Anda di halaman 1dari 7

Semua perusahaan tertutup memiliki kesempatan untuk menjadi perusahaan terbuka

dengan menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada publik, sehingga


membuka peluang bagi masyarakat untuk memiliki perusahaan tersebut (menanamkan
modal) dan mencatatkan sahamnya di PT BEI atau disebut sebagai "Bursa". Nah, inilah
yang selanjutnya disebut sebagai go public.
Selain keuntungan yang didapatkan dari sisi investor yang berinvestasi saham di pasar
modal, ternyata banyak juga manfaat yang didapat dari sisi perusahaan yang
memutuskan untuk go public.  Beberapa bulan lalu klub bola Bali United resmi go
public,  langkah yang diambil Bali United terbilang unik dan menjadikannya klub bola
pertama di ASEAN yang go public. Apa saja sebenarnya keuntungan yang didapat bagi
perusahaan sehingga sebuah klub bola Bali United memutuskan untuk go public? Yuk,
Simak penjelasannya.
 
1.   Memperoleh Sumber Pendanaan Baru sebagai Sarana Pendanaan Jangka
Panjang
Setelah go public  perusahaan akan mendapatkan permodalan tambahan dari saham
yang dijual. Modal tersebut dapat digunakan untuk membiayai pertumbuhan
perusahaan, membayar utang, membayar akuisisi atau bahkan diinvestasikan
kembali. Go public juga akan meningkatkan nilai ekuitas perusahaan sehingga
perusahaan memiliki struktur permodalan yang optimal. Selain itu, dengan menjadi
perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di bursa akan mempermudah akses
perusahaan untuk menerbitkan surat utang, baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Pada umumnya, investor akan lebih suka membeli surat utang yang
diterbitkan oleh perusahaan yang telah dikenal dan memiliki citra baik dalam dunia
keuangan. Kondisi demikian tentunya tidak hanya membantu dalam mempermudah
penerbitan surat utang tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk menerbitkan surat
utang dengan tingkat bunga yang lebih bersaing.
 
2.   Meningkatkan Nilai Perusahaan (Company Value)
Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia, setiap saat publik dapat memperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan.
Setiap peningkatan kinerja operasional dan kinerja keuangan umumnya akan
mempunyai dampak terhadap harga saham di bursa, yang pada akhirnya akan
meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Dengan menjadi perusahaan publik
yang sahamnya diperdagangkan di bursa, kalangan perbankan atau institusi keuangan
lainnya akan dapat lebih mengenal dan percaya kepada perusahaan. Setiap saat
perbankan dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan melalui berbagai
keterbukaan informasi yang diumumkan perusahaan melalui bursa. Dengan kondisi
demikian, tidak hanya proses pemberian pinjaman yang relatif akan lebih mudah,
namun tingkat bunga yang dikenakan juga dimungkinkan akan lebih rendah
mengingat credit risk perusahaan terbuka yang relatif lebih kecil dibandingkan credit
risk pada perusahaan tertutup atau belum dikenal.
 
3.   Meningkatkan Citra Perusahaan
Perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat mendorong untuk adanya keterbukaan
informasi atau transparansi. Perusahaan akan selalu mendapat perhatian media dan
komunitas keuangan. Keterbukaan informasi tersebut akan meningkatkan citra
perusahaan serta pengenalan produk yang lebih luas sehingga
dapat menciptakan peluang baru dan pelanggan baru dalam bisnis perusahaan.
Dampak positif ini sangat dirasakan oleh banyak perusahaan berskala kecil hingga
menengah karena dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan
di bursa, citra mereka menjadi setara dengan perusahaan lainnya yang memiliki skala
bisnis lebih besar dan pengalaman lebih lama.
 
4.   Kemampuan untuk Mempertahankan Kelangsungan Usaha
Dengan menjadi perusahaan publik, kemampuan perusahaan untuk dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan
perusahaan tertutup. Dengan menjadi perusahaan publik, berbagai kendala dan
permasalahan yang dihadapi perusahaan untuk bertahan dan berkembang tidak lagi
semata hanya menjadi persoalan pendiri perusahaan tetapi juga menjadi permasalahan
banyak pihak yang menjadi pemegang saham perusahaan. Contohnya, apabila terjadi
masalah dalam keuangan seperti kegagalan pembayaran utang, akan tersedia jalan
keluar bagi kreditur yaitu melalui konversi utang menjadi saham dimana saham
tersebut selanjutnya dapat dijual kepada publik melalui mekanisme perdagangan saham
di bursa.
 
5.   Insentif Pajak
Pemerintah memberikan insentif pajak kepada perusahaan yang go
public berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2013 Tentang Penurunan Tarif Pajak
Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan
Terbuka. Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang
dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) sebesar 5% lebih rendah
dari tarif normal PPh Wajib Pajak badan dalam negeri, dengan syarat:
·      Saham yang telah tercatat dan diperdagangkan di Bursa minimal sebesar
40%.
·      Memiliki minimal 300 pemegang saham dengan ketentuan masing-
masing pihak hanya boleh memiliki kurang dari 5%.
·      Syarat tersebut harus dipenuhi dalam jangka waktu paling singkat 183
hari kalender atau selama satu tahun Pajak.
Semakin banyak perusahaan yang IPO dan menjadi perusahaan terbuka, maka semakin
membantu laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, penerimaan perpajakan
negara akan ikut naik seiring berkembangnya pasar modal domestik.
Salah satu contoh sukses perusahaan yang go public adalah perusahaan milik Mark
Zuckeberg, Facebook. Mark bahkan pernah dinobatkan sebagai "The Youngest ‘Self-
made’ Billionaire on the Planet” tahun 2008 oleh majalah Forbes berkat jerih payahnya
mengembangkan Facebook. Orang terkaya ke-8 di dunia ini memiliki kekayaan bersih
62.300.000.000,00 USD atau sekitar Rp872.200.000.000.000,00 (kurs 1 USD =
Rp14.000,00).
Hampir semua kekayaan ini berasal dari kepemilikan saham di Facebook yang
melakukan IPO pada tahun 2012. Seiring dengan berjalannya waktu bisnis Facebook
terus berkembang, harga saham Facebook pada Maret 2019 bahkan sudah mencapai
166 USD per lembar atau mengalami kenaikan lebih dari 4 kali lipat dibandingkan harga
pada saat IPO tahun 2012 yaitu sebesar 38 USD per lembar saham.
Satu alasan mengapa suatu perusahaan melakukan penawaran umum perdana ke
publik karena mereka tidak dapat mengumpulkan pendanaan dari ranah privat, dan
ingin menawarkan nilai valuasi berbeda antara sektor privat dengan publik. Suatu
perusahaan tidak harus mencetak keuntungan terlebih dahulu agar masuk dalam daftar
BEI. Suatu startup hanya perlu menghasilkan profit dalam dua tahun setelah mereka
terdaftar, serta memiliki aliran pendapatan yang stabil dan aset berwujud bersih
sebesar 343,000 USD (sekitar Rp5 miliar) untuk melakukan IPO. Apalagi melihat
kesuksesan pada Facebook, tidak tertutup kemungkinan bagi perusahaan-perusahaan
rintisan untuk melantai di pasar modal.
Saat berbicara mengenai dunia pasar modal, pembahasan mengenai IPO
tentu saja tidak mungkin kita lewatkan. Istilah IPO mungkin sudah makin
sering dibahas seiring dengan adanya beberapa startup di tanah air yang
melantai di bursa. 

IPO menjadi salah satu opsi sumber pendanaan bagi perusahaan selain
pinjaman bank. Berbeda dengan pinjaman bank yang memiliki bunga dan
tanggal jatuh tempo, pendanaan IPO bersifat jangka panjang, berdasarkan
kepemilikan (bukan pinjaman), dan tidak butuh jaminan.

Sebuah perusahaan yang sudah melakukan IPO akan berkaitan dengan


investor dan adanya pembagian dividen melalui Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Selain IPO, masyarakat pun cukup banyak mengenalnya
dengan istilah go public.

IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering atau ketika saham sebuah
perusahaan pertama kali dijual ke masyarakat luas. Istilah IPO merujuk
pada perusahaan yang baru saja terjun di dunia bursa saham Indonesia atau
BEI (Bursa Efek Indonesia).

Artinya, saham-saham perusahaan yang semula bersifat privat, kini dapat


dibeli dan dimiliki oleh masyarakat umum. Saat melakukan IPO, perusahaan
pun mengubah statusnya dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan
terbuka. Dengan demikian, masyarakat kini memiliki kesempatan untuk
dapat “memiliki perusahaan” melalui menanamkan modalnya di perusahaan.

Mengapa perusahaan melakukan IPO?

Mungkin kamu ingin tahu mengapa banyak perusahaan mengambil langkah


untuk melakukan IPO? Bukankah perusahaan bisa saja tetap memiliki jalan
bisnis yang bagus tanpa harus turut ikut masuk ke dalam dunia pasar
modal? Jawabannya, IPO merupakan salah satu jalan bagi perusahaan untuk
mendapatkan modal yang besar pada saat penawaran pertama itu dilakukan.
Bagi perusahaan, modal layaknya sebuah kekuatan yang dapat membantu
perusahaan untuk maju dan lebih berkembang. Saat pertama kali IPO
dilakukan, saham akan dijual dengan harga yang relatif standar. 

Saham-saham tersebut memiliki potensi untuk naik setiap tahunnya dan


membuat nilai perusahaan pun ikut terangkat. Tentunya, hal ini sangat
menguntungkan bagi perusahaan. Jika demikian, bagaimana manfaat dari
IPO dapat dirasakan oleh investor?

Manfaat IPO bagi investor

1. Potensi keuntungan dua kali lipat di hari pertama listing

Saham yang pertama kali melakukan IPO berpotensi mendapatkan


keuntungan hingga dua kali lipat pada saat saham tersebut listing di BEI.
Biasanya, saham bergerak naik secara signifikan di hari awal pencatatan
perdana. Ketika harganya melambung, investor cenderung akan menjual
saham untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat.
Karena kenaikan ini masih merupakan kemungkinan, sehingga diperlukan
kecermatan para investor untuk dapat menemukan potensi keuntungan dari
naiknya harga saham tersebut. 

2. Prospek jangka panjang

Perusahaan yang bisa melakukan IPO adalah perusahaan dengan track


record keuangan yang baik dalam jangka waktu tertentu dan juga memiliki
potensi keuntungan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, melakukan
investasi di perusahaan tersebut berpotensi memberikan keuntungan secara
jangka panjang karena adanya jaminan dari kinerja perusahaanya sendiri.

Keuntungan lainnya dari memiliki saham perusahaan yang melakukan IPO


adalah kemungkinan mendapatkan imbal hasil keuntungan yang maksimal
dalam investasi kamu. Harga saham IPO cenderung terbentuk dengan stabil.
Sehingga, sangat memungkinkan mencapai ARA (Auto Reject Atas) atau
kondisi ketika saham naik secara signifikan hingga menyentuh batas atas
yang ditetapkan bursa. Para investor umumnya senang ketika saham yang
dibelinya mencapai ARA disebabkan oleh keuntungan yang didapatkan
cukup besar.

Saham yang sering mencapai ARA sebaiknya diperuntukkan bagi para


investor yang sudah berpengalaman. Hal ini disebabkan oleh harga saham
dapat berubah dalam hitungan menit atau detik. Ada kalanya juga terdapat
rumor yang dibuat  oleh pialang untuk mempengaruhi harga. Adanya faktor
risiko tersebut itulah, maka dibutuhkan seseorang sudah terbiasa dan juga
cermat dengan perubahan tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, apakah kamu tertarik untuk menjadi


investor? Perlu kamu ketahui, bahwa melakukan investasi melalui saham
tentu saja memiliki faktor risiko tersendiri. Berikut ini beberapa hal yang
perlu diperhatikan oleh investor pemula sebelum membeli saham IPO:

 Pahami dan pelajari segala hal yang berkaitan dengan saham

Kamu dapat memulai dengan memahami apa saham itu dan bagaimana
mekanisme kerjanya. Hal ini menjadi sangat penting dan tidak boleh
dilewatkan. Karena, pengetahuan dasar inilah yang akan menjadi landasan
kamu mengambil langkah ketika bermain saham.

 Carilah perusahaan sekuritas tepercaya

Saat ingin melakukan IPO, kamu bisa langsung mencari sekuritas yang dapat
menjembatani investasi. Pastikan perusahaan tersebut tepercaya dan sudah
memiliki track record baik untuk yang membantu investor melakukan
pembukaan rekening saham di BEI dan transaksi.

 Lakukan analisis cermat ketika memilih jenis saham yang akan dibeli

Setiap saham memiliki potensi keuntungan dan risiko kerugiannya tersendiri.


Oleh karena itu, pahami juga kondisi perusahaan yang sedang kamu incar
dan bagaimana prospeknya di masa depan.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui oleh para calon investor saham
IPO. Sebelum memutuskan untuk membeli saham IPO, sebaiknya perhatikan
dengan baik alasan kamu melakukan pendanaan bagi sebuah perusahaan.

Mengingat investasi saham merupakan kategori high risk high return, kamu
juga harus benar-benar mengenal perusahaan yang ingin didanai. Dengan
begitu, saham yang kamu berikan pada perusahaan tidak sia-sia.

Anda mungkin juga menyukai