Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA BUDDHA

TENTANG HUMANISASI DALAM KAJIAN AGAMA BUDDHA

DISUSUN OLEH:

ALDO AKIRA DARIAN

IRFAN SANJAYA

KENNY KEAGAN TANILI

MICHAEL VALENTINO

PERGURUAN TINGGI PELITA INDONESIA

JURUSAN STIKOM

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA

PEKANBARU

2019
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur kepada Sanghyang Adi Buddha yang telah memberikan
penulis kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Humanisasi
dalam Kajian Agama Buddha. Makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas Pendidikan
Agama Buddha.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Pendidikan Agama Buddha,


Widarto, S.Ag., M.M., yang telah membimbing penulis sehingga makalah penulis dapat
terselesaikan dengan baik.

Makalah yang ditulis oleh penulis ini adalah sebuah makalah yang membahas tentang
Humanisasi dalam Kajian Agama Buddha.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.

Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon
maaf atas kesalahannya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 19 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1........................................................................................................... Latar Belakang


..................................................................................................................................1
1.2...................................................................................................... Rumusan Masalah
..................................................................................................................................1
1.3........................................................................................................ Tujuan Penulisan
..................................................................................................................................1
1.4...................................................................................................... Manfaat Penulisan
..................................................................................................................................1

BAB II: PEMBAHASAN....................................................................................................2

2.1............................................................................................... Pengertian Humanisasi


..................................................................................................................................2
2.2.................................................................................. Sejarah Penamaan Humanisasi
..................................................................................................................................2
2.3.............................................................................................. Nilai-Nilai Humanisasi
..................................................................................................................................3
2.4............................................................................ Upaya Pengembangan Humanisasi
..................................................................................................................................3

BAB III: PENUTUP............................................................................................................4

3.1.................................................................................................................... Simpulan
..................................................................................................................................4
3.2.......................................................................................................................... Saran
..................................................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................5
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kondisi masyarakat Indonesia pada saat ini menunjukkan bahwa telah terjadi
suatu kesenjangan yang cukup mengerikan dalam perkembangan peradaban bangsa
kita. Nilai-nilai dasar seperti penghargaan atas hak hidup seseorang ternyata sudah
tidak lagi dijadikan landasan dalam bertindak oleh berbagai kelompok masyarakat di
Indonesia. Rasa kasih sayang antara esame makhluk hidup diganti dengan kebencian
yang dilakukan oleh berbagai kelompok etnis, ras, suku, agama, politik.
Kondisi yang sangat menyedihkan tersebut masih ditambah dengan
merosotnya moralitas sebagian masyarakat dalam bentuk ketergantungan pada
narkotika dan obat terlarang. Norma-norma hubungan antara pria dan wanita yang
bukan pasangan juga sering dilanggar. Demikian juga nilai-nilai kejujuran, seakan-
akan telah terkubur oleh kebohongan dan tipu daya.
Untuk itu, diperlukan berbagai upaya, baik secara lahir maupun secara batin
dengan memperbanyak perbuatan baik seperti: berdana, menolong, melimpahkan
kebajikan, dan bermeditasi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari humanisasi?
2. Bagaimana sejarah penamaan humanisasi?
3. Apa nilai-nilai humanisasi?
4. Bagaimana upaya pengembangan humanisasi?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan pengertian dari humanisasi.
2. Untuk menjelaskan sejarah penamaan humanisasi.
3. Untuk menjelaskan nilai-nilai humanisasi.
4. Untuk menjelaskan upaya pengembangan humanisasi.
1.4. Manfaat Penulisan
Untuk memberikan pengetahuan mengenai humanisasi agar dapat
meningkatkan sikap kemanusiaan dalam diri setiap orang.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Humanisasi


Humanisasi adalah penumbuhan rasa perikemanusiaan. Contoh: Proses
humanisasi harus ditumbuhkan sejak seorang anak masih duduk di bangku pendidikan
rendah.
Buddhisme "Humanistik" (alam manusia)  adalah sebuah filsafat modern yang
dipraktikkan oleh gerakan keagamaan baru yang berasal dari Buddhisme Tiongkok.
Buddhisme humanistik menekankan pada pengintegrasian praktik-praktik Buddhis ke
dalam kehidupan sehari-hari, dan mengalihkan fokus ritual dari orang mati ke yang
hidup.
2.2. Sejarah Penamaan Humanisasi
Taixu, seorang modernis Buddhis, aktivis, dan pemikir yang menganjurkan
reformasi dan pembaruan Buddhisme Tiongkok, menggunakan istilah "Buddhisme
untuk Kehidupan Manusia". Dua aksara pertama, "manusia" dan "kehidupan",
menunjukkan kritiknya terhadap beberapa aspek dari Buddhisme akhir Dinasti
Qing dan awal Republik Tiongkok yang ingin dia perbaiki, yakni, penekanan pada roh
dan hantu "manusia", dan upacara dan ritual pemakaman "kehidupan". Murid-
muridnya meneruskan penekanan ini.
Taixu juga menggunakan istilah "Buddhisme untuk Dunia Manusia", atau
populer disebut "Buddhisme Humanistik". Tampak bahwa pada awalnya kedua istilah
ini biasanya saling dapat dipertukarkan. Salah satu murid Taixu, Yin Shun,
menggunakan istilah "Buddhisme Humanistik" untuk menunjukkan sebuah kritik
terhadap "pendewaan" agama Buddha, yang merupakan ciri umum lainnya dari
sebagian besar Buddhisme Tiongkok, dalam artikel dan buku-bukunya. Adalah Yin
Shun, dan murid-murid Taixu lainnya, yang membawa kedua istilah ini
ke Taiwan setelah kekalahan Nasionalis pada masa perang saudara melawan Partai
Komunis Tiongkok. Adalah di Taiwan istilah "Buddhisme Humanistik" menjadi
istilah yang paling umum digunakan, terutama di antara para pemimpin agama yang
awalnya berasal dari Tiongkok.

2
2.3. Nilai-Nilai Humanisasi
Semua manusia sama, bagian dari dunia ini. Tidak ada alasan untuk membuat
diskriminasi atau memperlakukan secara tidak adil segolongan manusia tertentu,
kaya atau miskin, atasan atau bawahan, laki-laki atau perempuan, sama saja adalah
manusia yang harus dihargai. Agama Buddha sebagai agama humanis yang secara
tekstual maupun empiris sebagai realitas sosiocultural tidak bersifat eksklusif karena
sangat mengutamakan aspek kemanusiaan mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan.
Buddha pun tidak pernah menolak umat awam dari berbagai kasta dan latar belakang
menjadi umat yang berlindung pada Tiratana.
Sebelum kelahiran beliau sebagai Bodhisattva Siddharta, beliau
menyempurnakan kebijaksanaan (Parami) yang merupakan nilai kemanusiaan ketika
menjadi Bodhisattva. Parami dalam tradisi Theravada berjumlah 10 (Dasa parami)
terdiri dari dana, bermoral, melepaskan keduniawian, kebijaksanaa, semangat atau
usaha, kesabaran, kejujuran, tekad, cinta kasih, dan batin seimbang. Dalam tradisi
Mahayana, terdapat 6 Parami yaitu: beramal, bermoral, kesabaran, semangat,
meditasi, dan kebijaksanaan.
Nilai-nilai humanisasi yang diajarkan oleh Buddha diantaranya terdapat dalam
Digha NIkaya 13: Tevijja Sutta tentang 3 pengetahuan yang didalamnya membahas
cara menyatu dengan Brahma adalah dengan mengembangkan Brahma Vihara yaitu:
cinta kasih, belas kasih, simpati, batin seimbang. Ajaran-ajaran Buddha lainnya
tentang nilai-nilai sosial dan kemanusiaan adalah khotbah tentang kurban untuk
kesejahteraan masyarakat yang terdapat dalam Digha Nikaya 5: Kutadanta Sutta; I
134-136; khotbah tentang kewajiban timbal balik terhadap 6 arah dalam Digha
Nikaya 31: Sigalovada Sutta; dan 5 disiplin moral (Pancasila) dalam Anguttara
Nikaya 8: 39 IV 245-247.
2.4. Upaya Pengembangan Humanisasi
Pembentukan dan pengembangan nilai-nilai humanis dapat dilakukan secara
sadar diri dengan dipengaruhi oleh proses pembelajaran atau pengalaman-pengalaman
individu yang bersumber dari lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial.
Karena itu pembentukan tata nilai dalam masyarakat, dilakukan melalui: keluarga,
budaya, pendidikan, lingkungan, dan ideologi yang menghasilkan reaksi dan refleksi.

3
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Humanisasi sangat diperlukan untuk mewujudkan bangsa yang cerdas dan
bermoral. Dengan demikian, dimungkinkan terbentuknya kehidupan sosial yang
ideal, yang diwarnai semangat mengembangkan potensi diri dan memanfaatkannya
dengan tepat untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin serta keselamatan dunia
akhirat.
3.2. Saran
Penulis berharap kembangkanlah dan terapkanlah humanisasi pendidikan yang
penerapannya mengarah pada pembentukan moralitas siswa yang luhur, cerdas
kognitif dan juga cerdas afektif dan sosial.

4
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Buddhisme_Humanistik
https://lektur.id/arti-humanisasi/
http://www.tzuchi.or.id/read-berita/jing-si-talk-budaya-humanis-buddhis/2177

Anda mungkin juga menyukai