PROFESI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd.
Putra Afriadi, S.Pd., M.Pd.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I 4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
Latar Belakang.........................................................................................................................................4
Rumusan Masalah....................................................................................................................................4
Identitas Buku..........................................................................................................................................4
BAB II5
BAB III......................................................................................................................................................20
PEMBAHASAN........................................................................................................................................20
BAB IV......................................................................................................................................................21
PENUTUP.................................................................................................................................................21
Kesimpulan............................................................................................................................................21
Saran………….......................................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara leksial, kata etika bermakna sebagai “ilmu pengetahuan tentang asas- asas
akhlak (moral)” (Poerwadarminta, 1953). Etika juga bermakna sebagai : 1) ilmu tentang
apa yang baik dan apa yang buruk, serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak ); 2)
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; 3) nilai mengenai benar dan
salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat (Depdikbud, 1988). Secara umum,
sebetulnya etika membicarakan tentang tingkah laku yang baik atau yang seharusnya
dilakukan. Namun demikian, pembicaraan tentang etika juga tidak hanya sampai pada
tingkah laku itu sendiri melainkan juga yang melatarbelakangi tingkah laku tersebut.
Etika sebagai sains berhubungan dengan kajian secara kritis tentang adat kebiasaan,
nilai – nilai , dan norma- norma perilaku manusia yang dianggap baik ataupun buruk.
Etika memberi ruang luas teori yang mencoba menjelaskan suatu tindakan, sifat, atau
objek perilaku yang sama dari sudut pandang atau perspketif yang berlainan.
- Melatih individu agar berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada disetiap
buku
C. Identitas Buku
Judul : Etika Profesi Pendidikan
Penulis : Akhmad Syarief, S.Pd., M.Pd.
Penerbit : LaksBang PRESSindo
Tahun terbit : 2014
Kota terbit : Yogyakarta
ISBN : 978- 979- 26- 8572-5
BAB II
Ringkasan Isi Buku
BAB II
PERIHAL TEORI ETIKA
A. Makna Substansi Bahasa Etika
Sebagaimana sudah diuraikan pada bab sebelumnya, sebagai anak kandung
kebudayaan, etika sebagai suatu nilai (value) kedudukannya berdampingan dengan nilai –
nilai lainnya seperti estetika, moral, norma, dan hukum sebagai wujud dari peradaban
manusia. Etika dengan demikian menjadi sumber dari aktivitas individu, sosial, maupun
keprofesian.
Secara leksial, kata etika bermakna sebagai “ilmu pengetahuan tentang asas- asas
akhlak (moral)” (Poerwadarminta, 1953). Etika juga bermakna sebagai : 1) ilmu tentang
apa yang baik dan apa yang buruk, serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak ); 2)
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; 3) nilai mengenai benar dan
salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat (Depdikbud, 1988).
Makna substansial etika dengan demikian dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Nilai – nilai dan norma – norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. Etika dipahami dalam pengertian yang berbeda dengan moralitas.
3. Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral yang dalam hal ini biasa disebut
dengan kode etik.
C. Pendekatan Etika
Berdasarkan kriteria perilaku etis dan tidak etis maka dapat disimpulkan bahwa
perilaku etis atau pun bermoral itu berlandaskan pada nilai – nilai kemanusiaan. Nilai –
nilai kemanusiaan itu pada hakekatnya adalah satu arti, yaitu bahwa semua manusia di
muka bumi adalah sama kemanusiaannya.
Pendekatan lain yang digunakan untuk mempelajari dan mempraktikkan sebagai ilmu
adalah metaetika. Kata metaetika berawalan meta (dari bahasa yunani ), yang memiliki
arti melebihi atau melampui. Istilah ini diciptakan untuk menunjukkan bahwa yang
dibahas bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan –ucapan di bidang
moralitas.
BAB III
KAITAN PROFESI PENDIDIKAN DAN ETIKA
A. Gambaran Umum Profesi Pendidikan
Secara leksial kata profesi merupakan terjemahan istilah bahasa inggris
profession, yang artinya adalah pekerjaan. Apakah setiap pekerjaan dapat disebut profesi?
Kebanyaan literatur yang membahas tentang profesi sepakat bahwa profesi adalah suatu
pekerjaa. Akan tetapi pada umumnya mengakui bahwa tidak semua jenis pekerjaan dapat
disebut profesi, lebih-lebih profesi yang professional. Hal itu berarti ada persyaratan atau
ciri khusus (karakteristik ) dan kondisi yang mesti di penuhi agar suatu pekerjaan dapat
disebut profesi. Guna memperoleh gambaran yang lebih jelas, berikut ini dikemukakan
pandangan para ahli tentang profesi.
B. Kaitan Etika dan Profesi Pendidikan.
Etika profesi pendidikan merupakan salah satu bagian dari etika profesi. Ada
beberapa sasaran dan cakupan etika profesi pendidikan. Beberapa diantaranya diuaraikan
berikut ini.
1. Etika profesi pendidikan sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi,
dan masalah terkait dengan praktik pendidikan yang baik dan etis.
2. Etika profesi pendidikan adalah untuk menyadarkan masyarakat luas, khususnya para
pihak yang berkepentingan dengan pendidikan (stakeholders), seperti orang tua siswa/
mahasiswa, kalangan industry dan dunia usaha.
3. Etika profesi pendidikan berbicara mengenai sistem pendidikan yang sangat
menentukan etis tidaknya suatu praktik pendidikan.
BAB VI
ETIKA PROFESI PUSTAKAWAN.
A. Jati Diri Pustakwan
Pekerjaan kepustakawanan adalah kegiatan utama dalam lingkungan unit
perpustakan, dokumentasi dan informasi yang meliputi kegiatan pengadaan, pengolahan
dan pengelolaan bahan pustaka atau sumber informasi, pendayaan dan pemasyarakatan
informasi, baik dalam bentuk karya cetak, karya rekam maupun multi media, serta
kegiatan pengkajian atau kegiatan lain untuk pengembangan perpustakaan, dokumentasi
dan informasi, termasuk pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi ,
termasuk pengembangan profesi. Sejarah mencata bahwa profesi perpustakawan sejak
zaman mesir kuno telah berpengalaman tinggi, sekaligus sebagai ahli bahasa. Di banyak
negara profesi perpustakawan menjadi tumpuan bagi kalangan akademisi sebaagi
“ensiklopedi berjalan “ yang siap melayani berbagai jenis karya rekam dan karya cetak
yang dibutuhkan.
BAB VII
ETIKA PROFESI PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
A. Jati Diri Profesi Pengembang Teknologi Pembelajaran
Dibandingkan dengan profesi pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, profesi
pengembang teknologi pembelajaran tergolong profesi paling baru di Indonesia. Sejarah
profesi ini bermula ketika pada akhir tahun 1950an pemerintah Indonesia mengirimkan
putera puteri terbaiknya untuk mempelajari perihal teknologi pendidikan ke manca
negara, pendidikan dan keahlian teknologi pendidikan semakin mendapat perhatian sejak
awal Orde baru dengan bantuan dari UNDP/UNESCO dan pemerintah Amerika Serikat.
Tenaga ahli yang telah dididik di luar negeri tersebut kemudian diberi tanggung jawab
untuk menyelenggarakan pendidikan keahlian teknologi pendidikan di dalam negeri.
BAB VIII
ETIKA PROFESI PENELITI PENDIDIKAN
A. Jati Diri Profesi Peneliti
Ilmu pengetahuan (science) diakui sebagai pencapaian tertinggi dalam
kebudayaan manusia. Produk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
telah nyata memberi keguaan pada peradaban manusia untuk mengembangkan
kualitas dan meringankan beban dalam kehidupan. Oleh karena itu kita melihat
betapa pentingnya peningkatan kualitas sumberdaya peneliti sebagai pelaku dalam
pengembangan IPTEK (LIPI, 2008). Dalam era masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge based society) penelitian dan pengemebangan merupakan suatu unggulan
kompetitif yang berekesinambungan (sustainable competitive advantage). Pada
konteks tersebut , peran lembaga penelitian menjadi semakin besar terutama jika
dikaitkan dengan situasi dan kondisi sector lain; seperti industry di Indonesia yang
memiliki karakteristik lebih pada orientasi pasar (market oriented ) dengan tekanan
yang kurang terhadap inovasi dan riset.
A. Kesimpulan
Buku yang berjudul “ Etika Profesi Pendidikan”ini jika dilihat dari segi
kelemahan dan kelebihan yaitu cukup baik digunakan karena dilengkapi dengan point
point penting disetiap sub bab buku. Dan buku ini juga dapat digunakan sebagai bahan
ajar pendidik.
B. Saran
Untuk lebih mendapatkan pembahasan tentang Etika profesi pendidikan
dibutuhkan lebih banyak mencari referensi buku lain.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Syarief, S.Pd., M.Pd. 2014. Etika Profesi Pendidikan LaksBang
PRESSindo, Yogyakarta