PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana Tujuan Pemeriksaan Atas Proses Right Issue,
3. Bagaimana Peraturan-Peraturan Bapepam Yang Menyangkut Proses Right
Issue,
4. Bagaimana Audit Prosedur Atas Proses Right Issue,
5. Apa saja Laporan Audit Atas Proses Right Issue
1.3 TUJUAN
Dari penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan yakni:
1. Mampu Menjelaskan Pengertian Dari Right Issue,
2. Mampu Menjelaskan Tujuan Pemeriksaan Atas Proses Right Issue,
3. Mampu Menjelaskan Peraturan-Peraturan Bapepam Yang Menyangkut
Proses Right Issue,
4. Mampu Menjelaskan Bagaimana Audit Prosedur Atas Proses Right Issue,
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Harus ada tax clearance dari Dirjen Pajak yang menyatakan tidak ada
kewajiban pajak perusahaan yang tertunggak.
6. Tidak ada masalah hukum yang menyangkut perusahaan di
pengadilan.
Biaya yang harus dikeluarkan oleh calon emiten biasanya cukup besar
karena dalam proses go public diperlukan jasa dari lembaga Pendukung,
seperti:
1. Financial Consultant, yang bertindak sebagai koordinator dalam
persiapan go public seperti penyusunan prospektus, perhitungan PER
(Price Earning Ratio) dan lain-lain.
2. Lead atau Main Underwriter (Penjamin Emisi Utama), yang
membantu emiten dalam menjual sahamnya ke masyarakat. Jika saham
tersebut tidak habis terjual maka underwriter harus membeli sendiri
saham tersebut. Karena resikonya lebih tinggi maka biasanya fee yang
diminta underwriter juga lebih besar.
3. Best Effort, dalam hal ini underwriter berjanji akan berusaha sebaik-
baiknya untuk menjual seluruh saham yang ditawarkan ke masyarakat.
Tetapi jika ada saham yang tak terjual, underwriter tidak diharuskan
untuk membeli sisa saham tersebut, karena resikonya lebih kecil maka
biasanya fee yang diminta underwriter juga lebih kecil.
4. Sub Underwriter (Penjamin Emisi Tambahan), yang membantu
Lead Underwriter dalam menjual saham emiten ke masyarakat.
5. Kantor Akuntan Publik, yang bertugas untuk mengaudit laporan
keuangan calon emiten untuk beberapa tahun yang lalu dan untuk
periode berjalan. Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk haruslah
menjadi anggota Forum akuntan Pasar Modal dan terdaftar di Bapepam.
Sebelum menjadi anggota Forum akuntan Pasar Modal terlebih dahulu
KAP tersebut harus mengikuti training mengenai pasar modal dan
setelah selesai diberikan Certificate yang merupakan salah satu syarat
untuk menjadi anggota. Dalam menjalankan auditnya, KAP harus
memperhatikan ketaatan calon emiten terhadap Undang-undang No. 8
4
Tahun 1995 tentang Pasar Modal serta standart akuntansi, dan
peraturan-peraturan yang dikeluarkan Bapepam. Selain mengeluarkan
audit report, KAP juga harus mengeluarkan comfort Letter.
6. Legal Consultant, yang bertugas menangani masalah-masalah hukum
yang dihadapi perusahaan dan legal consultant harus membuat surat
pernyataan apakah ada atau tidak masalah-masalah hukum yang
dihadapi perusahaan, misalnya ada tuntutan dari pihak ketiga di
pengadilan, pada saat perusahaan akan go public.
7. Notaris, yang bertugas menangani perubahan dan pembuatan akte-akte
yang diperlukan perusahaan dalam rangka go public.
8. Tax Consultant, yang bertugas menangani masalah-masalah
perpajakan perusahaan, termasuk mengusahakan di perolehnya Tax
Clearance dari Dirjen Pajak.
9. Appraisal Company, yang bertugas melakukan penilaian kembali
(appraisal) terhadap asset perusahaan agar sesuai dengan harga pasar
yang wajar.
5
diaudit atau di review terbatas oleh KAP anggota Forum, atau disusun oleh
manajemen tanpa review terbatas atau tanpa di audit.
Keterlambatan dalam memasukkan laporan keuangan ke Bapepam bisa
dikenakan denda Rp. 1.000.000,- per hari.
Jika di kemudian hari, emiten membutuhkan tambahan dana lagi, maka ia
bisa melakukan penawaran umum terbatas (right issue). Proses right issue
harus dilakukan sesuai dengan peraturan Ketua Bapepam No. Kep.
57/PM/1996 tanggal 17 januari 1996. Sebelumnya perusahaan harus membuat
prospectus yang diiklankan di surat kabar. Proses right issue itu sendiri harus
diaudit oleh KAP anggota Forum, yang bukan merupakan KAP yang
melakukan general audit atas laporan keuangan emiten, untuk meyakinkan
bahwa proses right issue tersebut tidak menyimpang dari peraturan-peraturan
Bapepam yang berlaku.
Maka, Right issue merupakan hak pembeli saham tambahan yang
dilakukan oleh perusahaan dengan cara memesan terlebih dahulu dengan harga
yang telah ditentukan sebelumnya untuk tanggal tertentu. Istilah right issue di
Indonesia dikenal pula dengan istilah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD), karena emiten mengeluarkan saham baru dalam rangka
penambahan modal perusahaan dengan terlebih dahulu ditawarkan kepada
pemegang saham saat ini. Dengan demikian, pemegang saham memiliki
preemptive right atau hak memesan efek terlebih dahulu atas saham-saham
baru tersebut. Misalnya PT.ABC menawarkan kepada setiap pemegang satu
lembar saham lama untuk membeli tiga lembar saham baru. Berarti bila
saudara Ali memiliki 500 lembar saham lama, ia berhak untuk membeli 1500
lembar saham baru.
Right issue diterjemahkan sebagai bukti right. Alat investasi merupakan
produk turunan dari saham. Kebijakan right issue merupakan upaya emiten
untuk menambah saham yang beredar, guna menambah modal perusahaan.
Sebab, dengan pengeluaran saham baru tersebut, berarti pemodal harus
mengeluarkan uang untuk membeli saham yang berasal dari right issue.
Kemudian uang ini akan masuk ke modal perusahaan.
6
Bagi investor, right issue berdampak positif kalau tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Sebaliknya, berdampak negatif kalau menyebabkan
menurunnya harga. Secara umum, dampak right issue bisa dirasakan oleh
semua pemodal. Right issue merupakan hak bagi pemodal untuk membeli
saham baru yang dikeluarkan oleh emiten. Karena merupakan hak, maka
investor tidak terikat harus membelinya. Investor boleh mengabaikan haknya
dengan konsekuensi berkurangnya kepemilikan saham atas emiten tersebut.
Hal ini, karena pada dasarnya perusahaan menawarkan right sama dengan
mengeluarkan saham baru. Akibatnya akan mempengaruhi presentase
kepemilikan bila tidak membeli secara proporsional.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu penerbitan right,
antara lain : waktu, harga, dan rasio. Bagi investor informasi waktu penerbitan
sangat penting untuk mengambil keputusan. Apakah dia akan melaksanakan
haknya membeli right atau tidak, sebab right mempunyai masa berlaku yang
sangat singkat.
Beberapa istilah yang terkait dengan right issue :
1) Cum Date, yaitu tanggal terakhir / batas akhir seorang investor
mendapatkan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu.
2) Ex Date, yaitu batas dimana investor sudah tidak mempunyai hak
lagi akan suatu penawaran / corporate action (right issue).
3) Daftar Pemegang Saham (DPS), adalah daftar nama orang atau
investor yang berhak atas suatu corporate action, biasanya
diumumkan dalam tanggal yang dikenal dengan nama DPS Date.
4) Trading Period of Right Certificate, adalah periode pelaksanaan
right tersebut dicatatkan di bursa dan kapan berakhirnya.
5) Exercise Date, adalah tanggal jatuh tempo atas pelaksanaan right
issue.
6) Allotment Date, adalah tanggal penentuan jatuh investor yang
mendapatkan right dan berapa besar tambahan saham baru akibat
right issue.
7
7) Listing Date, adalah tanggal right itu pertama kalinya
diperdagangkan di bursa atau tanggal dimana penambahan saham
akibat right tersebut diperdagangkan di Bursa Efek.
8
saham di pasar akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut atau
dengan kata lain dapat meningkatkan likuiditas saham.
Jenis audit yang dilakukan KAP atas proses right issue termasuk jenis
special audit, atau compliance audit. Tujuan pemeriksaannya adalah
memeriksa kewajaran proses right issue, dalam arti apakah dilakukan sesuai
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-57/PM/1996
tanggal 17 januari 1996.
9
Memesan Terlebih Dahulu, Dimana Para Pemegang Saham menerima
Efek Tidak Yang Sama atau Terdapat Penambahan Modal Disetor
35% (tiga puluh lima persen) atau lebih.
10
9. Mengirim surat konfirmasi kepada pemegang saham utama
perusahaan, bahwa sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang hak
(pemegang saham lama) akan dibeli oleh pemegang saham utama.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Right issue merupakan hak pembeli saham tambahan yang dilakukan oleh
perusahaan dengan cara memesan terlebih dahulu dengan harga yang telah
ditentukan sebelumnya untuk tanggal tertentu. Emiten mengeluarkan saham
baru dalam rangka penambahan modal perusahaan dengan terlebih dahulu
ditawarkan kepada pemegang saham saat ini. Dengan demikian, pemegang
saham memiliki preemptive right atau hak memesan efek terlebih dahulu atas
saham-saham baru tersebut. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat
harus membelinya. Investor boleh mengabaikan haknya dengan konsekuensi
berkurangnya kepemilikan saham atas emiten tersebut.
Tujuan dilakukannya right issue adalah untuk menghimpun dana segar
yang akan digunakan untuk ekspansi usaha, membayar pinjaman atau untuk
modal kerja. Beberapa tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan porsi
kepemilikan pemegang saham atau meningkatkan jumlah saham yang beredar.
Dan tujuan seorang auditor melakukan pemeriksaan terhadap right issue adalah
memeriksa kewajaran proses right issue, dalam arti apakah dilakukan sesuai
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-57/PM/1996
tanggal 17 januari 1996.
12
DAFTAR PUSTAKA
Accounting Media
Sumber: http://accounting-media.blogspot.com/2013/12/audit-atas-right-
issue.html
Nanang Budianas
Sumber: http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-right-
issue.html
Pasar Modal Indonesia Konsultan Corporate Action PT Tbk
Sumber: http://konsultancorporateactionpttbk.blogspot.com/p/normal-0-
false-false-false-en-us-x-none_139.html
13