Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PSIKOLOGI UMUM DAN PENGEMBANGAN

“ALIRAN PSIKOLOGI TRANSPERSONAL”

DOSEN PEMBIMBING :
Ida Bagus Kade Yoga Pramana M.Pd

DI SUSUN OLEH :
1. Ni Putu Maya Widariyanti (Nim: 22031110009)
2. I Wayan Dede Sukryana (Nim: 22031110019)
3. I Gede Juli Adnyana (Nim: 22031110046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU


FAKULTAS DHARMA ACARYA
IAHN GDE PUDJA MATARAM
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Segala Puji Syukur tidak lupa kami panjatkan Kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang
telah memberi kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu, tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak sanggup menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang membantu dalam
penyelesaian makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya. Dan tidak lupa kami juga
ucapkan terimakasi kepada Ida Bagus Kade Yoga Pramana M.Pd selaku pengempu mata kuliah
Psikologi Umum Dan Perkembangan, Makalah ini yang berjudul “ALIRAN PSIKOLOGI
TRANSPERSONAL” telah kami susun dengan semaksimal mungkin, terlepas dari semua itu
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata
bahasa, maupun dari materi yang disampaikan.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi
bagi pembaca, terutama bagi mereka yang membutuhkan informasi terkait dengan “ALIRAN
PSIKOLOGI TRANSPERSONAL”

Om Santi Santi Santi Om

Mataram, 14 Oktober 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 3
BAB I ........................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................................... 4
1.1 Latar belakang ............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ......................................................................................................................................... 4
BAB II .......................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................ 5
2.1 Sejarah Aliran Psikologi Transpersonal ...................................................................................... 5
2.2 Ajaran-Ajaran Aliran Psikologi Transpersonal ............................................................................. 6
BAB III ......................................................................................................................................................... 8
PENUTUP .................................................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................... 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Secara etimologi, transpersonal sendiri berakar dari kata trans dan personal. Trans artinya
di atas (beyond, over) dan personal adalah diri. Sehingga dapatlah dikatakan bahwa transpersonal
membahas atau mengkaji pengalaman di luar atau batas diri, seperti halnya pengalaman-
pengalaman spiritual. Transpersonal didefinisikan sebagai “pengalaman dimana kesadaran diri
atau identitas diri melampaui (trans) individu atau pribadi untuk mencapai aspek-aspek yang
lebih luas dari umat manusia, kehidupan, jiwa, atau kosmik”. Transpersonal juga telah
didefinisikan sebagai “perkembangan yang melampaui batas-batas individual”
Hal-hal yang dibahas dalam psikologi transpersonal menyangkut spiritual,
pengembangan diri, diri yang melampaui ego, pengalaman puncak, pengalaman mistik,
kerasukan, krisis rohani, evolusi spiritual, praktik-praktik spiritual, dan pengalaman hidup yang
tersublimasi serta tidak umum. Psikologi transpersonal berupaya menggambarkan dan
mengintegrasikan pengalaman spiritual dalam teori psikologi modern serta merumuskan teori
baru untuk menjelaskan pengalaman tersebut. Psikologi transpersonal telah membuat beberapa
kontribusi dalam bidang akademik, studi tentang pembangunan manusia, kesadaran dan
spiritualitas. Psikologi Transpersonal juga telah membuat kontribusi untuk bidang psikoterapi
dan psikiatri.
Gambaran selintas tentang psikologi transpersonal ini menunjukkan bahwa aliran ini
mencoba untuk menjajagi dan melakukan telaah ilmiah terhadap suatu dimensi yang sejauh ini
lebih dianggap sebagai bidang garapan kaum kebatinan, ruhaniawan, agamawan, dan mistikus.
Sekalipun masih dalam taraf telaah awal. Psikologi transpersonal menunjukkan bahwa di luar
alam kesadaran biasa terdapat ragam dimensi lain yang luar biasa potensialnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Sejarah Aliran Psikologi Transpersonal
1.2.2 Ajaran-Ajaran Aliran Psikologi Transpersonal

1.3 Tujuan
1.2.3 Mengetahui Sejarah Aliran Psikologi Transpersonal
1.2.4 Mengetahui Ajaran-Ajaran Aliran Psikologi Transpersonal

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Aliran Psikologi Transpersonal


Psikologi transpersonal lahir pada tengah-tengah perubahan politk, budaya dan agama di
Negara Amerika pada tahun 1960-1970 an. Perkembangan yang terjadi dimulai dari penuntutan
persamaan hak, dari protes mahasiswa terhadap perang Negara Vietnam hingga gerakan ekologi
pembebasan perempuan dan hak-hak kaum homo seksual melanda Negara Amerika sampai
Negara eropa. Dibawah proter tersebut, mengalir arus spiritual yang kuat, karena gereja-gereja
dari kelompok minoritas kulit hitam dan kulit putih bergabung dengan protes massal anti perang
Vietnam
eksotis mulai mendapat perhatian dari orang-orang barat yang sedang mengalami
kejenuhan dan frustasi yang mendalam. Krisis-krisis kemanusiaan yang melanda dunia bagian
barat ini, Kemudian di cari akar masalahnya. sebagian orang berpendapat bahwa penyebabnya
adalah karena orientasi peradaban yang terlampau matrelialistis. Kemudian Judeo dan Kristiani,
mereka pergi ke arah timur dunia untuk memuaskan dahaga spiritualnya, terutama di Negara
India. Agama dan filsafat di India memang menawarkan kekayaan yang luar biasa. Tradisi
filsatat di India memang menawarkan beragam pendekatan yang paling canggih terhadap
struktur kepribadian manusia. Tradisi Timur ini mulai dari yoga, buddhisme dan Taoisme lebih
menyerupai Psikoterapi dari suatu agama dan filsafat. Dikarenakan penekanan yang kental
terhadap pengaturan aspek-aspek fisik dan psikis dari tradisi timur dalam transformasi kesadaran
manusia.
Kebangkitan spiritualisme baru atau new age di barat, tidak hanya mengantarkan orang-
orangnya pada tradisi timur yang eksotis, tetapi tradisi kesukuan lainnya atau tribalisme,
semacam tradisi Amerika asli (indian). Orang-orang barat, terutama generasi mudanya mulai
melakukan gerakan kontra kultural yang melahirkan flower generation. Mereka hidup dan
berperilaku seperti suku-suku primitive kadang dengan sengaja, pergi ke pinggir hutan dengan
berpakaian seadanya bahkan nyaris telanjang. Dampak dari gerakan ini juga mengantarkan
banyak generasi muda Amerika kepada pengalaman-pengalaman trance melalui tarian, nyanyian
serta obat-obatan psikedik semacam morfin, LSD, mariyuana dan ganja.
Sigmund Freud dipandang sebagai pelopor ke arah psikologi transpersonal atas jasanya
memetakan ketidaksadaran sebagai komponen penting kepribadian manusia. Adapun tokoh-
tokohnya :
1. William James
James menekankan bahwa sifat manusia yang khas ditemukan dalam kehidupan dinamis
arus kesadaran manusia. Baginya kesadaran merupakan kunci untuk mengetahui
pengalaman manusia, khususnya agama.
2. Abraham Maslow

5
Konsep utama yang sering kali dibawa Abraham Maslow adalah aktualisasi diri (self
actualization) dan pengalaman puncak (peak experience). Orang yang telah tumbuh
dewasa dan matang secara penuh adalah orang yang telah mencapai aktualisasi diri, yaitu
yang mengalami secara penuh gairah tanpa pamrih, dengan konsentrasi penuh dan
mencapai apa yang disebut sebagai manusia yang sempurna (insane kamil).
3. Ken Wilber
Ken Wilber dikenal sebagai seorang yang berusaha menyusun teori “Integral
Psychology.” Seringkali ia diidentikkan dengan penggagas psikologi angkatan ke lima
yaitu integral psikologi, setelah psychoanalytical psychology, behavioral psychology,
humanistic psychology dan transpersonal psychology.
. Transpersonal didefinisikan sebagai "pengalaman dimana kesadaran diri atau identitas
diri melampaui (trans) individu atau pribadi untuk mencapai aspek-aspek yang lebih luas dari
umat manusia, kehidupan, jiwa, atau kosmik" Hal-hal yang dibahas dalam psikologi
transpersonal menyangkut spiritual, pengembangan diri, diri yang melampaui ego, pengalaman
puncak, pengalaman mistik, kerasukan, krisis rohani, evolusi spiritual, praktik-praktik spiritual,
dan pengalaman hidup yang tersublimasi serta tidak umum. Psikologi transpersonal berupaya
menggambarkan dan mengintegrasikan pengalaman spiritual dalam teori psikologi modern serta
merumuskan teori baru untuk menjelaskan pengalaman tersebut.

2.2 Ajaran-Ajaran Aliran Psikologi Transpersonal


Konsep Dasar Psikologi Transpersonal
1. Pengalaman puncak, yakni istilah yang mula-mula dipakai oleh Maslow. Ia bermaksud
meneliti pengalaman mistikal serta pengalaman-pengalaman lain pada keadaan kesehatan
psikologis yang optimal, tetapi ia merasa bahwa konotasi-konotasi keagamaan dan
spiritual akan terlalu membatasi. Oleh karena itu mulai menggunakan pengalaman
puncak sebagai istilah yang netral.
2. Transendensi diri, yakni keadaan yang disitu rasa tentang diri meluas melalui defenisi-
defenisi sehari-hari dan citra-citra diri kepribadian individual bersangkutan. Transendensi
diri mengacu langsung akan suatu koneksi, harmoni atau kesatuan yang mendasar dengan
orang lain dan dengan alam semesta.
3. Kesehatan optimal, yang melampaui apa yang dimungkinkan dalam pendekatan-
pendekatan lain dalam psikologi. Kesehatan jiwa biasanya dilihat sebagai penanganan
yang memadai dari tuntutan-tuntutan lingkungan dan pemecahan konflik-konflik pribadi,
namun pandangan psikologi transpersonal juga memasukan kesadaran, pemhaman diri,
dan pemenuhan diri.
4. Kedaruratan spiritual, yakni suatu pengalaman yang mengganggu yang disebabkan oleh
suatu pengalaman (atau ‘kebangkitan”) spiritual. Pada umumnya, psikologi transpersonal
berpendapat bahwa krisis-krisis psikologis dapat menjadi bagian dari suatu kebangkitan
yang sehat dan bahwa kejadian-kejadian itu tidak selalu merupakan tanda-tanda
psikopatologi.

6
5. Spektrum Perkembangan, yakni suatu pengertian yang memasukkan banyak konsep
psikologi dan filsafat kedalam kerangka transpersonal. Secara filosofis, Pandangan ini
mengisyaratkan adanya tingkatan-tingkatan realitas dari tingkat material melalui tingkat
yang berturutan mencakup sifat-sifat dari tingkat-tingkat sebelumnya bersama-sama
sifat-sifat yang muncul.
6. Meditasi Mindfulness, Meditasi, yakni berbagai praktek untuk memusatkan atau
menenangkan proses-proses mental dan memupuk keadaan transpersonal. Sama seperti
conditioning merupakan metode kunci dalam behaviorisme, interpretasi serta katarsis
merupakan metode kunci dalam psikoanalisa, maka meditasi adalah metode kunci bagi
metode psikologi transpersonal.

Cabang-Cabang Psikologi Transpersonal


1. Kelompok Mistis magis
Kelompok pertama adalah kelompok mistis-magis. Menurut kelompok ini kesadaran
transpersonal bersesuaian dengan kesadaran para dukun dan shaman masa lalu. Pandangan ini
dianut oleh para aktivis New Age, dan salah satunya gerakan teosofi yang dipimpin oleh Helena
Blavatsky. Seringkali romantisme dari kelompok ini menyulitkannya untuk berinteraksi dengan
arus utama psikologi.
2. Kelompok psiko-fisiologis
Kedua adalah kelompok tingkat kesadaran alternatif yang biasanya menolak konsep-
konsep perkembangan, tahap-tahap dan praktik peningkatan kesadaran. Mereka lebih suka
meneliti keadaan kesadaran sementara secara psiko-fisiologis dengan memelajari keadaan-
keadaan fisik seseorang yang berada dalam keadaan transpersonal.
3. kelompok transpersonalis postmodern
Kelompok ketiga, kelompok transpersonalis posmodern. Mereka menganggap
keasadaran transpersonal, sebenarnya merupakan keadaan yang biasa. Kita, manusia modern,
menganggapnya seolah luar biasa, karena kita membuang kondisi kesadaran seperti ini.
4. Kelompok integral.
Kelompok psikologi transpersonal yang keempat adalah kelompok integral. Kelompok
ini menerima hampir semua fenomena kesadaran yang diteliti oleh ketiga kelompok tadi. Yang
berbeda, kelompok ini juga menerima konsep-konsep psikologi transpersonal dari aliran
pramodern dan posmodern.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Psikologi transpersonal dikembangkan oleh tokoh dari psikologi humanistic, antara lain
Abraham Maslow, Antony Sutich dan Charles T.Tart. Psikologi transpersonal mengkaji tentang
potensi yang dimiliki manusia, dan melakukan penggalian, pemahaman, perwujudan dari
kesatuan, spiritualitas serta kesadran trensendensi. Rumusan di atas menunjukan dua unsur
penting yang menjadi telaah psikologi transpersonal, yaitu potensi-potensi yang luhur dan
fenomena kesadran manusia.
Psikologi transpersonal adalah salah satu cabang ilmu psikologi aliran baru
pengembangan dari psikologi humanistik yang menolak teori dan metode psikologi yang datang
sebelumnya, yaitu psikoanalisis dan behaviorisme. Sebagaimana psikologi humanistik, aliran ini
secara mendasar berusaha meneguhkan dan mengembangkan potensi manusia (human potential),
yang mengintegrasikan aspek spiritual dan transendensi pengalaman manusia menggunakan
kerangka psikologi modern.

8
DAFTAR PUSTAKA

IndoPositive. Sejarah dan Konsep Dasar Psikologi Transpersonal. Diakses pada tanggal 18
oktober 2022 melalui https://www.indopositive.org/2019/11/sejarah-dan-konsep-dasar-psikologi.html

Romdoni, A. F. R. (2017). Pengaruh Timur Pada Psikologi Transpersonal. Aichan Poenya.


Diakses pada tanggal 18 oktober 2022 melalui
http://afikarohmatillah.blogspot.com/2017/03/pengaruh-timur-pada-psikologi.html?m=1

Psychology Faculty.(2012). Transpersonal Psychology: Ketika Timur dan Barat Bertemu.


Indonesia: Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai