Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ARUS PERPUTARAN MESIN EKONOMI

DI:

OLEH:

FRANSISKA ANGLIANI DAPA TADI

ASRIL MIFTAHUL KHAER

KAROLUS YOHANES SERNAY

NALDY SAPUTR

AKPN BAHTERA YOGYAKARTA 2022/2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

BAB 2 PEMBAHASAN

PENGERTIAN ARUS PERPUTARAN MESIN EKONOMI

PENDAPATAN NASIONAL

CARA MENGHITUNG GNP DAN GDP

MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL

BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah berjudul“ARUS
PERPUTARAN MESIN EKONOMI” makalah ini di buat untuk memenuhi
tugas kelompok EKONOMI,semoga makalah ini dapat menjadi pedoman
untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai
pentingnya ilmu ekonomi

Arus perputaran mesin ekonomi disebut juga sebagai Circular Flow,


Kegiatan yang menggambarkan timbal balik secara langsung dalam
circular flow diagram perekonomian tiga sektor yaitu melalui sektor
ekonomi yang dimiliki masing-masing pelaku ekonomi seperti faktor
produksi yang dimiliki rumah tangga konsumen, produk yang dimiliki
rumah tangga produsen dan pemerintah sebagai produsen sekaligus
konsumen.Kami menyadari banyak kesalahan dalam pembuatan
makalah ini, maka dari itu kami mohon kritik dan saran dari pihak-
pihak tertentu.Untuk itu kami ucapkan limpah terima kasih.
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

“Arus perputaran mesin ekonomi”.Dalam perputaran roda perekonomian,


sumber-sumber pembiayaan merupakan hal yang pokok dalam pengembangan usaha,
untuk itu perlu adanya solusi akan pendanaan yang memiliki jangka waktu panjang dan
memiliki resiko relatif rendah. Pasar modal muncul sebagai alternatif pembiayaan jangka
panjang yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencari sumber dana. Sesuai
dengan pengertian secara sederhana, pasar modal adalah tempat bertemunya pihak
yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Dengan kata lain,
pasar modal menjembatani pihak yang membutuhkan dana dalam hal ini perusahaan
dengan pihak yang memiliki kelebihan dana dalam hal ini investor. Sehingga perusahaan
dapat memperkuat struktur modalnya hingga dapat lebih leluasa dalam melakukan
pengembangan usaha maupun dalam meningkatkan daya saing, baik di pasaran dalam
negeri maupun di pasaran internasional. Selain itu pasar modal juga sebagai alternatif
bagi investor menginvestasikan kelebihan dananya secara lebih efisien. Tujuan utama
investor melakukan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan (return) yang tinggi.
Bagi para investor, return merupakan salah satu parameter untuk menilai seberapa besar
keuntungan suatu saham. Investor yang akan berinvestasi di pasar modal terlebih dahulu
melihat saham 2 perusahaan mana yang paling menguntungkan, dengan menilai kinerja
perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan yang memiliki kinerja cukup baik akan lebih
diminati oleh para investor, karena kinerja perusahaan mempengaruhi harga saham di
pasar
RUMUSAN MASALAH

1.Apa itu arus perputaran mesin ekonomi?

2.Bagaimana cara menetapkan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari?

3.bagaimana cara menghitung GNP?


BAB 2

PEMBAHASAN

Arus Perputaran Kegiatan Ekonomi

Pada dasarnya ada dua pihak yang menggerakkan roda pererkonomian, yaitu pihak
swasta dan pemerintah. Dalam pihak swasta kemudian diadakan pembagian menjadi 2
bagian yaitu individu (rumah tangga konsumen), bussines (rumah tangga perusahaan).
Hubungan antara individu dan bussines .

-Pengeluaran Konsumsi

- Barang dan Jasa

-Faktor-faktor Produksi

-Siklus Aliran Pendapatan

Perusahaan mendapatkan faktor-faktor produksi dari rumah tangga konsumen atau


masyarakat luas. Sehingga sebagai imbalannya, perusahaan akan memberikan
pendapatan kepada rumah tangga konsumen dalam bentuk sewa, upah, bunga, laba.
Sesudah faktor-faktor produksi diolah oleh perusahaan, maka hasil produksi akan
disalurkan kepada kosumen dalam bentuk barang dan jasa. Sebagai imbalannya,
konsumen akan membeli barang dan jasa tersebut dengan pendapatan yang dimilikinya.
Gambar di atas juga merupakan sirkulasi aliran pendapatan.
faktor-faktor produksi sebagai berikut:

1. Pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah.

2. Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan).

3. Pendapatan dari sewa.

4. Bunga neto yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi bunga
keatas pinjaman konsumsi dan bunga ke atas pinjamam pemerintah.

5. Keuntungan perusahaan.

Menurut Biro Pusat Statistik pengertian pendapatan dan penerimaan ialah :

a. Pendapatan faktor yang didistribusikan yang dibagi lagi menurut sumbernya menjadi
penghasilan sebagai gaji dan Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
adalah sebagai berikut:

b. Kesempatan kerja yang tersedia

Semakin banyak kesempatan kerja yang tersedia berarti semakin banyak penghasilan
yang bisa diperoleh dari hasil kerja tersebut.

c. Kecakapan dan keahlian

Dengan bekal kecakapan dan keahlian yang tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas yang pada akhirnya berpengaruh pula terhadap penghasilan.

Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah penghasilan yang diperoleh,


semakin besar dorongan seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin besar pula
penghasilan yang diperoleh.
d. Keuletan bekerja

Pengertian keuletan dapat disamakan dengan ketekunan, keberanian untuk menghadapi


segala macam tantangan. Bila saat menghadapi kegagalan maka kegagalan tersebut
dijadikan sebagai bekal untuk meniti ke arah kesuksesan dan keberhasilan.

e. Banyak sedikitnya modal yang digunakan.

Besar kecilnya usaha yang dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya modal
yang dipergunakan. Suatu usaha yang besar akan dapat memberikan peluang yang besar pula
terhadap pendapatan yang akan diperoleh (Bintari dan Suprihatin, 1984:35). Modal atau Capital
dalam pengertian ekonomi umum mencakup benda-benda seperti tanah, gedung-gedung,
mesin-mesin, alat perkakas, dan barang produktif lainnya untuk suatu kegiatan usaha.

MODAL

Salah satu faktor produksi yang tidak kalah pentingnya adalah modal, sebab didalam suatu usaha
masalah modal mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan berhasil tidaknya suatu usaha
yang telah didirikan.

Modal dapat dibagi sebagai berikut :

1. Modal Tetap

Adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam jangka waktu yang relatif
lama dan tidak terpengaruh oleh besar kecilnya jumlah produksi.

2. Modal Lancar

Adalah modal memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi, bisa dalam bentuk bahan-
bahan baku dan kebutuhan lain sebagai penunjang usaha tersebut.
Dapat dikemukakan pengertian secara klasik, dimana modal mengandung pengertian sebagai
“hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”. Beberapa pengertian modal

dibawah ini akan memberikan pengertian yang lebih baik, antara lain :

Pendapat Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, yaitu modal

meliputi baik modal dalam bentuk uang (Geldkapital), maupun dalam bentuk barang atau
(Sachkapital), misalnya mesin barang-barang dagangan dan lain sebagainya.

Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung maupun tidak langsung
dalam proses produksi untuk menambah output. Dalam pengertian ekonomi, modal yaitu
barang atau uang yang bersama-sama faktor-faktor produksi tanah dan tenaga kerja
menghasilkan upah, penghasilan dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas dan penghasilan dari
kepemilikan harta.

Menurut Suparmoko, modal merupakan input (faktor produksi) yang sangat penting dalam
menentukan tinggi rendahnya pendapatan. Tetapi bukan berarti merupakan faktor satu-satunya
yang dapat meningkatkan pendapatan. Sehingga dalam hal ini modal usaha bagi pedagang
informal juga merupakan alah satu faktor produksi yang mempengaruhi tingkat pendapatan
pedagang Informal di Pajak Sentral Medan.

Pengertian Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional adalah suatu bentuk tolak ukur yang dipakai untuk memperhitungkan suatu
perekonomian negara untuk memperolah gambaran tentang perekonomian yang sudah dicapai
dan nilai pengeluaran yang diproduksi. Singkatnya, pendapatan nasional adalah suatu alat ukur
untuk menentukan tingkat perekonomian suatu negara. Cara paling sederhana untuk
memperhitungkan pendapatan nasional adalah dengan mempertimbangkan apa yang terjadi
ketika satu produk diproduksi dan dijual. Biasanya, barang diproduksi dalam sejumlah ‘tahap’, di
mana bahan baku dikonversi oleh perusahaan pada satu tahap, kemudian dijual ke perusahaan
pada tahap berikutnya.

Nilai ditambahkan pada masing-masing, menengah, tahap, dan pada tahap akhir produk
diberikan harga jual eceran. Harga eceran mencerminkan nilai tambah dalam hal semua sumber
daya yang digunakan dalam semua tahap produksi sebelumnya.

Dengan bahasa yang lebih sederhana, pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh masyarakat suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun.

Dalam pengertian lain, pendapatan nasional juga dapat diartikan sebagai nilai total output akhir
suatu negara dari semua barang dan jasa baru yang diproduksi dalam satu tahun. Pencatatan
pendapatan nasional merupakan sistem pembukuan yang digunakan pemerintah untuk
mengukur tingkat kegiatan ekonomi negara dalam periode waktu tertentu.

Catatan akuntansi ini mencakup data mengenai total pendapatan yang diperoleh perusahaan
domestik, upah yang dibayarkan kepada pekerja asing dan domestik, dan jumlah yang
dihabiskan untuk pajak penjualan dan pendapatan oleh perusahaan dan individu yang tinggal di
negara tersebut.

Dengan adanya catatan tersebut, sebuh negara bisa mengetahui posisi serta masalah ekonomi
yang sedang dihadapinya yang dapat Grameds pelajari lebih lengkap pada buku Ekonomi
Indonesia Mau ke Mana oleh Boediono. Cara paling sederhana untuk memperhitungkan
pendapatan nasional adalah dengan mempertimbangkan apa yang terjadi ketika satu produk
diproduksi dan dijual. Biasanya, barang diproduksi dalam sejumlah ‘tahap’, di mana bahan baku
dikonversi oleh perusahaan pada satu tahap, kemudian dijual ke perusahaan pada tahap
berikutnya.

Nilai ditambahkan pada masing-masing, menengah, tahap, dan pada tahap akhir produk
diberikan harga jual eceran. Harga eceran mencerminkan nilai tambah dalam hal semua sumber
daya yang digunakan dalam semua tahap produksi sebelumnya.

Manfaat Pendapatan Nasional


1. Untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi nasional

Dengan adanya data pendapatan nasional, negara bisa tau apakah ada peningkatan dari laju
pertumbuhan ekonomi negara dari tahun ke tahun, mengalami kemajuan atau kemunduran.
Sehingga, bisa dilakukan evaluasi ke depannya.

2. Untuk membandingkan kemajuan perekonomian antar negara.

Nah, dari sini bisa dilihat mana saja negara yang masuk kategori negara maju dan berkembang.

Semakin tinggi pendapatan nasionalnya, berarti negara tersebut semakin maju.

3. Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara

Kita bisa lihat suatu negara mendapatkan pendapatan paling tinggi dari sektor mana, apakah
pertanian atau industri.

4. Menjadi landasan perumusan kebijakan pemerintah

Setelah pemerintah mengetahui tingkat perekonomian negaranya, maka bisa dilakukan evaluasi
terkait dengan kebijakan agar bisa ditingkatkan lagi.

5. Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional

Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara
industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan perhitungan pendapatan nasional
dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan

negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.

6. Menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekonomian terhadap pendapatan


nasional
Misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdagangan, jasa, dan sebagainya. Data
tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu,
membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan
perumusan kebijakan pemerintah.

7. Mendapat Informasi Soal Tingkat Kemakmuran Masyarakat

Kalau ingin tahu seperti apa tingkat kemakmuran masyarakat suatu negara, pemerintah suatu
negara lazimnya akan melakukan perhitungan pendapatan nasional. Mengetahui tingkat
kemakmuran dapat membuat pemerintah negara tersebut mendapat informasi-informasi lain
yang mempengaruhi tingkat ekonomi tersebut, seperti: kualitas hidup masyarakat, serta standar
hidup yang berlaku di lingkungan masyarakat tersebut.

8. Membantu Pemerintah untuk Melakukan Evaluasi dan mengukur Perubahan yang Terjadi

Setelah melakukan perhitungan pendapatan nasional, maka pemerintah suatu negara akan
langsung tahu bagaimana tingkat kemakmuran rakyatnya. Ini tentu akan membantu
pemerintahan negara tersebut, terutama saat melakukan evaluasi nanti. Adapun evaluasi yang
dilakukan biasanya menyangkut kebijakan ekonomi yang sudah mereka lakukan selama ini.

Tak sampai di situ, perhitungan pendapatan nasional juga membantu pemerintah melihat
perubahan yang terjadi di negaranya, terutama di sektor ekonomi. Hasil perhitungan pendapatan
nasional akan menunjukan grafik perubahan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu. Itulah
mengapa pemerintah bisa melihat perubahan ekonomi di negaranya dengan mudah.

Jadi secara ringkasnya pendapatan Nasional bermanfaat untuk :


-mengetahui perkembangan suatu negara, terutama dari faktor ekonomi,

-mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara,

-mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu,

-mengukur perubahan perekonomian suatu negara secara berkala,

-memudahkan dalam membandingkan kinerja ekonomi dari setiap sektor,

-sebagai indikator kualitas hidup masyarakat di suatu negara,

-sebagai indikator perbandingan kinerja antar negara,

-sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup antar negara,

-sebagai indikator dan perbandingan tingkat pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu dan

-sebagai indikator dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan dari suatu negara.

Dengan adanya pendapatan nasional juga, sebuah negara dapat membuat kebijakan serta
strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja. Seperti pada studi kasus Kebijakan dan Strategi
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dalam Pembangunan Nasional yang ada d bawah ini.

Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah nilai total output akhir suatu negara dari semua barang dan jasa
baru yang diproduksi dalam satu tahun. Pencatatan pendapatan nasional merupakan sistem
pembukuan yang digunakan pemerintah untuk mengukur tingkat kegiatan ekonomi negara
dalam periode waktu tertentu.

Catatan akuntansi seperti ini mencakup data mengenai total pendapatan yang diperoleh
perusahaan domestik, upah yang dibayarkan kepada pekerja asing dan domestik, dan jumlah
yang dihabiskan untuk pajak penjualan dan pendapatan oleh perusahaan dan individu yang

tinggal di negara tersebut.

1. Konsumsi dan Tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving)
adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat
Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku
masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

2. Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya ke
dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau investor kelak
akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu.

Karena harapan mendapatkan keuntungan di kemudian hari inilah investasi disebut juga sebagai
penanaman modal. Istilah investasi sendiri berasal dari kata Bahasa Italia, investire yang berarti
memakai atau menggunakan. Umumnya, dana atau aset yang ditanamkan oleh seorang investor
akan dikembangkan oleh badan atau pihak yang mengelola.
Keuntungan dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai
imbal balik sesuai dengan ketentuan antara kedua pihak.

Secara ekonomi, dalam investasi, pemodal akan membeli sesuatu yang tidak akan dipergunakan
sekarang. Sesuatu yang dibeli tersebut disimpan sebagai harta yang setelah melewati masa
tertentu dapat mengalami perubahan nilai. Investasi tidak selalu berujung menghasilkan
keuntungan. Terdapat risiko kerugian juga dalam berinvestasi. Maka dari itu, penting sekali
memahami jenis-jenis investasi dan risikonya. Dalam mempelajari berbagai hal mengenai

investasi, Grameds dapat membaca buku Investing Is Easy oleh Raymond Budiman.

3. Permintaan dan Penawaran Agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-


barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.

Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh
sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat
menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional Jika terjadi
perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan
perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi

secara keseluruhan.

Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga
dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat
pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi
akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
Konsep Pendapatan Nasional

1. Pendapatan Nasional Neto (NNI)


Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut
jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI
dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung
adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak
hadiah, dll.

2. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan
apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment).

Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba
perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi
(sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya
keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga
kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja
tersebut tidak lagi bekerja).

3. Pendapatan Siap Dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi
dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya

pajak pendapatan.
4. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik)
selama satu tahun.

Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang
yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya
jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Pendapatan nasional
merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara

5. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri,
tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara
tersebut.

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Cara paling sederhana untuk memperhitungkan pendapatan nasional adalah dengan


mempertimbangkan apa yang terjadi ketika satu produk diproduksi dan dijual. Biasanya, barang
diproduksi dalam sejumlah ‘tahap’, di mana bahan baku dikonversi oleh perusahaan pada satu
tahap, kemudian dijual ke perusahaan pada tahap berikutnya.

Nilai ditambahkan pada masing-masing, menengah, tahap, dan pada tahap akhir produk
diberikan harga jual eceran. Harga eceran mencerminkan nilai tambah dalam hal semua sumber
daya yang digunakan dalam semua tahap produksi sebelumnya.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional.

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan pendapatan

Pendekatan yang pertama ini adalah dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah,
sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Cara perhitungannya adalah sbb PN = w (wages/salary) + i (interest) + r (rent) + p (profit)

2. Pendekatan produksi

Pendekatan produksi adalah cara menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan
nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa,
dan niaga selama satu periode tertentu.

Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan
bahan mentah atau barang setengah jadi). Di Indonesia, sektor produktif terdiri atas sembilan
lapangan usaha. Sektor tersebut adalah:

Pertanian (agriculture) Pertambangan dan penggalian (minning and quarrying) Industri


pengolahan (manufacturing industries) Listrik, gas, dan air bersih (electric, gas, and water supply)
Bangunan (construction) Perdagangan, restoran, dan hotel (trade, restaurant, and hotel)
Pengangkutan dan komunikasi (transportation and communication) Keuangan, persewaan
bangunan dan jasa perusahaan (finnace, rent of building and bussines service) Jasa-jasa

(services).

3. Pendekatan pengeluaran

Yaitu dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa
yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan
oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah
(Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor.

Cara perhitungannya adalah sbb: PN = C + I + G + (X-M). Hasil perhitungan dengan


menggunakan metode pengeluaran dinamakan sebagai produk nasional bruto (GNP) Pada
dasarnya metode pengeluaran memiliki beberapa kelemahan, di antaranya adanya faktor
pengeluaran ganda yang tidak dinilai.

Misalnya, tidak semua pengeluaran konsumsi adalah rumah tangga. Bisa juga pengeluaran
tersebut tidak untuk menghabiskan kegunaan nilai, tetapi bertujuan untuk investasi.

Namun, perhitungan pendapatan nasional dengan metode pengeluaran relatif lebih mudah
terutama dalam pendapatan dan pencacahan. Hal ini karena biasanya setiap orang akan dengan
mudah memberikan informasi seputar pengeluarannya dibandingkan pendapatannya.

CARA MENGHITUNG GDP DAN GNP

Gross National Product (GNP): Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya

GNP atau Gross National Product merupakan indikator ekonomi makro yang digunakan
untuk menghitung pendapatan nasional suatu negara. Lebih spesifik, Gross National Product
dipahami sebagai nilai pasar keseluruhan produk, berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
warga negara, baik di dalam maupun di luar negeri, dalam satu tahun.

Seperti diketahui, pendapatan nasional merupakan salah satu indikator kemampuan dan
kualitas sumber daya alam maupun manusia suatu negara. Karena itu, perhitungan GNP dapat
digunakan pula sebagai ukuran untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Untuk lebih memahami perhitungan GNP, artikel berikut ini akan menguraikan secara lebih
detail terkait pengertian dari Gross National Product, termasuk rumus dan cara menghitungnya
melalui sebuah contoh kasus.

Contents

1 Apa Itu Gross National Product?

2 Rumus Gross National Product

3 Cara Menghitung Gross National Product

4 Kesimpulan

Apa Itu Gross National Product?

Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB) adalah perkiraan nilai total
barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu (umumnya
dalam satu tahun) yang diukur dengan satuan uang. Perhitungan nilai total barang dan jasa ini
ialah yang diproduksi oleh warga negara tersebut, baik yang di dalam maupun di luar negeri.
Sebagai contoh, jika sebuah negara memiliki fasilitas produksi di negara asalnya dan di negara
tetangga, Gross National Product akan memperhitungkan kedua output produksi ini.

Gross National Product dihitung dengan menambahkan pengeluaran pemerintah,


pengeluaran konsumsi pribadi, investasi domestik swasta, ekspor bersih, dan pendapatan yang
diperoleh warga negara tersebut di luar negeri. Jumlah tersebut kemudian dikurangi pendapatan
yang diperoleh warga negara asing dalam perekonomian domestik. Ekspor bersih akan
menunjukkan perbedaan antara apa yang diekspor negara tersebut dikurangi impor barang dan

jasa.

Gross National Product juga dihitung sebelum melakukan penyisihan untuk depresiasi atau
konsumsi modal yang digunakan dalam proses produksi. Karena itu, Gross National Product
merupakan indikator yang tepat untuk menunjukkan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara.
Dimana GNP mengukur nilai moneter total dari output yang dihasilkan oleh penduduk suatu
negara.

Secara keseluruhan, GNP atau PNB menandakan bagaimana masyarakat suatu negara
berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Dimana dalam hal ini, PNB tidak termasuk
pendapatan penduduk asing yang diperoleh di dalam negeri.

Baca juga: Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita Di Dalam Suatu Negara

Rumus Gross National Product

Melansir dari e-Modul Ekonomi: Pendapatan Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, rumus dari Gross National Product adalah sebagai berikut.

GNP = GDP + (PFLN – PFDN)

Dengan keterangan:

GNP = Gross National Product (Produk Nasiional Bruto)


GDP = Gross Domestic Product (Produk Domestik Bruto)

PFLN = Pendapatan Faktor Produksi Warna Negara di Luar Negeri

PFDN = Pendapatan Faktor Produksi Warga Asing di Dalam Negeri

Karena untuk menghitung GNP diperlukan nilai Gross Domestic Product atau GDP, maka perlu
dicari terlebih dahulu nilai dari GDP yang ditunjukkan dengan rumus sebagai berikut.

GDP = C + I + G + (X – M)

Dengan keterangan:

GDP = Gross Domestic Product (Produk Domestik Bruto)

C = Consumption (Konsumsi Pribadi)

I = Investment (Investasi)

G = Government (Pengeluaran Pemerintah)

X = Ekspor

M = Impor

Cara Menghitung Gross National Product

Diketahui, pendapatan sebuah negara ditunjukkan dengan data sebagai berikut.

Jika ingin mengetahui nilai GNP, maka perhitungannya harus dengan mengetahui nilai dari GDP
terlebih dahulu.

GDP = C + I + G + (X – M)

= 90.000.000 + 80.000.000 + 450.000.000 + (40.000.000 – 20.000.000)

= 640.000.000
Jika telah diketahui nilai dari GDP, maka perhitungan nilai GNP-nya ialah sebagai berikut.

GNP = GDP + (PFLN – PFDN)

= 640.000.000 + (35.000.000 – 25.000.000)

= 650.000.000

Berdasarkan perhitungan di atas, nilai dari Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional
Bruto (PNB) negara tersebut ialah sebesar Rp650.000.000.

PENUTUP

KESIMPULAN
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan
yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun.
Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara,
karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan
perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat
kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara
maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai