dengan tujuan menyebar
luaskan berita kemerdekaan yang disaksikan oleh tokoh pemuda dari seluruh
wilayah yang ada di Sumatera Utara atas undangan pertemuan dari Mr.
Tengku Muhammad Hasan pada tanggal 21 September 1945. Berita
proklamasi yang disampaikan oleh Tengku Muhammad Hasan tersebut
disaksikan dan didengar hampir seluruh rakyat di Kota Medan. Dengan

23
dikumandangkannya kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta pada
tanggal 17 Agustus 1945 ternyata tidak menyurutkan keinginan Belanda untuk
tetap menguasai Indonesia.
Pada tahun1947 Belanda kembali datang ke Indonesia untuk
menguasai wilayah Indonesia. Salah satu wilayah yang ingin kembali dikuasai
oleh Belanda adalah Kabupaten Asahan. Pada tanggal 26 Juli 1947 Belanda
mendarat di Pantai Cermin dan akan melakukan penyerangan ke Asahan
terutama Tanjung Balai sebagai pusat pemerintahan. Tujuan Belanda datang
ke Kabupaten Asahan adalah untuk menguasai perkebunan karet dan
bangunan-bangunan penting seperti kantor perkebunan, pabrik pengolahan
getah dan bangunan lain yang berada di wilayah perkebunan.
Penyerangan yang akan dilakukan oleh Belanda sangat terasa oleh
rakyat. Belanda dengan terbuka melakukan pemantauan udara menggunakan
pesawat mustang, melakukan konvoi melalui angkatan bersenjatanya dan
melintasi jalan raya di sepanjang wilayah Asahan sambil menyebarkan
selebaran yang berisi ancaman penyerangan. Dengan situasi yang demikian,
para pasukan TRI ( Tentara Rakyat Indonesia ) menjalankan taktik perang
gerilya dengan cara bumi hangus dan penghancuran sarana umum. Sasaran
utama dari penghancuran adalah saranasarana penting seperti jembatan untuk
memutus pergerakan dari pasukan tentara Belanda.

B. Penyebaran Berita Proklamasi dan Sikap Rakyat di Berbagai Daerah


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diumumkan pada tanggal
17 Agustus 1945 merupakan perwujudtan niat dan tekad rakyat Indonesia
untuk merdeka melepaskan diri dari penjajahan. Proklamasi Kemerdekaan,
menimbulkan tanggapan dari rakyat Indonesia berupa gerakan spontan rakyat
Indonesia yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Rakyat
Indonesia berupaya menegakkan kedaulatan Indonesia yang baru saja
merdeka.

24
Dukungan spontan tersebut bertujuan untuk mengusahakan secepat mungkin
tegaknya kekuasaan Republik Indonesia baik ditingkat pusat maupun di
daerah sehingga rakyat Indonesia berani menghadapi baik dengan pasukan
Sekutu maupun Jepang yang masih berada di Indonesia. Wujud dukungan
spontan rakyat Indonesia, sebagai berikut :

C. Terbentuknya Negara Kesatuan dan Pemerintah Republik Indonesia


Serta Kelengkapan nya

Terbentuknya NKRI dan pemerintahan Indonesia adalah bangsa yang


baru merdeka pada 17 Agustus 1945. Saat proklamasi dibacakan, negara
Indonesia belum terbentuk karena syarat kelengkapan negara belum semua
terpenuhi. Beberapa syarat berdirinya suatu negara adalah: 1 Memiliki
wilayah 2 Memiliki struktur pemerintahan 3 Diakui negara lain 4 Memiliki
kelengkapan lain seperti undang-undang atau peraturan hukum.

25
1. Memiliki wilayah
2. Memiliki struktur pemerintahan
3. Diakui negara lain
4. Memiliki kelengkapan lain seperti undang-undang atau peraturan hukum

Proses terbentuknya struktur pemerintahan NKRI adalah:

1. Pengesahan UUD 1945 serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pada
18 Agustus 1945 PPKI melakukan sidang untuk membahas, mengambil
keputusan dan mengesahkan Undang-undang Dasar (UUD). Rapat
pertama diadakan di Pejambon (sekarang Gedung Pancasila). Sidang
pleno dibuka dipimpin Soekarno. Saat sidang ada revisi draf Pembukaan
UUD di dalam Piagam Jakarta. Terjadi kelahiran rumusan teks Pancasila
yang disahkan di sidang PPKI 18 Agustus 1945. Saat itu juga dilakukan
pemilihan presiden dan wakil presiden. Secara aklamasi terpilih Soekarno
sebagai Presiden RI dan Moh Hatta sebagai Wakil Presiden RI.

2. Pembentukan Departemen dan Pemerintahan Daerah Pada sidang PPKI 19


Agustus 1945 dibahas hasil kerja Panitia Kecil pimpinan Otto
Iskandardinata. Hasil keputusan Panitia Kecil adalah pembagian wilayah
NKRI menjadi delapan provinsi. Panitia Kecil bertugas merumuskan
bentuk departemen bagi pemerintahan RI, tetapi bukan pejabatnya.
Disepakati pembagian departemen atau kementerian menjadi 12.

3. Pembentukan badan-badan negara Pada sidang PPKI 22 Agustus 1945,


diputuskan pembentukan Komite Nasional Seluruh Indonesia dengan
pusat di Jakarta. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) diresmikan dan
anggota-anggotanya dilantik pada 29 Agustus 1945 di Gedung Kesenian
Pasar Baru Jakarta. Melalui Maklumat Wakil Presiden No. X, KNIP yang

26
semula pembantu presiden menjadi badan negara yaitu MPR dan DPR
meski sementara.

4. Pembentukan Kabinet Presiden membentuk kabinet yang dipimpin


Presiden Soekarno sendiri pada 2 September 1945. Dalam kabinet ini para
menteri bertanggung jawab kepada Presiden atau kabinet Presidensial.

5. Pembentukan berbagai partai politik Sidang PPKI 22 Agustus 1945


memutuskan pembentukan partai politik nasional yang kemudian
terbentuk Partai Nasional Indonesia (PNI). Setelah Wakil Presiden
mengeluarkan maklumat pada 3 November 1945, berdirilah partai-partai
politik di NKRI.

6. Pembentukan Tentara Nasional Indonesia Terbentuknya Tentara Nasional


Indonesia (TNI) berpangkal dari maklumat pembentukan Tentara
Keamanan Rakyat (TKR).Pada sidang PPKI 22 Agustus 1945, diputuskan
pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang merupakan bagian
dar Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP).Sampai akhir
September 1945, Indonesia belum memiliki organisasi ketentaraan secara
resmi dan profesional. Padahal Indonesia terdesak Jepang, Belanda dan
Sekutu.Maka pemerintah Indonesia mengeluarkan Maklumat Pemerintah
pada 5 Oktober 1945 tentang pembentukan TKR. Sebagai Kepala Staf
TKR adalah Urip Sumoharjo dan Supriyadi sebagai Menteri Keamanan
Rakyat.

27
D. Dukungan Daerah Terhadap Pembentukan Negara Kesatuan dan
Pemerintahan Republik Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan dan pembentukan Negara Republik
Indonesia mendapat dukungan yang signifikan dari berbagai daerah. Berita
kemerdekaan menyebar ke seluruh Indonesia melalui berbagai media seperti
telegram, radio, dan surat. Reaksi masyarakat terhadap proklamasi
kemerdekaan sangat antusias, bangga, dan mendukung. Kabar tersebut mula-
mula tersebar hingga ke Jawa, Sumatera, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, bahkan Irian Barat (Papua) .
Proses penyebaran berita tersebut mendapat kendala dan pembatasan
dari pihak Sekutu sehingga menyebabkan keterlambatan di beberapa daerah,
khususnya di luar Pulau Jawa . Namun rakyat bertekad untuk menyebarkan
berita kemerdekaan kepada seluruh rakyat Indonesia. Berita tersebut
disebarkan melalui berbagai cara seperti radio, surat kabar, leaflet, poster,
bahkan dari mulut ke mulut. Dukungan terhadap pembentukan Negara
Kesatuan Republik Indonesia datang dari berbagai daerah antara lain Sulawesi
Selatan, Bali, Gorontalo, Sumatera, dan Jawa. Keraton Kasultanan Jogjakarta
juga mendukung pemerintah Republik Indonesia. Dukungan terhadap
proklamasi kemerdekaan dan pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia datang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk generasi muda
dan penguasa di berbagai daerah

28
BAB V

BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA

SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

A. Hubungan Sosial
Hubungan sosial adalah interaksi antara individu dengan orang lain,
baik yang sudah dikenal maupun orang baru.Hubungan sosial dapat terjadi
karena semua manusia melakukannya setiap saat setiap waktu dengan orang
lain. Hubungan sosial biasanya dimulai dari komunikasi, dan tanpa adanya
komunikasi, sebuah hubungan jenis apapun tidak akan pernah
terjadi.Hubungan sosial terbagi menjadi beberapa jenis tertentu berdasarkan
sifatnya, yaitu hubungan sosial bersifat positif dan hubungan sosial yang
bersifat negatif.Hubungan sosial bersifat positif disebut dengan proses sosial
asosiatif, sedangkan hubungan sosial yang sifatnya negatif dikenal dengan
proses sosial disosiatif.

a. Ciri-ciri dari Hubungan Sosial


Hubungan sosial juga ditunjukan dengan ciri-ciri tertentu dibawah inin:
1. Dilakukan oleh lebih dari satu orang
Hubungan sosial biasanya dimulai dari komunikasi. Tanpa adanya
komunikasi, sebuah hubungan jenis apapun tidak akan pernah terjadi,
termasuk hubungan sosial. Satu orang akan menjadi pembicara dan
satu lagi sebagai pendengar. Ketika dua orang berkomunikasi untuk
pertama kalinya, tanpa sadar mereka telah memulai sebuah hubungan
sosial.

29
2. Memiliki maksud dan tujuan yang jelas
Beberapa orang percaya dengan yang namanya kebetulan. Namun
sebenarnya, tidak pernah ada yang namanya kebetulan di dunia ini.
Seaneh apapun itu, semua hal yang terjadi pada kita pasti ada
tujuannya.

3. Terjadinya Komunikasi Langsung


Komunikasi dengan orang lain adalah hal yang mudah dilakukan saat
ini. Apalagi dengan adanya internet dan smartphone, maka jangankan
berkomunikasi dengan orang terdekat, kamu bahkan bisa
berkomunikasi dengan orang yang ada di belahan negara lain dengan
mudah.

b. Jenis-jenis Hubungan sosial


Hubungan sosial bersifat positif disebut dengan proses sosial asosiatif,
sedangkan hubungan sosial yang sifatnya negatif dikenal dengan proses
sosial disosiatif.

a. Hubungan sosial asosiatif


1. Kerja Sama.Kerja sama menjadi hal yang sering kita lakukan
terutama dalam dunia pekerjaan. Kerja sama sendiri adalah usaha
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
yang sama.Sebaliknya, sebuah kerja sama juga bisa gagal atau
bahkan berakhir menjadi bencana apabila setiap orang egois dan
hanya ingin mementingkan dirinya sendiri.

30
2. Akomodasi.akomodasi adalah usaha seseorang atau sekelompok
orang untuk mengurangi ketegangan konflik yang terjadi antar
kelompok atau individu tertentu. Dengan kata lain, akomodasi
dilakukan untuk mencapai keseimbangan dan ketenangan situasi.

3. Akulturasi.Akulturasi adalah percampuran dua budaya atau lebih


menjadi satu, tanpa menghilangkan unsur budaya aslinya.
Akulturasi budaya dan bahasa menjadi hal yang cukup sering
terjadi di Indonesia. Hal ini karena negara Indonesia terdiri dari
banyak suku yang berbeda, bahkan pendatang dari luar yang
kemudian menetap di negara kita

b. Proses Sosial Disosiatif


Kebalikan dari proses sosial asosiatif, proses sosial disosiatif justru
bersifat negatif bahkan berpotensi merugikan orang lain.

1. Persaingan. Persaingan sebenarnya adalah hal yang wajar


mengingat ada milyaran orang yang tinggal di dunia ini dan
semuanya berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya
masing-masing. Persaingan sendiri pada dasarnya adalah usaha
untuk keberhasilan tanpa menggunakan kekerasan, baik itu secara
verbal maupun non verbal.

2. Kontroversi.Selain persaingan, bentuk lain dari proses sosial


disosiatif adalah kontroversi. Bisa dibilang, kontroversi satu
tingkat lebih berbahaya dari persaingan. Persaingan setidaknya
tidak melibatkan kekerasan, tetapi kontroversi justru sebaliknya.

31
3. Konflik.Konflik menjadi bentuk proses sosial disosiatif yang
paling terakhir, sekaligus juga menjadi yang paling berbahaya.
Konflik sendiri biasanya dimulai dari perbedaan pendapat atau
karakter yang kemudian memicu rasa saling tidak menyukai antara
satu orang ke orang lainnya, atau satu kelompok ke kelompok
lainnya.

c. Faktor pendorong terjadinya hubungan sosial


Untuk membuat sebuah hubungan sosial, maka kita membutuhkan
beberapa faktor pendorong, diantaranya:

1. Imitasi.Imitasi identik dengan barang dan memiliki kesan yang


negatif, padahal sebenarnya imitasi juga bisa menjadi hal yang
baik. Imitasi sendiri bisa diartikan sebagai tindakan yang dilakukan
seseorang untuk 25 meniru orang lain. Biasanya seseorang akan
meniru orang yang dia kagumi.

2. Sugesti.Sugesti sendiri adalah tanggapan yang diberikan kepada


seseorang kepada orang lain.Sugesti sendiri bisa berefek baik dan
buruk, tergantung dari apa yang kita berikan kepada orang lain.
Contoh dari sugesti adalah orang tua yang mengatakan kepada
anaknya bahwa belajar sungguhsungguh akan membuat mereka
berhasil di masa depan.

3. Identifikasi.Identifikasi adalah kecenderungan seseorang untuk


terlihat sama dengan orang lain. Sekilas identifikasi sangat mirip
dengan imitasi. Namun, identifikasi biasanya memiliki konotasi
yang lebih baik ketimbang imitasi.

32
4. Simpati.Simpati adalah situasi dimana seseorang tertarik kepada
orang lain. Ketika seseorang merasa simpati, tanpa sadar dia akan
menempatkan dirinya di posisi orang tersebut, dan memikirkan
bagaimana perasaan

5. Empati.Satu tingkat lebih dalam dari simpati, empati adalah


perasaan tertarik yang mempengaruhi kejiwaan dan kondisi fisik
seseorang. Meski kesannya begitu seram, tetapi pada dasarnya
setiap manusia memiliki rasa empati dalam dirinya.

6. Motivasi.motivasi ini berupa nasihat atau kata-kata bijak yang


dapat membangkitkan kembali semangat seseorang. Motivasi
diberikan kepada orang yang sedang sedih agar dia tidak semakin
terpuruk.

B. Pranata Sosial
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang
berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan
khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social
institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya
sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto.
Lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai
tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma
(sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok
masyarakat. Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi.
Berikut ini fungsi-fungsi pranata sosial.

33
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah
laku dan bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan.
b. Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap
tingkah laku anggota-anggotanya. Selain fungsi umum tersebut, pranata
sosial memiliki dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata) dan fungsi
laten (terselubung):
1. Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak,
disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat.
2. Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak
disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada.

a. Ciri-ciri Pranata Sosial


Adapun ciri-ciri atau karakteristik pranata sosial adalah meliputi hal-hal
berikut ini:

1. Memiliki Lambang-Lambang/Simbol
Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau
simbol-simbol yang ter-wujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna
serta 27 menggambarkan tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan.
Contoh cincin pernikahan.

2. Memiliki Tata Tertib dan Tradisi


Pranata sosial memiliki aturan-aturan yang menjadi tata tertib serta
tradisi-tradisi baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang akan menjadi
acuan serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat yang ada di

34
dalamnya. Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap
hormat kepada orang tua.

3. Memiliki Satu atau Beberapa Tujuan


Pranata sosial mempunyai tujuan yang disepakati bersama oleh
anggota masyarakat. Tujuan pranata sosial kadang tidak sejalan dengan
fungsinya secara keseluruhan. Contoh: Pranata ekonomi, antara lain
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Memiliki nilai
Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan polapola
perilaku dari sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa
yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan
bermasyarakat.Contoh tradisi dan kebiasaan dalam pranata keluarga adalah
sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua.

5. Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu)


Pranata sosial pada umumnya memiliki umur lebih lama daripada
umur manusia. Pranata sosial pada umumnya tidak mudah berganti atau
berubah.

6. Memiliki alat kelengkapan


Pranata sosial dan memiliki sarana dan prasarana yang digunakan
untuk mencapai tujuan. Misalnya mesin produksi pada sebuah pabrik
merupakan sarana dalam pranata ekonomi untuk menghasilkan barang.

35
b. Macam-macam pranata
Adapun macam-macam pranata sosial yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat, antara lain pranata keluarga, pranata agama, pranata
ekonomi, pranata pendidikan, dan pranata politik.
1. Pranata keluarga
Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi
lingkungan keluarga dan kerabat. Pembentukan watak dan perilaku
seseorang dapat dipengaruhi oleh pranata keluarga yang dialami dan
diterapkannya sejak kecil.

2. Pranata agama
Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta
mencakup pula tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Jika dilihat dari
sudut pandang sosiologi, agama memiliki arti yang lebih luas, karena
mencakup juga aliran kepercayaan (animisme atau dinamisme) yang
sebenarnya berbeda dengan agama.

3. Pranata ekonomi
Secara umum, ekonomi diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-
asas produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang serta kekayaan
(seperti halnya keuangan, perindustrian, dan perdagangan). Dalam hal ini,
ekonomi diartikan sebagai tata tindakan dalam memanfaatkan uang,
tenaga, waktu, atau barangbarang berharga lainnya.

36
4. Pranata pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran atau pelatihan. Di Indonesia, pendidikan dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah (pendidikan formal)
dan pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal). Pada
perkembangannya, ada beberapa ahli sosiologi yang menambahkan satu
golongan pendidikan lagi, yaitu pendidikan yang diperoleh melalui
pengalaman atau kehidupan sehari-hari (pendidikan informal).

5. Pranata politik
Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan,
meliputi segala urusan dan tindakan atau kebijakan mengenai
pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Di dalam hal ini, yang
dimaksud politik adalah 29 semua usaha dan aktivitas manusia dalam
rangka memperoleh, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan dalam
kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan negara.

37
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan, Perdagangan, (Jakarta: Pradya


Paramita, 1995).

Susanti, Dwi & Gendrowati Ekonomi 2 (Kelas XI), (Jakarta: Erlangga, 2004)

Yayla, Atilla (ed.); Islam, masyarakat sipil, dan ekonomi pasar (Jakarta : Friderich
Naumann, 2004

https://an-nur.ac.id/peran-pelaku-ekonomi-dalam-kegiatan-ekonomi/
chromeextension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://repository.stiedewantar.
ac.id/481/7/13.BAB%20I.pdf

https://www.scribd.com/presentation/338220836/Berakhirnya-KedudukanJepang-Di-
Indonesia

http://digilib.unimed.ac.id/17926/6/NIM.%203103121033-BAB%20I.pdf

file:///D:/SEJARAH/Proses%20Penyebaran%20Berita%20Tentang%20Proklamasi
%20Kemerdekaan%20Indonesia.htm

https://www.berpendidikan.com/2023/11/proses-terbentuknya-nkri-dandukungan-
terhadap-pembentukan-nkri.html

38

Anda mungkin juga menyukai