Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

“TRANSPERSONAL”

Disusun oleh:

Laela Cahyani (223080038)

Frikrulabib Sidiq (223080035)

PRODI PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2023


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dihaturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Psikologi
Kepribadian yang membahas tentang “Transpersonal” sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan
terima kasih yang tiada terhingga kepada Dosen kami Ibu Wanodya Kusumastuti.
Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, semoga Allah SWT
membalas semua bantuan dan dukungan yang diberikan dengan yang lebih baik. Penulis
sangat menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah Psikologi Kepribadian ini masih
banyak terdapat kekurangan, maka kritik dan sumbang saran sangat diharapkan guna
penyempurnaan Makalah tersebut. Akhirnya kami berharap semoga Makalah kami dapat
bermanfaat dan mencangkup materi yang telah ditugaskan pada kami.

Purworejo, 15 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................……………………..…………………………..... i

Kata Pengantar ……………………………………..................………..……… ii

Daftar Isi ……………................……………………………………………..... iii

HALAMAN ISI ………................……………………………………………..

Bab 1: Pendahuluan ............….................................................................…...... 1


Bab 2: Isi ...........................………..........…………..……................................ 2

DAFTAR PUSTAKA…….……………………………...………….................. 6
BAB 1 PENDAHULUAN

Psikologi transpersonal adalah sekolah keempat psikologi perkembangan psikologi


transpersonal adalah aliran utama psikologi yang menggambarkan sejarah keberadaannya.
sekolah psikoanalitik pertama, Yang kedua behavioral, yang ketiga humanistik, dan yang
keempat psikologi transpersonal Meskipun ilmu empiris Psikologi modern, tetapi
sebenarnya perkembangan psikologi tidak diatur oleh prinsip-prinsip ilmiah.
Kehadiran psikologi transpersonal menaruh arti yg relatif krusial pada menjawab
duduk perkara-duduk perkara humanisme masa sekarang dan juga pada upaya
menafsirkan dan mengevaluasi tanda-tanda-tanda-tanda keagamaan secara psikologis.
Psikologi transpersonal menempatkan kepercayaan pada susunan pengalaman insan yg
bersifat pribadi, yg mempunyai akar pada kehidupan psikis.
Oleh lantaran itu, tanda-tanda kepercayaan bukanlah sekadar luapan permasalahan &
ketegangan pada ketika masa kanak-kanak yg nir terpecahkan, akan namun kepercayaan
adalah wujud transendensi diri menggunakan kekuatannya sendiri. Agama bagi seseorang,
pada pandangan psikologi transpersonal, adalah urusan pribadinya menggunakan Tuhan.
Di sisi lain, tasawuf Islam permanen mengakui adanya aspek metafisika yg sebagai bahan
jajak psikologi transpersonal. Sehingga, kebahagiaan pada psikologi ini, merupakan

aktualisasi menurut penghambaan pada Tuhan.


Perkembangan psikologi selanjutnya, terutama pada paruh kedua abad ke-20, kembali
dipengaruhi oleh pemikiran filosofis Yakni, eksistensialisme dan fenomenologi Bahkan
beberapa tahun kemudian, psikologi mulai memberikan pengaruh kelahiran kembali jenis
spiritualisme baru inilah awal munculnya aliran psikologi keempat psikologi
transpersonal psikologi transpersonal lahir dari ketidakpuasan terhadap orang-orang
seperti Abraham Maslow. Pemikiran ilmiah saat itu Mereka yang paling didominasi oleh
behaviorisme tidak setuju menjelajahi dimensi spiritual, jadi dia memulainya Mencermati
segala aspek kehidupan beragama dan menghadirkan pengalaman mistis yang disebutnya
puncak pengalaman (pengalaman puncak).

1
Pengalaman puncak adalah salah satu konsep inti psikologi transpersonal, dan
kemudian transendensi-diri, pengalaman seseorang yang melintasi batas-batas kesadaran
biasa, kesehatan mental yang optimal, spiritualitas Distres, spektrum perkembangan dan
meditasi.
Psikologi transpersonal eksistensial hubungan antara psikologi dan spiritualitas
mengintegrasikan psikologi transpersonal konsep, teori dan metode psikologi berkaitan
dengan materi pelajaran dan praktek tema rohani. bunga meliputi pengalaman spiritual,
keadaan mistis kesadaran, kesadaran dan meditasi, dukun tumpang tindih negara, ritual,
pengalaman spiritual keadaan gila seperti psikosis dan depresi, dan dimensi transpersonal
hubungan, layanan dan pertemuan dengan alam.
Mempertimbangkan psikologi transpersonal sebagai cabang psikologi berhati-hati
untuk belajar kondisi dan proses pengalaman manusia lebih dalam dan lebih luas, atau
sesuatu rasa koneksi yang lebih besar kepada orang lain dan kepada alam semesta, Atau
secara spiritual mendefinisikan orang super sebagai pengalaman identifikasi diri singkat
menutupi secara individual atau pribadi aspek kemanusiaan yang lebih besar, Hidup, jiwa
dan alam semesta.
Konsep inti dalam Psikologi Transpersonal adalah transendensi diri, atau rasa
identitas yang Metode Orang super dapat didefinisikan sebagai Menyadari fungsi
kehidupan, jiwa dan alam semesta melalui kesadaran dan pengalaman Agama
menggunakan berbagai metode (tradisional dan konvensional).
BAB 2 ISI

Psikologi transpersonal dapat didefinisikan sebagai suatu area kajian yang beriringan
antara spiritual dan psikologi. Psikologi transpersonal tidak memiliki pandangan atau
konteks khusus, Psikologi transpersonal juga dapat didefinisikan dari konteksnya, sebagai
suatu metateori atau paradigma transendensi diri adalah kebutuhan tertinggi dalam
hierarkinya dan tampaknya pada beberapa individu yang berhasil mengaktualisasikan diri
memiliki kebutuhan untuk menemukan komuni dan berhubungan dengan kosmos.
Kebutuhan itu dimotivasi oleh peal experiences dan pengalaman lain dari keterkaitan
menyeluruh dan transendensi diri, Transendensi diri adalah suatu keberadaan/rasa diri
yang tidak didasarkan atau diidentifikasikan pada individu sebagai suati entitas terpisah,
tidak terhubung dari bagian bagian lainnya. Transendensi diri adalah kondisi menyadari
diri sebagai bagian dari keseluruhan yang lebih besar, melampaui identifikasi riwayat
personal, tubuh dan citra diri, dan relasi objek dengan identifikasi yang lebih dalam, yang
lebih terintegrasi dan mancakup dimensi spiritual.
Kesadaran diri berkembang menjadi definisi umum tentang kepribadian individu dan
keadaan citra diri yang sadar. Transendensi-diri mengacu pada pengalaman langsung dari
koneksi mendasar, harmoni, atau kesatuan dengan orang lain dan dunia Ego transenden
adalah kepribadian atau ego, sekumpulan konsep diri, citra diri dan peran yang
berkembang melalui interaksinya.

Pendekatan transpersonal mengasumsikan bahwa diri ini terpisah dari sifat sejati atau
esensi seseorang, dan melampaui diri memungkinkan orang tersebut untuk memiliki
pengalaman alam yang lebih dalam Hilangnya identitas adalah hilangnya kesadaran diri
secara alami, langkah penting menuju transpersonal, tetapi bukan superpersonal dari ego.
Salah satu jenis yang teridentifikasi adalah pengabaian diri yang terpisah.

Transendensi-diri adalah gerakan menuju non-dualitas. Transendensi diri tidak perlu


menegaskan kepribadian dan selera pribadi, bahkan pada tingkat identitas lebih dalam atau
lebih tinggi itu mungkin terjadi Transendensi-diri adalah sebuah kontinum, dari pengertian
diri yang lebih luas mencakup perasaan diri sebagai individu orang lain dan sebagai satu
orang bagian dari bagian yang lebih besar mencapai transendensi diri di luar rasa diri
sebagai entitas individu.

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Rita L., Introduction to Psychology, Alih bahasa: Nurjanah Taufiq dkk.,
Erlangga, 1991 cet. ke-2,

Bastaman, Hanna Djumhana, Integrasi Psikologi dengan Islam, Pustaka Pelajar,


Yogjakarta, 1997, cet. Ke-2.

Charles B. Schmitt, Filsafat Perenial dari Steuco hingga Leibniz. Terj. Dan disunting
oleh Ahmad Norma Permata, dalam Perenialisme Mencari Jejak Filsafat
Abadi, Tiara Wicana, Yogyakarta, 1996, hlm. 42, seyyed Hossein Nasr, Op
cit, h.7

Gojali, Muhtar, Konsep Dasar Psikologi Sufi, Wawasan Jurnal Ilmiah, Fakultas
Ushuluddin UIN SGD. Bandung, 2008, Vol. 31 No.1

Frager, Robert, Heart, Self & Soul. The Sufi Psychology of Growth Balance &
Harmony, penerj. Hasmiyah Rauf, Serambi, 1999, cet. ke-1, hlm.43.
Ibrahim, Rizal, Menghadirkan Hati Panduan Menggapai Cinta Ilahi,Pustaka Sufi,
2003, Jogjakarta, cet. ke-1

Kamada, Shigeru, A Study of The Term Sirr [secret] in Sufi Lathaif Theories”.
Diterjemahkan oleh Ms. Nasrullah yang dimuat dalam orient, vol. xix, 1983
dimuat kembali dalam jurnal Studi-studi Islam Al-Hikmah, yayasan
Muthahhari, vol. VI/1995, Miller, Patricia H, Theories of Developmental
Psycology, W.H. Freeman and Company, New York, 1983, edisi ke-3, hlm.
42.

Nurbakhsyi, Javad; Psyichology of Sufism, terjemah Arief Rahmat, fajar pustaka baru
Yogyakarta, 2000, cetakan ke-2, Najati, Muhammad Utsman, al-Hadits wa
‘ulum an-Nafs, penerj. Zaenuddin Abu bakar dkk.

Anda mungkin juga menyukai