Oleh:
KELOMPOK 2
Ni Putu Wina Purnama Dewi (1506305115)
Pande Made Hierra Andira Sari (1506305139)
Dewa Ayu Dita Witami (1506305149)
Ika Maherliana (1506305158)
0
EKONOMI DAN KAITANNYA DENGAN KINERJA EFEK
Prospektus mengatakan: risiko bagi perusahaan termasuk, namun tidak terbatas pada,
perkembangan dan model bisnis serta pertumbuhan manajemen yang tidak diperkirakan
sebelumnya, Tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan berhasil dalam menangani
risiko tertentu, dan kegagalan dalam menangani risiko dapat berdampak material
terhadap bisnis perusahaan, prospek, kondisi finansial, dan hasil operasional
perusahaan.
Interpretasi: Perusahaan ini menghadapi risiko besar. Jika ia gagal mengatasi perangkap
risiko tersebut dan ini sangat mungkin terjadi besar kemungkinan perusahaan itu akan
bangkrut.
Prospektus mengatakan: Bidang usaha ini masih baru, berkembang cepat dan sangat
kompetitif, perusahaan memperkirakan di masa mendatang kompetisi perusahaan akan
semakin meningkat. Hambatan untuk masuk (barrier to entry) sangat minimal, dan
kompetitor yang ada dan yang baru dapat meluncurkan situs baru dengan biaya relatif
rendah.
Interpretasi: Prospektus mengatakan bahwa perusahaan itu beroperasi dalam industri
yang sangat kompetitif, dan murah serta relatif mudah bagi pemain baru untuk masuk.
Garis besar yang dapat diambil dari menginterpretasikan laporan ini adalah bahwa
model bisnis perusahaan ini dan keuntungannya tak pasti, serta kompetisi diperkirakan
akan menjadi ketat. Ini adalah faktor yang penting diketahui, bahkan jika kita adalah
investor yang dapat menangani risiko-risiko yang berkaitan dan merasa bahwa perusahaan
akan bertahan.
Membaca prospektus berarti menyelami beberapa pernyataan peringatan yang legal dan
komprehensif yang lebih melindungi perusahaan ketimbang investor. Meskipun demikian,
itu adalah bentuk legal prospektus yang dapat memberi beberapa informasi penting tentang
prospek perusahaan kepada investor, yaitu bentuk risiko, prospek dan industrinya. Ketika
membaca prospektus, kita perlu memberikan perhatian lebih besar kepada informasi yang
unik ketimbang kepada informasi yang mungkin diajukan oleh hampir semua perusahaan
publik.
2
ditinjau secara mendalam dan menyeluruh. Kerangka dasar yang biasa digunakan untuk
melakukan analisa fundamental (top-down approach).
3
2.1 PASAR, PERMINTAAN, DAN PENAWARAN
Pasar merupakan media bertemunya pembeli dan penjual barang /jasa untuk melakukan
pertukaran. Bursa Efek (pasarsuratberharga) merupakan penawaran dan permintaan yang
mengacu kepada perilaku manusia, pada saat mereka berinteraksi satu sama lain di pasar.
Dimana pembeli menentukan pemintaan, sedangkan penjual menentukan penawaran.
Permintaan (Demand)
Jumlah barang yang dimintaadalah jumlah barang yang rela dan dapat dibeli oleh
konsumen. Hukum permintaan Apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta
akan mengalami kenaikan, dan apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan
mengalami penurunan.
Penawaran (Supply)
4
Jumlah barang yang ditawarkan adalah jumlah barang dan jasa yang rela dan dapat dijual
oleh produsen. Hukum penawaran apabila tingkat harga mengalami kenaikan maka
jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan apabila tingkat harga turun maka jumlah
barang yang ditawarkan akan turun.
5
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan
selain harga barang itu sendiri:
1) Biaya produksi harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tinggi biaya
produsi yang menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas
untuk menghindari kerugian karena takut tidal laku.
2) Teknologi : adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap
biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih
besar lagi .
3) Harga barang pengganti dan pelengkap: hubungan antara satu factor produksi
dengan fakto produksi lainnyadapat digolongkan menjadi komplementer maupun
substitusi.
4) Pajak: semakin tinggi tariff pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga
barang dan jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya pemintaan
konsumen dan berkurangnya jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
5) Perkiraan harga barang di masa datang : apabila harga jual dimasa mendatang
diperkirakan akan naik, maka perusahaan akan mempersiapkan diri dengan
memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih
banyak ketika harga naik akibat berbagai factor.
6) Jumlah penjualan: semakin banyak penjual, maka jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan akan semakin banyak.
2.4 ELASTISITAS
Elastisitas merupakan suatu indikator yang mengukur seberapa responsif jumlah
permintaan atau penawaran berubah terhadap salah satu factor yang menetkan.
6
Suatu indikator yang mengukur perubahan jumlah permintaan dari suatu barang akibat
dari perubahan harga barang tersebut, dan dapat dihitung seperti perubahan persentase dalam
jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase dalam harga.
Elastisitas Pendapatan
Mengukur seberapa besar sensitivitas perubahan permintaan konsumen terhadap produk
akibat adanya perubahan pendapatan konsumen. Jika elastisitasnya positif maka barang dan
jasa tersebut adalah barang normal, dan jika elastisitasnya negative maka barang dan jasa
tersebut adalah barang inferior.
2.5 INFLASI
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus menerus. Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks
Harga Konsumen (IHK) atau CPI (Consumer Price Index). Perubahan IHK dari waktu ke
7
waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi
masyarakat.
2.5.1 Indikator inflansi lainnya berdasarkan international best practice antara lain:
8
2.5.4 Determinan Inflasi
Inflasi tibul karena adanya tekana dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi
permintaan (demand pull inflation), dan ekspektasi inflasi.
1) Cost Push Inflation: dapat disebabkan dari depesiasi nilai tukar, dampak inflasi luar
negeri terutama Negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi
yang diatur pemerintah, dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan
terganggunya distribusi.
2) Demand Pull Inflation : tingginya permintaan barang dan jasa relative terhadap
ketersediannya
3) Faktor Ekspektasi Inflasi: dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku ekonom
dalam menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan kegiatan
ekonominya.
1) Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun
sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang,
terutama orang miskin, bertambah miskin.
2) Inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam
mengambil keputusan.
3) Tingka inflasi domestic yang lebih tinggi disbanding dengan tingkat inflasi di Negara
tetangga menjadikan tingkat bunga domestic riil menjadi kempetitif sehingga dapat
memberikan tekanan pada nilai rupiah.
9
Menurut Pendekatan Produksi
PDB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit
produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
10
Merupakan kebijakan yang dibuat Pemerintah untuk mengarahkan keadaan ekonomi
Negara melalui pengendalian pengeluaran dan penerimaan.
4. SIKLUS BISNIS
Siklus bisnis menggambarkan penggerakan perekonomian secara keseluruhan, dimana
biasanya memiliki pola umum dimulai dari lembah, puncak dan berakhir pada lembah yang
baru.
11
1) Analisis ekonomi dan pasar untuk menentukan baik tidaknya waktu saat ini untuk
melakukan sebuah investasi dengan mempertimbangkan pengaruh keadaan
perekonomian terhadap profitabilitas perusahaan.
2) Analisis Industri dilakukan untuk melihat variabilitas tingkat pengembalian sebuah
investasi ada industry tertentu.
3) Analisis perusahaan yang dilakukan untuk memahami penggerakan saham perusahaan
secara individu.
5.2 ANALISIS TEKNIKAL
Merupakan metode analisis yang digunakan untuk memprediksi pergerakan harga suatu
instrument keuangan dimasa yang akan datang berdasarkan data masa lalu, terutama
pergerakan harga dan volume.
Kerangka Kerja Analisis Teknikal meliputi:
1) Nilai saham merupakan fungsi dari kondisi supply dan demand yang ditentukan oleh
banyak factor, mulai dari hal-hal ilmiah, opini sampai perkiraan.
2) Para analis teknikal mempelajari pergerakan pasar dengan menggunakan grafik
perubahan harga, volume perdagangan dari waktu ke waktu, dan sejumlah indikator
teknikal.
3) Teknik dalam analisis teknikal adala momentum strategis yaitu momentum investasi
berdasarkan pergerak harga terkini.
Harga merupakan hasil interaksi antara jumlah penawaran dan permintaan antara
penjual dan pembeli. Kunci keberhasilan pasar modal terletak pada pemahaman atas
kondisi pasar secara umum, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran
dan/atau permintaan dari suatu efek (surat berharga: saham, obligasi).
Nilai sebuah efek ditentukan dari potensi perusahaan tersebut untuk menghasilkan
laba, atau kemampuannya membayar kewajiban. Hal tersebut akan mempengaruhi
persepsi, ekspektasi dan perilaku investor dalam menentukan harga yang dianggapnya
wajar. Walaupun efek tidak dapat dikonsumsi seperti layaknya barang dan jasa, namun
hukum penawaran dan permintaan tetap berlaku. Jika jumlah penawaran meningkat
(menurun), maka nilai/harga akan turun (naik).
13
3) Hutang perusahaan: Peningkatan hutang melebihi modal atau potensi pendapatan
yang akan diperoleh dapat menjadi sentimen negatif terhadap kinerja perusahaan,
namun apabila peningkatan hutang tidak melebihi modal atau potensi pendapatan
yang akan diperoleh maka dampaknya cenderung positif, karena apabila dikelola
dengan baik, hutang dapat menjadi sumber pendanaan ekspansi kegiatan bisnis
perusahaan.
4) Berita lainnya: Berita seputar perkembangan kegiatan bisnis perusahaan, sektor
industri, keadaan ekonomi negara tempatnya berdomisili, rencana aksi korporasi, dll,
dapat menyebabkan perubahan pada permintaan atas saham perusahaan tsb.
Berita-berita yang baik akan meningkatkan permintaan saham perusahaan,
sedangkan berita yang dianggap buruk akan menurunkan permintaan atas saham
perusahaan.
5) Psikologi massa: Psikologi massa dapat memainkan peranan yang penting pada
permintaan saham perusahaan. Sama halnya dengan saham individual, keseluruhan
pasar dapat bergerak cepat ketika para investor percaya bahwa saham atau pasar akan
naik atau turun, walaupun disana tidak terdapat dasar rasional mengenai
perubahan tersebut. Pergerakan ekstrim keatas disebut dengan bubbles atau panic
buying. Sedangkan, pergerakan ekstrim kebawah disebut dengan panic selling.
14
Indonesia membuat laju ekonomi secara nasional menjadi membaik. Bisa dikatakan,
kebijakan pengampunan pajak itu sudah mulai dirasakan oleh pasar keuangan di Indonesia,
termasuk pasar saham. (Sumber:Metrotvnews.com)
Disahkannya Undang-undang Pengampunan Pajak memberikan angin segar bagi
sektor keuangan Indonesia khususnya pasar modal. Dalam 4 hari (27 30 Juni 2016)
perdagangan saham, dana asing yang masuk sudah mencapai sekitar Rp 5 triliun. (Sumber:
Detik.com)
Dana asing mengalir deras ke Indonesia dalam enam bulan terakhir dan akan terus
meningkat pada masa akan datang jika program pengampunan pajak (tax amnesty) sukses
dijalankan. Namun, tantangan utama Indonesia saat ini adalah upaya meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. "Jika tidak ada dampak
signifikan dari tax amnesty, pertumbuhan ekonomi sekitar 5,046 persen. Namun, jika tax
amnesty bisa memberikan dampak yang besar, laju pertumbuhan ekonomi tahun ini 5,4
persen," ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo dalam diskusi dengan
para pemimpin redaksi seusai buka puasa di Gedung BI, Jakarta, Kamis (30/6). Hadir
pada acara buka bersama ini para pimpinan BI, antara lain Deputi Senior BI, Mirza
Adityaswara. BI memperkirakan nilai repatriasi aset dari luar negeri akibat penerapan UU
Pengampunan Pajak dapat mencapai sekitar Rp560 triliun tahun ini. Agar masuknya dana
repatriasi bisa bertahan lama, perlu dilakukan pendalaman pasar dan perbaikan iklim
investasi. Pendalaman pasar berkaitan dengan produk perbankan dan produk pasar modal
yang saat ini masih minim.
Selama Januari hingga 24 Juni 2016, dana asing yang masuk ke Indonesia sebesar Rp
97 triliun, jauh lebih besar dibanding dana asing periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp
50
triliun. "Masuknya dana asing disebabkan oleh membaiknya ekonomi makro sejak
November2015,"kataAgus
.
Selain laju inflasi yang terkendali, kata Agus, current account deficit (CAD) atau
defisit transaksi berjalan menurun. Pada kuartal pertama 2016, CAD sebesar US$ 4,7
miliar atau
2,14 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pada kuartal keempat 2016, CAD
15
diperkirakan sebesar US$ 5,1 miliar atau 2,37 persen dari PDB. Rupiah juga mencapai
stabilitas dengan kecenderungan menguat.
Sepanjang 2016, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak dari 13.525 di awal
tahun ke 13.165 per 28 Juni 2016. BI kini siap dengan berbagai instrumennya untuk
memperkuat dan menstabilkan nilai rupiah. "Rupiah dijaga pada level yang mampu
mendorong ekspor, mengurangi impor, dan mendorong industri di dalam negeri," papar
gubernur BI. Dalam jangka menengah dan panjang ekonomi Indonesia diperkirakan lebih
baik. Namun, dalam jangka pendek, ekonomi Indonesia akan cukup banyak
dipengaruhi oleh perkembangan global yang belum menentu.
Agus menjelaskan, yang menjadi masalah saat ini adalah pertumbuhan
ekonomi. Penyebabnya, pertama, karena spending pemerintah yang lemah, dan kedua,
kerena kondisi APBN yang masih defisit akibat tidak tercapainya target penerimaan pajak.
Harapannya ada pada tax amnesty yang bisa mencapai Rp 560 triliun di luar dana asing
sampai akhir Desember 2016, dengan menggunakan data Global Transparency, kata Agus.
Menurut dia, spending pemerintah terbatas dan konsumsi masyarakat juga menurun akibat
melambatnya pertumbuhan kredit, meningkatnya dana yang tidak dicairkan (undisbursed
loan) oleh dunia usaha, sehingga gaji karyawan tidak naik dan tidak ada pendapatan
tambahan untuk meningkatkan konsumsi.
Di sisi lain, ada perlambatan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun
perbankan. Sementara kondisi global masih tidak menentu. Perolehan pendapatan dari
ekspor juga tidak banyak, sedangkan investasi yang masuk tidak diimbangi oleh ekspor.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan ekonomi 2016 bisa tumbuh 5,0-5,3
persen, tetapi tidak bisa lebih dari angka itu dan juga tidak akan sustainable karena tidak
didorong oleh investasi.
Untuk mendorong peningkatan pendapatan negara dalam APBN, bisa dari tax amnesty
dengan menggenjot perolehan pajak. Agus menjelaskan, dalam jangka pendek, keluarnya
Inggris dari Uni Eropa (Brexit) memberikan ketidakpastian terhadap pasar finansial. Akibat
Brexit, The Fed mengurungkan niat menaikkan suku bunga acuan. Merespons Brexit, Bank
of England (BoE) menyediakan likuiditas sebesar 250 miliar pound sterling. Sebanyak 30
bank sentral menyatakan kesiapan menjaga kelancaran dan kestabilan pasar finansial.
Dukungan dari BoE memperat hubungan antarbank sentral. (Sumber: Beritasatu.com)
16
Sembilan bank dipersiapkan Pemerintah untuk menjadi bank persepsi yang akan
menampung dana repatriasi hasil penerapan UU Pengampunan Pajak, yang terdiri dari 4
bank BUMN (Mandiri, BNI, BRI, BTN), 3 bank swasta (BCA, BTPN, Danamon), serta 2
bank syariah yang belum ditentukan. Direktur Utama BTN, Maryono, mengatakan ada
banyak yang bisa dilakukan untuk memfasilitasi penempatan dana repatriasi baik di pasar
modal maupun perbankan. Di BTN, dana repatriasi bisa masuk ke properti atau
instrumen lain. BTN juga mengidentifikasi nasabah yang mungkin memanfaatkan kebijakan
pengampunan pajak ini. Apalagi segmen BTN banyak di pengembang properti. (Sumber:
Republika.co.id)
Pemerintah tidak memberikan jatah dana repatriasi yang bisa ditampung oleh setiap
bank persepsi. Nantinya, masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih bank persepsi yang
diinginkan. (Sumber: CNNIndonesia.com)
Informasi yang berdampak pada kinerja perusahaan
Judul artikel: Pajak Kendaraan Bermotor Jakarta Akan Naik, Asing Lepas Saham Astra &
Indomobil
Sumber:Bareksa,27 Juni 2016.
Saham-saham produsen otomotif kembali terkoreksi dalam, ditekan aksi jual investor
asing. Kali ini, yang jadi pemicunya adalah wacana kenaikan tarif pajak Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBNKB) wilayah DKI Jakarta yang akan dinaikan menjadi 15
persen dari yang saat ini berkisar antara 2-10 persen. Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP)
DKI Jakarta, Agus Bambang Setyowidodo mengatakan kenaikan pajak BBNKB ini
dilakukan untuk menekan pembelian mobil baru di Jakarta. Adapun jumlah penjualan
kendaraan di Jakarta mencerminkan 19 persen total penjualan seluruh Indonesia. "Kenaikan
pajak ini diharapkan bisa menekan volume kendaraan baru," ungkapnya dalam keterangan
persnya dalam situs resmi milik pemprov DKI Jakarta.
Analis Bahana Sekuritas, Leonardo Henry Gavaza dalam laporannya, menilai
kebijakan pemerintah Jakarta ini akan berdampak negatif bagi industri otomotif nasional.
Sebab, kenaikan tarif pajak akan diiringi oleh kenaikan harga jual kendaraan bermotor.
Gaikindo mencatat kenaikan pajak ini diperkirakan meningkatkan harga jual mobil hingga
13 persen dari harga sebelumnya. Sedangkan, jumlah penjualan kendaraan di Jakarta
mencerminkan 19 persen total penjualan seluruh Indonesia. Terlebih lagi, kebijakan ini
17
tidak berjalan tunggal karena akan ada beberapa kebijakan pendukung lainnya seperti
pemberlakuan ERP dan pengaturan kendaraan pelat nomor ganjil-genap.
Berdasarkan pantauan Bareksa, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih
untuk saham PT Astra international Tbk (ASII) dengan nilai transaksi sebesar Rp159,6
miliar.
Broker Macquarie Capital (RX) dan UBS Kay Hian Securities (AK) tercatat
sebagai broker penjual terbesar saham ASII. Hingga pukul 14.45 WIB, RX telah melepas
8,17 juta lembar saham. Sementara AK terpantau melakukan penjualan saham ASII
sebanyak 6,73 juta lembar saham.
Selain saham ASII, investor asing juga banyak menjualsaham perusahaan otomotif PT
Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS). Berdasarkan data Bareksa, investor asing
mencatatkan penjualan bersih saham IMAS senilai Rp160,3 miliar melalui broker Mandiri
Sekuritas (CC) dan Deutcshe Securities Indonesia (DB).
Sebagaimana proses terbentuknya harga di pasar barang, harga saham dalam pasar modal
tergantung pada kekuatan penawaran (supply) dan permintaan (demand) terhadap saham.
Supply-demand dalam pasar saham merupakan muara akhir dari berbagai faktor yang
mempengaruhi pelaku pasar yang direpresentasikan dalam aksi jual-beli saham. Selain
kekuatan supply-demand, proses pembentukan harga di pasar saham sangat ditentukan
oleh kondisi struktur mikro pasar modal
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Modul 12 Ticmi
2. Modul 13 Ticmi
19