Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENJUALAN SEMBAKO BUK TU

PADA PERIODE BULAN AGUSTUS-SEPTEMBER 2023

DISUSUN OLEH

KELAS XE 9 :

1. Dewa Ayu Made Berliana Indraswari (02)


2. I Komang Adi Gunawan (10)
3. Komang Ari Santi (22)
4. Ni Gusti Ayu Sintha Mahadewi (25)
5. Ni Kadek Aprilina Ariska (26)
6. Ni Made Irma Natasya (32)
7. Ni Made Setya Dewi (33)

SMA NEGERI 1 SUKAWATI

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan
dalam Laporan ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Ekonomi, tentang
Kegiatan Ekonomi dengan bertemakan “Distribusi”.

Dalam penyusunan Laporan ini kami mengambil informasi dan data dari Narasumber,
dan kami menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan
baik pada teknis penyusunan dan penulisan maupun materi. Tak ada gading yang tak retak, oleh
sebab itu saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan ini kami
terima dengan tangan terbuka. Akhir kata kami ucapkan terimakasih, kami berharap Laporan
ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai dengan baik.

Sukawati, November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.3 Daftar Tujuan ................................................................................................................... 1

BAB II LBUK TUSAN TEORI

2.1 Pengertian Bisnis .............................................................................................................. 2

2.2 Pengertian Sembako ......................................................................................................... 2

2.3 Pengertian Usaha .............................................................................................................. 2

2.4 Pengertian Modal ............................................................................................................. 3

2.5 Pengertian Distribusi ........................................................................................................ 3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Berdirinya usaha sembako Buk Tu................................................................................... 4

3.2 Kinerja dari usaha sembako Buk Tu................................................................................. 4

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 6

4.2 Saran ................................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang terdiri dari berbagai
bahan makanan dan minuman yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sembako
merupakan kebutuhan pokok utama sehari-hari yang wajib tersedia di pasar, warung, toko,
maupun supermarket. Penjualan sembako merupakan salah satu usaha yang menjanjikan
karena permintaan yang selalu tinggi dan stabil. Namun, penjualan sembako juga
menghadapi berbagai tantangan dan persaingan yang ketat.

Laporan ini bertujuan untuk membuat laporan penjualan sembako di Warung


Buk Tu pada periode bulan Agustus-September Tahun 2023. Laporan ini memperoleh data
penjualan dengan metode wawancara. Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi Warung Buk Tu sebagai bahan evaluasi dan perbaikan usaha serta dapat memberikan
manfaat bagi pembaca sebagai referensi dalam mempelajari usaha penjualan sembako.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana berdirinya usaha sembako Buk Tu.

1.2.2 Bagaimana kinerja dari usaha sembako Buk Tu.

1.3 Daftar Tujuan


1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana berdirinya usaha sembako Buk Tu.

1.3.2 Untuk mengetahui kinerja usaha sembako Buk Tu.

1
BAB II
LBUK TUSAN TEORI

2.1 Pengertian Bisnis


Bisnis merupakan salah satu aktivitas usaha yang utama dalam menunjang
perkembangan ekonomi. Kata “bisnis” diambil dari bahasa Inggris “bussines”. 18
Pengertian bisnis secara umum dalam ekonomi yaitu bisnis adalah suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Secara histori kata bisnis berasal dari bahasa Inggris business, dari kata dasar yang berarti
“sibuk” dalam konteks individu, komunitas maupun masyarakat. Dalam artian sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. (http://repo.iain-
tulungagung.ac.id/8451/5/BAB%202.pdf)

2.2 Pengertian Sembako


Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang terdiri dari berbagai
bahan makanan dan minuman yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sembako
merupakan kebutuhan pokok utama sehari-hari yang wajib tersedia di pasar, warung, toko,
maupun supermarket. Penjualan sembako merupakan salah satu usaha yang menjanjikan
karena permintaan yang selalu tinggi dan stabil. Namun, penjualan sembako juga
menghadapi berbagai tantangan dan persaingan yang ketat.
(https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/download/59122/44351)

2.3 Pengertian Usaha


Menurut kamus besar bahasa Indonesia Usaha adalah kegiatan dengan
mengerahkan tenaga, fikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Pekerjaan,
perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk mencapai suatu maksud. 31 Dalam Undang-
undang No. 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan, usaha adalah setiap tindakan,
perbuatan, atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap
pengusaha atau individu untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
(https://repository.uin-suska.ac.id/2689/4/BAB%20III.pdf)

2
2.4 Pengertian Modal
Menurut ahli ekonomi modal adalah kekayaan perusahaan yang dapat
digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya. Sedangkan pengusaha berpendapat bahwa
modal adalah nilai buku dari surat berharga. Modal merupakan faktor produksi yang
mempunyai pengaruh kuat dalam mendapatkan produktivitas atau output, secara makro
modal merupakan pendorong besar untuk meningkatkan investasi baik secara langsung
pada proses produksi maupun dalam prasarana produksi, sehingga mampu mendorong
kenaikan produktivitas dan output. Menurut Meij modal adalah sebagai kolektivitas dari
barang-barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah debet, yang dimaksud dengan
barang-barang modal adalah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan
dalam fungsi produktifitasnya untuk membentuk pendapatan. Para ekonom menggunakan
istilah modal atau capital untuk mengacu pada stok berbagai peralatan dan struktur yang
digunakan dalam proses produksi. Artinya, modal ekonomi mencerminkan akumulasi
barang yang dihasilkan di masa lalu yang sedang digunakan pada saat ini untuk
memproduksi barang dan jasa yang baru. Modal ini antara lain peralatan, mesin, angkutan,
gedung dan bahan baku. (http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7752/5/BAB%20II.pdf)

2.5 Pengertian Distribusi


Secara umum Definisi Distribusi Adalah aktivitas menyalurkan produk baik
barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Terdapat pengertian distribusi yang lain.
Distribusi adalah aktivitas pemasaran dalam rangka memudahkan dalam penyampaian
produk dari tangan produsen kepada konsumen. Fungsi distribusi pada hal ini adalah
membentuk utility dan peralihan kepemilikan daripada suatu produk. Oleh karena itu
kegiatan pendistribusian merupakan aktivitas menciptakan nilai tambah pada barang dan
jasa. Nilai tambah tersebut seperti nilai kegunaan, tempat, dan waktu.Kegiatan
pendistribusian biasa terjadi pada aktivitas pemasaran. Kegiatan pendistribusian
menciptakan pula arus saluran pemasaran atau arus saluran distribusi. Pada sistem
distribusi, terdapat berbagai lembaga pemasaran yang terbentuk dan adanya arus
informasi. (https://www.journal.stiemb.ac.id/index.php/mea/article/view/373/387)

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Berdirinya usaha sembako Buk Tu


Pada awal tahun 2020, dunia digemparkan oleh wabah virus Covid-19 yang
dengan cepat menginfeksi banyak orang dan oleh karena itu banyak negara yang berusaha
untuk mencegah penyebar luasan infeksi virus tersebut dengan lockdown. Alhasil, banyak
orang yang kehilangan pekerjaannya dan banyak usaha lama yang bangkrut, tetapi saat
bersamaan itu juga banyak usaha yang lahir.

Salah satu usaha baru tersebut adalah usaha Warung semabako yang didirikan
oleh Buk Tu pada tahun 2021 yang awalnya hanya menjadi ibu rumah tangga, beliau
mendapatkan motivasi untuk membangun usaha tersebut dari dirinya sendiri dan sang
suami beliau. Alasan beliau adalah untuk mendapatkan penghasilan yang lebih sehingga
untuk pemenuhan kebutuhan keluarga tidak selalu bergantung pada pendapatan kerja dari
sang suami. Modal awal yang dikeluarkan oleh Buk Tu berkisar Rp. 40.000.000 (empat
puluh juta rupiah), dari modal tersebut Buk Tu membeli sembako, furnitur, dan jajan yang
akan dijual, modal tersebut tidak termasuk biaya kontrakan untuk warung sebesar Rp.
6.000.000 (enam juta rupiah).

3.2 Kinerja dari usaha sembako Buk Tu


Selama Buk Tu berjualan, beliau mengaku mendapatkan kesulitan dalam
membagi waktu di rumah dengan waktu di warung karena suaminya bekerja di luar dan
anak-anaknya bersekolah sehingga Buk Tu hanya bisa mengurus warungnya sendiri.
Untuk pendapatannya Buk Tu menyatakan untuk per harinya bisa mencapai kurang lebih
Rp. 1.000.000 dengan pendapatan tertinggi sebesar Rp. 1.500.000 dan terendah Rp.
900.000

4
Berikut adalah infografis penjualan sembako pada periode bulan Agustus-September 2023

perminggunya.

Minggu Hasil Penjualan


Minggu ke-1 Rp. 5.200.000
Minggu ke-2 Rp. 6.500.000
Minggu ke-3 Rp. 7.100.000
Minggu ke-4 Rp. 6.000.000
Minggu ke-5 Rp. 5.200.000
Minggu ke-6 Rp. 7.000.000
Minggu ke-7 Rp. 5.000.000
Minggu ke-8 Rp. 6.000.000

Sehingga dapat diketahui pendapatan Buk Tu pada periode bulan Agustus-


September 2023 adalah sebesar Rp. 48.000.00 dengan persentase keuntungan 20% . Buk
Tu mendapatkan keuntungan lebih ketika Perayaan Tahun Baru dan Hari Raya
Keagamaan, serta beliau menyatakan mendapatkan rugi ketika lupa harga barang dan
sempat kemalingan, kerugian terbesar yang saat ini sebesar lebih dari Rp. 1.000.000. Dari
data tersebut penjualan sembako dari Buk Tu mengalami ketidakstabilan akibat tidak
menentunya pelanggan.

5
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Buk Tu, seorang ibu rumah tangga yang memulai usaha Warung semabako di
tengah pandemi Covid-19. Buk Tu terinspirasi oleh dirinya sendiri dan suaminya untuk
mencari penghasilan tambahan bagi keluarganya. Dengan modal awal Rp. 40.000.000,
Buk Tu berhasil menjalankan usahanya dengan baik dan mendapatkan pendapatan rata-
rata Rp. 1.000.000 per hari dengan persentase keuntungan 20%. Dari hasil penelitian yang
kami lakukan, dapat disimpulkan penjualan Buk Tu tidak stabil.

4.2 Saran
Disini kami dapat memberikan 4 saran untuk Buk Tu agar usahanya lebih baik, yakni:

1. Menambah produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan
konsumen. Buk Tu dapat melakukan riset pasar untuk mengetahui apa yang paling
diminati oleh pelanggan Buk Tu dan menciptakan nilai tambah bagi mereka.
2. Melakukan penjualan yang lebih besar. Buk Tu dapat menawarkan diskon, bonus,
paket, atau promosi lainnya untuk mendorong pembelian dalam jumlah besar atau
berulang. Buk Tu juga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dengan memberikan
layanan purna jual yang baik dan mengumpulkan testimoni positif.
3. Memperluas distribusi pemasaran bisnis Buk Tu dengan berbagai cara, seperti
membuka toko atau workshop, membuat jalur distribusi dengan distributor, supplier,
agen, atau reseller, atau memperluas distribusi pemasaran melalui waralaba. Dengan
cara ini, Buk Tu dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran
merek Buk Tu.
4. Terakhir, menyederhanakan proses bisnis Buk Tu dan menghemat biaya operasional.
Buk Tu dapat mencari proses bisnis yang memakan banyak waktu, tenaga, dan biaya
operasional, dan mencari cara untuk membuatnya lebih sederhana dan efisien. Buk Tu
juga dapat menggunakan teknologi atau perangkat lunak yang dapat membantu Buk
Tu mengelola bisnis Buk Tu dengan lebih mudah dan cepat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Sudiartini N.W.A, dkk. (2022). EFEKTIVITAS PEMBERIAN BANTUAN SEMBAKO KEPADA


MASYARAKAT MISKIN DI KOTA DENPASAR (STUDI KASUS
PENANGANAN WABAH COVID-19). Denpasar: Mahendradatta.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/download/59122/44351 diakses
pada tanggal 27 Oktober 2023

Jones, Ibrahim & Lindawaty, Sweu. (2007), 13. http://repo.iain-


tulungagung.ac.id/8451/5/BAB%202.pdf diakses pada tanggal 27 Oktober
2023

Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. https://repository.uin-


suska.ac.id/2689/4/BAB%20III.pdf diakses pada tanggal 2 November 2023

Pratiwi, D.I. (2018). PENGARUH MODAL DAN HARGA JUAL TERHADAP LABA
KERAJINAN ANYAMAN BAMBU DESA MIRIGAMBAR (DALAM
PRESPEKTIF EKONOMI ISLAM). Kudus: Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung. http://repo.uinsatu.ac.id/7752/6/BAB%20III.pdf
diakses pada tanggal 2 November 2023

Zulkarnaen, Wandy. (2020). EVALUASI KINERJA DISTRIBUSI LOGISTIK KPU JAWA


BARAT SEBAGAI PARAMETER SUKSES PILKADA SERENTAK 2018.
Bandung: STIE Muhammadiyah Bandung.
https://www.journal.stiemb.ac.id/index.php/mea/article/view/373/387 diakses
pada tanggal 4 November 2023

Gazali, Masfar, dkk. (2022). Meningkatkan Pendapatan Dengan Usaha/Bisnis di Masa


Pandemi. Jakarta Barat: Universitas Trisakti.
https://pdfs.semanticscholar.org/3192/bc59e42bee272d819ab19d2b1e33ce2c7
aa3.pdf diakses pada tanggal 4 November 2023

7
LAMPIRAN

Gambar 1. Wawancara ke Narasumber Gambar 2. Warung Narasumber

Gambar 3. Sembako berupa mie intsan, gula Gambar 4. Sembako berupa telur, minyak
pasir, garam, bubuk kopi, dll goreng, kecap, penyedap makanan, dll

Gambar 5. Sembako berupa tabung gas Gambar 6. Sembako berupa galon air minum,
beras, dll

Anda mungkin juga menyukai