Anda di halaman 1dari 23

MENGUBAH STATUS PERUSAHAAN DARI PERUSAHAAN TERTUTUP MENJADI PERUSAHAAN TERBUKA

Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (UUPT) serta peraturan pelaksanaannya. Pada Perseroan Terbatas, modal
merupakan unsur utama dalam menjalankan dan menentukan keberhasilan perseroan dalam mencapai
tujuannya. Perseroan terbatas didirikan untuk mencapai tujuan utama, yakni mendapatkan keuntungan.
Modal merupakan unsur penting yang dapat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai
keuntungan, karena semakin besar modal yang ditanamkan dalam perseroan maka semakin besar
keuntungan yang bisa didapatkan.

Ada dua jenis Perseroan Terbatas berdasarkan cara perolehan modalnya, yaitu Perseroan Terbatas
Tertutup dan Perseroan Terbatas Terbuka. Perseroan Terbatas Tertutup mendapatkan modal dari
pinjaman bank atau kepemilikan saham oleh orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan pendiri
perusahaan, sedangkan Perseroan Terbatas Terbuka mendapatkan modal dari hasil penjualan saham di
pasar modal. Perseroan Terbatas Terbuka lahir dari Perseroan Terbatas Tertutup yang memiliki kendala
dalam penambahan modal sehingga memutuskan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat melalui
pasar modal. Sebuah Perseroan Terbatas Tertutup yang ingin menjual sahamnya di pasar modal harus
terlebih dahulu melewati proses Penawaran Umum Perdana (Go Public) atau dalam Bahasa Inggris
dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO).

Apa Itu Penawaran Umum Perdana (Go Public) atau Initial Public Offering (IPO)?

Penawaran Umum Perdana (Go Public) adalah kegiatan dimana Perseroan Terbatas menjual sebagian
sahamnya kepada masyarakat di pasar modal untuk pertama kali. Ketentuan mengenai Penawaran
Umum Perdana (Go Public) telah diatur dalam Peraturan Bursa dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

Manfaat Penawaran Umum Perdana (Go Public)

Penawaran Umum Perdana (Go Public) memiliki berbagai keuntungan bagi perusahaan, yaitu:
Sebagai sumber dana baru untuk pertumbuhan perusahaan

Meningkatkan kinerja perusahaan

Menciptakan perusahaan yang mandiri

Keringanan pajak

Perluasan usaha perusahaan dan untuk kepentingan kelanjutan finansial perusahaan

Mempercepat penerapan Good Corporate Governance

Menciptakan perusahaan yang berdaya saing dan berorientasi global

Meningkatkan corporate image

Meningkatkan company value

Menimbulkan rasa kepemilikan para pemangku kepentingan perusahaan

Meningkatkan profesionalisme manajemen dan karyawan

Meningkatkan loyalitas karyawan Employee Stock Allocation (ESA), Employee Stock Option (ESOP),
Management Stock Option (MSOP)

Syarat Penawaran Umum Perdana (Go Public)

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas bisa
melakukan Penawaran Umum Perdana (Go Public). Perusahaan yang ingin melakukan penawaran
Penawaran Umum Perdana (Go Public) harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

Merupakan Badan Hukum berbentuk Perseroan Terbatas yang memiliki

Komisaris independen minimal 30% dari jajaran dewan komisaris

Direktur independen minimal 1 orang dari jajaran anggota direksi

Komite audit

Unit audit internal

Sekretaris perusahaan

Beroperasi pada bidang yang sama selama lebih dari atau sama dengan 12 bulan
Berdasarkan proyeksi keuangan pada akhir tahun ke-2 telah memperoleh laba, khusus sektor tertentu
syarat perolehan laba pada akhir tahun ke-6

Laporan keuangan auditan lebih dari atau sama dengan 12 bulan

Opini laporan keuangan berstatus Wajar Tanpa Pengecualian

Aset berwujud bersih senilai lebih dari sama dengan lima miliar rupiah

Jumlah saham yang dimiliki bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama minimal 150 juta
saham dan sebesar:

20% dari total saham, untuk ekuitas <500 miliar rupiah

15% dari total saham, untuk ekuitas 500 miliar rupiah – 2 triliun rupiah

10% dari total saham, untuk ekuitas lebih dari 2 triliun rupiah.

Jumlah pemegang saham lebih dari sama dengan 500 pihak.

Konsekuensi Penawaran Umum Perdana (Go Public)

Perusahaan yang berhasil melakukan penawaran umum perdana (go public) akan berubah status
Perseroan Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas Terbuka. Perubahan status menjadi Perseroan
Terbatas Terbuka memiliki konsekuensi, yaitu:

Perusahaan harus siap dengan keterbukaan informasi

Pada saat saham perusahaan dibeli oleh masyarakat umum melalui bursa, pada saat itu pula perusahaan
telah menjadikan dirinya menjadi milik publik. Direksi dan perusahaan tidak hanya bertanggung jawab
kepada pemegang saham mayoritas yang memegang saham dalam jumlah besar, tetapi juga kepada
pemegang saham minoritasnya yang tersebar di bursa.

Perusahaan harus menaati Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaan lainnya.

Segala aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan terbuka harus sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal peraturan pelaksanaan lainnya di bidang pasar modal.

Proses Penawaran Umum Perdana (Go Public)


Jika disusun berdasarkan urutan tanggal, mana yang harus dilakukan terlebih dahulu dan apa yang harus
dilakukan kemudian, proses Penawaran Umum Perdana (Go Public) akan menjadi seperti ini:

Persiapan Internal

Persiapan penyusunan laporan keuangan

Pembentukan tim go public

Penunjukkan penasihat keuangan

Penerimaan penawaran

Seleksi penawaran

Penetapan calon penasihat keuangan

Persetujuan direksi atas penunjukan penasihat keuangan

Restrukturisasi permodalan

Rapat pembahasan dengan agenda kapitalisasi saldo laba ditahan dan tambahan pendanaan pre-
Penawaran Umum Perdana (Go Public)

Persetujuan direksi atas rencana restrukturisasi permodalan

Persetujuan prinsip perusahaan sehubungan dengan restrukturisasi modal

Penunjukkan Lembaga atau profesi penunjang melalui lelang

Penyusunan kerangka acuan kerja profesi penunjang

Persetujuan direksi atas kerangka acuan kerja profesi penunjang

Mengundang para profesi penunjang

Pengambilan kerangka acara kerja dan pemberian penjelasan sebelum tender (aanwijzing)

Tanggal pengembalian dokumen pra-kualifikasi

Proses seleksi lembaga atau profesi penunjang oleh tim Penawaran Umum Perdana (Go Public) dan
penasihat keuangan

Penetapan calon terpilih Lembaga penunjang oleh Penawaran Umum Perdana (Go Public) dan penasihat
keuangan
Persetujuan direksi atas penunjukkan Lembaga penunjang

Pengangkatan pengurus perusahaan terbuka

Penetapan calon terpilih oleh pemegang saham dengan rekomendasi dari dewan komisaris

Persetujuan calon terpilih

Penandatanganan kontrak manajemen

Direksi mengajukan calon untuk ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham

Penyampaian laporan pengangkatan oleh direksi kepada Menteri (jika diperlukan)

Persiapan akuisisi target aset untuk proses Penawaran Umum Perdana (Go Public)

Penerimaan data-data terkait calon aset untuk diakuisisi dalam Penawaran Umum Perdana (Go Public)

Proses seleksi internal atas calon target akuisisi, termasuk negosiasi dengan pemilik aset

Penetapan target aset untuk diakuisisi oleh tim Penawaran Umum Perdana (Go Public) dan penasihat
keuangan

Persetujuan direksi sehubungan dengan target aset yang diajukan tim Penawaran Umum Perdana (Go
Public) dan penasihat keuangan

Rapat Umum Pemegang Saham, dengan agenda

Persetujuan Penawaran Umum Perdana (Go Public)

Persetujuan pengangkatan komisaris independen dan direktur tidak terafiliasi

Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia terkait penambahan setoran modal dari
kapitalisasi saham dan tambahan modal baru, serta penerimaan pemberitahuan perubahan susunan
pengurus.

Persiapan penawaran umum perdana (go public)

Aspek keterbukaan

Aspek keuangan

Aspek hukum

Aspek penilai

Persiapan registrasi ke Bursa Efek Indonesia dan Kustodian Sentral Efek Indonesia

Proses registrasi ke Bursa Efek Indonesia


Proses registrasi ke Kustodian Sentral Efek Indonesia

Proses registrasi ke Otoritas Jasa Keuangan

Proses Due Dilligence dan Public Expose

Proses penawaran umum dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia

materi 2

teristik, dan Cara Menjadi Perusahaan TBK

Sederhananya, perusahaan Tbk adalah perusahaan terbuka. Suatu perusahaan PT yang sudah diakhiri
dengan kata Tbk adalah perusahaan perseroan terbuka atau perusahaan publik. Nah, pada artikel ini
kami akan membahas secara lengkap pengertian dari perusahaan Tbk, karakteristik, perbedaan
perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup, kelebihan dan kekurangannya.

Perusahaan Tbk Adalah

Dalam dunia bisnis, perusahaan Tbk adalah perusahaan yang bentuk kepemilikannya disalurkan kepada
para pemilik saham, yakni masyarakat, dengan perdagangan saham yang tersedia di bursa efek
Indonesia atau BEI.

Dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, perusahaan Tbk adalah perusahaan perseroan
terbatas dimana kepemilikan sahamnya dimiliki oleh minimal oleh 300 pemilik saham dan mengantongi
modal minimal tiga milyar rupiah, sesuai peraturan pemerintah pusat.

Artinya, perusahaan Tbk adalah perusahaan yang mampu menjual saham dan obligasinya kepada
masyarakat untuk menghimpun modal, yakni uang tunai guna mengerjakan kegiatan ekspansi bisnis
atau proyek lain yang menguntungkan perusahaan.

Namun, banyak pihak menilai bahwa perusahaan Tbk adalah sama dengan perusahaan emiten, padahal
sudah jelas kedua hal tersebut berbeda.

Emiten adalah perusahaan, perseorangan, kelompok organisasi atau usaha bersama yang mampu
menawarkan efek dengan bentuk saham, surat utang, dll. Sedangkan perusahaan Tbk adalah
perusahaan perseroan terbatas yang telah resmi menjadi initial public offering (IPO) yang mana
sahamnya sudah dimiliki para investor.
Baca juga: PT (Perseroan Terbatas): Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, dan Unsur-unsur PT

Karakteristik Perusahaan TBK

Terdapat lima karakteristik utama yang membedakan perusahaan terbuka dengan perusahaan lainnya,
kelima karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.

1. Memiliki Tujuan yang Jelas

Perusahaan Tbk adalah perusahaan yang memiliki tujuan yang wajib diraih oleh setiap pihak komponen
yang terlibat didalamnya, termasuk para investor. Tujuan dari perusahaan Tbk ini sudah ditetapkan dan
dibuat dengan jelas sehingga akan lebih mudah dicerna oleh seluruh komponen perusahaan.

2. Menawarkan Dividen Pada Investor

Dividen adalah bentuk pembagian keuntungan atau laba perusahaan yang disalurkan ke para pemegang
saham. Tapi, ada masanya bentuk keuntungan tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan modal usaha
atau mengembangkan usaha sehingga tidak bisa dicairkan.

3. Tidak Mendapat Fasilitas dari Negara

Perusahaan Tbk adalah perusahaan non-pemerintah, sehingga mereka harus bertanggung jawab sendiri
atas seluruh kepentingan operasional usaha. Pada umumnya, perusahaan Tbk akan melakukan
pengadaan barang inventaris atau kebutuhan lainnya dengan memanfaatkan modal usaha.

4. Investor Tidak Bertanggung Jawab Atas Operasional

Setiap investor atau pemegang saham tidak bertanggung jawab atas operasional perusahaan, termasuk
tingkat kelalaian yang ada pada perusahaan tersebut. Lebih dari itu, para investor juga tidak boleh ikut
campur dalam mengelola finansial perusahaan, karena hal tersebut adalah tanggung jawab direksi dan
jajaran terkait.

5. Keputusan Ditentukan oleh RUPS


Sistem pengambilan keputusan pada perusahaan Tbk adalah ditentukan dengan RUPS atau Rapat Umum
Pemegang Saham. Biasanya, rapat ini diselenggarakan untuk menentukan siklus modal dan berbagai
faktor utama lain untuk menjalankan operasional perusahaan.

Perbedaan Perusahaan TBK Dengan Perusahaan Tertutup

Perbedaan utama perusahaan tertutup dengan perusahaan Tbk adalah pada sumber modalnya.
Sebagian modal pada perusahaan Tbk adalah berasal dari masyarakat, sedangkan pada perusahaan
tertutup modal yang didapat biasanya didapat dari kalangan tertentu saja.

Perbedaan lainnya adalah sistem kepemilikan pada perusahaan tertutup hanya dimiliki oleh pihak
tertentu saja, sedangkan kepemilikan pada perusahaan Tbk adalah masyarakat umum. Hal ini
dikarenakan saham perusahaan Tbk bisa dibeli oleh masyarakat umum di bursa efek.

Perusahaan Tbk juga bisa mengumpulkan modal dalam bentuk uang tunai yang didapat dari penjualan
saham atau obligasinya, sedangkan perusahaan tertutup tidak bisa melakukan hal tersebut. Selain itu,
perusahaan Tbk juga harus melapor pada BAPEPAM atau Badan Pengawas Pasar Modal, sedangkan
perusahaan tertutup tidak memiliki kewajiban tersebut.

Baca juga: Ingin Memulai Bisnis Tanpa Modal? Berikut Tipsnya

Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Perusahaan Tbk

Walaupun ada banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan saat menjadi perusahaan
Tbk, namun ada saja beberapa kekurangan atau risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan Tbk.
Salah satunya adalah adanya keterbukaan informasi dan keputusan pengembangan bisnis yang harus
disebarkan pada para pemegang saham.

Untuk itu, sebelum Anda memutuskan untuk membawa perusahaan Anda ke lantai bursa, di sarankan
agar Anda mengetahui kelebihan dan kekurangannya di bawah ini.

1. Kelebihan
Kelebihan pertama yang pastinya dirasakan adalah rasa bangga. Dengan adanya gelar Tbk ini, maka
perusahaan Anda menjadi lebih meyakinkan karena sahamnya bisa dimiliki oleh banyak investor.

Perusahaan juga berpeluang besar untuk melakukan ekspansi Dalam hal finansial, perusahaan Tbk juga
mendapatkan fasilitas insentif pajak penghasilan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.56 Tahun
2015.

Selain itu, perusahaan Tbk juga bisa meningkatkan likuiditas dan para pendiri perusahaan bisa
menikmati hasil usahanya menjadi perusahaan Tbk, karena semakin banyak investor yang membeli
saham perusahaannya, maka akan semakin banyak pula modal yang bisa mereka dapatkan. Perusahaan
Tbk juga bisa melakukan diversifikasi bisnis untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan.

Lebih dari itu, perusahaan Tbk juga lebih mudah untuk melakukan merger atau negosiasi dengan
perusahaan lain hanya dengan memanfaatkan sahamnya. Kemudian, hal tersebut akan mampu
meningkatkan potensi pasar dalam meningkatkan penjualannya.

2. Kekurangan

Dengan menjadi perusahaan Tbk, maka Anda juga harus siap menghadapi segala jenis kekurangan, risiko
atau kerugian. Risiko delisting atau pencoretan nama perusahaan dari papan penjualan adalah salah
satunya. Tapi, risiko ini bisa diminimalisir dengan tidak melakukan kecurangan yang mampu
mempengaruhi pergerakan saham. Hal ini biasanya disebut dengan goreng saham

Beberapa kekurangan lainnya adalah perusahaan Tbk harus melakukan pelaporan wajib kepada BEI.
Laporan tersebut mencakup laporan keuangan, kegiatan korporasi per kuartal, per semester, sampai per
tahun. Proses pembuatan laporan keuangan yang lengkap tersebut biasanya memerlukan biaya yang
banyak.

Selain itu, perusahaan Tbk juga harus transparan pada para investor, sehingga seluruh bisnis, data,
hingga manajemen perusahaan bisa saja terlihat oleh investornya. Perusahaan Tbk juga menjadi
terbatas dalam hal kekuasaan kepemilikan, karena sahamnya sudah dibagikan kepada para investor.
Sehingga, setiap perusahaan Tbk harus menjaga hubungannya dengan para investor karena hal tersebut
akan berdampak pada pergerakan saham perusahaan. Sebagai contoh, ada banyak investor yang merasa
bahwa perusahaannya tidak transparan atau tidak pernah membagikan dividennya, hal tersebut akan
membuat para investor menjual sahamnya.

Jika para investor menjual sahamnya atas perusahaan yang sama secara berbarengan, maka saham dari
perusahaan tersebut akan menurun drastis, bahkan menjadi tidak ada nilainya.

Cara Menjadi Perusahaan Tbk

Untuk mengembangkan atau melakukan ekspansi bisnis, setiap pengusaha harus mencari modal yang
bisa diperoleh dengan banyak cara. Salah satunya adalah melakukan pinjaman modal di bank. Tapi,
pinjaman modal di bank harus disertakan dengan aset sebagai jaminan. Belum lagi, bunga kredit yang
terus meningkat dan bisa membebani perusahaan.

Nah, cara lain untuk mendapatkan modal usaha adalah dengan mengumpulkan dana dari masyarakat
selaku investor di lantai bursa. Untuk bisa mengumpulkan dana tersebut pun ada berbagai cara. Salah
satu yang paling terkenal adalah dengan menerbitkan surat utang, atau obligasi atau bonds. Cara kedua
adalah dengan menjadi perusahaan Tbk.

Proses pengurusan perusahaan untuk berubah menjadi perusahaan Tbk sangat mudah. Anda hanya
harus memilih perusahaan sekuritas terbaik yang berfungsi sebagai penjamin emisi efek. Lalu,
perusahaan sekuritas tersebut akan membantu dan memberikan arahan pada Anda untuk bisa menjadi
perusahaan Tbk.

Jika proses menuju Bursa Efek Indonesia atau BEI berjalan lancar dan sudah lolos seleksi, Anda harus
memenuhi tiga kriteria utama.

Pertama, Anda harus memastikan struktur perusahaan Anda dengan jelas pada mereka yang sudah
berkompeten, dan juga harus melengkapi dokumen yang diperlukan, seperti laporan keuangan.

Kedua, perusahan wajib memiliki untung. Untuk itu, pastikanlah agar laba perusahaan sudah tercatat
dalam laporan keuangan. Tapi, jika perusahaan belum untung, perusahaan bisa saja menjadi perusahaan
Tbk, tapi akan menjadi kurang terkenal karena hanya akan tertulis di papan pengembangan, bukan pada
papan utama.

Terakhir, perusahaan harus memiliki aset nyata. Artinya, perusahaan Anda harus mempunyai potensi
untuk bisa berkembang dan maju. Setidaknya, Anda harus mengantongi aset sebanyak Rp 100 miliar
agar bisa tercatat pada papan utama dan Rp 5 miliar untuk bisa tercatat pada papan pengembangan.

Baca juga: Arti Vendor: Fungsi Tugas dan Cara Mendapatkannya

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, kita bisa tarik beberapa kesimpulan tentang perusahaan Tbk. Pertama,
perusahaan Tbk adalah perusahaan yang seluruh sahamnya bisa dibeli oleh masyarakat. Kedua,
perusahaan Tbk akan meluncurkan saham dengan cara IPO atau menjual sahamnya pada minimal satu
bursa saham.

Ketiga, biasanya, perusahan yang berubah menjadi perusahaan Tbk adalah perusahaan swasta dengan
tujuan menambah modal usahanya. Terakhir, banyak perusahaan Tbk yang menjadi kurang
mendapatkan kendali atas kekuasaan dan pengambilan kebijakannya karena sudah dipengaruhi oleh
banyak pemegang saham.

Namun, jika Anda ingin mendaftarkan perusahaan Anda menjadi perusahaan Tbk, maka Anda bisa
mengikuti cara yang sudah kita bahas bersama di atas. Jangan lupa juga untuk melengkapi dokumen
laporan keuangan Anda secara tepat. Nah, untuk memudahkan Anda dalam membuat laporan keuangan
yang tepat, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

materi 3

Perseroan terbatas (PT) (bahasa Belanda: Naamloze Vennootschap) adalah suatu badan hukum untuk
menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat
diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan bisa dilakukan tanpa perlu membubarkan
perusahaan.

materi 4
BEST PROFIT FUTURES – Apa itu “Go Public”, prosedur Go Public itu seperti apa ?

Pengertian Go Public Menurut Drs. Peter Salim dalam “The Contemporary English-Indonesian
Dictionary” edisi kedua 1986 halaman 1524 mendefinisikan istilah go-public sebagai berikut:

“Go-public adalah menawarkan saham atau obligasi untuk di jual kepada umum untuk pertama kalinya”.

Perusahaan yang sebelum menjual saham kepada masyarakat disebut perusahaan tertutup (private
Company) sedangkan perusahaan yang sudah menjual sahamnya ke masyarakat disebut perusahaan
terbuka atau perusahaan public (public listed company). Perusahaan public di Indonesia sejak tahun
1996, banyak yang mulai mengubah nama perusahaan dengan menambahkan kata Tbk di belakang
nama yang lama. Tbk berarti terbuka. Misalnya: “PT Buana Finance Indonesia” menjadi “PT Buana
Finance Indonesia Tbk”. Perubahan nama perusahaan public dengan menambahkan kata “Tbk” di
belakang nama yang lama adalah sesuai dengan Undang-undang Persroan terbatas (UUPT) No.1/1995.

Banyak perusahaan di Indonesia maupun di luar negeri, menjual obligasi kepada masyarakat tetapi
perusahaan tersebut tidak di sebut perusahaan public atau tidak dikatakan perusahaan tersebut go-
public. Misalnya PT. PLN yang banyak menerbitkan obligasi tidak disebut perusahaan public/terbuka.
Dengan demikian istilah go-public hanya digunakan untuk penawaran umum saham tidak termasuk
obligasi. Jadi,uraian di atas, istilah go-public dapat di definisikan sebagai berikut:

Proses Go Public

BEI pada tahun 2008 ini menargetkan sekitar 30 emiten saham yang akan mencatatkan saham di BEI.
Kendati target yang dipatok jumlahnya cukup banyak, bukan berarti untuk tercatat di BEI menjadi
gampangan. Proses go public tetap menggunakan prosedur yang berlaku, sesuai dengan standar dan
aturan yang berlaku, tanpa sedikit pun manajemen BEI terlibat di dalamnya. Karena memang dalam
proses go public ini, pintu pertama yang harus dilakukan adalah Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK).
Proses go public, secara sederhana dikatakan sebagai kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang
dilakukan oleh Emiten untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang
diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.

Tahapan Proses Go-public, dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:

Tahap Persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan proses go public. Pada tahap persiapan ini yang paling utama yang harus dilakukan sebuah
perusahaan yang akan go public adalah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham terlebih dulu (RUPS).
RUPS bagi sebuah perusahaan merupakan hak penting dan merupakan kaidah yang diatur dari UU
Perseroan Terbatas. Go public harus disetujui terlebih dulu oleh pemegang saham. Karena go public
akan melibatkan modal baru di luar pemegang saham yang ada maka perlu diputuskan apakah
kehadiran modal baru itu nantinya akan mengubah masing-masing kepemilikan para pemegang saham
lama.

Setelah itu perusahaan mulai mempersiapkan penjamin emisi (underwriter) dari perusahaan itu.
Underwriter adalah perusahaan efek yang nantinya akan menjembatani perusahaan efek tersebut ke
pasar modal. Sebagai penjamin maka perusahaan efek itu akan menyiapkan dokumen dan bersama
dengan perusahaan menunjuk pihak-pihak seperti akuntan publik, konsultan hukum, notaris,
perusahaan penilai (appraisal), dan faktor-faktor lain yang sifatnya adminsitrasi.

Appraisal atau perusahaan penilai bertugas untuk menilai aset perusahaan khususnya dari sisi nilai.
Dengan adanya appraisal ini berarti bisa diketahui nilai perusahaan, nilai modal sehingga nantinya
bersama dengan komponen-komponen lainnya, kinerja keuangan dan operasional bisa dikeluarkan nilai
dan harga saham yang layak bila perusahaan itu akan go public.

Selanjutnya melakukan pengolahan data-data perusahaan, tidak lagi manajemen atau direksi,
apalagi pemegang saham pendiri yang banyak terlibat, tapi sudah orang-orang di luar perusahaan ikut
terlibat. Pihak-pihak luar seperti underwriter, konsultan hukum, akuntan, appraisal dan notaris. Mereka
itu merupakan pihak-pihak yang sudah memahami tugas dan fungsinya bagi perusahaan. Karena itu
guna kelancaran proses go public sebuah perusahaan disarankan menggunakan profesi penunjang pasar
modal yang memperoleh izin dari Bapepam-LK.

Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran


Dalam tahap ini, perusahaan bersama underwriter membawa dokumen yang terangkum dalam
prospektus ringkas perusahaan ke Bapepam-LK. Prospektus ringkas merupakan keterangan ringkas
mengenai perusahaan dalam minimal dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Untuk itu prospektus
harus secara ringkas dan padat memuat berbagai informasi terkait dengan perusahaan, mulai dari
company profile, kinerja operasional perusahaan seperti, neraca rugi laba, proyeksi kinerja perusahaan
serta untuk kepentingan apa dana masyarakat itu dibutuhkan.

Tahap Penjualan Saham

Dipastikan kurang dari 38 hari Bapepam-LK sudah memberikan jawaban atas pernyataan
pengajuan pendaftaran perusahaan yang akan go public ini. Kalau setelah melakukan pendaftaran dan
tidak ada koreksi maka pada periode waktu tersebut, pernyataan tersebut otomatis menjadi efektif.
Apabila perusahaan itu sudah dinyatakan efektif, berarti saham dari perusahaan itu sudah bisa dijual.
Penjualan dilakukan melalui penawaran umum (initial public offering/IPO).

Dalam konteks pasar modal penjualan saham melalui mekanisme IPO ini disebut dengan penjualan
saham di pasar perdana, atau biasa juga disebut dengan pasar perdana. Oleh Bapepam-LK bagi
perusahaan yang akan tercatat di BEI penjualan saham dalam IPO ini waktunya relatif terbatas, dua atau
tiga hari saja. Tapi bagi perusahaan yang setelah menjual sahamnya tidak mencatatkan di BEI maka
penjualan sahamnya bisa lebih lama lagi.

Hingga tahap IPO ini, perusahaan sudah bisa dinyatakan sebagai perusahaan publik. Gelar di
belakang perusahaan menjadi Tbk (kependekan dari Terbuka). Sebagaimana diungkap sebelumnya,
perusahaan bisa langsung mencatatkan sahamnya di BEI setelah IPO bisa juga tidak. Jadi setelah menjadi
perusahaan public sama sekali tidak ada keharusan bagi saham sebuah perusahaan untuk langsung
tercatat (listed).

4. Tahap Pencatatan di BEI

Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah menjadi emiten itu akan
langsung mencatatkan sahamnya maka yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah apakah
perusahaan yang melakukan IPO tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku di BEI
(listing requirement). Kalau memenuhi persyaratan, maka perlu ditentukan papan perdagangan yang
menjadi papan pencatatan emiten itu. Papan utama merupakan papan perdagangan bagi emiten yang
volume sahamnya cukup besar dengan kapitalisasi pasar yang besar, sedangkan papan pengembangan
adalah khusus bagi pencatatan saham-saham yang tengah berkembang. Kendati terdapat dua papan
pencatatan namun perdagangan sahamnya antara papan utama dan papan pengembangan sama sekali
tidak berbeda, sama-sama dalam satu pasar.

Jadi perbedaaan papan perdagangan ini hanya membedakan ukuran perusahaan saja. Papan
Utama ditujukan untuk emiten atau emiten yang mempunyai ukuran (size) besar dan lamanya
menjalankan usaha utama sekurang-kurangnya 36 bulan berturut-turut. Sementara Papan
Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan
pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum menghasilkan
keuntungan.

2. Jenis-jenis kepemiikan usaha ?

Badan Usaha / Perusahaan Perseorangan atau Individu

Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu
dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua orang bebas
membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan
perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh
yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Contoh perusahaan perseorangan
seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.

Ciri dan Sifat Perusahaan Perseorangan :

– Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan

– Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi

– Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi

– Seluruh keuntungan dinikmati sendiri


– Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri

– Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih besar

– Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup

– Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

Perusahaan / Badan Usaha Persekutuan / Partnership

Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang
secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha
persekutuan adalah firma dan persekutuan komanditer alias CV. Untuk mendirikan badan usaha
persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.

Firma

Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan
nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.

Ciri dan Sifat Firma :

– Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta pribadi.

– Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin

– Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang lainnya.
– Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup

– Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma

– Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian

Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire Vennotschaap

CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.
Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya
hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif
mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.

Ciri dan Sifat CV :

– Sulit untuk menarik modal yang telah disetor

– Modal besar karena didirikan banyak pihak

– Mudah mendapatkan kridit pinjaman

– Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal
menunggu keuntungan

– Relatif mudah untuk didirikan

– Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu


Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat

Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh
minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan
harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus
memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi
pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah
tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.

Ciri dan Sifat PT :

– Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi

– Modal dan ukuran perusahaan besar

– Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham

– Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham

– Kepemilikan mudah berpindah tangan

Sebutkan Bentuk-bentuk Kerjasama dalam Kegiatan Bisnis !

BENTUK – BENTUK KERJASAMA DALAM KEGIATAN BISNIS

Merger

Merger atau fusi adalah suatu penggabungan satu atau beberapa badan usaha sehingga dari
sudut ekonomi merupakan satu kesatuan, tanpa melebur badan usaha yang bergabung. Di pandang dari
segi ekonomi, ada dua jenis merger, yaitu merger horizontal dan merger vertikal.
Merger horizontal adalah penggabungan satu atau beberapa perusahaan yang masing – masing
kegiatan bisnis ( produksinya ) berbeda satu sama lain sehingga yang satu dengan yang lain nya
merupakan kelanjutan dari masing – masing produk. Contoh PT A mengusahakan kapas, bergabung
dengan PT C yang mengusahakan kain dan seterusnya. Dengan demikian tujuan kerjasama disini adalah
menjamin tersedianya pasokan atau penjualan dan distribusi di mana PT B akan mempergunakan
produk PT A dan PT C akan mempergunakan produk PT B dan seterusnya.

Merger vertikal adalah penggabungan satu atau beberapa perusahaan yang masing – masing
kegiatan bisnis berbeda satu sama lain, namun tidak saling mendukung dalam penggunaan produk.
Misal nya badan usaha perhotelan, bergabung dengan badan usaha perbankan, perasuransian sehingga
di sini terlihat adanya diversifikasi usaha dalam suatu penggabungan badan usaha.

Di pandang dari aspek hukum, bentuk kerjasama ini hanya dapat dilakukan pada badan usaha
dengan status badan hukum ( dalam hal ini perseroan terbatas ).

Konsolidasi

Antara konsolidasi dan merger sering kali dipersamakan sehingga dalam praktik kedua istilah ini
sering di pertukarkan dan dianggap sama artinya, namun sebenarnya terdapat perbedaan pengertian
antara konsolidasi dan merger.

Dalam merger penggabungan antara dua atau lebih badan usaha tidak membuat badan usaha
yang bergabung menjadi lenyap, sedangkan konsolidasi adalah penggabungan antara dua atau lebih
badan usaha yang menggabungkan diri saling melebur menjadi satu dan membentuk satu badan usaha
yang baru, oleh kerena itu, konsolidasi ini sering kali di sebut dengan peleburan.

Joint Venture

Joint venture secara umum dapat di artikan sebagai suatu persetujuan di antara dua pihak atau
lebih, untuk melakukan kerjasama dalam suatu kegiatan. Persetujuan di sini adalah kesepakatan yang di
dasari atau suatu perjanjian yang harus tetap berpedoman kepada syarat sahnya suatu perjanjian
sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata.
Jadi menurut Amirizal joint venture adalah kerjasama antara pemilik modal asing dengan
pemilik modal nasional semata – mata berdasarkan suatu perjanjian belaka ( contractueel ).

Subjek dari joint venture dapat di bagi menjadi dua jenis kerjasama yaitu :

– Antara orang atau badan hukum RI dengan orang atau badan hukum RI

– Antara orang atau badan hukum RI dengan orang atau badan hukum asing/lembaga
internasional.

Waralaba

Waralaba yang dulu dikenal dengan istilah franchise sekarang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba.

Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap
sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti
berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.

Kriteria tertentu yang dimaksudkan adalah syarat mutlak untuk adanya waralaba, kriteria
tersebut adalah :

1. Memiliki ciri khas usaha

Artinya suatu usaha yang memiliki keunggulan atau perbedaan yang tidak mudah ditiru
dibandingkan dengan usaha lain yang sejenis dan membuat konsumen selalu mencari ciri khas di
maksud. Misalnya sistem manajemen, cara penjualan dan pelayanan dsb.

2. Terbukti sudah memberikan keuntungan


Maksudnya bahwa usaha tersebut berdasarkan pengalaman pemberi waralaba yang telah
dimiliki kurang lebih 5 ( lima ) tahun dan telah mempunyai kiat – kiat bisnis untuk mengatasi masalah –
masalah dalam perjalanan usahanya, terbukti masih bertahan dan berkembangnya usaha tersebut
dengan menguntungkan.

3. Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yag dibuat secara
tertulis.

Dimaksud dengan standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang
dibuat secara tertulis adalah supaya penerima waralaba dapat melaksanakan usaha dalam kerangka
kerja yang jelas dan sama ( standard operational procedure ).

4. Mudah diajarkan dan di aplikasikan

Maksudnya usaha tersebut mudah dilaksanakan sehingga penerima waralaba yang belum
memiliki pengalaman atau pengetahuan mengenai usaha sejenis dapat melaksanakannya dengan baik
sesuai dengan bimbingan operasional dan manajeman yang berkesinambungan yang diberikan oleh
pemberi waralaba.

5. Adanya dukungan yang berkesinambungan

Yaitu dukungan dari pemberi waralaba kepada penerima waralaba secara terus – menerus seperti
bimbingan operasional, pelatihan, dan promosi.

6. Hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar

Adalah HKI yang terkait dengan usaha seperti merek, hak cipta, paten, dan rahasia dagang,
sudah di daftarkan dan mempunyai sertifikat atau sedang dalam proses pendaftaran di instansi yang
berwenang.

materi 5
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran
dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta
kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan
perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang
dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak
menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka
keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan
memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya
keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.

Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh para
pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya
perseroan terbatas tersebut.

materi 4

Agio sendiri merupakan istilah keuangan yang juga memiliki beberapa definisi lain, seperti:

Selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank saat penerbitan saham karena harga pasar saham
lebih tinggi daripada nilai nominal.

Selisih lebih baik antara nilai yang sebenarnya dengan nilai nominal atau nilai tukar, baik untuk
instrumen efek maupun mata uang asing.

Selisih lebih yang diperoleh dan pertukaran uang logam emas atau perak dengan uang kertas dalam
valuta dan nilai nominal yang sama.

materi

jenis pasar modal

Dalam menjalankan fungsinya, jenis pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar perdana, pasar
sekunder, dan bursa paralel.

1 Pasar Perdana (Initial Public Offering – IPO)


Pasar perdana adalah jenis pasar modal yang melakukan penjualan perdana efek atau penjualan efek
oleh perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar
perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya
memperoleh dana dari penjualan tersebut.

2 Pasar sekunder

Pasar sekunder adalah jenis pasar modal yang melakukan penjualan efek setelah penjualan pada pasar
perdana berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik
turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran efek
tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di dalam bursa efek,
sedangkan bagi efek yang tidak memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di luar bursa efek.

3 Bursa Paralel

Bursa paralel adalah jenis pasar modal sebagai pelengkap bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang
menerbitkan efek yang akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa paralel. Bursa
paralel diselenggarakan oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE).

materi

Bursa efek adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan
yang sudah terdaftar di bursa itu.[1] Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan
sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi
pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan tempat
seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan
dari segi kecepatan dan biaya transaksi. Karena pihak pihak yang bertransaksi tidak perlu saling tahu
lawan transaksinya, perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang anggota, sang
pialang saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktor-faktor yang
seperti halnya dalam setiap pasar bebas, mempengaruhi harga saham

Anda mungkin juga menyukai