Anda di halaman 1dari 13

Go Publik

Pert 4

By: Miftha Rizkina


Pengertian
Semua perusahaan tertutup memiliki
kesempatan untuk menjadi perusahaan publik
dengan menawarkan dan menjual sebagian
sahamnya kepada publik, dan mencatatkan
sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (“Bursa”).
Untuk selanjutnya proses tersebut disebut
dengan “Go Public”.
lanjutan
Keputusan untuk Go Public merupakan
keputusan bisnis yang dipilih setelah
memperhitungkan berbagai manfaat dan
konsekuensinya. Banyak sekali manfaat yang
dapat diperoleh perusahaan ketika menjadi
perusahaan yang Go Public namun ada pula
beberapa konsekuensi yang harus
dipertimbangkan.
lanjutan
Pertanyaan yang kemudian sering muncul
adalah apakah suatu perusahaan perlu untuk Go
Public dan kapankah saat yang tepat untuk
melakukannya. Tidak ada aturan yang baku
mengenai hal tersebut, karena keputusan untuk
Go Public akan berpulang kepada kebutuhan
masing-masing perusahaan dan disesuaikan
dengan kepentingan para pemegang sahamnya.
Keterbukaan Pasca Emisi
keterbukaan informasi sesudah emisi. Berdasarkan waktu
penyampainnya Emiten setelah Penawaran Umum ini
keterbukaan informasi Emiten kepada publik terbagi menjadi
dua besar yaitu: 
1). Laporan Berkala [reguler] terdiri dari: Laporan Hasil
Penggunaan Dana Hasil Emisi, Laporan Keuangan
Tahunan/Tengah Tahunandan Laporan Tahunan
2). Laporan Yang Bersifat Insidentil yang terdiri dari: Laporan
RUPS/RULB, Keterbukaan Informasi yang harus segera
diumumkan kepada Publik, Keterbukaan Informasi Pemegang
Saham Tertentu dan Laporan Dimohonkan Kepailitan.
Rangkaian Proses Go Public

Ketentuan yang berlaku memang mensyaratkan beberapa persyaratan untuk dapat


menjadi perusahaan publik, namun pada dasarnya persyaratan-persyaratan tersebut
bukanlah hal yang sulit untuk dipenuhi bahkan oleh perusahaan kecil sekalipun. Secara
keseluruhan, setiap Perseroan Terbatas (PT) yang telah beroperasi sekurang-kurangnya
12 bulan, memiliki Aktiva Bersih Berwujud sekurangkurangnya Rp5.000.000.000,- (lima
miliar Rupiah) dengan laporan keuangan auditan tahun buku terakhir memperoleh opini
Wajar Tanpa Pengecualian dari akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), menjual sekurang-kurangnya 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham atau:
(1) 20% (dua puluh persen) dari jumlah saham yang diterbitkan - untuk ekuitas kurang
dari Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah); (2) 15% (lima belas persen) dari
jumlah saham yang diterbitkan - untuk ekuitas mulai dari Rp500.000.000.000 (lima ratus
miliar Rupiah) sampai dengan Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah); (3) 10%
(sepuluh persen) dari jumlah saham yang diterbitkan - untuk ekuitas lebih dari
Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) dan jumlah pemegang saham publik sekurang-
kurangnya 500 (lima ratus) pihak, dapat menjadi perusahaan publik yang sahamnya
diperdagangkan di Bursa.
Lanjutan
Untuk membantu kelancaran penyiapan berbagai
dokumen yang diperlukan, termasuk proses
penawaran umum saham kepada publik, calon
perusahaan publik dapat menunjuk Penjamin
Pelaksana Emisi (Underwriter) yang bertugas
membantu semua persiapan yang diperlukan hingga
saham perusahaaan dapat diperdagangkan di Bursa.
Calon perusahaan terbuka dapat memilih satu atau
lebih Penjamin Pelaksana Emisi untuk menunjang
proses Go Public.
Keuntungan Go Public

1. Memperoleh Sumber Pendanaan Baru


2. Memberikan Keunggulan Kompetitif (Competitive
Advantage) untuk Pengembangan Usaha
3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain
dengan pembiyaan melalui penerbitan saham baru
4. Peningkatan Kemampuan Going Concern
5. Meningkatkan Citra Perusahaan (Company Image)
6. Meningkatkan Nilai Perusahaan (Company Value)
Konsekuensi Go Publik
1. Berbagi Kepemilikan
2. Mematuhi Peraturan Pasar Modal yang
Berlaku
Underwriter
Penjamin Emisi Efek (''underwriter'') merupakan salah satu
kegiatan pokok dari perusahaan efek (securities company),
yang mengadakan kontrak dengan Emiten (issuer) untuk
melakukan penawaran umum melalui pasar modal bagi
kepentingan Emiten. Peran serta tanggung jawab Penjamin
Emisi Efek sangatlah penting dalam melakukan ''due
diligent'' di samping upaya untuk mensukseskan penjualan
efek kepada masyarakat investor baik di dalam maupun di
luar negeri, sehingga dana hasil emisi efek yang terhimpun
dapat dimanfaatkan Emiten bagi pengembanan usahanya.
Konsultan Hukum dan Notaris
Keberadaan notaris sebagai profesi penunjang, dalam
penawaran umum saham adalah pembuat akta, yaitu akta-akta
perubahan anggaran dasar perseroan, akta perjanjuan penjamin
emisi efek, akta perjanjian pengelolaan administrasi saham, dan
akta akta lainnya yang diperlakukan oleh emiten untuk
memenuhi ketentuan ketentuan dalam rangka penawaran
umum saham. Disamping membuat akta akta, notaris juga
mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan kendala
kendala yang dihadapi oleh emiten dalam usahanya untuk
memperoleh persetujuan dari departemen hukum dan HAM
berkaitan dengan akta perubahan anggaran dasar emiten yang
dibuat oleh notaris
lanjutan
Pelaksanaan proses untuk menjadi perusahaan
yang berstatus ‘go public’ bukanlah semudah
yang dibayangkan sebab ada beberapa
tahapan/langkah yang harus ditempuh oleh
perusahaan yang tentunya sangat mengandung
resiko bagi keberlangsungan operasional
perusahaan. Disinilah peran profesi hukum
sangat dibutuhkan agar prosedur berjalan sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Peranan Bapepam dan Departemen
Keuangan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
yang selanjutnya dalam keputusan ini disebut
Bapepam dan LK mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan, pengaturan, dan pengawasan kegiatan
sehari-hari pasar modal serta merumuskan dan
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di
bidang lembaga keuangan, sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai