DISUSUN OLEH
KELAS XE 9 :
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan
dalam Laporan ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Ekonomi, tentang
Kegiatan Ekonomi dengan bertemakan “Distribusi”.
Dalam penyusunan Laporan ini kami mengambil informasi dan data dari Narasumber,
dan kami menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan
baik pada teknis penyusunan dan penulisan maupun materi. Tak ada gading yang tak retak, oleh
sebab itu saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan ini kami
terima dengan tangan terbuka. Akhir kata kami ucapkan terimakasih, kami berharap Laporan
ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LBUK TUSAN TEORI
2
2.4 Pengertian Modal
Menurut ahli ekonomi modal adalah kekayaan perusahaan yang dapat
digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya. Sedangkan pengusaha berpendapat bahwa
modal adalah nilai buku dari surat berharga. Modal merupakan faktor produksi yang
mempunyai pengaruh kuat dalam mendapatkan produktivitas atau output, secara makro
modal merupakan pendorong besar untuk meningkatkan investasi baik secara langsung
pada proses produksi maupun dalam prasarana produksi, sehingga mampu mendorong
kenaikan produktivitas dan output. Menurut Meij modal adalah sebagai kolektivitas dari
barang-barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah debet, yang dimaksud dengan
barang-barang modal adalah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan
dalam fungsi produktifitasnya untuk membentuk pendapatan. Para ekonom menggunakan
istilah modal atau capital untuk mengacu pada stok berbagai peralatan dan struktur yang
digunakan dalam proses produksi. Artinya, modal ekonomi mencerminkan akumulasi
barang yang dihasilkan di masa lalu yang sedang digunakan pada saat ini untuk
memproduksi barang dan jasa yang baru. Modal ini antara lain peralatan, mesin, angkutan,
gedung dan bahan baku. (http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7752/5/BAB%20II.pdf)
3
BAB III
PEMBAHASAN
Salah satu usaha baru tersebut adalah usaha Warung semabako yang didirikan
oleh Buk Tu pada tahun 2021 yang awalnya hanya menjadi ibu rumah tangga, beliau
mendapatkan motivasi untuk membangun usaha tersebut dari dirinya sendiri dan sang
suami beliau. Alasan beliau adalah untuk mendapatkan penghasilan yang lebih sehingga
untuk pemenuhan kebutuhan keluarga tidak selalu bergantung pada pendapatan kerja dari
sang suami. Modal awal yang dikeluarkan oleh Buk Tu berkisar Rp. 40.000.000 (empat
puluh juta rupiah), dari modal tersebut Buk Tu membeli sembako, furnitur, dan jajan yang
akan dijual, modal tersebut tidak termasuk biaya kontrakan untuk warung sebesar Rp.
6.000.000 (enam juta rupiah).
4
Berikut adalah infografis penjualan sembako pada periode bulan Agustus-September 2023
perminggunya.
5
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Buk Tu, seorang ibu rumah tangga yang memulai usaha Warung semabako di
tengah pandemi Covid-19. Buk Tu terinspirasi oleh dirinya sendiri dan suaminya untuk
mencari penghasilan tambahan bagi keluarganya. Dengan modal awal Rp. 40.000.000,
Buk Tu berhasil menjalankan usahanya dengan baik dan mendapatkan pendapatan rata-
rata Rp. 1.000.000 per hari dengan persentase keuntungan 20%. Dari hasil penelitian yang
kami lakukan, dapat disimpulkan penjualan Buk Tu tidak stabil.
4.2 Saran
Disini kami dapat memberikan 4 saran untuk Buk Tu agar usahanya lebih baik, yakni:
1. Menambah produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan
konsumen. Buk Tu dapat melakukan riset pasar untuk mengetahui apa yang paling
diminati oleh pelanggan Buk Tu dan menciptakan nilai tambah bagi mereka.
2. Melakukan penjualan yang lebih besar. Buk Tu dapat menawarkan diskon, bonus,
paket, atau promosi lainnya untuk mendorong pembelian dalam jumlah besar atau
berulang. Buk Tu juga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dengan memberikan
layanan purna jual yang baik dan mengumpulkan testimoni positif.
3. Memperluas distribusi pemasaran bisnis Buk Tu dengan berbagai cara, seperti
membuka toko atau workshop, membuat jalur distribusi dengan distributor, supplier,
agen, atau reseller, atau memperluas distribusi pemasaran melalui waralaba. Dengan
cara ini, Buk Tu dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran
merek Buk Tu.
4. Terakhir, menyederhanakan proses bisnis Buk Tu dan menghemat biaya operasional.
Buk Tu dapat mencari proses bisnis yang memakan banyak waktu, tenaga, dan biaya
operasional, dan mencari cara untuk membuatnya lebih sederhana dan efisien. Buk Tu
juga dapat menggunakan teknologi atau perangkat lunak yang dapat membantu Buk
Tu mengelola bisnis Buk Tu dengan lebih mudah dan cepat.
6
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.I. (2018). PENGARUH MODAL DAN HARGA JUAL TERHADAP LABA
KERAJINAN ANYAMAN BAMBU DESA MIRIGAMBAR (DALAM
PRESPEKTIF EKONOMI ISLAM). Kudus: Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung. http://repo.uinsatu.ac.id/7752/6/BAB%20III.pdf
diakses pada tanggal 2 November 2023
7
LAMPIRAN
Gambar 3. Sembako berupa mie intsan, gula Gambar 4. Sembako berupa telur, minyak
pasir, garam, bubuk kopi, dll goreng, kecap, penyedap makanan, dll
Gambar 5. Sembako berupa tabung gas Gambar 6. Sembako berupa galon air minum,
beras, dll