Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Underpricing Perusahaan Yang Melakukan


Initial Public Offering (IPO) Di BEI
Elida Mardiana1, Novi Rosdianti2, Klarita Pitrusani Octavia Simamora3
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Muhammadiyah Riau

elida.mardiyana@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari miniriset ini adalah untuk menguji pengaruh reputasi penjamin emisi,
reputasi auditor, dan ukuran perusahaan pada underpricing perusahaan yang
melakukan initial public offering (IPO) di BEI.

PENDAHULUAN
Dunia usaha yang semakin kompetitif meningkatkan kondisi pasar modal.
Terlihat semakin banyak perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kondisi tersebut memaksa banyak perusahaan mengembangkan usahanya untuk
memenuhi kebutuhan finansial. Kebutuhan keuangan perusahaan semakin
meningkat seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Oleh
karena itu, perusahaan perlu mengumpulkan tambahan dana baru. Ini dapat
dilakukan dengan menawarkan dan menjual saham perusahaan secara publik di
pasar saham.
Initial Public Offering (IPO) adalah tindakan atau upaya emiten
(perusahaan penerbit) untuk menawarkan atau menjual saham perdana kepada
calon investor. Saat akan melaksanakan IPO perusahaan harus mempersiapkan
data data informasi tentang perusahaan sesuai dengan peraturan di OJK. Data
informasi akan dibuat dan dibagikan sebelum IPO dalam bentuk propektus
perusahaan. Prospektus diterbitkan oleh perusahaan untuk mengurangi ketidak
selarasan informasi yang terkandung dalam informasi perusahaan tersebut.
Prospektus adalah berkas yang berisi kumpulan informasi tentang nilai, kinerja,
risiko dan potensi masa depan yang menggambarkan kondisi perusahaan secara
keseluruhan. File tersebut membantu calon investor untuk memastikan bahwa
mereka menerima saham yang ditawarkan dengan menunjukkan gambaran
kualitas saham tersebut.
Saat go public, yang terpenting adalah menentukan harga awal. Emiten potensial
menghadapi tantangan dalam menentukan harga penerbitan saham karena harga
yang relevan tidak tersedia. Hal ini karena saham emiten baru tersedia untuk
umum setelah IPO selesai. Akibatnya, calon emiten tidak memiliki banyak
informasi untuk memperkirakan harga IPO yang wajar. Tantangan itu perlu untuk
mendapat perhatian khusus. Jika tidak ,sangat memungkinkan emiten
mendapatkan harga IPO yang underpricing.
Berdasarkan penelitian terdahulu Underpricing dipengaruhi oleh beberapa factor
yaitu reputasi underwriter,reputasi auditor,dan ukuran perusahaan.Oleh karena itu,
mini riset ini akan membahas pengaruh factor factor tersebut dalam underpricing.

KAJIAN PUSTAKA
Penawaran umum perdana (IPO) adalah tindakan atau upaya emiten
(perusahaan penerbit) untuk menawarkan atau menjual saham kepada calon
investor. Emiten yang menawarkan atau mencatatkan saham untuk pertama kali
harus tercatat di pasar modal. Tujuan emiten dalam melakukan IPO adalah untuk
memperoleh pembiayaan yang menguntungkan, meningkatkan hasil keuangan
perusahaan, meningkatkan prospek pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan
nilai perusahaan. Investor seperti pemodal juga memiliki harapan yang tinggi
bahwa investasi yang dilakukan dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan.
Underpricing adalah kondisi dimana nilai harga saham pada saat IPO lebih
rendah dibandingkan dengan nilai harga saham pada pasar sekunder. Underpricing
saham menjadi situasi yang tidak menguntungkan bagi emiten ketika saham dijual
di bawah nilai pasar yang seharusnya, sehingga emiten kurang mampu menyerap
dana umum secara optimal.
Reputasi underwriter, Pasal 17 Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun
1995 menyatakan bahwa menurut pengertian penjamin, penjamin adalah pihak
yang mengadakan perjanjian dengan suatu perseroan untuk pengeluaran saham
dalam penawaran umum perdana, dengan pemberitahuan khusus bahwa ia
dibebankan pada pembelian saham yang tidak terjual atau tidak terbebani.
Underwriter ikut andil sebagai perantara kepentingan emiten dalam menyerap
dana publik dengan investor selaku pemodal.
Emiten yang bekerja sama dengan penjamin emisi yang berkualitas atau
bereputasi diharapkan dapat memberikan informasi yang tidak diungkapkan
dalam prospektus. Penjamin emisi bertujuan untuk memberikan informasi yang
transparan mengenai kondisi atau prospek internal emiten agar investor dapat
tertarik dengan saham dan tidak tertipu dengan informasi yang berpindah-pindah.
Penjamin emisi yang didiskualifikasi biasanya tidak mengambil risiko jika saham
yang ditawarkan tidak memiliki permintaan di pasar sekunder pada saat
pencatatan dan tidak akan dijual . Emiten yang mempekerjakan penjamin emisi
dengan tingkat keahlian tinggi mengurangi risiko penerbitan dan pengembalian
awal bagi investor.
Reputasi auditor, Salah satu syarat emiten untuk IPO adalah kondisi
kinerja keuangan perusahaan yang layak. Perusahaan yang baik menunjukkan
bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut baik dan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku. Laporan keuangan yang baik dapat disertifikasi oleh
profesi akuntansi. Auditor yang berkualitas memeriksa laporan keuangan tahunan
perusahaan sesuai dengan prinsip independensi. Auditor juga mengoreksi laporan
keuangan tahunan jika terdapat kesalahan atau penyimpangan dari PSAK yang
berlaku. Di akhir prosedur pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor, diumumkan
secara terbuka apakah perusahaan telah menyajikan laporan keuangan tahunannya
dengan benar atau tidak. Investor mengukur dan mengevaluasi potensi
perusahaan-perusahaan ini untuk mendapatkan pembiayaan dari mereka.
Auditor yang bereputasi akan menjunjung tinggi kode etik auditor. Kode
etik tadi merupakan integritas, obyektifitas, kerahasiaan, kompetensi, akuntabel,
& profesionalisme. Auditor yang memegang kode etik auditor pada menilik setiap
laporan keuangan perusahaan akan berpegang teguh dalam kualitas output audit.
Hal ini ditujukan supaya laporan keuangan yang sudah diaudit bisa sebagai
panduan bagi investor dan menaruh keyakinan untuk berinvestasi . Auditor yg
bereputasi secara eksklusif berkontribusi menurunkan risiko ketidakpastian &
risiko terjadinya underpricing.
Ukuran perusahaan, Ketidakpastian saham dapat dianalisis dengan
menggunakan ukuran perusahaan emiten. Diyakini bahwa perusahaan besar
menemukan investor lebih mudah daripada perusahaan kecil. Investor harus
memutuskan apakah akan mengambil risiko ketidakpastian saham dengan jumlah
informasi yang mereka terima. Perusahaan dengan prospek masa depan yang lebih
baik lebih menarik bagi investor karena dipandang mampu menghasilkan laba
yang stabil.
Perusahaan yang lebih besar dianggap kurang aman. Ketidakpastian
tercermin dalam dampak perusahaan terhadap pasar. Kondisi tersebut berimplikasi
pada risiko investasi yang lebih rendah. Berbeda dengan perusahaan kecil, risiko
ketidakpastian biasanya lebih tinggi yang berdampak langsung pada risiko
investasi yang juga lebih tinggi. Berbagai faktor sebagai dasar untuk menilai suatu
perusahaan. Salah satu yang paling penting adalah nilai aset. Nilai total aset
tercermin dari nilai aset dalam laporan keuangan pra-IPO perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Reputasi underwriter memiliki efek negatif pada underpricing


Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 83 perusahaan yang dijadikan sampel
dalam penelitian. Terdapat 4 perusahaan yang memiliki underwriter bereputasi.
Ini menandakan bahwa pihak penjamin emisi dengan reputasi tinggi lebih berani
mengambil resiko tinggi dalam menentukan harga saham saat IPO

2. Reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap underpricing


Alasan yang mendasari hasil penelitian ini adalah karena hanya terdapat 4
perusahaan dengan auditor bereputasi , ini menandakan investor tidak
memperhatikan reputasi auditor dalam menilai emiten yanga akan melakukan IPO

3. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap underpricing


Ukuran sebuah perusahaan dinilai berdasarkan total aset yang dimiliki, jika total
aset semakin tinggi, maka perusahaan akan dinilai berskla besar.Berdasarkan hasil
penelitian terhadap 83 sampel, menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Ini
dikarenakan investor yang membeli saham sebuah perusahaan tidak hanya melihat
dari total aktiva yang dimiliki tetapi juga berdasarkan hasil laporan keuangan
lainnya.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, reputasi underwriter berpengaruh negative terhadap
underpricing, reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap underpricing, dan
ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap underpricing.

Anda mungkin juga menyukai