Anda di halaman 1dari 16

REKAYASA IDE

PERUSAHAAN GO PUBLIC

Dosen Pengampu : Nurul Wardani Lubis, SE., M.Si.


Dr.Sri Rezeki, SE.M,SI

Disusun oleh
Kelompok 14

1. ARIANTO (7181210020)
2. RIZAL SYABAN HRP (7183510045)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat, rahmat,
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun Rekayasa Ide ini dengan tepat waktu.
Rekayasa Ide ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum
Bisnis, Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu demi selesainya Rekayasa Ide ini, diantaranya:

1. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan semangat demi terselenggaranya
Rekayasa
Ide ini.

2. Ibu Dr. Sri Rezeki selaku dosen mata kuliah Hukum Bisnis yang telah membimbing dalam
proses penyusunan Rekayasa Ide ini.

3. Teman-teman kelompok dan satu kelas yang ikut memberikan bantuan dan dukungan.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan Rekayasa Ide ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami secara terbuka menerima saran dan kritik yang bersifat
konstruktif sehingga dapat membangun. Akhir kata, kami berharap penulisan Rekayasa Ide
ini dapat memberikam manfaat kepada kami dan juga bagi pembaca.

ii

|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah................................................................................................1
1.2. Tujuan............................................................................................................................1
1.3. Manfaat..........................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
KAJIAN PUSTAKA...............................................................................................................2
BAB III.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
3.1. Definisi Go Public..........................................................................................................5
3.2. Manfaat dan Konsekuensi yang Dihadapi Perusahaan IPO...........................................5
3.3. Konsekuensi Go Public..................................................................................................7
3.4. Syarat Menjadi Perusahaan Publik.................................................................................7
3.4. Proses Menjadi Perusahaan Go Public...........................................................................8
BAB IV...................................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11

|Page
iii

|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang disertai perkembangan industri di Indonesia yang


semakin pesat berdampak pada iklim persaingan di dunia bisnis. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya perusahaan yang berdiri di berbagai bidang melakukan
ekspansi demi memperoleh laba dan mempertahankan eksistensinya di dunia
bisnis. Menurut Bambang Riyanto (2001: 209) sumber pertambahan pembiayaan
modal perusahaan ini dapat berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Pertambahan modal yang berasal dari dalam dapat melalui hasil operasi
perusahaan yang berbentuk laba ditahan, sedangkan pertambahan modal yang berasal dari
luar dapat melalui penambahan jumlah kepemilikan saham dengan penerbitan saham
baru.Di Indonesia hanya terdapat satu pasar modal yaitu Bursa Efek Indonesia. (BEI)
yang merupakan gabungan dua bursa efek yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek
Surabaya (BES). Bursa Efek adalah tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas
(Tandelilin, 2001: 13). Pasar modal ini terdiri dari pasar perdana dan pasar
sekunder. Pasar perdana adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk
pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum (Samsul, 2006: 46).
Pasar Sekunder yaitu surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan
(Jogiyanto, 2014: 33). Seringkali dalam kegiatan penawaran saham perdana
sering ditemui dua fenomena yang disebabkan oleh perbedaan harga penawaran
perdana dengan harga penutupan di hari pertama pasar sekunder,yaitu fenomena
underpricing dan fenomena overpricing.

1.2.Tujuan
• Untuk memenuhi salah satu tugas Hukum Bisnis
• Untuk menambah pengetahuan tentang Perusahaan Go Public

1.3.Manfaat
• Dapat menambah wawasan tentang hukum Perusahaan Go Public
• Dapat mengetahui segala hal yang berbau Perusahaan Go Public

1|Page
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Istilah Go Public atau yang juga disebut dengan Initial Public Offering (IPO),
merupakan proses yang mana status sebuah perusahaan berubah, dari perusahaan tertutup
menjadi perusahaan terbuka, melalui penawaran saham kepada publik. Pengertian lainnya, Go
Public adalah bentuk penawaran saham dari perusahaan kepada masyarakat (publik) untuk
memilikinya.

Di Indonesia, sebuah perusahaan Go Public harus mencatatkan sahamnya di PT Bursa


Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini pun umumnya akan memiliki tambahan kata ‘Tbk’ pada
namanya. Dengan menjadi Go Public atau IPO, perusahaan bisa mendapatkan pendanaan
untuk mendukung aktivitas usaha. Namun lebih dari itu, ada berbagai manfaat lain yang bisa
didapatkan perusahaan dengan menjadi IPO, yang juga tidak luput dari konsekuensinya.

Manfaat Menjadi Go Public

Tidak hanya mendapatkan pendanaan, ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh perusahaan
ketika Go Public.

Mendapatkan Pendanaan Tak Terbatas

Manfaat pertama adalah datangnya pendanaan dari sumber tak terbatas untuk perusahaan.
Dana tersebut kemudian dapat digunakan sebagai modal untuk mengembangkan perusahaan,
baik untuk modal kerja maupun ekspansi bisnis.

Pendanaan ini berasal dari penawaran saham yang dilakukan perusahaan kepada publik,
melalui Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO. Dengan cara ini, perusahaan dapat
memperoleh dana dalam jumlah besar dengan cost of fund yang relatif lebih rendah jika
dibandingkan dengan mendapatkan dana dari perbankan.

Tidak sampai di situ saja, di masa mendatang, perusahaan juga dapat melakukan Secondary
Offering sehingga dapat memiliki akses dana tanpa batas melalui global fund manager.

Mempermudah Akses Kepada Perbankan

Ketika melakukan IPO, perbankan akan lebih mengenal dan percaya pada perusahaan.
Kemudian, hal ini dapat mempermudah proses pemberian pinjaman baru oleh bank kepada
perusahaan tersebut. Tingkat bunga pun kemungkinan akan lebih rendah. Sebab, credit risk

2|Page
perusahaan terbuka umumnya lebih kecil dibandingkan dengan credit risk perusahaan
tertutup.

Mempermudah Akses Masuk ke Pasar Uang

Dengan menjadi IPO, perusahaan jadi lebih mudah masuk ke pasar uang melalui penerbitan
surat utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kondisi seperti ini diyakini menarik
di mata investor. Ketika sudah mampu menarik perhatian investor dan juga kepercayaan
publik, perusahaan dapat memiliki kesempatan untuk menerbitkan surat utang dengan tingkat
bunga yang lebih bersaing di masa mendatang.

Memberikan Manfaat Kompetitif bagi Perusahaan

Melalui penawaran saham kepada publik, perusahaan memiliki kesempatan untuk mengajak
partner usaha menjadi pemegang saham perusahaan. Jadi, hubungan perusahaan dengan
partner tidak hanya sebatas bisnis semata, tetapi juga berkembang menjadi hubungan dengan
loyalitas yang tinggi dalam dunia bisnis.

Selain itu, perusahaan juga memiliki dorongan untuk terus meningkatkan kualitasnya dalam
hal apa pun, seperti pelayanan pada pelanggan, performa operasional yang menjadi lebih
baik, dan sebagainya.

Melakukan Akuisisi Perusahaan Lain

Perusahaan yang sudah Go Public, dapat lebih mudah melakukan akuisisi perusahaan lain
melalui penerbitan saham baru sebagai alat pembiayaan akuisisi tersebut. Dengan begitu,
pengembangan usaha dapat berjalan lebih cepat.

Meningkatkan Kemampuan Going Concern

Going Concern adalah kemampuan untuk tetap dapat bertahan dalam kondisi apapun,
termasuk kondisi yang dapat mengakibatkan bangkrutnya usaha, seperti terjadinya perubahan
pasar yang dapat memengaruhi jalannya usaha atau perpecahan di antara para pemegang
saham.

Dengan menjadi perusahaan Go Public, kemampuan Going Concern ini meningkat sehingga
dapat mempertahankan jalannya usaha. Contohnya pada perusahaan yang dimiliki keluarga.
Dengan menjadi Go Public, anggota keluarga yang menjadi pemegang saham dapat menjual
sahamnya ketika terjadi perpecahan di antara mereka. Situasi ini menghindarkan mereka dari
keputusan melakukan likuidasi perusahaan.

Meningkatkan Citra Perusahaan

3|Page
Menjadi Go Public, artinya perusahaan akan mendapatkan perhatian media dan komunitas.
Hal ini memberikan manfaat berupa publikasi gratis, yang dapat meningkatkan citra
perusahaan.

Meningkatkan Nilai Perusahaan

Dengan menawarkan sahamnya di Bursa, publik akan mendapatkan valuasi dari nilai
perusahaan setiap saat. Peningkatan performa dan keuangan perusahaan akan memberikan
dampak pada harga saham perusahaan tersebut di bursa sehingga nilainya akan meningkat
secara keseluruhan.

BAB III
PEMBAHASAN

4|Page
3.1. Definisi Go Public
Istilah Go Public atau yang juga disebut dengan Initial Public Offering (IPO),
merupakan proses yang mana status sebuah perusahaan berubah, dari perusahaan tertutup
menjadi perusahaan terbuka, melalui penawaran saham kepada publik. Pengertian lainnya,
Go Public adalah bentuk penawaran saham dari perusahaan kepada masyarakat (publik)
untuk memilikinya. Di Indonesia, sebuah perusahaan Go Public harus mencatatkan sahamnya
di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini pun umumnya akan memiliki tambahan
kata ‘Tbk’ pada namanya. Dengan menjadi Go Public atau IPO, perusahaan bisa
mendapatkan pendanaan untuk mendukung aktivitas usaha. Namun lebih dari itu, ada
berbagai manfaat lain yang bisa didapatkan perusahaan dengan menjadi IPO, yang juga tidak
luput dari konsekuensinya.

3.2. Manfaat dan Konsekuensi yang Dihadapi Perusahaan IPO


Bagi para pelaku usaha, keputusan mengubah status perusahaannya dari tertutup menjadi
terbuka untuk publik, tentu melalui pertimbangan manfaat dan konsekuensi yang akan
dihadapi, Manfaat Menjadi Go Public Tidak hanya mendapatkan pendanaan, ada berbagai
manfaat yang bisa diperoleh perusahaan ketika Go Public. 1. Mendapatkan Pendanaan Tak
Terbatas

Manfaat pertama adalah datangnya pendanaan dari sumber tak terbatas untuk perusahaan.
Dana tersebut kemudian dapat digunakan sebagai modal untuk mengembangkan perusahaan,
baik untuk modal kerja maupun ekspansi bisnis. Pendanaan ini berasal dari penawaran saham
yang dilakukan perusahaan kepada publik, melalui Penawaran Umum Perdana Saham atau
IPO. Dengan cara ini, perusahaan dapat memperoleh dana dalam jumlah besar dengan cost of
fund yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan mendapatkan dana dari perbankan.

Tidak sampai di situ saja, di masa mendatang, perusahaan juga dapat melakukan Secondary

Offering sehingga dapat memiliki akses dana tanpa batas melalui global fund manager. 2.

Mempermudah Akses Kepada Perbankan

Ketika melakukan IPO, perbankan akan lebih mengenal dan percaya pada perusahaan.
Kemudian, hal ini dapat mempermudah proses pemberian pinjaman baru oleh bank kepada
perusahaan tersebut. Tingkat bunga pun kemungkinan akan lebih rendah. Sebab, credit risk
perusahaan terbuka umumnya lebih kecil dibandingkan dengan credit risk perusahaan
tertutup. 3. Mempermudah Akses Masuk ke Pasar Uang
Dengan menjadi IPO, perusahaan jadi lebih mudah masuk ke pasar uang melalui
penerbitan surat utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kondisi seperti ini

5|Page
diyakini menarik di mata investor. Ketika sudah mampu menarik perhatian investor dan juga
kepercayaan publik, perusahaan dapat memiliki kesempatan untuk menerbitkan surat utang
dengan tingkat bunga yang lebih bersaing di masa mendatang.

4. Memberikan Manfaat Kompetitif bagi Perusahaan

Melalui penawaran saham kepada publik, perusahaan memiliki kesempatan untuk


mengajak partner usaha menjadi pemegang saham perusahaan. Jadi, hubungan perusahaan
dengan partner tidak hanya sebatas bisnis semata, tetapi juga berkembang menjadi hubungan
dengan loyalitas yang tinggi dalam dunia bisnis.

Selain itu, perusahaan juga memiliki dorongan untuk terus meningkatkan kualitasnya
dalam hal apa pun, seperti pelayanan pada pelanggan, performa operasional yang menjadi
lebih baik, dan sebagainya.

5. Melakukan Akuisisi Perusahaan Lain

Perusahaan yang sudah Go Public, dapat lebih mudah melakukan akuisisi perusahaan lain
melalui penerbitan saham baru sebagai alat pembiayaan akuisisi tersebut. Dengan begitu,
pengembangan usaha dapat berjalan lebih cepat.

6. Meningkatkan Kemampuan Going Concern

Going Concern adalah kemampuan untuk tetap dapat bertahan dalam kondisi apapun,
termasuk kondisi yang dapat mengakibatkan bangkrutnya usaha, seperti terjadinya perubahan
pasar yang dapat memengaruhi jalannya usaha atau perpecahan di antara para pemegang
saham.

Dengan menjadi perusahaan Go Public, kemampuan Going Concern ini meningkat


sehingga dapat mempertahankan jalannya usaha. Contohnya pada perusahaan yang dimiliki
keluarga. Dengan menjadi Go Public, anggota keluarga yang menjadi pemegang saham dapat
menjual sahamnya ketika terjadi perpecahan di antara mereka. Situasi ini menghindarkan
mereka dari keputusan melakukan likuidasi perusahaan.

7. Meningkatkan Citra Perusahaan

Menjadi Go Public, artinya perusahaan akan mendapatkan perhatian media dan


komunitas. Hal ini memberikan manfaat berupa publikasi gratis, yang dapat meningkatkan
citra perusahaan.

6|Page
8. Meningkatkan Nilai Perusahaan

Dengan menawarkan sahamnya di Bursa, publik akan mendapatkan valuasi dari nilai
perusahaan setiap saat. Peningkatan performa dan keuangan perusahaan akan memberikan
dampak pada harga saham perusahaan tersebut di bursa sehingga nilainya akan meningkat
secara keseluruhan.

3.3. Konsekuensi Go Public


1. Berbagi Kepemilikan

Konsekuensi pertama yang akan dihadapi perusahaan ketika menjadi Go Public adalah
berbagi kepemilikan. Karena saham perusahaan dapat dibeli dan dimiliki oleh publik, akan
terjadi pengurangan persentase kepemilikan pada pemegang saham. Hal ini menimbulkan
kekhawatiran jika pemegang saham kehilangan kendali atas perusahaannya.

2. Mematuhi Peraturan Pasar Modal

Dengan melantai di pasar modal, perusahaan wajib mematuhi peraturan yang berlaku di
dalamnya. Pada dasarnya, peraturan tersebut diterbitkan guna membantu perusahaan dapat
berkembang dengan baik. Jika khawatir kesulitan memenuhi peraturan tersebut, perusahaan
dapat memanfaatkan jasa profesional untuk membantu dalam pemenuhan peraturan pasar
modal yang berlaku.

3.4. Syarat Menjadi Perusahaan Publik


Jika ingin menjadi perusahaan publik, setidaknya ada beberapa persyaratan yang harus
disiapkan, di antaranya:

• Perseroan Terbatas (PT) sudah beroperasi sekurang-kurangnya 12 bulan

• Perusahaan memiliki aktiva bersih berwujud sekurang-kurangnya Rp5,000,000,000


(lima miliar rupiah) dengan laporan keuangan audit tahun buku terakhir memperoleh
opini Wajar Tanpa Pengecualian dari akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).

• Menjual sekurang-kurangnya 150 juta saham atau 20% dari jumlah saham yang
diterbitkan untuk ekuitas kurang dari Rp500,000,000 (lima ratus miliar Rupiah); 15%
dari jumlah saham yang diterbitkan untuk ekuitas mulai dari Rp500,000,000 (lima
ratus miliar Rupiah) sampai dengan Rp2,000,000,000,000 (2 triliun Rupiah); 10% dari
jumlah saham yang diterbitkan untuk ekuitas lebih dari Rp2,000,000,000,000 (2
triliun Rupiah).

7|Page
• Jumlah pemegang saham publik sekurang-kurangnya 500 pihak.

Dengan memenuhi persyaratan tersebut, perusahaan dapat melantai di Bursa Efek.

Perusahaan dapat menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi (Underwriter) untuk membantu


kelancaran penyiapan berbagai dokumen yang diperlukan, termasuk proses penawaran umum
saham kepada publik. Ketika menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi, perusahaan dapat
memilih satu atau lebih penjamin untuk menunjang proses menjadi IPO.

3.4. Proses Menjadi Perusahaan Go Public


Setelah mengetahui persyaratan untuk menjadi perusahaan publik, lantas bagaimana langkah
dan proses pengajuannya

1. Melakukan RUPS

Langkah pertama yang dilakukan perusahaan untuk menjadi Go Public adalah melakukan
rapat umum pemegang saham. Rapat ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan atas
langkah ini.

2. Menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi

Setelah mendapatkan persetujuan dari seluruh pemegang saham, perusahaan kemudian


menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi atau Underwriter untuk membantu proses perusahaan
menjadi IPO.

3. Menyiapkan Laporan Keuangan Perusahaan

Selanjutnya, perusahaan perlu menyiapkan laporan keuangan. Dalam proses ini, dapat
melibatkan beberapa pihak dari luar, seperti akuntan publik untuk memeriksa laporan
keuangan perusahaan, konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi legalitas, serta
notaris untuk menyiapkan akta perjanjian dan akta perubahan anggaran dasar perusahaan.

4. Mengajukan Pendaftaran
Ketika semua persyaratan sudah lengkap, perusahaan pun siap untuk mengajukan pendaftaran
menjadi Go Public di Bursa Efek Indonesia.

5. Menawarkan Saham pada Publik


Jika pendaftaran diterima, selanjutnya perusahaan akan menawarkan saham perdana di pasar
modal kepada publik. Nanti, investor dapat membeli saham-saham itu melalui agen yang
telah mereka tunjuk.

8|Page
Setelah menawarkan saham dan berhasil terjual, saham perusahaan tersebut akan dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia. Jika ada investor yang tidak kebagian membeli saham di pasar
perdana, dapat membeli di pasar sekunder yang ada di BEI.

9|Page
BAB IV
PENUTUP

Perusahaan Go Public adalah perubahan status perusahaan yang semula tertutup


menjadi terbuka, melalui penawaran saham kepada publik di bursa efek. Menjadi Go Public
atau IPO merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan pendanaan untuk
pengembangan usaha. Tidak hanya itu, dengan menjadi Go Public, dapat memberikan
kemudahan akses perbankan, meningkatkan citra perusahaan serta menambah nilai
perusahaan. Namun, ada risiko yang perlu diperhatikan ketika perusahaan menjadi terbuka,
salah satunya adalah persentase kepemilikan akan berkurang.

Untuk menjadi Go Public, perusahaan perlu menyiapkan seluruh persyaratan secara


lengkap, salah satunya adalah laporan keuangan. Karena itu, pastikan untuk mencatat seluruh
transaksi keuangan dan pajak dengan benar sehingga perusahaan memiliki laporan keuangan
yang rapi dan siap dilampirkan untuk mengajukan IPO.

10
|Page

DAFTAR PUSTAKA

https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/perusahaan-go-public

https://journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/view/19781/10809

11
|Page

12

Anda mungkin juga menyukai