Pengertian Semua perusahaan tertutup memiliki kesempatan untuk menjadi perusahaan publik dengan menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada publik, dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (“Bursa”). Untuk selanjutnya proses tersebut disebut dengan “Go Public”. lanjutan Keputusan untuk Go Public merupakan keputusan bisnis yang dipilih setelah memperhitungkan berbagai manfaat dan konsekuensinya. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh perusahaan ketika menjadi perusahaan yang Go Public namun ada pula beberapa konsekuensi yang harus dipertimbangkan. lanjutan Pertanyaan yang kemudian sering muncul adalah apakah suatu perusahaan perlu untuk Go Public dan kapankah saat yang tepat untuk melakukannya. Tidak ada aturan yang baku mengenai hal tersebut, karena keputusan untuk Go Public akan berpulang kepada kebutuhan masing-masing perusahaan dan disesuaikan dengan kepentingan para pemegang sahamnya. Keterbukaan Pasca Emisi keterbukaan informasi sesudah emisi. Berdasarkan waktu penyampainnya Emiten setelah Penawaran Umum ini keterbukaan informasi Emiten kepada publik terbagi menjadi dua besar yaitu: 1). Laporan Berkala [reguler] terdiri dari: Laporan Hasil Penggunaan Dana Hasil Emisi, Laporan Keuangan Tahunan/Tengah Tahunandan Laporan Tahunan 2). Laporan Yang Bersifat Insidentil yang terdiri dari: Laporan RUPS/RULB, Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada Publik, Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu dan Laporan Dimohonkan Kepailitan. Rangkaian Proses Go Public
Ketentuan yang berlaku memang mensyaratkan beberapa persyaratan untuk dapat
menjadi perusahaan publik, namun pada dasarnya persyaratan-persyaratan tersebut bukanlah hal yang sulit untuk dipenuhi bahkan oleh perusahaan kecil sekalipun. Secara keseluruhan, setiap Perseroan Terbatas (PT) yang telah beroperasi sekurang-kurangnya 12 bulan, memiliki Aktiva Bersih Berwujud sekurangkurangnya Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah) dengan laporan keuangan auditan tahun buku terakhir memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian dari akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjual sekurang-kurangnya 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham atau: (1) 20% (dua puluh persen) dari jumlah saham yang diterbitkan - untuk ekuitas kurang dari Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah); (2) 15% (lima belas persen) dari jumlah saham yang diterbitkan - untuk ekuitas mulai dari Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) sampai dengan Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah); (3) 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang diterbitkan - untuk ekuitas lebih dari Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) dan jumlah pemegang saham publik sekurang- kurangnya 500 (lima ratus) pihak, dapat menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa. Lanjutan Untuk membantu kelancaran penyiapan berbagai dokumen yang diperlukan, termasuk proses penawaran umum saham kepada publik, calon perusahaan publik dapat menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi (Underwriter) yang bertugas membantu semua persiapan yang diperlukan hingga saham perusahaaan dapat diperdagangkan di Bursa. Calon perusahaan terbuka dapat memilih satu atau lebih Penjamin Pelaksana Emisi untuk menunjang proses Go Public. Keuntungan Go Public
1. Memperoleh Sumber Pendanaan Baru
2. Memberikan Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage) untuk Pengembangan Usaha 3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain dengan pembiyaan melalui penerbitan saham baru 4. Peningkatan Kemampuan Going Concern 5. Meningkatkan Citra Perusahaan (Company Image) 6. Meningkatkan Nilai Perusahaan (Company Value) Konsekuensi Go Publik 1. Berbagi Kepemilikan 2. Mematuhi Peraturan Pasar Modal yang Berlaku Underwriter Penjamin Emisi Efek (''underwriter'') merupakan salah satu kegiatan pokok dari perusahaan efek (securities company), yang mengadakan kontrak dengan Emiten (issuer) untuk melakukan penawaran umum melalui pasar modal bagi kepentingan Emiten. Peran serta tanggung jawab Penjamin Emisi Efek sangatlah penting dalam melakukan ''due diligent'' di samping upaya untuk mensukseskan penjualan efek kepada masyarakat investor baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga dana hasil emisi efek yang terhimpun dapat dimanfaatkan Emiten bagi pengembanan usahanya. Konsultan Hukum dan Notaris Keberadaan notaris sebagai profesi penunjang, dalam penawaran umum saham adalah pembuat akta, yaitu akta-akta perubahan anggaran dasar perseroan, akta perjanjuan penjamin emisi efek, akta perjanjian pengelolaan administrasi saham, dan akta akta lainnya yang diperlakukan oleh emiten untuk memenuhi ketentuan ketentuan dalam rangka penawaran umum saham. Disamping membuat akta akta, notaris juga mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan kendala kendala yang dihadapi oleh emiten dalam usahanya untuk memperoleh persetujuan dari departemen hukum dan HAM berkaitan dengan akta perubahan anggaran dasar emiten yang dibuat oleh notaris lanjutan Pelaksanaan proses untuk menjadi perusahaan yang berstatus ‘go public’ bukanlah semudah yang dibayangkan sebab ada beberapa tahapan/langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan yang tentunya sangat mengandung resiko bagi keberlangsungan operasional perusahaan. Disinilah peran profesi hukum sangat dibutuhkan agar prosedur berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Peranan Bapepam dan Departemen Keuangan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang selanjutnya dalam keputusan ini disebut Bapepam dan LK mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan kegiatan sehari-hari pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya