Anda di halaman 1dari 3

Nama kelompok : Elida Mardiana (200301050)

Klarita Pitrusani Ocatvia Simamora (200301058)


Novi Rosdianti (200301053)

RESUME MATERI :
Analisis Ekonomi, Keuangan Perusahaan &Investasi Interpretasi
“Analyst Report” Terhadap Emiten Dan Kinerja Efek

Emiten yang terdaftar di pasar modal wajib menerbitkan laporan kinerja


perusahaan secara berkala, antara lain berupa Prospektus, Annual Report (laporan
tahunan), serta Laporan Keuangan yang telah diaudit. Laporan-laporan ini
biasanya juga berisi proyeksi bisnis ke depan dari manajemen emiten tsb.
Prospektus, berisi berbagai informasi material, yang diterbitkan pada saat
emiten akan menjual efeknya ke pasar perdana (IPO), baik itu saham maupun
obligasi, atau aksi korporasi lainnya yang dapat berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja perusahaan.
Laporan ini pada umumnya memuat tujuan dari penjualan efek, profil
usaha, risiko,sejarah, maupun proyeksi bisnis ke depan. Diterbitkan dengan
memenuhi standard transparansi sebagai dokumen legal, agar investor dapat
menerima segala informasi dengan baik, dan tidak salah tanggap.

Berikut pernyataan yang ada di dalam prospektus perusahaan


berisikan informasi penting bagi investor:

1. Prospektus mengatakan: “Informasi yang terkandung dalam prospektus ini


relatif terhadap pasar untuk produk perusahaan dan tren dalam penjualan
neto, marjin kotor dan antisipasi pengeluaran.

Intrepretasi : Semua kata kata yang berwawasan ke depan (seperti


“antisipasi,” “percaya,” “estimasi,” “harapan,” dan “maksud” ) dalam
prospektus hanyalah sebuah proyeksi. Oleh karena itu, tak ada jaminan bahwa
perusahaanakan memenuhi sebagian atau bahkan semua target penjualan atau
keuntungan.
Karena ketidakpastian tak dapat dipisahkan dari proyeksi tersebut, investor
harus menilai sendiri apakah asumsi tersebut realistik. Misalnya, jika suatu
emiten dalam prospektusnya menyatakan bahwa akan memperoleh
pertumbuhan penjualan sejumlah tertentu dalam setahun ke depan, investor
perlu mempertanyakan basis asumsi tersebut dan menentukan
apakah realistik atau tidak. Misalnya apakah ada rencana peluncuran produk
terbaru yang memiliki keunggulan tertentu dibanding pesaingnya. Apabila
prediksi dinilai terlalu optimistik, maka investor perlu bersikap skeptis
terhadap pernyataan berwawasan kedepan yang seperti itu.

2. Prospektus mengatakan: “risiko bagi perusahaan termasuk, namun tidak


terbatas pada, perkembangan dan model bisnis serta pertumbuhan
manajemen yang tidak diperkirakan sebelumnya”

Intrepretasinya : tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan berhasil dalam


menangani risiko. Dan kegagalan dalam menangani risiko dapat berdampak
material terhadap bisnis perusahaan , prospek, kondisi finansial, dan hasil
operasional perusahaan dan besar kemungkinan perusahan itu akan bangkrut.
Ditemui dalam prospektus perusahaan dengan model bisnis yang baru.

3. Prospektus mengatakan: “Perusahaan meyakini bahwa hal ini akan


mendatangkan kerugian operasi yang cukup besar di masa mendatang, dan
ketika kerugian tersebutdipertanggungkan akan meningkat secara
signifikan dari level saat ini. Meskipun perusahaan mengalami
pertumbuhan penerimaan yang signifikan pada periode ini, tingkat
pertumbuhan tersebut tak akan berkelanjutan dan akan berkurang di masa
mendatang.”
Intrepretasi : pertumbuhan perusahaan akan menurun. Perusahaan akan
kehilangan uang dan kerugian yang akan berlanjut dimasa yang akan datang.
Bila menemukan pernyataan seperti itu didalam prospektus itu merupakan
peringatan yang menjelaskan bahwa laba akan menjadi negatif dalam
beberapa waktu.

4. Prospektus mengatakan: “Bidang usaha ini masih baru, berkembang cepat


dan sangat kompetitif, perusahaan memperkirakan di masa mendatang
kompetisi perusahaan akan semakin meningkat. Hambatan untuk masuk
(barrier to entry) sangat minimal, dan kompetitor yang ada dan yang baru
dapat meluncurkan situs baru dengan biaya relatif rendah.”

Intepretasi: bahwa model bisnis perusahaan ini dan keuntungannya tak pasti,
serta kompetisi diperkirakan akan menjadi ketat. Ini adalah faktor yang
penting diketahui, bahkan jika kita adalah investor yang dapat menangani
risiko-risiko yang berkaitan dan merasa bahwa perusahaan akan bertahan.
Analisis Fundamental Dan Teknikal Di Pasar Modal

Untuk mendasari keputusan investasi efek, kita dapat menggunakan 2 macam


pendekatan, yaitu dengan analisis fundamental dan analisis teknikal.

1. Di dalam analisis fundamental, yang dijadikan dasar perkiraan harga


wajar (intrinsic value) suatu efek (dalam hal ini saham) .
Tahapan analisis fundamental :
1. Analisis ekonomi dan pasar sekuritas
Memutuskan bagaimana mengalokasikan investasi dana antar negara
dan di dalam negara kedalam bentuk obligasi, saham,dan kas.
2. Analisis industri
Untuk menentukan manakah yang memiliki prospek dan manakah
yang tidak prospek.
3. Analisis perusahaan dan saham
Menentukan perusahaan mana sajakah didalam industri tersebut yang
memiliki prospek dan saham manakah yang undervalued .

2. Pada metode analisis teknikal, pekerjaan baru dimulai setelah harga


terbentuk dibursa. Perlu diketahui juga bahwa proses jual-beli di bursa
melibatkan beberapa pihak yang berlawanan. Hasil dari kekuatan tarik-
menarik antara permintaan dan penawaran inilah yang dipelajari dalam
analisis teknikal. Interaksi antara permintaan dan penawaran secara
kolektif dan kumulatif menghasilkan grafik gerak harga, yang
bila dibaca dengan benar, dapat menjadi pedoman untuk menghasilkan
keputusan investasi (jual-beli) yang menguntungkan secara total.

Pekerjaan dalam analisis fundamental dilaksanakan sebelum harga


terbentuk di bursa (terdapat pada contoh lampiran 1,2,3).
Sedangkan pada metode analisis teknikal, pekerjaan baru dimulai
setelah harga terbentuk dibursa(terdapat pada contoh lampiran 4).
Kedua analisis tersebut saling melengkapi untuk hasil yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai