Persaingan bisnis yang ketat harus dihadapi setiap perusahaan dalam era globalisasi saat ini. Penggunaan teknologi, informasi, inovasi terhadap produk baru maupun yang sudah lama harus dilakukan, untuk tetap menjaga eksistensi dan stabilitas jalannya usaha atau bisnis. Dalam menjaga jalannya bisnis suatu usaha, perusahaan membutuhkan dana yang besar untuk terus berkembang menjadi lebih besar dan tidak kalah saing dengan yang lain agar tidak kalah bersaing dengan yang perusahaan lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan dapat diperoleh dengan melakukan pinjaman dalam bentuk hutang, mencari partner untuk melakukan penggabungan usaha (merger), atau mencari pihak lain yang ingin ikut serta untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menjual sebagian dari saham yang dikeluarkan perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas yang disebut investor atau pemodal. Pasar modal dianggap sebagai sarana yang efektif untuk mempercepat kemajuan perkembangan suatu perusahaan, dengan melalui pasar modal perusahaan dapat melakukan ekspansi dengan memperluas ruang lingkup usahanya dan memasuki perekonomian global seiring dengan perkembangan ekonomi global dan persaingan semakin ketat. Perusahaan publik disebut sebagai perusahaan yang tercatat sahamnya di Bursa Efek. Go public adalah proses pencatatan saham di Bursa Efek selanjutnya akan ditawarkan kepada masyarakat umum (Darmadji dan Hendy, 2001). Pihak yang berperan dalam proses IPO adalah emiten, underwriter, investor dan Bursa Efek. Jika banyak investor yang tertarik untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan, maka IPO telah sukses. Emiten, underwriter dan investor akan mencari suatu kesepakatan untuk menetapkan harga jual saham perusahaan. IPO merupakan kegiatan yang penting bagi suatu perusahaan karena dengan kegiatan ini bukan hanya sekedar melakukan transaksi keuangan saja, tetapi dengan melakukan IPO perusahaan akan berubah statusnya dari perusahaan tertutup (private company) menjadi perusahaan terbuka (public company). Perusahaan tertutup (private company) merupakan perusahaan yang sahamnya hanya dimiliki oleh pihak-pihak tertentu pada intern perusahaan. Sedangkan perusahaan terbuka (public company) yaitu bahwa saham perusahaan atau kepemilikan perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pemilik lama (founders), tetapi juga dimiliki masyarakat. Peningkatan perusahaan yang melakukan IPO dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan yang signifikan karena banyaknya perusahaan yang mencari dana melalui IPO. Harga saham yang dijual di pasar perdana ditentukan berdasarkan kesepakatan antara perusahaan emiten dan penjamin emisi (underwriter), sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Ada dua kemungkinan yang terjadi terhadap harga saham setelah penawaran. Pertama, harga saham perdana lebih besar dari harga yang terjadi pada saat saham mulai diperdagangkan. Kondisi harga saham demikian disebut sebagai overpricing. Kondisi underpricing tidak menguntungkan bagi perusahaan yang melakukan go public, karena dana yang diperoleh dari go public tidak maksimal. Sebaliknya bila terjadi overpricing, maka investor akan merugi, karena mereka tidak menerima Initial Return. Nilai perusahaan merupakan faktor penting yang mencerminkan kemakmuran dari para investor (pemegang saham). Jika nilai perusahaan meningkat maka kemakmuran investor akan meningkat. Nilai pasar perusahaan adalah harga pasar yang terjadi karena transaksi antara penjual dan pembeli yang didefinisikan sebagai cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah, sebagai berikut: 1. Bagaimana Rata-rata Harga Saham sebelum dan sesudah IPO? 2. Bagaimana kinerja saham jangka panjang perusahaan setelah IPO di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam kinerja perusahaan pada jangka pendek dan jangka panjang setelah IPO di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian perumusan masalah diatas, maka tujuan makalah ini adalah, sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui rata-rata harga saham sebelum dan sesudah IPO. 2. Untuk mengetahui kinerja saham jangka panjang perusahaan setelah IPO di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dalam kinerja perusahaan pada jangka pendek dan jangka panjang setelah IPO di Bursa Efek Indonesia.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya