Anda di halaman 1dari 11

GO PUBLIC And GO PRIVATE

GO PUBLIC
Go Public berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham
tersebut diperdagangkan di pasar saham. Sebagai contoh, PT. Indofood, PT. Aneka Tambang,
Indosat, dan masih banyak perusahaan lainnya yang sudah menjadi Go Public. Sedangkan
Perusahaan Publik adalah suatu proses perusahaan yang menjadi perusahaan terbuka tanpa lewat
proses penawaran umum. perusahaan terbuka diketahui dengan penembatan kata “Tbk”
dibelakang nama Perusahaan. Misalnya: PT Telkom Tbk.
            Bagi perusahaan yang telah go public, pasar modal merupakan sarana bagi peningkatan
nilai perusahaan. Pasar modal memberikan sarana bagi peningkatan nilai melalui berbagai aksi
korporasi yang ditopang oleh keterbukaan informasi secara penuh. Transparansi berdampak pada
efisiensi usaha, peningkatan laba, peningkatan harga saham, competitive position, dan
peningkatan kemakmuran pemegang saham.
Syarat-syaratnya sbb:
 Perseroan Terbatas (PT) yang telah beroperasi sekurang-kurangnya 12 bulan
 Memiliki Aktiva Bersih Berwujud sekurang-kurangnya Rp 5 miliar dengan laporan
keuangan auditan tahun buku terakhir memperoleh opini ‘Wajar Tanpa Pengecualian’
dari akuntan publik yang terdaftar di BAPEPAM
 Menjual sekurang-kurangnya 50 juta saham atau 35 persen dari jumlah saham yang
diterbitkan (mana yang lebih kecil) dan jumlah pemegang saham publik sekurang-
kurangnya 500 pihak, dapat menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan
di BEI.
Adapun keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah:
 Perusahaan dapat meningkatkan Likuiditas dan memungkinkan para pendiri perusahaan
untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin banyak investor yang membeli
saham tersebut, maka semakin banyak  modal yang diterima perusahaan dari investor
luar.
 Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko
portofolio mereka.
 Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham
dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.
 Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainnya
dengan hanya menggunakan saham.
 Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk
memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public atau Tbk.

1
Tetapi harus kita ketahui juga bahwa ada kerugian dari Perusahaan yang Go Public, yaitu:

 Laporan Rutin.
Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan kepada
Bursa Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk membuat
laporan tersebut diperlukan biaya.
 Terbuka. 
Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui
oleh para kompetitornya dari segi data dan management nya.
 Keterbatasan kekuasaan Pemilik.
Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para
pemegang saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam
pengambilan keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut milik publik.
 Hubungan antar Investor
Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para
investornya dan di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan tersebut.
Plus Minus suatu perusahaan untuk Go-Public
 Plus
Proses suatu perusahaan untuk go public sebenarnya tidak sulit. Ketentuan yang
berlaku memang mensyaratkan beberapa persyaratan untuk dapat menjadi perusahaan
publik, namun pada dasarnya persyaratan-persyaratan tersebut bukanlah hal yang sulit
untuk dipenuhi bahkan oleh perusahaan kecil sekalipun.

 Minus
Berbagi Kepemilikan
Hal ini dapat diartikan bahwa prosentase kepemilikan akan berkurang. Banyak
perusahaan yang hendak go publik merasa enggan karena khawatir akan kehilangan
kontrol/kendali perusahaan. Sebenarnya hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena jumlah
minimum saham yang dipersyaratkan untuk dijual kepada publik melalui proses
Penawaran Umum (Initial Public Offering/IPO) tidak akan mengurangi kemampuan
pemegang saham pendiri untuk tetap dapat mempertahankan kendali perusahaan.

2
PROSES MENJADI GO PUBLIC

1. Penunjukan Underwriter dan Persiapan Dokumen

Pada tahap awal, perusahaan perlu membentuk tim internal,


menunjuk underwriter dan lembaga serta profesi penunjang pasar modal yang akan
membantu perusahaan melakukan persiapan go public, meminta persetujuan RUPS dan
merubah Anggaran Dasar, serta mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan
untuk disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia dan OJK.

2. Penyampaian Permohonan Pencatatan Saham ke Bursa Efek Indonesia


& Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke OJK

Untuk menjadi perusahaan publik yang sahamnya dicatatkan dan diperdagangkan di


Bursa Efek Indonesia, perusahaan perlu mengajukan permohonan untuk mencatatkan
saham, dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan, antara lain profil
perusahaan, laporan keuangan, opini hukum, proyeksi keuangan, dll.

Perusahaan juga perlu menyampaikan permohonan pendaftaran saham untuk dititipkan


secara kolektif (scripless) di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Bursa Efek Indonesia akan melakukan penelaahan atas permohonan yang diajukan
perusahaan dan akan mengundang perusahaan beserta underwriter dan profesi penunjang
untuk mempresentasikan profil perusahaan, rencana bisnis dan rencana penawaran umum
yang akan dilakukan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kegiatan usaha perusahaan,
Bursa Efek Indonesia juga akan melakukan kunjungan ke perusahaan serta meminta
penjelasan lainnya yang relevan dengan rencana IPO perusahaan. Apabila perusahaan
telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, dalam waktu maksimal 10 Hari Bursa
setelah dokumen lengkap, Bursa Efek Indonesia akan memberikan persetujuan prinsip
berupa Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham kepada perusahaan.

Bersamaan dengan pengajuan permohonan untuk mencatatkan saham di Bursa Efek


Indonesia, perusahaan juga menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen
pendukungnya kepada OJK untuk melakukan penawaran umum saham. Dokumen
pendukung yang diperlukan antara lain adalah prospektus.

Dalam melakukan penelaahan, OJK dapat meminta perubahan atau tambahan informasi
kepada perusahaan untuk memastikan bahwa semua fakta material tentang penawaran
saham, kondisi keuangan dan kegiatan usaha perusahaan diungkapkan kepada publik
melalui prospektus.

Sebelum mempublikasikan prospektus ringkas di surat kabar atau melakukan penawaran


awal (bookbuilding), perusahaan harus menunggu ijin dari OJK. Perusahaan juga dapat

3
melakukan public expose jika ijin publikasi telah dikeluarkan OJK. OJK akan
memberikan pernyataan efektif setelah perusahaan menyampaikan informasi mengenai
harga penawaran umum saham dan keterbukaan informasi lainnya. Apabila Pernyataan
Pendaftaran perusahaan telah dinyatakan efektif oleh OJK, perusahaan mempublikasikan
perbaikan/tambahan informasi prospektus ringkas di surat kabar serta menyediakan
prospektus bagi publik atau calon pembeli saham, serta melakukan penawaran umum.

3. Penawaran Umum Saham kepada Publik

Masa penawaran umum saham kepada publik dapat dilakukan selama 1-5 hari
kerja. Dalam hal permintaan saham dari investor melebihi jumlah saham yang ditawarkan
(over-subscribe), maka perlu dilakukan penjatahan. Uang pesanan investor yang pesanan
sahamnya tidak dipenuhi harus dikembalikan (refund) kepada investor setelah
penjatahan. Distribusi saham akan dilakukan kepada investor pembeli saham secara
elektronik melalui KSEI (tidak dalam bentuk sertifikat).

4. Pencatatan dan Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia

Perusahaan menyampaikan permohonan pencatatan saham kepada Bursa disertai


dengan bukti surat bahwa Pernyataan Pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh OJK,
dokumen prospektus, dan laporan komposisi pemegang saham perusahaan.

Bursa Efek Indonesia akan memberikan persetujuan dan mengumumkan


pencatatan saham perusahaan dan kode saham (ticker code) perusahaan untuk keperluan
perdagangan saham di Bursa. Kode saham ini akan dikenal investor secara luas dalam
melakukan transaksi saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Setelah saham tercatat di Bursa, investor akan dapat memperjualbelikan saham


perusahaan kepada investor lain melaui broker atau Perusahaan Efek yang menjadi
Anggota Bursa terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4
GO PRIVATE
Go Private merupakan suatu proses perusahaan terbuka berubah menjadi perusahaan
tertutup.   Tindakan go private merupakan aksi korporasi yang merupakan kebalikan dari
tindakan go public. Pada tindakan go public, suatu perusahaan menjual sahamnya kepada publik
sehingga menjadi perusahaan terbuka. Sebaliknya, pada tindakan go private perusahaan terbuka
berubah statusnya menjadi perusahaan tertutup. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Foley & Lardner LLP, alasan suatu perusahaan terbuka melakukan go private adalah karena
merasa terbebani oleh biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan kewajiban-kewajiban sebagai
perusahaan terbuka. Adapun biaya dan kewajiban tersebut antara lain adalah tingginya biaya
konsultan hukum dan akuntansi, biaya penyelenggaraan RUPS, kewajiban memenuhi peraturan
pasar modal, kesibukan melayani analis surat berharga, dan keterbatasan untuk melakukan
transaksi dengan pihak afiliasi. Beberapa dari alasan tersebut tentunya mengundang perdebatan
karena justru hal-hal itulah yang merupakan penunjang pelaksanaan prinsip good corporate
governance.
Prosedur go private :
a) Memperoleh persetujuan RUPS pemegang saham independen.
Pertama- tama, perusahaan yang hendak go private wajib menyampaikan agenda RUPS
Independen mengenai rencana go private beserta draft Surat Edaran bagi Pemegang Saham
kepada Bapepam, selambat-lambatnya 7 hari sebelum pemberitahuan. Agenda RUPS biasanya
mencakup rencana delisting, perubahan status perusahaan dari terbuka menjadi tertutup serta
perubahan anggaran dasar terkait, yang secara satu kesatuan biasanya disebut sebagai rencana go
private. Salah satu agenda penting yang juga harus diperhatikan adalah agenda penunjukkan
Penilai Independen oleh Pemegang Saham Independen untuk melakukan penilaian atas Efek/
saham Perseroan. Mengingat bahwa go private dilakukan melalui penawaran tender atas saham
perusahaan, maka informasi mengenai rencana go private sangat mempengaruhi harga saham
Perseroan. Untuk menghindari fluktuasi harga, Perseroan dapat mengajukan permohonan
suspend perdagangan saham kepada bursa efek dimana perusahaan dicatat. Pemberitahuan akan
adanya RUPS Independen dan Surat Edaran kepada para pemegang saham (Pengumuman) harus
diumumkan dalam surat kabar selambatlambatnya 28 hari sebelum RUPS. Surat Edaran antara
lain mencakup alasan dan latar belakang rencana go private, penilaian pihak independen atas
saham Perseroan, pihak yang akan melakukan penawaran tender, harga penawaran yang
direncanakan serta ketentuan-ketentuan RUPS dalam rangka go private. Panggilan untuk
menghadiri RUPS juga harus diumumkan melalui surat kabar dan dilakukan selambat-lambatnya
14 hari sebelum RUPS. Sebagaimana telah disebutkan di atas, sebelum bulan September 2005,
persetujuan dari pemegang saham independen dilakukan dengan mengacu pada Peraturan
Bapepam No. IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Pada proses go private
PT Komatsu Indonesia Tbk. bulan September 2005 ketentuan persetujuan pemegang saham
independen ini mengacu pada Surat Bapepam No. S-2432/PM/ 2005 perihal Rencana Go Private
PT Komatsu Indonesia Tbk. Dalam surat tersebut Bapepam menyatakan bahwa dalam rangka
persetujuan go private, RUPS Independen harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 75%

5
Pemegang Saham Independen, dan harus disetujui oleh lebih dari 50% total Pemegang Saham
Independen Perseroan.
b. Melakukan Penawaran Tender
Setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham independen, maka pelaksanaan go private
wajib dilakukan melalui penawaran tender. Prosedur dan tata cara penawaran tender diatur dalam
Peraturan Bapepam Nomor IX.F.1 tentang Penawaran Tender. Adapun harga yang digunakan,
disamping mengacu pada Peraturan Bapepam No. IX.F.1 juga harus mengacu pada Surat
Bapepam No. S-2432/PM/2005 tanggal 5 September 2005, dan Peraturan BEJ No. I-1.
Sebagaimana diungkapkan di atas, peraturan- peraturan tersebut memberikan patokan mengenai
harga-harga minimum yang harus dijadikan acuan dalam menentukan harga realisasi penawaran
tender. Karenanya, acuan-acuan harga tersebut tidak bertentangan namun bersifat saling
melengkapi.
c. Paska Penawaran Tender
Apabila setelah penawaran tender masih terdapat pemegang saham yang tidak setuju dengan
proses go private perusahaan, maka sebagaimana disyaratkan dalam Undang-Undang No. 1
tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas pasal 55 angka 1, Perusahaan wajib mengusahakan untuk
membeli saham yang dimiliki pemegang saham tersebut. Pembelian tersebut dapat dilakukan
oleh pemegang saham utama dan dapat pula oleh perusahaan sendiri. Apabila perusahaan
memilih untuk membeli sendiri saham tersebut maka wajib mengikuti peraturan yang terkait
dengan pembelian kembali saham. Demikianlah gambaran singkat mengenai peraturan yang
terkait dengan proses go private.
Satu hal lain yang perlu diperhatikan dalam proses go private adalah bagaimana menentukan
batasan bahwa suatu perusahaan sudah menjadi perusahaan tertutup. Undang-Undang No. 8
tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan definisi mengenai emiten dan perusahaan publik,
namun Undang-Undang tersebut belum memberikan definisi yang jelas mengenai perusahaan
tertutup ataupun perusahaan terbuka. Batasan mengenai perusahaan tertutup atau perusahaan
terbuka sangat diperlukan untuk menentukan kapan kewajiban dari suatu perusahaan sebagai
perusahaan terbuka akan berakhir

Ada beberapa alasan-alasan yang menyebabkan mengapa sebuah perusahaan ingin


melakukan go private:
a. Perusahaan merasa lebih mendapat keuntungan jika go private
b. Expenses Biaya menjadi perusahaan publik biayanya mahal karena antara lain adanya
kewajiban untuk menyampaikan laporan kuartal dan tahunan
c. Kondisi kinerja dan keuangan perusahaan yang kuat sehingga tidak perlu lagi
memperoleh dana dari masyarakat
d. Perusahaan tidak perlu lagi membagi hasil keuntungan dan beberapa persyaratan lain
yang berhubungan dengan pemilikan saham

6
e. Perusahaan menganggap tidak ada prospek menarik bagi mereka untuk tetap terdaftar di
Bursa, karena kinerja usaha terus memburuk
f. Adanya kesepakatan-kesepakatan tertentu yang dilakukan pemegang saham mayoritas
dengan investor baru, yang mensyaratkan perusahaan untuk go private
g. Competitive intelligence, dimana kewajiban disclosure information berpotensi
menguntungkan para pesaingnya dan ini tidak terjadi diperusahaan tertutup
h. Controlling function, dengan go private dapat dihindari kemungkinan pihak luar outsider
untuk membeli saham pengendali.

Go Private yang berarti perusahaan yang sahamnya semula dimiliki oleh publik berubah
kembali menjadi perusahaan yang tertutup yang dimiliki oleh segelintir pemegang saham saja.
Perusahaan yang melakukan go private tentu saja telah mempertimbangkan segala akibatnya,
namun perlu juga diketahui bahwa perusahaan yang melakukan go private juga akan mendapat
beberapa keuntungan.
Keuntungan go private yang di peroleh perusahaan bila melakukan go private adalah :
a. Perusahaan tidak perlu melakukan tindakan yang harus didasari oleh perubahan saham
b. Dapat melakukan tindakan yang berisiko tinggi di mana apabila tindakan
tersebut dilakukan dalam statusnya sebagai perseroan terbatas terbuka dapat dikenakan
sanksi oleh Badan Otoritas Pasar Modal
c. Kembali ke perhitungan akuntansi yang konservatif, sehingga pembayaran
pajaknya lebih rendah, selain itu tidak perlu menyiapkan surat-surat yang diwajibkan oleh
Badan Otoritas Pasar Modal dan kewajiban disclosure
d. Tidak terlalu wajib atau diperlukan untuk melakukan pembayaran dividen
demi perkembangan permodalan jangka penjang maupun investasi modal yang spekulatif
e. Penguasaan kendali atas perseroan bagi pihak yang khawatir akan
kehilangan kekuasaanya apabila kepemilikan saham mayoritas berada di publik.

7
Pasar Primer & Pasar Sekunder

PASAR PRIMER
A. Pengertian Pasar Primer
Adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu
yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di
pasar sekunder. Pasar perdana ini sangat tenar dengan nama initial public offering atau go public.
Dalam pasar perdana ini sesungguhnya hanya ada dua pihak yang melakukan kesepakatan, yakni
calon emiten dan penjamin emisinya. Dalam pasar perdana, investor yang memesan saham akan
mendapatkan sesuai dengan sistem penjatahan yang diterapkan oleh pihak penjamin emisi.

B. Ciri – Ciri Pasar primer


 Harga saham tetap,
 Tidak dikenakan komisi,
 Hanya untuk pembelian saham,
 Pemesanan dilakukan melalui Agen Penjual,
 Jangka waktu terbatas.

C. Proses Perdagangan pada Pasar Primer


Pada umumnya proses perdagangan saham dan obligasi pada Pasar Primer dapat
digambarkan sebagai berikut:

8
D. Prosedur Penawaran dan Pemesanan Efek di Pasar Perdana
Penawaran Perdana suatu Saham atau Obligasi suatu perusahaan kepada investor
publik dilakukan melalui Penjamin Emisi dan Agen Penjual. Tata cara pemesanan saham atau
obligasi seperti, “harga penawaran”, “jumlah saham yang ditawarkan”, “masa penawaran”, dan
informasi lain yang penting harus dipublikasikan di surat kabar berskala nasional, dan juga
dibagikan ke publik dalam bentuk prospektus.
·       Investor yang berminat, dapat memesan Saham atau Obligasi dengan cara
menghubungiPenjamin Emisi atau Agen Penjual, dan kemudian mengikuti prosedur
·   Investor kemudian melakukan pemesanan Saham atau Obligasi tersebut dengan
disertaipembayaran.
·          Penjamin Emisi dan Agen Penjual kemudian mengumumkan hasil penawaran
umumtersebut kepada investor yang telah melakukan pemesanan.
·          Proses penjatahan Saham atau Obligasi (biasa disebut dengan “allotment”) kepada
investor yang telah memesan dilakukan oleh Penjamin Emisi dan Emiten yangmengeluarkan
Saham atau Obligasi.·
“Undersubscribed” adalah kondisi dimana total Saham atau Obligasi yang dipesan
olehinvestor kurang dari total Saham atau Obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi seperti
ini,semua investor pasti akan mendapat Saham atau Obligasisesuai dengan jumlah yang
dipesannya
“Oversubscribed” adalah kondisi dimana total Saham atau Obligasi yang dipesan
olehinvestor melebihi jumlah total Saham atau Obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi ini,
terdapat kemungkinan investor mendapatkan Saham atau Obligasi kurang dari jumlah
yangdipesan, atau bahkan mungkin tidak mendapatkan sama sekali.
·          Apabila jumlah Saham atau Obligasi yang didapat oleh investor kurang dari jumlah yang
dipesan, atau telah terjadi “oversubscribed”, maka kelebihan dana investor akan dikembalikan
(proses ini sering disebut dengan “refund”).
·          Saham atau Obligasi tersebut kemudian didistribusikan kepada investor melalui
PenjaminEmisi dan Agen Penjual

9
PASAR SEKUNDER

A. Pengertian pasar sekunder


Pasar sekunder atau juga dikenal dengan istilah secondary market adalah pasar keuangan
yang digunakan untuk memperdagangkan sekuritas yang telah diterbitkan dalampenawaran
umum perdana. Pada saat suatu saham terdaftar di bursa efek maka investor danspekulan dapat
dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di bursa tersebut.

B. Fungsi Pasar Sekunder


Pada pasar sekunder, efek diperjualbelikan dan berpindah tangan dari investor keinvestor
lainnya. Pasar sekunder ini sangat likuid dan transparan. Pasar sekunder ini sangat penting bagi
suatu pasar modal yang modern dan efisien. Pada dasarnya pasar sekunder ini menghubungkan
preferensi investor untuk likuiditas dengan preferensi pengguna modal yangingin menggunakan
modal tersebut dalam jangka panjang. Dengan dilakukannya sekuritisasi pinjaman atau
kepemilikan efek seperti obligasiatau saham maka investor dapat melakukan penjualan haknya
secara relativ lebih mudahterutama sekali apabila hak tagih atau hak kepemilkian tersebut
dipecah-pecah menjadi nilaiyang relative kecil. Transaksi jual beli bagian kecil dari suatu hak
tagih atau hak kepemilikan yang besar inilah yang disebut perdagangan dipasar sekunder. Pada
pinjaman tradisional dan kemitraan usaha, investor seolah pula menginginkan suku bunga (atau
imbal hasil investasi) yang tinggi. Dengan adanya pasar sekunder ini maka investor dapat dengan
mudah mencairkan investasinya dengan cepat apabila terjadi suatu perubahan keadaan.

C.  Proses perdagangan saham dan obligasi pada pasar sekunder 


Perusahaan Efek membeli dan/atau menjual efek berdasarkan perintah jual dan/atau perintah
beli dari investor. Setiap perusahaan mempunyai karyawan yang disebut sebagai “Wakil
Perantara Pedagang Efek”, yang mempunyai wewenang untuk memasukkan semua perintah jual
ataupun perintah beli ke dalam sistem perdagangan yang terdapat di Bursa Efek. Bagaimana
perintah (order) beli dan perintah (order) jual dari sekian banyak investor bisa cocok (matched)?
Mekanisme “matching” (cocok) adalah berdasarkan criteria Prioritas Harga dan Prioritas Waktu.
a. Prioritas Harga
Artinya, siapapun yang memasukkan order permintaan dengan Harga Beli (Bid
Price) yang paling tinggi, akan mendapat prioritas utama untuk dapat “bertemu” dengan
siapapun yang memasukkan order penawaran dengan Harga Jual (Offer Price atau Ask
Price) yang paling rendah.

10
b. Prioritas Waktu
Artinya, siapapun yang memasukkan order beli atau jual lebih dahulu, akan
mendapat prioritas pertama untuk dicocokkan (matched) oleh sistem.
c. Indeks Harga Saham
Indeks Harga Saham adalah indikator harga dari seluruh saham yang tercatat di
Bursa Efek. Indeks ini biasanya merefleksikan kondisi Pasar Modal dan kondisi
perekonomian sebuah negara secara umum.

D. Jenis – Jenis Pasar di Pasar Sekunder


1. Pasar Reguler
Karakteristik:
a. Sistem tawar menawar terus menerus (continuous auction)
b. Sistem perdagangan dengan LOT:
 Satu lot = 500 lembar untuk perusahaan non bank.
 Satu lot = 5000 lembar untuk perusahaan bank
c. Tawar menawar dilakukan dengan skema Multi fraksi
d. Transaksi yang terjadi berdasarkan prioritas harga dan waktu.
2. Pasar Non Reguler
Sistem : Negosiasi
Macam-macam perdagangan:
a. Block Sale: perdagangan minimal 400 lot (200.000 saham)
b. Odd Lot: Perdagangan dengan volume kurang dari 1 lot.
c. Crossing: Perdagangan tutup sendiri, yaitu transaksi jual/beli saham dilakukan oleh satu
pialang dengan jumlah dan harga yang sama.
3. Pasar Tunai
Sistem: negosiasi berdasarkan pembayaran tunai ditujukan untuk pialang yang gagal memenuhi
kewajiban menyelesaikan transaksi di pasar regular /non reguler.
4. Pasar Segera
5. Merupakan pasar perdagangan efek yang dilakukan oleh anggota bursa dan KPEI yang ingin
menjual atau membeli efek yang penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa berikutnya setelah
terjadinya transaksi bursa

11

Anda mungkin juga menyukai